NovelToon NovelToon

Menikahi Kembaranku

Episode 1 Serbuk berlian

Gea mempunyai kembaran yang bertolak belakang dengan dirinya. Dari segi apapun mereka berbeda, kembarannya cowok namanya Gio. Selain tampan dan pintar dia juga populer di sekolah. Beda dengan Gea yang tidak begitu pintar dan juga tidak banyak yang kenal Gea di sekolah. Ibaratnya Gio serbuk berlian dan Gea serbuk pasir.

Orang tua mereka pasangan yang romantis. Papa Dion seorang manager rumah sakit dan mama Ana seorang dokter kandungan. Mereka selalu memperhatikan kedua anaknya ditengah kesibukannya.

Seperti saat ini mereka sedang sarapan bersama, yang menjadi kegiatan rutin setiap hari.

"Gio, adiknya dibonceng ya. Kasihan kalau adik telat terus. " saran mama pada anak laki-lakinya yang sedang menikmati sarapan itu.

Papa yang sibuk membaca berita di tablet nya melirik sedikit, ingin tahu reaksi anaknya itu.

"Ogah" Gio langsung menghentikan kegiatannya dan berdiri.

Gea yang duduk di sebrang nya hanya bisa melihat sikap dingin kembarannya itu.

"Gea mending telat ma, dari pada sama kulkas" cibir Gea.

Mereka memang beberapa tahun ini tidak akur dan jarang berinteraksi. Terkhusus Gio yang selalu menghindari Gea.

Gio mendengar itu tidak merespon, setelah menyalami kedua orang tuanya ia lalu pergi ke Sekolah dengan motornya.

Gea menyusulnya tapi dengan berlari karena kalau tidak akan tertinggal bus. Gea memilih menggunakan angkutan umum itu kalau bus bisa dikejar walau Gea harus berlari sekitar 50 meter dari rumah, itu menjadi olah raga rutin di pagi harinya.

Namun diam-diam Gio memperhatikan gadis itu dari kaca spion hingga mendapatkan bus.

Gea pernah dibonceng Gio tapi itu dulu saat hari pertama masuk sekolah menengah atas. Itupun diturunkan 100 meteran, yang bikin Gea kapok setelahnya.

Gio berpesan kalau di sekolah tidak ada yang boleh tahu kalau mereka kembar. Dan mereka seolah nggak saling kenal di sekolah padahal mereka sudah kelas 3 tapi tidak ada yang tahu. Kecuali teman dekat Gio yang bernama Zico yang mengetahui semuanya.

Zico sebenarnya naksir Gea hanya saja Gea tidak pernah menganggapnya. Padahal Zico kadang selalu ada buat Gea.

Dia kadang mengantar pulang Gea, karena kalau menjemput tidak bisa.Soalnya Zico rajanya telat.

Hari ini Gea harus telat, jadi dia harus kena hukuman bersama barisan para cowok yang telat termasuk Zico.

"Telat lagi nih? "Zico menyapa Gea sambil cengar-cengir menyebalkan buat Gea.

Gea membenarkan tatanan rambutnya,yang penuh keringat dan lepek. Sambil ngos-ngosan mengatur nafas.

"Iya nih, percuma tadi gue lari. Nyebelin" gerutu Gea.

"Kalian udah telat malah ngobrol" itu suara pak Boy guru bk yang setia menunggu anak telat dan siap menghukum mereka.

Seketika mereka menunduk padahal cuma menyapa sebentar.

Mereka di hukum lari keliling lapangan 10 kali. Ada sepuluh anak juga yang lari tapi Gea cewek sendiri.

"Pak, Gea jangan sepuluh dong kan kasihan dia cewek loh" Zico bernegosiasi sama pak Boy.

"Terus yang lima kali kamu mau gantiin? " pak Boy malah nantang

"Hah? ya enggak lah pak"

"Ya udah sana, nggak sah sok pahlawan kesiangan" pak Boy mendorong pantat Zico agar cepat larinya.

Zico menyusul Gea,

"Ge, nanti pulang bareng ya. Entar gue jajanin es krim deh" Zico malah merayu Gea.

"Males" Gea mempercepat laju larinya tidak mau sejajar dengan Zico.

Zico ini termasuk playboy karena terkenal gonta ganti pacar dan selalu menggoda para cewek cantik. Makanya dia suka Gea, karena sebenarnya Gea cantik hanya dia tutupi saja.

Gea tidak menggunakan make up seperti kebanyakan para cewek. Dia bahkan tidak pakai seragam ketat dan rok pendek. Rok Gea ia selutut bahkan kadang dibawah lutut. Itu adalah perintah Gio.

Gio tidak mau saudaranya mencolok, dia tahu kalau kalau Gea cantik dan harus dilindungi.

Gio sebenarnya diam-diam perhatian tapi tidak diperlihatkan. Kadang dia menyuruh Zico buat melakukan apa yang tidak bisa ia lakukan.

Seperti melindungi Gea dari cowok-cowok yang akan mendekati dia. Gio tidak mau kembarannya itu dekat dengan cowok lain, bahkan punya pacar.

