NovelToon NovelToon

Hey You ! Yes You Are

01

Suara keyboard yang memenuhi satu laboratorium diiringi dengan suara dari buku setiap orang membuat ku merasa gugup dan tidak bisa fokus mengerjakan soal dari tes pemrograman. Tapi tidak dengan seseorang yang berada di samping ku, Ia terlihat begitu  santai saat mengerjakan setiap soal yang diberikan, dan hebatnya tidak terlihat lembar kertas lain di atas mejanya. sesungguhnya ia membuat ku sedikit kagum dan merasa kalah dengannya.

"Aku yakin dia pasti akan lolos sih"  batin ku.

"Baik teman-teman silahkan kalian keluar dahulu untuk istirahat, nanti kembali lagi jam 1 siang" Kata salah satu asisten laboratorium disana.

Ya, saat ini aku sedang mengikuti tes untuk menjadi asisten Laboratorium. walaupun seharusnya semester depan aku baru bisa mendaftar tapi dengan bermodalkan tekad aku pun tetap mengikutinya.

"Fit, kamu pulang kah ?" tanya ku pada Fitra

"Iyah nih, mau makan dulu lapar. Kamu mau ikut ?" 

"Kayaknya aku makan dirumah aja deh, kalau gitu aku duluan ya" ku tinggal fitra duluan karena mengingat kalau jarak rumah dan kampus ku lumayan jauh

"Oke." balas Fitra.

15 menit kemudian aku telah sampai dirumah, disambut dengan Mbah dan mama ku.

"Loh udah selesai kak tesnya ?" tanya mama karena kaget aku sudah pulang.

"Belum ma, ternyata dikasih istirahatnya hanya 1 jam aja. Lea kira 2 jam , jadi ini Lea mau makan dirumah dulu" jawab ku dengan sedikit tergesa-gesa kearah dapur.

"Astaga, kenapa kakak pulang kalau istirahatnya sebentar saja" mama memberikan piring yang sudah terisi nasi kepada ku.

"Hummm, karena Lea gak bawa uang tadi, hehehe" jawab ku yang sudah duduk di depan meja makan, sambil mengunyah nasi dan ayam yang ada didepan ku.

"hem. kamu ini, tapi kak gimana tes nya tadi ?" pertanyaan yang membuat ku hampir tersedak tulang ayam.

"uhuk... eoh ? soalnya ? susah maaa... Lea yang biasanya diberikan soal cerita saat kuliah, tapi di tes ini soalnya berbentuk bagan gitu" jawab ku sambil diselingi dengan minum teh hangat yang dibuatkan Mbah ku.

"ohh gitu, kalau teman-teman kakak bisa gak kerjakan soalnya ?" tanya mama yang kemudian duduk disamping ku.

"Lea enggak tau sih ma. tapi ma, ada satu anak disamping Lea. dia kerjakan pemrograman tanpa lihat kertas atau buku" jawab ku antusias.

"siapa namanya ?" saat mama bertanya hal itu aku hanya bisa menggelengkan kepala.

"Lea enggak tau ma"

"Loh kok teman kamu sendiri kamu gak tau namanya"

"Bukan teman Lea sih ma, kayaknya dia senior angkatan ke -7 deh " jawab ku sambil melirik ke langit-langit rumah, seperti orang yang  berharap mendapatkan jawaban dari sana.

"Oalah. gitu toh" kemudian embicaraan kami pun berakhir disana.

 Saat ingin mencuci piring yang kugunakan untuk makan, dari belakang mbah memanggil ku "Udah Lea kamu jalan aja sekarang tinggal 30 menit lagi waktunya. Biar Mbah yang bantu kamu cuci piring"

mendengar hal itu akupun mengatakan terima kasih dan meninggalkan mbah di dapur sendiri. 

"Maaaaaa ?" Panggil ku , karena saat selesai makan tadi mama langsung masuk kedalam kamarnya.

"iyah kenapa kak ?" 

"Lea kembali ke kampus lagi ya" sambil ku cium tangan mama ku 

"Iyah, Hati- hati" 

saat tiba dikampus rasa gugup itu kembali menyelimuti ku, waktu yang akan habis dan program ku yang eror membuat ku merasa frustasi. ku kerjakan sebisa ku beberapa saat kemudian terdengar suara.

TENG ! 

"baik waktunya sudah habis silahkan file Tes Officenya di salin ke Flashdisk yang akan di berikan oleh asistenya nanti" kata kak Budi salah satu asisten.

