NovelToon NovelToon

KANAREL

PROLOG

              "Ketika kau akan memutuskan untuk jatuh hati lagi pastikan jika kau benar-benar jatuh hanya pada hati yang baru bukan terjebak masa lalu."

             

  -FAREL LASKARA ABNIBRATA.

               ***

"Pergi lu dari sini,Kana! Gua gak mau liat muka lo!"

Kana menatap datar wajah kekasihnya ini. Apakah ini benar pengusaha yang terkenal dengan galaknya itu?

"Harimau kutub,dengerin penjelasan gua dulu,"ujar Kana berusaha sabar.

Sikap Farel yang sangat kekanak-kanakan saat ini membuat Kana menjadi letih bahkan sangat letih menghadapinya. Jika Kana tidak mencintainya mungkin sudah dari tadi Kana melemparkan sepatu agar pria itu berhenti merengek. Ini semua sangat memusingkan kepala Kana. Bagaimana bisa ada CEO yang berkelakuan seperti anak kecil di sini?

"Lo sama sekali gak mirip sama Zella!Zella itu baik,penurut,setia gak kayak lo yang hobinya selingkuh!"cerca Farel tanpa sengaja.

Raut wajah Kana yang tadinya masih menunjukkan sedikit senyum sekarang berubah total. Kana menatap Farel dengan tatapan datar dan mematikan. Kali ini tampaknya Kana benar-benar akan serius kepada Farel tanpa berniat untuk membujuk Farel lagi.

"Lo masih nginget mantan lo itu?"sarkas Kana.

Tatapan yang di berikan Kana saat ini sangatlah tidak bersahabat sedikitpun. Tidak ada kelembutan di sana,tidak ada kasih sayang yang di tunjukan untuk Farel lagi. Api amarah yang sudah timbul perlahan-lahan memakan Kana hingga habis.

'BRAK

Kana menggebrak meja dengan kedua tangannya. Emosinya sudah berada di puncak saat ini. Farel benar-benar tahu bagaimana cara untuk memancing emosi seorang Kanara Naavaila Athalia.

"JAWAB FAREL!FAREL LASKARA ABNIBRATA!JAWAB GUA!"amuk Kana.

Farel yang menyadari ucapannya terdiam dan tak berani untuk menatap wajah gadisnya itu.

Kana benar-benar tak terima jika Farel membandingkan dia dengan mantannya. Apalagi kalau mantannya itu adalah Zella atau Hyunzella Dexter. Mantan kekasih Farel yang kebetulan sangat mirip rupanya dengan Kana. Meskipun memiliki wajah yang sama persis, Kana dan Zella memiliki kepribadian yang sangat berbeda.

"Sorry, tapi Zella itu bagian lain dari kamu"

Kana tersenyum remeh dengan hal yang di katakan oleh Farel barusan.

Bagian lain? Sampai kapan Farel akan terus menerus menganggap Kana adalah Zella? Kana benar-benar sudah lelah dengan Farel saat ini. Sebesar apapun cinta dan perjuangannya tetap saja masa lalu yang selalu menjadi pemenang di hatinya.

"Rel,putus aja yuk?"Kana mengambil keputusan.

Sebenarnya semua ini sangat berat di hati Kana untuk melepaskan seseorang yang jelas-jelas masih sangat dia cintai tetapi tetap saja Kana tidak ingin terus menjalin hubungan dengan Farel namun Farel hanya menganggapnya sebagai sosok pengganti Zella.

Farel membulatkan matanya tak percaya dengan kata-kata yang di keluarkan begitu saja oleh Kana. Mengapa Kana bisa memikirkan semua itu? Apakah Kana sudah tidak mencintainya lagi?

"Gak,sampai kapanpun kamu gak boleh ninggalin aku!" Farel langsung memeluk pinggang Kana posesif.

Sial, Kana tidak mengharapkan ini semua sama sekali. Kana belum siap jika Farel melakukan hal gila malam ini kepadanya. Apa yang harus Kana lakukan saat ini? Entahlah, rasanya Farel benar-benar membuatnya gila.

"You are mine! Even if you don't want to, you still have to be mine!"tegas Farel.

Farel memeluk Kana erat seolah-olah Kana akan pergi jauh dan meninggalkannya. Tiba-tiba Kana merasakan ada air yang membasahi dress nya. Apa Farel menangis?

