Qing Yuan seorang anak muda biasa berusia 17 tahun, melewati hari-hari yang nyaman dan damai dari kecil dibawah didikan seorang guru yang sudah bagaikan ayah kandung sendiri di sebuah sekte Qingyun.
Sekte Qingyun adalah salah satu sekte yang terkenal karena dipenuhi banyak murid berbakat dibawah pelatihan para tetua sebagai guru kuat beserta sang pemimpin sekte yang terkenal agung dengan kehebatan nya.
Sesosok Qing Yuan yang memiliki dantian cacat sejak kecil banyak di benci oleh para seperguruan lain hanya karena sebab ketua sekte mengizinkan dirinya tinggal setelah mendengar permohonan dari seorang guru yang mendidik Qing Yuan.
Para Tetua lain nya juga acuh tak acuh terhadap Qing Yuan memperlakukan dirinya seperti sampah asing yang masuk ke dalam sekte.
Walaupun selalu di bully dan hina Qing Yuan tak menggubris perkataan mereka, ia terus menerus rajin berlatih dengan dantian cacat secara percaya diri karena masih ada guru seperti malaikat disisi nya.
Tapi, itu hanya bersifat sementara tak selamanya. seiring berjalan nya waktu, semakin tua dan semakin dekat ajal nya seorang guru yang berhati malaikat bagi Qing Yuan.
Di musim gugur yang membawa keindahan bagi semua orang, justru membawa kesedihan dan kehancuran bagi Qing Yuan. ditinggal selamanya oleh orang terkasih itu sangat menyakitkan.
Selama acara kematian nya sang guru berlangsung, di pemakaman khusus penghuni sekte Qingyun yang ada di sekte, semua murid bersimbah lutut di depan peti mati nya.
Air mata Qing Yuan berlinang begitu putus asa menatap peti mati sang guru, "Guru kenapa anda pergi? apa yang harus aku lakukan sekarang?", pertanyaan kesedihan dalam hati Qing Yuan sangat menyedihkan.
Peti mati mulai dikubur, acara kematian selesai. Qing Yuan dengan lesu berjalan pulang kembali ke puncak kediaman pelatihan mereka.
Baru setengah jalan Qing Yuan berjalan dengan kesedihan melanda, para seperguruan lain nya tiba-tiba mendorong diri nya sampai jatuh terduduk dan melempar kepadanya sebuah bungkusan kain yang mana didalam bungkusan tersebut berisi barang-barang Qing Yuan.
Belum juga kesedihan nya menghilang tiba-tiba kebingungan dan linglung datang kepadanya, Qing Yuan bertanya-tanya apa maksud dari perbuatan tak senonoh yang dia terima, "Apa yang kalian lakukan?".
Seorang kakak seperguruan maju kedepan setelah mendengar pertanyaan Qing Yuan, "Apa yang kami lakukan? apa kau masih belum mengerti keadaan kalau kau akan enyah dari sini?"
Penjelasannya seketika membuat Qing Yuan tercengang dengan bola mata melebar, "Enyah? senior Jingyu apa maksud dari perkataan mu itu?", Qing Yuan bertanya secara linglung dan bingung sembari mengerut kasar dahi nya dalam keadaan masih terduduk di tanah.
Senior yang bernama Jingyu tersebut, sedikit menekuk mendekati wajahnya dengan wajah Qing Yuan saling bertatap muka dan menjawab pertanyaan Qing Yuan secara remeh dengan sedikit ringaian, "Kau itu di usir karena kau hanya sampah yang tak bisa berkultivasi dengan dantian cacat dalam dirimu itu tidak layak tinggal di sekte ini! walaupun kau tinggal, kau hanya akan menjadi Pendekar Sampah tak berguna", Jingyun mengatakan nya sambil menunjuk-nunjuk kasar dada Qing Yuan meremehkan dirinya.
Semua bersorak ketawa remeh dengan perkataan Jingyu yang mengatai Qing Yuan.
"Benar yang kakak seperguruan katakan! orang seperti kau tak layak tinggal disini!", beberapa seperguruan lain menyetujui ucapan dari senior mereka.
"Apa? kenapa kalian tiba-tiba memperlakukan aku seperti ini setelah guru tiada!", Qing Yuan bertanya dengan nada tak percaya atas perbuatan seperguruan dan senior nya.
