NovelToon NovelToon

(BENARKAH) JODOH YANG TERTUKAR?

JYT BAB 1 - Pertemuan Dengan Mantan Pacar

"Leo! Jangan lari-lari kayak gitu! Nanti jatuh!"

Seorang pria tampan sibuk mengejar bocah cilik berumur 15 bulan. Anak laki-laki yang dikejarnya itu tertawa-tawa riang gembira.

Dia adalah Rendy Saputra. Papa muda dari anak lelaki bernama Leonardo Saputra. Istrinya bernama Virly Rastanty dan memiliki usia lima tahun lebih tua dari Rendy.

Virly adalah pengusaha kuliner yang cukup terkenal. Toko online-nya di akun Tiktok serta IG memiliki ratusan ribu follower setia pecinta kukis buatannya yang sempat viral.

Sementara Rendy kini bekerja serabutan. Beberapa bulan yang lalu Ia baru saja resign dari kantor perusahaan multimedia, tempatnya bekerja karena ada masalah dengan rekan satu timnya.

Saat ini Ia memang lebih sering di rumah mengasuh buah hati mereka yang baru semata wayang. Kini Rendy bekerja sebagai supir online dengan mobil pribadi yang masih cicilan.

"Hehehe..., biarin aja Leo belajar lari, Mas!"

Virly yang masih duduk di depan meja makan sambil menikmati semangkuk sayur asem buatan Mbok Darmi hanya sesekali melirik interaksi suami serta anaknya memberi saran.

"Khawatir jatuh seperti tempo hari, Yang! Aku gak mau Leo keseleo dan diurut lagi kakinya sama Kong Toha! Sedih hati ini dengar Leo jerit-jerit kesakitan!" timpal Rendy dengan alasannya.

Virly tertawa kecil. Ia mengangguk setuju ketika memori ingatannya mengenang putra tunggalnya kala itu jatuh dari atas loteng hingga kakinya terkilir dan harus dibawa ke kakek tukang urut patah tulang bernama Toha.

Ting tong...

Bel rumah mereka yang minimalis berbunyi. Seseorang sepertinya bertamu mengunjungi rumah baru yang sebulan ditempati itu.

"Biar Aku yang buka!" kata Rendy tatkala melihat istrinya hendak beranjak dari duduknya.

Pria berumur 25 tahun itu membukakan pintu.

Baru saja pintu terbuka setengah, dua bola matanya membulat dengan bibir menganga.

"Berliana!?!"

"Rendy???"

Dua pasang netra saling berpandangan. Lama dan saling tatap dengan raut wajah kaget bukan kepalang.

"Siapa, Yang?"

Suara Virly mengagetkan Rendy yang masih melongo menatap wajah tamu yang baru datang.

"Ana! Akhirnya, lo datang ke rumah gue setelah sekian lama! Hehehe... Si anak bebek yang hilang telah kembali!"

Rendy semakin bengong melihat istrinya merangkul erat Berliana, sahabat, teman sebangku sekaligus pacar pertamanya di masa SMA.

"Yang, ini Anna. Berliana Anggraini. Adik kandungku yang kuliah di Selangor Malaysia. Ana tidak hadir di acara pernikahan kita karena fokus kuliah!"

Rendy menelan ludah. Jakunnya turun naik tak karuan mendengarkan penjelasan Sang Istri perihal Berliana.

Aku tahu, istriku! Dia... adalah mantan kekasih pertamaku dahulu! Gumam hati kecil Rendy yang penuh getaran.

Tangan mereka saling bersalaman. Seolah ini adalah pertemuan pertama kali dan mereka berpura tidak saling mengenal.

Kikuk dan gugup. Keduanya berusaha se-natural mungkin dengan saling lempar senyuman.

Gadis cantik bertubuh langsing dan tinggi semampai itu laksana model catwalk yang berlenggak-lenggok di atas panggung runway, menari-nari di pelupuk matanya. Ingatannya kembali terang benderang.

