***
"Nak apa kamu yakin dengan keputusanmu itu" kata ibu mia(ibu kandung nisa). "Ia buk Nisa pengen lanjut kuliah." Kata Nisa.
Ibu Mia menatap anaknya dengan sedih, lalu berkata "Tapi nak kamu tau sendiri kan kondisi ekonomi keluarga kita, ibu juga pengen kamu lanjut kuliah tetapi dengan kondisi sekarang ini ibu tidak sanggup untuk membiayai kuliah kamu, kamu tau sendirikan mau makan saja kita susah". Kata ibu Mia sambil menundukkan wajahnya yang kelihatan sedih.
Nisa yang melihat ibunya sedih kemudian memegan tangan ibunya sambil berkata
"buk jangan memikirkan masalah biaya, alhamdulillah ibu Nisa dapat beasiswa". Kata Nisa sambil tersenyum.
Memang Nisa adalah gadis yang berpertasi di sekolahnya, dia selalu dapat rengking 1. Berkat kepintarannya ia mendapat beasiswa di salah satu kampus ternama di kota B.
"Tapi kan nak kamu pasti butuh uang untuk kebutuhan hidup disana dan..." kata ibu Mia yang belum sempat menyelesaikan bicaranya namun sudah dipotong oleh Nisa.
"Ibu tenang saja masalah kebutuhan hidup Nisa akan bekerja paruh waktu dan Nisa punya tabungan untuk bebarapa hari" kata Nisa menyakinkan ibunya.
Ibu Mia menghelah napas panjang
" haaaahh.. baiklah nak kalau itu sudah menjadi keputusanmu".
Nisa adalah gadis yang hidup dari keluarga yang miskin, ia hanya memiliki ibu Mia dan
Rahmat adik laki-lakinya yang masih duduk di bangku SMP. Ayah Nisa dulu pekerja sebagai supir mobil backup, namun gara-gara kecelakan yang dialami 1 tahun yang lalu membuat Nisa kehilangan ayah nya. Kini tinggal ibu Mia sebagai tulang punggung keluarga. Nisa selalu membantu ibunya bekerja sebagai tukang cuci. Tinggal di gubuk yang sudah tidak layak dihuni membuat keluarga Nisa selalu dihina, dan direndahkan.
Nisa menpunyai cita-cita ingin menjadi seorang wanita karir, berkerja di kantor dengan berpakain rapi dan duduk berhadapan dengan komputer. Yah mungkin sebagian orang akan menganggap cita -cita Nisa hanyalah cita-cita yang sederhana, namun tidak dengan Nisa berkerja di kantor merupakan impiannya dari dulu.
Bukan hanya itu saja, Nisa mempunyai impian untuk merubah kehidupan mereka yang selalu dipandang sebelah mata oleh orang di kampungnya. Yah mungkin dengan Nisa kuliah dan berkerja di salah satu perusahan akan merubah nasibnya, begitulah yang ada di pikiran Nisa yang membuatnya bertekad untuk melanjutkan pendidikannya di kota.
Nisa sudah menyiapkan segala keperluannya dari malam.
Esok harinya....
"Buk Nisa pamit ya" kata Nisa sambil memeluk ibunya.
"Iya nak jaga dirimu ya, ingat pesan ibu jaga dirimu baik-baik, jangan terlambat makan," kata ibu Mia sambil melepeskan pelukkannya.
"Ia buk Nisa ingat kok, ibu tenang saja Nisa akan jaga diri Nisa".
Ibu Mia berat hati untuk melepaskan kepergian anak gadisnya, ia takut terjadi apa-apa dengan Nisa. Mengingat Nisa masi sangat muda untuk tinggal sendiri. Sebagai orang tua ibu Mia tau bagaimana kerasnya hidup di kota. Bergaulan bebas dan meraknya kejahatan di kota menjadi ibu Mia merasa khawatir.
Walaupun tinggal di desa tapi ibu Mia tahu bagaimana kerasnya hidup di kota, karena sebelum menikah dengan ayahnya Nisa ibu Mia pernah berkerja di kota.
