NovelToon NovelToon

Menikah Dengan Pria Angkuh

Bab 1

Pras, seorang CEO yang ingin mencari istri sesuai keinginannya agar bisa diperlakukan seenaknya dan sesuai apa yang di perintahkan.

Pras mengumpulkan semua asisten rumah tangganya di sebuah ruangan. Dia ingin menyusun sebuah rencana dengan semua asisten rumah tangganya untuk melancarkan apa yang dia inginkan dalam mencari seorang istri.

"Sudah hadir semua.?" Pras bertanya dingin di depan semua asisten rumah tangganya.

Salah satu dari mereka menjawab kalau semua asisten sudah berkumpul.

"Sari, kemari.!" Panggil Pras.

"Iya tuan. Apa yang bisa saya bantu.?" Tanya sari.

Pras lalu memberi perintah untuk sari.

"Kamu akan ikut dengan sandiwara yang saya buat." Kata Pras.

Dalam hati Sari, dia bertanya-tanya sandiwara apa yang di maksud Tuan Pras sampai semua asisten rumah tangganya di kumpulkan begini.

"Baik Tuan." Sari hanya mengiyakan karna tidak berani banyak bertanya.

Pras memberi arahan kepada semua asistennya.

"Saya harap kalian mengerti maksud saya tadi. Kalian bisa merahasiakan ini semua sampai pada waktunya. Kalian mengerti.?!" Ujar Pras dengan nada tegas.

"Mengerti Tuan." Jawab mereka kompak.

"Kalian boleh keluar dari ruangan ini, kecuali Sari." Pinta Pras.

Para asisten pun pergi keluar dari ruangan itu, kecuali Sari.

"Sari, ada yang mau saya bicarakan ke kamu." Ucap Pras.

"Baik Tuan."

"Berpura-puralah menjadi orang tua saya. Dan lakukan yang saya perintahkan." Tuturnya memerintah.

"Baik Tuan." Jawab Sari patuh.

"Buatkan iklan di media sosial tentang ini dan sekalian buat selembaran juga." Perintahnya.

"Iya Tuan, saya akan melakukannya." Jawab Sari paham.

******

Hari ini di rumah Pras yang mewah itu, semua orang sedang sibuk. Para asisten rumah tangga melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai perintah dari Pras

"Sari,!! Sari.!" Teriak pras.

"Iya Tuan."

"Apa ini sudah siap semua, sudah ada yang datang kah untuk seleksi.?" Tanya Pras.

Di situ Pras sudah duduk di kursi roda dan dengan make up yang pucat.

"Sudah Tuan, ada beberapa kandidat yang sudah datang mereka sudah menunggu tuan di ruang tamu." Jawab Sari.

"Antarkan saya bertemu mereka." Pintanya.

Kursi roda Pras pun di dorong oleh sari menuju ruang tamu.

Di sana terlihat ada beberapa wanita, salah satu di antara mereka adalah Raras.

Setelah semuanya di seleksi oleh Sari,

Tiba saatnya Raras untuk di seleksi Sari.

"Coba perkenalkan nama kamu." Ucap Sari pada seorang wanita yang masih muda.

"Nama saya Raras, Nyonya." Jawabnya lembut.

"Apa kamu bisa merawat anak semata wayang saya dengan baik." Sari orang yang selalu optimis pun dengan apa yang di lakukan.

"Saya usahakan untuk merawat anak Nyonya dengan baik."

"Baik, tunggu sebentar di sana." Seru Sari pada raras.

Sari dan Pras pergi meninggalkan Raras yang berada di ruang tamu.

Mereka berdiskusi di ruang kerja Pras.

Cklek...

Mereka pun masuk ruang kerja pras.

Sari bertanya pada Pras apa akan mengambil raras sebagi susternya.

"Bagaimana tuan.? Apa Tuan ingin gadis itu yang menjadi suster Tuan.?" Tanya Sari.

Pras langsung mengiyakan tanpa pikir panjang.

"Iya, pilih dia saja." Katanya.

Diskusi mereka selesai, mereka keluar dari ruang kerja Pras

Cklek...

Dan mereka kembali ke ruang tamu untuk menemui Raras yang duduk sendiri di sofa yang bagus dan terlihat mewah.

