Mega berjalan menelusuri jalanan yang ramai
Hatinya hancur ketika mengetahui kekasihnya telah menikah dengan gadis lain
Mega berpacaran dengan Dika sudah berjalan Satu tahun
Tetapi hari ini Mega di kejutkan oleh Pernikahan Dika dan Anis yang merupakan teman kuliah Mega
Ternyata selama ini Dika sudah menghianati Mega
Dulu Mega bertemu Dika karena Dika adalah seniornya
Dika lebih tua 2 tahun dari Mega
" Tega sekali kamu Dik kau mempermainkan perasaanku...." ucap Mega yang kini duduk di bangku taman
Tiba" ada telepon dari tetangganya dan mengabarkan kalau Ibunya mengalami kecelakaan
" Assalamu'alaikum Mega ini Ibu Asih nak, Ibumu mengalami kecelakaan dan sekarang sedang di bawa ke Rumah Sakit oleh warga, kamu cepat menyusul ya...." ucap Bu Asih
" Wa' alaikum salam Bu,Inalillahi iya Bu saya akan segera ke sana..."ucap Mega langsung mematikan telepon nya dan langsung datang ke Rumah Sakit
Kini Mega sudah berada di Rumah Sakit dan di situ Bu Asih langsung mendekati Mega
" Mega, kamu kemana saja nak ayo sekarang Ibumu ada di ruang ICU...." ucap Bu Asih
Mega mendekati Ibunya yang terbaring di ranjang Rumah Sakit
Ada berbagai alat yang menempel di tubuhnya
Air mata Mega luruh seketika melihat Ibunya terbaring tak berdaya
padahal waktu Mega berangkat kuliah, Ibunya masih sehat dan masih beraktifitas
" Ibu kenapa ibu jadi begini hiks..hiks...."ucap Mega memeluk tubuh Ibunya
" Nak maaf kan Ibu yang tak bisa mendampingi kamu sampai dewasa, jaga diri kamu baik" nak. I....Ibu sudah tidak kuat lagi,, " ucap Ibu nya Mega sambil menahan sakit
" Bu aku mohon Ibu jangan bicara yang tidak" Ibu cepat sembuh ya ibu yang kuat bu..." ucap Mega menangis
Tangan Ibu Rani mengelus pipi Mega untuk yang terakhir kalinya
" Asyhadu alla illa ha illalloh WA asyhadu anna muhammadarrosululloh..."tiba" Ibu Rani memejamkan matanya untuk selamanya
" Ibu Bu bangun bu,, jangan tinggalin aku bu hiks,, hiks,, aku tidak punya siapa" lagi bu..." tangis Mega pecah
Tubuh Mega luruh ke lantai,dia tidak kuat menopang tubuhnya
Kini jenazah Bu Rani di bawa ke rumah duka,
Di sana sudah banyak orang" yang mendatangi rumah Mega
Mega yang baru sadar dari pingsannya, langsung berlari menuju Jenazahnya Ibunya yang sudah terbungkus kain Kafan
" Ibu kenapa Ibu tinggalin Mega Bu.sudah tidak ada lagi yang bangunin Mega, sudah tidak ada lagi orang yang sayangi Mega Bu Aku mau ikut Ibu hiks,, hiks,,, ajak Aku Bu Ibu..." ucap Mega menangis histeris
Ibu Asih merangkul Mega agar menjauh dari jenazah ibunya karena akan segera di kebumikan
" Nak ikhlaskan Ibumu, ini sudah takdirnya.ikhlaskan Sayang dan doakan Ibumu, jangan di tangisi terus, jangan memberatkan langkahnya Sayang..." ucap Bu Asih memeluk Mega
Kini Jenazah Ibu Rani sudah di antar ke peristirahatan terakhirnya
Mega ikut mengantarkan dengan di papah Bu Asih dan tetangga lainnya
Mega terus menangis, seakan tak percaya Ibu nya yang tadi pagi masih menyiapkan sarapan untuknya,kini sudah terbungkus kain kafan tak bernyawa
Mega terus melihat proses pemakaman Ibunda tercinta
hingga seluruh tubuhnya sudah tidak terlihat.
kini hanya gundukan tanah Merah yang bisa ia pandangi
Satu persatu orang" sudah meninggalkan pemakaman
Kini tinggal Mega dan Ibu Asih
" Nak,, sekarang kita pulang ya,doakan Ibumu jangan di tangisi terus. biarkan Ibumu beristirahat dengan tenang sayang.." ucap Bu Asih menuntun Mega
Mega bangun dan meninggalkan Makam Ibunya
" Istirahat dengan tenang Bu, aku akan selalu doakan Ibu..." ucap Mega dalam hati
Kini Mega berada di rumah, dia berdiam diri di kamar
Menangis dan memegang foto Ibunya
Di rumah itu masih ada tetangga yang menemani Mega.karena tidak tega kalau Mega di tinggal sendirian
Satu minggu sudah kepergian Ibu Rani,
Kini Mega berangkat ke kampus.