"Ingat jangan suka kelunyuran, kalau berteman lihat-lihat orangnya yah" kata ibu Mia.
"Siap buk, Nisa akan ingat semua pesan ibu " kata Nisa sambil tersenyum.
Kemudian Nisa mengahlikan pandangannya ke adik laki-lakinya yang berada di samping ibunya.
"Dek... kamu jaga ibu yah,, jangan nakal-nakal, kamu harus rajin belajar supaya jadi anak yang pintar" kata Nisa kepada adiknya.
"Ia kak.." sambil memeluk Nisa
"Buk Nisa pergi dulu ya... tu busnya sudah datang" kata Nisa.
"Iyaa nak hati- hati" kata ibu Mia sambil menitiskan air mata, namun segeraia mengusap air matanya, takut jangan sampai Nisa melihatnya menangis.
Selama perjalan Nisa merasa sangat sedih, bagaimana tidak dia harus meninggalkan ibu dan adik yang sangat disayanginya.
"Ibu, Rahmat suatu saat kalau Nisa memiliki perkerjaan dan gaji yang cukup Nisa akan menjemput kalian untuk tinggal sama-sama dengan Nisa di kota. Kita akan memulai kehidupan dari awal disana." Batin Nisa.
Sampailah Nisa di kota dengan menempuh perjalan selama 2 jam. Nisa tiba di terminal bus. Sudah Hampir sore Nisa berjalam berputar-putar untuk mencari kos-kosan, akhirnya Nisa menemukan kosan untuk ia tinggal. Kosan kecil dan tentu saja harganya terjangkau sesuai isi dompet Nisa yang berada dipinggiran kota.
Nisa merebahkan tubuhnya di atas kasur.
"Akhirnya aku bisa istrahat juga" kata Nisa. Karena kecapean akhirnya Nisa ketiduran. Pukul 8 malam Nisa terbangun gara-gara cacing diperutnya sudah meronta-ronta meminta untuk diisikan makanan. Nisa bangun dan pergi keluar untuk membeli makanan. 15 menit ia kembali dan makan dengan lahap.
Sudah 1 minggu Nisa berada di kota B, Nisa mempersiapkan berkas-berkas untuk keperluan di kampus. Yah..! Karena hari ini adalah hari pertama Nisa masuk kampus. Rasa senang, gugup, takut menyelimuti hati Nisa.
"Ya Allah mudahkan lah segala urusan Nisa aminn" batinnya
Hari pertama kuliah Nisa sangat beruntung karena mendapatkan teman yang sangat baik hati. Ririn adalah teman baik Nisa. Sudah 1 minggu Nisa kuliah di kampus B dan uang Nisa sudah mulai menipis. Dibawah pohon yang ada di kampus Nisa duduk sambil melamun, selama ini dia sudah mencoba mencari kerja diberbagai tempat dipolosok kota B tetapi tidak ada satu pun yang mau menerimanya berkerja.
"Hay Nisa" sapa Ririn yang tiba-tiba muncul dibelakangnya.
Sontak saja membuat Nisa kaget " ya ampun Rin kamu itu kagetin aku aja" kata Nisa sambil memegan dadanya.
" hehe maaf.. kamu sih siang-siang bolong gini melamun, lagi mikiran apa sih? " tanya Ririn.
"Emmm... aku lagi mikirin kerjaan Rin, aku lagi butuh lowongan pekerjaan, tapi sampai saat ini aku belum dapat pakerjaan" jawab Nisa dengan wajah putus asa.
"Kerja?? Emangnya kamu mau berkerja?. Tanya Rini.
Nisa mengangguk " ia".
"Emmm aku bisa bantu kamu, kebetulan ada kenalanan aku yang berkerja direstoran dan kebetulan mereka lagi membutuhkan karyawan"
kata Ririn".
"Benarkah" jawab Nisa dengan wajah yang berbinar-binar.
"Iya masa aku bohong sama kamu" jawab Ririn .
