Keputusan Aurelia sudah bulat untuk pergi meninggalkan keramaian kota J demi mencari sebuah ketenangan ditempat yang akan menjadi tempat tinggalnya selama beberapa bulan ke depan
Aurelia memutuskan untuk pergi kesebuah desa terpencil yang berada di kota S desa itu bernama Karunaja bersama sahabatnya Diana , Aurelia mengajak sahabatnya itu untuk tinggal bersama nya selama beberapa bulan ke depan beruntung teman nya setuju dengan pendapatnya
Aurelia dan Diana membeli salah satu rumah di desa yang akan mereka tempati, rumah yang Aurelia dan Diana tergolong sebagai rumah yang lumayan mewah di desa itu dengan bangunan beton di dominasi dengan warna chat putih keemasan nya dibagian lantai dua nya memiliki tangga yang terbuat dari marmer menambah kesan aesthetic yang menjadi pemikat perhatian Aurelia dan Diana adalah bagian halaman depan dan belakang rumah itu begitu luas terdapat kursi goyang di kedua halaman rumah itu serta kursi bersantai disertai pagar besi setiap keliling nya.
meskipun rumahnya tidak terurus dengan baik oleh pemiliknya selama 12 tahun anehnya rumah yang lumayan besar ini dapat Aurelia dan Diana beli dengan harga yang lumayan murah kisaran 27 juta saja.
siapa yang tidak tertarik untuk membelinya semua orang pasti berbondong-bondong untuk memilikinya tetapi satu pun manusia dari mereka tidak ada niat sama sekali untuk membelinya jangan membeli melihatnya saja tidak berminat sangat aneh bukan?
saat Aurelia dan Diana pertama kali mengetahui rumah ini dijual melalui iklan di salah satu koran yang mereka ambil di pos surat rumah Aurelia tanpa pikir panjang mereka langsung menghubungi orang yang menjualnya. kini rumah itu sudah berganti hak milik menjadi milik Aurelia dan Diana meskipun saat masa liburan tenangnya akan berakhir Aurelia dan Diana tidak berniat untuk menjualnya dan akan menjadi tempat tinggalnya bila sesekali berlibur kemari untuk seterusnya walaupun mereka sudah memiliki keluarga masing-masing nantinya
setelah berkendara lumayan lama menuju ke desa karunaja yang lumayan jauh harus menggunakan mobil mereka akhirnya sampai ditempat tujuan. diparkirkan mobilnya tepat di depan halaman rumah itu
" kamu yakin ini tempatnya Rel " tanya Diana ragu setelah mereka turun dari mobil
" kamu kan bisa lihat sendiri gimana suasana nya sepi dan nyaman " ucap Aurelia
" tapi dimana pemiliknya masa kita ditelantarkan gini doang sih" kesal Diana
" ya sabar mungkin masih dijalan udah kamu santai aja Din nggak lama sampai juga nanti yang punya " ucap Aurelia yang sibuk dengan ponselnya
" ya udah deh " pasrah Diana
brem...
brem...
" eh itu bukan sih" bisik Diana pada Aurelia
" kayaknya iya deh " ucap Aurelia
keluarlah wanita paruh baya dan disusul seorang pria kisaran 45 tahun
" kalian yang beli rumah ini kan ? atas nama mbak Aurelia dan Diana" ucap pria itu
" ah iya.... itu kami dan ini cek kuitansinya bisa di lihat kembali" ucap Aurelia menyerahkannya
pria itu melihat sekilas dan menganggukkan kepalanya
" ini kunci rumahnya terimakasih sudah membeli rumah ini " ucap pria itu
" ah iya tuan sama-sama kami juga berterima kasih" ucap Diana
pria itu tersenyum singkat dan berpamitan pulang bersama wanita paruh baya disampingnya
wanita paruh baya itu menatap kearah Aurelia dan Diana sebentar sebelum mengatakan sesuatu
" semoga kalian betah dirumah ini" ucap wanita paruh baya itu berlalu pergi menyusul pria itu kedalam mobil
" iya nenek " ucap Diana tersenyum tanpa mengerti maksud dibalik perkataan wanita paruh baya itu
Klik.......
pintu terbuka
Aurelia dan Diana menyeret koper nya masuk kedalam rumah berdebu itu dinyalakan saklar lampu dan terpampang semua barang didalam rumah itu
Tak......
