NovelToon NovelToon

Berdua Denganmu Hingga Akhir Hayatku

AWAL CERITA

Pagi hari yang cerah tepat pukul 6:00 berangkatlah seorang pria yang berwajah tampan,berbadan kekar,seorang pesilat,dan wanita yang melihatnya akan langsung jatuh cinta.

Sampailah Randi disekolahnya dan ia memarkirkan motornya di parkiran sekolah.Lalu berjalan ke kelasnya dengan santai. Namun saat ia sedang berjalan,ada seorang wanita menghadangnya.Wanita itu bernama Fira dan dia adalah salah satu wanita tercantik di SMA itu.

"Hai Randi mau kemana nih?"tanya Fira berjalan di samping Randi namun tidak dihiraukan.

"Gue mau ke kelas,dahlah lu ngapain deket deket gue?"ujarnya cuek dan pergi menjauh.

"Ni orang kok berani nyuekin gue ya?"batinnya kembali ke kelas dan di sambut 3 temannya.

"Fir darimana lo?"tanya Kania berdiri di samping Fira.

"Gue habis godain cowok paling ganteng disekolah ini."ujarnya dengan wajah kecewa dan kesal karena gagal.

"Randi?serius lo?oh my god dia tu dahlah ganteng,baik,badannya kekar,punya beladiri lagi."ujar Kania kagum dan gemes.

"Iya dia tu idaman semua cewek disini eh tapi berhasil gak, lo kan cewek tercantik di sekolah ini?"Tanya Dila penasaran.

"Gua gagal,kesel banget gue masa iya dia nyuekin gue gitu aja."ujarnya bersedekap dada kesal sambil duduk dimeja.

Di kelas lain.

Randi datang ke kelasnya lalu menaruh tasnya dan bel pun berbunyi.Semua murid masuk dan terlihat lah 3 orang cewek didepan pagar yang sudah tertutup dan Randi menghampiri mereka.

"Kalian lagi kalian lagi heeeeh."ujarnya mengkerutkan kening karena tiga cewek ini teman sekelas mereka.

"Kalian bisa gak sih gak terlambat sehari aja."ujar Randi memijat keningnya karena pusing dengan kelakuan temen sekelasnya itu.

Ketiga cewek tadi tidak menghiraukan dan memilih berbaris di tempat siswa terlambat lainnya.Setelah itu Randi masuk kelas dan diikuti 3 siswa tadi.

"Eh papi ku datang."ujar Beni memeluk Randi dan disusul oleh Arya dan Brian.

"Gue abis jalanin tugas."ujar Randi duduk di tempatnya.

Lalu Karina datang dan menaruh tas nya disamping Randi karena dikelas itu duduknya cewek dengan cowok supaya gak ribut.Setelah itu dia duduk dan guru datang.

"Rin!"panggil Randi ke Karina.

"Apaan??"Tanya Karina ke Randi yang sedang menulis tugas yang diberikan guru lalu membetulkan hijabnya karena Karina dikenal sebagai wanita yang berhijab sangat tertutup namun sangat keras kepala dan keras namun jika dikasarin akan nangis.

"Lo udah terlambat berapa kali?"Tanya Randi sambil melihat Karina.

"Udah 3 kali kenapa emangnya??"ujar Karina agak ngegas.

"Santai lah gw kan cuma nanya."ujar Randi lalu mengerjakan tugasnya.

Lalu Bel istirahat pun berbunyi dan Karina menjawab pertanyaan Randi tadi.

"Gw udah terlambat 3 kali,gw tau gw salah tapi jangan ngebentak gw!!"ujar Karina menangis lalu tiga temannya datang.

"Eh pa lo apain mama."ujar Riska memeluk Karina

"Iya kok mama nangis pa?"Tanya Linda duduk dikursi depan Randi dan Karina

"Minggir-minggir ada apa ni?"Tanya Brian yang tak tau apa-apa.