Jingyu tiba-tiba mengernyit kening nya dengan jijik sembari menggerakkan gigi, ia menjawab pertanyaan Qing Yuan secara geram dan emosi sambil menginjak-injak tubuh Qing Yuan tanpa belas kasih "Itu karena guru selalu melindungi mu sialan! dia sampai mengabaikan kami hanya karna kau b*Jing*n cacat!".
"Buakk-buaak!", suara injakan dan tendangan dari jingyu beberapa kali menginjak Qing Yuan dan menendang-nendang dirinya dengan emosi sambil berteriak-teriak, "Enyah kau sialan! enyah dari sini!".
Qing Yuan merasa sakit bagaikan beberapa tulang rusuknya patah akibat injakan dari Jingyu.
Seperguruan lain berpikir Jingyu hanya memberi Qing Yuan sedikit pelajaran tapi lama kelamaan injakan Jingyu semakin kuat hingga membuat Qing Yuan mengeluarkan sedikit darah dari mulutnya.
"Bukan kah senior Jingyu itu sudah kelewatan?".
"Bagaimana ini? kalau kita tidak menghentikan nya Qing Yuan bisa mati".
Injakan Jingyu hampir membuat Qing Yuan hilang kesadaran, para murid lain dengan cepat memeluk Jingyu dari belakang dan memegang tangan nya menghentikan tindakan Jingyu, "Senior hentikan, bocah itu bisa mati!".
"Lepaskan aku!", teriak Jingyu memberontak ingin melanjutkan kekejaman nya.
Emosi yang masih meluap dalam diri Jingyu berteriak kearah Qing Yuan penuh gusar, "Cepat! pergi kau dari sini b*jing*n sampah cacat!
Qing Yuan dengan terengah-engah memegang dadanya dalam posisi sedikit bangun menatap kearah Jingyu secara lemah.
Dia melirik ke arah sekeliling nya, para murid pelatihan dari kediaman lain yang ada di sekitar mereka tak memperdulikan nya.
Bahkan ada para tetua yang menonton tindakan kekejaman murid nya. namun, mereka sama sekali tak menggubris kelakuan biadab Qing Yuan rasakan. Seolah-olah dia pantas mendapatkan nya dari ekspresi wajah mereka yang terlihat.
Dan kini pun seorang adik seperguruan perempuan yang sedang dekat dengan Qing Yuan juga mengabaikan dirinya, "Bahkan Luxia juga mengabaikan ku?", Qing Yuan merasa dikhianati oleh seseorang yang berjanji akan selalu bersama nya apapun keadaannya.
Tatapan jijik dari seluruh penghuni sekte terlihat jelas bahwa Qing Yuan tak pernah di anggap ada di sekte Qingyun, dia bisa tinggal hanya karena gurunya.
Secara berat hati, sedih juga dendam, Qing Yuan bangun dengan perlahan sambil menahan rasa sakit akibat menerima beberapa injakan dan tendangan dari Jingyu.
Ia menatap kearah sekeliling dengan perasaan dendam terlihat jelas dari mata nya, Qing Yuan mengambil bungkusan dan berjalan secara pincang pergi dari sekte Qingyun.
"Ya benar! pergi jauh-jauh kau sialan! jangan pernah kembali lagi!" teriak Jingyu dari kejauhan sambil menyeringai kegirangan.
Qing Yuan mengertakkan gigi nya berusaha keras tidak mendengar perkataan Jingyu.
Dia mulai keluar dari sekte dengan luka-luka ditubuh.
Tanpa uang dan tempat tinggal Qing Yuan terus menerus menempuh perjalanan nya yang sangat jauh dari sekte.
Orang-orang di sekitar hanya melihat dirinya yang kacau tak ada niat untuk menyalurkan bantuan.
Hingga sampai malam hari Qing Yuan terbawa kearah pegunungan sunyi dengan sebuah gubuk lama yang sudah tak terpakai terlihat dari kejauhan.
"Apa itu sebuah gubuk?".
Qing Yuan berjalan mendekati kearah gubuk. ia memasuki gubuk tersebut dengan keadaan sangat lemah.
Didalam gubuk terlihat bersih dengan tempat tidur yang tertata rapi, "Kenapa ini sangat bersih dan rapi? bahkan di halaman depan nya juga bersih seperti ada yang huni", pikir Qing Yuan sambil menatap sayu kesana sini.
