NovelToon NovelToon

King Mafia & Careless Girl

Menghajar Pacar Dan Selingkuhan

Siang hari itu seorang gadis mengayuh sepeda dengan laju menuju ke suatu tempat.

"Jangan sampai aku mendapatkan bukti kesalahanmu, kalau tidak aku pasti akan menendangmu dari lantai atas hingga ke bawah," gerutu gadis itu di sepanjang jalan.

Setelah lima belas menit kemudian gadis itu tiba ke salah satu hotel mewah yang terdapat air mancur di luar sana. setelah itu dia meninggalkan sepedanya dan melangkah masuk ke dalam.

Gadis itu bernama Careless, ia di namakan Careless karena kecerobohannya yang luar biasa dari sejak kecil. ia tidak takut pada siapapun kecuali rotan dari bibinya.

Careless berjalan menuju lift dan menekan tombol 5. tidak lama kemudian pintu lift terbuka ia pun mencari nomor kamar di koridor itu.

"Nomor kamar adalah 157, di mana si breng.sek itu?" gumam Careless sambil memperhatikan kamar yang dia cari.

Setelah beberapa saat kemudian ia menghentikan langkahnya. ia melihat angka 157 yang di depan mataya.

"Di sini dia," gumam Careless yang mendekatkan telinganya ke pintu kamar itu.

"Untung saja ada Liza yang memberitahuku soal ini, kalau tidak aku pasti dianggap sebagai orang bodoh yang tidak tahu apa-apa," batin Careless.

"Jhonson, apakah si bodoh itu sadar kalau kita sudah menjalin hubungan selama ini?" tanya seorang wanita yang berada di dalam kamar itu.

"Dia tidak tahu, biarkan saja dia tetap menganggapku sebagai kekasihnya dan kau adalah sahabatnya," jawab Jhonson.

"Aahh...," desa.han wanita itu yang terdengar dari dalam kamar.

"Nikmat sekali, kita akan melakukannya setiap hari," ucap Jhonson yang sedang menyetubuhi selingkuhannya.

"Apakah si bodoh itu pernah melakukannya denganmu?"

"Tidak pernah! Aku baru ingin melepaskan bajunya mataku sudah dipukul olehnya, bagaimana aku bisa menyentuhnya," jawab Jhonson yang melakukan gesekan dengan cepat.

"Kurang ajar pasangan bekicot ini, yang satu adalah pacarku dan yang satu lagi adalah sahabatku. baiklah aku akan membuat perhitungan denganmu," ketus Careless dengan kesal sambil mengedor pintu dengan keras.

Tuk...tuk...tuk...tuk...

"Siapa...?" teriak Jhonson dari dalam sana.

"Aku adalah penagih hutang," jawab Careless dengan nada tinggi.

"Sepertinya tidak asing suara itu," ucap wanita itu.

"Apakah si bodoh itu?" tanya Jhonson pada selingkuhannya.

"Hei...buka pintu...," teriak Careless sambil mengedor-ngedor pintu dengan keras.

Tuk...tuk...tuk...tuk...

"Kenapa dia bisa tahu kita di sini?" tanya wanita itu dengan cemas.

"Tidak usah takut! kita terus terang saja padanya," jawab Jhonson yang melilit handuk bagian bawah tubuhnya dan melangkah menghampiri pintu kamar.

Klek.

"Untuk apa kau datang?" tanya Jhonson dengan ketus.

"Tagih nyawamu," jawab Careless yang melangkah masuk ke dalam dan mendorong pria itu dengan kasar.

"Hei...siapa menyuruhmu masuk," bentak Jhonson.

"Hebat sekali, pasangan tidak punya harga diri dan tidak tahu malu,"ketus Careless pada wanita itu.

"Jangan salahkan aku karena Jhonson lebih memilihku dari pada dirimu," ujar wanita itu yang menarik selimut menutupi tubuhnya.

"Yona, apakah kau kegatalan sehingga mau bersama dengan pria ini?" tanya Careless dengan kesal.

"Careless, karena kau sudah tahu maka tidak ada lagi yang harus ku tutupi, selama ini kami saling mencintai dan karena kami kasihan padamu oleh sebab itu kami menyembunyikan nya," ucap Jhonson.

"Oh...ternyata begitu, apakah aku harus mengucap terima kasih padamu?" kata Careless.