"Jadi gini guys,tadi orang tiga cewek ini terlambat trus gue ngebentak mereka.Gue kebawa emosi cuy."ujarnya menjelaskan dan menunjuk 3 orang cewek tadi.

"Dah-dah yok ke kantin ma!"ajak Filga pada Karina yang sudah berhenti nangis dan pergi lalu menggebrak meja.

Bruaaak,Randi dan yang lain kaget.

"Kalau lu gak suka ama gue bilang aja,jangan ngebentak gw!!!"ujar Karina lalu pergi bersama 3 cewek lainnya.

"Eh pa gw saranin lo minta maaf ama dia,lo gak merasa bersalah bentak dia."ujar Arya dan diangguki Brian.

"Iya sih seharusnya gue gak ngebentak dia."ujarnya pada Arya dan Brian lalu mereka pergi ke kantin

Selama perjalanan ke kantin Randi berpikir bahwa ia salah karena membentak Karina karena Karina hanya terlambat namun tidak melakukan hal yang lain.

Penyelamatan dan masuk rumah sakit

Randi dan teman-temannya ke kantin, lalu tiba- tiba di kantin dia mendengar suara cewek nangis.

"Lepasin aku!!kamu bukan makhramku hiks- hiks."ujar Karina menangis.

"Eh Ran itu bukannya suara Karina?"tanya Brian mencoba mengingat suaranya.

"Iya Ran itu su..elah ni orang kek jin yok susul!!"belum sempat dia melanjutkan kata katanya Randi berlari ke kantin.

Di kantin

"Randi tolong aku!!"ujar Karina dengan tangannya yang masih dipegang Riko ketua geng yang ingin mencabulinya.

Buuk!!(Suara tendangan Randi ke Riko.)

"Brian!Arya!panggil Pak Jacky biar gw tahan mereka."ujar Randi dan Karina sembunyi dibelakangnya.

Lalu tiba tiba..

Buuk!!(Pukulan Ricko ditangkap Randi).

"Eh gw ga suka ya lo gangguin cewe gua,kalau lo gangguin dia gw hajar lo sekarang juga,"ujar Randi.

Karina yang mendengar itu terkejut dan deg deg deg ntah kenapa jantungnya berdetak kencang bersamaan dengan pipinya merah mendengarnya.

"Eh kalian hajar dia cepat!!"ucap Riko dan terjadilah perkelahian.

Dalam perkelahian itu Randi mendapat banyak pukulan namun akhirnya dia tumbang karena Riko memukulnya menggunakan kayu.Tiba-tiba pandangannya gelap lalu segera tak sadarkan diri.

"A aku dimana?"ucap Randi membuka matanya.

"Pa Randi sadar."ucap Bu Rini ibunya Randi pada Pak Hartono ayahnya Randi.

Lalu ayahnya Randi datang.

"Pa aku kok disini?aku harus sekolah pa kok aku disini?"tanya Randi mencoba bangkit dari bankar lalu ditahan ibunya.

"Kamu istirahat nak kamu baru mau pulih."ujar ibunya lalu dokter datang dan memeriksa

"Randi boleh pulang hari ini pak buk, tapi usahakan 3 hari ini dia istirahat dulu karena lehernya gak boleh banyak gerak.Obat nya boleh diambil di apotek rumah sakit ya pak buk."ujar dokter tadi.

"Baiklah bu."ujar Pak Hartono tersenyum.

"Baik pa bu saya permisi dulu mau ke sebelah. "ujarnya lalu pergi.

Lalu datanglah teman-teman Randi termasuk Karina dan dengan malu-malu Karina masuk.

"Gimana keadaan lo?"tanya Karina tersenyum.

"Gue baik udah boleh pulang ntar lagi."ujarnya tersenyum balik ke Karina.

"Eh pa kok lu bisa dipukul si Ricko?"Tanya Brian penasaran.

"Iya pa kan lu pesilat."ujar Arya menambahkan.

"Gue gpp ini cuma kecelakaan."ujarnya mencoba bangun.

"Pa lu istirahat aja!"ujar Linda.