Namun Qing Yuan tak terlalu memikirkan nya dia langsung menduduki tempat tidur yang sudah tertata bersih sangat rapi tersebut.
"Ah aku mau muntah", Tanpa minum dan makan juga menempuh perjalanan dengan keadaan kacau selama berjam-jam membuat Qing Yuan seketika pingsang tergeletak tak sadarkan diri dalam keadaan sangat lemah.
Bersambung....
Setelah beberapa saat kemudian Qing Yuan pingsan, ia kembali membuka matanya dan bangun secara perlahan dengan kepala yang terasa berat nan pusing.
"Ukh apa aku baru saja pingsan?", Qing Yuan memegang kepalanya yang terasa sangat berat bagaikan ada sebuah batu dalam kepalanya, "Sial ini sakit sekali".
Pada saat bersamaan Qing Yuan sedang mengelus-elus dahi meredakan sakit kepalanya, dia merenungkan diri sendiri secara sedih dengan putus asa akan hidupnya saat ini, "Guru apa yang harus kulakukan sekarang? aku benar-benar tak tau harus kemana, hidupku tak ada artinya jika tidak ada dirimu guru", mata Qing Yuan kembali berkaca-kaca menahan rasa sedih atas kerinduan sesosok guru yang telah tiada.
Tanpa guru nya, Qing Yuan tak tau sekarang apa tujuan dia hidup. ia hanya seorang sampah dengan dantian cacat tak bisa berkultivasi seperti senior Jingyu salah satu pengkultivasi berbakat yang ada di sekte Qingyun.
Sesosok berbakat seperti Jingyu menjadi panutan bagi Qing Yuan untuk bisa seberbakat dan sejajar dengan kakak seperguruannya. tapi, itu dulu. Setelah Qing Yuan di perlakukan seperti sampah asing oleh Jingyu, hal semacam panutan itu jadi menghilang lenyap dalam dirinya, kini hanya tertinggal sekumpulan dendam di hati dan pikiran Qing Yuan.
Sementara itu, Qing Yuan menoleh kearah bungkusan berisi barang-barang nya yang dibawa dari sekte di samping nya.
Dia mengambil bungkusan tersebut dengan pikiran yang masih kacau akan tentang tujuan hidupnya saat ini.
Secara perlahan Qing Yuan membuka bungkusan tersebut dengan kepala yang masih terasa sedikit pusing.
Saat dia melihat satu persatu secara terpisah barang-barang nya ia menemukan sebuah batu hitam berkilau dengan sebuah Buku kuno yang terbawa dalam bungkusan nya itu, "Apa ini?".
Batu yang cantik dan Buku yang sudah terlihat kusut nan usang seperti keberadaan nya sudah ada sejak lama.
"Ini kan batu dan buku yang guru berikan padaku".
Sekilas Qing Yuan mengingat masalalu pada waktu guru nya memberikan sebuah batu dan buku saat dirinya masih berusia sepuluh tahun.
Saat itu Qing Yuan sedang berlatih mengayun pedang kayu dengan sangat rajin dan fokus. namun, gurunya tiba-tiba memanggil dirinya yang tengah berlatih, "Qing Yuan kemarilah sebentar".
Qing Yuan dengan cepat berhenti mengayunkan pedang kayu nya setelah mendengar perintah dari seorang guru.
Ia menghampiri sang guru secara siaga sesuai perintah darinya, "Ada apa guru?".
Kehormatan yang sangat tinggi dari Qing Yuan kepada gurunya, membuat sang guru tua menghela nafas sambil tersenyum. ia tiba-tiba mengeluarkan sebuah buku dengan batu dari dalam jubah hanfu nya dan memberikan kepada Qing Yuan, "Qing Yuan simpan lah ini baik-baik".
"Apa ini guru?", Qing Yuan bertanya secara heran seraya mengambil kedua batu dan buku tersebut.
Gurunya tiba-tiba mengelus rambut Qing Yuan dengan lembut sambil mengatakan secara tersenyum, "Itu akan berguna suatu saat, bukalah buku itu saat kau sudah remaja nanti. ini perintah dari ku Qing Yuan".
Qing Yuan menatap batu dan buku ditangan nya yang guru berikan kepadanya secara heran. tapi, karena ini adalah sebuah perintah dari guru, Qing Yuan akan menurutinya, "Baik guru, aku akan menyimpan benda ini dengan baik-baik".