"Baik ,kamu saya terima untuk bekerja di sini untuk menjadi suster anak saya." Ucap Sari pada Raras.

Raras bahagia karna dia juga membutuhkan pekerjaan ini.

"Baik Nyonya, terimakasih."

Sari memberi peringatan ke Raras agar besok tidak telat datang.

"Kamu bisa datang besok pukul 8 pagi."

"Ingat jangan sampai terlambat." Tegas Sari mengingatkan.

"Baik, Nyonya."

Raras pun pergi dari rumah mewah itu dengan hati senang dan ingin segera memberi tau Ibunya di rumah.

*****

Raras pulang dengan wajah yang sangat bahagia

Tok..

Tok..

Tok..

Cklekk...

Ibu membuka pintu.

"Sudah pulang nak" Tanya sang Ibu.

"Sudah bu,bu mulai besok raras mendapat kerja menjadi suster di rumah pak pras brata wiguna"

Dalam hati ibu ya memanggil PRAS BRATA WIGUNA

sambil memasang muka panik ibunya

Ibu raras melamun....

"Oh,pras brata wiguna konglomerat itu nak"

"Iya, bu.."

Raras yang hanya melihat gerak gerik ibunya itu tidak ambil pusing.

"Selamat ya nak, kerjalah yang rajin"

"Baik bu.." Jawab Raras.

Sebelum tidur ibu raras menggumam sendiri dalam batin nya

Pras brata wiguna dia orang yang sangat kejam..apa raras bisa bekerja dengan baik di rumahnya nanti

Ibu raras gelisah tidak bisa tidur memikirkan anak ya yang akan masuk kandang macan itu.

****

Keesokan hari nya.

Raras bersiap-siap untuk berangkat kerja.

"Raras, sarapan dulu nak. Ibu sudah memasakan kamu makanan kesukaan kamu." Panggil sang Ibu.

"Iya Bu sebentar."

Raras di kamar masih dengan sisir nya dan memakai lipstik andalan ya. Dia kemudian keluar menuju dapur.

"Wah sepertinya enak,,,"

Raras pun melahap makanan yang di buatkan ibu nya itu.

Setelah sarapan selesai Raras berpamitan ke pada Ibunya untuk berangkat ke rumah Pras.

Tok..

Tok..

Tok..

Raras mengetuk pintu rumah mewah tersebut

Cklekk....

Di bukanya pintu oleh salah satu pembantu di sana.

"Permisi, saya Raras yang mulai hari ini bekerja di sini untuk menjaga Tuan Pras."

Saut pembantu yang bernama kiky itu.

"Oh iya, silahkan masuk. Anda sudah di tunggu Nyonya Sari dari tadi."

Raras masuk dengan menundukan kepalanya.

Menuju ruang tamu yang di mana Sari telah menunggu dia sejak tadi dia duduk di kursi yang sangat mewah itu.

Raras menggerutu dalam hati rumah yang sangat besar dan mewah ini

Harta yang tak habis 7 turunan, 7 belokan, dan 7 tanjakan. Raras mengagumi sambil membayangkan dan tersenyum kecil.

"Maaf nyonya ini tamu yang Nyonya tunggu sejak tadi." Ucap Kiki.

"Iya, terimakasih Kiki."

"Silahkan duduk Raras." Kata Sari.

Raras yang duduk di kursi nan mewah itu sambil menunduk dan bersikap dengan halus.

"Tugasmu nanti sudah saya tulis di kertas ini, silahkan kamu baca."

Sari memberi kan secarik kertas kepada Raras,

Raras pun mengambil secarik kertas yang di beri Sari tadi dan membacanya.

"Baik, Nyonya."

"Apa kamu sudah mengerti tugas kamu."

Sari pun menegaskan lagi.

"Sudah nyonya..."

"Mulailah kamu bekerja sekarang."

Sari memanggil pembantu ya.

"Kiki.. Kiki.."

"Iya nyonya"

"Antar Raras ke belakang.."

"Baik, Nyonya"

Raras pun mengikuti Kiki dari belakang menuju dapur yang sangat mewah yang semuanya serba digital itu.

"Raras ini kamar kamu, silahkan taruh tasmu di sini saja."

