NovelToon NovelToon

Menjadi Dewa Di Kehidupan Kedua [S1]

Chp 1 : Keserakahan Manusia

Cia Changyi yang merupakan seorang pendekar teratas telah terkepung saat ini, gemuruh dari langit yang mendung sangat kontras dengan keadaan Cia Changyi saat ini.

Manusia memanglah serakah!

Itu adalah kata yang pas untuk dikatakan saat ini oleh Cia Changyi, sekarang ini di hadapannya ada seluruh pendekar yang sangat kuat mengepungnya untuk membunuhnya.

Mereka semua punya satu tujuan yang sama yakni merebut mutiara cahaya dewa dengan berbagai cara walaupun harus membunuh satu sama lain dan juga pastinya membunuh Cia Changyi.

Gunung harapan dewa, tempat legenda yang konon merupakan peninggalan dari dewa di masa lalu. Itu menjadi pertarungan berdarah bagi Cia Changyi melawan musuhnya.

Cia Changyi menatap dengan tatapan tajam ke seluruh orang yang sekarang menjadi musuhnya ini, ia merasa terlalu menjadi orang baik selama ini sehingga dianggap remeh.

Ya, Cia Changyi ini sangat baik. Ia bukan hanya pendekar kuat tapi juga ia menjalankan bisnis untuk membangun perekonomian dari wilayah-wilayah yang miskin.

Bahkan ia sudah banyak berjasa untuk banyak sekte dan kerajaan namun ia malah sekarang diburu untuk dihabisi dan diambil harta dewa yang ia temukan beberapa bulan yang lalu.

"Changyi, kau sebaiknya menyerah saja. Jangan jadi serakah dan biarkan kami menjadi dewa,"

"Benar itu, kau sudah cukup menjadi pendekar teratas biar yang lain hidup diatas mu dengan menjadi dewa,"

Para pendekar berusaha membujuk Cia Changyi untuk menyerahkan mutiara cahaya dewa kepada mereka, mereka bak melupakan kebaikan yang telah diberikan oleh Cia Changyi selama ini kepada masyarakat.

"Diam kalian semua!"

Cia Changyi berteriak membuat para pendekar itu diam, mereka sebenarnya takut kepada kekuatan Cia Changyi. Walau sudah 2 hari bertarung dan menyisakan 20 orang dari 100 orang tetap saja Cia Changyi tak terkalahkan.

Di satu sisi mereka takut dan di sisi lain mereka menjadi serakah untuk menjadi lebih kuat dari Cia Changyi, dengan kekuatan itu mereka akan mendapat kekuasaan penuh di dunia fana ini.

"Aku salah menilai orang selama ini, aku salah kakak dengan menyalah artikan nasihat mu. Seharusnya aku tak menjadi buta dengan membantu musuh masa depanku," ucap Cia Changyi.

Lee Anming adalah kakak angkat dari Cia Changyi, ia telah meninggal saat Cia Changyi berusia 18 tahun untuk menyelamatkan Cia Changyi dari serangan besar-besaran di hutan.

Satu nasihat yang selalu teringat oleh Cia Changyi yang menjadi hal terakhir yang ia ingat dari sosok kakak angkatnya itu yakni harus membawa kebaikan walaupun itu dengan musuhmu sendiri.

Hal itu dipegang teguh oleh Cia Changyi sebagai prinsip hidupnya, dengan semua orang ia baik bahkan dengan musuh yang hendak membunuhnya namun sekarang ia melihat kebaikannya itu salah.

Tak semua orang bisa menjadi teman, keserakahan yang mendarah daging itu ada di diri manusia-manusia yang sekarang dihadapan Cia Changyi yang sebagian besar dibantu oleh Cia Changyi hidupnya.

"Aku terlalu baik kepada kalian, kalian menginginkan benda dewa dengan membunuh ku setelah itu kalian akan saling membunuh dan tersisa satu yang akan memiliki benda dewa ini kan,"

Cia Changyi menebaknya dengan sangat tepat, 20 pendekar di hadapannya merasa kesal kepada Cia Changyi walaupun yang ia katakan adalah suatu kebenaran bahwa mereka akan saling membunuh untuk menjadi dewa.

