NovelToon NovelToon

Janda Kembang Season 3 ( Menikah Karena Wasiat )

Hukuman

Plaaakkk..

Bugghh..

Bugghh..

Buhhgg..

Kezia menampar dan meninju wajah tampan Kenan hingga jatuh terjengkang ke belakang saking kuatnya Bogeman Kezia untuknya.

''Assrrghhh ttt... KEZIA!!!'' pekik Kenan

''Astaghfirullah!!! Kenan!!''

''Aaaarrrgghhtt... sakiiiiiittt...'' pekik Kenan saat merasakan tulang lengan sebelah kiri bergeser.

''Kezia!!! Kau....!!!''

''APA!!!!'' sahut Kezia dengan suara melengking tinggi.

Deg!

''Dek!'' tegur Kenta yang begitu terkejut ketika melihat Kezia menyahuti abangnya karena pemuda yang telah menodai Zahra itu.

Kezia menetap nyalang pada ketiga saudara laki-laki nya. ''Jangan ikut campur Bang Kenta! Ini bukan urusanmu?'' tegas Kezia begitu lantang di hadapan kedua orang tuanya dan Kedua orang tua Rayyan.

Rayyan yang baru saja mandi terkejut mendengar suara kegaduhan di bawah sana. Ia berlari cepat dan turun ke bawah. Tiba di bawah, Rayyan tercengang melihat wajah Dimas berlumuran dengan darah, tepatnya di bagian matanya.

''Dimas!!! Kenapa ini?? Kenapa kalian menghukum adikku seperti ini? Huh?!?!'' Seru Rayyan begitu kuat hingga semua yang ada disana tersentak kaget.

Dimas hampir tidak sadarkan diri. Mata yang sudah terpejam itu sayup-sayupnya terbuka lagi saat mendengar suara Rayyan yang memanggilnya begitu lantang.

''Astaghfirullahal'adhimm... bangun Mas! Ya Allah.. matanya terluka!! KEZIA!!!'' pekik Rayyan begitu panik.

''Saya Bang!!!'' sahut Kezia dengan segera berlari menuju Rayyan. Ia tidak peduli dengan pecahan kaca menusuk kakinya.

Nara ingin memanggil nya untuk berhenti namun, tapi Ali melarangnya. Ali malah tersenyum, membuat Mami muda itu merengut kesal. Ia mencubit pinggang sang suami hingga Ali meringis menahan sakit.

''Jangan tersenyum Abang!'' bisik Nara di telinga Ali.

Ali terkekeh. Cup! Nara melotot. Ali terkekeh lagi. Bang Lana menggeleng kan kepala nya melihat tingkah kedua adiknya itu.

''Ayo Bang! Baringkan disitu. Key bawa kotak peralatan nya. Mami! Adek minta kotak P3K nya ya? Untuk yang lain Aku selalu sedia di mobil! Aku ambil dulu, Bang!''

''Ya,'' sahut Rayyan begitu panik kala melihat mata Dimas terpejam.

''Dimas? Kamu dengar Abang?? Dimas!!'' panggil Rayyan dengan sedikit mengguncang tubuh Dimas.

Dimas mengerjab, ''Ya.. Aku dengar Bang.. tak apa.. aku baik-baik aja kok. Ya? Abang jangan khawatir..'' lirih Dimas lagi dan lagi mata itu terpejam.

Dimas merasakan pusing yang tiada Tara saat ini akibat benturan keras dan kaca dalam waktu singkat membuat Dimas tidak bisa mengelak lagi pukulan Kenan yang mendadak itu.

Entah dari mana datangnya Kenan, tiba-tiba saja ia sudah memukul Dimas hingga berungkali dan terjatuh di meja kaca milik Mami Alisa.

Semua yang ada disana tidak bisa berbicara apapun. Kezia berlari dengan bekas telapak kedua telapak kakinya berdarah karena pecahan kaca menusuk telapak kakinya.

Mama Rani terkejut melihat telapak kaki sang putri bungsu berdarah. Ingin menegur tapi Papa Reza mencegah nya. Terpaksa Mama Rani memilih diam.

