Di sore hari yang cerah.
Di sebuah desa yang indah dan masih asri.
di pinggiran sungai yang berarus tenang, air yang jernih dapat memantulkan bayangan matahari yang mulai terbenam.
Terlihat burung beterbangan kembali ke sarang.
Di tepi sungai yang berbatu, terlihat seorang remaja tengah duduk dengan santai sembari menunggu ikan memakan umpan nya.
Remaja itu memiliki rambut hitam pekat, tubuh nya ramping dengan warna kulit putih kecoklatan, hidung nya mancung tulang rahangnya tegas, rambut yang bergelombang.
Dia tampan.
Remaja itu bernama Faisal Basri seorang remaja berumur 16 tahun yang tinggal di desa kecil bernama kerangkeng.
Faisal hidup bersama kedua orang tuanya dan juga 2 saudara dan satu saudari. Ayah Faisal bekerja sebagai kuli bangunan dan ibu nya berjualan makanan ringan di rumah,.
"Haduuuh...! sudah dua jam aku memancing namun aku hanya mendapatkan dua ekor ikan berukuran sedang, sepertinya nasib ku buruk hari ini" ucap Faisal sembari melempar batu ke sungai dengan wajah kesal.
"Lebih baik aku pulang sebelum matahari benar-benar terbenam, jika aku terlambat ibu pasti akan marah" ucap Faisal sembari bangkit lalu ia meregangkan tubuhnya.
Seketika mata Faisal tertuju ke sebuah cincin yang berada di atas bebatuan di samping nya.
"Cincin..? walau sudah berkat ini tetap sebuah barang geratis" ucap Faisal sembari mengambil cincin tersebut.
"Hmmm..! sepertinya karat ini belum terlalu parah, aku akan membersihkannya sembari berjalan pulang" ucap Faisal sembari mengemasi barang-barangnya lalu ia berjalan pulang.
...****************...
Singkat cerita malam pun tiba.
Terlihat Faisal tengah duduk di atas ranjang tua di dalam kamar yang kecil dan terlihat lapuk, hanya terdapat ranjang kayu dan satu lemari di sana.
Ia duduk sembari mengelus cincin yang ia dapat di sungai sebelumnya, cincin tersebut kini telah berubah menjadi cincin besi setelah di bersihkan.
"Cukup bagus, ternyata cincin ini tidak berkarat tapi hanya kotor saja" ucap Faisal sembari memakai cincin tersebut kemudian ia berbaring.
"Satu minggu lagi aku akan pergi ke kota untuk melanjutkan sekolah ku di SMA, karena di desa sekolah nya tidak bagus jadi ayah dan ibu menitipkan ku di rumah bibi ku yang berada di kota. Meski berat meninggalkan ibu dan ayah tapi aku harus kuat demi masa depan ku" gumam Faisal sembari menatap langit-langit.
"Ku harap semua berjalan dengan lancar" ucap Faisal kemudian ia tidur.
...****************...
"Bunuh semuanya...! jangan sisakan satupun..! bunuh semuanya" terdengar teriak dari segala arah.
"Aaaaaa...! huak..! cuaakhss." suara teriakan kesakitan terdengar dari segala arah.
"Mengapa banyak orang yang berteriak" gumam Faisal sembari membuka mata.
Faisal terlihat sangat terkejut, karena ia bangun di tengah medan perang yang tengah berkecamuk.
Pemandangan ini membuatnya kebingungan.
"Apa ini mimpi" ucap Faisal sembari melihat sekeliling.
"Scark..!" suara kepala seorang prajurit yang terpotong dari badan nya hanya dengan satu tebasan.
"Yang mulia bangunlah kita harus segera pergi" ucap prajurit yang memotong kepala orang yang sebelumnya.
Seketika muncul sebuah panel di hadapan Faisal yang bertuliskan.
[Menginstal memori kepada tuan hitung mundur di mulai 5.. 4.. 3... 2... 1..]
Seketika Faisal terjatuh tak sadarkan diri.
...****************...
Singkat cerita perang pun berakhir.
Terlihat para tawanan perang di ikat dan di buat berbaris menghadap ke pemimpin pasukan yang menang.
Terlibat Faisal berbaring di hadapan pemimpin pasukan dengan tangan dan kaki yang terikat.