"Kau tak usah banyak omong, sekarang kau terpojok dan pasti kau sudah lebih lemah. Setidaknya kami tak akan menyiksamu dan membiarkanmu mati damai,"

"Benar itu, setidaknya kau akan bertemu kakakmu itu yang berkorban demi kau, setelah ini kau dari surga bisa melihat salah satu dari kami menjadi dewa,"

Gelora amarah Cia Changyi terhadap 20 bajingan dihadapannya tak bisa terbendung lagi, ia kemudian mengangkat kembali pedangnya dan mulai melakukan kuda-kuda dasar.

Melihat itu membuat 20 pendekar itu bersiap juga, walau pun harus saling membunuh salah satu dari mereka namun tak membuat mereka gentar untuk memiliki mutiara cahaya dewa.

Cia Changyi berlari ke arah mereka lalu menebas pedangnya yang menyebabkan munculnya pisau angin yang mematikan, beberapa pendekar berhasil menghindar.

Namun seorang pendekar wanita yang belum sempat menghindar karena memang kecepatan Cia Changyi yang tak masuk akal membuat rambut wanita itu terpotong.

Serangan kembali dilancarkan, sebuah pukulan hendak menyerang Cia Changyi dari arah samping. Namun pedang milik Cia Changyi secara tegak lurus menyentuh genggaman tangan pria itu.

Dengan beberapa gerakan kecil dari pedang Cia Changyi membuat pria itu pecah meridiannya di bagian tangan. Hal itu membuatnya cukup merasa kesakitan.

Sementara itu pun juga serangan dari beberapa mata pedang dengan beberapa jurus berbeda telah dikeluarkan oleh beberapa pendekar lain. Begitu banyak pola pedang yang terbentuk membentuk entitas.

Sebuah gambar kera keluar dari salah satu pedang hendak menyerang Cia Changyi, namun dengan sigap ia menebas dengan kuat serangan itu begitu juga dengan serangan lainnya.

Cia Changyi tak sama sekali mengeluarkan jurusnya dan hanya menebas-nebas saja, walau begitu serangannya tetap saja mematikan.

"Cih, padahal sudah diberi racun tapi tetap saja kuat dengan tebasan itu," ucap salah seorang pendekar mengeluh dalam hati.

Sebuah tanaman bunga pun merambat ke kaki Cia Changyi lalu bunga-bunga itu bermekaran dan mengeluarkan serbuk racun yang mematikan bagi saraf kaki yang ditempeli tanaman bunga itu.

Namun Cia Changyi dengan teleportasi jarak dekat berhasil melepaskan diri lalu serbuk itu tersebar kemana-mana. Cia Changyi dengan membabi buta mulai secara gila menebas ke segala arah.

Seorang pendekar pria pun mencoba kembali, ia dengan langkah bayangannya berlari menghampiri kepala Cia Changyi, pedangnya sedikit lagi mengenai leher Cia Changyi namun sesuatu terjadi.

Dengan gerakan bayangan juga Cia Changyi ke belakang lalu juga melakukan gerakan yang sama dengan pria itu dengan sasaran pedang pria itu.

Dari belakang dan samping pun sudah ada beberapa serangan benda tajam maupun serangan tangan kosong, Cia Changyi pun memutar pedangnya.

Pria yang hendak memenggal kepala Cia Changyi terdorong kuat sesuai putaran pedang Cia Changyi, serangan dari beberapa arah pun dipatahkan dengan pria itu yang menghantam mereka.

Pertarungan sengit terus berlanjut sampai di titik dimana Cia Changyi mulai kehilangan jati dirinya. Racun iblis jenis baru yang telah menyebar di tubuhnya pun mulai menggerogoti kekuatannya.

Cia Changyi sekarang putus asa, orang yang setia dan ia sayangi telah pergi meninggalkannya bahkan ia belum pernah menjalin hubungan romantis walaupun punya banyak kesempatan.

Di balik jubahnya Cia Changyi mengeluarkan mutiara cahaya dewa yang membuat para pendekar dihadapannya menatap tajam ke benda dewa itu dengan perasaan serakah.

Mereka memimpikan menjadi dewa yang berkuasa mutlak di dunia ini bahkan bisa tinggal di kahyangan yang berada di alam dewa yang tak diketahui keberadaanya di alam semesta ini.