"Nih kami bawain kesukaan papa."ujar Riska menunjukan buah kesukaan Randi.

"Eh repot-repot btw makasih ya."ujar Randi.

Lalu menerimanya untuk diletakkan di meja.Kemudin dia menatap Karina.

"Eh ke kenapa Ran?"tanya Karina gugup.

Duh Randi liatin gue,kan gue jadi malu.

"Cieee papa liatin mama cuit-cuit."ujar Brian.

Tok..(suara jitakan Randi)

"Sembarangan lo."ujar Randi kesal.

"Eh cuy Riko gimana?"Tanya Randi pada Arya.

"Dia udah masuk bp dan dikeluarin atas kasus pencobaan pembunuhan.Sekarang dia lagi disidang."ucap Arya dan Randi mengangguk pertanda setuju.

"Lu kapan pulang pa?"Tanya Linda serius.

"Iya kangen gw liat lo di kelas ama mama hehe."ujar Riska cengengesan

Tok!

"Aduh mama jahat masa gw dijitak,"ujar Riska kesakitan.

"Rasain sapa suruh "ujar Karina lalu menatap Randi.

"Lo gk papa kan Rin?"Tanya Randi yang sedang melihatnya.

"Ma lu ditanyain papa tuh "ujar Linda menepuk bahu Karina.

"Eh apa astagfirullah?"Karina menutup wajahnya malu karena dia baru kali ini melihat cowok selama itu.

"Cieee mama udah mulai sayang ama papa ya "ujar Linda tersenyum senang.

"Cieee-ciee!!"sorak yang lain.

Randi hanya tersenyum melihat teman- temannya,sementara Karina menutup wajahnya dengan tangannya malu dan wajah putihnya merah merona sehingga yang melihat semuanya ingin mencubitnya.

"Rin!!Karina Lidia Putri"panggil Randi.

"Iya kenapa?"Tanya Karina menatap Randi.

"Lo gpp kan?"Tanya Randi tersenyum ke arahnya.

"Iya gw gpp kok,jangan khawatirin gw Ran."ujar Karina Dan tiba tiba orang tua nya Karina datang.

"Rin,itu kan Randi anak kamu."ujar Bu Elsa ibu nya Karina.

"Eh Elsa kapan datang?"ujar Rini memeluk Elsa.Begitu juga Pak Hartono menyalam Pak Robi ayahnya Karina.

"Barusan nih oh iya mana Randi?"Tanya Bu Elsa

"Tuh lagi ama temen-temennya."ujar Bu Rini menunjuk ruangan didepannya.

"Owh aku masuk ya."ujar Rini Dan Pak Robi mengikutinya.

Saat sampai disana,Bu Rini terkejut melihat Putrinya.

"Karina,kamu disini?"Tanya ibunya terkejut.

"Iya ma,oh iya ini cowo yang aku bilang nyelamatin aku tadi."ujar Karina melihat Randi dan tersenyum ke arahnya.

"Hah???jadi yang nyelamatin kamu Randi?"Tanya mamanya benar-benar tidak percaya.

"Iya ma,dia yang nyelamatin aku dari cowok- cowok jahat itu."ujarnya lalu pipinya merah malu

Deg

Deg

Deg

Jantungnya berdetak kencang.

"Ya Allah aku kenapa nih kok deg-degan gini di dekat dia?"batin Karina pipinya merah merona.

"Owh,makasih ya nak berkat kamu Karina selamat."ujar Bu Elsa sambil mengelus rambut Randi tersenyum.

"Sudah tugas saya bu."ujar Randi tersenyum pada Bu Elsa.

"Kalau mau apa-apa minta aja ya nak jangan segan-segan."ujar Pak Robi tersenyum ke arah Randi.

"Iya om."ujar Randi mengiyakan dan mengangguk.

Lalu datanglah ibu dan ayahnya Randi.

"Owh jadi kamu yang nyelamatin anaknya temen mama?"ujar Bu Rini tersenyum dan berjalan ke arah mereka.

" I iya ma."ujar Randi gugup.