Setelah bayangan itu terlintas, Qing Yuan menatap sejenak kearah buku tersebut, "Guru menyuruhku untuk membukanya saat aku remaja, apakah sekarang aku sudah boleh membuka nya?", Qing Yuan bergumam secara serius sambil mengelus dagu nya dengan dahi yang mengerut.
"Ah sudahlah aku buka saja", tanpa membuat isi pikiran nya menjadi bertambah, Qing Yuan langsung membuka buku yang sudah kusut dan usang itu.
Begitu terkejut dan tercengang nya Qing Yuan saat melihat isi didalam buku itu dengan mata yang melebar, "Ini, ini kan", suara getaran dengan tangan yang gemetar terlihat jelas bahwa Qing Yuan merasa terkaget kan dengan isi buku nya.
Qing Yuan mengernyit kasar kening nya lalu berucap, "Ini hanya buku kosong! tidak ada satu tulisan kata pun isi yang ada di kertas lembaran buku ini!", satu persatu Qing Yuan menyingkap Lembaran demi lembaran tak ada sepatah kata tulisan pun yang tertulis di atas kertas melainkan hanya buku kosong.
"Mungkin aku harus fokus menatap nya agar isi nya muncul", dengan helaan nafas panjang Qing Yuan menatap buku itu dalam dalam secara melototi bukunya sambil berpikir mungkin isi nya akan muncul jika dia memfokuskan diri.
Namun, sia-sia saja Qing Yuan memelototi buku tersebut, sudah beberapa menit berjalan isi buku itu tak muncul-muncul hingga membuat Qing Yuan merasa frustasi, "Apa ini! kenapa isi buku nya tak muncul-muncul!?", Qing Yuan berteriak sambil menengadah ke atas merasa sangat frustasi.
"Kenapa guru memberikan buku kosong padaku?", Qing Yuan bergumam heran dengan guru nya yang memberikan dia buku kosong.
Qing Yuan menghela nafas panjang melatakkan buku itu diatas pangkuannya, kemudian mengambil batu hitam berkilau yang juga peninggalan dari guru, "Batu ini sangat cantik, bagaimana cara menggunakan nya?".
"Kau sangat bodoh Qing Yuan sialan! mengapa aku tak pernah bertanya bagaimana cara menggunakan ini! benar-benar sampah tak berguna". lagi-lagi Qing Yuan merasa sangat frustasi, kali ini dengan kebodohan nya itu.
Kesekian kali nya Qing Yuan menghela nafas nya secara frustasi sambil memegang kepalanya, tak sengaja batu hitam ditangannya jatuh diatas buku kosong yang ada di pangkuan Qing Yuan.
Tiba-tiba keluar cahaya dari buku dan batu tersebut sangat menyilaukan, mata Qing Yuan seketika melebar cepat dengan bola mata bergetar melihat kejadian itu, "I,ini!".
Batu hitam berkilau menyerap dan bersatu kedalam buku kosong itu, tiba-tiba lembaran buku kosong tersebut terisi penuh diatas lembaran.
Buku kuno itu mulai melayang-layang didepan Qing Yuan dengan cahaya yang masih menyelimuti seluruh buku.
Qing Yuan merasa sedikit takut dan ragu-ragu menyentuh buku kuno nya menggunakan ujung jari telunjuk secara perlahan sambil menelan ludah nya.
Saat jari telunjuk tangan nya bersentuhan sedikit saja dengan buku tersebut. tiba-tiba lembaran kertas buku kuno nya menyingkap sendiri secara cepat dengan isi yang memenuhi semua lembaran.
"Boomm!", suara ledakan berasal dari buku itu mengeluarkan cahaya besar sampai menembus keatas langit, membuat Qing Yuan harus menghalangi pandangan nya akibat silauan cahaya yang berasal dari ledakan buku tersebut, "Ukh, cahaya nya sangat silau".
Setelah ledakan itu, cahaya nya pun mulai meredup dan menghilang. Qing Yuan bisa kembali membuka mata nya secara pelan-pelan masih terasa sedikit remang-remang di pandangan nya akibat cahaya barusan.
Begitu Qing Yuan membuka matanya, muncul sebuah butiran batu hitam tadi menjadi lebih kecil diselimuti kekuatan dan cahaya melayang-layang di hadapan nya.
"Apa ini?".
Bersambung.....
