"saya terima nikahnya Arsylia sera nareswara binti arbianto widodo dengan mas kawin dan separangkat alat sholat di bayar tunai"
bagaimana para sanksi "sah"
Sahhhhhhh
Detik itu Arsylia sera nareswara resmi menjadi istri dari Abisam Reynad. Pernikahan yang terjadi karena Perjodohan dari kedua orangtua. tanpa pertemuan dan perkenalan antara Abi dan sera. Mereka di pertemukan tepat di hari Pernikahan terjadi.
***
Arsylia sera nareswara atau sering disapa arsy oleh temen temen nya dari semenjak arsy sekolah dasar sampai dia kuliah bahkan sampe dia kerja temen-temenya memanggilnya arsy. lain hal nya jika dia dirumah atau berkumpul dengan saudaranya Arsy mempunyai panggilan lain yaitu Sera. Arsy anak pertama dari pasangan arbianto widodo dan rini wulandari. Arsy memiliki adek yang begitu cerewet dan gampang berbaur dengan orang berbanding balik dengan dirinya. Adek arsy bernama Iren nera dhikara. Adeknya yang berpaut 5 tahun darinya kini berusia 20 tahun dan arsy berusia 25 tahun.
Abisam Reynand biasa di panggil abi atau sam di luar maupun di dalam lingkungan keluarga. Anak ke tiga dari pasangan salim dan maria. Kakak pertama abi bernama Nesaa berusia 31 tahun memiliki 1 anak bernama Nayra. Kakak kedua abi bernama Viona berusia 29 tahun memiliki anak kembar yang bernama Luvita dan Leo. sedangkan adik abisam bernama tiffany yang berusia 16 tahun memilik perbedaan usia jauh dari abisam, kini abisam berusia 26 tahun.
Burung-burung bersiul merdu di pagi hari mengganggu suami istri yang sedang tidur saling memunggungi.
Sera terbangun dari mimpi indahnya segera ia rentangkan otot-ototnya ke kanan dan ke kiri, ketika ia rentangkan ke kiri tidak sengaja matanya menemukan punggung seseorang yang tidur disebelahnya, badan yang tertutup selimut hingga sepinggang hanya memperlihatkan kaos putih yang seseorang kenakan.
Sera hendak berteriak tetapi otaknya masih berjalan dengan lancar ia baru teringat kalau memang sudah menikah dan menjadi istri dari Abisam Reynand.
Lama termenung memikirkan semalam dia bisa tidur berdua dengan suaminya di hotel tepat resepsi ia menikah kemarin sampai ia tersadar dari lamunanya karena panggilan seseorang.
"Ra ?"
"Ra ? Seraa ?"
"Ha , ehh ada apa ?"
"Ada yang kamu pikirkan ?"
"Haa ? ohh enggaaa, ga ada"
Mendapat jawaban dari istrinya, Abisam langsung bangun dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk membersihan badan.
Setelah pintu kamar mandi tertutup dengan sempurna sera bisa bernafas dengan lega, karena dari tadi ketika ia berbicara dengan suaminya jantungnya memompa dua kali lebih cepat.
Ceklek
Tidak butuh waktu lama untuk Abisam mandi. Abisam keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk sepinggang yang mempertontonkan perut yang terukur sempurna di depan istrinya. Sera yang terkejut dengan pemandangan indah tubuhnya langsung menunduk dan lari ke kamar mandi dan segera mengunci dengan jantung yang terus berdetak lebih kencang.
Melihat tingkah sera yang aneh Abisam berguma "padahal sah-sah aja meskipun melihat seluruh tubuhku" gumaan Abisam yang masih terdengar sera dari balik pintu kamar mandi.
Selesai dengan ritual mandinya Sera langsung keluar dari kamar mandi dengan baju lengkap yang menutup badannya.
Mata sera melirik ke kanan ke kiri tidak menemukan suaminya. Membuat hati sera sedikit lega karena dia tidak perlu canggung dengan suasana barunya apalagi bila ia hanya berdua saja dengan suaminya. Sera lantas ber make-up tipis hanya untuk tampil cantik di depan suaminya.
Ceklek
Suara pintu terbuka membuat Sera melihat ke arah pintu menampilakan seseorang yang membawa nampan berisikan makanan untuk sarapan. Mata sera bertemu ketika Abisam mulai mendekat sehingga mata mereka terkunci tetapi tak selang beberapa lama mereka memutuskan tatapannya dan suasana menjadi canggung lagi.