"Duh kok gw gugup ya?"batin Randi tangannya dingin dan badannya gemetar.

"Anak mama memang hebat."ujar Bu Rini mengelus kepala Randi.

"Hehe iya ma,wanita itu wajib dilindungi."ujar Randi dan menatap Karina.

"Kayaknya cocok mereka ya."ujar Bu Elsa.

"Iya nih kalian pdkt dulu aja yah kalau udah nanti kita laksanakan lanjutannya."ujar Bu Rini.

Karina dan Randi hanya bisa mengangguk karena gak ngerti maksudnya apa.

"Tuh ma,mama lu udah ngerestuin lo sama papa."bisik Linda senang.

"Iya ma pdkt aja ama papa abis ta'aruf baru nikah,"ujar Riska.

"Ah gak ah gua masih mau sekolah belum mau nikah."ujar Karina di lain sisi.

"Eh pa,lu udah direstuin tuh gaskeunlah biar ga jomblo lagi."ujar Arya berbisik.

"Yoi gw setuju pa,nikah aja ama mama biar gak tidur sendiri lagi lo."ujar Brian berbisik.

"Gak-gak gw mau sukses dulu."ujar Randi menggeleng kepala.

"Elah lu kan udah kaya pa,punya show room sendiri,rumah sendiri,mobil sendiri."ujar Arya berbisik.

"Gw pengen punya gelar S1 ***."ujar Randi.

"Owh terserah papa aja lah tapi jangan lama- lama keburu mama ditikung."ujar Arya.

Lalu teman-teman Randi pulang dan Randi juga menggunakan mobil.

Pernikahan

Sesampainya dirumah....

Randi masuk kamar dan mamanya menyuruh istirahat lalu Randi pun tertidur.

Dirumah Karina

"Rin papa mau tanya sesuatu nih ama kamu,"ujar papanya duduk disamping Karina yang sedang asik menonton.

"Tanya apa pa?"tanya Karina.

"Kamu bakal kami nikahkan dengan seorang boss show room di daerah sekolah mu mau gak mau kamu harus mau!"ujar Bu Elsa.

"Nikah ma?"tanya Karina kaget.

"Iya biar kamu gak tidur sendirian lagi dan waktunya kamu mengurus keluarga,"ujar Bu Elsa.

"Tapi bu,Rina belum siap nikah hiks hiks,"ujar Karina sedih karena dia tau apa efek setelah menikah.

"Gak ada tapi-tapi hari minggu kamu akan sah jadi istrinya."ujar Pak Robi.

Karina mengiyakan dan menangis

Padahal aku masih pengen kuliah tapi dinikahin ama om-om yaudahlah.

Dirumah Randi

"Ran hari minggu kamu harus nikah dengan anak Pak Robi dan keputusan ini sudah bulat,"ujar Randi.

"Mama gak mau tau pokoknya kamu harus nikah dengan dia soalnya kamu yang dipilih orang tuanya,"ujar Bu Rini tiba-tiba datang.

"Nikah?aku masih mau kuliah ma aku belum pengen punya anak"ujar Randi kesal.

"Kamu masih bisa kuliah pokoknya nikah hari minggu ini sama anak Pak Robi,"ujar Pak Hartono.

"Iya pokoknya siap-siap ya."ujar Bu Rini

"Iya bu Randi akan coba setuju."ujar Randi.

Di kediaman keluarga Karina.

Karina sudah didandani namun air matanya terus bercucuran.

"Mba jangan nangis terus?"ujar tukang make up nya.

"Iya mba."ucapnya lalu melihat jendela terbuka.

"Aku harus kabur dari sini."Ujar Karina melirik jendela.

Lalu setelah tukang make up nya pergi,Karina mengemas barang-barangnya lalu lompat dari jendela belakang.Setelah lompat dari situ,Karina bingung mau kabur kemana dan akhirnya dia memutus kan pergi ke rumah pribadi Randi.