Seketika Nisa langsung memeluk Ririn" makasih Rin, kamu sudah menyelamatkan hidup aku".
"Jangan lebay deh Nis.. udah lepasin sesak tau" kata Ririn.
Nisa terkekeh" hehehe.. maaf Rin aku terlalu bahagia".
"Sudah-sudah ayo kita ke kelas sebentar lagi jam kuliah dimulai" kata Ririn .
Pukul 3 sore waktunya untuk pulang.
" Nis.."panggil Ririn.
"Ya ...." jawab Nisa.
" Nis besok selesai kuliah aku antar kamu ke tampet kerja" kata Ririn.
" ok " jawab Nisa singat.
** hari ini adalah hari pertamaku kerja, rasanya sanang sekali.
"Permisi mbak mau pesan apa" tanya Nisa dengan senyuman yang manis kepada salalu satu pelanggan. "Saya pesan veggie burgers sama orange juice" jawab pelanggan.
Beberapa menit kemudian pesanan datang, " selamat menikmati" kata Nisa, yang kemudian dibalas dengan mengangguk oleh pelanggan.
Nisa berkerja sebagai salah satu pelayan direstoran terkenal di kota B. Walaupun bekerja paruh waktu tapi gaji disini cukup lumayan. Waktu terus berputar hari demi hari telah Nisa lalui. Nisa bekerja sambil kuliah, walaupun bekerja paruh waktu tetapi itu tidak membuat nilai Nisa menurun, bahkan Nisa mendapatkan nilai yang sangat memuaskan, walaupun sibuk bekerja Nisa selalu menyempatkan diri untuk belajar walau hanya beberapa menit. Nisa bekerja dengan sangat rajin tugasnya sebagai pelayan dan sesekali Nisa disuruh untuk mengantar pesanan, karena direstoran Nisa berkerja juga menerima orderan secara online.
Nisa beberapa kali mengalami masalah keuangan, bahkan untuk makan pun Nisa harus kali-kali, bahkan Nisa harus puasa senin kamis untuk menghemat, yah... hitung-hitung ibadah. Begitulah nasib anak kosan. Karena gaji yang Nisa dapatkan sebagian dikirim kepada ibunya untuk kebutuhan sekolah adiknya. Walaupun sedikit, namun setiap bulan Nisa selalu kirim uang untuk ibunya, karena Nisa tidak mau ibunya terlalu bekerja.
Waktu terus berputar tidak terasa tinggal beberapa hari lagi Nisa wisudah.
"Hallo ...assalamualaikum buk" kata Nisa
"Walaikumsalam nak, bagaimana kabarmu nak" tanya ibu Mia
"Allhamdulillah baik buk, kalau ibu bagaimana kabarnya? " tanya Nisa kepada ibunya. " ibu juga baik nak".
"Emmmm... ibu sabtu depan Nisa wisudah, apa ibu jadi datang?" Tanya Nisa.
" ia... ibu jadi datang dengan adik kamu, 2 hari lagi ibu ke kota" jawab ibu Mia diseberang sana. Nisa sangat senang mendengar ibunya akan datang. " kalau begitu ibu istrahat, ini sudah larut malam". Kata Nisa.
"Ia nak, kalau begitu kamu juga harus istrahat, assalamualaikum" .
"Walaikumsalam"
Hari wisudah.....
Perasaan senang, sedih dan juga tegang. Nisa sangat gugup. Nisa lulus dengan nilai terbaik, tidak lupa juga Nisa mengabadikan moment yang bahagia itu. Nisa berfoto bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Dua hari kemudian....
"Buk sudah siap..?? Kata Nisa.
"Ia sudah nak" kata ibu Mia
"Ayo kita berangkat" kata Nisa.
Nisa mengantar ibu dan adiknya sampai ke terminal bus.
"Hati-hati ya buk, kalau sudah sampai rumah jangan lupa ngabarin Nisa ya.." kata Nisa.
"Ia nak, kamu juga hati- hati, ibu pergi dulu".