Memang Mega kuliah karena Beasiswa.
Selama Kuliah, Mega juga bekerja part time untuk meringankan beban Ibunya.
Ibu Rani hanya penjual nasi uduk keliling,
Ibu Rani berjuang sendiri untuk membesarkan Mega,karena sejak kecil Mega sudah di tinggal Ayahnya.
Untungnya Mega anak yang pintar sehingga bisa sekolah tinggi.
Sekarang Mega hidup sendirian, Ibu yang selama ini menjaganya menyayangi nya kini sudah pergi untuk selamanya.
Mega berangkat ke Kampus dengan menaiki angkot,
Kini Mega sudah sampai di Kampus dan di sambut oleh Sahabatnya.
" Mega,aku ikut berduka ya atas meninggalnya Ibu kamu.maafin aku ya me, ngga bisa ke rumah kamu.karena aku ngga tau,kamu yang sabar ya me..."ucap Amel sahabatnya sambil memeluk Mega
" Iya Mel makasih ya.."ucap Mega
" Ooh iya, hari ini kan ngga ada tugas. bagaimana kalau kita jalan" ke mall.nanti aku yang traktir deh..." ucap Amel
" Emm gimana ya Mel,aku harus berangkat kerja lagi..." ucap Mega sambil menunduk
" Iya aja deh, sekalian cari angin buat kamu. biar kamu ceria lagi ngga sedih terus..."ucap Amel
" Iya deh aku mau..."ucap Mega
" Nah gitu dong.."ucap Amel tersenyum bahagia dan menggandeng tangan Mega
Kini Mereka masuk ke kelas dan duduk di bangku masing"
" Ehem selamat pagi semua..." ucap Dosen killer yang terkenal dingin dan galak
" Selamat Pagi Pak..." ucap semua mahasiswa
Mega tetap menundukkan kepalanya,itu tak luput dari pandangan Dosen yang sedang mengajar
Dosen killer tersebut berjalan ke belakang mendekati meja Mega
" Ehem...kamu kalau tidak mau mengikuti pelajaran Saya, silahkan keluar...!! " ucap Devan dingin
Mega yang kaget langsung mendongak menatap Devan
" Em..enggak kok Pak.Sa...Saya cuma lagi cari buku saja Pak..." ucap Mega takut
Devan tidak berbicara apa" lagi dia berjalan ke depan untuk mengajar
" Huft...Aman.." ucap Mega sambil memegang dadanya
Amel hanya melirik Mega, dia juga takut dengan Dosen Killer tersebut
Jam pelajaran sudah selesai, kini waktunya mereka pulang.
Seperti rencana Amel tadi , mereka akan pergi ke Mall
Amel membawa mobilnya.
Amel memang anak orang kaya,
Tetapi Amel mau berteman dengan Mega.dia tidak membeda" kan persahabatan dan tidak memilih" teman.
" Me,memang Ibu kamu meninggal karena apa sih? maaf ya aku tanya me..." ucap Amel takut menyinggung perasaan Mega
" Kalau kata orang" si karena tabrak lari mel, waktu itu Ibu biasa berjualan keliling.tetapi di jalan saat Ibu mau nyebrang,ada mobil mewah yang berjalan sangat cepat dan langsung menabrak Ibu.tetapi pemilik mobil itu tidak berhenti malah meninggalkan Ibu yang sudah tidak berdaya " ucap Mega berkaca"
Amel merasa bersalah telah bertanya
" Maaf ya Me,aku ngga bermaksud menyinggung perasaan kamu..." ucap Amel sambil mengelus tangan mega
" Engga apa" Mel,mungkin ini sudah takdir dan aku juga sudah ikhlas..." ucap Mega
Kini mereka sudah sampai di Mall,
Mereka jalan" berkeliling dan melihat barang"
Amel mengajak Mega makan di restoran yang ada di mall tersebut
" Kamu lapar ga Me? kita makan dulu ya.ayo..." ucap Amel sambil menggandeng tangan Mega
Mega hanya menuruti Amel
Mereka duduk dan memesan makanan.
Setelah makanan datang dan mereka makan.
Tiba" ada sepasang Kekasih yang datang,dan mereka duduk di dekat meja Mega dan Amel.
