NovelToon NovelToon

Psicopath Husband

Bab 1

Aidan tersenyum sinis saat melihat Nana yang terkulai di lantai, dia begitu puas menyiksa istrinya. Lelaki tampan itu bangkit dari duduknya kemudian dia membuka bathrobe, Lalu setelah itu dia berjalan ke arah Nana.

Saat Aidan berjalan ke arahnya. Nana mundur, Dia begitu ketakutan saat melihat suaminya. “Tetap di tempatmu, atau aku akan melakukan hal-hal yang kau tidak duga." Aidan memberikan ultimatum, hingga tidak Nana tidak berani lagi bergerak, wanita malang itu hanya bisa menatap Aidan dengan takut, bahkan sekarang wajah Nana benar-benar memucat.

Tubuhnya gemetar hebat. Entah apalagi yang akan Aidan lakukan pada tubuhnya. “Bangun kau!” teriak Aidan dengan keras. Dengan lutut yang gemetar, Nana pun bangkit dari lantai dan saat dia akan bangkit, wanita malang itu hampir saja terjatuh karena ketakutannya benar-benar berada di titik tertinggi.

Pada akhirnya, apa yang ditakutkan Nana terjadi, Aidan melakukannya lagi, hingga pada akhirnya dia hanya bisa pasrah.

***

Aidan turun Dari ranjang, dia menyeringai saat melihat Nana terkulai dan tidak sadarkan diri, lelaki tampan itu berjalan ke arah kamar mandi untuk menyegarkan dirinya.

Aidan mengucuri tubuhnya dengan Air yang mengalir dari kucuran shower, dia tersenyum senang dan merasa puas ketika sudah memberi pelajaran pada istrinya .

Air mengaliri seluruh wajah dan tubuh lelaki tampan itu, dia mengadakan kepalanya ke atas memejamkan matanya menikmati air yang menyentuh kulitnya.

Aidan dan Nana menikah 2 bulan silam. Sebenarnya ada kesalahpahaman yang terjadi di antara mereka, harusnya Aidan menikah dengan Fitri yang tak lain adalah Kakak Nana. Namun seminggu sebelum Aidan dan Fitri menikah, Aidan malah tertidur bersama Nana.

Entah kenapa mereka bisa berakhir di ranjang yang sama dan melakukan hal yang tak seharusnya mereka lakukan yang pasti malam sebelumnya mereka dalam keadaan mabuk dan Aidan menudun Nana menjebaknya, hingga terpaksa Aidan menikah Nana karena desakan keluarganya.

Mereka tidak mungkin membiarkan aib tersebar, hingga pada akhirnya, Aidan terpaksa menikahi calon adik iparnya. Namun Walau begitu, dia masih berhubungan dengan Fitri kakak iparnya yang tak lain Kakak Nana juga.

Tanpa Aidan sadari. Sebenarnya Ini semua adalah jebakan dari Fitri sendiri, dia tidak terlalu mencintai Aidan bahkan wanita itu hanya menginginkan harta Aidan saja. Padahal, Aidan sangat sempurna dengan paras yang tampan dan harta yang berlimpah.

Taapi dia enggan menikah dengan Aidan yang menurutnya terlalu pengatur dan dia mempunyai ide, yaitu menjebak adiknya agar tidur dengan Aidan, dengan cara memberikan obat pada keduanya, hingga Aidan dan Nana berakhir di ranjang.

Dan dia juga yang menelepon keluarga Aidan untuk memergoki Aidan dan adiknya, berharap keluarganya langsung menikahkan keduanya dan benar saja rencana Fitri berjalan dengan lancar, dia berpura-pura kecewa dan mengamuk pada Aidan, Padahal dia sendiri yang ada di balik ini.

Dia ingin Aidan merasa bersalah, dan benar saja Aidan mengatakan tidak ingin berpisah darinya walaupun sudah menikah dengan Nana.

Dan Nana yang tidak tahu apa-apa harus mengalami hal mengejutkan.

Kedua adik Kaka itu sangat berbeda jauh pergaulan Fitri sudah sangat luas, sedangkan na nah Hanya wanita polos yang fokus dengan kuliahnya dan sekarang dia harus terjebak dengan pernikahan yang menyakitkan, pernikahan yang tidak dia inginkan bahkan setelah 2 bulan berlalu tubuh Nana begitu kurus. Nana kehilangan 15 kilogram, tentu saja itu karena dia tertekan.

