Di stasiun Bogor, seorang gadis berhijab, berhidung mancung, berkulit putih bersih sedang menunggu kereta jurusan Jakarta.Hari ini dia akan berangkat ke Jakarta untuk bersekolah di sana.
Di Jakarta dia sudah menemukan tempat kos dan sudah membayarnya dengan cara di transfer.Kos-kosan itu terletak tidak jauh dari tempat dia bersekolah.
Keretanya pun akhirnya sampai gadis cantik itu sedang bersiap-siap untuk naik ke dalam gerbong kereta tapi sebelum dia naik dia mendekati kedua orang tuanya.
"Ana berangkat Ayah,ibu".pamit gadis itu sambil memeluk orang tuanya saling bergantian.
Sang ibu hanya memeluk Putri nya dengan erat tanpa terasa wanita itu menangis.Akhirnya keduanya pun menangis.
Laki-laki itu pun jadi ikut terharu melihat kedua perempuan yang sangat di cintai nya itu, tanpa terasa dia pun ikut menangis namun cepat-cepat menghapus nya.
Suara pemberitahuan dari petugas stasiun pun mulai terdengar.
"Ana".panggil ayahnya.
" Iya ayah".
"Jaga diri baik-baik,jangan lupa sholat 5 waktu ya".pesan ayahnya sambil memberikan sebuah tasbih kepada putri nya itu.
" Baik ayah terima kasih,Ana sangat suka tasbih ini,Ana akan pakai tasbih ini untuk berzikir.
Ana berangkat dulu.
Assalamualaikum ".pamitnya sambil mencium tangan ibu dan ayahnya dengan takzim.
" Waalaikumsalam ".balas ke dua orang tuanya dengan mata sedikit basah karena menangis.
Gadis itu pun masuk ke dalam gerbong kereta dan mencari tempat duduk lalu setelahnya dia pun mendapatkan tempat duduk yang kosong dan menjatuhkan tubuhnya di sana.
Ke dua matanya melihat kearah luar jendela dimana masih terlihat ke dua orang tuanya dan dia pun melambaikan tangan kanannya sambil tersenyum lalu perlahan-lahan kereta pun mulai bergerak menjauh dari stasiun Bogor menuju ke arah Jakarta.
Gadis itu melihat ke arah jendela hari masih pagi jam 7 pagi dia berangkat karena esok hari dirinya akan masuk sekolah untuk mengikuti Mos wajib bagi semua siswa siswi baru.
Dalam hatinya berkata
"Sebentar lagi kereta ini akan pergi meninggalkan kota tempat di mana aku di lahir kan dan juga di besarkan sedih rasanya aku harus pergi meninggalkan kota kelahiran tapi untuk mencapai cita-cita bukankah aku harus berkorban".batinnya berkata-kata.
Setelah beberapa jam perjalanan akhirnya kereta yang di tumpangi nya berhenti di stasiun senen.
Gadis cantik itu melangkah keluar dari dalam kereta menuju pintu keluar dari stasiun itu.
Dia pun mengambil handphonenya lalu memesan taksi untuk mengantarkan nya menuju tempat kosnya.
Ting suara handphone masuk menandakan bahwa taksi yang di pesannya sudah menunggu nya.
Langkah gadis itu semakin dekat menuju tempat di mana taksi itu berada.Sambil celingak celinguk dan akhirnya gadis itu tersenyum lega saat taksi yang dipesannya kini sudah berada di hadapannya.
"Dengan mba Ana?tanya supir taksi.
" Iya saya pak".ucap gadis itu sambil memasukan barang bawaan nya ke dalam mobil.
"Sudah semua mba?
" Sudah pak, mari kita berangkat."
"Baik mba".
Mobil itu pun bergerak meninggalkan stasiun.
Gadis cantik itu masih saja termenung.Kini dia sudah berada di kota Jakarta, ini adalah awal untuk memulai hidup yang baru yang akan dia lewati sendirian tanpa di dampingi oleh kedua orang tuanya.
Sesaat dia teringat tentang kota kelahirannya itu di sana banyak sekali kenangan.Di kota yang mendapat kan sebutan sebagai kota hujan,mulai dari perasaan sedih, senang dan bahagia semuanya dia sudah pernah dia rasakan di kota itu.
Kini dia akan memulainya, memulai hidup di kota yang terkenal dengan kehidupannya yang keras.
"Semoga aku kuat. "batinnya berkata.
Ini adalah ke dua kali nya dia datang ke kota ini pertama kali dia datang saat menandatangani surat beasiswa di sekolah barunya.
Mobil taksi itu berhenti tepat di depan gerbang semua rumah kosan khusus untuk putri. Rumah itu terdiri dari dua lantai.
Setelah semua barang yang dia bawa sudah diturunkan dia pun langsung membayar ongkos taksi dan bergegas memasuki tempat kos yang sudah di sewa nya.Dan kamar kos yang disewa nya terletak di lantai dua.
Kreek suara pintu di buka.