"Careless, seharusnya kau sadar diri karena Jhonson tidak suka gadis ceroboh, dan aku sarankan kau jangan bersedih. seharusnya kau pulang ke rumah dan bercermin dirimu sendiri," ujar Yona dengan mengejek.

"Tidak perlu kau yang mengurusku!" bentak Careless yang menjambak rambut sahabatnya dan berjalan ke jendela.

"Aarrghh...lepaskan tanganmu," teriak Yona yang kesakitan karena ditarik oleh Careless. dirinya tanpa balutan apapun di saat itu.

"Hei...lepaskan tanganmu!" bentak Jhonson yang menghentikan langkah Careless.

"Sakit..lepaskan tanganmu, wanita gila," ketus Yona dengan kesal.

"Hari ini aku datang adalah untuk membuat perhitungan dengan kalian, kalau aku tidak melakukannya maka namaku bukan Careless lagi," jawab Careless yang menarik handuk pria itu dan melemparkan ke arah lain.

"Hei...apa kau gila ya...," teriak Jhonson yang langsung menutup bagian bawahnya dengan kedua tangan.

"Jelek sekali, memang apa yang enak dengan sosis anak ayam itu, kenapa kau bisa menyukainya?" tanya Careless pada Yona sambil mengejek pria itu.

"Kau mengatakan aku adalah sosis anak ayam," bentak Jhonson dengan kesal dan mengutip handuknya di pojokan sana.

"Sosis anak ayam tidak berguna, sudah jelek dan kecil lagi ukurannya," ketus Careless sambil menghina.

Careless menarik Yona dengan kasar menghampiri jendela kaca besar itu. dengan berniat mendorong selingkuhan pacarnya ke air mancur yang di bawah sana.

"Apa yang kau lakukan, cepat lepaskan tanganmu," bentak Yona yang ingin meronta akan tetapi rambutnya ditarik dengan kuat oleh Careless yang sedang kesal.

"Aku hanya ingin semua orang melihat siapa dirimu sebenarnya," kata Careless yang mendorong Yona dengan tanpa ragu sehingga memecahkan kaca besar itu.

Prang...

"Aarrgghh...," teriakan Yona yang terjatuh dari lantai 5.

"Yona...," teriak Jhonson yang berlari menuju ke jendela.

Plung...

"Aarrgh...," teriak Yona yang terjatuh ke dalam air mancur dan dilihat oleh semua orang yang lalu lalang di bawah sana.

"Apa kau sudah gila ya," bentak Jhonson pada Careless.

"Kau adalah bajin.gan tidak ada otak, beraninya selingkuh dengan sahabatku sendiri. dan jangan berharap aku bisa melepaskanmu," bentak Careless.

"Kau harus sadar diri juga kenapa aku bisa lebih memilih dia dari pada kamu," ketus Jhonson.

"Aku ingin tahu alasannya," jawab Careless.

"Alasannya adalah dia lebih lembut darimu dan yang paling penting dia bisa disentuh olehku," kata Jhonson.

"Cih...dengan batanganmu yang seperti sosis anak ayam kau ingin menyentuhku, kau masih belum layak. aku adalah gadis perawan yang tidak akan menyerahkan diriku pada anak ayam sepertimu," ujar Careless dengan mengejek.

"Kau...," ucap Jhonson yang merasa kesal dan ingin melayangkan tangannya ke wajah Careless.

Careless yang melihat pria itu ingin menamparnya ia langsung mendorongnya ke jendela sehingga mereka sama-sama terjatuh ke air mancur yang di bawah sana.

"Aarrgghh...," teriakan Careless dan Jhonson.

Plung...

Byiur...

"Uhuk...uhuk...uhuk...," suara batuk Careless.

Para pengunjung hotel mengelilingi air mancur dan melihat tiga orang itu yang berada di dalam air. semua mata berfokus pada pria dan wanita yang tanpa pakaian.

"Ada apa dengan mereka, kenapa bisa melompat dari lantai lima ke sini?"

"Apakah ini adalah perselingkuhan?"

"Mungkin juga."

Pembicaraan di antara semua orang yang di sana.

"Aarrggh...," teriakan Yona dan Jhonson yang harus menanggung malu karena tubuh mereka tanpa sehelai benang.

"Kenapa kalian berteriak? bukankah lebih terkenal kalau saja perbuatan bejat kalian diketahui oleh semua orang di sini," kata Careless dengan sengaja.

"Nona, ada apa? apakah dia adalah suamimu?" tanya salah satu pengujung di sana.