Mami Alisa datang dengan membawa kotak P3K yang lengkap semua isinya. ''Ini nak. Yang lain duduk dulu. Seharusnya tidak perlu ada pertumpahan darah seperti ini! Berapa kali Mami katakan pada kalian semua. Jangan main hakim sendiri! Dengarkan dulu penjelasan nya! Kalau memang ia terbukti bersalah, kita pasti menghukum nya! Kalian punya hukum di dunia ini! Jangan main hakim sendiri! Mami kecewa sama kamu Kenan!''

Deg!

Kenan menunduk. Jika sang ratu penguasa hati Papi Gilang itu sudah berbicara, tidak ada yang berani membantah termasuk Papa Reza. Sebenarnya, Papa Reza sangat ingin menghukum Dimas.

Tapi tidak bisa. Karena sudah terikat janji dengan Papi Gilang dan Mami Alisa. Entah kenapa, mereka berdua begitu melindungi Dimas. Papa Reza pun tidak tau.

''Geser sedikit Bang!'' kata Kezia pada Pada Rayyan.

''Ya,'' sahutnya dan segera bergeser menuju ke Kepala Dimas yang saat ini sedang di bersihkan oleh Kezia dengan telaten.

Keanu yang berprofesi sebagai dokter bedah itu pun segera mendekati adiknya dan mulai membantu Kezia untuk mencabut pecahan kaca yang tertancap di pinggir mata Dimas.

Kezia menahan sesak di dadanya saat melihat wajah Dimas semakin pucat. ''Pasang infus Dek!'' ucap Keanu pada Kezia.

Kezia mengangguk. Dengan tangan bergetar, Kezia berusaha menusukkan jarum infus di tangan Dimas. Dimas membuka matanya saat merasakan buliran bening dari mata Kezia jatuh menimpa pipinya.

''Key...'' lirih Dimas seperti berbisik. Kezia tidak menyahut, ia masih sibuk membersihkan darah di dahi Dimas.

Sementara Dimas tetap menatap gadis kecil yang selalu mengisi hari-harinya selama ia bertugas sebagai pengajar di fakultas tempat Kezia menuntut ilmu saat di Jakarta.

Keanu terus memperhatikan raut wajah adiknya yang terkesan datar. Namun, ia menahan amarah saat Dimas meringis menahan sakit ketika pecahan kaca itu keluar dari pelipis kirinya.

''Kenapa harus dipukul kayak gini sih?! Apa nggak bisa di bicarakan baik-baik?! Ck. Kalau parah dan orang tuanya menuntut Abang, apa Abang bisa bertanggung jawab?! Ini anak orang bang! Bukan samsak tinju yang bisa kamu pukul kapan pun kamu mau! Adek tau Bang Dimas bersalah. Tapi tidak dengan memukul nya. Bicarakan baik-baik. Jangan seperti ini. Memukul orang hingga jatuh menimpa meja kaca dan terluka parah! Sekarang, siapa yang akan bertanggung jawab?! Aku begitu?!'' ketus Kezia begitu sewot pada Kenan.

Keanu dan Dimas terkekeh. Semua itu tidak luput dari perhatian Mami Alisa dan Papi Gilang. Sedangkan Kenan menatap datar pada adik dan abangnya itu.

''Dia penjahat Dek! Gara-gara dia, kak Zahra pergi meninggalkan kita untuk selama nya! Kalau bukan karena perlakuan nya, maka kakak kita masih hidup saat ini!''

Deg!

''Kenan!'' panggil Mami Alisa. ''Astaghfirullah ya Allah istighfar nak!'' lanjutnya lagi.

''Hahaha .. Hellow Abang Kenan yang tertampan dari ketiga Abang ku yang lain tapi paling playboy sejagat Medan!''

Dimas terkekeh, Keanu pun sama. Sedang Kenan melototkan matanya. ''Jaga bicara kamu Kezia!''

''Kamu yang jaga bicara Abang!'' tegas Kezia juga. ''Kamu itu seperti lupa akan takdir kematian seseorang yang sudah tertulis dalam lauhul Mahfudh! Kamu itu muslim atau kafir sih?!''

