Aisyah Rahma yang dikenal dengan seorang badgirl di kampusnya. Sangat tidak sesuai dengan namanya yang begitu anggun, dia itu selalu berpenampilan seksi dan memperlihatkan bentuk tubuhnya meskipun tertutup dengan pakaiannya yang ketat
Dia sering di panggil Ar oleh temannya, karena menurut dia nama lengkapnya itu kurang dia dengar.
Dia punya 3 teman cewek yang sama nakalnya. Ajeng, Arin, Anin. Mereka menyebut dirinya geng A karena nama mereka berawal dari huruf A.
Ar adalah anak tunggal dari seorang pengusaha di kota M, Ar kuliah di universitas swasta di kota tersebut dan Saat ini dia sudah semester 5.
"Mah, aku pulang", teriak Ar setelah masuk ke rumahnya.
"Kamu ini baru datang bukannya ucap salam, malah teriak gitu", ucap bu Dar, Mama nya Ar yang menasehati anaknya yang masuk ke dalam Rumah
"Iya iya lain kali", ucap Ar sambil mencium pipi sang Ibu.
"Oiya, Mama ngapain suruh aku pulang cepat, padahal aku masih pengen jalan sama teman aku Ma", ucap Ar dengan kesal karena rencana untuk kumpul bersama temannya harus dia tunda karena sang Mama memintanya pulang cepat katanya ada yang penting.
Ar memang anak nakal tapi dia selalu menghormati orang tuanya apalagi sang Mama.
"Nanti ada tamu, temannya papa kamu mau datang dan anaknya sekalian mereka mau kenalan sama kamu", ucap Mamanya.
"Ya ampun Ma, cuma karena itu mama marah marah dan suruh aku pulang cepat, ngeselin banget sih ngk penting juga", ucap Ar tambah kesal
"Ngga penting apanya, kamu masih inget kan sama Om Justin, Tante Ani sama anaknya siapa lagi namanya mama lupa", ucap mama nya sambil memikirkan nama anak dari teman suaminya itu.
"Apa Ma, Om Justin sama tante Anggun dan si tampan Habib mau datang Ma?", Tanya Ar dengan senang.
"Nah iya nak Habib, Mama baru ingat", ucap Mamanya karena sudah mengingat nama anak itu.
"Ih Mama kenapa ngk bilang dari tadi sih, kan aku bakan pulang lebih cepat buat siapin semuanya dengan sempurna biar bisa tampil cantik di depan Habib", ucap Ar sambil membayangkan Wajah tampan Habib.
"Udah Mama siapin baju yang kamu pakai nnti, Mama juga baru dapat kabar tadi dari papa kamu. Mereka baru datang dari Kota S, kamu tinggal mandi terus pakai baju yang Mama siapin di kamar, nanti kalo mereka datang Mama panggil kamu", ucap Mamanya yang senang dengan putrinya yang terlihat sangat antusias ketemu dengan Habib itu.
"Ya udah Ma, aku mau ke kamar buat siap siap, jam berapa mereka akan datang", tanya Ar kepada Mama nya.
"Setelah Isya, mereka juga akan makan malam di sini", jawab mama nya.
Setelah mendengar itu, Ar langsung kekamarnya dengan sangat bahagia karena orang yang dia sukai sejak kecil akan datang.
Setelah bertahun tahun mereka tidak bertemu dan tidak saling menanyakan kabar.
Alasan Ar selama ini tidak pacaran seperti temannya yang lain karena dia sudah menyukai Habib anak dari teman Papa nya itu. Ar memang sering ke klub dan berkumpul dengan lelaki tetapi dia tidak pernah pacaran meskipun banyak sekali yang mengajaknya pacaran tetapi selalu ia tolak.
.........................
Jangan lupa vote nya, like, komen, klik tanda love dan tip.
Dukungan kalian sebagai semangat Author untuk terus melanjutkan membuat karya lebih baik lagi
Makasih
Ar sudah selesai mempersiapkan dirinya untuk bertemu Habib dan keluarganya. Malam ini dia memakai baju yang sopan beda dengan biasanya, saat ini dia memakai rok panjang hingga mata kaki dan baju lengan panjang yang tidak terlalu ketat, serta rambut panjangnya yang ia gerai dengan hiasan penjepin rambut berbentuk pita di sebelah kanan.
Berbeda dari biasanya ketika dia ke kampus yang suka berpakaian ketat dan memakai celana hingga memperlihatkan lekuk tubuhnya yang seksi.