"Bibi, dia bukan suamiku. tapi dia adalah suami tetanggaku dan wanita ini adalah kakak dari tetanggaku, mereka sedang berselingkuh di saat istri pria ini sedang berjuang di rumah sakit untuk melahirkan anaknya. aku datang ingin membawa dia pergi tapi dia menolak sehingga kami bertengkar. dan wanita ini juga sama dia mengatakan sosis pria ini hanya milik dia. lihat saja ukurannya hanya gadis bodoh yang bisa tertarik padanya," jawab Careless dengan asal-asalan.

"Careless, aku akan menbunuhmu...," teriak Jhonson yang merasa malu.

Ulah Careless

"Careless, aku akan menuntutmu karena ingin membunuh kami," bentak Jhonson.

"Membunuh kalian? kalau aku berniat melakukannya kalian mana mungkin bisa melakukan hubungan intim lagi di kamar. lihatlah kalian seperti apa. tidak berpakaian dan terlihat dari atas hingga ke bawah. bahkan air mancur ini juga sudah ternoda karena tubuh kalian yang kotor itu...," teriak Careless dengan sengaja.

"Diam!" bentak Jhonson yang merasa malu.

"Lebih baik aku keluar dari air ini, airnya sudah kotor, hachiukkk," ucap Careless sambil bersin dan melangkah keluar dari sana.

Manager dan para staf hotel menghampiri mereka dengan membawa seorang pria paruh paya yang tidak lain adalah seorang detektif.

"Detektif, mereka telah merusakan kaca kamar hotel kami dan juga menganggu ketentraman yang lain," ucap manager pada detektif itu.

Detektif itu melihat seorang gadis yang keluar dari air mancur ia langsung menahan pundaknya.

"Kenapa kamu ada di sini?" tanya Detektif yang kesal setiap melihat gadis itu.

"Hai, paman gundul, aku sedang menangkap orang yang sedang berselingkuh dan aku ingin menuntutnya karena telah mengkhianti aku," ujar Careless.

"Dia ingin membunuh kami berdua, aku ingin menuntutnya," teriak Jhonson.

"Apa kamu mengira paman ini buta ya, walau paman itu sudah tua dan jelek. tapi dia masih bisa melihat kondisimu dengan jelas," kata Careless dengan ceplas caplos.

"Hei...hei...apa kamu bisa diam," bentak detektif yang merasa kesal.

"Kalian bertiga ikut aku ke kantor polisi!" titah detektif dengan tegas dan menarik telinga Careless dan melangkah pergi.

"Paman gundul, aku akan menuntutmu karena menarik telingaku...," teriak Careless yang kesakitan.

"Jangan memanggil aku paman gundul!" bentak Detektif.

Setelah setengah jam kemudian.

Detektif yang membawa mereka ke kantor adalah senior bagi semua rekannya dan selalu menangkap penjahat dan sering memecah kasus pembunuhan. ia dikenal sebagai paman K. pria paruh paya yang memiliki nama asli Khennet adalah seorang detektif yang dikenal sangat tegas dan paling dihormati oleh semua rekan-rekannya.

Di sore itu Jhonson dan Yona duduk di depan Detektif Khennet, sementara Careless dengan santainya menyantap mie instan dengan begitu lahap.

"Careless," ucap Detektif Khennet dengan melirik tajam ke arah gadis itu.

"Hm...," jawab Careless sambil menyantap mie dengan tanpa menoleh ke arah detektif itu.

"Apa perlu aku menyuruh orang pergi membawa bantal dan kasurmu ke sini?" tanya Detektif Khennet dengan kesal.

"Kalau itu tidak perlu, Paman. di rumah sudah ada kamar," jawab Careless.

"Apa kamu mengira kantor polisi adalah warung makan ya? kenapa setiap kali kau datang ke sini pasti membawa mie dan makan di sini?" tanya Detektif Khennet sambil menahan emosi.

"Paman, setiap kali kalau kalian interogasi pasti menghabiskan waktu seharian, oleh sebab itu aku harus mengisi perutku," jawab Careless yang mulutnya dipenuhi oleh makanan.

"Kamu adalah anak gadis kenapa tidak bisa menjaga sikapmu, mana ada orang yang keluar masuk kantor polisi sebanyak enam kali dalam sebulan," ketus Detektif Khennet.

"Paman, jangan salahkan aku! semua ini bukan salahku. mereka yang menindasku dan aku hanya membalas saja," jawab Careless yang tidak mau kalah.