Senyum Berliana mengembang sempurna pada Virly istrinya, membuat kedua mata Rendy tak mampu berkedip.

Berliana! Lima bulan menjelang kelulusan, kita pernah torehkan kenangan indah di belakang gedung sekolah. Ciuman pertamaku dan kamu. Sampai kini masih sangat terasa. Dan selalu kuingat sepanjang masa, rasa sakitnya yang masih bersarang di hati ini.

Rendy mengusap poni rambut ke belakang. Menampakkan dahi lebarnya yang menyilaukan pandangan Berliana, Sang Adik Ipar.

Hhh... Rendy! Mengapa dunia ini begitu sempit? Padahal tujuh tahun aku melarikan diri bahkan sampai ke negeri sebrang demi untuk tidak mengingatmu terus... Nyatanya, usahaku sia-sia! Rupanya kini kau adalah suami dari kakakku!

"Ayo, ayo masuk, Ann!"

Virly menggandeng mesra pergelangan tangan adiknya.

"Sayang...! Tolong masukkan koper Anna ya? Hehehe... Sorry, Yang!"

Virly menoleh pada Rendy sembari mengedipkan sebelah mata mengucap kata tolong dengan mesra.

Jantung Rendy bergemuruh. Fikirannya berkecambuk melihat kenyataan kalau Pacar Pertamanya adalah adik kandung dari istrinya yang telah tiga tahun dinikahi itu.

DELAPAN TAHUN YANG LALU...

"Hahaha... Hahaha, ayo ayo kejar! Dih cemen, ga bisa ngejar gue! Hahaha..."

"Awas lo ya, Ber! Kalo ketangkep, gue ***** jangan marah!"

"Hahaha...! Hilih! Berani nyipok kudu berani tanggung jawab!"

"Beneran ya? Jangan nangis, Ber! Hahaha..."

"Ber Ber ber, emangnya nama gue 'ember'!? Ayo kejar! Hahaha..."

Sepasang anak manusia saling berkejaran bagai bocil bocah cilik dengan bibir tertawa lebar.

Mereka adalah Rendy dan Berliana. Kala itu mereka masih remaja usia tujuh belas tahun. Masa-masa paling indah terlebih di masa SMA.

Rendy dan Berliana teman satu kelas pada saat kelas dua juga tiga jurusan IPA. Bahkan mereka teman sebangku karena datangnya terlambat waktu di awal pemilihan tempat duduk.

Tempat duduk mereka tetap di belakang meja guru. Itu sebabnya pasangan Rendy dan Berliana terkenal seantero sekolah mereka sampai lulus.

Dulu di awal kenal, keduanya selalu saling ribut dan perang mulut.

Sama-sama keras kepala juga tidak ada di antara keduanya yang mau mengalah.

Selalu bertengkar dan bertengkar sampai suatu ketika, pada saat jam pelajaran olahraga...

Syuuungg... Jedug!!!

"Kyaa!!!"

Hampir semua anak perempuan berteriak kaget ketika dahi mulus Berliana tertimpa bola basket yang dilemparkan Rendy.

Seketika suasana heboh. Suara-suara berkomentar saling tuduh sambung saling menyalahkan.

Berliana semaput.

Dan Rendy dengan gercep menggendong gadis mungil itu ala bridal ke ruang UKS sekolah.

"Huaaa... si Rendy gua kira ga bakalan cepat tanggap! Gentleman juga tu anak!"

"Ya iyalah, die yang buat si Berlin pingsan ya die juga lah yang kudu tanggung jawab!"

"Cie cieee... Gue yakin setelah ini, pasti kapal Rendy Berliana berlayar! Hahaha awok awok!"

...🌹🌹🌹🌹🌹...

"Udah sadar, Bun?" ledek Rendy ketika melihat mata Berliana mulai terbuka.

"Ish, bukannya minta maaf malah ngeledekin gue! Gue doain jodoh lo adalah orang yang salah!"