''Key!!!'' sentak Kenan begitu marah

''Apaa!!!!'' balas Kezia tak kalah marah dari Kenan. ''Kamu itu ya, selalu saja seperti ini. Aku tau bang Dimas itu bersalah. Tapi dia sudah berubah! Tidak seperti itu lagi! Aku tau semua tentang nya bang Kenan! Tau semuanya!'' tegas Kezia dengan suara melemah.

Dimas menatap lembut pada Kezia. Kenan menggeleng kan kepalanya. ''Tapi pria sepertinya pantas di hukum! Dan hukuman yang pantas untuk nya adalah kematian!!''

''Astaghfirullahal'adhimm... sadar Abang! Kamu bukan Tuhan yang bisa menentukan nyawa seseorang! Kamu itupun akan mati nanti! Kamu juga manusia sama seperti kita semua yang ada disini! Kalau ingin menghukum seseorang, jangan seperti itu! Apa ubahnya kamu dengan preman preman jalanan sana yang suka nya main pukul tanpa belas kasih sedikit pun! Kadang aku berfikir, kenapa tidak kamu saja yang melakukan kesalahan sama seperti bang Dimas, kemudian kamu di bunuh oleh kedua saudaranya!''

Dddduuuuaaaaarrrrrrrrr..

''Kezia!!!!''

💕💕💕💕

Halloha..

Assalamualaikum semuanya.. hehehe..

Othor hadir lagi nih membawa cerita baru lanjutan dari Janda kembang. Cerita ini berkisah tentang Kezia adik Almarhumah Zahrani, istri Rayyan putra Bhaskara.

Mereka berdua harus menikah karena wasiat almarhumah Zahra untuk adik kecilnya serta pemuda yang dulu pernah menodainya.

Seperti apa kelanjutan dan keseruan nya?

Jangan lupa ikutin terus ye?

Tanpa kalian, apakah othor recehan ini.

Semoga kalian suka.. 😘😘

Salam hangat Author

Melisa

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Perdebatan

''Tapi pria sepertinya pantas di hukum! Dan hukuman yang pantas untuk nya adalah kematian!!'' tukas Kenan dengan berapi-api.

''Astaghfirullahal'adhimm... sadar Abang! Kamu bukan Tuhan yang bisa menentukan nyawa seseorang! Kamu itupun akan mati nanti! Kamu juga manusia sama seperti kita semua yang ada disini! Kalau ingin menghukum seseorang, jangan seperti itu! Apa ubahnya kamu dengan preman preman jalanan sana yang suka nya main pukul tanpa belas kasih sedikit pun! Kadang aku berfikir, kenapa tidak kamu saja yang melakukan kesalahan sama seperti bang Dimas, kemudian kamu di bunuh oleh kedua saudaranya!''

Dddduuuuaaaaarrrrrrrrr..

''Kezia!!!!'' seru semua yang ada disana.

''Astaghfirullahal'adhimm... istighfar nak! Kamu tidak boleh mendoakan saudaramu seperti itu! Kamu bisa mendapat kebalikan dari doa mu itu! walau hanya di dalam hati!''

Deg!

Deg!

Kezia terdiam, begitupun dengan yang lain. Mami Alisa sampai menggeleng kan kepalanya. ''Tidak baik mendoakan orang lain seperti itu. Apalagi Kenan Abang mu. Mami tau, Kenan punya alasan kenapa bisa memukul Dimas seperti itu. Tapi tidak dengan melukainya! Jika sudah seperti ini, semuanya jadi kacau! Tidak bisakah kalian menyelesaikan masalah itu dengan kepala dingin???''

''Saya mengundang kalian kerumah saya bukan untuk berkelahi , adu otot ataupun berdebat disini. Saya mengundang kalian sekeluarga agar kalian tau, bahwa pemuda yang dulu pernah menodai Zahra adalah putra angkat saya selain dari Adrian Pratama suami Annisa kakak Rayyan!''

''Saya meminta kalian untuk berbicara baik-baik pada nya! Bukan menghukumnya seperti itu! Kesal boleh! Marah pun boleh! Tapi jangan main hakim sendiri! Heran saya! Kenapa sikap anak orang kaya selalu begini kelakuan nya?! Bisanya hanya memukuli dan menyiksa nya! Seperti tidak bermoral! Sekolah saja tinggi hingga Strata dua! Tapi apa?? Semuanya bulshit!''