"Tingkahmu seperti mafia saja, yang selalu menghancurkan barang orang. baru minggu kemarin kau berkelahi dengan orang sehingga satu jalan mengalami kemacetan karena ulahmu."

"Dia menghinaku, aku hanya memberi pelajaran padanya."

"Aku yakin paman dan bibimu pasti menyesal memiliki keponakan sepertimu."

"Mereka seperti sedang olahraga setiap menghukumku," jawab Careless.

"Pak Detektif, aku ingin menuntut dia melukai kami berdua," ujar Jhonson.

"Badan ku terluka karenanya, aku ingin menuntutnya. aku ingin dia ganti biaya pengobatan," kata Yona.

"Bagaimana penjelasanmu?" tanya Detektif Khennet pada Careless.

"Pria ini adalah pacarku, dan dia selingkuh dengan sahabatku. mereka sudah lama menjalin cinta di belakangku. karena aku sakit hati maka aku datang ke kamar hotel mereka. dan mereka sedang melakukan hubungan intim di sana. aku tidak salah karena aku adalah korban," jelas Careless.

"Tapi kau telah melukai kami," bentak Jhonson.

"Dasar pria tidak berguna," ketus Careless.

"Aku tahu kau sangat mencintaiku tapi aku sudah tidak mencintaimu, kau harus sadar diri," bentak Jhonson.

Careless lalu bangkit dan berdiri di samping Detektif Khennet, ia berlutut di samping pria paruh baya itu.

"Kenapa kau berlutut?" tanya Detektif Khennet.

"Karena dia takut dihukum," ujar Jhonson.

Careless lalu menangis dan sambil berteriak sehingga menarik perhatian semua anggota detektif di sana.

"Paman, aku adalah korban, aku sangat kasihan karena sudah dibohongi oleh pria ini dan juga wanita ini. aku adalah korban...hatiku sakit sekali bagaikan dicabik-cabik oleh beruang kutub selatan," tangisan Careless yang sambil menarik lengan jaket Detektif Khennet hingga hampir terlepas.

"Yang benar adalah beruang kutub utara, jangan menarik jaketku...," teriak Detektif Khennet yang kesal dengan tingkah gadis itu. sementara rekannya yang lain sudah biasa dengan sifat gadis itu yang selalu menghebohkan.

"Paman, hatiku sudah hancur. aku butuh oksigen dan butuh dokter, tolong aku panggilkan dokter karena aku hampir tidak bisa bernafas. semua ini karena mereka. kalau aku mati maka aku tidak bisa lagi datang ke sini dan paman pasti tidak akan bisa melihatku lagi," tangisan Careless yang menarik tangan Detektif Khennet sehingga menguncang-guncang tubuh detektif itu.

"Sudah! jangan menarik tanganku lagi. apa kau tidak bisa duduk diam dan jangan menangis lagi," bentak Detektif Khennet yang sangking kesalnya.

"Paman, aku tidak mau lagi dengan pria ini, selain wajahnya lebih jelek darimu, tubuhnya juga pendek sepertimu dan paling parah adalah dia memiliki senjata yang hanya seukuran sosis anak ayam," teriak Careless sambil menangis.

Detektif Khennet yang mendengar ucapan gadis itu serasa ingin menelannya hidup-hidup, sementara rekan lainnya hanya bisa menahan tawa. Jhonson harus menanggung malu karena mendapat ejekan dari kekasihnya itu.

"Detektif Khennet, aku ingin menuntut dia," kata Jhonson.

"Dia melukaiku, dia harus bertanggung jawab," ujar Yona.

"Apa kalian bisa diam semuanya," bentak Detektif Khennet pada mereka bertiga.

"Paman, tolong aku! hatiku sakit sekali. aku butuh dokter untuk periksa aku. aku yakin hatiku ini pasti sudah terbelah dua," ucap Careless.

"Kalau hatimu sudah terbelah dua mana mungkin kau masih bisa membuat onar di sini. sudah...duduk sana...jangan menarik jaketku lagi," bentak Detektif Khennet yang membetulkan jaket yang dipakainya.

Selama Careless sedang berulah terdapat dua orang pria yang sedang memandang ke arahnya tanpa beralih.

"Bos, gadis ini sangat kasihan," kata salah satu pria itu.

"Dia hanya akting saja," jawab Bosnya yang duduk dengan bersilang kaki. pria itu yang tak lain adalah bos mafia Mark Davidson yang tampan dan angkuh.