"Dih? Baru sadar mulutnya udah macam bibirnya Mak Lampir! mengutuk orang seenak dengkul! Gimana kalo tiba-tiba ternyata jodoh gue adalah elo!?! Rasain Lo! Hahaha..."

"Mamaaa...! Ogah gue jodohan sama cowok sengklek model looo!!!"

Sejak itu, hubungan pertemanan mereka semakin dekat.

Rendy seringkali meledek Berliana, begitu juga halnya dengan gadis imut itu. Rasanya seperti ada yang kurang jika ia tidak menimpali ledekan Rendy.

Kelas dua, mereka juara bertahan sebagai Tom and Jerry. Namun di kelas tiga semua berubah. Tepatnya ketika Rendy sakit karena keracunan makanan di kantin sekolah.

Berliana justru menjadi orang nomor satu yang menjadi garda terdepan bagi Rendy.

Merasa diperlakukan dan diperhatikan sedemikian oleh gadis yang selama ini ia anggap nyebelin .

Sejak itu perasaannya berubah mengarah menjadi suka lalu semakin dalam menjadi cinta.

Gayung bersambut, keadaan juga mendukung.

Di semester akhir mereka dipasangkan di satu meja yang sama. Menjadi teman sebangku semakin membuat bibit-bibit cinta bermekaran di hati Rendy dan Berliana.

Tak butuh waktu lama untuk mereka menyatukan visi misi menjalin tali kasih.

Tentunya cinta anak sekolah. Yang gaya pacaran di belakang layar alias backstreet tanpa sepengetahuan orang tua.

Mereka mulai sering bertemu di luar diam-diam selain duduk bersama di dalam kelas.

Sungguh cinta masa muda yang indah bagi Rendy dan Berliana.

"Mas? Mas Rendy? Koq bengong gitu sih?"

Seketika Rendy tersadar dari lamunan. Virly istrinya menyadarkan dia dari khayalan masa lalu.

"Mas, tolong gantiin bohlam yang di kamar tamu, please... Kayaknya bohlamnya mati, perlu diganti! Soalnya Anna akan tinggal bersama kita mulai hari ini! Kamar tamu biar dia yang isi!"

"Apa?? Koq kamu gak kompromi dulu sama aku sih, Yang?"

Rendy blingsatan. Penuturan Virly membuatnya galau.

Hai para pembaca yang Budiman ☺️ please mohon dukungannya buat novel terbaru author 🙏🙏🙏 jangan lupa like, favorit, komentar penyemangat juga 😊 Please... Makasih banyak sebelumnya 🙏🙏🙏

...🌹🌹🌹 BERSAMBUNG 🌹🌹🌹...

JYT BAB 2 - Cerita Cinta Dimasa Lalu

Bagaimana tidak galau. Adik iparnya yang ternyata mantan pacar tiba-tiba akan ikut tinggal bersama mereka di rumah Sang Istri. Sedangkan kisah cinta mereka masih gantung dan tidak ada penyelesaian secara baik-baik.

Walaupun itu hanya kisah masa remaja yang identik dengan cinta monyet, tetapi bagi Rendy itu adalah cinta pertama yang sangat indah baginya. Terlebih dirinya memang tidak punya pengalaman bercinta dengan banyak wanita.

Dia adalah cowok kaku dalam urusan percintaan. Tiga kakaknya laki-laki semua. Mamanya juga meninggal dunia di usia Rendy sebelas tahun.

Papanya yang single parents berjuang sendirian membesarkan empat orang anak laki-laki tanpa bantuan tangan lembut seorang perempuan.

Hingga mereka tidak begitu pandai bermain cinta layaknya pria-pria di luar sana.

Bahkan kisahnya menikah dengan Virly pun punya cerita tersendiri.

"Mas! Woi!!! Dimintai tolong malah bengong. Kenapa sih dari tadi kamu bengong mulu?"