Episode 2 : Gosipin Gio

Penggemar Gio banyak bahkan hampir semua cewek di sekolah dan yang pernah melihat Gio menyukainya. Termasuk teman-teman dekat Gea yang namanya Dinda dan Bella.

Mereka bertiga bukan cewek populer di sekolah bahkan tidak cantik dan anak pintar. Hanya cewek biasa aja yang menambah populasi sekolah.

Kebetulan mereka suka sekali duduk-duduk didepan kelas sambil cuci mata diam-diam. Kali ini yang lewat gengnya Gio yang terdiri dari Zico, Bian dan Arya. Mereka kumpulan cowok populer yang berasal dari kelas IPA 1 kelas favorit dan teladan. Tidak seperti kelasnya Gea ips 5 yang berisi siswa tertinggal.

"Eh, eh geng nya Gio mau lewat" kata Bella sebelum gengnya Gio lewat.

"Wah iya" Dinda merapikan rambutnya.

Sedangkan Gea tidak menghiraukan, lagian mau ngapain juga. Bodo amat mereka mau lewat kek mau enggak juga bukan urusannya.

"Hai Gea cantik" itu suara Zico ketika sudah berada tepat di depan mereka bertiga tapi yang salah tingkah Dinda dan Bella.

Gea yang disapa mencibir kan bibirnya tanda tidak suka.

Sedangkan Gio hanya melirik, tapi kebetulan matanya bertemu dengan mata Gea.

Selepas mereka berempat agak jauh, Dinda dan Bella meloncat kegirangan.

"Eh tadi si Gio ngelirik gue kayanya" Bella kegirangan.

"Heh, bukan itu gue aaaa" Dinda tidak mau kalah.

Dalam hati Gea, apaan mereka berdua.

"Oh, ya kira-kira siapa ya yang beruntung dapetin Gio? dia itu kaya bukan manusia hampir sempurna anjir" Bella kembali duduk.

Jadi Gea yang tadinya duduk di pinggir kini berada diantara mereka.Hanya bisa ngebatin. 'iya dia bukan manusia tapi iblis. '

"Hem, Gio itu udah tampan, pinter, populer, dan kaya. Dia kalau nggak dapet dewi atau bidadari gue nggak rela" Dinda memuji Gio.

"Tapi dia kan lagi deket sama Mika anak ipa 3 yang model itu" Bella mulai menggosip.

"Mika terlalu murahan, dia mah siapa aja yang ganteng diembat. " Dinda malah ngehina Mika.

"Iya sih, terus itu anak kelas dua si Raya kayanya juga deket sama Gio. " Bella sekarang ngomongin Raya.

"Oh yang mayoret itu? iya sih cantik tapi gue denger Gio suka cewek pintar sedangkan Raya nggak pernah rangking. Prestasi akademinya nol besar. " Dinda ternyata juga tahu tentang Raya.

"Gue tahu yang pas, itu yang dulu mantannya Gio yang kakak kelas yang juga selalu juara umum itu" Bella mengingat seseorang entah siapa.

"Oh oh gue tahu, kak Manda kan? iya iya dia cantik dan pintar. Cocok sama Gio. " Dinda yang ingat.

"Tapi kayanya mereka cuma deket pas olim aja deh" Bella mengingat lagi.

"Kayanya sempet jadian, mereka selalu jalan bareng. Banyak kok yang lihat. " Dinda menimpali.

Sedangkan Gea hanya mendengarkan mereka tanpa mau berkomentar. Karena dia tahu Gio tidak pernah menyukai satupun diantara mereka yang keganjenan.

Gea jadi ingat kalau dia pernah tidak sengaja membaca buku catatan Gio yang disimpan di laci kamarnya.

Yang bertuliskan ' Aku akan diam selama mencintai kamu. Kamu yang tidak bisa aku jadikan kekasih untuk selamanya. Jadi cukup aku saja yang tahu perasaan ini.'

Jadi bisa disimpulkan kalau Gio itu sudah lama suka sama seseorang tapi bertepuk sebelah tangan. Sedangkan yang Gea tahu cewek-cewek yang mereka sebutkan semuanya pasti bakalan mau sama Gio. Jadi sampai sekarang Gea tidak tahu siapa cewek itu. Mungkin ada salah satu dari mereka yang ternyata tidak suka Gio.

"Eh Ge, lo kenapa nggak jadian aja sama Zico? " Bella sekarang menyenggol Gea.

"Loh kenapa jadi gue? "

"Ya kita tahu lo udah lama deket sama Zico, sering pulang bareng kan lo? " Dinda menambahkan

"Enggak juga, itu kebetulan rumah kita searah makanya kadang gue nebeng dia. " jelas Gea.

"Masa" Dinda tidak percaya.

"Hem, kalian tahu kan Zico itu playboy ceweknya banyak. Ngapain juga gue deket sama yang modelnya kaya gitu " Gea membela diri.