01.membantu Kana

        Sabtu,24 Desember

Terkadang orang yang paling kita benci sekalipun akan tetap menolong di saat terpuruk. Tetapi orang yang paling dekat adalah orang yang akan menimbulkan sakit hati terbesar untuk kita kedepannya.

         Kanara Naavaila Athalia.

             ***

Kanara Naavaila Athalia, gadis manis hazel yang selalu mampu membuat setiap orang tunduk kepadanya. Setiap hari yang datang akan selalu menjadi permainannya. Namun siapa menyangka di balik semua ini Kana menyimpan begitu banyak luka?

Kanara adalah gadis broken home yang selalu mendapatkan siksaan secara batin dan fisik oleh ke dua orang tuanya. Karena ini semua Kana menjadi seorang gadis yang sangat brandal. Setiap harinya Kana selalu bermain-main dengan laki-laki koleksi miliknya. Mendapatkan sebuah hati bukanlah hal yang sulit bagi Kana. Tetapi kali ini Kana tak mampu untuk meluluhkannya.

Asmi Altalariq Mavendra, adalah seorang laki-laki yang selama ini selalu di incar oleh Kana. Tidak peduli apapun yang di lakukan oleh Kana untuknya tetap saja tak mampu membuat Asmi jatuh hati kepada Kana.

"As,pacaran yuk?"

Asmi hanya mengeluarkan senyum manis lalu mengusap rambut Kana pelan. Sikap Asmi yang seperti ini sungguh membuat Kana lebih tertarik untuk mendapatkan hati Asmi.

"Kita temenan aja,ya?"jawaban yang tak pernah Kana harapkan keluar dari mulut Asmi.

Ini bukan pertama kalinya Kana di tolak tetapi tetap saja jawaban Asmi tak berubah kepadanya.

"Kamu cuma obsesi sama aku bukan jatuh hati.."lanjut Asmi lagi.

Kana terdiam mendengarkan jawaban dari Asmi. Apakah itu benar? Bahkan Kana sendiri tidak bisa membedakan mana cinta dan mana yang hanya sebuah obsesi. Selama ini Kana selalu berkeinginan untuk membuat setiap orang tunduk dan terjatuh ke dalam pesonanya. Setelah mereka tunduk Kana akan bosan dan mulai mencari hati baru untuk di taklukkan.

Asmi tak pernah menerima pernyataan cinta dari Kana tetapi jika Kana sedang terpuruk Asmi adalah orang pertama yang akan menenangkan Kana dan selalu ada di sebelahnya. Pantaskah semua tindakan yang di lakukan oleh Asmi ini di sebut cinta?

          ***

"Lo yakin mau bantu dia dapetin Asmi?"

Farel hanya mengangguk mantap dan sepertinya tidak ada sebuah keraguan pun di dalam hatinya.

Daniel mengerutkan keningnya heran dengan sikap temannya yang satu ini. Mengapa Farel bisa semunafik ini? Daniel masih dapat mengingat dengan jelas bagaimana senangnya Farel saat mengetahui Kana adalah orang yang mirip dengan almarhumah pasangannya dulu. Dari semua sikapnya Daniel juga tahu bahwa Farel menyimpan perasaan untuk Kana. Lalu mengapa dia sekarang malah mendukung Kana agar mendapatkan hati adiknya sendiri?

"think carefully before regret comes to you at the end," nasehat Daniel.

Farel hanya diam tanpa mengucapkan sepatah katapun lagi. Tekadnya sudah bulat meskipun nantinya sakit akan menghampiri hatinya lagi. Tetapi Farel ini membahagiakan Kana sebab dulu dia tak sempat membahagiakan Zella sebelum akhirnya Zella meninggal dunia dalam keadaan sakit hati.

Awalnya Farel memang berniat untuk mendapatkan Kana sendiri untuknya sebab wajah Kana sangat mirip dengan Zella mantan kekasihnya yang sudah meninggal dunia. Farel tidak tahu apakah ini sebuah kebetulan atau malah kesempatan kedua yang di berikan oleh tuhan. Tetapi di saat Kana menceritakan bahwa Kana ingin mendapatkan hati Asmi itu membuat Farel berubah pikiran.

"Gua bakal tepati janji gua sama Zella. Meskipun nantinya dia bahagia bukan sama gua,"lirih Farel.