Virly lagi-lagi mengacaukan fikiran Rendy.

"Ehh aku lupa! Ada janji sama Togar di basecamp, Yang! Ganti bohlamnya minta tolong siapa dulu deh! Aku cabut dulu, Yang! Assalamualaikum!"

Virly hanya bisa berpasrah menatap sang suami yang melesat pergi dengan cepat dengan kendaraan roda duanya.

"Hhh... Dasar deh! Mentang-mentang pernah kesetrum sampe pingsan, dimintain tolong ganti bohlam aja sampe segitunya! Ck..."

Kenapa, Kak?"

"Itu, Papanya Leo! Begitu tuh kelakuannya! Hehehe...! Nanti gue cari pertolongan tetangga sebelah dulu deh Ann, buat ganti bohlam kamar yang mau Lo tempatin!"

"Woles ajalah, Kak! Masih siang juga. Lagipula kayaknya gue gak akan lama ikut tinggal di sini!"

"Lah? Kenapa? Itu kamar kosong sejak kita tinggal di sini koq! Santui aja. Laki gue juga bukan tipe orang yang rese' koq sampe larang adik iparnya tinggal bareng!"

"Gak. Guenya yang gak enak, Dodol! Secara datang tiba-tiba, bikin kaget laki Lo dan niatan tinggal bersama. Masih untung laki Lo gak jantungan dan get out dari dunia ini. Yassalam!"

"Ehh oncom goreng! Lo kira laki gue penderita jantung kronis apa. Dia emang kaget, tapi Rendy pergi buru-buru tadi cuma karena ingat janji temu sama para bestie nya di basecamp. Gitulah cowok. Kalo udah kumpul sama geng nya, ngobrolnya panjang dan lama. Kalah kita para ciwi hahaha..."

Berliana ikut tertawa ngakak mendengar celotehan Kakaknya yang lima tahun lebih tua darinya itu.

"Kak! Koq Lo bisa-bisanya nikah sama si Rendy? Bukannya..."

"Ya ampun, Anna! Lo amnesia apa emang pura-pura mancing gue sih? Ck. Jangan bilang Lo sengaja buka memori kenangan lama gue yang gagal nikah sama si coro itu!"

"Hah? Eh? Koq gue lupa ya Kak?"

"Nah elo khan lagi sibuk skripsi waktu itu. Hape lo ga aktif. Susah bener dihubungi! Ck, dasar adik durhaka! Kakaknya nikah pun dia gak ada niatan pulang buat kasih selamat. Jangankan kado mehong, telepon gue juga kagak!"

"Hahaha... Sorry Mbak Sis! Lha khan adikmu ini lagi ngejar status sarjana ketimbang urusan percintaan. Ditambah waktu itu aku emang lagi emoh berurusan sama orang-orang di Indonesia. Hehehe...!"

"Dih? Songong beud nih anak! Gue jitak lo karena sudah jadi anak yang tak berbakti! Ga ada manis-manisnya perhatian sama kakaknya pas lagi gegana gagal nikah!"

"Hahaha..."

Kedekatan kedua kakak beradik itu memang tidak bisa disangkal lagi. Dua anak perempuan yang sedari kecil sudah terbiasa bersama, berbagi suka duka, tawa dan airmata bahkan hampir setiap hari ribut bertengkar juga becanda silih berganti.

Tapi di saat mereka mulai beranjak dewasa, kegiatan dan aktivitas menyita kebersamaan keduanya hingga sempat lost contac karena kesibukan masing-masing.

"Pacaran lama gak jamin hubungan naik pelaminan, Ann!"

"Hm... Dih, cerita lo koq nyindir Luna Maya? Lah, itu nikahan mesra-mesraan juga tiap hari sampe apa-apa diposting ternyata cuma fatamorgana! Hhh... Pantesan banyak cowok ganteng pada belok, cewek cantik AC DC... Coz cinta itu kejam, Kakak!"