"Kalian menginginkan ini kan. Tapi jangan harap bisa memilikinya," Cia Changyi hendak menghancurkan benda dewa itu bersama dengan dirinya dan 20 pendekar itu.

Cia Changyi sudah putus asa dengan kehidupannya di sini, semua orang yang ia sayangi dan setia kepadanya sudah mati untuk melindunginya.

Ia memusatkan seluruh kekuatannya dan berusaha meledakkan dantiannya dan juga mutiara cahaya dewa, melihat itu membuat panik 20 pendekar itu.

Mereka yang awalnya serakah menjadi ketakutan dan berusaha menyelamatkan diri mereka sendiri agar tidak mati, hal itu membuat jijik Cia Changyi.

"Cih, dasar pengecut. Bahkan aku belum pernah mencium wanita, tapi aku harus menemui kakak," ucap Cia Changyi dengan senyum terakhir hidupnya sebelum ledakan besar terjadi.

20 pendekar itu tak sempat menyelamatkan diri, mereka ikut menjadi abu seketika itu juga dengan raut wajah ketakutan untuk terakhir kalinya.

Satu gunung dan sekitarnya hancur lebur, seluruh dunia bahkan bergetar hebat menjadi gempa masal. Bahkan keseimbangan dunia pun goyah dan membuat ketakutan para mahkluk hidup di dunia ini.

Sebelum ledakan itu, mutiara cahaya dewa secara tak sengaja telah diaktifkan oleh Cia Changyi dengan energi super kuat. Hal itulah yang menjadi awal baru bagi kehidupan Cia Changyi sebagai dewa.

Di atas langit ada 2 orang yang telah memperhatikan, mereka ada sepasang kekasih yang sudah berada di tahap dewa yang merasa takjub dengan Cia Changyi.

"Bisa disebut takdir yang sudah diputuskan, saat ia putus asa ia malah akan hidup kembali. Kau lihatkan cahaya yang keluar dari mutiara cahaya dewa," ucap sang pria.

"Huh, aku tak sabar melihatnya menjadi dewa. Yang terpenting tugas yang diberikan oleh yang mulia telah kita selesaikan, sekarang tinggal menunggu waktu saja," ucap sang wanita.

Mereka pun pergi ke alam kahyangan kembali, bersamaan dengan itu jiwa Cia Changyi dan entitas dari mutiara cahaya dewa telah menebus dimensi lain ke dunia paralel.

Di perjalanan ke dunia paralel itu kesadaran Cia Changyi mulai sadar, ia melihat sosok dari mutiara cahaya dewa yang bersamanya saat ini di lorong dimensi.

"Bodoh, kau mau mati ya! Untung saja aku cepat menyelamatkan jiwa mu, semoga pilihan yang mulia tak salah memilihmu. Aku harap kau tak seputus asa itu lagi," ucap sosok itu.

Sosok itu hanya mengomel saja atas tindakan bunuh diri Cia Changyi, Cia Changyi hanya mendengarkan saja dan tak sanggup menjawab sampai cahaya terang menyilaukannya.

"Dengar ini, kau harus menjadi dewa di kehidupan kedua mu ini dan jangan pernah membuat penyesalan lagi di kehidupan mu dimasa lalu," sosok itu berucap terakhir kali sebelum Cia Changyi bertransmigrasi.

Ini adalah awal baru bagi Cia Changyi.

Chp 2 : Pertemuan Kembali

Cia Changyi membuka matanya, ia menyesuaikan penglihatannya yang kabur. Sepertinya ia baru saja pingsan dan baru juga bangun karena suara pertempuran.

Tak jauh dari Cia Changyi ia bisa melihat seorang pemuda tampan dengan seragam sekte aliran putih sedang melawan dua pemuda lain yang berdandan seperti ninja.

Deg!

Cia Changyi melihat kembali sosok kakak angkatnya yang sudah tak ia lihat sejak 100 tahun kehidupannya, jadi saat meninggal tadi ia berusia 118 tahun dan kakak angkatnya meninggal saat usia Cia Changyi 18 tahun dikehidupan yang lalu.

Adegan pertarungan yang epik ini kembali dilihat oleh Cia Changyi, jika di kehidupan sebelumnya ia akan meringkuk ketakutan di sudut pohon tapi sekarang ia memiliki jiwa petarung.