"aku pasti tidak lolos" batin ku.

"NIM kamu berapa ?" tanya kak Ria yang menjadi penilai program ku.

"A08.50.009" jawab ku

"Oke. Salin dulu file kamu ke Fd ini setelah itu coba jalankan program mu" 

aku mulai mengerjakaan apa yang ia perintahkan kepada ku, sampai tiba di menjalankan program terjadi eror disalah satu Listing Program ku. Program ku sama sekali tidak bisa menampilkan data di tabel. 

"Ini kenapa ? gak bisa menampilkan data ya ?" Aku pasrah, program ku gak bisa dijalankan sama sekali. dan hanya mengangguk kecil.

"coba saya lihat dulu Listing Programnya" kak Ria mengambil mouse ku dan mengarahkan ke beberapa form program yang sudah ku buat.

"Hem.... kayaknya ini udah benar deh. coba kamu perbaiki dulu yang program kamu yang ini, saya akan kebelakang dulu dan akan nilai kamu lagi nanti" bagai diberikan kesempatan besar aku pun mulai menganalisis dan memperbaiki program ku. Tapi baru saja ingin memperbaikinya...

"sudah ria tinggalkan saja dan nilai apa adanya, wakunya juga udah habis" teriak kak Budi dari belakang.

Akhirnya kak Ria kembali ke meja ku dan menilai program ku apa adanya. kemudian beralih ke meja sebelah ku, meja laki-laki itu. Terlihat jelas dimata ku bahwa program yang dia buat itu sukses tidak ada eror sama sekali. aku iri dengan nya kenapa dia bisa sehebat itu dalam membuat program sedangkan aku tidak bisa.

"Keren"  batin ku lagi.

ku perhatikan ia yang sedang menjelaskan tahapan dari programnya itu, kak Ria pun terlihat sangat memahami jalannya program yang di buat laki-laki itu.

"Oke NIM kamu berapa ?" ku pasang telinga ku dengan baik saat kak Ria bertanya NIM laki-laki itu, karena dengan NIM nya  aku bisa mencari tau identitas laki-laki itu dari NIM nya.

"A07.30.003" Jawab nya.

"Akhirnya aku mendapatkan mu."

02

Ting !

Ku cek hp ku dan melihat banyak  pesan yang dikirimkan oleh teman-teman ku di grup.

RisyaComel  : "Lea.. Leaaaaaaa".

Aku : "Iyah ? kenapa ?".

RisyaComel : "Minggu depan kita akan praktikum dan awal bulan depan UTS".

Aku : "Iyah terus kenapa ?".

Rini : "Lea, bantu kami dong. untuk mata kuliah jaringan data dan komputer".

"wah salah orang kayaknya mereka" batin ku.

Aku : "Rin, Ris kalian tau kan aku juga kuliah online sama seperti kalian, jadi sebenarnya aku juga enggak paham dengan MK itu. kalian salah orang."

Rini : "yah... :(".

WeniTinggi  : "Lagi pula kalau kita mau belajar juga, kita enggak punya apa tuh namanya ? yang ada kelitik-kelitik nya".

Aku : "Router atau mikrotik Wen :) ".

WeniTinggi : "Ahahahaha... nah iyah itu maksud ku ".

RisyaComel : "@Rini. kamu bilang kemarin kamu punya Mikrotiknya ya...".

Rini : "Iyah ada, hari senin kita belajar bareng di rumah @RisyaComel. Gimana ?  ".

Aku : "ACC".

WeniTinggi : "Okay ".

Hari senin tiba dan sesuai dengan kesepakatan yang sudah kami buat kalau hari ini kami akan kerumah Risya. Tibanya disana kami langsung mencoba mikrotik yang dimiliki oleh Rini. berharap kami bisa mengkonfigurasikannya ternyata hasilnya nihil, kami gagal karena ternyata mikrotik tika beda versi.

"Astaga... gimana praktikum nanti." Oceh Weni.

"Coba di reset-reset Rin" kata ku sambil memperhatikan mikrotik Rini.

"Kamu mau coba berapa kali lagi Le.. ini udah kelima kali loh kita reset atau otak kita yang perlu di reset yak ?" Ceplos Risya.

"hufftt...sini-sini aku reset otak mu dulu." Ku pegang kepala nya dan berusaha meraih jarum pentul yang ada di meja.

"aaaa.. ampun-ampun Leeeee" teriaknya.

