"Aku akan menikah," ungkap si Duda Prince Castin dengan ekspresi bahagia karena akan melepas status dudanya.
"Oh menikah ... Apa? Menikah? Kau? Kapan?" sahut Devil di seberang sana. Ungkapan Castin membuatnya kaget, begitu pun dengan dua sahabatnya yaitu si Duda Dokter Calvin dan si Duda Jendral Elmer.
"Sekarang," balas Castin cepat.
"Kau gila! Sahabat macam apa yang mengundang tepat di hari pernikahannya?"
"Banyak bacot, mau datang tidak?" sahut Castin tak peduli dengan keadaan ketiga sahabatnya yang yang tengah berada di tengah laut karena sedang berlibur.
"Kita pulang sekarang!" balasnya terdengar terengah-engah. Sepertinya mereka bertiga langsung kocar kacir untuk segera kembali ke daratan.
"Siapa perempuan itu?" kali ini si Duda Jendral Elmer yang bertanya. Castin hapal karena suara Elmer lebih terdengar bijak dan dewasa dari pada Duda Dokter dan Duda CEO.
"Gadis pemilik pepaya jumbo yang sering aku ceritakan," jawab Castin tersenyum kecil. Bayangan pepaya jumbo milik Cleona sudah menari-nari dalam benaknya.
"Kita jadi Duda bersama-sama. Seharusnya, menikah juga bersama-sama!" dilanjutkan dengan aksi protes Duda Dokter Calvin.
"Kelamaan, keburu pepaya jumboku diambil pria lain," tekan Castin langsung memutuskan panggilan sepihak.
***
"Tuan Castin Afson, apakah kamu bersedia menikah Nona Cleona Chaves sebagai istri? Mengikuti sumpah di kitab suci bersama dengannya, bersatu bersamanya di hadapan Tuhan?"
"Mencintainya, menyayanginya, menghiburnya, menghormatinya, melindunginya walau dalam kondisi baik atau buruk, kaya atau miskin, sehat atau sakit, bahagia atau sedih, selamanya setia padanya sampai maut memisahkan?"
"Aku bersedia. Aku bersumpah akan mencintainya, menyayanginya, menghiburnya, menghormatinya, melindunginya walau dalam kondisi baik atau buruk, kaya atau miskin, sehat atau sakit, bahagia atau sedih, selamanya setia padanya sampai maut memisahkan," sahut Castin dengan tegas, lugas dan jelas dalam sekali tarikan napas.
Castin menyematkan cincin di jari manis Cleona, lalu gantian Cleona melakukan hal yang sama.
Tepuk tangan para tamu undangan menggema di Aula hotel kerajaan yang telah disulap dengan desain dekorasi mewah dan indah khas istana kerajaan.
Castin hanya mengundang beberapa petinggi perusahaan dan beberapa bangsawan saja. Sementara yang lainnya bahkan tak tahu menahu tentang pernikahan yang kerajaan lakukan.
Raja Altan sengaja tak memberi tahu siapa pun, karena pernikahan sang putra sudah disetujui olehnya. Hingga tak perlu lagi didiskusikan dengan para pejabat kerajaan lainnya. Karena keputusan sang raja tentu sudah bersifat final.
Meski pernikahan dilakukan secara dadakan dan siap hanya dalam waktu tiga hari. Tapi, pernikahan tersebut didapuk menjadi pernikahan termewah dan termegah di dunia.
Bahkan, guan pengantin berwarna putih yang melekat sempurna di tubuh seksi Cleona saat ini, menjadi gaun pernikahan termahal di dunia. Ada sekitar 1 juta campuran kristal serta batu mulia langka yang menghiasi permukaan gaun yang harganya mencapai 200 miliar rupiah itu.