Deg!

''Alisa...'' lirih Papa Reza

Mami Alisa menoleh pada pria yang sebaya dengan umurnya itu. ''Apa? Kamu ingin ngomong apa? Ingin membela putra mu begitu?! Ingat Za! Perjanjian kita! Aku melarang mu untuk memukul Dimas tetapi bukan berarti putra mu bisa bebas memukul putraku dengan keras seperti itu!''

''Bukan begitu Alisa. Aku-,''

''Lantas seperti apa?! Saya menyuruh anda untuk tidak memukul putra saya, supaya Marwah dan martabat anda tidak jatuh ketika suatu saat nanti! Apakah anda tidak berpikir tuan Reza? Apa yang akan terjadi setelah Raka dan Zarra besar nanti, kalau mereka tau kalau Opa dan Om nya sengaja memukuli ayahnya. Sementara ayahnya itu sudah berubah menjadi lebih baik? Tidakkah kamu berpikir seperti itu Tuan Ar Reza Rustamsyah dan Kenan putra Ar Reza??!?''

Deg!

Deg!

''Mbak... maafkan putra ku. Aku tau. Dimas memang bersalah. Aku tidak akan membela diri karena hal itu. Tapi Dimas tetap salah Mbak! Dia pemuda yang telah menodai Zahra hingga membuat Zahra begitu terpuruk dan-,''

''Dan karena itu kamu ingin mengatakan jika Dimas pantas mendapatkan bogem mentah dari putramu begitu?! Karena aku sudah mengikat janji dengan kalian berdua, maka anak kalian bebas melakukan nya begitu?! Cih! Aku tidak menyangka Aisyahrani! Ternyata perbuatan mu turun kepada putramu! Ingin menghukum orang yang bersalah dengan caramu!''

Deg!

Mama Rani terkejut dengan ucapan Mami Alisa. ''Mbak...''

''Cukup Rani! CUKUP!'' sentak Mami Alisa begitu melengking hingga membuat seluruh isi rumah itu berdenging karena nya.

Papi Gilang sampai terkejut mendengar suara Mami Alisa segitu kerasnya. Dimas yang sudah terlelap pun tersentak karena mendengar suara Mami Alisa yang begitu melengking.

Anak-anak dirumah itu pun begitu terkejut. Masing-masing dari mereka menangis karena ketakutan. Apalagi Anak kembar Dimas dan Rayyan. Kedua anak itu berlari ketakutan. Mereka berdua berlari ke dalam pelukan Ali yang kini merentangkan tangannya untuk memeluk mereka berdua.

Dengan segera, Maura, Annisa, Nara dan Ali membawa seluruh anak mereka masuk ke kamar atas.

Setelah anak-anak menghilang dan senyap karena masuk kamar dan Ali pun sudah kembali lagi, perdebatan itu pun terus dilanjutkan dengan Mami Alisa yang terus mengomel sambil terus mengusap air matanya yang berjatuhan.

''Hiks. Kalian tidak tau saja seperti apa kedua putraku itu tersiksa karena merasa bersalah. Yang satu hampir mati! Dan satu lagi seperti Raga tidak bernyawa! Belum cukupkah balasan yang selama ini mereka dapatkan?! Dimas! Pemuda yang telah menodai Zahra itu sampai di kucilkan hidupnya dari semua orang karena dianggap mandul!''

Deg!

''Apa?!'' pekik Mama Rani begitu terkejut.

''Belum lagi, setiap malamnya ia selalu dihantui rasa bersalah karena telah menodai putri kalian! Bahkan Dimas harus masuk rumah sakit jiwa! Ia harus dirawat selama satu tahun lamanya disana! Apakah itu belum cukup untuknya Rani? Apakah Dimas masih pantas mendapatkan hukuman sedemikian rupa?! huh?! hiks. Aku kecewa sama kalian semua! Sangat kecewa!''