Saat Ar tengah bercermin melihat penampilannya, dia mendengar ada suara mobil berhenti.
"Aisyah... Mereka sudah datang Nak", panggil bu Dar sambil mengetuk pintu kamar Ar.
"Iya Ma, bentar lagi aku keluar, Mama turun aja duluan", jawab Ar
Kemudian bu Dar turun dan disusul Ar setelah bu Dar turun lebih dulu.
"Aisyahnya bentar lagi turun, silahkan di minum dulu", ucap bu Dar sambil mempersilahkan mereka minum yang telah di sediakan.
"Iya makasih", ucap pak Justin
"Nah itu Aisyah", ucap bu Dar melihat putrinya turun dari tangga.
Semua orang melihat Ar, tak terkecuali Habib. Ar pun melihat ke arah mereka yang melihatnya hingga tatapannya kearah Habib, sesaat tatapan mereka saling bertemu hingga Habib mengalihkan pandangannya terlebih dahulu.
"Cih, masih aja cuek bebek kayak dulu", decak Ar dalam hati setelah melihat Habib mengalihkan tatapannya.
"Nak sini duduk", Panggil bu Dar kepada anaknya.
"Ini Aisyah?, ya ampun tambah cantik aja kamu Nak", Ucap bu Anggun, Uminya Habib saat melihat Ar
"Makasih tante, tante juga cantik masih terlihat muda lagi", ucap Ar sambil tersenyum ke arah keluarga Habib.
"Nak, Salam dulu sama tante dan om", Ucap Papanya Ar.
Ar pun mencium tangan ante dan om yang merupakan orang tua Habib, sementara habib masih tetap cuek tanpa menatap Ar lagi.
"Nak, ini Habib anak om. Kamu masih ingatkan sama dia?", tanya om Justin sambil memperkenalkan Habib yang memang sudah di kenal Ar.
"Iya om kenal, tambah ganteng ya Habibnya", ucap kasi sambil menutup mulutnya karena keceplosan mengatakan itu, kemudian mereka tertawa karena ucapan Ar yang terlalu jujur terkecuali Habib melihatnya hanya memasang wajah yang dingin dan cuek.
Melihat Habib yang tidak tertawa, Ar sangat kesal tapi dia masih berusaha untuk menjaga sikapnya supaya orang tua Habib tidak ilfil kepadanya.
Setelah mereka berbincang kemudian mereka pun ke meja makan untuk makan malam, disaat makan hanya terdengar dentingan sendok tanpa ada yang bicara, hening bahkan Ar yang biasanya tidak bisa diam sekarang berusaha bersikap sopan.
Setelah Makan mereka kembali duduk di ruang tamu dan berbincang, hanya orang tua mereka yang terlihat menikmati pertemuan itu.
Ar yang bosan karena tidak bisa bicara dengan Habib yang lebih fokus pada hpnya entah apa yang dia lihat, dan Habib yang risih karena melihat Ar yang tidak mengenakan hijab.
Habib merupakan lulusan dari pesantren jadi dia selalu menjaga pandangannya apalagi melihat Ar yang menurutnya cantik malam ini tapi kurang dengan hijabnya jadi dia merasa risih melihat itu.
Setelah obrolan para orang tua Selesai, keluarga Habib pun berpamitan untuk pulang dan keluarga Ar mengantar mereka keluar tak lupa Ar bersalaman dengan orang tua Habib dan Habib bersalaman dengan orang tua Ar.
........................
Jangan lupa vote nya, like dan komen serta klik tanda love
Terima kasih
"Itu cowok cuek banget ****, untung ganteng kalau enggak udah gue usir dia dari tadi" Ar yang sudah berada di kamarnya setelah keluarga Habib pergi kini marah marah karena melihat orang yang dia sukai tidak peduli padanya dan bahkan tidak pernah mau bicara padanya.
"Awas aja ya. Gue bakalan buat Lo jatuh cinta sama gue Habib", Ar sangat marah dan kecewa pada Habib yang dari dulu tidak pernah mau menatap dirinya.
Saat dia sudah mulai lelah mengoceh diapun tertidur setelah membersihkan dan mengganti bajunya dengan piyama tidurnya.
Di tempat lain Habib yang sudah sampai dan berada di kamarnya sekarang masih memikirkan penampilan Ar yang terlihat berubah waktu terakhir mereka bertemu.