"Baik ki"

Pras yang sedang berada di ruang tengah mendengar suara Kiki dan Raras.

Tak beberapa lama Pras berteriak kencang untuk memanggil suster.

"Heyyyy...!!"

Dari kejauhan Raras menjawab.

"Ada yang bisa saya bantu Tuan.?"

Pras dengan muka marah dan bersikap dingin dan menoleh ke jam dinding di ruangan dapur itu.

"Kamu tau sekarang jam berapa.??"

"Waktunya saya minum obat kenapa kamu tidak memberikan ke saya."

Raras pun menjawab dengan rasa takut dia menundukan kepalanya.

"Maaf Tuan."

Pras masih memasang muka marah dan memerintahkan Raras.

"Ambilkan saya obat."

Pras sambil menggerutu karna Raras lelet.

"Baik tuan."

Raras pun mengambil obat pras yang sudah di siapkan oleh Kiki dia tas meja.

Raras pun berlari kecil menuju pras.

"Tuan ini obat nya."

Pras yang duduk di kursi roda itu meminum obat yang di beri Raras tadi.

Bab 2

Pras yang selau marah-marah membuat raras takut akan pras semua di marahi pras tak kecuali raras.

Pras yang tak pernah panggil raras nama dia selalu memanggil dengan kata yang kasar.

"Hey...." seru pras

Raras menyahut dengan lembut

"Iya tuan,ada yang tuan perlukan?"

Pras dengan nada marah dan muka jutek

"Buatkan saya coklat hangat dan antarkan di ruang

kerja saya nanti."

Rara dengan rasa takut melihat pras raras pergi ke dapur membuatkan secangkir coklat panas untuk pras.

Raras mengantarkan coklat panas ke ruang kerja pras

Tok..

Tok..

Tokk..

"Masuk..."

Saut pras dari dalam ruangan itu.

Cklekk...

"Tuan,ini coklat panas yang tuan minta".

"Taruh saja di meja".seru pras dengan nada dingin

Raras menaruh coklat panas tadi di tas meja kerja pras yg di mana ada sebuah laptop dan foto keluarga pras.

Raras pun langsung keluar dari ruangan itu

Cklek....

Raras pun pergi ke dapur untuk membantu kiki

Sari yang kluar dari kamarnya.

Ckelk...

Dia memanggil raras dari depan pintu kamarnya

"Raras...raras.."

Raras pun berlari dari dapur menuju sumber suara tadi

Sari bertanya kepada raras

"Dimana pras?" sari bertanya pada raras

Raras yang baru saja mengantarkan coklat hangat tadi menyahut

"Tuan pras ada di ruang kerjanya nyonya".saut raras

"Apa kamu sudah memberikan dia obat?" sari sambil melirik ke arah ruang kerja pras.

Raras ya lupa memberi pras obat dia pun kaget.

"Belum,nyonya" saut raras.

"Cepat kamu kasih obat". Seru sari dengan muka sedikit tegang

Ternyata pras sudah menunggu minum obat

dengan amarahnya.

"kenapa kamu tidak siapkan aku obat untuk diminum??"

Pras dengan nada bahasa yang masih dingin.

"kemana kamu saat waktunya aku minum obat"

Raras dengan gemetar dan berwajah pucat

Raras mengetuk pintu ruang kerja pras

Tok

Tok

Tok

masuk saut pras dari dalam ruangan itu.

Cklek...

"maaf tuan.." raras mengingatkan untuk minum obat.

Dalam hati raras dia sudah siap untuk dimarahi pras.

"sudah waktunya minum obat.." saut raras kembali

"silahkan diminum obatnya tuan"..raras dengan penuh perhatian mengambilkan obat untuk pras yang dia bawa menggunakan piring kecil itu.

dengan amarahnya dan raut muka yang sudah masam pras menghela nafas..

" taruh saja di situ"..pras menyahut dengan nada yang sudah tidak enak.

Raras keluar dari ruangan

Ckelk...

" permisi tuan,ada yang bisa saya bantu lagi?"

Tanya raras.

Saut pras "tidak silahkan keluar."

dengan mata sinisnya pras melihatnya

kemudian raras pun membantu sari menyiapkan makan siang.

setelah makan siang siap,sari menyuruh raras untuk memanggil pras di ruangan kerja.