Rini dan Weni yang hanya melihat kami berdua hanya bisa tertawa dan merekam kejadian itu. katanya sih untuk kenang-kenangan.

"udah-udah, kita istirahat aja dulu masih ada besok kita bisa coba lagi nanti." Ucap Rini.

"Ohya Le gimana tes asisten mu waktu itu , udah ada kabar kah ?" Tanya Weni.

"Hemmmm..... aku enggak lolos" jawab ku sambil tersenyum kecut.

"Susah kah tesnya ?" Tanya Rini yang terlihat sedikit kepo.

"Ya.. seperti itulah, soal-soal yang gak pernah kita bayangkan itulah yang aku kerjakan"jelasku dengan singkat.

"Jadi siapa saja yang lolos ?" tanya Risya.

"Hem, aku gak tau siapa-siapa aja namanya tapi aku tau dua orang diantaranya ada Putri dan Kak Virgo" ingat-ingat ku.

"dari awal sih aku memang yakin kalau kak Virgo yang akan lolos karena dia hebat dalam pemrograman. disaat aku gemetaran ketik di keyboard dia sangat lancar mengetik dan tanpa melihat kertas sama sekali bahkan sepertinya soal di kertas itu dia hafalkan juga" jelas ku kali ini agak panjang.

"kok kamu tau dia hebat saat buat program Le ?" tanya Risya penasaran.

"hehehe... itu karna aku sempat cari tau tentang dia"jawab ku sambil tersenyum menampilkan sedikit gigi ku.

"Gimana-gimana ? coba cerita" Seperti biasa Rini yang kepo ingin mendengarkan cerita lengkap nya.

"Jadi waktu itu.."

Flassback on

Badan ku rasanya lelah sekali setelah mengikuti 2 tes hari ini. lu rebahkan badan di kasur empuk ku lalu tiba-tiba terlintas di otak ku tentang dia.

"hum... tadi NIM nya berapa ya ? cari tau aaa" gumam ku sambil membuka website akademik kampus ku.

"Hem...  A07-30 ya, coba-coba deh" dan ya berhasil karena website akademik kampus kami hanya mengambil 5 angka terakhir dari NIM kami  untuk password akun kami, dan aku mengetahui NIM nya maka aku bisa mengetahui sedikit identitasnya disana.

"Ohhh.. namanya  Virgo Harianto, lahir di Yogyakarta, kelahiran tahun 2001" setelah aku lihat nilai-nilainya terlihat jelas disana bahwa ia mendapatkan hampir huruf A semua.

"wahh..wahh .. memang dipastikan dia lolos jadi Aslab sih" gumam ku.

Dan tepat sekali tebakan ku, di ujian jaringan aku gagal total. otomatis aku tidak lolos tes wawancara. saat 2 minggu kemudian di infokan didalam grup telegram khusus pendaftar yang lolos hanya 3 orang saja dan salah satunya adalah kak Virgo.

Flassback off

"nah begitulah ceritanya" sambung ku.

"Oalah gitu..." jawab Rini

"Jadi ini Mikrotiknya gimana ? sudah mau jam 4 sore loh" Tanya weni dengan nada frustasi

"ini aku tadi sambil chat Hana untuk minta nomor salah satu aslab yang dia punya" jawab ku sembari menunggu hana.

TING !

HanaCan : Contact (Virgo- Asisten)

"Ini Hana udah kirimkan nomornya kak Virgo, sebentar aku chat ya" ucap ku.

Aku : "Selamat siang kak, ini aku Lea Sakila."

Tidak menunggu lama kak Virgo langsung membalas pesan ku.

Kak Virgo : "Iyah siang, kenapa ?"

Aku : "kaka lagi sibuk kah ?"

Kak Virgo : "Sedikit. Ada apa memangnya ?"

Aku : "Boleh kirim voice note kah ?"

Kak Virgo : "Sure..."

Akupun menjelaskan  apa yang terjadi hari ini  tentang Mikrotik yang kami miliki, kecuali tentang aku mencari tau tentang dia.

kak Virgo : "Kesini aja pakai Lab bebas"

"Eh, kita disuruh datang ke kampus aja kata kak virgo , gimana ?" Tanya ku kepada mereka bertiga.

"Ih, gak mau aku. baju ku macam ibu-ibu mau kepasar begini" cetus Weni, yang membuat kami ketawa terbahak-bahak.