Bab 2

Malam berganti pagi, Nana membuka matanya seluruh tubuhnya terasa remuk, dia melihat ke sekitarnya ternyata tirai belum terbuka pertanda Aidan tidak berada di kamar mereka.

Sejenak otak Nana terasa kosong, dia merasa tubuhnya mengambang tidak tahu memikirkan apa dan tidak tahu harus bagaimana. Kejadian semalam benar-benar memukul Nana.

Sebenarnya bukan hanya semalam saja dia mendapatkan perlakukan buruk dari Aidan, setiap Aidan kesal dialah yang selalu dijadikan sasaran amukan suaminya, dia tidak mengerti kenapa Aidan begitu dendam padanya. Padahal dia juga tidak bersalah dan tidak tahu kenapa saat itu dia masuk ke dalam kamar Aidan, hingga petakan itu terjadi, petaka yang membuatnya sengsara.

Yang pasti, kehidupan Nana setelah menikah dengan suaminya benar-benar hancur..Nana tidak diperbolehkan kuliah, Nana tidak diperbolehkan untuk bergaul dengan siapapun sedangkan Aidan bisa pergi kemanapun dengan kakaknya.

Jika ditanya Apakah Nana tahu hubungan Aidan dengan Fitri.Ya, Aidan tahu, karena kakaknya selalu datang ke rumah mereka dan memamerkan kemesraan di hadapannya

Jika ditanya Nana cemburu, tidak Nana sama sekali tidak cemburu. Dia tidak mempunyai perasaan apapun pada suaminya yang ada hanya rasa takut yang luar biasa, dia hanya berharap Aidan dengan segera melepaskannya.

Dia sudah sering mengadu pada kedua orang tuanya. Tapi, ayahnya seolah tutup mata sedangkan ibunya tentu saja mendukung apapun yang kita lakukan Fitri. Sebab Dia dan Fitri berbeda ibu, atau yang tak lain mereka adalah saudara tiri.

Ayahnya tidak peduli apapun yang dia rasakan, karena dipikiran ayahnya hanya uang-uang dan uang, hingga Nana hanya bisa pasrah dan tidak bisa mengadu pada siapapun, dia pun Hanya bisa meneruskan takdirnya tanpa bisa mengeluh pada siapa pun.

Nana bangkit dari berbaringnya, saat dia melepas selimut, dia meringis saat melihat kondisi tubuhnya yang dipenuhi memar. Tak lama Nana memegang perutnya yang terasa nyeri. Bahkan setelah bangun, dia merasa tubuhnya berkali-kali lebih remuk.

Hingga Nana terus menghela nafas kemudian menghembuskannya, berusaha untuk tetap menenangkan dirinya agar rasa sakit tidak terasa wanita malang itu turun dari ranjang, kemudian dia berjalan ke arah kamar mandi untuk menyegarkan dirinya.

Setengah jam berlalu, Nana keluar dari kamar untuk sarapan, dia memejamkan matanya saat mendengar suara gaduh dari arah ruang makan Tak perlu bertanya lagi, dia tahu kakaknya datang ke rumah mereka.

Perlahan Nana kembali mundur. Dia memutuskan untuk sarapan nanti. “Nana kemari kau!” tiba-tiba Nana menghentikan ucapannya saat mendengar suara dari arah belakang, hingga wanita itu menoleh lalu memejamkan matanya.

Jika Fitri memberi perintah dan di samping Fitri ada Aidan, ia tidak akan bisa menolak sehingga dia pun langsung menghampiri kedua orang yang sangat dia benci

“Ada apa?”

“Buatkan aku makanan!” titah Fitri. Sungguh, Nana ingin sekali mengamuk, dia merasa tubuhnya tidak enak dan sekarang dia masih harus bekerja untuk melayani Kakak dan suaminya

“Cepat kau tidak dengar!” kali ini Aidan yang berbicara membuat Nana menggangguk, dia tidak punya pilihan lain.

Setelah itu, dia pun langsung berbalik lalu berjalan ke arah dapur untuk membuat makanan, 20 menit kemudian sarapan pun siap, dia membuat 3 porsi roti bakar untuk Fitri dan Aidan.

“Kau hanya membuat ini? Apa kau tidak tahu aku ingin makanan berat?” Hardik Fitri. Sungguh, Nana benar-benar ingin mengamuk dan melemparkan semuanya.