Ia mengingat omongan dari sosok mutiara cahaya dewa, ia bisa merasakan entitas mutiara cahaya dewa telah menyatu dengan jiwa dan raganya, jadi walaupun ia matipun benda dewa itu tetap akan bersamanya.

"Kakak, aku akan mengubah semua yang aku sesali di masa lalu dan menjadi kuat," ucap Cia Changyi di dalam hati. Ia bertekad dengan segenap hatinya bersumpah dengan kata-katanya itu.

Lee Anming sekarang sedang dalam keadaan terpojok, walau ia berhasil melemahkan kedua petarung aliran hitam itu tapi kondisinya tak jauh berbeda apalagi ia hanya sendiri.

Lee Anming juga mengkhawatirkan keberadaan anak kecil yang ia taruh di pohon, ia harap kedua pendekar aliran hitam ini melepaskan anak itu setelah mengalahkannya.

Lee Anming menghadapi dua pendekar aliran hitam yang cukup kuat, setidaknya kekuatan mereka bisa diperhitungkan untuk dapat mengalahkan Lee Anming dengan pertarungan sengit.

Kedua pendekar itu melakukan serangan secara bersamaan, kedua pedang mereka nampak menyatu satu sama lain dalam serangan mereka.

Satu mata pedang menuju ke arah depan Lee Anming satu mata pedang yang menyerang dari arah yang berlawanan sehingga membuat Lee Anming memutar pedangnya ke dua arah secara cepat.

Serangan pedang ke arah atas Lee Anming, melihat itu Lee Anming menghindar ke belakang namun karena ada serangan lain dari belakang membuat Lee Anming terpaksa maju.

Ia menahan serangan dari arah depan namun karena juga ada serangan dari belakang pada akhirnya Lee Anming melompat sehingga kakinya menendang pedang di depannya.

Lee Anming membuat sudut setengah lingkaran, kilauan mata pedang yang menuju ke arah kepala Lee Anming. Pedang yang dipegang oleh Lee Anming pun ia lempar sehingga menabrak serangan pedang itu.

Belum sempat mendarat dengan benar ada serangan lagi dari arah depan, kali ini karena pedang Lee Anming yang sudah terlepas sehingga membuat Lee Anming hanya bisa menghindar.

Namun tetap saja lengan Lee Anming terluka cukup parah dan darah menetes cukup deras, untungnya pertahanan diri Lee Anming cukup kuat sehingga ia bisa dengan cepat menghentikan pendarahan itu dengan energi spiritual yang tersisa.

Melihat hal itu Cia Changyi melesatkan energi dari mutiara cahaya dewa dengan sangat cepat ke arah dua pendekar aliran hitam itu membuat keduanya lengah sehingga serangan Lee Anming melumpuhkan mereka.

Melihat hal itu membuat Lee Anming terkejut atas kekuatan misterius yang membantunya, ia merasakan kalau kekuatan itu bahkan bisa mengalahkannya saat kekuatannya sudah pulih.

Lee Anming menatap sumber dari kekuatan itu dan menemukan sosok anak kecil yang berusaha ia lindungi, ia adalah Cia Changyi kecil yang berusia 7 tahun kurang sebulan.

Lee Anming setelah memastikan kematian dua pendekar aliran hitam itu pun menghampiri Cia Changyi dengan sisa kekuatannya, ia ada banyak pertanyaan saat ini untuk Cia Changyi.

"Hei adik kecil, nama kau siapa dan dari mana asal mu? Kau tadi kan yang membantu ku mengalahkan mereka berdua," Lee Anming bertanya kepada Cia Changyi kecil.

Cia Changyi hanya terdiam, ia menunduk dan menahan rasa rindunya yang tak bisa ia bendung. Ia pun perlahan mengeluarkan air mata dan tiba-tiba memeluk Lee Anming.

Lee Anming awalnya merasa terkejut namun ia merasakan kesedihan dari Cia Changyi yang membuatnya tak tega, walau bagaimana pun Cia Changyi hanya anak kecil dan ia sangat mirip dengan mendiang adiknya.

Di bawah pohon Lee Anming memeluk Cia Changyi yang menangis dan tak mau melepaskan pelukan, mereka pun menghabiskan malam bersama sampai fajar terbit.

