NovelToon NovelToon

Kecil Kecil Playgrils

Pulang sekolah kita bareng yah

Sisca mendengarkan penjelasan guru matematika didepan kelas, Sisca merasakan getaran handphone nya didalam saku dan langsung membaca pesan yang diberikan Robi. temen sekelas

" Sayang, pulang sekolah kita bareng yah, aku tahu sekarang kamu sangat pusing, jangan lupa kirim pesan supir kamu jangan jemput kamu yah. kita merileksasikan badan kamu dengan bersantai" Ucap Robi melalui pesan singkat.

" Oke sayang, dengan senang hati aku bilang supir aku, pacar pengertian sekali." Batin Sisca, membalas pesan singkat yang dikirim Robi.

Sisca senyum senyum sendiri karena pulang diantar Robi, tidak lama handphone nya bunyi membuat Sisca melihat handphone nya, ada pesan masuk dari Radit yang ingin mengajak Sisca nonton basket karena Radit ingin latihan untuk lomba.

" Semangat latihannya sayang, maaf aku tidak bisa temani kamu latihan, aku disuruh pulang cepat sama papah, tapi nanti malam kita bisa jalan jalan bareng sambil makan malam bagaimana?" Batin Sisca sambil diam diam membalas pesan yang dikirim Radit.

" Yah sudah oke sayang, nanti aku kabarin pas jemput kamu yah." Ucap Radit melalui pesan singkat.

Sisca yang merasa bahagia senyum senyum sambil mendengarkan penjelesan dari gurunya, Robi yang melihat Sisca senyum senyum sendiri, langsung mengambil foto Sisca yang terlihat sangat manis saat senyum seperti itu.

Treeeetttt

Bel tanda pulang sekolah telah berbunyi, membuat Sisca dan temen temennya mulai merapihkan meja dan memasukan peralatan belajarnya kedalam tas masing masing.

" Mata pelajaran sampai disini dulu, sampai ketemu besok dan kalian hati hati dijalan pulang anak anak." Ucap Bu guru merapihkan meja kerjanya

" Baik Bu guru" Teriak Sisca dan temen temennya, dengan semangat, wajah lelah dan ngantuk berubah seketika jadi segar karena denger suara bel sekolah.

Robi menunggu temen temen sekelasnya sudah bubar dan tinggallah Robi dan Sisca, membuat Robi jalan mendekati Sisca yang masih merapihkan bukunya.

' Sayang, mau makan siang dimana?" Tanya Robi merangkul pundaknya Sisca

" Dicafe biasa sayang, sambil kita mengerjakan tugas dari guru tadi yah. supaya malam bisa istirahat." Ucap Sisca bahagia, bisa jadian bersama Robi cowok pinter dan tampan dikelas.

Robi yang gemas mengacak acak rambutnya Sisca dan ngajak Sisca jalan pulang, membuat Sisca cemberut karena rambutnya diacak acak oleh Robi.

" Oke sayang, setelah makan kita jalan jalan ke mall yah." Lanjut Robi gemes melihat Sisca

Robi bawain tasnya Sisca dan gandeng tangannya Sisca, awalnya ditolak karena Robi terus dan terus memaksa akhirnya Sisca pasrah saja. untungnya kelasnya Radit jahu jadi tidak lihat kelakuan Robi barusan

Dilain sisi, Radit baca pesan dari Sisca, langsung siap siap latihan basket, walaupun sedih tidak ada Sisca tidak membuat Radit malas untuk latihan.

" Biarin lah, Sisca pulang cepat juga karena bapak nya ini, susah lah Radit semangat latihan nya supaya bisa membanggakan banyak orang." Batin Radit, Radit berusaha santai dan fokus untuk lomba nanti, Radit mengirim kan foto dirinya sudah memakai kaos basket

Dilain sisi, Robi membantu Sisca mengerjakan tugas sekolah didalam mobil, Sisca senyum bahagia karena tidak usah terlalu banyak mikir untuk mengerjakan tugasnya.

" Terimakasih sayang, akhirnya tugas aku selesai semuanya." Ucap Sisca lega, karena jawaban Robi dijamin bener semua, apa lagi Robi paling bisa pelajaran matematika

' Sama sama sayang, apapun pelajarannya jangan malu malu minta bantuan aku yah sayang." Ucap Robi bahagia, bahagia bisa membantu tugasnya Sisca, Robi memasukan buku pelajarannya kedalam tasnya.