''Sayang.. sudah..'' bisik Papi Gilang di telinga Mami Alisa. Sedang paruh baya itu semakin terisak ketika mengingat penjelasan Dimas pada Rayyan di kantornya tadi sore saat mereka berdua.

Saat itu Rayyan sengaja menghubungi seluruh keluarga nya dan mereka harus mendengar kan suara Dimas langsung saat berbicara pada Rayyan.

''Hiks. kejam sekali kalian pada Putraku! Seandainya putraku yang lain tidak menyelamatkan putrimu, pastilah putrimu lebih hancur dari pada kematian! Asal kalian tau saja, Rayyan ku pun merasa begitu bersalah karena ia tidak bisa menyelamatkan Zahra ketika kehabisan darah! Hiks. Kenapa harus kedua putraku yang menanggung nya? hiks.. kalian kejam jika sampai menghukum Dimas karena hal ini. Ia sudah cukup menderita! Tidakkah kalian berbelas kasih untuk menuruti keinginan papanya yang hampir mati gara-gara begitu merindukan pewarisnya?! huh?!'' sentak Mami Alisa dengan suara begitu lirih.

Air mata di pelupuk mata Dimas berjatuhan. Memang benar apa yang dikatakan oleh Mami Alisa. Papa Rian kecelakaan saat berusaha ingin menyusul Raka dan Zarra ke Medan sore itu. Hingga menyebabkan beliau kecelakaan begitu parah. Dan sampai saat ini, paruh baya itu masih di rawat dirumah sakit karena terluka parah di bagian otak sebelah kirinya.

Dimas terisak. Sementara Kezia yang berada di hadapannya pun ikut terisak saat melihat tubuh Dimas berguncang karena menangis.

''Belum puaskah kalian menghukum kedua putraku dengan doa kalian di dalam hati yang begitu buruk untuknya??''

Deg!

Deg!

Kenan, Keanu dan Kenta terkejut saat mendengar ucapan Mami Alisa. ''Udah Mi. Abang sama Dimas ikhlas kok menjalani semua ini. Karena itu adalah takdir kami berdua. Kalaupun ada yang disalahkan disini, kenapa tidak menyalahkan takdir saja? Bukankah takdir kami yang telah membuat Zahra meninggal?! Bukankah karena kami berdua hingga membuat satu orang gadis yang begitu kami cintai kini harus tiada karena melahirkan putra salah satu dari kami berdua?!''

Deg!

Deg!

''Ya, kami memang bertanggung jawab terhadap Zahra. Tapi bukan kami yang merenggut nyawanya! Tapi takdirnya lah yang mencabut nya!''

Bukti rekaman Wasiat Kak Zahra

''''Bukan salah kami berdua jika Zahra sampai meninggal dunia. Semua ini i sudah kehendak takdir. Aku yang terluka saja bisa menerima keadaan ini. Zahra sebagai korban pun begitu. Lantas, kenapa kalian seperti menyimpan dendam kepada si pelaku kejahatan? Apakah semua yang kami rasakan selama lebih kurang enam tahun ini belum cukup untuk menebus dosa kami?? Jika itu yang kalian inginkan, baik. Bunuh saja kami! Atau bekukan kami berdua dengan serum pembeku denyut jantung agar kalian merasa puas!''

Deg!

Deg!

''Bang .. udah.. udah..'' cegad Dimas saat Rayyan ingin bangkit menuju ruang khusus penyimpanan serum itu. Melihat Dimas sesegukan dengan menggeleng, membuat Rayyan mengurungkan niatnya.

Semua yang ada disana diam terpaku melihat Rayyan dan Dimas yang saling menguatkan dan mendukung. ''Kalian tau? Bahkan Zahra menginginkan agar Dimas juga ikut andil dalam mengurus anak mereka dengan cara Kezia yang harus menjadi Mami buat mereka berdua! Zahra pernah meminta itu padaku sebelum ia melahirkan dulu. Bukan begitu dek?'' tanya Rayyan pada Kezia.

Kezia mengangguk patuh. ''Ya... kakak memintaku untuk menjadi Mami untuk kedua anaknya dengan bang Dimas dengan cara...'' rasanya leher Kezia tercekat saat ingin mengucapkan permintaan terakhir Zahra padanya sebelum ia melahirkan enam tahun yang lalu.