"Hahaha... Sabar Adek, ini ujian. Ini ujian! Cinta tak selamanya indah, Adek!"

Mereka tertawa terpingkal-pingkal sampai Leo tiba-tiba menangis keras karena terjungkal dari atas kursi sofa.

Bibirnya berdarah karena terbentur lantai keramik rumah Virly.

"Waduh! Ni pulang Papanya pasti ngomel-ngomel ini! Hiks... Sayang, kenapa pake nyugsrug segala, Nak!? Mama nanti kena tegur Papa!"

Virly segera mengobati luka di bibir Sang Putra. Leo kini sudah tenang dalam dekapannya sembari mimik susu ASI karena belum disapih.

"Rendy Papa yang baik juga ternyata ya?"

"Panggil 'Mas'. Dia itu kakak iparmu!" sungut Virly sebal mendengar Berliana hanya menyebut nama suaminya tanpa embel-embel panggilan hormat sebagai adik ipar.

"Peace, hehehe...! Keliatannya kita seumur deh!"

"Emang. Dia baru 25 tahun. Sama kayak lo! Tapi dia suami yang lumayan baik juga. Dan ternyata, Rendy telaten banget sama Leo. Gue sendiri gak nyangka kalo dia bakalan jadi hot daddy kayak gitu secara pas Leo lahir, dia baru 23 tahun umurnya."

"Lo kenal Mas Rendy dimana, Kak?"

"Khan kita dijodohin Eyang Uti!"

"Hah? Jadi lo ga pacaran sama dia?"

"Dia dia, Mas Rendy gitu! Ish, ni anak beneran pengen gue jitak ya?" semprot Virly kali ini beneran marah.

"Hahaha... Gila, damage orang yang udah kepala tiga beneran kayak emak-emak banget ya? Nge-gas mulu lo, Kak! Hehehe..."

Tuk!

Virly menjitak dahi adiknya yang tertawa keras.

"Jangan bikin gara-gara sama gue deh!" sungut Virly semakin membuat adiknya lebih jor-joran menggodanya.

"Lo sendiri gimana, Ann? Kapan nih gue dapet baju pendamping pengantin? Hahaha... masa' kalah sama laki gue yang sepantaran sama elo? Rendy udah jadi Papa muda, Lo masih sorangan bae. Hehehe..."

"Canda lo ga asik, Kak! Malesin, tau!?"

"Hihihi, sorry canda doang Ann!"

"Jangan bilang adek Lo lemah kalo gak bisa ambil hati Kakak ipar ya?!?"

"Dih?! Apaan tuh! Anceman candaan Lo lebih ga mutu lagi!"

"Hahaha... Takut khan Lo? Hahaha... Canda Akak! Dih baperan! Hihihi..."

"Stt... Jangan berisik! Anak gue lagi tidur!"

Berliana langsung menutup mulutnya dengan satu tangan kirinya.

"Hhh... Apa gue minta Eyang Uti buat cariin jodoh kayak Lo ya Kak?" kata Berliana dengan suara pelan.

"Hm. Ide paten tuh! Sana pulang makanya ke Jogja. Biar bisa dapet wejangan sama nasehat Eyang. Siapa tahu jodoh Lo otewe, Ann! Hehehe..."

"Lo kok bisa dijodohin sama Mas Rendy, awalnya gimana?"

"Neneknya laki gue itu sohibulnya Eyang Uti. Hahaha..., pertemuan mereka akhirnya membuahkan hasil cerita ono ini kucrut. Berawal curhatan Eyang sama Neneknya Rendy soal gagal nikah gue, ehh malah ditawarin cucunya."

"Terus, terus?"

"Awalnya gue nolak lah! Walaupun si Coro brengsek itu kabur gak jelas mau lamar gue, tapi tiba-tiba dikenalin seseorang trus disuruh nikah naik pelaminan... Lo pikir emangnya hati gue benda mati gitu!?"

"Tapi Lo langsung kenalan sama Mas Rendy khan?"

