Albrian Richard, anak dari Tuan Mahendra Richard dan Nyonya Santi Richard, Al terkenal dengan keplayboyanya, akan tetapi dia terkenal dengan kedinginan nya pada setiap wanita. Al menjadi pimpinan perusahaan Richard grup pada saat dia berumur 19 tahun, sekarang dia telah berumur 25 tahun, akan tetapi karena satu kesalahan dia harus menikahi sekretaris nya yang sedang mengandung anaknya itu.
Lyra, gadis cantik yang selalu ceria walau kepergian orangtuanya membuat dia kehilangan kebahagiaan itu tapi dia selalu berusaha tersenyum demi adiknya, lyra menjadi seorang desainer terkenal di Amerika, karna parasnya ya yang cantik dia disukai oleh banyak pria tapi hanya satu yang merebut hatinya yaitu Zeef Angeles, pengusaha terkenal Di Amerika, tapi karna adiknya dia harus berpisah dengan kekasih nya itu.
Layla, bekerja di perusahaan Richard grup menjadi sekretaris seperti impian nya, Layla bekerja di Jakarta perusahaan yang menjadi impian nya, parasnya yang cantik membuat siapa yang melihat nya akan langsung terpukau. Layla menyukai Albrian sampai dia menyerahkan keperawanannya, tapi ternyata walau semua itu telah diberikan Albrian tetap tidak ingin memberikan cinta nya, karna hal itu Layla pun meminta adiknya untuk menikah dengan Albrian.
Zef Angeles, pria tampan dan pengusaha terkenal di Amerika, Zef laki-laki berumur 25 tahun, Zef adalah sahabat dari Albrian pada saat Al kuliah di Amerika, Zef hanya mencintai satu wanita yang namanya selalu membuat nya gila, lyra Adriana.
Besok adalah hari pernikahan Layla Adriana dengan Albrian Richard, empat hari yang lalu, Layla melahirkan seorang bayi kecil yang berjenis kelamin perempuan. Semua keluarga tampak bahagia menghias rumah itu, sedangkan Layla bingung dengan perasaannya, haruskah dia bahagia atau sedih.
'aku minta maaf, aku akan menikahimu tapi sungguh aku tidak bisa menjanjikan kesetiaan padamu, dan satu hal lagi, jika pacarku dari Swis sudah kembali, aku akan menikahinya' ucapan Albrian terngiang ngiang dikepala Layla yang membuat nya langsung menghubungi kakaknya.
Diamerika lyra yang sedang bersama kekasih nya itu mendapatkan telpon langsung mengangkat nya.
"Hallo El?"ucap lyra karna memang dia suka memanggil adiknya dengan kata El
"Kak, bolehkah aku meminta sesuatu?"tanya Layla
"Apa?"tanya lyra lagi
"Besok bisakah kakak datang keacara pernikahan ku?"tanya Layla
"Tentu El, tapi maaf kakak ngak bisa datang cepat, soalnya Zeef ada pertemuan bisnis di Swis jadi kakak akan mengantarkan dia ke bandara Amerika"ucap lyra
"Kak, tolong lah kak, pernikahan nya akan dimulai pukul 07:00"ucap Layla, Zeef yang mendengar pembicaraan itu langsung mengambil ponsel lyra.
"Baiklah El, aku akan mengantarkan kakak mu hari"ucap Zeef
"Terimakasih kak"ucap Layla dan panggilan pun terputus. Masih di Amerika.
"Tapi Zeef, jika aku berangkat sekarang lalu siapa yang akan mengantarkan mu kebandara besok?"tanya lyra
"Kamu ngak usah cemas sayang, besok aku akan berangkat sendiri, sekarang aku bayar dulu biar kita pergi"ucap Zeef
Tidak beberapa lama, Zeef pun sudah membayar makanan dan minuman yang mereka pesan, Zeef pun membawa lyra pulang kerumah lyra, tidak beberapa lama, mereka pun sampai dirumah lyra.
Zeef pun menunggu lyra bersiap, lyra yang memang sudah menyiapkan koper nya tidak berlama-lama dia pun menuruni tangga.
"Sudah siap?"tanya Zeef dan lyra pun mengangguk, mendengar hal itu mereka pun langsung pergi meninggalkan rumah lyra.
Didalam mobil, lyra Langsung membuka suara untuk menghentikan keheningan.
"Emm Zeef, berapa lama kau akan di Swis?"tanya lyra
"setahun sayang, apa tidak apa?"tanya Zeef
"Aku akan menunggumu"ucap lyra tersenyum, tidak beberapa lama mereka pun sampai dibandara, lyra pun langsung pergi sambil melambaikan tangannya.
Setelah percakapan itu, lyra pun langsung membawa mobil itu menjauh dari Layla, lyra pun mengikuti jalan yang ditunjukan Layla padanya, disana sudah terpampang nama, 'Home Richard' lyra pun langsung memasuki gerbang itu dan disapa oleh satpam setelah itu dia pun langsung memasuki rumah itu.
Lyra yang memasuki rumah itu langsung disapa Art rumah itu.
"Nona baru pulang, mari saya antarkan kekamar nona"ucap Art tersebut dan lyra hanya mengangguk sambil menurut.
Lyra pun diantarkan ke kamar nya dan membaringkan nya.
"Nona, istirahat lah"ucap Art tersebut dan lyra pun mengangguk, setelah kepergian Art rumah itu Lyra langsung memandang anak adiknya itu.