''Katakan Dek, apa yang menjadi keinginan kakak. Jika itu baik, kami pasti akan menuruti wasiat terakhir nya,'' ucap Kenta yang kini sudah berada diantara Dimas dan Rayyan.

''Dek??'' panggil Keanu. Kezia tetap diam. Ia menggeleng dengan air mata terus bercucuran.

Tangan Kezia memegang erat tangan Rayyan dan Dimas diwaktu yang bersamaan. Kenan semakin gelisah saja dengan permintaan almarhum Zahra ini. Wasiat terakhir Almarhumah Zahra untuk mereka semua.

''Kezia...'' lirih Dimas. Mata itu terus menatap sang kekasih hati yang kini semakin tersedu sembari memegang kedua tangan orang yang bisa membuatnya tegar dan kuat hingga bisa bertahan selama ini.

''Dek?? Apa yang dikatakan Kakak mu? Apa wasiat terakhir nya? Katakan nak. Kami ingin mendengar nya,'' ucap Mama Rani sembari mendekati Kezia yang terus memegangi tangan Rayyan dan Dimas diwaktu yang bersamaan.

Melihat Kezia diam, Kenan berasumsi bahwa Rayyan lah yang akan menjadi suami adiknya. Ia tersenyum begitu lebar namun, itu hanya sesaat saja.

Senyum itu surut tatkala mendengar jawab Kezia yang membuat nya semakin tersulut emosi hingga rasanya ingin pecah di ubun-ubun.

''Katakan Key! jangan takut. Kami berdua bersama mu. Kami akan melindungi mu dari orang-orang yang tidak menginginkan kehadiran Dimas disini. Kita berjuang bersama demi memenuhi permintaan terakhir Zahra sesaat sebelum ia melahirkan! Katakan Dek!'' titah Rayyan sembari mengeratkan genggaman tangannya tangan kurus Rayyan dan Dimas.

Kezia tidak ingin menatap seluruh keluarga nya. Ia hanya ingin melihat Dimas saja. Saat ini Dimas tersenyum dan mengangguk padanya. ''Katakan. Sudah seharusnya mereka tau apa yang menjadi keinginan almarhumah Zahra, Kakakmu.'' Tutur Dimas Kezia dengan suara lembutnya hingga membuat Kenan merasa mual dengan ucapan Dimas itu.

Kezia memaksakan senyum dalam derai Air mata yang terus beruraian di pipi halusnya. "Adek tidak yakin kalau kalian akan menyetujui permintaan Kakak ini. Apalagi Bang Kenan. Karena adek tau, ia sangat tidak menyukai Bang Dimas.''

''Apa maksudmu?!'' tanya Kenan dengan suara yang sudah tidak bersahabat.

Kezia menatap datar padanya. ''Kakak menginginkan aku, Kezia Putri Ar Reza untuk menjadi Mama bagi kedua anaknya dengan cara menikahi bang Dimas. Sedang dirinya tetap akan mandi istri dari Bang Ray! Kami bertiga mendapat tugas yang sama dari Kakak, kalau kami harus menjaga dan mengurus kedua anaknya dengan bang Dimas dengan cara aku harus menikahi bang Dimas selaku papa kandungnya! Untuk bang Ray sendiri, itu pilihannya ingin menikah atau tidak. Yang jelas aku dan bang Dimas yang sudah dipilih dan di tugaskan untuk melanjutkan dan meneruskan apa yang seharusnya ia lakukan. Itulah wasiat terakhir nya!'' tegas Kezia menatap datar pada Kenan, Keanu, dan Kenta.

Ketiga saudara lelakinya itu begitu terkejut mendengar ucapan Kezia tentang wasiat terakhir Zahra. Ingin tidak percaya, itu tidak mungkin. Sorot mata Kezia sangat meyakinkan mereka semua.

Kenan maju mendekati Kezia dan segera menghempaskan tangan mereka berdua hingga Dimas pun ikut tertarik.

''Lepas!'' sentaknya. ''Aku tidak mengizinkan jika bang Dimas menikahi adikku! Cukup kakakku yang menjadi korban nya jangan lagi adik kecilku! Pa, Ma! Jangan diam saja! Bantu Abang!'' serunya pada Papa Reza dan Mama Rani.