"Ayo sarapan, lalu segera bereskan barangmu kita sudah ditunggu di rumah keluarga saya"
Sera yang sedang memakai lipstik segera menyelesaikan sambil menjawab "eh iya iya"
Mereka sarapan dengan suasana yang tetap canggung hanya dentingan sendok dan garbu yang menghiasi kamar hotel. Tidak ada yang bisa mencairkan suasana canggung di pagi hari sampai usai mereka sarapan karena mereka memang memiliki sifat dingin dan susah berbaur terhadap orang baru.
Mereka akan mengeluarkan suara hanya ketika perlu dan tidak lebih dari kata tolong dan perintah.
***
"uda semua, barang kamu ga ada yang ketinggalan ? sambil meletakan tas ke bagasi mobil"
"eh ha engga ada"
suasana menjadi hening di dalam mobil tidak ada lagi pembicaraan antara sera dan abisam. sera yang sibuk dengan pemikirannya sendiri dengan arah pandang nya ke jalanan sedangkan abisam hanya fokus menyetir untuk menuju kediaman orangtua abisam.
Tidak memakan waktu yang lama Mereka sudah sampai rumah orangtua abizam. Mereka disambut kedua orangtua abizam serta saudara-saudara dari abizam, rupanya orangtua dan saudara sera juga sudah ada di rumah abizam.
"eh pengantin baru sudah datang, mari-mari masuk kedalam pasti lelah kan". ucap mama dari abizam.
Sera langsung menyalami kedua orangtuanya dan orangtua abizam serta saudara-saudara yang ada.
Mereka sudah di ruang makan kerana memang sudah menunjukan waktu makan siang di selangi berbincang ringan.
Setelah makan siang keluarga berkumpul di ruang kelurga
Suasana menjadi ramai saat orangtua abizam mulai memperkenalkan keluarganya, apalagi sera memang tidak tau sama sekali keluarga dari abizam begitu juga dengan abizam yang tidak tau keluarga dari sera yang di iringi gelak tawa yang tercipta.
Kini sera duduk di lantai yang beralaskan karpet bersebelahan dengan mama abizam dan saudara perempuan abizam.
Terimakasih untuk semua yang sudah membaca karya pertamaku🙏
sampai bertemu di episode selanjutnya (:
" Mommy, mommy "
suara anak kecil yang begitu nyaring dengan tiba-tiba duduk di pangkuan sera.
Nayra namanya , saut kakak dari abizam. Sera langsung senyum dan memeluk nayra yang sudah ada di pangkuannya.
Nayra bukan orang yang akrab sama orang, tapi gatau kenapa pas liat kamu langsung manggil kamu mommy dan duduk di pangkuanmu. Mungkin kamu terlalu menyentuh di hati Nayra. Lanjut Nessa kakak abizam.
Sera langsung mengangguk dan tersenyum.
***
Anggota keluarga sudah tidak lagi berkumpul melainkan melakukan aktivitasnya masing-masing
Waktu menunjukan pukul 4 sore sudah waktunya orangtua sera untuk pamit pulang. sebelum pulang orangtua sera menghampiri sera untuk berpamitan, sera yang sedang bermain dengan nayra karena memang sudah lengket sejak sera datang.
" Nak, "
" Eh mama ada apa ma ? "
Tanpa basa basi mama sera langsung memberi wejangan sedikit untuk sera
" Kamu harus menerima suami kamu ya nak, meskipun dengan sikap sedikit dinginya tapi dia orang yang baik. Kamu harus jadi istri yang penurut, yang baik dan layanan dia dengan baik ya nak. Kamu juga harus mempertahankan pernikahan meskipun nanti ada kerikil-kerikil yang ada di pernikahan mu. Mama pamit pulang ya, kamu juga harus jaga kesehatan nak "
Sera sedikit menitihkan air matanya setelah mendengar wejangan dari mama sera langsung memeluk mamanya.
" Papa juga pamit pulang ya , kamu baik-baik disini jaga kesehatan juga. Setelah memeluk mamanya sera memeluk papanya "
Jaga baik-baik sera bi, papa titip sera sama kamu, papa serahkan tanggungjawab papa untuk menjaga sera ke kamu.
Gatau dari mana datangnya abizam yang sudah berdiri di sebelah papa sera.
" Iya pa, papa tenang aja sera sudah menjadi tanggungjawab saya sambil memeluk papa sera "
***
Setelah kepergian orangtua Sera, Sera langsung menuju ke dapur untuk membantu mertuanya memasak untuk makan malam.
