NovelToon NovelToon

Jejak Cinta

Bab 1 Bos Cantik

Langkahnya begitu anggun,dengan tubuh yang proposional,dibalut dengan setelan jas berwarna hitam senanda dengan rok span sebatas betis,dengan belahan belakang,menampilkan betisnya yang jenjang dan putih mulus. Blouse berwarana putih gading begitu pas di tubuhnya yang sintal. Rambutnya yang di gelung,menampilkan lehernya yang jenjang.

"Selamat pagi Bu Rania....." sapa Siska asisten Rania.

" Selamat pagi Sis.....apa agenda kita hari ini ?" tanya Rania.

"Kita ada pertemuan dengan klien 30 menit mendatang Bu,berkas-berkas sudah saya siapkan di atas meja,sekiranya Bu Rania akan melihatnya terlebih dahulu ." jelas Siska sang asisten.

" Terima kasih Siska....kamu bisa kembali ke tempatmu. Dan tolong pesankan aku minum jahe jeruk panas dengan sedikit gula ." perintah Rania kepada Siska.

Rania adalah seorang pengusaha yang bergerak di bidang export import. Usianya masih tergolong muda,namun sepak terjangnya tidak bisa di ragukan lagi. Seringkali Rania menjadi mentor untuk pengusaha-pengusaha yang baru merintis usahanya.

Parasnya yang cantik dan ramah,menjadikan Rania sebagai idola bagi pengusaha-pengusaha muda. Tak jarang mereka mencoba mendekati Rania dengan cara mengajukan kerja sama,untuk bisa menaklukkan hati Rania. Maklum saja,karena Rania masih berstatus single.

Namun Rania walaupun nampak ramah kepada semua kliennya,tapi hatinya seakan tertutup untuk kaum adam. Tak sedikit yang mendekatinya dan ingin menjadikannya istri,tapi jawabannya sama. Masih ingin fokus pada karirnya.

"Klien sudah berada di ruang meeting Bu....." kata.

Siska .

"Baik...kita kesana sekarang Siska..." jawab Rania

Sembari merapikan pakaiannya Rania berdiri dan melangkah dengan anggun. Hels dengan tinggi 10 cm semakin menambah kesan semampai dan anggun. Langkahnya mengalun dengan suara sepatu yang seakan menjadi irama mengiringi langkah kakinya.

Rania memasuki ruang meeting setelah pintu di buka oleh securiti yang bertugas disana. Pembawaannya yang tenang dan anggun membawanya untuk menuju tempat duduk yang di sediakan untuknya.

"Selamat siang semuanya." kata Rania sembari mempersilahkan kliennya untuk duduk.

"Maaf Bu Rania....bos kami masih berada di luar. Sebentar lagi beliau sampai." kata seorang perempuan cantik dengan pakaian yang sedikit kurang bahan. Mungkin dia adalah sekretaris dari kliennya.

"Selamat pagi.....mohon maaf sedikit terlambat." kata seorang pria gagah dengan tampilan rapi yang membalut tubuhnya yang tegap.

Rania mendongakkan kepalanya,mengalihkan atensinya dari berkas yang ada di hadapannya.

"Dewangga........?" gumam hati Rania.

Tak kalah kagetnya klien dari Rania. Yang ternyata seorang Dewangga,pria yang pernah bertahta di hati Rania 7 tahun silam. Namun harus kandas karena terhalang restu dari orang tua Dewangga.

"Nia......" batin Dewangga.

Dewangga termangu berdiri mematung di dekat kursi yang telah di sediakan. Pandangannya tertuju kepada seorang wanita anggung nan jelita yang bayangannya selalu menghiasi hari-harinya dan mimpi-mimpinya. Namun tak menyangka,gadis yang di impikannya selama ini telah menjelma menjadi gadis dewasa yang penuh pesona.

"Silahkan duduk Tuan...." kata Siska asisten Rania.

Setelah presentasi yang di bawakan Dewangga dan sekretarisnya selesai,Dewangga memberanikan diri untuk meminta waktuvkepada Rania untuk berbicara empat mata.

"Ibu Rania.....bisakah saya berbicara secara pribadi dengan anda. Ada hal yang akan saya pertanyakan.? kata Dewangga.

"Mohon maaf Tuan.....untuk hal-hal yang berkaitan dengan kerja sama yang akan kita jalani,jika belum jelas,silahkan menghubungi Siska asisten saya. Selamat siang....." kata Rania memutus pembicaraan dan bangkit meninggalkan ruang meeting.

" Nia......." panggil Dewangga kepada Rania sama persis manakala mereka masih bersama.

Namun Rania tidak memperdulikan panggilan Dewangga. Kakinya tetap mengalun anggun dengan senyum tipis tersungging,tapi dengan wajah yang nampak bersahaja.