"Tapi Zico ganteng Ge, masa lo nggak baper digodain sama dia? " Bella memuji Zico. " Bahkan bokapnya yang punya sekolah ini"

"Ya udah lo aja, gue mah kagak mau sama si buaya darat"

Episode 3 : PR

"Lo gila ya! main masuk aja kamar gue? " Gio marah saat Gea tiba-tiba masuk kamar Gio yang tidak dikunci.

Sedangkan yang punya kamar mau tidur,dan hanya menggunakan bokser aja.

Otomatis Gio menutup bagian intinya dengan selimut.

Gea mah santai aja padahal.

"Kerjakan PR gue dong, gue pusing nih. Besok pagi harus dikumpulin, gue takutnya nggak sempet nyontoh temen gue. " Gea memohon sambil menyodorkan bukunya.

Selimut yang tadinya Gio pakai kini ia selimut kan ke tubuh Gea. Karena Gea hanya memakai tengtop dan hotpan saja. Itu membuat dirinya dimata seksi, padahal emang kalau dirumah Gea suka pakai kaya gitu.

"Pakai baju dulu goblok! " Gio mendorong Gea keluar.

"Apaan sih dia, gue pakai baju. Bukan kah dia yang telanjang, ah dasar" gerutu Gea saat pintu ditutup.

Selimut Gio masih ada pada Gea. Lalu ia membungkus tubuhnya dengan benar, dan masuk lagi.

Kini Gio sudah pakai kaos, tapi belum sempat pakai celana. Baru mau melakukannya.

"Heh, begok! " bentak Gio.

"Udah deh, gue udah pernah lihat punya lo juga. Nggak usah ditutupin, ribet amat." Gea menyerahkan bukunya. " Nih, buku gue. Sebagai imbalan besok gue buatin makan siang spesial"

Gio tidak menerima bukunya.

Namun, Gea bersikeras dia meletakan buku itu diatas meja dan meletakkan selimut di atas tempat tidur.

"Lo juga udah pernah lihat punya gue" Gea malah menggoda Gio dengan menyodorkan tubuhnya yang bagian dadanya menyembul.

Gio menelan ludahnya.

Setelah kepergian Gea, Gio mengatur nafasnya dan detak jantungnya yang tidak karuan.

Gio sudah tidak bisa dalam situasi seperti ini. Dimana dia ketika melihat tubuh Gea yang seksi membuat adrenalin nya meningkat. Tidak seperti dulu lagi,yang bahkan mereka pernah mandi bareng dan ganti baju bersama. Ya itu kan pas mereka masih kecil.

Gio terpaksa mengerjakan PR Gea, padahal PR nya pelajaran akuntasi. Tapi Gio dengan mudah mengerjakannya tidak sampai sepuluh menit sudah selesai.

***

Pagi harinya.

Sesuai janji Gea membuatkan makan siang spesial buat Gio. Sebenarnya sudah sering kalau mama tidak sempet masak Gea lah yang bertugas masak.

Gea pandai memasak, bahkan masakan Gea lebih enak dari pada mama.

Seperti pagi ini Gea yang masak, karena dia bangun lebih pagi.

Gio meletakkan buku PR Gea di meja makan begitu saja tanpa bilang apapun.

"Buku siapa ini Gio? " papa yang hendak mau duduk melihat ada buku tergeletak.

Gio hanya memberi isyarat menunjuk dengan dagunya pada Gea yang sedang menyiapkan sarapan.

"Terus kenapa kamu yang bawa? " tanya papa lagi.

"Biasalah pa" jawab Gio santai sambil makan.

Gea yang merasa ada yang tidak beres, lalu melihat ada bukunya ditangan papa.

"Hah, itu punya Gea pa" Gea mencoba mengambilnya.

"Kamu suruh Gio buat ngerjain PR kamu? " papa tanya

"Iya, ya habisnya Gea pusing"

Papa geleng-geleng kepala.

Mama yang baru muncul langsung nimbrung setelah tahu situasinya.

"Gakpapa sih menurut mama, mas Gio harus bantu adiknya. Habis ini kan ujian kelulusan jadi kalian harus belajar bersama. Gio harus ngajarin adiknya" mama sambil menyiapkan makanan buat papa.

"Gio nggak ada waktu buat ngajarin dia. Biarin dia belajar sendiri." Gio bicara seperti itu tanpa melihat Gea padahal ada didepan matanya.

"Siapa juga yang mau belajar sama lo! " Gea agak tersinggung.

"Benar kata mama, Gio harus ngajarin adik kamu biar Gea juga bisa lulus dengan nilai yang baik" papa setuju dengan mama.

Gio menarik nafas, "Percuma ngajarin anak yang nggak punya otak"

Gea yang merasa terhina melototi Gio.

"Hus, Gio mulut nya" mama tidak terima.

"Maaf, Gio berangkat" Gio sudah selesai makan dan pergi. Tak lupa membawa bekalnya yang sudah siap didekatnya.

"Lihat kan tingkah Gio, seharusnya aku yang dipanggil kakak bukan dia." gerutu Gea.

Ya memang mama dan papa menyuruh Gea memanggil Gio 'mas/kakak' walau mereka kembar.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!