"raras panggil kan pras makanan sudah siap di ruang makan"

Raras dengan sigap menuruti perintah sari

Dia menuju ruangan kerja pras.

Tok..

Tok..

Tok..

Ckelk..

"maaf tuan,di tunggu nyonya sari di ruang makan".

Seru raras.

Pras yang duduk di kursi roda itu kemudian di dorong raras menuju ruang makan,di sana sudah ada sari

Duduk di meja makan sambil saling memandang pras yang di dorong raras.

"raras siapkan makan untuk pras" sari menyuruh raras

Raras menaruh nasi di piring nan mewah itu beserta lauknya.

Pras memakan makanan itu tatapan pras yang kosong.

setelah makan pras memanggil raras

"raras....raras"

Raras yang berada di dapur pun datang mendekati pras yang berada di meja makan.

"iya tuan,"seru raras

Pras dengan nada dingin nya meminta raras menemani dia untuk ke suatu tempat.

"temani saya ke cafe,beritahu karta untuk menyiapkan mobil." seru pras

Raras pun segera pergi menemu karta yang berada di pos supir.

Raras memanggil karta

"karta..karta"

Karta yang berlari menghampiri raras bertanya

"ada apa ras?"

Raras pun memberitahu karta agar siapkan mobil.

"siapkan mobil kar,tuan ingin pergi"seru raras

Karta segera mengambil kunci yang di gantung di pos

Dan menyalakan mobil

Begitu pun dengan raras yang buru-buru masuk kembali

Untuk menyiapkan dirinya dan keperluan tuannya.

Pras triak memanggil raras

"raras...rarassss"

"lelet sekali kamu" pras menggerutu.

Raras yang berlari menuju pras dengan nafas terengah-engah menghampiri pras.

"maaf tuan tadi saya sedang minum," saut raras

Dengan ketus ya pras menyuruh raras segera dorong kursi roda menuju mobil.

"cepat dorong kursi rodanya" ketus pras sambil melihat jam yang melingkar di tangan ya.

Raras segera mendorong kursi rodanya menuju garasi dimana karta sudah menyiapkan mobil.

"karta tolong bantu saya". Seru raras.

dengan sigap karta membantu raras memasukan pras kedalam mobil. Dan melipat kursi rodanya.

Di dalam mobil pun terasa sunyi raras menunduk tidak berani menatap pras,perjalanan terasa lama padahal dari rumah pras ke cafe sekitar 15 menit saja.

Karta memberi tau pras

"sudah sampai tuan".

Karta membuka pintu mobil dan berlari ke bagasi untuk mengambil kursi roda yang di taruhnya tadi.sedangkan raras sudah ada di luar mobil di pinggir pintu untuk membantu karta.

****************

Ckelk..

Pintu mobil terbuka karta dan raras memapah pras menuju kursi roda nya.

"mari tuan" seru raras sambil mendorong kursi roda memasuki cafe

Pelayan

"apa tuan sudah reservasi" tanya pelayan

Pras menjawab

"sudah,atas nama Pras Brata Wiguna"

"Sebentar tuan saya antar kan ke meja tuan". Seru pelayan.

Sesampai ya di ruangan VVIP pras sedang menunggu seseorang,dia meminta raras untuk menunggu nya keluar

"kamu keluar saja,nanti kalau saya butuh kamu saya akan panggil".

Raras dengan wajah polos nya mengangguk

"baik tuan".jawab raras

Raras keluar dari ruangan itu.

Ckelk..

Tidak selang lama pria paru baya datang dan membuka pintu yang di tutup raras tadi.

Cklekk...

"maaf pras om telat datang,apa kamu sudah menunggu lama?." seru pria paruh baya itu

Pras menjawab

"belum om aku juga baru saja datang,"

"Apa kita bisa langsung mulai saja". Ujar pria paruh baya itu.

"apa sandiwara mu berjalan lancar?" tanya om boby.

Pria paruh baya itu nama ya boby dia pengacara keluarga wiguna.

Pras menjawab

"lancar om,belum ada yang tau tentang sandiwara ini"

"Bagus kalau belum ada yang tau, ingat pras sebelum kamu menikah dan mendapatkan istri yang baik dan tulus warisan dari orang tua mu tidak bisa saya bacakan."