Guan yang didesain dengan bentuk mermaid dress, tampak berkilau alami ketika berpantulan dengan cahaya lampu. Sebenarnya gaun itu sangat rendah dan terbuka di bagian dada, karena sang desainer dibantu oleh 100 desainer lainnya begitu terpesona dengan pepaya jumbo Cleona dan sangat yakin Cleona akan menjadi pusat perhatian bila mengenakan gaun dadakan tersebut.
Namun, Castin protes dan meminta untuk menutupi bagian dada yang sebelumnya terbuka. Meski gaun tersebut begitu tertutup, tapi tak mengurangi nilainya sama sekali. Cleona tetap menjadi pusat perhatian berkat visualnya dan juga keindahan lekuk tubuhnya.
"Pengantin pria sudah boleh mencium pengantin wanita."
Ucapan pendeta yang sedari tadi Castin tunggu-tunggu akhirnya diserukan. Tanpa ragu, Castin meraih pinggang ramping Cleona, kemudian melingkarkan kedua tangan Cleona di leher kekarnya. Wajah keduanya begitu dekat, bahkan Cleona dapat mencium aroma mint menyegarkan dari napas Castin.
Karena merasa sangat gugup sekaligus malu, Cleona langsung memejamkan kedua mata, dan mengeratkan genggaman kedua tangannya untuk meminimalisir rasa gugup.
Ratu Diona dan putri Anna terus berteriak meminta Castin untuk segera mencium Cleona. Keduanya bahkan telah siap dengan kamera masing-masing.
Castin mulai mengikis jarak, lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Cleona. Setelah itu....
Bukannya mencium bibir Cleona, Castin justru mengangkat tubuh Cleona ala bridal. Cleona yang kaget, hanya mampu menyembunyikan wajah dah mengeratkan pegangan agar tak terjatuh. Apalagi Castin membawanya berlari keluar dari hotel dan masuk ke dalan mobil yang telah siap di sana.
"Putraku sangat agresif," celetuk ratu Diona justru gembira.
"Tante, di mana Castin?" tanya Delix dan kedua duren yang baru saja sampai.
"Kalian bertiga telat, Castin sudah pulang dan membawa kabur pengantinnya," balas ratu Diona.
Setelah mendapatkan jawaban, ketiga duren terkulai lemas.
Mendapatkan jawaban dari sang ratu, ketiganya pun langsung melesat pergi.
"Kalian bertiga mau ke mana?" teriak Anna penasaran.
"Menemui pepaya jumbo!"
"Anna ikut!" teriak Anna sambil menyeret Asisten Helder untuk ikut bersamanya.
.
.
.
WARNING : NOVEL INI ADALAH SEKUEL ATAU LANJUTAN DARI NOVEL SEBELUMNYA YANG BERJUDUL DUREN BANGSAWAN. JADI, YANG BARU BACA NOVEL INI, HARAP BACA DULU NOVEL SEBELUMNYA, YA. BIAR NYAMBUNG🤗😘
VISUAL!
Duren Prince (Castin Afson) 28 tahun
Harles Afson
17 tahun
Cleona Chaves
16 tahun
Duren CEO (Devil Amore) 28 tahun
Duren Dokter (Calvin Adis) 28 tahun
Duren Jendral (Elmer Gavril) 28 tahun
Di dalam mobil yang dipenuhi berbagai jenis bunga langka beraroma semerbak, Castin tak kunjung puas melu mat bibir Cleona dengan lembut dan berakhir brutal karena hasrat yang memuncak. Kenyal, lembut, hangat dan manis menjadi sensasi tersendiri yang membuatnya candu.
Sementara sang supir yang tak lain adalah tentara kerajaan tetap fokus mengemudi tanpa mempedulikan sepasang suami istri yang tengah bergulat di belakangnya.
Castin menguasai rongga mulut Cleona tanpa memberi jeda untuk Cleona menghirup oksigen. Saat Cleona hampir kehabisan napas, barulah Castin melepaskan pergulatan sengit itu, Cleona langsung berburu napas.