Nisa tidak ikut pulang bersama ibunya karena ia harus bekerja.
Suatu malam ketika Nisa hendak pulang dari kerja, tiba-tiba dari kejauhan Nisa melihat adegan kekerasan yang dilakukan seorang pria kepada wanita. Si pria hendak mau menampar si wanita,
Nisa yang melihat itu dengan sigap berlari dan menghentikan pria tersebut.
"Hay... apa yang anda lakukan tuan" kata Nisa sambil mendorong tubuh pria itu. Nisa melihat wanita itu sambil berkata.
"Nona apa kau baik-baik saja??" Wanita itu mengangguk.
" hayyyy..... siapa kamu?? Berani-beraninya kau mendorongku hah" kata pria itu dengan suara tinggi dan muka yang merah karena menahan emosi. Nisa berbalik kearah sumber suara.
"Cik.. dasar laki-laki spikopat baraninya sama perempuan" guman Nisa memandang pria tersebut dengan tatapan sinis.
"Apa kamu bilang? pria spikopat?? Hahaahah...." pria tersebut tertawa." Tau apa dirimu tentang diriku hah? Kata pria tersebut sambil berjalan kearah Nisa. Nisa yang merasa dirinya dalam ancaman karena pria itu makin mendekat, dengan sigap Nisa membanting tubuh pria itu.
Brukkkkk......
"Aaauuuwwwww" Nisa membanting tubuh pria itu ditanah.
Nisa bisa melakukan itu karena Nisa memiliki bekal bela diri.
Brukkk......
"Aaauuuwwwww" nisa membanting tubuh pria itu ditanah.
Nisa bisa melakukan itu karena nisa memiliki bekal bela diri. Pria itu jatuh ditanah. Wanita yang berada disamping Nisa mengangah tidak percaya dengan apa yang ia lihat, rasa takut akhirnya wanita itu melarikan diri, Nisa yang mengetahui wanita itu melarikan diri segara mengejar wanita tersebut.
" hay tunggu..... nona mau kemana" tetapi orang yang dikejar seolah-olah tidak mendengar panggilan Nisa. Dengan segara ia naik taxi. Nisa heran dengan kelakuan wanita tersebut yang kelihatan ketakutan, padahal Nisa ingin menolongnya.
"Ada apa dengannya??,, apa dia begitu ketakutan?" Guman Nisa.
*****
Disisi lain.....
"Aduuhh ....pingganku" Adrian berdiri sambil tangan kirinya memegan pinggannya yang sakit akibat ulah Nisa. Yaps.... yang Nisa banting adalah Adrian barack malik.
"sial.. wanita preman awas saja kalau sampe kita bertemu lagi, akan ku buat kau merasakan seperti apa yang kurasa saat ini. Adrian berjalan menuju mobilnya yang terparkir dipinggir jalan.
Flashback on....
" apa kamu sudah gila hah.." kata Adrian dengan suara yang tinggi bergema diseluruh ruang mobil. " berani-beraninya kau membuat berita sampah seperti itu... apa kamu sudah bosan hidup".
" Ma...af rian a..ku ti..dak mau kehilangan kamu" jawab meli kekasih Adrian terbata-bata. Bukan kekasih tapi lebih tepatnya hanya wanita penghibur.
"Hahahaah...." Adrian tertawa mengejek, " apa kamu tidak berkaca, lihatlah dirimu tidak pantas untuk diriku".
" jadi selama ini kamu anggap hubungan kita apa haa.." jawab wanita itu dengan air mata yang sudah membasahi pipinya yang mulus.
" aku membayarmu, bukankah hanya uang yang kamu cari?" Jawab Adrian dengan tatapan dingin. Seketika membuat nyali meli mencuit.
" tapi Adrian aku mencintaimu, aku sungguh mencintaimu" kata meli yang mendekatkan tubuhnya dan ingin mencium Adrian.
Adrian mendorong tubuh meli yang ingin menciumnya.
" menjauh dariku wanita mur*han" bentak Adrian.