Saat Cia Changyi bangun ia merasakan aroma makanan yang dibuat oleh Lee Anming, Lee Anming membuat babi bakar dengan peralatan sederhana dengan bumbu dari alam.

Menyadari kalau Cia Changyi bangun membuat Lee Anming pun menghampirinya dengan daging babi yang beraroma lezat, hal itu jelas sangat lezat walaupun dengan bumbu seadanya.

"Makan dulu setelah itu kau bisa menceritakan kepada ku tentang mu, aku masih penasaran dengan mu adik kecil," Lee Anming menyodorkan daging babi kepada Cia Changyi.

Cia Changyi menerima daging babi itu, ia memakannya dan menikmatinya setelah sekian lama sejak terakhir kali 100 tahun ia tak memakan masakan buatan kakak angkatnya itu.

Setelah selesai makan Lee Anming duduk menghadap Cia Changyi dengan tatapan introgasi, ia merasa ada hal aneh dengan anak ini dan keadaannya mulai membaik dari tadi malam.

"Jadi bisa kau jelaskan dik, kau bisa pelan-pelan menjelaskannya agar aku bisa membantu mu menemukan wali mu," Lee Anming secara halus mulai membuka percakapan.

"Aku yatim piatu. Orang tua ku dan seluruh desa tempat leluhur kami telah di jadikan tumbal dari sekte aliran hitam," ucap Cia Changyi.

Cia Changyi di kehidupan sebelumnya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menjelaskan peristiwa yang menimpanya kepada Lee Anming karena trauma namun berbeda saat ini.

"Aku bisa selamat dengan pengorbanan kedua orang tua ku, dia juga memberiku jimat untuk melindungi ku dan aku pakai untuk membantu mu tadi malam," ucap Cia Changyi.

Mendengar penjelasan dari Cia Changyi membuat Lee Anming cukup terkejut, ia bisa melihat ketegaran di mata Cia Changyi. Ia menemukannya ketakutan tadi malam sebelum bertemu dengan musuhnya dan pagi ini Cia Changyi sudah berubah.

Sosok anak kecil yang ia lihat dihadapannya bagaikan orang tua yang sudah biasa dengan pahitnya kehidupan, atau penilaian Lee Anming yang salah itulah yang ada dipikiran Lee Anming saat ini.

"Kau tak apa dik, kau begitu menyedihkan. Sangat berbahaya meninggalkanmu di sini sebaiknya kau ikut kakak dan menjadi adik ku," Lee Anming menawarkan diri kepada Cia Changyi.

Cia Changyi menatap Lee Anming, ia dapat melihat wajah yang selama ini ia rindukan selama 100 tahun hidupnya dikehidupan yang lalu. Sekarang ia dapat melihatnya kembali.

Cia Changyi kembali meneteskan air mata dan memeluk Lee Anming, hal itu membuat Lee Anming menurunkan kewaspadaan kepada Cia Changyi, ia melihat kalau Cia Changyi hanyalah adik kecil berusia 6 tahun yang lemah.

"Tidak apa-apa, aku juga yang salah karena telat datang. Seharusnya aku lebih cepat lagi untuk dapat menyelamatkan warga desa dan keluargamu dari serangan itu," ucap Lee Anming.

Sekte aliran hitam saat ini membuat sebuah gerakan untuk menghidupkan kembali pasukan iblis dengan tumbal sebanyak-banyaknya, hal itu membuat sekte aliran putih berusaha menghalangi tindakan sekte aliran hitam itu.

Lee Anming sebelumnya bersama rombongannya berhasil menumpas serangan di desa sebrang namun ia terpisah dengan rombongannya dan menemukan Cia Changyi yang tak berdaya di hutan.

Tak lama rombongan Lee Anming datang, mereka dapat mencium aroma masakan dari Lee Anming yang juga koki terbaik di sekte.

"Lee Anming, akhirnya kami menemukan mu," ucap Lau An, sosok wanita pendekar bersama seorang pria lagi bernama Goh Bai.

"Ya ampun aroma masakanmu memang sangat menggoda, eh siapa anak kecil dipelukan mu Lee Anming," Goh Bai memperhatikan Cai Changyi yang berada di pelukan Lee Anming.