" Ada yang bisa saya bantu ma ? "
" Eh menantu, kok ga istirahat aja di kamar sama abi kamu pasti lelah kan kamu istirahat aja ya sama abi di kamar "
" Engga lelah kok ma, sini biar saya bantu kupas aja ma "
" Kamu ini, ya sudah terserah kamu "
Mereka terlihat akrab satu sama lain padahal Sera bukan orang yang gampang akrab terhadap orang baru tetapi mertuanya yang gampang mencairkan suasana di antara mereka.
" Kamu ga terbebani kan nak menikah dengan abi ? "
" E--ngga kok ma, saya ga merasa terbebani menikah dengan abizam "
" Kok manggil nama nak, Abi kan sekarang suami kamu biasain panggil "mas" ya mulai sekarang "
" E---mm iya--a ma "
Masakan sudah siap jam juga sudah menunjukan waktu makan malam kini saatnya mereka kumpul kembali dan makan malam tidak ada pembicaraan yang serius ketika mereka makan hanya sekedar guyonan kecil atau ejekan kecil kepada pengantin baru. Selesai makan mereka pamit undur diri dan masuk ke kamarnya masing-masing. Lain halnya dengan Sera, Sera sibuk membantu mbok Sur membersikan sisa makanan lebih tepatnya Sera menyibukan diri untuk menghindari berlama-lama satu ruangan dengan Abizam. Abizam sudah masuk duluan ke kamarnya ketika ia selesai makan malam.
Waktu sudah semakin malam kini Sera memberanikan diri masuk ke kamar Abizam.
Tok tok tok
" Masuk "
Ceklek
" o--h k---amu " Abizam terkejut kala yang masuk kamarnya sang Istri.
" Iiiiyaa " Sambil nyengir menampakan gigi putihnya untuk mengurangi rasa gugupnya.
Sera masuk kedalam dengan muka bingung dan ia bingung harus melakukan apa ia hanya berdiri diam di depan pintu. Abizam yang tahu pemikiran istrinya yang bingung lantas meresponya.
" Baju sama beberapa barang kebutuhan mu sudah di letakan di lemari sebelah kanan sama mama, kamar mandinya ada di sebelahnya lemari "
" ohh i--ya m--as,aku permisi ke kamar mandi "
Sera segera mengambil baju tidurnya tanpa memilih dan lansung menuju kamar mandi. Di dalam kamar mandi Sera masih meresakan jantungnya yang berpacu lebih cepat dari biasanya jantungan langsung otomatis berpacu dengan cepat kala berhadapan atau berbicara dengan Abizam.
Ceklek
Sera keluar dari kamar mandi dia masih bingung, dia berfikir langsung ke tempat tidur atau ikut duduk di sofa bareng suaminya . Lama dengan pemikirannya Sera di kejutkan dengan suara dari sang suami.
" Ra ? Sera ? "
" eh iya mm--aas, ada apa ? maksudnya ada yang bisa saya bantu ? "
" Kamu kenapa diam disitu ga capek ? "
" hehehe " *jawab Sera sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal dan menatap sang suami.
Abizam yang melihat tingkah imut istrinya menyunggikan senyumnya* " Kamu bisa langsung tidur aku masih mengecek beberapa e-mail "
" Engga mas, aku bisa nemenin kamu sampai selesai kok " Pada akhirnya Sera memutuskan untuk menghampiri suaminya dan duduk disebelah sang suami dengan jantung yang terus berdegup kencang.
" Ya sudah terserah kamu, tapi ga lama kok sebentar lagi selesai "
" iya mas "
Abizam yang terlihat serius dengan laptopnya sedangkan sera hanya diam dan meremas-remas baju tidurnya sesekali melihat arah pandang sang suami.
Tiba-tiba keluar satu pertanyaan dari Abizam yang keluar dari mulutnya.
" Ada yang ingin kamu tanyakan pada saya ? "
" emmmm sebenarnyaaaa, Alasan apa yang membuat mas bisa menerima perjodohan ini ? "
" Sudah saya tebak kamu pasti akan menanyakan hal itu, saya menerima perjodohan ini karena pacar saya tidak mau untuk serius "
Ha ? jadi mas abizam punya pacar ? gumaan sera di dalam hati.
Maaf bila ada typo
Terimakasih semua untuk yang meluangkan waktu membaca karyaku🙏
Bantu like, komen, dan share ya
Sangat di butuhkan vote dari kalian (:
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!