Semuanya aku yang bayarin

Sisca bahagia sekali karena Robi ngajak dirinya jalan jalan ke mall, bukan sekedar makan saja tapi belanja pun dibayarin Robi.

" Tidak sayang, aku tidak mau merepotkan kamu, masa aku mau minta dibayarin sih." Tolak Sisca basa basi, padahal didalam hatinya merasa bahagia sekali.

" Sudah santai saja, semuanya aku yang bayarin, mulai sekarang apapun keinginan my bebeb aku penuhi karena papi tidak pernah memberikan uang saku sedikit. jadi tidak masalah bagi aku membagi uang saku bersama orang yang aku cintai sayang." Ucap Robi, Robi pegang tangannya Sisca, dan mencium tangannya Sisca

" Ya sudah kalau kamu paksa aku, dengan senang hati aku belanja sayang, terimakasih yah." Lanjut Sisca basa basi, Sisca langsung pilih baju yang akan dibelinya. Sisca dengan senang hati belanja sepuasnya

Dilain sisi, Radit yang sedang istirahat latihannya, mencoba telefon Sisca karena rindu dan ingin ngobrol bareng Sisca, karena kangennya. Radit sedikit kecewa karena Sisca cuman mau ngobrol lewat whatshapp saja.

' Mungkin bapak nya segalak itu mungkin, dimaklumi saja deh, namanya juga orang tua, tunggu aku sayang saat aku sudah sukses aku akan meluluh kan hati bapak kamu dengan prestasi aku yang membanggakan." Batin Radit optimis, bisa meluluhkan hati calon mertuanya.

" Radit hayo latihan lagi." Teriak pelatih basket, yang sudah ada ditengah lapangan.

" Baik pak" Ucap Radit, Radit semangat latihannya supaya bisa membanggakan sekolah dan akan menunjukan ke orang tuanya Sisca kalo dirinya berprestasi dalam bidang olahraga

Dilain sisi, Sisca minta Robi untuk ke salon, Sisca merasa kulitnya kusam karena jarang melakukan perawatan diri kesalon.

" Yah sudah sana, biar lebih cantik." Ucap Robi berusaha santai dan memaklumi keinginan Sisca, perawatan kulit itu kewajiban yang harus kaum wanita lakukan.

" Terimakasih sayang" Ucap Sisca bahagia, karena hari ini bener bener dimanja oleh Robi

Dengan perasaan bahagianya Sisca masuk kedalam salon, dan mulai menentukan perawatan diri yang akan dilakukannya.

Dilain sisi, papi nya Robi memijit kepalanya yang terasa pusing, baru sehari saja sudah mendapatkan laporan pengeluaran yang cukup banyak dari Robi.

' Anak ini, apa sudah punya pacar? laporan belanjaannya keperluan perempuan semua, tidak masalah sebenarnya belanja tapi ini terlalu boros untuk ukuran anak sekolah." Ucap papi nya Robi yang heran, sekaligus penasaran dengan model pacarnya Robi yang terlalu boros seperti ini.

Papi nya Robi minta anaknya bawa pacarnya ke rumahnya, karena papi nya Robi tidak habis pikir anaknya terlalu royal ke orang lain, walaupun selama ini papi nya tidak peduli anaknya seboros apapun, tapi boros untuk seorang perempuan harus tahu model pacar Robi seperti apa.

Dilain sisi, Seperti biasanya Robi mengantar kan Sisca pulang, membuat Sisca melihat jam ditangannya, ternyata masih ada dua jam lagi untuk ketemu Radit.

" Sudah yah sayang, aku harus pulang sampai ketemu besok di sekolah yah. mimpiin aku yah.' Ucap Robi senyum ramah melihat Sisca yang terlihat lebih fresh setelah dari salon tadi

" Iyah sayang, maaf yah, kamu kan tahu bapak aku galak sekali, makasih loh untuk hari ini, jangan bosan bosan teraktir aku yah, apa lagi bikin aku cantik seperti ini." Ucap Sisca dengan manja, membuat Robi gemas melihatnya.

Cup, satu ciuman mendarat di pipinya Sisca, membuat Sisca tersipu malu.

" Hati hati dijalan sayangnya aku.' Ucap Sisca bahagia

" Oke sweet heart" Lanjut Robi, Robi langsung masuk kedalam mobilnya.