Pras menjawab

"iya,om saya mengerti"

Tak selang lama pras memanggil raras yang menunggu ya di luar.

"raras..raras.."

Raras yang mendengar panggilan itu datang dan memasuki ruangan itu

Cklek....

"iya tuan" seru raras

"saya sudah selsai ayo kita pulang" seru pras

"baik tuan". Raras menjawab sambil mendorong pras yang berada di kursi roda.

Bab 3

Pras dan raras menuju mobil di sana sudah ada karta yang menunggu di depan mobil,karta membantu raras memasukan pras ke dalam mobil

"sini ras,biar saya bantu" saut karta

Raras tersenyum sambil mengangguk kan kepalanya,mereka mengangkat pras masuk ke dalam mobil.

Sesampai nya di rumah sari sudah menunggu pras dan raras di ruang tamu, raras yang mendorong paras di kusi roda masuk rah nan mewah itu dan menghampiri sari yangbsedang duduk di sofa.

"kalian sudah pulang?" tanya sari

Pras yang masih memikirkan ucapan boby tadi memasang muka yang masam,pras memberi kode kepada sari untuk mengikutinya.

"raras,biar pras saya saja yang mendorong kekamarnya"

Raras pun mengangguk tanda ia mengerti,raras pun pergi dari ruangan itu dan menuju dapur yang dimana kiki sedang meyiapkan makan malam.

Sari dan pras menuju ruang kerja pras,mereka sedang berbicara dengan seriusnya.

"ada apa tuan, apa yang di katakan tuan boby tadi sehingga tuan....." seru sari

"om boby bilang, jika saya tidak mendapatkan wanita yang baik dan tidak melihat kekayaan saya,maka warisan tidak akan jatuh ketangan saya sari" seru pras.

"lalu apa yang akan tuan lakukan saat ini". Sari bertanya keda pras

"entahlah apa yang saya akan lakukan nanti" Jawab pras.

"sebaiknya kamu sekarang kluar saja" pangkas pras dengan mood yang sudah berantakan.

Sari pun keluar dari ruangan kerja pras dan dan dia masuk kekamar nya yang berada tepat di bawah tangga mewah itu.

Karena hari itu pras sedang tidak bagus mood ya,dia marah-marah pada semua yang ada di rumah itu tak terkecuali raras.

Triak pras

"raras..raras.. Lelet sekali kamu!".

Raras berlari kecil menghampiri pras yang sudah di ruang tengah sedang duduk di kursi rodanya.

Pras membentak raras hanya hal seple

"mana obat saya,kerja mu terlalu lelet sekali?" bentak pras.

Raras yang takut akan bentakan pras diapun berlari mengambil obat di tempat obat.

"rarasss....lama sekali kamu mengambilakan obatnya" pras berteriak lagi.

raras dengan buru-burunya mengambil obat raras sandung anak tangga sehingga obat yang dia bawa,berada di atas piring kecil ntu tumpah dan pring pun pecah

Pranggggg.........

Pras menoleh kearah raras dengan muka penuh amarah.

"raras apa yang kamu lakuakan!" bentak pras.

"maaf tuan tadi saya tersandung" saut raras.

Dengan wajah yang ketakuan raras menunduk.

Dalam hatinya raras sudah tau akan di marahi "sial kena marah lagi."

"cepat bereskan kaca-kaca bekas piring itu,dan ambilkan saya obat lagi." pras dengan nada marah.

Kemudian pras mendorong kursi rodanya dengan tangan menuju kamar tidurnya.

Raras pun langsung pergi ke dapur untuk mengambil sapu dkk untuk membersihkan pecahan kaca piring tadi.

Stelah selesai raras pun mengambilkan obat kembali untuk pras dan dia mengantarkan ke kamar pras.

Tok..

Tokk...

"Masuk" saut pras

"misi tuan ,ini obatnya mari saya bantu untuk meminum ya". raras pun memapah pras dan menyandarkan di tempat tidurnya.

Stelah minum obat pras menyuruh ambilkan buah karna dia ingin makan buah.

"ambilkan saya buah" dengan nada ketus ya pras.