Daniel menghela nafasnya dalam dengan ucapan yang di berikan oleh Farel barusan. Sampai kapan Farel akan hidup di dalam bayangan Zella. Bahkan ketika Farel tahu bahwa Zella telah berselingkuh di belakangnya sebelum meninggal.

Rasa cinta yang terlalu besar telah membutakannya, sehingga dia tak mampu untuk melihat kesalahan yang di perbuat walaupun itu semua menyakitinya.

"Zella udah gak ada, seharusnya lo sadar sama semua itu!"tegas Daniel.

Farel tak bergeming sedikitpun. Farel malah pergi menuju parkiran mobilnya. Mobil Bugatti La Voiture Noire terparkir rapi bersama mobil lainnya. Farel memanglah orang yang tahu cara untuk memanjakan dirinya sendiri.

Secara garis besar, Bugatti La Voiture Noire dibangun untuk mengenang salah satu mobil langka milik pabrikannya yang hanya diproduksi sebanyak 4 unit saja, yakni Bugatti Type 57SC Atlantic. Mobil Bugatti La Voiture Noire menjadi mobil termahal di dunia seharga US$18,7 juta. Dan Farel memiliki satu mobil yang sangat mahal ini. Bagaimana bisa keluarga Abnibrata tak di sebut-sebut sebagai salah satu keluarga terkaya di dunia?

"Kemana sih dia? Ini panas banget anjirr,"umpat Kana.

Ini sudah hampir setengah jam Kana menunggu kedatangan Farel. Halte yang tadinya rame sekarang menjadi sangat sepi. Ditambah lagi panas dan teriknya sinar matahari yang membuat orang-orang enggan duduk dan menunggu di sini, kecuali Kana.

Kana duduk dengan kesal sembari sesekali mengumpat Farel yang tak kunjung datang. Orang mana yang mengajak perempuan bertemu di halte bus? Farel lah orangnya. Kana menjadi menyesal karena tak protes saat Farel memutuskan agar bertemu di halte bus kemarin. Jika saja ini bukan demi mendapatkan hati Asmi mungkin Kana juga enggan datang kemari.

"Sudah menunggu lama?"

Farel keluar dari mobil mewahnya tanpa rasa bersalah sedikitpun. Wajah Kana sudah memerah sebab terlalu banyak tertimpa cahaya matahari dan amarah yang terpendam kepada Farel.

"Lo berencana bantuin gua deketin Asmi atau rencana buat bunuh gua?"tanya Kana sarkas.

Farel hanya tersenyum dengan sikap Kana saat ini. Kana memang sangat jauh berbeda sikap dan cara penampilannya dari Zella. Zella adalah gadis yang anggun penuh tata krama sedangkan Kana malah sebaliknya blak-blakan.

"Lo tau gak udah berapa lama gua nungguin hah? seharusnya elo jadi cowok tuh yang on time dong. Masa gua yang nungguin elo. Mikir di sini panas banget apalagi gak ada orang sama sekali dan gua nungguin elo berjam-jam.."Kana mulai mengomel.

Farel tersenyum puas saat menyaksikan Kana mengomel ini sama persis seperti Zella yang juga suka mengomel kepadanya. Meskipun omelan Kana lebih terkesan sedikit kasar tetapi Farel menyukai keduanya. Setidaknya dengan begini kerinduannya kepada Zella terobati dan rasa sakit hati Farel jika nanti Kana bersama Asmi akan sedikit berkurang.

"Lo dengerin gua gak sih?"kesal Kana.

Pasalnya dia sudah mengomeli Farel panjang lebar tetapi Farel hanya menatapnya dengan tersenyum. Apakah orang ini gila?

"Iya iya,beo banget sih"

Kana menunjukkan wajah datarnya di saat Farel memanggilnya dengan sebutan beo. Ini adalah kali pertama seseorang berani memberikan julukan kepadanya. Biasanya setiap orang yang mendengar namanya saja akan langsung ketakutan.

"Elo tuh ya!berani banget ngasih jul--"

'CUP..

Farel memberikan kecupan singkat di bibir Kana. Kana menjadi terdiam dengan serangan dadakan itu.

"Elo?!"

02. Air mata

      Minggu, 25 Desember

Kehilangan atau tidak dan mendapatkan atau bukan tetap saja kau akan selamanya menjadi orang terfavorit yang pernah ku kenal.