Saat jari telunjuk tangan nya bersentuhan sedikit saja dengan buku tersebut. tiba-tiba lembaran kertas buku kuno nya menyingkap sendiri secara cepat dengan isi yang memenuhi semua lembaran.
"Boomm!", suara ledakan berasal dari buku itu mengeluarkan cahaya besar sampai menembus keatas langit, membuat Qing Yuan harus menghalangi pandangan nya akibat silauan cahaya yang berasal dari ledakan buku tersebut, "Ukh, cahaya nya sangat silau".
Setelah ledakan itu, cahaya nya pun mulai meredup dan menghilang. Qing Yuan bisa kembali membuka mata nya secara pelan-pelan masih terasa sedikit remang-remang di pandangan nya akibat cahaya barusan.
Begitu Qing Yuan membuka matanya, muncul sebuah butiran batu hitam tadi menjadi lebih kecil diselimuti kekuatan dan cahaya melayang-layang di hadapan nya.
"Apa ini?".
Qing Yuan merasa sangat kelilungan dengan kejadian yang sama sekali tak pernah dia lihat terjadi saat ini.
Batu hitam dengan sebuah buku menyatu menjadi satu secara bersamaan memberi sebuah ledakan cahaya menghasilkan sebuah batu hitam kecil yang unik bercahaya. Hal semacam itu tak pernah sekalipun Qing Yuan dengar.
Tapi, hari ini dia melihat hal semacam itu langsung dengan mata kepalanya sendiri. tentu saja kejadian yang tak pernah Qing Yuan lihat seperti ini akan membuat dirinya diambang kebingungan dan ketegangan.
Secara ragu-ragu Qing Yuan berusaha mendekati dirinya dengan batu hitam kecil tersebut sambil menelan ludah secara gugup dengan jantung yang berdetak kencang.
Batu itu hanya melayang-layang didepan Qing Yuan tak ada respon apapun ketika dirinya mendekati batu yang diselimuti cahaya itu, "Batu ini hanya melayang-layang saja tidak ada respon apapun, harus kah aku menyentuh nya seperti buku kuno tadi?", Qing Yuan bergumam menatap kearah batu tersebut dengan tegang.
"Tapi, apa akan terjadi ledakan lagi seperti buku kuno barusan jika aku menyentuhnya?", Qing Yuan masih ragu-ragu dan gugup untuk mencoba menyentuh batu cahaya yang melayang di depan nya akan mengingat hal yang terjadi seperti buku kuno.
Namun, Qing Yuan juga berpikir tak ada salahnya jika ledakan itu kembali muncul karena ledakan itu tidak mempengaruhi ataupun melukai dirinya, "Ledakan cahaya barusan tidak menyakiti ku. mungkin, ini juga sama? akan ku coba".
Ketegangan dan keraguan Qing Yuan untuk mencoba kembali menyentuh batu cahaya itu seperti yang dia lakukan pada buku kuno.
Ketika Qing Yuan mulai sedikit menyentuh batu cahaya itu dengan ujung jari telunjuk nya, tiba-tiba batu itu bergerak secara cepat dan terbang mengelilingi kepalanya.
Hal itu membuat Qing Yuan seketika menjadi panik juga bingung, "Kenapa ini!?".
Pelan-pelan Qing Yuan sedikit memundurkan tubuhnya, batu cahaya tersebut masih dengan cepat terbang memutari Qing Yuan.
Setelah beberapa saat batu itu mengelilingi Qing Yuan tiba-tiba dirinya kembali berhenti tepat di hadapan Qing Yuan.
"Ke,kenapa? kenapa batu ini tiba-tiba berhenti!? sial kau membuatku takut", Qing Yuan sedikit menghalangi pandangan nya dengan batu cahaya menjadi sedikit hati-hati dan was-was.
Namun, tiba-tiba saja batu itu kembali bergerak di hadapan nya secara cepat, "Sial, apa lagi ini?".
Batu cahaya itu tanpa aba-aba secara cepat dan tiba-tiba, menempelkan dirinya di dahi Qing Yuan. perlahan-lahan batu itu menyerap kedalam kepala Qing Yuan seolah-olah menyatu dengan dirinya, "A,apa?".
Seketika kepala Qing Yuan berdenyut sakit serasa seperti ditusuk-tusuk dengan jarum di kepala nya, "Uwaakhh!", Qing Yuan berteriak kesakitan sambil meremas rambut panjang nya dengan wajah yang menelangkup diatas tempat tidur dirinya tumpangi, "Sial, ini sakit sekali!".