"Pangeran bungsu kerajaan Kroas, sungguh menyedihkan" ucap seorang pria yang mengenakan baju zirah yang tebal berlumuran darah, kepalanya botak wajah nya di penuhi oleh luka pria itu adalah pemimpin pasukan.
"Aku akan memberikan tontonan kepada kalian, aku akan mencincang tubuh pangeran kalian tepat di hadapan kalian saat ini" ucap pemimpin pasukan yang tak lain adalah jenderal Noerdin, ia merupakan salah satu dari empat jenderal kerajaan Esia yang merupakan musuh bebuyutan kerajaan Kroas.
Terlihat mata Faisal terbuka.
"Wah ia telah bangun, sangat di sayangkan ia akan merasakan rasa sakit saat di cincang" ucap Neordin sembari tersenyum lebar.
Terlihat Neordin mengangkat tubuh Faisal sembari menarik pedang yang ada di pinggangnya secara perlahan.
Terlihat pasukan kerajaan Kroas gelisah dan takut melihat hal tersebut tak sedikit prajurit yang lebih memilih menutup mata dan juga menunduk.
"Stup..!" suara wajah Neordin yang di tendang oleh Faisal mengakibatkan ia terpental cukup jauh kebelakang.
"Bruk..!" suara tubuh Faisal yang terjatuh.
"Wuaaaaaaa....!" teriak prajurit Esia melihat kejadian itu, mereka segera berlari ke arah Faisal sembari membawa senjata mereka yang bermacam-macam, total ada ribuan prajurit di sana.
"Yang mulia lari...!" teriak prajurit Kroas sangat keras.
"Kau cukup menderita pangeran, izinkan aku membalas dendam kepada mereka" ucap Faisal sembari tersenyum, entah bagaimana caranya tangan dan kaki nya terlepas dari ikatan tali sebelumnya.
Terlihat Faisal melempar berlatih ke arah prajurit Kroas.
"Lepaskan semua pasukan aku akan menghadapi mereka" ucap Faisal sembari berlari ke arah prajurit Eisa dengan sangat cepat.
"Aku di ajari bela diri oleh kakek dan ayah ku sejak aku berumur 3 tahun, dan aku merupakan salah satu orang yang di takuti di desa karena kemapuan bertarung ku, di tambah bost dari system, aku tak terkalahkan" gumam Faisal sembari menerjang kerumunan prajurit itu.
"Duak..!" suara beberapa orang yang terpental kebelakang akibat terjangan Faisal.
Terlihat ia mengambil pedang yang berceceran seketika ia menebas musuh di sampingnya al hasil tiga prajurit tumbang secara bersamaan dengan perut yang telah tersobek.
"Aku tak tau apa yang mendorong ku untuk memusnahkan mereka semua, kehidupan ku di bumi bisa di bilang bagus karena aku bersyukur, dengan melihat masalalu pemilik tubuh ini aku merasa kasihan" gumam Faisal sembari terus memukul.
Sementara itu di tempat prajurit Kroas berada hampir semua prajurit telah bebas.
"Apa yang terjadi kepada yang mulia, musuh hampir kehilangan setengah dari pasukan nya dan mereka terlihat kewalahan dengan yang mulia, ini adalah sebuah keajaiban" ucap salah satu prajurit.
"Ayo kita bantu yang mulia...!" teriak semua prajurit kemudia mereka berlari ke arah pasukan Esia dengan marah dan berani.
...****************...
Singkat cerita 30 menit kemudian.
Terlihat perang telah usai, Faisal tengah duduk di atas tumpukan mayat yang bergelimpangan.
"Cukup melelahkan, ternyata seperti ini rasanya membunuh" ucap Faisal dengan berbisik sembari mengusap matanya yang berlumuran darah tak hanya matanya tapi seluruh tubuh nya bermandikan darah.
"Aku telah di berikan berkah karena dapat di beri kesempatan untuk datang ke dunia ini, namun apa aku bisa kembali ke bumi lagi" gumam Faisal yang terlihat sedih.
...****************...
Bersambung..
Cerita ini di buat berdasarkan imajinasi jika ada kesamaan nama tempat atau nama seseorang mohon maaf namun ini hanya novel fiktif jangan terlalu di bawa hati.
Terimakasih atas dukungan kalian selama ini maaf karena saya jarang up dan tidak konsisten tapi saya selalu berusaha untuk melakuka itu mohon maaf semuanya
[Tentu saja anda dapat kembali ke bumi]
"Tolong jelaskan mekanisme nya" gumam Faisal.