"Ah, nanti saja aku jelaskan sekarang sebaiknya kalian istrihat makan dulu nanti aku akan menyusul," ucap Lee Anming, ia membawa Cai Changyi ke sungai untuk mandi.

Lau An melihat kepergian Lee Anming dan Cai Changyi, ia ingin mengikuti namun dihalangi oleh Goh Bai yang merasa lapar.

"Eh kau mau kemana? Temani aku makan. Mereka ke arah sungai, pasti mau mandi. Apa kau mau mengintip mereka?" ucap Goh Bai membuat Lau An mengurungkan niatnya.

Chp 3 : Pos Pemeriksaan

Setelah istirahat mereka berempat pun melanjutkan perjalanan, sebelumnya Lee Anming telah memberikan penjelasan mengenai peristiwa yang telah dialami oleh Cia Changyi.

Cia Changyi teringat dengan dua bersaudara Lau An dan Goh Bai di kehidupan yang lalu, mereka akan ikut mati bersama Lee Anming saat penyerangan 12 tahun lagi, tapi itu tak akan terjadi.

"Wah kau ternyata senasib dengan ku, saat para bajingan itu mulai dengan gerakan kebangkitan iblis mereka membunuh warga di desa termasuk keluarga ku sekarang tersisa aku dan kakak ku," ucap Goh Bai.

Sebenarnya Goh Bai dan Lau An adalah saudara kandung, mereka satu ibu tapi berbeda ayah makanya mereka memiliki marga yang berbeda.

"Hei kau ini malah membahas hal itu kepada anak kecil yang baru kehilangan keluarga, kalau kau yang dibegitukan saat itu bagaimana perasaan mu," Lau An menegur Goh Bai.

Hal itu sontak membuat Goh Bai menjadi tersadar kalau Cai Changyi adalah anak yang masih polos yang baru mengalami hal yang mengerikan yang dulu pernah ia alami juga.

"Ah aku minta maaf, aku memang punya mulut yang suka kurang kontrol. Aku merasa tak enak jadinya menceritakan kisah sedih kepada mu adik kecil," Goh Bai menjadi tak enak.

"Ah tak apa kak Bai, aku harap kita bisa menjadi teman senasib seperjuangan nantinya," Cai Changyi mengatakan itu lalu tersenyum, hal itu terlihat sangat imut untuk anak 6 tahun.

Cai Changyi itu bisa dibilang sangat imut bahkan ketika umurnya sudah tua ia masih bisa disebut remaja yang imut karena tingkat kekuatannya yang juga menjaga keremajaannya.

"Anming kau benar, bocah ini memang berbeda dari anak-anak pada umumnya, apa kau mau mengadopsinya menjadi adikmu?" Lau An bertanya kepada Lee Anming.

Mendengar itu membuat Lee Anming memandang Cai Changyi, ia bisa melihat sosok adiknya yang sudah lama meninggal juga karena serangan dari sekte aliran hitam beberapa tahun yang lalu.

"Aku melihat sosok adik ku, mungkin langit telah mengirimnya sebagai pengganti adik ku. Entah mengapa aku seperti memiliki ikatan batin dengannya dan rasa sayang mulai muncul," ucap Lee Anming.

Mungkin karena Cia Changyi mirip dengan almarhum adiknya sehingga perlahan Lee Anming mulai menganggap Cia Changyi sebagai adiknya yang harus ia sayangi dan lindungi.

"Anming, aku selalu mendukung keputusan mu tapi apa dia bisa diajari beladiri? Di dunia pendekar ini kekuatan sangat penting, aku takut Cia Changyi malah tereliminasi oleh kejamnya dunia pendekar," ucap Lau An merasa khawatir.

"Tak usah cemas Lau An, apa kau tak melihat kalau Cia Changyi berbeda dari anak-anak lain, kalau itu aku aku pasti sudah tak bisa sesemangat itu, aku percaya dia akan menjadi legenda suatu saat nanti," harapan Lee Anming.

Mendegar itu membuat Lau An mulai merasa tenang, ia juga tak mau Lee Anming sedih kembali atas kematian adiknya, sepertinya memang takdir mempertemukan Lee Anming dan Cia Changyi, begitulah pikiran Lau An.