Robi menunggu Sisca sampai masuk kedalam pagar rumahnya, baru Robi meninggalkan rumahnya Sisca.

Dilain sisi, Radit siap siap untuk pulang, mandi dan baru jemput Sisca untuk jalan jalan sore sambil makan malam bersama.

" Astaga, uang saku saya tinggal segini, bagaimana bisa teraktir Sisca makan enak yah." Ucap Radit sedih, Radit bukan lah anak orang kaya seperti Robi, awalnya Sisca pacaran sama Radit saja. karena Sisca memiliki keinginan ingin di belikan apapun oleh Robi, akhirnya Sisca menerima cinta nya Robi, dan merahasiakan hubungannya dari siapapun, Robi yang royal dan sangat mencintai Sisca akhirnya setuju dengan keinginan Sisca merahasiakan hubungannya.

Robi menyalakan motornya dan perlahan mengendarai motornya untuk jemput Sisca, Robi mengirim kan pesan kalo sudah dijalan menuju rumahnya sisica.

Dilain sisi, Sisca merapihkan baju baju yang dibelikan Robi, selain baju Robi juga membelikan novel dan buku pelajaran.

" Bersyukurnya punya pacar seperti Robi, sudah ganteng, pinter, baik, dan kaya pula. untungnya tidak menolak Robi, duh si kere telefon lagi. walaupun kere kenapa bisa cinta sih sama Radit " Ucap Sisca menyesal menerima cinta nya Radit, Sisca pun sudah menyukai Radit dari kelas satu.

" Hallo sayang, sudah dimana?" Tanya Sisca saat saluran telefon terhubung

" Aku sudah didepan rumah sayang, keluar yah. tidak ada bapak kan di rumah?' Tanya Radit diseberang telefon, Radit ingin sekali minta ijin karena sudah membawa Sisca jalan jalan.

" Belum pulang sayang, yah sudah tunggu sebentar yah, aku kedepan yah." Lanjut Sisca, Sisca mematikan teleponnya dan melihat penampilannya masih cantik seperti tadi dari salon.

Sisca langsung jalan keluar rumah, perasaannya sangat bahagia karena hari ini bener bener di manja oleh Robi

Dilain sisi, Papi nya Robi memberikan struk tagihan kartu kredit Robi, papi nya sangat heran anaknya bisa segitu royalnya untuk orang lain, selama ini Robi paling malas berbagi ke orang lain.

" Sudah lah papi, cuman segitu saja kok, lagian uang saku bulan ini masih sisa banyak kok, jangan seperti orang susah, bukannya sudah terbiasa Robi boros? kenapa harus dipermasalahkan sekarang?" Tanya Robi heran melihat papi nya yang itung itungan

" Bukan di permasalah kan, perempuan matre tidak akan pernah puas belanja berlebihan Robi, Iyah saja sekarang kamu masih papi tanggung uang jajan kamu, kamu bayangkan saat kamu yang kerja dan membiayai kebutuhan istri kamu saat menikah nanti, dan seboros ini, apa tidak merugikan kamu, kamu akan jatuh miskin Robi." Tegas papi nya Robi, yang tidak ingin anaknya hidup susah saat dewasa nanti, apa lagi mendapatkan calon istri yang matre.

" Fikiran papi terlalu jauh, Robi masih kelas dua SMU dan baru mendapatkan SIM, masa sudah bahas seperti itu, Robi akan kerja keras untuk memanjakan istri Robi suatu saat nanti, walaupun di anggap matre, tapi Robi yakin mampu memanjakan apapun keinginan pasangan Robi, jadi untuk sekarang ini. biarkan uang saku Robi seperti sekarang, dan biarkan Robi menikmati masa indah pacaran Robi bersama pacar Robi jangan ganggu yah papi.' Bujuk Robi, berharap papi nya tidak usil

" Yah baik lah nak, lakukan apapun yang membuat kamu bahagia, papi selalu mendukung apapun yang membuat kamu bahagia." Lanjut papi nya Robi akhirnya pasrah, membiarkan anaknya melakukan apapun yang diinginkan selama tidak melebihi batas

Belajar bersama di sekolah

Radit yang sudah lama tidak belajar di sekolah, ngajak Robi dan Sisca belajar bersama sebelum pulang sekolah, awalnya Sisca nolak tapi diam diam Robi minta Sisca untuk turun ajakan Radit membuat Sisca nurut.