Kedua mata Castin masih berkabut nafsu, tangan nakalnya mulai mengelus setiap inchi tubuh seksi Cleona yang masih berlapis gaun pengantin.
"Jangan di sini," tahan Cleona saat Castin siap menurunkan gaun pengantinnya.
"Maaf," Castin mengurungkan niatnya, ia beralih menatap Cleona penuh cinta.
"Apa aku bermimpi, Cleona? Benarkah kamu istriku?" tanya Castin tak percaya, ia seakan berada di alam mimpi. Apalagi saat menatap Cleona yang selalu cantik dan menggoda di matanya.
"Iya, Kak Castin. Aku adalah istrimu dan kamu adalah suamiku," balas Cleona malu-malu.
"Mulai sekarang panggil aku suamimu, tidak perlu kakak lagi. Kamu itu istriku, bukan adikku," protes Castin sambil mengelus pipi merona Cleona.
"Baiklah suamiku," ralat Cleona kaku.
"Kenapa kamu bisa seindah ini? Aku bisa gila bila terus menatapmu," sahut Castin menatap Cleona kagum.
"Lebay," celetuk Cleona, Castin tersenyum kecil.
"Sudah sampai, Tuan, Nona."
Sang supir berkata tanpa menoleh ke belakang. Castin kembali mengangkat Cleona ala bridal dan membawanya masuk ke dalam istana utama.
"Kenapa ke kamar?" tanya Cleona panik.
"Tentu saja unboxing pepaya jumbo sampai ke akar-akarnya!" seru Castin tak sabaran.
"Tunggu! Ini masih siang!" Protes Cleona semakin dibuat panik oleh suami mesumnya.
"Hot First Day!" seru Castin mempercepat langkahnya menaiki anak tangga satu persatu.
***
Para tamu undangan menikmati hidangan mewah yang tersedia. Hotel telah dibooking selama satu minggu dan selama satu minggu itu pula, tamu undangan bebas menginap di sana.
Anna dan juga ketiga sahabat Castin telah masuk ke dalam mobil untuk kembali ke istana. Asisten Helder sebagai supir. Mereka berempat akan kembali ke istana kedua untuk menyusul Castin yang telah membawa kabur Cleona.
Sementara raja Altan dan ratu Diona kembali ke rumah sakit untuk mengunjungi raja Skylos yang kondisinya masih memburuk.
Di istana utama.
"Kak Calvin, kak Elmer, kak Devil tunggu sebentar, ya. Anna panggilkan kak Castin dulu," ucap Anna segera pergi dan tak lupa menyeret Asisten Helder untuk ikut bersamanya.
Tok, tok, tok!
"Sial!" bentak Castin murka. Baru saja selesai menurunkan resleting gaun Cleona, tapi pintu kamarnya sudah digedor paksa.
Castin yang geram, langsung bangkit dan membuka pintu kamar hingga tampaklah Asisten Helder yang tengah berusaha menahan Anna agar berhenti menggedor pintu kamar sang pengantin baru.
"Ada apa, Anna?" tanya Castin menekan suaranya.
"Di bawah ada Kak Calvin, Kak Devil dan Kak Elmer menunggu. Minggir! Anna mau bantuin Kak Cleona," paksa Anna langsung menerobos masuk ke dalam kamar sang kakak.
Castin menghela napas kasar, dan terpaksa menunda hot first day nya, karena harus menemui ketiga sahabatnya yang sudah menunggu di lantai dasar.
Castin turun ke lantai dasar dengan menggunakan lift.
"Apa aku akan dikeluarkan dari grup Duren Bangsawan karena sudah bukan duda lagi?" ledek Castin yang baru saja tiba, ia langsung menjatuhkan tubuhnya di sofa.
"Mana pepaya jumbomu? Kami bertiga ingin melihatnya, bukan melihatmu," cela Devil.
"Sedang ganti baju, sebentar lagi juga turun."