"Hallo, bunda akan merawat mu dengan baik"ucap lyra dan bayi itu pun tersenyum
'kak aku mohon jangan sampai dia memanggil mu mama, dia akan memanggil mu bunda' ucapan Layla terngiang ngiang dikepala lyra.
Malam harinya, lyra pun dipanggil oleh Art tersebut.
Tok...tok...tok
"Nona, ini barang-barang yang saya temukan dibagasi mobil anda, dan nona, nyonya memanggil anda untuk makan malam"ucap Art rumah itu dan lyra pun langsung mengambil koper itu.
Setelah bersiap-siap, lyra pun turun bersama bayi kecil nya itu.
Lyra bingung sekali dimana meja makan, lyra pun langsung turun dan untungnya ada art rumah itu yang langsung membantu nya.
"Layla, duduklah sayang, kamu harus makan banyak agar besok tetap semangat"ucap Santi
"Iya Tante"ucap lyra
"Lho kok Tante sih, kan mama udah bilang panggil Tante mama"ucap Santi
"Iya ma"ucap lyra, dan lyra pun langsung menduduki kursiP yang memang tepat sekali disamping Albrian, lyra juga duduk sambil mengendong bayi itu. Melihat hal itu Albrian hanya acuh saja.
Tidak beberapa lama mereka semua pun selesai dengan
makan malam mereka, lyra yang ingin membantu menitipkan anaknya.
Pembantu itu merasa heran, karna nona nya itu tidak pernah bersikap seperti ini.
Setelah selesai, lyra pun mengambil putrinya dari pembantunya itu.
Pagi harinya, seorang MUA datang mengetuk pintu kamar lyra dan Lyra pun dihias dengan sangat cantik, make-up nya yang tidak terlalu tebal, dan lipstik yang tipis.
Lyra pun menuruni tangga dibantu oleh ibu mertua nya, disana lyra pun dibawa kedalam mobil yang sudah dihias bungga, dimobil itu sudah ada sopir didepan dan dibelakang nya adalah calon suami lyra, Albrian.
"Duduk"ucap Albrian dan lyra pun duduk, lyra sempat terkagum melihat wajah pria itu tapi kemudian dia tersadar.
Beberapa jam kemudian, lyra dan Albrian sudah sampai di Gereja.
Suara musik langsung menyala saat pengantin itu memasuki gereja itu.
Setelah selesai mereka pun duduk di bangku yang sudah disediakan, kemudian lyra dan Albrian pun mengucap janji suci dan sampai akhirnya mereka sah menjadi pasangan suami/istri.
Pengantin itu kemudian menaiki mobil itu lagi menuju hotel tempat pesta akan diadakan.
Dihotel semua orang tampak berhoria dengan pesta itu, berbeda dengan lyra dan Albrian. Tidak beberapa lama pesta pun usai dan semua tamu sudah berpulangan.
Lyra dan Albrian pun memasuki kamar pengantin yang sudah dihias, lyra yang melihat hanya merasa kasihan melihat yang menghias kamar ini, karna lyra tau bahwa Albrian tidak mencintai Layla.
Dikamar itu, Albrian kemudian memberikan sebuah maap berwarna biru dan langsung mencampakkan nya kemuka lyra.
"Baca ini"ucap Albrian
'pantas saja El tidak mau menikah dengan pria kasar ini' batin lyra. dia pun mulai membaca isi dari maap itu.
Peraturan sebagai istri dari Albrian:
1) Tidak mengurus urusan pribadi pihak pertama
2) Tidak ada sentuhan fisik
"Bagaimana kau setuju tidak?"tanya Albrian
"Aku menyetujui pak, lalu apa aku akan tetap bekerja?"tanya lyra
"La, kau harus bekerja sampai aku menemukan penganti mu dan satu lagi, aku punya pacar dan satu Minggu lagi dia kemungkinan akan pulang jadi katakan kalau kau adalah adikku"ucap Albrian
"Baik pak"ucap lyra
'astaga, pantas saja adikku tidak ingin denganmu'. Batin lyra
'astaga, pantas saja adikku tidak ingin denganmu'. Batin lyra
Setelah pembicaraan itu, lyra pun langsung meniduri ranjang itu, tapi tiba-tiba, Albrian datang.
"Siapa yang menyuruhmu tidur diranjang, kau tidur disofa"ucap Al dan lyra hanya mengerutu didalam hati sambil mengiyakan.
Setelah ocehan dari Al, pagi harinya, lyra pun bangun pagi-pagi sekali, dia pun berharap ini hanya sebuah mimpi, pukul 04:00 lyra pun terbangun sambil berteriak.
"tidakkkk"ucap lyra yang langsung terbangun, mendengar teriakkan lyra Al langsung terbangun
"Ada apa?"tanya Al
"Emm, tidak pak, maaf, saya hanya mimpi buruk"ucap lyra dan Al hanya berkata
"Tidurlah, dan jangan mengenguku"ucap Al dan lyra hanya mengiyakan. Setelah Al tidur, lyra pun merasa sedih karna ternyata ini nyata.
'aku tidak ingin seperti ini, aku ingin kehidupan ku dulu, aku tidak ingin menjadi ibu dan istri, Tidakkkk"ucap lyra menangis tapi tidak bersuara, dia begitu menyesal menerima permintaan Layla, tapi dia tetap bersemangat.
'lyra ini hanya satu tahun' batin lyra menyemangati dirinya
Setelah terbangun, lyra tidak tidur lagi, dia memilih kebalkon untuk melihat bulan yang masih memang ada, sampai pukul 06;00 bulan itu pun sudah pergi meninggalkan langit.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!