Mereka terakhir kali bertemu saat lulus SD, saat itu Habib harus ikut dengan orang tuanya yang pindah karena kerjaan. Habib mengira Ar saat itu pasti memakai Hijab karena waktu kecil Ar pernah bilang padanya kalau dia sangat menyukai Habib.
Habib saat itu memberi tau kepada Ar bahwa dewasa nanti Habib akan mencintai Ar kalau dia memakai Hijab seperti Umi nya Habib, dan Ar pun mengiyakannya.
Dari saat itulah Habib mengira Ar sudah memakai Hijab saat ini, tetapi kenyataannya yang Habib liat berbeda.
"Aku sudah sejak dulu menantikan pertemuan kita, karena aku kira kamu akan memenuhi syarat aku dulu tapi kenapa kamu berpenampilan kayak gitu sih Aisyah", ucap Habib sambil berbaring melihat langit langit kamarnya.
Habib sangat kecewa dengan Ar yang berpenampilan seperti tadi, Ar memang cantik tapi Habib lebih suka melihat Ar jika berhijab.
Habib yang saat dirinya tau kalau mereka sekeluarga akan pindah ke kota M tempat masa kecilnya bersama Ar sangat bahagia, apalagi mereka juga akan berkunjung ke rumah Ar yang merupakan sahabat Abinya, karena dia tau kalau itu rumah Ar wanita yang dulu pernah menyatakan cinta padanya.
.....................
Keesokan Harinya
"Hai Ar, makin cantik aja kamu",
"Hai Ar, nanti malam jalan yuk",
"Ar, kamu cantik banget",
Ucapan beberapa cowok yang melihat Ar berjalan di depan mereka dan Ar hanya cuek dan tidak peduli dengan ucapan para cowok brengsek yang setiap hari memanggilnya itu.
Ar sudah terbiasa dengan panggilan itu, bahkan sudah bosan melihat cowok cowok seperti itu setiap harinya. Ar hanya melewati mereka menuju ke kelasnya.
Saat ini Ar ada jadwal kuliah hari ini dan saat sampai di kelasnya, Ar melihat sahabatnya sudah datang terlebih dahulu.
"Eh Ar, kenapa kemarin lo batalin jalan sih, kan bosan banget gue kemarin ngk jadi ke mall" Ucap Ajeng yang duduk dekat Ar
"Ada teman bokap gue kemarin datang dari luar kota" Ucap Ar dengan nada sedikit kesal karena mengingat sikap Habib yang cuek padanya.
"Terus muka lo kenapa di tekuk gitu sih, kayak baju belum di setrika kusut banget" Ucap Arin melihat Ar.
"Iya lo kagak biasanya deh kayak gitu, biasanya juga cerewet banget" Ucap Ajeng melihat Ar juga.
Sementara Anin yang fokus pada game onlinenya pun mengalihkan penglihatannya ke Ar karena ucapan temannya.
Anin yang lebih suka berpakaian seperti laki laki berbeda dengan ke tiga temannya yang berpakaian seksi dan ketat.
"Gue lagi kesel banget sama anak teman bokap gue yang kemarin datang, cuek banget orangnya padahal kan gue udah tampil cantik tapi dia tidak pernah ngelirik gue sama sekali" Ucap Ar kesal
Ketiga temannya tertawa setelah mendengar Ar yang terlihat kesal, temannya tau kalau Ar adalah idola kampus yang di suka. Tapi ada saja yang cuek pada cewek itu di saat cowok lain mengejar ngejar untuk di jadikan pacar oleh Ar bahkan ada yang rela jadi selingkuhan meskipun Ar tidak pernah mau pacaran.
"Baru kali ini ada cowok yang cuekin lo Ar, hahahaha" Ucap Anin tertawa yang membuat temannya itu makin kesal.
"Ih kalian itu bukannya hibur gue atau kasi saran apa gitu malah ketawain" Ucap Ar makin kesal dengan tanggapan temannya.
"Ngapain sih Lo mikirin cowok kayak gitu mendingan nanti malam kita ke klub sekalian ngehibur diri supaya bisa seneng lagi. gimana?" Ucap Arin mengusulkan kepada teman temannya.
"Ok lah, gue setuju" Ucap Ar yang memang butuh hiburan saat dia kesal seperti ini.
Setelah mereka menyetujui untuk pergi bersamaan dengan itu dosen yang akan mengajar merekapun datang.
...................
Jangan lupa Vote, like, komen, dan klik tanda love.
Author butuh dukungan dan semangat kalian supaya bisa melanjutkan membuat karya lebih bagus lagi
Terima kasih
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!