"Assalamualaikum".gadis cantik itu mengucapkan salam sebelum masuk dalam kamar kosnya lalu masuk dan meletakkan barang bawaan nya di samping tempat tidur.
"Sekarang aku harus bisa mandiri, semangat".ucapnya menyemangati dirinya.
bersambung
Beana merapihkan semua pakaian nya ke dalam lemari, setelah rapi dia merapihkan semua alat-alat tulis untuk kebutuhan sekolah nya di meja belajar yang sudah tersedia di tempat kosnya.
Setelah semuanya selesai barulah dia menelpon ayah dan ibunya untuk memberi tau kalau dirinya sudah sampai di Jakarta.
Sehabis memberi kabar kepada ke dua orang tuanya dia pun makan siang dengan bekal yang di bawakan oleh ibunya.
Hari ini dia hanya menghabiskan waktu di dalam kamarnya saja sambil menonton televisi setelah sebelumnya dia juga mempersiapkan semua keperluannya untuk sekolah besok.
"Semangat".ucapnya dalam hati.
Malam akhirnya datang kini gadis cantik itu pun langsung tertidur setelah melaksanakan sholat isya terlebih dahulu.
Waktu menunjukkan pukul lima subuh saat alarm berbunyi membangun kan seseorang yang masih ingin tertidur tapi dengan sigap dia pun membuka kedua matanya lalu bangun dan mematikan alarm yang sedari tadi berbunyi untuk membangun kannya.
Gadis cantik itu berjalan menuju kamar mandi untuk mandi setelah terlebih dahulu merapikan tempat tidurnya.
Sehabis mandi dia pun langsung mengambil wudhu dan melaksanakan sholat subuh.
Kini gadis cantik itu sedang memakan sarapan roti dengan selai cokelat kesukaannya yang telah di belinya untuk mengganjal perut lapar nya.
"Alhamdulilah".ucapnya setelah selesai memakan sarapannya.
Waktu sudah menunjukkan pukul enam pagi waktunya untuk berangkat ke sekolah karena semua murid baru harus berkumpul pukul setengah tujuh.
Sebelum berangkat dia memeriksa semua perlengkapan sekolah dan semuanya lengkap barulah gadis cantik itu berjalan keluar dari kamar kos-kosannya untuk berangkat ke sekolah.
Sampai di lantai bawah tiba-tiba langkahnya terhenti saat seseorang memanggil namanya dia pun berbalik lalu bibir mungil pun tersenyum saat melihat orang memanggilnya adalah orang yang di kenalnya.Seorang wanita cantik berpakaian kantoran berjalan ke arah nya.
"Mba Siska".sapanya.
Wanita itu pun mendekati nya.
"Ana kamu kapan sampai? tanyanya setelah berdiri berhadapan lalu mereka pun bersalaman.
"Kemarin sore Mba, tapi Ana tidak keluar kamar capek habis rapihin baju sama kebutuhan sekolah".
" Oh pantes saja, Mba baru lihat kamu pagi ini".
"Iya Mba".
Siska pun kini melihat penampilan gadis yang sedang berada di hadapan nya itu sudah memakai seragam sekolah SMA sepertinya dia mau berangkat sekolah.
" Ana kamu mau berangkat sekolah".
"Iya Mba.Ini saya mau ke depan mau naik angkot".
" Ikut Mba aja yuk biar Mba anterin kan kita searah ".
Sejenak gadis itu berpikir lalu dia pun mengiyakannya.
Kini mobil yang mereka naiki sudah sampai di depan gerbang sebuah sekolah.
" Ini sekolah kamu? tanyanya sambil melihat ke arah pintu gerbang.
"Iya Mba".
" Wah kamu beruntung Ana bisa masuk di sekolah elit itu, hebat kamu".
"Iya Alhamdulillah".Oh iya Mba Siska Ana turun dulu makasih atas tumpangan nya".ucap tulus.
" Sama-sama, Mba jalan dulu ".
" Iya Mba, hati-hati".ucapnya lalu mobil itu pun bergerak meninggalkan sekolah itu.
Setelah mobil Mba Siska pergi barulah gadis cantik itu berjalan memasuki gedung sekolahnya.
Pandangan matanya begitu terpesona dengan bangunan sekolah super elit itu di mana gedungnya yang terdiri dari lima lantai dengan lift sebagai sarana untuk naik dan turun di setiap lantainya itu membuatnya semakin merasa bersyukur bisa di terima sebagai salah satu murid yang bisa bersekolah dengan jalur beasiswa.
Di tengah rasa kagumnya ada seseorang yang memperhatikan nya dari mulai masuk gerbang hingga berjalan di lantai satu dengan begitu tenangnya.
"Cantik".pujinya dalam hati tanpa terasa dia pun tersenyum dan itu membuat teman-temannya merasa aneh saat melihatnya.
" Elo kenapa Se kok elo senyum-senyum sendiri kaya orang gila aja elo".ucap Fandi.
Laki-laki itu menjitak kepala sahabatnya dengan keras karena mendengar perkataan Fandi yang barusan yang mengatainya gila.