"Paman, dia lebih jelek darimu, dia seperti kangguru yang dari meksiko," tangisan Careless.

"Jangan dibandingkan denganku! yang benar adalah kangguru dari australia bukan dari meksiko," bentak Detektif Khennet.

Kekesalan Detektif

"Paman, aku butuh keadilan. aku adalah gadis perawan yang menjadi korban selingkuhan," tangisan Careless yang lagi-lagi menarik lengan jaket detektif Khennet.

"Siapa yang jadi korban sekarang? mereka berdua kamu lempar dari lantai lima hingga ke bawah, kelihatannya mereka yang terluka dan kenapa kamu yang menangis," kata detektif Khennet yang merasa risih.

"Aku terluka di hati, tentu sakitku lebih parah. kalau saja aku tidak kuat mental aku pasti bunuh diri," kata Careless

"Lebih kau bunuh diri saja, biar hilang satu bebanku," gumam detektif Khennet.

"Apa yang paman katakan?" tanya Careless.

"Tidak ada! sudah duduk di kursi, jangan menarik jaketku lagi!" bentak detektif Khennet.

"Paman...," seru Careless yang bangkit dan berdiri di samping detektif Khennet.

"Duduk!" titah detektif Khennet dengan tegas.

Careless lalu dengan patuh duduk di kursi itu.

"Pihak hotel sekarang ingin menuntut kalian menganti kerusakan yang kalian lakukan. kaca besar itu pecah akibat ulah kalian," ujar detektif Khennet..

"Tapi yang menyebabkan kaca itu pecah adalah wanita gila ini," ketus Jhonson.

Tidak lama kemudian manager hotel datang menemui detektif Khennet..

"Detektif, saya sebagai manager ingin meminta mereka bertanggung jawab atas semua kejadian ini," kata manager.

"Ini bukan salah kami, dia yang mendorong kami. jadi bukan kami yang memecahkan kaca besar kalian," ucap Jhonson.

"Wanita ini yang mendorong kami, sungguh bukan kami yang melakukannya," jelas Yona.

"Nona, kamu harus ganti rugi karena telah memecahkan kaca kami," ujar manager itu.

"Paman, apakah aku boleh tahu siapa namamu?" tanya Careless pada manager itu.

"Namaku adalah Jhony," jawabnya.

"Paman Jhony, pria ini telah berjanji akan menikahiku. kami menjalin hubungan selama lima tahun dari usiaku masih muda. sekarang usiaku sudah dua puluh tahun. aku telah memberi masa lima tahunku untuk dia. dan bukan hanya itu saja. dia sudah menghamiliku. dan tidak pernah membiayai hidupku. selama ini aku bekerja banting tulang untuk diriku dan bayiku. sedangkan dia hanya tahu melakukan hubungan dengan wanita itu," tangisan Careless.

"Apa? siapa yang menghamilimu? kau menuduhku, itu tidak benar," bentak Jhonson.

"Gadis ini...benar-benar suka akting," batin Detektif Khennet yang sedang meneguk minuman.

"Dia bohong, dia hanya ingin melindungi dirinya sendiri. Paman Jhony, bisa bertanya pada papa angkatku, dia menjadi saksi yang satu-satunya masih hidup," ucap Careless yang menunjuk ke arah Detektif Khennet.

"Uhuk...uhuk...uhuk...," suara batuk Detektif Khennet yang mendengar ucapan Careless.

"A-apa? papa angkat?" tanya Detektif Khennet yang menahan emosi.

"Detektif Khennet, apakah gadis ini adalah anak angkatmu?" tanya Jhony.

"Bukan, dia bicara sembarangan," jawab Detektif Khennet.

"Kenapa nasibku begitu malang, pacarku selingkuh dan papa angkatku penyakit pikunnya kumat lagi. sehingga tidak ingin mengakuiku. bagaimana nasib bayi dalam kandunganku ini. baiklah...baiklah...penjarakan saja aku. aku tidak ada uang untuk menganti rugi. sudah tiga hari tiga malam aku tidak makan apa-apa," tangisan Careless yang menghampiri Detektif Khennet.

"Papa angkatku, aku tidak menyalahkanmu kalau kamu melupakanku, aku tahu kematian istrimu telah membuatmu menjadi pikun dan bahkan kadang lupa jalan pulang," tangisan Careless yang membuat rekan Detektif Khennet menahan tawa.