[System dapat mengembalikan anda ke bumi dan system juga dapat memindahkan anda ke dunia ini lagi. Ketika anda di bumi tubuh anda di dunia ini akan tertidur begitu juga sebaliknya]
"Lalu apa tujuan dari semua ini?" gumam Faisal yang terlihat kebingungan.
[Level anda terlalu rendah untuk mengetahui informasi tersebut, selesaikan misi dan naikan level untuk mendapatkan informasi tersebut]
"Sial, sudah ku duga. Aku sering membaca novel dan komik mengenai system seperti ini ya walau aku masih tidak percaya dengan apa yang terjadi, mau tidak mau aku harus percaya" gumam Faisal sembari berdiri.
Tanpa Faisal sadari seluruh prajurit nya telah berlutut mengelilingi Faisal.
Sontak Faisal terkejut dengan hal itu.
"Aku harus menjadi orang yang berbeda" gumam Faisal sembari turun dari tumpukan mayat itu.
"Kumpulkan barang rampasan, selamatkan prajurit yang terluka. Kita akan segera kembali ke kota" ucap Faisal sembari berjalan pergi dari tempat itu.
"Siap yang mulia" jawab seluruh prajurit serentak.
"Nama dari pemilik tubuh ini sebelumnya adalah Alex Ferguson ia merupakan pangeran terakhir dari kerajaan Kroas. Satu bulan yang lalu raja memberikan saimbara kepada putra dan putri nya untuk menentukan siapa yang akan meneruskan tahta" gumam Faisal sembari terus berjalan.
"Alex terkenal sebagai anak haram dari putri kerajaan Kroas, kakak dari ibu Alex adalah raja ibu nya meninggal saat melahirkan Alex dan ayah nya tidak di ketahui keberadaannya. Alex hidup di lingkungan yang kasar dan juga mengerikan karena ia selalu di hina dan di siksa seluruh anggota bangsawan kecuali beberapa sepupu dan juga raja" gumam Faisal.
...****************...
Singkat cerita saat malam hari.
Guru yang sunyi dan gelap, terlihat indah karena bintang yang terlihat sangat jelas terlukis di langit.
Pasukan Faisal membangun api unggun dan tenda untuk beristirahat.
Terlihat Faisal duduk di samping api unggun bersama beberapa prajurit.
"Maaf yang mulia, tentang apa yang terjadi di sini" ucap salah satu prajurit.
"Daniel, kau merupakan komandan kota, aku bukan Alex yang dulu aku bukan sampah kau tak perlu menceritakan tentang apa yang terjadi di sini biarkan dunia tau kebenaran dengan sendirinya" ucap Faisal menyela ucapan Daniel alias prajurit yang berbicara.
"Baiklah yang mulia saya mengerti" jawab Daniel.
"Aku akan beristirahat, kau atur saja tentang penjagaan kita akan berangkat besok sebelum matahari terbit" ucap Faisal sembari berjalan menuju tenda miliknya.
"Siap yang mulia" jawab Daniel.
"Hanya dalam sekejap seorang remaja yang yang bahkan akan teriak ketika melihat darah dalam sekejap mata ia menjadi monster yang mandi dengan darah. Masa depan mu cerah yang mulia" gumam Daniel.
"Anda dapat membalas dendam atas siksaan dan juga penderitaan yang telah anda alami" gumam Daniel sembari berdiri.
...****************...
Sementara itu di dalam tenda Faisal.
Terlihat ia tengah berbaring di atas kasur.
"System keuntungan apa yang ku dapat?" ucap Faisal.
[Anda dapat membawa barang-barang dari dunia ini ke bumi dan juga anda dapat memiliki kekuatan yang hebat]
"Keluarga ku sering mengalami kesulitan ekonomi dan kami jadi sering di tindas, dengan system ini aku akan mengubah kehidupan keluarga ku menjadi lebih baik" gumam Faisal.
[Misi pertama: Kembali ke kota dan memperbaiki kota.
Hadiah satu kali kesempatan undian putih.
Batas waktu 10 hari jika gagal anda akan mati]
"Akhirnya ada misi. Tunggu apa aku tidak mendapatkan hadiah karena telah membunuh ribuan orang?" tanya Faisal yang terlihat bingung bercampur kesal.