"Sakit tau Se".ucapnya sambil mengusap-usap kepalanya yang sakit.
" Makanya jangan ngatain gue gila,kalau sampai elo ngatain gue gila mau ngga mau kepala lo itu kena jitak gue lagi ".
"Iya gue minta maaf, ngga lagi-lagi deh".
" Sudah yuk kita siap-siap untuk menyambut murid baru"ucap Gindra menengahi.
"Iya lagian itu masih pagi sudah ribut, malu tau sama murid baru".ucap Samuel.
Akhirnya perdebatan mereka pun selesai dan kini mereka sedang bersiap-siap untuk menyambut murid-murid baru dengan hati yang tenang.
bersambung
Suara bel berbunyi pertanda semua siswa-siswi masuk kelas mereka masing-masing, tapi itu tidak berlaku untuk para siswa-siswi baru mereka semua tidak masuk ke dalam kelas karena mereka semuanya harus berkumpul di lapangan.
Semua siswa-siswi baru kini sudah berbaris rapi. Barisan perempuan berada di sebelah kiri dan barisan laki-laki di sebelah kanan.
Hari ini adalah hari untuk pertama perkenalan mulai dari kepala sekolah, guru-guru dan anggota Osis yang akan bertugas untuk menjalankan kegiatan selama kegiatan MOS berlangsung.
Acara pertama sambutan kepala sekolah dan di lanjutkan dengan memperkenalkan semua anggota Osis dan tugas mereka.
Selama kegiatan berlangsung sosok sang ketos menjadi perhatian semua siswa-siswi baru terutama siswi yang perempuan.
Bagaimana tidak wajah sang ketos sangat tampan, hidung mancung, berkulit putih, tinggi badannya 180 cm dan satu lagi dirinya berasal dari keluarga sultan yang mempunyai kekayaan yang melimpah dan tidak akan habis sampai tujuh turunan.
"Duh ganteng banget".seru anak perempuan.
Hampir semua murid perempuan mengatakan nya dan itu tidak berpengaruh dengan sang ketos kini tatapan matanya sedang mendapatkan objek yang membuat nya tersenyum sangat tipis sehingga tidak ada yang menyadarinya.
Beana kini sedang berdiri bersama teman-teman barunya.
Rasti dan Amira adalah nama ke dua temannya itu.
Mereka bertemu di saat mereka sedang menunggu bel masuk lalu berkenalan dan berteman.
Beana gadis cantik yang menjadi objek itu sama sekali tidak mengetahui bahwa dirinya kini telah menjadi pusat objek sang ketos.
Gadis cantik berdiri di barisan ke tiga dari depan sehingga dia begitu terlihat.
Gadis berhijab itu memiliki wajah yang baby face sangat cantik mungkin kalau orang tidak tau gadis itu masih seperti anak SMP.
Kecantikan alami yang di miliki nya mampu membuat laki-laki akan memujinya,selain cantik dia juga berkulit putih, bermata sedikit sipit dengan bulu mata lentik dan tinggi nya 165 cm.
Bukankah gadis itu begitu sempurna.
Laki-laki itu sedang sibuk dengan pikiran nya namun tiba-tiba terdengar seseorang memanggilnya.
"Se.. ".panggil seseorang.
Dia pun mencari sumber suara yang memanggil namanya ternyata itu si Rizwan sahabatnya yang kini mendekati nya.
" Kenapa? tanyanya dengan ketus karena panggilannya itu telah membuat nya kehilangan objek penglihatannya.
"Ketus amat lo".
" Biarin.Memngnya elo ada perlu apa sama gue".
"Itu elo di suruh keruangan kepala sekolah".
Tanpa berbicara satu apapun Laki-laki itu pun langsung mengerti lalu dia berjalan menuju ruangan kepala sekolah.
Acara perkenalan pun telah selesai,hari ini semua murid baru pulang cepat setelah mencatat semua keperluan selama kegiatan masa orientasi siswa berlangsung.Mulai dari membuat nama mereka sendiri dengan menggunakan kertas karton dan banyak lagi yang harus mereka bawa.
Masa orientasi siswa berlangsung selama tiga hari jadi selama kegiatan berlangsung semua siswa-siswi baru harus mematuhi semua peraturan yang telah di buat dan harus di patuhi.
Kini ke tiga gadis cantik itu sedang berjalan keluar lapangan menuju tempat parkir karena mereka bertiga ingin pulang bareng.
Kebetulan Rasti membawa mobil dan sudah memiliki SIM jadi kedua orang tuanya mengizinkannya untuk membawa mobil sendiri.
Ketiga gadis itu kini sudah berada di dalam mobil.Lalu mobil itu pun kini sudah bergerak keluar meninggalkan gedung sekolah.
Dan dari atas sana tepatnya di lantai dua seseorang sedang memperhatikan ke tiga gadis itu dengan senyuman.
"Aku tak sabar menunggu hari esok".
bersambung
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!