" Sudah lama, kita tidak jalan jalan bertiga, bagaimana kalo setelah ini kita ke mall dan main timezone di sana?" Tanya Robi yang ingin memanjakan Sisca lagi, walaupun papi nya sudah tegur tidak membuat Robi menyerah memanjakan wanita yang dicintainya.

" Boleh juga bro, mumpung kita tidak belajar di rumah kan. bagaimana Sisca mau ikut?" Tanya Radit berharap Sisca mau diajak jalan bareng.

" Boleh deh, sudah lama juga kita bertiga tidak jalan jalan ke mall kan, sambil makan yah." Ucap Sisca, Sisca yang tahu Robi sangat royal membuat Sisca ingin menikmati makanan yang mahal mahal.

Sisca merapihkan buku sekolahnya diikuti oleh Radit dan Robi, yang juga siap siap pulang dan melanjutkan jalan jalan bertiga. Sisca yang sudah menjalin hubungan segi tiga tentunya tidak sulit mengatur sikapnya didepan Robi maupun Radit.

Mobil Radit melaju dengan kecepatan sedang, Robi yang ingin bermesraan dengan Sisca harus ditunda karena ada Radit satu mobil dengan Radit.

" Setelah SMU apa rencana kalian?" Tanya Robi melihat Sisca dan Radit

" Kalo saya sih kerja, mumpung ada lowongan pekerjaan yang sudah ditawarkan ke saya" Ucap Radit, rencana nya dua tahun setelah lulus sekolah, Radit berencana melamar Sisca menjadi istrinya

" Kerja dimana? wow beruntungnya kamu Radit?" Tanya Robi yang ikut bahagia karena Radit sudah mendapat kan kesempatan kerja

" Seru juga tuh, habis SMU selesai, sudah pegang uang sendiri." Ucap Sisca ikut bahagia, karena akhirnya Radit bisa memanjakan dirinya, kalo jalan jalan bisa beli makanan yang mahal maupun belanja barang barang mahal, sudah tidak jalan jalan dengan murah terus.

" Disalah satu supermaket, Iyah Sisca Alhamdulillah akhirnya bisa merasakan bagaimana sulit dan bahagianya mencari uang sendiri." Lanjut Radit yang bahagia karena akan memanjakan Sisca, bisa teraktir Sisca setiap bulannya.

" Supermaket? apa di Deket rumahnya? itu kan supermaket milik paman? ah biar lah Radit kerja disana, jangan sampai Radit tahu kalo supermaket itu punya saudara saya?" Batin Robi, bertanya tanya Radit bekerja disupermaket dideket rumahnya Radit atau bukan.

Mobilnya Robi tiba di mall, Radit yang kebeteulan kebelet memutuskan jalan duluan ke dalam mall mencari toilet, meninggalkan Sisca berduaan dengan Robi didalam mall

' Sayang, makeup aku sudah habis, belikan yah sayang." Ucap Sisca dengan manja, Sisca keluar duluan dari dalam mobil

" Boleh sayang, kamu pilih saja makeup yang kamu butuhkan yah, aku kasih kartu aku supaya Radit tidak tahu yah, ah bagaimana kalo kita main Timezone kamu beli makeup sendiri yah?" Tanya Robi sambil memberikan kartu hitamnya, ke Sisca supaya belanjanya tidak ketahuan oleh Radit.

" Terimakasih sayang, kamu memang pacar pengertian sekali. setelah beli makeup aku kembalikan kartu kamu yah" Lanjut Sisca bahagia, Sisca pegang tangannya Robi dengan rasa bahagia nya.

Robi senyum bahagia, melihat Sisca pegang tangannya, dan gandeng tangannya Sisca sambil jalan masuk kedalam mall.

Dilain sisi, Radit melihat aksesoris perempuan, membuat Radit diam diam membelikan aksesoris perempuan untuk Sisca pakai. Radit rela menghabiskan uang sakunya untuk membelikan aksesoris untuk Sisca.

" Semoga Sisca suka dengan gelang ini, anggap saja ini awal bisa membelikan Sisca barang, setelah lulus sekolah harus semangat bekerja, demi bisa memanjakan pacar sendiri." Batin Radit, Radit simpan aksesoris yang dibelinya kedalam tasnya supaya tidak ketahuan Robi kalo Radit adalah pacarnya Sisca yang dihianati diam diam hatinya sudah dibagi ke sahabatnya sendiri.