"Ma pa maafin Rina,Rina gak mau nikah dengan om-om itu.Masa iya nikah ama om-om?"Batin Karina di sebuah taksi yang ia naiki.

Lalu datanglah mempelai pria dan ijab qobul berlangsung dengan khidmat"....seperangkat alat sholat,uang 5 juta rupiah,dan surah ar- rahman dibayar tunai sah!!

"Sah!!"ujar seluruhnya kemudian doa pun dimulai.

Saat acara keluarnya mempelai wanita dari ruang kamar nya, kagetnya Bu Elsa melihat anaknya sudah tidak berada di tempat.

"Ma akan Randi urus Karina mama tenang aja."ujar Randi lalu ia pamit karena ia tahu Karina pergi kemana.Segera ia ganti baju dan melakukan mobilnya ke rumahnya.

Lalu Randi menghubungi Karina yang sudah kabur dari nya ketika hari pernikahannya.

"Eh Rin lo dimana?"Tanya Randi sambil mengendarai mobilnya

"Di rumah lu,please tolongin gue Ran.Gue gak mau nikah ama om-om."Ujar Karina di rumah Randi

"Iya-iya gue otw ni dari rumah lo."Ujar Randi melajukan mobilnya.

"Dikira gue om-om kali,eh iya mungkin aja dia gak tau yang mau nikah ama dia itu gue."Batin Randi.

Lalu sampailah ia dan memarkirkan mobilnya.Lalu ia pergi ke taman belakang dan ternyata duduklah Karina disitu yang sedang menangis.

"Lah disini istri gue yaudah lah ajak masuk aja."batinnya lalu pergi menuju taman belakang rumah pribadinya.

"Hei lo ngapain disini?"Tanya Randi duduk di samping Karina.

"Tolongin gw Ran gua ga mau nikah ama om- om!"ujarnya memeluk Randi.

Deg

Deg

Deg

Jantung Randi berdetak kencang ketika istrinya itu memeluknya.

"Iya-iya jadi sekarang maunya gimana?"Tanya Randi masih memeluk Karina.

"Sembunyiin gw dirumah ini plis!"ujar Karina melepas pelukannya.

"Tapi lo jadi asisten rumah tangga gue ya gua nafkahin lo,gw penuhi segala kebutuhan lo,gimana mau gak?"Tanya Randi menatap Karina

"Hmm boleh deh tapi gue gak berani tidur sendiri,"ujar Karina.

"Nanti lu tidur dikamar gue,"ujar Randi santai.

"Hah gila lo kita belom mukhrim gak mau gue,"ujar Karina menolak.

"Lo tidur kasur gue dikursi depan tv kamar gue, mau gak kalau gak pake kamar bawah tapi agak serem,"ujar Randi mencoba membuat istrinya satu kamar dengannya.

"Yah udah lah dari pada gw takut setuju dah,tapi jangan apa-apa kan gue ya kita belum mukhrim!"ujar Karina dan beranjak serta mengajak Randi masuk ke dalam.

"Iya,santuy lo gue tau batas kok."Ujar Randi.

"Bawain lah berat tau!"ujar Karina menunjuk koper dan tasnya yang berisi buku dan pakaian serta alat mandi beserta alat sholatnya beserta jilbab-jilbabnya.

Lalu Randi membawakan barang-barang istrinya itu ke kamar mereka.Merekapun sampai dikamar mereka.

"Taruh aja situ gw mau mandi!"ujar Karina.

Lalu Randi mengganti bajunya dan berbaring di sofa depan tv sambil melepas penat yang sedari tadi ia rasakan di acara nikahan nya itu.

"Aku harus inget kata-kata mama kalau dia mau kuliah,tapi gue gak bisa tidur disini apa gue jelasin ya."batin Randi.

Lalu Karina selesai mandi namun tetap dipakainya jilbabnya dan dia datang ke tempat Randi bermaksud memberikan selimut dan bantal.

"Aaaa!!"teriak Karina yang tiba-tiba ditarik oleh Randi.