     Asmi Altalariq Mavendra.

            ***

Kana sangat kaget dengan hal yang baru saja di lakukan oleh Farel. Ini semua terlalu mendadak serta Kana tidak siap dengan perlakuan dadakan yang di berikan oleh Farel. Bukankah ini terlalu berlebihan?

Farel tersenyum tipis melihat reaksi Kana saat ini. Dari sini Farel dapat mengetahui bahwa Kana belum pernah melakukan ciuman dengan siapapun. Entah mengapa Farel merasa sedikit lega saat mengetahui itu semua. Saat mengetahui bahwa Kana hobi memainkan hati laki-laki, Farel sedikit resah apabila gadis itu sudah ternoda. Namun ternyata semua dugaannya salah.

"Yuk berangkat!"ajak Farel.

Farel menunjukkan ekspresi bahagia tanpa rasa bersalah sedikitpun seolah-olah baru saja tidak terjadi apapun.

"Mau sampai kapan kau berdiri di sana?apa tidak mau mengejar Asmi lagi?"teriak Farel yang sudah memasuki mobilnya.

Kana langsung mengejar Farel di detik berikutnya. Apapun yang akan terjadi selanjutnya Kana tidak akan pernah mundur untuk mendapatkan hati Asmi. Meskipun sudah berkali-kali dia selalu di tolak begitu saja.

Tekadnya sudah terlalu bulat untuk di menyerah. Semangatnya terlalu kuat untuk mundur. Kana merasa saat ini ada kemungkinan kalau Asmi akan menjadi kekasihnya. Namun di balik semua itu Kana juga menyimpan sedikit ketakutan jika Asmi menolaknya lagi. Ada apa ini? Mengapa orang yang biasanya suka mempermainkan malah takut di tolak?

Meskipun tak mengerti tetapi obsesi Kana untuk mendapatkan Asmi terlalu besar kali ini sehingga dapat mematahkan segala ketidakmungkinan yang ada.

"Cepat atau lambat lo harus jadi milik gua!"batin Kana.

Farel yang melihat Kana begitu bersemangat untuk mendapatkan hati Asmi menjadi sedikit sakit hati. Tampaknya Kana atau Zella benar-benar tidak pernah di takdirkan untuk bersama dengannya. Farel tetap ingin membuat gadis ini bahagia meskipun nantinya dia sendirilah yang akan menerima lukanya.

"Kita sampai.."ujar Farel menepikan mobilnya.

Kana menatap keluar jendela dengan bingung. Bukankah ini berada di restoran mewah? Apa yang Farel inginkan di sini?

"Ngapain ke sini?"tanya Kana heran.

"Lha, biasanya orang-orang ke restoran buat apaan?"Farel balik bertanya.

Kana mengerutkan keningnya dan menatap Farel dalam. Kana tidak mengerti sama sekali dengan jalan pikiran Farel saat ini. Bukankah Farel sudah berjanji untuk membantunya mendapatkan hati Asmi? Kana sangat heran apa hubungannya mendapatkan hati Asmi dengan restoran saat ini.

Saat Kana perhatikan lagi, tempat Farel berhenti saat ini bukanlah restoran biasa seperti pada umumnya. Ini adalah restoran mahal yang selalu di kunjungi oleh orang-orang kelas atas. Bahkan ini adalah kali pertamanya Kana melihat restoran seperti ini dari jarak dekat.

Farel yang melihat kebingungan dimata Kana langsung menjelaskan,"Asmi akan datang ke sini dan gua udah siapin semua hal buat lo nembak Asmi."

Kana mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Oh, jadi Asmi akan datang ke sini dan gua bakal nembak Asmi,"ujar Kana.

Kana terus menatap kagum restoran yang begitu besar dan letaknya juga sangat strategis yaitu di tengah-tengah ibu kota Jakarta. Sebentar sepertinya ada yang aneh dengan hal yang di ucapkan oleh Farel tadi. Tapi apa,ya?

"Hah?! Gu-gua?bakal nembak Asmi?!"kaget Kana tak percaya.

Semua hal ini baru Kana pahami setelah detik berikutnya. Bagaimana bisa Kana sangat lambat merespon semua ini?