Tapi, tak hanya kepala nya saja yang sakit. tiba-tiba sekujur tubuh Qing Yuan sakit seperti ditusuk dan di remukkan hingga daging dan tulang nya serasa hancur lebur dalam sekejap, "Uwaakhh!!", Qing Yuan kembali bangun dan menengadah ke langit menjerit kesekitan.
Lalu, ditubuh Qing Yuan muncul beberapa tulisan seperti jimat memenuhi tubuhnya sampai menjalan ke lehernya.
Qing Yuan terus menerus menjerit kesakitan hingga urat-urat leher, tangan sampai ke mukanya terlihat begitu jelas di tubuhnya.
Serasa dalam tubuh Qing Yuan ada energi kekuatan yang begitu kuat mengalir dengan cepat di setiap Meridian nya.
kekuatan batu hitam kecil yang ada didalam kepala Qing Yuan itu mengalirkan energi nya di setiap bagian otot atau urat-urat Qing Yuan jalur untuk aliran ke energi Qi yang letaknya di antara otot, tendon, urat-urat dan mengakar menuju dantian.
Energi kekuatan yang mengalir tanpa batas didalam tubuh Qing Yuan menyempurnakan semua Meridian nya serta dantian yang cacat kini telah di sempurnakan oleh kekuatan tanpa batas dalam tubuh Qing Yuan tersebut.
"CUKUP HENTIKAN! INI SANGAT MENYAKITKAN!".
Begitu sangat menyakitkan nya tubuh Qing Yuan saat kekuatan itu bekerja menyempurnakan dantian nya serasa tubuhnya hancur lebur hingga tak tersisa.
Tubuh Qing Yuan mengeluarkan cahaya hebat menembus atap gubuk sampai ke langit bahkan bola matanya juga ikut bercahaya sambil menjerit meringis kesakitan, "Uwaaakhh".
Cahaya yang dihasilkan dari tubuh Qing Yuan, membuat seorang pemuda yang sedang berarahan berjalan kearah gubuk tersebut dari kejauhan bisa melihatnya, "Cahaya apa itu?".
Pemuda dengan mata yang tertutup sebelah seperti penutup mata bajak laut berhenti sejenak menatapi cahaya itu secara heran dengan tangan di penuhi buah-buahan.
"Itu kan seperti di daerah gubuk ku!?", pemuda itu berlarian dengan cepat menuju kearah cahaya setelah dia mengetahui bahwa pancaran sinar cahaya dari tubuh Qing Yuan berasal dari gubuk nya.
Sementara itu, Qing Yuan masih menahan rasa sakit akibat proses penyempurnaan semua Meridian juga dantiannya.
Akhirnya penyempurnaan nya selesai, cahaya hebat dan tulisan seperti jimat yang keluar dari tubuh Qing Yuan perlahan meredup dan menghilang.
Setelah penyempurnaan tubuh nya, batu itu berkilau sekejap di dalam kepala Qing Yuan dan menetap didalam kepalanya.
Semua luka-luka di tubuh Qing Yuan menghilang dan sembuh tanpa meninggalkan bekas.
"Haa haa", Qing Yuan mengatur nafas nya dengan terengah-engah akibat kelelahan menahan rasa sakit. karena kondisi nya sangat melemah akhirnya dia kembali tergeletak pingsan tak sadarkan diri.
Ketika Qing Yuan sudah tergeletak pingsan, pemuda yang berlarian akibat melihat pancaran sinar cahaya darinya sampai di gubuk.
Saat pemuda itu masuk kedalam gubuk, dia melihat Qing Yuan tak sadarkan diri diatas tempat tidur miliknya, "Sial, berani nya dia menempati gubuk ku juga tidur di tempat ku!?", pemuda itu merasa sangat emosi atas kehadiran Qing Yuan di gubuk miliknya.
Dengan penuh kemarahan dan kesal, pemuda itu meletakkan buah-buahan terlebih dahulu sebelum memarahi Qing Yuan yang tengah tergeletak pingsan, tapi Dimata pemuda itu justru Qing Yuan tidur nyenyak tanpa permisi ditempat nya.
Pemuda itu meletakkan sebelah kaki nya diatas ranjang kayu dan membangunkan Qing Yuan menggunakan kaki nya, "Hei sialan, siapa kau? berani nya tidur di ranjang ku!".
Bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!