[Tuan mendapatkan peningkatan level]
"Level?" ucap Faisal yang terlihat bingung.
[Nama: Alexander
Umur: 16 tahun
level: manusia> Warrior menengah
spirit:_____
kekuatan: 43
kecepatan:32
ketahanan:29
mana:0]
"Hmmm... aku maulai mengerti, ada berapa tingkatan level?" tanya Faisal.
[Level di bagi menjadi 9 tingkatkan yaitu.
1.Manusia
2.Warrior
3.Alite
4.Master
5.Grand master.
6.Elder
7.Holy Elder
8.Lord
9.emperor
Setiap level di bagi menjadi tiga bagian yaitu rendah, menengah, dan puncak atau tinggi, saat ini anda berada di level warrior menengah]
"Jadi setiap aku membunuh aku akan mendapatkan tambahan exp untuk naik level, dan juga aku menyelesaikan misi aku akan mendapatkan hadiah random. Baiklah aku mengerti" ucap Faisal.
"Lebih baik aku tidur" ucap Faisal sembari menutup mata.
...****************...
Keesokan harinya.
Terlihat Faisal dan prajurit nya tengah melakukan perjalanan.
"Daniel berapa banyak prajurit yang tersisa?" tanya Faisal yang tengah berkuda.
"Yang mulia total kita membawa 5000 pasukan dan kini tersisa 1200 yang sehat, dan 700 yang terluka sisanya mereka mati" jawab Daniel.
"System tampilkan status Daniel" gumam Faisal.
[Nama: Daniel
umur: 39 tahun
level: manusia puncak
spirit: api rendah
kekuatan: 19
kecepatan: 21
ketahanan: 22
mana:0]
Terlihat Faisal mengangguk.
"Baiklah, kita mengalami kerugian yang besar, berapa banyak rampasan yang kita dapatkan?" tanya Faisal.
"Kita mendapatkan 250 kuda sehat, 2500 pedang dan senjata lainya, lalu kami juga menemukan dua peti emas" jawab Daniel.
"Lumayan, kita dapat menang melawan 8000 pasukan hanya dengan 5000 pasukan. Kita harus segera kembali ke kota" ucap Faisal sembari memacu kuda untuk menambah kecepatan.
"Anda membunuh 2000 orang sendirian" gumam Daniel sembari mengikuti Faisal.
"System spirit itu apa?" gumam Faisal.
[Spirit adalah kekuatan yang di bangkitkan saat seseorang berumur 17 tahun, setiap orang pasti membangkitkan nya. spirit di bagi menjadi tiga jenis. petarung, penyembuh, dan juga perkakas. Untuk spirit petarung di antara lain seperti api, angin, air, tanah, dan untuk penyembuh adalah kekuatan suci yaitu cahaya, dan perkakas biasanya perabotan rumah]
"Aku mengerti" gumam Faisal.
"Kapan aku dapat kembali ke bumi?" tanya Faisal.
[Kapanpun anda mau. Anda hanya perlu mengatakannya maka system akan memindahkan kesadaran anda ke bumi]
"Aku harus segera berangkat ke kota untuk menghadiri sekolah" gumam Faisal.
[Waktu di bumi dan dunia ini berbeda, satu jam di bumi sama dengan lima hari di dunia ini]
"Wah sungguh beruntung" gumam Faisal.
...****************...
Singkat cerita sampailah mereka di sebuah kota.
"Ini adalah kota ku" gumam Faisal yang terlihat terkejut melihat kota kekuasaannya.
"Ini lebih mirip seperti desa, selain tempat yang di penuhi salju, di sini juga sangat kumuh. bahkan kota ini hanya memiliki pagar bukan dinding" gumam Faisal.
Faisal pun memasuki kota.
"Bagaimana bisa kota sekecil ini memiliki 5000 pasukan" ucap Faisal.
"Yang mulia kami adalah prajurit yang di utus yang mulia raja untuk membantu anda, kami tak termasuk pasukan kota ini. Lebih tepatnya kami adalah pasukan anda" jawab Daniel.
"Dasar bajingan...!" terdengar teriak seorang wanita.
...****************...
...****************...
Bersambung.