"Lah, sama aja loh kita Wen. baju ku macam Rainbow cake gini" yaps. memang benar dihari itu aku menggunakan baju dengan warna yang berbeda dan bertabrakan. 

terjadi adu nasib diantara kami berdua, saat itu Risya mengatakan 

"Udah gapapa, kapan lagi kita belajar kalau gak hari ini ? lusa udah mau praktikum"

"Iya juga, sebentar aku tanyakan kak virgo"

belum sempat aku bertanya tentang tempat dan waktu pada kak virgo, Weni tiba-tiba mencegah ku

"Ehhh... gak bisaaa, aku pakai sandal jepit. Masa aku ke kampus pakai itu kan gak boleh T_T" untuk kedua kalinya kami tertawa karena Weni 

Aku : "kak, kalau besok masih ada lab bebas nya kah ? kerena teman ku pakai sandal jadi enggak bisa ke kampus"

Kak Virgo : "Hem.. besok ya ? Aku ada ngawas lab lain sih, tapi kayaknya bisa aja aku bulak-balik untuk bantu kalian"

Aku : "Wah.. makasih banyak kak, besok aku kabarin lagi ya"

Kak Virgo : "Oke".

Setelah memberitahukan ke mereka akhirnya kami setuju untuk datang besok jam 2 di kampus.

"Ih.. baiknya kak virgo, kita gak ngerepotin dia kah ya ?" Tanya Rini yang memiliki sifat tidak enakan.

"Gapapa, kan dia sendiri yang suruh kita datang. Aman aja tuh" jawab ku 

"Okelah udah jam 4 sore, aku pulang duluan ya. Mau masak buat Ayah ku di rumah" Ucap Weni

"Aku juga mau pulang, mau mencatat materi Jaringan " ucap ku, sembari mengambil kunci motor dan mengikuti langkah Weni 

"Oke.. Hati-hati" pesan Rini yang masih ingin menetap di rumah Risya

Aku : "Aku pulang dulu ya kak"

Kak Virgo : "Iya, Hati-hati"

Aku: "Semangat Kerjanya kak !!!"

kak Virgo : "Ok"

Setelah pesan itu , chattingan antara aku dan kak Virgo pun Berakhir.

"See you tomorrow".

03

"Pak, saya sudah selesai" teriak ku, sambil mengangkat tangan.

"saya lihat dulu, sudah masuk apa belum. Berapa Nim nya ?" Tanya pak Hero.

"A08.50.009" Jawab ku dengan percaya diri.

"Oke, sudah ada disini dan terhubung ke Mikrotik saya. Kalau mau kamu bisa pulang duluan" Jelas pak Hero.

"Lea, tunggu kami dulu baru kamu keluar" cegah Risya.

"wleeee... Bye-bye" tidak ku pedulikan muka kesalnya, lalu ku berjalan keluar laboratorium Program.

Seketika aku ingat kalau aku akan mengantar Risya pulang. waktu praktikum Jaringan masih ada 1 jam , yah terpaksa aku menunggu sendiri di depan lab sendirian.

"dia laki-laki yang cool"  tanpa sadar ku tersenyum kecil dibalik masker ku.

ku perhatikan kemana saja ia berjalan, sesekali mata kami saling berpandangan. Perlahan tapi pasti kulihat dia melangkah ke arah ku.

"mungkin dia mau ke ruang atas" batin ku.

tapi, ternyata dia berdiri tepat didepan ku.

"wah, keren selesai duluan" katanya.

"aku kah yang duluan selesai ? Bukannya ada anak yang selesai duluan sebelum aku" Seingat ku ada satu anak yang memanggil pak hero dan menyembutkan Nimnya sebelum aku.

"Enggak, kamu yang pertama, dia hanya setor nomor 1 saja" Ia mencari posisi di anak tangga untuk duduk.

"Ohya ? wah aku gak percaya. Tapi sedikit kesal sih" gerutu ku.

"Kenapa kesal ?" tanya nya dengan nada yang lembut.

"Karena aku mencatat materi dari awal sampai terakhir tapi yang keluar di praktikum hanya materi ke 3 " jelas ku padanya

"Hahahaha...  intinya sekarang udah selesai" katanya sedikit menenangkan ku.

Tak lama kemudian dia kembali masuk ke dalam lab dan membantu mahasiswa yang sepertinya tidak bisa mengkonfigurasikan mikrotiknya. Masih ada 30 menit sebelum bel dan teman-teman ku masih didalam. Sambil menunggu seketika aku teringat beberapa kejadian saat menggunakan lab bebas kemarin.

flashback on

Aku : "kak, kaka dimana ? kami udah didepan lab".