" Uhuk..uhuk...Mega keselek saat melihat Pak Devan datang dengan seorang wanita cantik
" Ada apa me,kok lo keselek sih..." ucap Amel
" Em...enggak kok Mel.cuma kaget aja he...he..." ucap Mega
" Kaget kenapa?.."ucap Amel
Amel memang belum menyadari Devan yang duduk di sebelah meja nya
" Tuh..." ucap Mega sambil menunjuk meja Devan dan kekasihnya
" Ooh..." ucap Amel
" Eh...kok Kak Devan masih sama nenek lampir itu sih.." ucap Amel dalam hati
Devan adalah Kaka kandung Amel, tetapi Mega memang belum tau kalau Amel dan Devan adalah Saudara.
Karena selama di kampus, Amel bersikap biasa saja kepada Devan
" Kok bisa ya Mel Pak Devan punya pacar cantik banget, Romantis juga ya dia..." ucap Mega melihat Devan yang sedang menyuapi Pacarnya
" Cantik apaan model kaya Tante" gitu..." ucap Amel
Mega hanya menggeleng sambil tersenyum melihat tingkah sahabatnya
Kini mereka sudah selesai dan mereka pulang
Amel mengantar Mega pulang ke rumahnya,
Rumah kontrakan yang tidak terlalu besar
Mega dan Ibunya dulu memang datang dari kampung,
Mereka mengontrak di Jakarta karena memang tidak punya saudara.
Ibu Rita berjuang membesarkan Mega hingga bisa kuliah,
Menjadi Orang tua tunggal memang tidak mudah.
Dalam susah pun Bu Rita tidak pernah mengeluh ke Mega.
Mega sangat beruntung mempunyai Ibu sehebat Bu Rita.
Mega sedari kecil tidak pernah melihat bagaimana wajah Ayahnya,yang Mega tau Ayahnya sudah meninggal kata Bu Rita.
Kini Mega sudah masuk ke dalam rumah,dan Amel pergi menjalankan mobilnya untuk pulang.
Amel sudah sampai di rumah
Rumah yang besar dan mewah
Amel memarkirkan mobilnya di garasi, dia masuk rumah dan menuju ke kamar
Amel membersihkan diri lalu dis turun untuk menemui Mamanya
" Bi,,, Mama mana,, " ucap Amel pada Bi Siti
" Ibu lagi di taman belakang Non,, " ucap Bi Siti
Amel langsung berjalan mendekati Bu Dela
" Mah,, mama lagi ngapain,, " ucap Amel sambil duduk di kursi panjang yang ada di taman
" Eh Sayang,, sudah pulang,, " ucap Ibu Dela
Amel menganggukkan kepalanya
" Ini Mama lagi menanam bunga" Sayang,, " ucap Bu Dela sambil memegang bunga" dan menatanya
" Mah,,, kok Kak Devan masih hubungan sih sama Si Celine,,, " ucap Amel
" Iya Mel,, Mama juga tidak tau harus bagaimana ngomongnya sama Kakak kamu,, dia sudah terlalu di butakan oleh cinta,, " ucap Bu Dela
" Sebel deh Mah,, kok bisa" nya sih Kak Devan Cinta banget sama tuh nenek lampir,, " ucap Amel sambil mengerucutkan bibirnya
Bu Dela hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum
" Sudahlah Sayang,, pusing Mama ngurusin Kaka kamu,, oh iya kamu sudah makan belum,, " ucap Bu Dela
" Sudah Mah tadi habis jalan sama Mega sekaligus makan,, " ucap Amel
"Ooh iya Sayang,, gimana Mega,, dia sudah berangkat kuliah lagi,, " ucap Bu Dela
" Sudah Mah,, kasihan dia Mah sudah ga punya Orang tua,,hidup sendirian di dunia ini,, " ucap Amel
" Iya yah Sayang,, kasihan sekali Mega. kalau ada waktu kita ke rumah Mega ya Mel,, " ucap Bu Dela
" Iya Mah,, " ucap Amel
Tiba" Devan datang mendekati mereka
Dia duduk di kursi
" Siapa yang kasihan Mah,, " ucap Devan
" Mega,, dia sudah tidak punya Orang tua, Ibunya kemarin baru meninggal karena kecelakaan katanya,, " ucap Bu Dela
" Iya Kak,, dia kasihan. Ibunya jadi korban tabrak lari,, " ucap Amel
" Jadi Ibunya Mega meninggal karena tabrak lari Sayang,, " ucap Bu Dela
"Iya Mah,,, beliau lagi jualan nasi uduk dan mau nyebrang,tetapi ada mobil yang melaju sangat kencang dan langsung menabrak Ibunya Mega, parahnya lagi Mah, orangnya kabur ngga nolongin,,, " ucap Amel
Deg,,, " Tukang nasi uduk,, ya Alloh apa yang aku tabrak kemarin adalah Ibunya Mega,, " ucap Devan dalam hati
" Ya Alloh kasihan sekali Mega ya Sayang,, " ucap Bu dela