Tak lama berselang, lift terbuka dan menampakkan Anna yang datang dengan seseorang mengekor di belakangnya.
Ketiga duren langsung bangkit dari duduknya, karena tak sabar ingin melihat seperti apa sosok gadis pepaya jumbo yang mampu menarik perhatian seorang Castin Afson.
Ketiga ekspresi duren tampak begitu tegang, Anna melangkah semakin cepat karena ingin memberi kejutan. Setelah sampai, Anna langsung menyingkir dan berseru, "Ini dia istri Kak Castin!"
.
.
.
Senin, Guys. Jangan lupa Votenya, ya. Terima kasih 😘
"Ini dia istri Kak Castin!"
"Helder!" seru Calvin, Devil, Elmer dan juga Castin. Ke-empatnya kaget karena berhasil dikerjai oleh Anna.
"Haha ...." Anna memegang perutnya yang sakit karena tak kunjung berhenti tertawa. Ekspresi kaget sang kakak dan ketiga duren membuatnya tertawa puas.
Ia berhasil mengerjai keempat sejoli di hadapannya. Asisten Helder berjalan dengan jarak cukup jauh darinya, hingga tak terlihat meski Asisten Helder memiliki tubuh kekar dan juga tinggi. Tak hanya Castin dan ketiga duren yang kaget, tapi Asisten Helder juga dibuat kaget atas tingkah random Anna yang tak tertebak olehnya.
"Anna!" tekan Devil dan Calvin yang geram.
"Sabar-sabar, Anna hanya bercanda biar kak Calvin, kak Elmer dan kak Devil tidak terlalu tegang. Lagian lucu banget, mau ketemu istri Kak Castin aja sampai setegang itu," cerocos Anna.
Ting!
Suara lift kembali terbuka, semua mata tertuju pada pintu lift yang terbuka secara perlahan.
Sepersekian detik kemudian, seorang gadis yang Calvin, Elmer dan Devil kenali muncul dan berjalan malu-malu ke arah mereka. Ketiga duren dibuat tercengang kala melihat Cleona.
"Aku tahu istriku sangat menarik dan menggoda. Tapi, tetap jaga pandangan kalian bertiga!" bentakan Castin membuat ketiga sahabatnya sadarkan diri dari keterkejutan.
Ketika sadarkan diri, Cleona sudah berada tepat di hadapan mereka. Ketiganya kesulitan menelan saliva yang tercekat, keringat dingin membanjiri wajah dengan ekspresi kecewa. Hanya Elmer yang masih bisa mengontrol ekspresinya. Berbeda dengan Devil dan Calvin yang mengusap mata untuk meyakinkan diri bahwa gadis yang ada di hadapan mereka saat ini, adalah gadis yang selalu hadir dan mengusik pikiran mereka masing-masing.
Cleona hanya menundukkan pandangan dalam. Ia mengenali ketiga pria yang berdiri tercengang di hadapannya. Cleona tak menyangka kalau ketiga sahabat Castin yang Anna ceritakan barusan adalah ketiga pria tampan yang pernah ia temui sebelumnya.
Cleona paling khawatir dengan dokter Calvin. Apalagi saat mengingat perkataan Castin yang akan membunuh dokter yang memeriksa payu daranya. Karena tak ingin terjadi masalah, Cleona memilih berpura-pura tidak mengenali ketiga pria di hadapannya.
"Calvin, Elmer, Devil, perkenalkan ini adalah Cleona Chaves, dia adalah ISTRIKU," ucap Castin memperkenalkan Cleona dengan penuh bangga, sambil merangkul pundak sang istri dengan penuh cinta. Bahkan, Castin menekan kata istri di depan ketiga sahabatnya yang masih terperangah kaget.
"Hai Nona Cleona, senang bertemu denganmu," balas Elmer mengulurkan tangannya.
Cleona ragu-ragu menerimanya, apalagi Castin menatapnya dengan tajam. Cleona merasa lega karena Jendral Elmer tak lama berjabat tangan dengannya.