Adrian sudah tidak tahan dengan perbuatan meli. Adrian menyeret paksa tubuh meli untuk keluar dari mobilnya. Tetapi meli tidak mau menyerah sampe disitu saja segala jurus upaya ia keluarkan untuk mengluluhkan hati Adrian .
Sudah abis kesabaran Adrian, karena meli tetap tidak mau menyerah.
" meli kau sudah membuat kesabaranku habis, cepat pergi dari sini atau aku akan membuat dirimu terluka"
ancam Adrian. " sayang apa kau setegah itu padaku" ucap meli dengan nada manja, dengan cepat kilat meli mencium bibir Adrian.
Adrian melotot kaget dengan segera mendorong kasar tubuh meli, Adrian sangat geram dan ingin menampar meli, tetapi tiba- tiba datang wanita asing yang mendorong Adrian.
Bahkan dengan beraninya wanita asing itu membanting tubuh Adrian hingga jatuh tersungkar diatas tanah. Meli yang melihat itu langsung melarikan diri karena dia tidak mau mendapatkan masalah.
Sebenarnya yang membuat Adrian marah pada meli karena meli sudah berani mempublikasikan hubungannya dengan Adrian. Adrian harus menjaga nama baiknya sebagai CEO yang memiliki kekuasan di kota B, bahkan di seluruh Asia, sebenarnya tidak masalah kalau meli publikasi hubungan mereka, tapi karena Adrian tidak memiliki perasaan apa-apa terhadap meli.
Adrian selalu gonta ganti pasangan, dan hanya sekedar dijadikan sebagai penghibur saja. CEO tampan, yang memiliki pastur tubuh atletis, dengan tinggi badan 180 cm, berkulit putih, hidung mancung, bola mata yang indah dan bibir yang seksi, membuat siapa saja yang melihatnya akan kelepek- kelepek.
Flashback off...
Dalam perjalan pulang Adrian tidak henti-hentinya menyumpahi wanita yang sudah berani membanting tubuhnya, yaa... wanita itu tidak lain adalah Nisa caya putri
Adrian sudah sampe di masion keluarga Malik, dengan penampilan yang berantakan. Ibu Sinta (ibu kandung Adrian) melihat penampilan anaknya yang tidak biasa itu segara menghampiri anaknya.
" nak apa yang terjadi?, mengapa penampilanmu seperti ini." Kata ibu sinta yang memperhatikan anaknya dari bawah sampe ke atas.
Adrian menghela napas panjang. " haaaaa...mami tadi tidak sengaja rian bertemu dengan wanita preman, dia yang membuat Adrian seperti ini" jawab Adrian dengan wajah malas.
" wanita preman??, siapa wanita itu" tanya ibu sinta penasaran. "
"sudahlah mami jangan dibahas, Adrian juga tidak kenal dengan wanita preman bodoh itu" jawab Adrian kesal, dan pergi meninggalkan ibu sinta yang masih mematung bingun. Ibu sinta menggeleng-menggeleng kepala melihat tingkah anaknya.
" dasar bocah kapan dia bisa dewasa, sekarang umurnya sudah 27 tahun, andaikan saja dia segera menikah, haaaaaaa .....betapa senangnya hatiku, aku sudah pengen punya cucu" guman ibu sinta
Didalam kamar......
Adrian selesai mandi, dan merebahkan tubuhnya di atas kasur king size, menatap langit-langit dan memikirkan kejadian yang memalukan tadi.
"Apa wanita preman itu tidak mengenalku? Berani-beraninya dia menyentuh tubuhku dan membuat tubuhku sakit seperti ini" batin Adrian.
"Awas saja kalau sampe aku bertemu lagi denganmu wanita preman, akan kubuat kamu menyesal seumur hidup karena sudah membuat tubuhku sakit dan mempermalukan aku di depan umum, untung saja tadi jalan sudah sepi, yaahh.. karena sudah jam 10 malam, kalau ramai mau taruh dimana mukaku ini." Guman Adrian dengan kesal.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!