"baik tuan." raras pun keluar dari kamar itu dan menuju dapur untuk mengambil buah.

Pras triak kembali.

"raras..raras... Lama sekali kamu mengambil buah untuk saya".

raras yang berlari menuju kamar pras.

"maaf tuan.." raras pun menunduk tidak berani menatap wajah pras yang penuh amarah itu.

"keluar kamu saya ingin sendiri" bentak pras lagi.

"baik tuan.." raras pun pergi lagi menuju dapur stelah mengantarkan buah untuk pras

****************

sari yang keluar dari kamarnya dan menuju ruang makan di sana terlihat raras dan kiki sedang merapikan untuk makan malam.

"apa makanan sudah siap" tanya sari

"sudah nyonya" kiky menjawab

"raras panggil kan pras untuk makan". Sari menyurh raras memanggilkan pras yang berada di kamarnya.

Raras pun segera pergi kekamar pras untuk memanggil pras buat makan.

tok..

Tokkkk...

Cklek.....

"misi tuan,tuan sudah di tunggu nyonya sari di meja makan".

Raras dengan masih takut ya menghampiri pras.

"iya ,nanti saya kesana kamu keluar saja" pras menjawab dengan nada dingin.

Tak selang lama pras keluar dari kamarnya dengan mendorong kursi rodanya sendiri.

Raras yang melihat pras susah payah mendorong kursi rodanya berlari untuk membantunya.

"maaf tuan, saya bantu" saut raras yang akan mendorong kursi roda pras menuju meja makan.

pras hanya diam dan mengangguk.

Sesampainya di meja makan raras dan kiki menyiapkan makanan untuk mereka dan kemudian mereka pergi,tinggal.lah pras dengan sari di meja itu.

"sari,apa kamu punya rencana selanjutnya"seru pras.

Sari yang binggung hanyq diam,di dalam hati ya sari memikirkan rencana apa lagi yang tuan pras rancang.

"belum tuan". Sari menjawab

"apa saya menikahi saja raras untuk berpura-pura menjadi istri saya,agar warisan itu segera jatuh di tangan saya" tungkas pras.

sari pun kaget mndengar omongan oras tadi dalam hatinya "apa tuan tidak salah menilahi raras untuk berpura-pura"

Sari pun hanya diam tanya sepatah kata berucap membuat dia makin binggung tuan pras makin gila kebohongan ya.

"Tapi apa tuan sudah memikirkan semuanya?" tanya sari dalam kebingguan.

"saya sudah memikirkannya." pangkas pras

"Saya akan membuat raras jatuh cinta". Pangkas pras lagi.

dalam hati pras "toh raras juga tidak jelek dia manis,jika di poles sdkt lagi akan lebih manis dan anggun".

Sari hanya mengangguk seakan dia mendukung ke bohongan pras tuannya itu.

stelah makan selsai sari memanggil kiki dan raras yang berada di belakang

"kiky...rara..." panggil sari

"iya,nyonya" kiky dan raras buru menghampiri sari.

"kami makan sudah selsai,raras kamu antarkan pras kekamar dan beri obat setelah makannya" sari memberi perintah

"baik,nyonya"jawab raras.

Raras pun bergegas mndorong paras menuju kamarnya,dan membaringkan di tempat tidurnya kembali.

Raras pun keluar dari kamar dan mengambilkan obatnya kembali.

"misi tuan,waktu ya minum obat sebelum tidur". pangkas raras.

pras yang hanya diam dan membantin "gadis ini kalo di lihat manis juga,ya setidaknya tidak malu-maluin untuk di tenteng kemana-mana".

Pras berusaha menepis pikiran nya tadi

aaagghhh.... Sial...

"Prasss jangan gila kamu,kamu menikahi raras hanya pura-pura setelah yang kamu dapat selesai kamu bisa tinggalkan raras seperti sampah".

Setelah minum obat selsai raras pun berpamitan u tuk keluar dari kamar pras.

"ada yang tuan butuh kan lagi?" raras bertanya pada pras

"tidak saya hanya ingin tidur saja silahkan kamu keluar dari kamar saya" pangkas pras.

"baik tuan". Saut raras dan dia segera keluar dari kamar itu.

Prass yang ada di dalam kamar itu memikirkan rencana selanjutnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!