Dilain sisi, Sisca merasa bahagia karena Radit lama munculnya, membuat Sisca dengan leluasa belanja makeup sekaligus belanja cemilan dan jamu diet yang dijual didalam mall.

" Terimakasih sayang sudah mau teraktir aku, ini aku kembalikan kartu hitamnya." Ucap Sisca dengan bahagia, karena lagi lagi Robi memberikan belanjaan yang banyak.

" Sama sama sayang, masukin cemilannya kedalam tas, aku tidak enak jika Radit melihat cemilan dan makeup yang aku belikan untuk kamu." Ucap Robi yang membantu Sisca memasukan belanjaannya kedalam tasnya.

Sisca langsung ajak Robi makan di restoran favoritnya, membuat Robi setuju, sambil menunggu Radit datang, Setengah jam kemudian, Radit datang ke restoran keinginan Sisca membuat Radit merasa iri karena tidak mampu memanjakan Sisca makan seenak ini.

" Aku akan kerja dari pagi sampai malam sayang, demi bisa memanjakan kamu, apapun keinginan kamu, akan aku penuhi sayang." Batin Radit penuh harap, bisa memanjakan Sisca supaya tidak makan dipinggir jalan terus.

" Hayo di makan temen temen, kita nikmati makan siang barengnya setelah itu kita main Timezone yah." Ucap Robi duduk disebelahnya Sisca untuknya Radit tidak curiga dan mempermasalahkan Robi duduk disampingnya Sisca

" Wah, banyak sekali Robi terimakasih banyak." Ucap Sisca merasa bahagia karena diteraktir begitu banyak oleh Robi.

Radit dan Robi sama sama main handphone dan diam diam mengambil fotonya Sisca yang lagi asik menikmati makanannya dengan lahap, membuat Robi dan Radit senyum senyum sendiri melihat ekspresinya Sisca begitu menikmati makanan yang lagi dilahapnya.

" Dasar yah cowok cowok aneh, lagi makan justru main handphone." Protes Sisca melihat Robi dan Radit kompakan main handphone, walaupun Sisca tidak tahu tujuan Robi dan Radit main handphone untuk mengambil fotonya.

" Maaf, papi tadi kirim chat ke saya." Ucap Robi bohong, Robi langsung memakan makanannya sendiri.

" Maaf maaf, Mari makan." Ucap Radit langsung menikmati makanan yang dipesan Sisca, Radit sangat bahagia akhirnya bisa menikmati makanan di restoran impiannya selama ini.

" Oh yah Robi, setelah lulus sekolah kamu kuliah dimana?" Tanya Sisca penasaran, dan berharap kalo Robi bisa kuliah didalam negeri.

" S1 di kampus sekitar Jakarta, tapi kalo S2 dan S3 di US, soalnya papi saya ingin sekali saya kuliah disana, untuk gelar selanjutnya. kalo kamu Sisca?' Tanya Robi menatap Sisca, berharap Sisca juga kuliah rencananya Robi akan ikut dimana pun Sisca kuliah.

' Entah lah, bapak saya belum punya uang untuk biaya kuliah, pengennya sih kuliah, tapi sesuai kemampuan orang tua saja sih." Lanjut Sisca sedih sekaligus malu karena tidak bisa kuliah.

" Sabar yah, kamu coba cari beasiswa deh, supaya bisa meringankan biaya kuliah, banyak kok beasiswa untuk bisa kuliah." Lanjut Robi, Robi punya rencana membantu Sisca supaya bisa mendapatkan beasiswa untuk kuliah sambil kerja.

" Bener juga, banyak loh Sisca beasiswa dari lembaga pendidikan maupun dari kampus kampus juga. saya bantu Carikan yah, kamu kuliah maunya jurusan apa?" Tanya Radit semangat ingin membantu Sisca supaya bisa kuliah

" Desain interior Radit, terimakasih yah mau bantuin saya." Lanjut Sisca merasa bahagia, karena Radit mau bantuin dirinya untuk bisa kuliah.

" Desain interior, ah di kampusnya papi saja ah Sisca kuliahnya." Batin Robi bahagia karena impiannya Sisca sama dengannya, perusahaan orang tuanya Robi, perusahaan desain interior tentunya dengan mudah Robi bisa membatu Sisca kuliah sambil kerja.

" Oke saya bantu cari kan yah" Lanjut Radit optimis bisa bantuin Sisca, untuk bisa kuliah dan membahagiakan Sisca dengan caranya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!