Kezia terkekeh disela-sela tangisnya. Kenan berulang kali menyentak tangan mereka berdua agar terlepas. Tetap saja pegangan itu begitu kuat. Mereka berdua sama-sama saling mempertahankan satu sama lain.

Rayyan tersenyum tipis melihat itu. ''Lepas ku bilang!'' sentaknya lagi.

Kezia semakin terkekeh, ''Inilah akibatnya mengapa adek tidak mau mengatakan hal ini pada kalian semua. Karena adek tau, kalian semua pasti tidak akan mau dan tidak setuju kalau adek harus menikah dengan bang Dimas karena wasiat Kak Zahra. Kalian pasti menolaknya. Aku sudah menebaknya! Maka dari itu selama enam tahun ini aku sengaja berdiam diri dan sengaja memilih kuliah di Bandung untuk mencari keberadaan Bang Dimas melalui Bang Ray. Semua ini karena nya. Terimakasih Bang.'' Ucapnya tulus kepada Rayyan membuat Rayyan tersenyum lembut padanya.

''Apapun yang menjadi keinginan terakhir Zahra pasti akan Abang turuti. Abang pun mendapat mandat dari nya. Kalau kalian berdua harus segera di nikahkan. Setuju atau tidak, kalian tetap harus di nikahkan. Sebentar. Abang ambil sesuatu dulu. Atau sama kamu masih ada tersimpan??'' tanya Rayan pada Kezia.

Gadis kecil Papa Reza itu segera mengeluarkan ponselnya yang sedari dulu pernah diberikan Zahra padanya. Melihat itu seluruh keluarga tertegun.

''Ponsel?? Bukannya ponsel itu...''

''Ponsel ini milik Kak Zahra yang pernah kalian berikan disaat acara ulang tahun terakhir nya sebelum ia melahirkan. Ponsel inilah yang menjadi pegangan ku selama ini. Di ponsel ini semua rekaman suara kakak tersimpan rapi di dalamnya. Ponsel mahal yang kalian belikan dengan cara patungan ini sekarang sudah menjadi milikku. Dan karena ponsel inilah aku selalu terhubung dengan bang Ray dan bang Dimas. Dan saat aku kuliah di Bandung pun bang Dimas dan bang Ray lah yang mendaftarkan ku. Mereka berdua bergerak di belakang layar. Karena mereka lah yang selama ini telah membantuku. Bukan kalian bertiga, Bang Keanu, Kenan dan Kenta!''

Deg!

Deg!

Deg!

Dimas semakin erat memegang tangan Kezia yang saat ini berada di genggaman Kenan. Kenan melepas tangan itu dari tangan Kezia dan Dimas.

Kenan menggeleng sambil terkekeh sumbang. ''Nggak! Aku nggak percaya! Aku nggak percaya dengan omongan kalian saja. Bisa saja kan kalian menipu kami semua?! Cih! Sekali penipu tetap penipu! Aku tak akan percaya! Selagi bukti tidak terlihat maka aku tidak percaya dengan apapun yang kalian katakan! Sekali tidak tetap tidak! Titik!'' tegas Kenan dengan menatap dingin pada seluruh keluarga nya.

Kezia terkekeh. ''Setuju atau tidak, bukan Abang yang akan menikahkan ku! Tapi Papa lah yang akan menikah kan ku! Tanpa kamu pun pernikahan ini akan tetap terjadi. Aku akan memenuhi wasiat terakhir dari almarhumah kak Zahra. Aku saja setuju kenapa pula Abang tidak setuju?!''

Deg!

''Kezia!!''

''Saya!!!''

💕💕💕💕

Kalau ada yang masih bingung dengan cerita othor ini, mampir dulu ye di Mama dan Papa nya Kezia, Dan juga Kakaknya Kezia.

Janda Kembang ( Mama dan Papa nya )

Janda kembang Season 2 , Ternoda ( Disini sudah ada kisah Kezia walau sedikit.)

So.. kalau masih ada yang bingung, mampir aja dulu kesana ye?

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!