Bab 3

"Cepat buatkan aku sarapan yang berat. Terserah entah itu nasi goreng ataupun sayuran!" titah Fitri.

Nana berusaha untuk menebalkan kupingnya dan berkata, "Aku lelah, jika kau mau buat sendiri."

Tiba-tiba, Aidan menggebrak meja. Dia tidak suka Nana membantah perintahnya ataupun Fitri, sehingga sekarang dia murka.

Sementara Nana sendiri sudah terlalu lelah. Tubuhnya benar-benar kehilangan tenaga. Dia juga bahkan merasa pening.

Pada akhirnya, Nana berbalik. Dia tak memperdulikan lagi apa yang suami dan kakaknya lakukan.

"Tetap di tempatmu atau aku akan mengganggumu, Nana," ucap Aidan.

Aidan tidak berteriak, tetapi jelas tersirat kemarahan dalam nada suaranya. Nana tetap kukuh untuk tidak memperdulikan perintah dan terus melanjutkan langkahnya membuat Aidan semakin murka.

Seketika, Aidan mengejar Nana. Lelaki itu langsung menarik baju sang istri hingga robek. "Apa kau tidak ...."

Secara tiba-tiba, Aidan menghentikan ucapannya saat melihat tubuh Nana yang memar akibat ulahnya. Dia juga melihat ke wajah Nana yang sudah basah oleh air mata.

Sejenak, dia terpaku. Namun, tak lama kesadarannya kembali saat Nana tiba-tiba dia bergerak. "Lakukan apapun yang kau mau, Aidan. Aku tak akan melarangmu jika kau memang menginginkannya."

Aidan yang masih dikuasai emosi, langsung menyeret Nana ke dalam kamar dengan menarik tangannya penuh emosi. "Beraninya kau!"

Aidan mendorong tubuh Nana hingga tersungkur ke lantai. Setelah itu, dia kembali memulai melakukan hal yang menyakitkan kepada Nana yang sama sekali tidak bereaksi entah itu memberontak atau sekadar meringis. Dia seolah pasrah dengan nasib, hingga pada akhirnya Aidan sendiri menghentikan apa yang dia lakukan.

"Kenapa kau tidak berteriak dan terlihat kesakitan?" tanya Aidan ketika melihat ekspresi Nana yang di matanya terkesan aneh.

Nana tidak menjawab, tetapi sorot matanya yang kosong dengan air mata berlinang telah cukup menjelaskan apa yang dia rasa.

"Kau ini tuli, ya?!" teriak Aidan.

Lagi-Lagi, Nana tidak bereaksi saat Aidan akan mengayunkan tangannya. Secara tiba-tiba, pria itu menghentikan gerakannya saat melihat Nana yang kini mengubah posisi berbaring ke samping.

"Ibu ...," sebut Nana lirih pada mendiang ibunya dengan air mata yang berderai. Ditambah lagi dengan rasa perih dan sakit yang luar biasa di tubuhnya.

Sejenak, Aidan terpaku melihat tubuh Nana. Dia lalu menggeleng kemudian berbalik pergi keluar dari kamar meninggalkan Nana yang sedang merasakan sakit seorang diri.

***

"Sayang, kau sudah selesai dengannya?" tanya Fitri. Tidak ada raut cemburu di wajah wanita itu, walaupun kekasihnya sudah meniduri Nana yang jelas memang tidak mencintai Aidan.

"Aku sudah memberi pelajaran untuknya. Ayo kita sarapan di luar saja."

Aidan si pengusaha tampan itu memilih untuk membawa Fitri keluar dari rumah megahnya tanpa memperdulikan kondisi Nana yang mengkhawatirkan.

***

Jam dinding menunjukkan pukul sepuluh malam saat Aidan masuk ke dalam kamar. Dia mengerutkan kening saat melihat keadaan yang gelap karena lampu tak menyala.

Seharian ini, Aidan menghabiskan waktunya dengan Fitri. Menemani wanita itu berbelanja dan melakukan kegiatan lainnya yang umum dilakukan perempuan saat keluar rumah. Lalu pada jam sepuluh malam, dia baru saja tiba ke rumah dan langsung pergi ke kamar istrinya.

Setibanya di sana, ternyata lampu kamar Nana pun mati membuat Aidan langsung berjalan ke arah saklar. Ruangan seketika berubah terang membuat dia membulatkan mata saat melihat kondisi Nana.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!