Nama: Daniel
umur: 39 tahun
level: manusia puncak
spirit: api rendah
kekuatan: 19
kecepatan: 21
ketahanan: 22
mana:0
Gambar hanya ilustrasi bukan karya sendiri
Mendengar teriakan tersebut sontak Faisal dan prajuritnya menatap ke arah wanita tersebut.
Terlibat seorang wanita yang tersungkur di tanah sembari menutupi bagian dada nya yang terbuka karena pakaiannya robek.
Wanita itu di kelilingi oleh beberapa lelaki yang memakai seragam tentara dan mereka di pimpin oleh seorang remaja.
Melihat kejadian itu wajah Faisal pun seketika menjadi datar dan dingin kemudian ia bergerak menuju tempat kejadian, di ikuti prajuritnya.
"Kau sudah menunggak dua bulan, cepat bayar upeti!" teriak pemimpin dari kelompok tersebut.
"Dasar kau bajingan, kau menaikan upeti tiga kali lipat, aku tak mampu membayarnya karena anak ku tengah sakit, kalian bajingan berani merobek pakaian ku" teriak wanita itu yang terlihat sangat marah dengan wajah merah dan air mata yang mengalir.
"Dasar ******..!" teriak pemimpin kelompok itu sembari menyerang wanita menggunakan pecut di tangan nya.
Seketika pecut itu di tangkap oleh Faisal dari atas kuda yang kini berada di belakang pemimpin kelompok itu.
Sontak semua orang yang berada di tempat terkejut, seketika semua orang menatap Faisal dengan wajah terkejut bercampur takut.
"Bajingan...! siapa yang berani mengganggu ku..!" teriak pemimpin kelompok tersebut alias Low anak dari Baron di kota tersebut.
"Daniel siapa dia?" tanah Faisal.
"Aku adalah Low grind aku adalah anak dari Baron welfis" teriak low yang terlihat sangat marah.
"Hahahaha...!" tawa Faisal sangat keras.
"Apa kau menjadi gila karena takut mengetahui identitas ku" ucap low sembari tersenyum.
Tiba-tiba suasana menjadi tegang.
"Kuks..!" batuk low saat Faisal tiba-tiba mencekiknya lalu mengangkatnya sejajar dengan kuda hanya dengan satu tangan.
"Akhh..! tolong aku" ucap low yang terlihat akan mati sembari terus meronta-ronta.
"Sialan..!" teriak pasukan low yang berjumlah 8 orang sembari menyerang ke arah Faisal yang tengah mencekik low sembari tersenyum.
"Strup..!" suara anak panah yang seketika menancap di kaki pasukan low membuat mereka jatuh meronta kesakitan.
"Aaa....!" teriak pasukan low.
Terlihat penduduk kota mulai berdatangan di kota karena keributan yang di hasilkan oleh pasukan low.
"Di wilayah ku kau berani berbuat seenaknya" ucap Faisal sembari menjatuhkan low ke tanah.
"Bruk" suara tubuh low yang terjatuh membuat ia pingsan di tanah.
"Suasana menjadi hening, tidak ada yang berani mengatakan apapun bahkan mereka menjaga nafas agar tidak menggangu.
"Daniel kirim pesan ke keluarga grind untuk datang menghadap ku mengambil anak mereka" ucap Faisal sembari berjalan perlahan menggunakan kuda meninggalkan tempat kejadian.
"Siap yang mulia" jawab Daniel.
Pasukan pun mengikuti Faisal.
Saat mereka telah pergi.
"Bukankah itu pangeran Alex, kenapa dia masih hidup bukankah ia dikirim untuk berperang" ucap warga.
"Benar dan kenapa dia bisa menjadi sangat berani seperti itu"
"Apa yang sebenarnya terjadi"
"Dia bahkan menelantarkan kami di saat kami kelaparan, selama ia menjabat ia hanya bersantai di istana tanpa melakukan apapun"
"apa yang terjadi" ucap para warga bergosip.
"Apapun yang terjadi dia telah menyelamatkan ku, aku berhutang budi kepada nya" gumam wanita yang sebelumnya sembari menatap kepergian Faisal.
...****************...
Terlihat Faisal dan pasukannya menuju ke bangunan yang berukuran cukup besar terbuat dari kayu.
"Ini istana kota..? sungguh buruk rumah ini terlihat seperti rumah kakek ku di bumi" gumam Faisal sembari turun dari kuda saat telah tiba di pintu gerbang.