Kak Virgo : "Masuk aja kedalam lab pemrograman, sebentar aku ke sana".

kami pun masuk ke dalam, dan di sana ada asisten lainnya yang tidak aku kenal.

"Permisi kak, kami mau pakai lab bebas" Izin ku dengan mereka.

"Mau pakai untuk mata kuliah apa ?" tanya salah satu aslab di sana.

"mau pinjam mikrotik kak, udah janjian sama kak Virgo kemarin"

setelah kegiatan izin-izinan selesai kami pun di bolehkan masuk kedalam lab. kuperhatikan setiap sudut lab pemrograman ini, karena angkatan kami kuliah di online-kan, jadi kami tidak sempat merasakan duduk atau masuk kedalam lab-lab yang ada di  kampus.

"Lea, kami mau ke toilet dulu ya" izin Risya, yang hanya ku balas dengan tanda OK.

Saat asik melihat keadaan sekitar, tiba-tiba seseorang datang dari belakang ku dan menepuk pelan pundak ku. Kemudian ku alihkan pandangan ku ke belakang.

"Lea kan ?" pertanyaan yang tidak langsung ku jawab. karena mata kami saling bertemu dengan jarak yang hanya kurang lebih 10cm saja. Aku terdiam kaku untuk beberapa detik

"Hai ?" dia melambaikan tangan nya untuk menyadarkan ku, yang membuat ku langsung tersadar.

"eh-eh, iya kak ?" Jawab ku terbata-bata.

"haha, kamu Lea kan ?" Tanya nya lagi.

"Iyah kak" jawab ku sembari membenarkan posisi duduk ku.

"Nah, ini mikrotiknya saya ambilkan 5 dari atas" ku ambil mikrotik nya.

" kamu tau cara konfigurasinya kan ?" Tanyanya sambil pindah posisi menjadi ke samping kanan ku.

"Aku coba dulu dengan ikutin modul yang udah pak Hero kasih" jelas ku yang hanya di balas dengan anggukan nya.  kemudian ia meninggal kan ku dan pergi keluar lab.

Tidak lama kemudian Risya dan yang lainnya datang. Kami mulai dari Konfigurasi  yang termudah sampai tersulit. Di mulai dari mengganti nama mikrotik, mengatur IP Address di setiap Ethernet, mengatur fitur DHCP agar bisa membagikan IP Address ke Laptop lain, dan sampai di tahap untuk membuat fitur wireless, kami tidak bisa mengerjakan tahap ini. karena sudah pasrah, mereka menyuruh ku untuk bertanya kepada aslab yang ada di sana. karena malu, aku pun chat kak Virgo

Aku :  kak, maaf bisa kesini ?

baru beberapa menit ku kirim pesan kepadanya, Ia langsung datang ke arah ku dan langsung bertanya.

"ada apa ?" tanya nya singkat.

ku jelaskan pada nya secara singkat tentang kami yang gagal membuat wireless .

"ohh. sini aku bantu, jadi begini..."

Deg ! lagi-lagi aku terdiam kaku karena posisi badan kami yang sangat dekat sekarang. Badan nya tepat di samping ku dengan tangan sebelah kirinya memegang sandaran kursi ku, tangan kanan nya memegang mouse.

apa kalian tau ? dalam posisi seperti ini aku dapat melihat dengan jelas pipinya yang putih bersih dan dari badannya tercium aroma parfumnya dengan jelas.

"Hemm.. Aroma parfum baccarat" batin ku.

Tidak ingin berlalma-lama menikmati aroma tubuhnya, aku pun berusaha untuk mengembalikan pikiran ku untuk fokus dengan apa yang dia jelaskan.

"Nah jadi begitu, udah paham ?" pertanyaan yang tidak tau harus ku jawab apa.

karena aku tidak fokus dari awal dia menjelaskan sampai akhir. Tolong aku, huwaaaa!!!

"kak bisa jelaskan kembali kah ? mau aku rekam supaya enggak lupa nanti" Tanya Weni.

"Oke aku jelaskan lagi ya, Lea pahami yang ini ya" yang hanya ku balas dengan anggukan kecil.

dia meluruskan tubuhnya, lalu melangkah menjauh dari ku.

"Akhirnya dia gak di sini lagi"  Batin ku.