Farel hanya terkikik melihat sikap Kana yang begitu imut di matanya. Gadis di depannya ini berpikir sangat lambat sekali, persis seperti Zella. Zella, mengapa Farel kembali mengingatnya? Mungkin sebab wajah Kana yang sangat mirip dengan Zella.

"Kenapa?gak mau?"tanya Farel menyelidik.

Mengapa Kana menjadi sekaget ini?bukankah seharusnya dia senang karena akan mendapatkan hati Asmi yang menjadi pujaannya itu. Setidaknya itu yang di pikirkan oleh Farel namun sepertinya semua itu malah tak berlaku kepada seorang Kanara Naavaila Athalia.

Kana melihat ke sekitar melalui jendela. Benar saja seperti dugaannya, di sini sangat ramai sekali dengan orang. Bisa saja salah satu koleksi laki-laki akan muncul di sini atau mungkin berada disini. Kana tentu tidak ingin mengorbankan beberapa laki-laki koleksi yang dia miliki. Walaupun Kana berkeinginan untuk mendapatkan Asmi.

"Gua gak bisa!"tolak Kana langsung.

Kana tidak bisa mengambil resiko yang begitu besar seperti ini. Rasanya pengorbanannya nanti terlalu banyak apalagi hanya untuk mendapatkan satu hati saja. Kana merasa semua ini terlalu tidak seimbang jika nanti dia mendapatkan Asmi tetapi malah kehilangan jutaan hati yang telah lama dia simpan.

"Tenang, gua udah nyewa private room "ucap Farel seolah-olah tahu isi hati Kana.

Kana menjadi kaget saat Farel menyebutkan private room. Bagaimana bisa Farel melakukan semua itu? Ini adalah restoran mahal dan private room di sini pastinya lebih mahal daripada room biasa. Bukankah itu terlalu berlebihan? Bagaimana nantinya mereka akan membayar semua ini?

"Udah,gausah banyak mikir.."Farel langsung menarik tangan Kana.

Farel membawa Kana masuk ke dalam. Sebelum bertemu dengan Asmi, Farel harus memperbaiki penampilan Kana terlebih dahulu. Farel sangat tahu bahwa adiknya itu menyukai gadis feminim.

Awalnya Kana tidak ingin di makeup tetapi karena Farel terus memaksa akhirnya Kana hanya bisa pasrah begitu saja.

"Gua bakal lakuin apapun asal lo bahagia,"lirih Farel.

Sementara Kana sedang di makeup oleh para orang-orang yang di utus oleh Farel, Farel ingin keluar untuk memastikan bahwa semua hal yang dia persiapkan telah selesai sesuai dengan apa yang dia inginkan.

Farel melihat semuanya dengan seksama.

"Kak Farel.."Asmi tiba-tiba datang.

Farel melihat ke arah Asmi yang baru saja datang. Bukankah ini terlalu cepat?

"Ngapain lo datang secepat ini?"tanya Farel.

Asmi menjadi heran kenapa Kakaknya ini malah mempermasalahkan kedatangannya yang terlalu cepat? Asmi hanya ingin tepat waktu saja sebab ini adalah kali pertamanya Farel berinisiatif untuk mengajaknya keluar.

Asmi melihat ke sekitar yang penuh dengan hal-hal romantis. Bunga mawar dimana-mana dan lilin semua ini sangat romantis. Tidak mungkin kan kalau Farel gay? Asmi memang menginginkan agar Farel lebih memperhatikannya sebagai adik tetapi Asmi juga tidak pernah berpikir kalau Farel menyukainya dalam artian lain.

"A-aku selesai.."Kana keluar dari kamar ganti.

Kedua kakak beradik itu langsung memandang Kana secara bersamaan. Kana yang biasanya hanya memakai celana jeans dan baju kaos kini malah memakai balutan dress panjang yang sangat anggun. Apakah ini sebuah mimpi? Makeup yang berada di wajah Kana juga membuatnya terlihat lebih menawan.

"Kanara?"

Kana tersenyum kikuk saat mengetahui Asmi telah sampai di sini. Kana terlihat tidak terlalu pede saat memakai balutan dress panjang ini. Ini pertama kalinya Kana memakai dress seperti ini dan di tambah lagi dress ini sangat mahal. Kana takut apabila nanti dia tak sengaja merusaknya lalu bukankah dia harus ganti rugi?