kini Devan masuk ke kamar,, dia kepikiran kata" adiknya
Sementara Mega, dia duduk di kamarnya dan terus memandangi foto Ibunya
" Bu,, semoga Ibu tenang ya di alam sana,, walaupun Ibu sudah tidak ada lagi di dunia ini, tapi Ibu tetap berada di hati ku Bu,, Aku Sayang Ibu,, " ucap Mega sambil memeluk Foto ibunya
Mega lalu berangkat kerja,dia kerja di cafe
Mega berangkat jalan kaki dari rumahnya menuju jalan raya dan dia menaiki angkot
Menang Mega bekerja dari jam 3 sampai jam 9 malam
Kini Mega sudah sampai di tempat kerja
"Hai Mega,,, lo udah baikan,,eyke turut berduka cita ya atas meninggalnya nyokap lo,, " ucap Inces pemilik cafe tempat Mega bekerja
" Iya Nces,, makasih, " ucap Mega sambil tersenyum
Inces adalah pemilik cafe Cinta,
Dia adalah laki" tulang lunak, tapi dia sangat baik sama Mega
Kini Mega mulai bekerja
" Mba Mega,,tolong anterin pesanan ke Meja 12 ya Mba,, Saya mau ke belakang sebentar,, " ucap Asti teman kerja Mega
" Iya As,, " ucap Mega
Mega mengantar Minuman dan makanan ke Meja 12,,
" Maaf,, permisi,, " ucap Mega sambil menaruh minuman dan makanan
Orang tersebut menatap Mega dan alangkah kagetnya dia, bahwa yang melayaninya adalah Mahasiswinya
" Eemmm,, " ucap Devan sambil melirik Mega
Mega juga kaget, karena dia bertemu lagi dengan Dosen killer nya
" Aduh,, kenapa sih,, ketemu terus sama tuh Dosen killer,, " ucap Mega sambil berjalan menjauhi meja Devan
" Sayang,, siapin aku dong,, " ucap Celine manja
" Iya Sayang,, " ucap Devan sambil memotong stik dan menyuapi pacarnya
Sebenarnya Devan malu dilihatin orang, tapi karena rasa cintanya sangat besar jadi Devan terpaksa menuruti kemauan Celine
Kini Hari sudah malam,, sudah waktunya Mega pulang
Di saat Mega sedang berjalan sambil menunggu angkot yang lewat, tiba" ada sebuah mobil yang berhenti di depannya
Seseorang tersebut melongokkan kepalanya
dan mengajak Mega untuk ikut bersamanya
" Ayo Saya antar pulang,, tidak baik anak gadis berjalan sendirian malam",, ucap Devan
Devan memang habis jalan" bersama pacarnya dan mengantarnya pulang
" Bapak ngajakin Saya,, " ucap Mega sambil menunjuk dirinya sendiri
" Y iyalah,, memangnya ada siapa lagi disini.sudah cepetan masuk,, " ucap Devan
Akhirnya Mega masuk ke mobil Devan dan duduk di belakang
Saat Mega masuk ke mobil,, aroma parfum Devan langsung tercium oleh Mega
"hemm,, wanginya nih Dosen killer,, satu botol di tuangin semua kali ya parfumnya., " ucap Mega dalam hati
Mega menatap ke luar jendela kaca mobil
Sesekali melirik ke Devan yang di depan
" Duh,, dingin amat sih tuh orang,, berasa naik mobil hantu deh ini,, serem,, " ucap Mega sambil bergidik ngeri
Sikap Mega tidak luput dari pandangan Devan dari kaca
" Ngapain kamu,, menggoyangkan badanmu itu,,, emang saya hantu apa,, " ucap Devan sambil menatap Mega dari kaca
" Eh,, eng,,, enggak kok Pak,, " ucap Mega sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal
" Rumah kamu di mana,, Saya bukan Sopir Grab yang tau alamat rumah kamu,, " ucap Devan
" Em,,, iya Pak. berhenti di gang depan saja,," ucap Mega
Kini Devan sudah menghentikan mobilnya
" Em,, terimakasih banyak Pak atas tumpangannya,, " ucap Mega sambil membuka pintu mobil
" Heemmmm,, " Jawab Devan langsung menjalankan mobilnya
" Ish,,, itu orang apa kulkas sih,, dinginnya melebihi kutub utara,,, "ucap Mega sambil berjalan
Di perjalanan Devan memikirkan Mega
" Hebat juga tuh cewek,, bisa kuliah sekaligus bekerja. apa nggak terganggu ya kuliahnya,,, ah bodo amat kok aku jadi mikirin dia sih,, " ucap Devan
Kini Mega sudah sampai di rumah. dia membersihkan diri dan langsung Istirahat
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!