"Belum. Itu baru cerita Eyang Uti bla bla bla kalo ada cucu temennya yang jomblo dan mau nikah tanpa pacaran. Hahaha... Gue jelas ga percaya gitu aja, Ann! Hari gini, ada cowok selugu itu. Nonsense banget khan? Gue pikir, ni Eyang Uti lagi dicipoain temennya nih!"

"Terus terus???"

Cerita Virly membuat Berliana penasaran.

"Terus terus mulu Lo ah! Kek Kang parkir!"

"Hahaha...! Gue khan penasaran, Kak! Ish, ayo dong cerita!"

"Wani piro?"

"Heleh! Empat tahun gak ketemu gue, sifat ngeselin Lo ga berubah, Kak!"

"Hahaha...! Lo tuh yang ngeselin! Bentar, bentar..., Gue angkat jemuran dulu ya? Kayaknya ujan sebentar lagi Ann!"

Virly yang sudah menidurkan Leo di atas sofa langsung beranjak keluar menuju teras mengangkat jemuran pakaiannya.

Trerereng... trerereng... trerereng

"Kakak! Hape Lo bunyi!"

"Liat dari siapa?"

"Your husband!"

"Angkat, bilang gue lagi ngangkat jemuran!"

Waduh?!? Seketika wajah Berliana berubah pucat pasi mendengar suara perintah dari Kakaknya.

Hai kakak2 pembaca yang Budiman 🙏 please mohon dukungannya dengan like, favorit dan komentar penyemangatnya 🙏🙏🙏 sebenarnya otor kepingin sekali buat Give Away macam otor2 keren di NT. Tapi apalah daya, otor yang satu ini otor kismin yang cuma remahan peyek dan tak punya modal selain keberanian menulis yang asal goblek 😅🤭✌️Cuma doa tulus untuk para pembaca yang Budiman semuanya 🤲 selalu sehat walafiat, diberi rezeki yang berlimpah, berkah dan barokah 🤲🤲🤲 Aamiin... Andaikan otor nemu uang sekoper 🤲 ingin rasanya berbagi "Give Away" seperti otor2 lain 🤧 Maafkan ya 🙏🙏🙏

...🌹🌹🌹 BERSAMBUNG 🌹🌹🌹**...

JYT BAB 3 - Cinta Yang Belum Usai

"Ha hallo? Maaf, kak Virly lagi angkat jemuran dulu katanya!"

Suara Berliana terdengar gugup. Jantungnya berdegup. Gendang telinganya dipasang lebar-lebar karena ingin mendengar tanggapan Rendy lewat telepon setelah tujuh tahun berlalu.

Klik.

Sialan! Malah dimatiin! Dasar cowok kulkas!

Berliana menarik nafasnya yang terasa sesak.

"Apaan kata lakiku?" tanya Sang Kakak dengan tangan penuh pakaian yang baru diangkat.

Berliana termangu. Kakaknya padahal punya pembantu, tapi tak malas buat mengerjakan pekerjaan rumah yang sudah bukan urusannya lagi.

"Lha? Ditanya malah bengong?" tambah Virly lagi.

Berliana mengangkat bahu.

"Kaga ngomong apa-apa. Malah dimatiin tuh panggilan teleponnya!"

"Hm! Dia memang begitu kalo sama cewek, Ann!"

Berliana melongo. Menunggu kakaknya kembali cerita.

"Rendy,... sebelum nikah sama gue itu sedang dalam keadaan depresi parah!"

"Hah?!? Kenapa?"

"Katanya sih depresot dia ditinggal pacar pertamanya!"

"Hah?!?"

Jantung Berliana berdetak semakin kencang.

"Koq? Bisa? Emang???" timpalnya lagi dipenuhi rasa penasaran yang semakin membuncah.