Bab 2 Masa lalu bos cantik

" Nona Siska.....apa boleh saya minta kontak telephon Bu Rania ?" tanya Dewangga sembari mencekal lengan Siska yang akan berlalu menyusul pimpinannya.

"Maaf Pak Dewa....saya tidak berani. Jika ada pertanyaan terkait kerja sama,silahkan hubungi kontak kantor kami." jawab Siska sembari mengulas senyum.

" Ach......sombong sekali dia. Apa dia sudah lupa sama aku !" seru Dewangga.

"Pak Dewa kenal Bu Rania?" tanya Kumala sekretaris Dewangga.

Alih-alih menjawab Dewangga berlalu keluar dari ruangan meeting tersebut. Tujuan utamanya ingin mengejar Rania. Namun usahanya sia-sia,karena Rania tak terlihat lagi.

Sementara itu, setelah masuk ke dalam ruangannya,Rania segera mengunci pintu. Di sandarkannya tubuh semampainya di balik pintu. Nafasnya sedikit memburu. Rania tak menyangka akan bertemu Dewangga setelah hampir 7 tahun kepergiannya.

Rania melangkah ke kursinya, di hempaskan tubuh semampainya di kursi empuknya. Di lepaskannnya jas hitam juga simpulan sanggul yang bertengger di kepalanya.

Serta merta terurailah rambut lurus nan panjang sebatas pinggannya. Di sunggarnya kepala dengan kedua tangannya. Dan di biarkan kedua tangan menangkup kepalanya dan menopang diatas meja.

Pikirannya kembali ke masa silam,saat masih duduk di bangku SMU bersama Dewangga.

* Flash Back*

"Nia.....lulus nanti kamu mau nerusin kuliah di mana ?" tanya Dewangga yang saat ini tengah duduk di kantin sekolah.

" Aku mau ambil kuliah management di Jogja. Cari yang gampang buat dapat kerja." jawab Rania sembari menyeruput lemontea di depannya.

" Kalau begitu aku mau ambil kuliah di Jogja saja. Supaya bisa bareng sama kamu." jawab Dewangga.

"Mana bisa seperti itu....bukannya kamu mau kuliah di luar negri seperti keinginanmu ya....?" jawab Rania.

"Nanti kalau di luar negri aku bakal jauh dari kamu. Aku nggak mau itu." jawab Dewangga.

Keduanya asyik berbincang,tanpa mereka sadari ada Tania teman sekolah mereka yang telah di jodohkan dengan Dewangga oleh kedua orang tua mereka.

"Tante.....Dewa lagi ngobrol sama gadis miskin itu. Dan mereka merencanakan kuliah di Jogja selepas lulusan nanti. " adu Tania kepada Bu Lidya mama Dewangga.

"Kamu tenang saja. Nanti Tante yang urus semuanya. Mereka nggak bakalan bersama." jawab Bu Lidya di dalam telephonnya.

"Tapi mereka nampak sekali saling mencintai. Sampai sekarangpun Dewa nggak pernah menganggapku ada Tante....." rengek Tania.

"Sudahlah....kamu jangan khawatirkan itu. Semua sudah Tante atur. Kalian akan tetap menikah nantinya." jawab bu Lidya.

Senyum smirk mengulas di bibir Tania. Rencananya untuk mendapatkan Dewangga,putra tunggal dari keluarga Baratha yang kaya raya akan terwujud. Gaya hidupnya yang sudah terbiasa bermewah-mewah,mengharuskan dirinya untuk mencari laki-laki dari golongan konglomerat.

Dengan modal penampilan dan tubuh yang sexie, Tania siap mencari orang-orang berduit bagaimanapun caranya,untuk memenuhi gaya hidupnya.

Sebenarnya pak Baratha adalah suggar dady bagi Tania. Namun karena kepiawaiannya menyembunyikan boroknya,tingkah lakunya tak tercium oleh Bu Lidya. Apalagi Bu Lidya dan Bu Wanda mama Tania,adalah sahabat dari sekolah dulu.

Tania yang sudah di anggap putrinya sendiri oleh Bu Lidya,kemanjaannya kepada keluarga Baratha mampu menutupi sepak terjangnya di belakang Bu Lidya.

Namun sepandai-pandainya Tania menyimpan aib dengan pak Baratha, perbuatannya pernah terpergoki tanpa sengaja oleh Rania. Dari sanalah Tania menanamkan kebencian yang luar biasa kepada Rania. Walaupun Rania bersikap seakan tak mengetahui rahasia mereka.