"Dasar sia.lan, istriku masih hidup di bilang sudah meninggal," batin Detektif Khennet.

"Detektif Khennet, apakah yang dikatakan gadis ini adalah benar?" tanya Jhony.

"Ini...aku...," ucap Detektif Khennet yang terhenti.

"Paman Jhony, hidupku sudah tidak ada arti lagi, aku tidak ada uang untuk ganti rugi. calon suamiku sudah tidak mencintaiku. dia sudah berpaling dariku. masukkan saja aku ke penjara. aku akan melahirkan anak ini di dalam penjara. papa angkatku juga sudah tua dan pikun sehingga tidak mengenalku lagi," kata Careless dengan alasan.

"Jangan mengatakan aku pikun! " bentak Detektif Khennet dengan kesal.

"Papa angkat, kalau aku di penjara kamu harus ingat jalan pulang, dan jangan lupa makan dan mandi. aku tahu papa angkat selalu saja lupa mandi dan bahkan suka ngompol saat tidur. aku tidak bisa menjagamu lagi. penjarakan saja aku," tangisan Careless yang asal-asalan.

Rekan detektif Khennet lainnya menahan tawa karena atasannya yang dijadikan alasan oleh gadis itu. sementara Detektif Khennet harus menanggung malu karena ulah Careless yang merekayasa ceritanya.

"Detektif Khennet, apakah yang dikatakan oleh gadis ini semuanya benar? pria ini adalah calon suaminya?" tanya Jhony.

"Iya, mereka memang adalah sepasang kekasih," jawab Detektif Khennet.

"Tapi aku sudah putus dengannya, semua yang dia katakan tidak benar sama sekali," ujar Jhonson.

"Kalau begitu kamu harus ganti rugi, kalau tidak maka aku akan menuntutmu," kecam Jhony pada Jhonson.

"Ke-kenapa harus aku yang menganti rugi? dia yang melakukannya, bukan aku," bantah Jhonson dengan tegas

"Karena kau adalah pacarnya, tidak perlu mencari alasan lagi! tidak tahu malu hanya mempermainkan wanita. kau hanya ada dua pilihan di antara ganti rugi atau duduk di dalam penjara," kata Jhony dengan tegas.

"Aku...." ucap Jhonson yang terhenti.

"Jhonson, kami tidak memaksamu untuk menganti rugi, kau juga bisa duduk di dalam penjara," kata Detektif Khennet.

"Papa angkat, sekalian minta uang dengan dia untuk aku membeli susu ibu hamil," ujar Careless dengan asal-asalan.

"Jangan memanggilku papa angkat!" bentak Detektif Khennet.

"Jangan marah padaku! aku tahu kamu masih belum bisa menerima kepergian mama angkat, jangan bersedih!" ucap Careless.

"Jangan bicara sembarangan, Diam!" bentak detektif Khennet yang sangking kesalnya.

"Detektif Khennet, masalah ini saya serahkan saja padamu!" ucap Jhony.

"Baiklah," jawab Detektif Khennet.

Tidak lama kemudian Jhony pergi meninggalkan kantor detektif.

"Detektif Khennet, apa tidak salah, kenapa harus aku yang mengantinya?" tanya Jhonson dengan kesal.

"Tidak apa-apa kalau kamu tidak sudi ganti rugi, karena pintu penjara terbuka untukmu," kata Detektif Khennet.

"Dasar ja.lang," ketus Yona pada Careless.

"Kau mengatakan aku ja.lang, lalu kau siapa...ha?" tanya Careless dengan nada tinggi.

"Sudah...sudah...tanda tangan dan cepat pergi!" ucap Detektif Khennet yang menghentikan perdebatan dua wanita itu.

"Papa angkat...."

"Papa angkat kepala otakmu, sejak kapan aku menjadi papa angkatmu," bentak Detektif Khennet.

"Aku juga tidak mau, aku hanya meminjammu sebentar saja. kalau tidak paman tadi itu pasti tidak akan melepaskanku," kata Careless.

"Kenapa di dunia ini bisa ada manusia sepertimu," ujar Detektif Khennet dengan menahan emosi.

"Ha-ha-ha-ha...," suara tawa rekan-rekan Detektif Khennet yang telah menahan tawa dari tadi.

💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖

Sambil menunggu up silakan mampir ke karya berjudul:

Mafia Berhati Malaikat

Istri Kelima Untuk Pemuas

Mistery

Semuanya tokoh cewenya bar-bar dan berani

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!