"Oh ya Anming, kita harus ke pos pemeriksaan dulu untuk melaporkan kejadian yang dialami Cia Changyi sebelum ke sekte, setidaknya harus ada yang memeriksa desa itu kan," ucap Goh Bai.

"Kau benar, menurut peta juga jarak ke pos pemeriksaan terdekat juga tidak terlalu jauh sekalian kita istirahat di sana," ucap Lee Anming.

Cia Changyi yang mendengar itu teringat dengan kejadian yang akan terjadi di pos pemeriksaan itu, tapi di kehidupannya kali ini Cia Changyi tak akan membiarkan kejadian itu terjadi.

Tak berapa lama mereka sampai di pos pemeriksaan yang berupa gedung menara, bangunan ini memiliki fungsi tempat istirahat para pendekar aliran putih dan melapor kejadian yang berkaitan dengan gerakan pembangkitan iblis.

Cia Changyi melihat kembali gedung ini, tempat ini juga adalah saksi bisu dari kejadian yang membuat Lee Anming menjadi mundur dalam hal kekuatan sehingga mengalami kemandetan.

Memikirkan kejadian itu membuat Cia Changyi menjadi kesal, ia akan membuat perhitungan dengan orang yang akan mencelakai Lee Anming di kehidupan sebelumnya.

Mereka memasuki gedung itu, Lau An bertugas melaporkan kejadian yang dialami oleh Cia Changyi kepada petugas dan Goh Bai membeli makanan.

Lee Anming pun menunggu bersama Cia Changyi sembari mengobrol ringan, tak lama datang seorang pria dengan luka pedang di pipi kanannya yang terlihat dalam.

Pria itu adalah Kang Bao, ia adalah rival abadi Lee Anming. Mereka memiliki hubungan yang buruk sejak Lee Anming mengalahkannya dalam perlombaan antar sekte aliran putih.

"Wah Lee Anming kebetulan sekali kita bertemu di sini, sepertinya langit mempertemukan kita kembali sejak pertarungan terakhir kita," ucap Kang Bao menyapa Lee Anming.

Lee Anming tak menggubris Kang Bao, ia malas berurusan dengan orang yang arogan seperti Kang Bao yang tak terima kalah dan menyimpan dendam.

Cia Changyi menatap tajam Kang Bao, di kehidupan sebelumnya Kang Bao melakukan trik sehingga membuat fondasi kekuatan Lee Anming goyah sehingga harus dirawat beberapa bulan.

"Hei siapa anak ini, hei bocah kenapa kau menatap ku begitu apa kau mencari ribut dengan tatapan tajam itu kepada ku," Kang Bao merasa risih dengan tatapan tajam dari Cia Changyi.

"Kang Bao, dia adalah adik angkat ku dan tak ada masalah apa-apa dengan mu, kalau kau mau cari ribut dengannya kau harus melewati aku dulu sebagai kakaknya," ucap Lee Anming, ia berusaha membela Cia Changyi dari Kang Bao.

"Oh jadi kau ajak ribut dengan ku, apa kau mau adu tanding dengan ku sekarang kalau begitu," ucap Kang Bao menantang Lee Anming.

Sebenarnya Lee Anming malas untuk menanggapi Kang Bao tapi ini terkait dengan Cia Changyi sehingga Lee Anming tak bisa tinggal diam saja.

"Ada apa ini? Kang Bao kau cari masalah lagi kepada Lee Anming apa kau tak puas dikalahkan dengan telak oleh Lee Anming terakhir kali," ucap Lau An yang baru saja datang dan mendengar perkataan Kang Bao barusan.

"Hei wanita kau tak ada urusan dengan ini sebaiknya kau diam atau aku akan membuat mu menyesal, aku hanya ingin adu tanding ulang dengan Lee Anming, aku sudah lebih kuat dari sebelumnya," ucap Kang Bao dengan percaya diri.

"Baiklah kalau mau mu begitu, tapi ketika pertandingan berakhir aku harap kau puas dan tak mengganggu aku, adik, dan juga teman-teman ku lagi setelah ini," ucap Lee Anming.

Ia pikir untuk meladeni Kang Bao sebentar lalu segera ke sekte, ia pikir masalah bisa segera selesai setelah pertandingan ini selesai. Tapi itu keputusan yang salah di kehidupan sebelumnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!