"Perkenalkan nama asliku rahasia tersembunyi. Nona Cleona yang cantik bisa panggil nama panggilanku yaitu Devil," Devil memperkenalkan diri dengan segala kepercayaan diri. Devil memilih tak berjabat tangan dengan Cleona. Hal itu ia lakukan untuk kebaikannya sendiri.
"Perkenalkan aku dokter Calvin, senang bertemu dengan Nona Cleona. Selama atas pernikahannya," dokter Calvin juga tak mengulurkan tangannya pada Cleona. Tapi, ia tak lupa memberikan selamat.
"Terima kasih banyak, Tuan Elmer, Tuan Devil dan Tuan Calvin," balas Cleona membungkukkan sedikit tubuh sebagai penghormatan.
"Tidak perlu pakai Tuan, panggil nama mereka saja," Castin mengingatkan sang istri tercinta. Cleona pun mengangguk mengerti. Calvin, Elmer dan Devil masih menatap Cleona intens.
"Pepaya jumbo telah sold out," batin Calvin dan Devil yang tengah patah hati. Mereka masih tak menyangka gadis yang Castin nikahi adalah gadis yang sama dengan gadis yang selama ini mereka ceritakan.
Setelah berkenalan dengan ketiga sahabat Castin. Cleona langsung dilarikan oleh Anna. Sementara Castin masih berbincang dengan ketiga sahabatnya.
Anna membawa sang kakak ipar ke kamarnya, keduanya berbaring santai di atas ranjang. "Kak Cleo, nanti kalau kakak hamil bantuin Anna, ya."
Cleona kaget mendengar ucapan Anna. hamil? Siapkah ia? "Bantuin apa?" tanya Cleona tak mengerti.
"Ituloh kak, kayak di novel tmtm karya lasheira. Daniah pura-pura ngidam jodohin Sekretaris Han dengan Ara. Nanti, Kak Cleo juga pura-pura ngidam pengen lihat Anna nikah Asisten Helder. Begitu, Kak. Mudah, bukan?" terang Anna menjelaskan dengan penuh semangat.
Membayangkan pernikahan antara dirinya dan Asisten Helder sudah membuatnya amat bahagia. Apalagi kalau sampai hal itu benar-benar terjadi. Sepertinya Anna akan menjadi wanita paling bahagia di dunia.
"Kamu ada-ada saja, Anna."
"Hehe ... Tapi, kak Cleo mau'kan bantuin Anna? Mau dong, Kak. Please."
Meski usianya lebih tua daripada Cleona, tapi dari tingkah laku jelas lebih dewasa Cleona.
"Baiklah," jawab Cleona mengalah.
***
Sore menjelang malam, seorang pria menyelinap masuk ke dalam kamar Anna. Siapa lagi pria itu kalau bukan Castin Afson. Castin masuk dan langsung membawa kabur Cleona yang tengah terlelap pulas bersama dengan sang adik, Anna.
Castin menggendong Cleona ala bridal, lalu membawa kembali ke kamarnya untuk istirahat bersama. Castin masuk ke dalam lift dengan sangat berhati-hati karena takut ketahuan ketiga sahabatnya yang menginap di istana utama.
Meski ketiganya sudah di dalam kamar masing-masing, tapi Castin tetap berhati-hati karena tak ingin malam pertamanya gagal.
Sampai di kamar, Castin memindahkan Cleona ke atas ranjang dengan sangat berhati-hati. Castin menatap Cleona serius, semakin ditatap, semakin besar pula rasa cinta pada sang istri.
Hufff ....
"Ini malam pertama kita, Sayang. Kamu tidur sepulas ini, mana mungkin aku sanggup membangunkanmu."
"Icip-icip sepertinya tidak masalah, asalkan tidak mengganggu, hehe ...." Castin menyeringai mengerikan.
.
.
.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!