"Katanya dia pernah pacaran waktu SMA. Pacarnya pindah tanpa pamit dan kabar berita. Hm... gitu deh ceritanya! Makanya Neneknya pas ketemu sama Eyang Uti nyaranin kita dijodohin aja, gitu!"

"Gue... masih kurang faham! Depresi, tapi Rendy mau nerima nikah sama elo? Katanya gak bisa move on dari pacarnya. Gimana sih? Asli gak mudeng gue!"

"Ish! Itu kerjaan para orang tua! Ga ngerti gua! Tapi dengar-dengar, (Virly mendekat dan berbisik pada adiknya) Eyang Uti sama Neneknya ngobatin dulu ke orang pintar biar Rendy terima gue dan mau ucapin ijab kabul!"

"Hah?!? Berarti Elo sama Mas Rendy nikahan secara tidak sadar itu! Dosa Lo ngebohongin Allah!"

Puk.

Virly memukul bahu adiknya.

"Aduh! Sakit, tau!" pekik Berliana dengan bibir mencucut.

"Kita setelah nikahan tidur satu kamar. Tapi, tidurnya saling ngebelakangin gitu! Hehehe...! Lucu khan? Mirip-mirip di sinetron gitulah pokoknya!"

"Beneran?"

"Iya."

"Terus? Terus koq Lo bisa hamidun Wahidin walabdolin? Leo anak siapa dong?"

Bletak.

"Bujug, kepala gue maen Lo getok aja!" protes Berliana kesakitan kena jitak Virly yang mengkesal dengan mulut losdol adiknya.

"Anak gue asli sama Rendy!!! Sembarangan kalo ngomong deh!" teriak Virly dengan mata melotot.

"Katanya kalian tidur saling memunggungi! Gimana sih? Kalo cerita itu harus jelas, titik komanya. Alurnya juga jalan ceritanya! Bikin gue pusing dengerin cerita Elo, Kak!"

Berliana pura-pura marah, padahal hatinya kebat-kebit deg-degan parah.

"Itu cuma berlangsung selama sebulan. Dan dia, berhasil gue taklukkan. Virly gitu loh! Hehehe..."

"Percaya! Lo khan Peri Cantik Nan Baik Hati!" jawab Sang Adik dengan aura wajah meredup.

Delapan tahun lalu, Dia-lah pacar pertama sekaligus gadis yang buat Rendy susah move on.

Rendy Saputra, cowok yang pernah dia taklukkan pula di masa muda. Ternyata kini Rendy justru menikah dengan Kakak kandungnya sendiri.

Teringat kembali ejekannya dahulu,...

"Ish, bukannya minta maaf malah ngeledekin gue! Gue doain jodoh lo adalah orang yang salah!"

"Dih? Baru sadar mulutnya udah macam bibirnya Mak Lampir! mengutuk orang seenak dengkul! Gimana kalo tiba-tiba ternyata jodoh gue adalah elo!?! Rasain Lo! Hahaha..."

"Mamaaa...! Ogah gue jodohan sama cowok sengklek model looo!!!"

........

Beberapa penggal ledekan mereka berdua di masa lalu. Melayang dalam memori ingatan Berliana yang kini hanya bisa tertunduk sedih.

Rendy...! Gue ninggalin Elo dalam keadaan dilema juga. Itu karena gue shock setelah Dokter memvonis gue kena penyakit TBC. Saat itu yang ada dalam fikiran gue adalah wajib berobat rutin sampai sembuh. Tapi gue takut Lo ketularan penyakit sialan ini! Kita pernah kissing. Dan itu sangat berisiko buat kesehatan Lo juga, Ren! Gue juga malu ngungkapin penyakit yang gue idap. Jadi,...gue putuskan untuk pergi dari Lo tanpa pamit dan pesan perpisahan! Gue berobat di Selangor selain juga lanjut kuliah ambil sarjana ilmu komunikasi di kampus menara kembar. Hhh... Begitu ceritanya, Rendy!

...🌹🌹🌹 BERSAMBUNG 🌹🌹🤣...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!