"Daniel kalian cari tempat tinggal untuk sementara, aku akan mengaturnya besok" ucap Faisal sembari memberikan kudanya kepada Daniel.
"Yang mulia dua peti emas rampasan taruh di mana?" tanya Daniel.
"Bawa ke dalam" jawab Faisal sembari berjalan masuk ke dalam istana.
Terlihat dari kejauhan seorang pria tua berlari ke arah Faisal, seketika ia bersujud ke arah Faisal saat tiba di hadapannya.
"Maaf kan bawahan ini yang mulia karena tidak menyambut anda di pintu masuk kota" ucap pria itu.
"Bangkitlah kau tak perlu bersujud" ucap Faisal sembari membantu pria tua untuk bangun.
"Terimakasih yang mulia, hamba sangat senang karena anda selamat dari medan perang, ini adalah sebuah berkah" ucap pria tua itu.
"Cedric, tolong siapkan makanan untuk ku, aku lapar setelah melewati perjalanan yang cukup panjang" ucap Faisal dengan lembut.
"Hah.. siap... siap yang mulia" jawab Cedric yang terlihat terkejut dengan ucapan yang terbata-bata atau gagap, kemudian ia pergi masuk ke dalam istana.
"Satu-satunya orang yang bersikap baik kepada ku saat ke kota ini adalah Cedric, dia merawat tubuh ini dengan sepenuh hati" gumam Faisal sembari berjalan masuk ke dalam istana.
"Selain itu pelayan yang berada di istana juga baik terhadap ku" gumam Faisal.
...****************...
Berapa saat kemudian.
Di tempat makan istana, terdapat satu buah meja yang cukup besar kuat untuk 8 orang makan bersama.
terdapat perapian, dan juga banyak lilin di sana.
Terlihat Faisal tengah duduk sembari makan di temani Cedric berdiri di sampingnya.
"Makanan di sini buruk jika di bandingkan dengan makanan di bumi karena keterbatasan rempah-rempah, bahkan di sini garam tidak ada" gumam Faisal.
"Tapi untuk ku yang sering makan ikan tanpa bumbu dan sayuran mentah ini cukup enak dan bisa di makan" gumam Faisal.
"Cedric tolong jelaskan secara rinci yang terjadi di kota ini" ucap Faisal.
"Mungkinkan yang mulia mulai tertarik membangun kota?" gumam Cedric dengan terkejut.
"Yang mulia penduduk kota saat ini tengah mengalami kelaparan masal karena musim dingin yang berkepanjangan, selain itu penduduk juga di beratkan upeti atau pajak yang di naikan tiga kali lipat oleh keluarga bangsawan Grind" jawab Cedric.
"Berapa banyak penduduk di kota dan mata pencaharian mereka?" tanya Faisal.
"Kota ini memiliki 450 penduduk, sebagian ada yang menjadi petani, pemburu monster, penempa, dan juga bisnis lainya" jawab Cedric.
"Berapa banyak uang yang kita miliki sekarang?" tanya Faisal.
"Yang mulia anda di berikan 2000 keping emas saat datang ke sini dan semua telah habis hanya tersisa 25 keping saja" jawab Cedric.
"Baiklah" ucap Faisal sembari berdiri.
Terlihat Cedric terkejut karena Faisal yang tiba-tiba bangun.
"Cedric hitung emas yang ada di dua peti itu lalu simpan, aku akan pergi beristirahat" ucap Faisal sembari menunjuk ke arah peti jarahannya.
"Peti emas?" ucap Cedric yang terlihat terkejut.
"Hitung saja, itu adalah rampasan perang ku kali ini" ucap Faisal.
"Apa anda menang dalam pertempuran yang mulia?" tanya Cedric.
"Menurut mu?" jawab Faisal kemudian ia pergi.
Terlihat Cedric berjalan perlahan seakan tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.
"Apa ini benar-benar emas" ucap Cedric sembari membuka peti tersebut dengan perlahan.
Alangkah terkejutnya ia saat membuka peti tersebut, terlihat emas batangan yang tersusun rapi penuh di dalam peti yang besar.
"Emas batangan" ucap Cedric sembari mengambil satu batang emas.
Tangannya gemetaran saat menyentuh emas tersebut.
...****************...
Bersambung..
Nama: Cedric
umur: 59 tahun
level: ????
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!