"Oke ayo kita lanjutkan lagi. siap ya" katanya

bisa kalian tebak dia berada di mana sekarang ?

yah, ternyata tadi dia hanya pergi untuk mengambil kursi di  pojok dan membawanya tepat di  samping ku dengan posisi yang sama seperti di awal hanya saja kali ini dengan versi duduk dan lebih dekat.

"Ayo lea fokus-fokus" Batin ku pada diri sendiri.

"Oke kak" Kata weni yang sudah siap dengan hp nya di depan layar laptop. di belakang ku ada Risya dan Rini yang juga memperhatikan Materi singkat dari kak Virgo.

sedangkan aku ? berusaha untuk tetap fokus mendengarkan penjelasannya.

"oh gitu, oke kak makasih" kata Risya dan yang lainnya.

"eh ini boleh di pinjam dan bawa pulang kah ya ?" Tanya Weni dengan polos.

"Astaga Wen, pertanyaan mu itu loh. kamu berharap di jawab apa dari pertanyaan itu" Rini menjawab sambil menggelengkan kepalanya.

"Weh, enggak bisa dong" kata kak Virgo.

"Iyah Sembarangan aja kamu nih" lanjut ku.

"Ya kan siapa tau bisa gitu. Hehehehehehe" Ucapnya.

Setelah itu mereka kembali ke laptop mereka masing-masing begitu juga dengan kak Virgo yang tersenyum kecil, lalu pergi ke arah teman-temannya.

"Mereka untuk apa belajar Mikrotik Vir ?" Tanya asisten laki-laki yang lebih tinggi dari kak Virgo.

"Itu untuk Praktikum besok" Jelas kak Virgo dengan singkat.

setelah percakapan itu, aku tidak mendengarkan mereka lagi karena Risya meminta bantuan ku, begitu juga dengan Rini. setelah hampir 2 jam kami belajar dan menggunakan lab bebas. Akupun menyusun kembali 5 mikrotik dan menaruhnya di meja kosong paling belakang. Tidak lupa kami juga mengatakan terima kasih ke asisten yang ada di sana.

Aku : makasih banyak kak, aku pulang duluan

Kak Virgo :  Oke dek.

saat keluar dari lab kulihat dari balik pintu ada seseorang yang melambaikan tangannya pada ku. Aku pun membalas lambaian tangannya.

setelah pulang dari kampus, malam ini aku berencana untuk mencatat semua materi yang pak Hero berikan.

TING !

Kak Virgo : Jangan lupa bawa kabel dan catatannya besok.

Kaget ? Pastinya !

Aku : Siap kak !

Percakapan kami tidak berhenti sampai di sana, kami mulai membahas hal-hal yang random dan tiba sampai dia mengucapkan selamat malam.

kak virgo : kamu gak belajar ? kok main hp terus

Aku : Ini lagi tulis materi pak Hero

Kak Virgo : Oalah, okedeh kalau gitu semangat dan selamat malam.

Aku : Iya kak

Kak virgo : aku tidur duluan ya

Aku : ohya kak. See ya !

Flashback off

Tring ! Tring ! Tring !

 10 menit sebelum bel berbunyi teman-teman ku sudah keluar lab. karena kami tidak ada mata kuliah lain setelah ini maka kami langsung pulang, dan Risya pulang bersama ku.

"Sini kamu Lea !!!" Tanpa rasa malu Risya teriak memanggil nama ku di dan mencekek leher ku dengan sikunya

"Aaaa... ampun.. ampun Nyai Pororo" Kata ku yang membuat Rini tertawa terkecil.

"huh.. tega kamu ya ninggalin aku di dalam tadi, mana tempat duduk ku dengan yang lain berjauhan" keluh nya seperti biasa, jika aku meninggalkannya di lab saat praktikum maupun UTS.

"Hehehe, ya mangap Nyai" Jawab ku

"Lea aku pulang sama kamu kan ?" Tanya nya memastikan.

"Iyah, yok pulang" kata ku yang sudah siap di atas motor.

TING !

 ku sempatkan untuk melihat HP sebelum jalan. dan ternyata pesan dari kak Virgo.

Kak Virgo : Hati-hati

kata-kata yang dapat membuat ku senyum-senyum sendiri dibalik masker. Tapi tidak sempat ku balas pesan nya kerena Risya sudah naik ke motor ku. Akhirnya kami semua pulang.

"Oke kak, aku pasti akan hati-hati"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!