"Kalian ngomong aja berdua. Gua keluar dulu," Farel langsung pergi meninggalkan private room itu.

Meskipun sebenarnya Farel sangat berat hati meninggalkan Kana berdua dengan Asmi namun tetap saja dia harus melakukannya.

"Ada apa ini?"tanya Asmi heran.

Kana hanya tersenyum lalu mempersilahkan Asmi duduk di kursi yang telah di persiapkan. Meja makan ini terlihat sangat romantis dan hanya ada dua kursi tersedia. Lilin-lilin yang ada di atas meja juga menambah kesan romantis malam ini.

"Gak mau makan dulu,mi?"tanya Kana lembut.

Kana memang selalu seperti ini jika bersama Asmi. Kana hanya memperlihatkan sisi lembut dan hangat tidak seperti biasanya yang selalu bersikap blak-blakan. Kana hanya berusaha membuat Asmi agar merasa nyaman saat berada di dekatnya.

"Ada apa ini?"tanya Asmi yang masih di merasa keheranan.

Kana memegang tangan Asmi perlahan dan Kana mengarahkan agar Asmi menatap wajahnya.

"Mi, mungkin ini udah gak asing buat kamu. Aku selalu nyatain meskipun kamu tidak pernah menanggapi. Tapi kali ini aku tulis dari dalam hati yang paling dalam. Kamu mau gak jadi pacar aku?"ungkap Kana sambil menatap mata Asmi.

Asmi tidak dapat melihat ketidakseriusan di mata Kana saat ini. Kana sangat serius dan bersungguh-sungguh.

Dengan perlahan Asmi melepaskan tangan Kana. Hal itu membuat sorot mata Kana menjadi redup.

"Maaf,tapi jawaban ku masih sama,"sesal Asmi.

"Tapi kenapa Mi?kenapa kamu selalu nolak aku tapi sikap kamu malah seolah-olah nyuruh aku terus maju. Kenapa?"Kana tak terima.

Asmi menghela nafas panjang dengan sikap Kana saat ini. Sebenarnya Asmi juga tak rela dan tak tega kepada Kana. Tetapi Asmi juga tidak bisa menerima cinta dari Kana.

"Aku udah punya pacar.."lirih Asmi.

Sakit? begitulah yang di rasakan oleh Kana. Awalnya Kana menduga bahwa dia akan mendapatkan Asmi saat ini tetapi dugaannya ternyata salah.

Air mata Kana menetes dengan begitu saja. Kana tak bisa menahannya lagi. Meskipun demikian Kana masih berusaha mengukir sebuah senyuman di bibirnya.

"Siapa dia?"Kana bertanya lagi.

Asmi terdiam sesaat. Asmi merasa bersalah karena telah berbohong kepada Kana saat ini. Meskipun Asmi juga memiliki perasaan yang sama tetapi tetap saja dia tidak bisa untuk menjalin hubungan yang lebih dari sahabat dengan Kana.

"Gua!"Adira tiba-tiba masuk.

Kana menatap Asmi dan Adira bergantian. Rasanya Kana sangat tidak bisa mempercayai semua hal yang dia lihat dengan matanya saat ini. Kana yang biasanya selalu memasang wajah datar sekarang mengeluarkan air mata dan menangis.

Asmi merasa tidak tega melihat Kana yang menangis saat ini. Biasanya Asmi lah yang selalu menghapus air matanya namun sekarang malah dia yang membuat air mata Kana keluar.

"Sudah berapa lama?"tanya Kana lagi.

Meskipun sebenarnya dia tak ingin tahu semua ini. Mengetahui Asmi memiliki kekasih saja sudah membuatnya sangat sakit hati.

"Udah 3 bulan.."kali ini Asmi yang menjawab.

Sesak kembali menghampiri hati Kana. Mengapa semuanya sesakit ini? Pantaskah seseorang yang menginginkan ketulusan mendapatkan sakit tak berdarah seperti ini?

"Kan, are you ok?"Asmi mulai khawatir.

Kana menghapus air matanya kasar lalu memaksakan dirinya untuk tersenyum.

"Langgeng ya.."

Kana langsung berlari keluar dari sana sambil terus menangis.

"Maafin aku,Kan. Kamu tetap bakal jadi orang terfavorit buat aku meskipun kamu tidak menjadi kekasih ku.."lirih Asmi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!