"Lo mau ngapain hah?"Tanya Karina menutup badannya dengan selimut karena dia sangat dekat dengan Randi.

"Jadi gu gu a mau ngasih tau sesuatu nih,"ujar Randi gugup.

"Apaan?"Tanya Karina mencoba menjauh.

"Kita udah sah jadi suami istri sebener- nya,"ujar Randi dan menatap ke arah lain.

"Hah?jadi yang baca surah Ar-Rahman tadi sore itu lo?"Tanya Karina.

"I iya itu gue yang baca dan ngucapin ijab qobul di hadapan kedua orang tua lo ama gue serta para undangan yang datang tadi,"jawab Randi gugup.

"Ya Allah kalau gue tau mau nikah ama lo,gue keluar aja tadi,capek-capek lari sama nunggu angkot hahaha."Ujar Karina tertawa karena ia merasa bodoh sendiri dengan tindakannya itu.

"Lah emang lo ga tau kalau gue yang mau nikah ama lo?"Tanya Randi bingung.

"Gak tau,soalnya papa cuma bilang nikah ama bos show room."Ujar Karina lalu menghentikan tawanya.

"Owh gitu,jadi setelah tau kalau gue yang nikah ama lo gimana?"Tanya Randi menatap Karina.

"Ya senang aja,soalnya setidaknya nikahnya dengan yang lebih tua satu tahun diatas gue gak jauh banget.Jadi ya gpp sih gue terima pernikahan ini dengan sepenuh hati."Ujar Karina tersenyum menatap Randi.

"Owh gitu,syukurlah ternyata lo bisa nerima gue apa adanya."Ujar Randi tersenyum menatap Karina.

"Hmmm yaudah lah ngapain lo tidur sini yok kasur ae empuk hehe!"ujar Karina menarik tangan Randi.

"Buset tangan lo dingin amat,gw yang cewe apa elu sih?"tanya Karina tertawa kecil.

"Hehe gu gua gugup,"ujarnya dan baring disamping Karina.

Lalu Karina membuka jilbabnya dan terlihatlah wajahnya yang cantik,lehernya yang putih,dan bibirnya yang menggoda.

Randi tidur diujung, lalu dia melihat Karina dengan pesona kecantikannya.Karena hal itu ada yang tegak tapi bukan keadilan.Randi masih takut mendekati istrinya karena baru pertama kali ia seperti ini.

"Woi sini ngapain lo diujung?"tanya Karina lalu menarik tangannya.

"Kok lu na narik gu gu a?"tanya Randi gugup full.

"Gue gak mau hamil bukan berati gue gak mau nyentuh lu,lu harus sadar kita udah nikah ayok sini dekat gue!"ujar Karina menarik tangan Randi.

"I Iya gue ke situ."ujarnya yang kini sudah di tengah dan Karina ke tengah juga.

"Buku nikahnya di meja ya udah aku tanda tanganin,"ujarnya lalu memeluk Randi.

"Duh naik dah kawan ni."ujar Randi mencoba tidur.

"Ran!"panggil Karina dan kepala Karina sudah berada di bantal Randi.

"Iya kenapa?"Tanya Randi main game.

"Lu pernah kiss cewek gak?"Tanya Karina kini didekatkannya bibirnya di depan Randi.

"Belum,gue belum pernah nyentuh yang bukan makhram gue,"ujarnya fokus ke game.

Cup(Diciumnya bibir suaminya)Randi kaget namun menikmati.Lalu Karina melepas ciumannya.Kata temen gw suami di malam 1 harus ada nyentuh istri minimal cium.

Cup,Cup,Cup...

Diulangnya lagi dan kini Randi membalikan badan Karina dan menimpa tubuhnya lalu melemut tubunya yang bagian atas kini turun ke leher sehingga menimbulkan bekas lalu dia menikmati 2 keindahan di dada istrinya. Karina hanya menikmati dan tidak mendesah karena ia tahu itu dapat membuatnya hamil.

Lalu Randi kembali ke tempatnya,Karina memeluknya kemudian merekapun tidur.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!