Bab 3 Masa lalu bos cantik 2

Eforia wisuda kelulusan SMU begitu meriah. Rania si gadis sederhana di nobatkan menjadi siswa teladan, dan Dewangga juara ke duanya.

Keduanya saling meluapkan kebahagiaan di atas panggung dengan saling berpelukan dan saling mengucapkan selamat. Rania dan Dewangga memang merupakan siswa-siswi yang cerdas dan pintar di sekolahnya.

" Jangan berbangga hati dengan kelulusan ini. Karena kamu bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa disini. Dan jangan pernah dekati putraku,apalagi mengharapkan cintanya." kata Bu Lidya yang mendekati Rania mana kala gadis itu sudah kembali ke tempat duduknya.

"Maksud Tante apa ya.....?"tanya Rania bingung.

"Maksudku....jauhi Dewangga,jangan pernah berharap mendapatkan cintanya. Putraku tak sepadan dengan gadis miskin sepertimu." jawab Bu Lidya mengintimidasi Rania.

Rania yang saat itu tidak di dampingi oleh orang tuanya,mendapat penghinaan yang sangat luar biasa dari Bu Lidya,merasa sangat sakit hati. Dan Rania bertekad untuk menjauhi Dewangga,seperti permintaan Bu Lidya.

" Saya memang miskin Tante....tapi bukan berarti saya tidak punya hak untuk hidup bahagia. Dan walaupun hidup saya miskin,tapi saya masih punya harga diri. Saya bukan perempuan lacur seperti perempuan kebanggaan Tante." jawab Rania dengan tenang sembari meninggalkan Bu Lidya yang terbengong mendengar jawaban tegas Rania.

"Apa maksud gadis tengil itu. Nggak jelas ." sungut Bu Lidya.

"Bun.....aku mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah. Alkhamdulillah....aku mendapat peringkat 1 dari kelas pararel,dan mendapatkan kesempatan untuk belajar kembali. Bagaimana menurut Bunda?" tanya Rania kepada Bundanya.

"Bunda mendukungmu nak.....apa yang terbaik untukmu dan itu tidak membebanimu,pasti Bunda akan dukung." jawab bu Larasati.

"Hanya saja Nia harus paham,kehidupan kita yang serba pas-pasan,tidak memungkinkan Bunda untuk memberikan fasilitas yang mewah seperti teman-temanmu miliki. Rencana kamu mau ambil kuliah di mana?" tanya bu Larasati.

"Rania mau cari kuliah di Jogja Bun.....dan Rania mau mencari kuliah yang nantinya mempunyai banyak peluang kerja. Rencana mau ambil management akutansi saja Bun......" jawab Rania.

"Apapun yang menurutmu baik. Bunda hanya bisa membantumu dengan doa. " kata bu Larasati sembari memeluk dan mengelus punggung Rania.

Ada bulir air mata yang mengambang di pelupuk mata bu Larasati. Beliau sangat bangga pada putrinya yang tak pernah mengeluh dengan kehidupan sederhana,dan bukan type anak yang banyak menuntut. Karena kepandaian Rania juga,sekolahnya selalu mendapat beasiswa.

" Nia.....hari ini kelulusan sekolahmu ya ?" tanya bu Caroline majikan Bu Larasati.

Rania memang sengaja menyusul ibunya di tempat kerja,karena ingin mengabarkan prestasinya dan beasiswa yang di dapatnya.

"Iya Nyonya....." jawab Rania sembari mengulas senyum kepada majikan ibunya.

"Dan Rania mendapatkan beasiswa Nyonya?" timpal bu Larasati.

"Oh.....bagus itu. Dimana kamu mau ambil kuliahnya Rania ?" tanya Bu Caroline.

"Di Jogja saja nyonya. Yang tidak terlalu jauh. Jadi sewaktu-waktu kangen Bunda bisa pulang " jawab Rania.

"Ibu punya juga di Jogja. Nanti ibumu sering-sering aku ajak pulang ke Jogja. Supaya kamu tidak usah repot-repot pulang ke mari. Dan selama kamu di Jogja,tinggalah di rumahku,sekalian kamu rawat rumah itu,karena selama ini hanya seminggu sekali ada yang bersih-bersih. Nanti kalau kamu di sana kan ada yang merawat sehari-hari ." kata Bu Caroline.

"Apa nantinya tidak akan merepotkan Nyonya ?" tanya Bu Larasati.

"Tak ada kata merepotkan. Dan untuk malam ini Rania tidur di sini saja. Nanti kita makan di luar untuk merayakan kelulusannmu." kata bu Caroline sembari mengulas senyum.

Bu Caroline sangat menyayangi Rania seperti kepada putrinya sendiri. Sedangkan beliau memiliki 2 putra yang sudah berkeluarga dan tinggal di Australia.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!