" Wah bagus banget sumpah " heboh Diana melihat sekeliling nya
" kayak gak pernah lihat yang beginian aja kamu udah sana bawa masuk koper lo sama koper gue kamar kita sebelahan aja gue mau bersih-bersih di sini dulu " suruh Aurelia
" iya iya kanjeng ratu " ledek Diana menirukan gayanya bak seorang pelayan kepada ratunya
" kurang ajar ya , cepetan sana ah " kesal Aurelia
Diana ngacir berlari menaiki anak tangga dengan membawa kedua koper mereka , sedangkan Aurelia menggulung rambu serta lengan bajunya dan membersihkan semua debu debu yang berserakan .
...✿ ✿ ✿ ✿...
21.00
Aurelia dan Dania sedang menikmati makan malam mereka dirumah barunya tiba-tiba dari arah belakang Dania merasakan ada hembusan angin pelan mengenai tengkuknya. dengan spontan Dania membalikan tubuhnya setengah kearah belakang Aurelia menghentikan makannya melihat Dania tiba-tiba menatap belakangnya
" kenapa kamu Dan " tanya Aurelia
" aku rasa ada yang tiup leher ku " ucap Dania bergidik ngeri
" perasaan mu aja kali jendela nya kan dibelakang mu makanya angin masuk gimana sih jangan bikin takut dong Dan " gerutu kesal Aurelia
" santai aja kali emang kamu aja yang takut aku juga ya , kenapa juga kamu buka jendela malam-malam kayak gak ada hari besok aja " ucap Dania beranjak menutup jendela dapur
" tadi kan habis masak asap nya banyak makanya ku buka " ucap Aurelia melanjutkan makannya
mereka pun kembali makan setelah selesai Dania langsung pergi menuju ke kamar nya sedangkan Aurelia mencuci piring bekas makan tadi
" kurang ajar tuh anak , sudah aku yang masak , aku yang beres rumah , aku juga yang cuci piring nyesel bawa anak itu kesini " gerutu Aurelia yang masih sibuk membilas satu demi satu piring dan peralatan masak lainnya
kembali hembusan angin terasa di tengkuk leher Aurelia yang menghentikannya aktivitas sesaat dilihatnya kearah belakang celingak-celinguk memastikan apa ada yang lewat sedangkan jendela dan pintu sudah terkunci rapat bagaimana bisa angin masuk tanpa sebab dengan cepat Aurelia menyelesaikan perkejaan nya dan memastikan semua lampu rumahnya mati dengan cepat Aurelia berlari menuju ke kamarnya
BRAAKKKK...
tanpa terasa Aurelia membanting pintu kamarnya begitu keras membuat Dania yang sudah masuk kedalam mimpi nya terbangun
" itu anak kenapa lagi sih " kesal Dania melanjutkan tidurnya tanpa perduli yang dilakukan Aurelia
sedangkan disisi lain Aurelia memutuskan untuk berendam sebelum tidur dan memakai skincare setelah itu Aurelia kembali ke kasur menarik selimut untuk tidur
...✿ ✿ ✿ ✿...
08.00
Aurelia baru saja terbangun dari tidurnya setelah semalaman tidak bisa tidur dengan cepat Aurelia membersihkan tubuhnya dan pergi ke lantai bawah disana sudah ada Dania yang memasak makanan
" eh kamu sudah bangun ku kira mati tadi " ucap Dania asal
" bangsat ya , kalau aku mati bakal ku gentayang sih kamu dulu baru aku tenang dikubur " ucap Aurelia kesal
" masih pagi aja marah, nih ku buatkan sarapan pagi walaupun udah masuk jam siang sih " ucap Dania meletakan omelet dan secangkir kopi panas
" tahu aja kesukaan ku " ucap Aurelia
" jelas lah kamu kan sahabat ku mulai dari bayi " ucap Dania
" eh tahu gak " tanya Dania
" gak , kan kamu gak kasih tahu " ucap Aurelia
" ishh dengar dulu " kesal Dania
" apaan cepetan " ucap Aurelia
"aku semalam gak bisa tidur anjir aku merasa ada yang lihatin aku terus makanya ku bangun pagi daripada kamu " ucap Dania
" kok cerita nya sama kayak aku , aku aja baru mau cerita ke kamu " ucap Aurelia
" tuhkan sudah ku duga rumah ini pasti ada apa-apa nya makanya dijual murah ,sumpah ya Rel aku semalaman merasa kayak di pelototi kalau tidur nih lihat kantung mata ku kelihatan gara-gara semalam " jelas Dania
" tapi gak mungkin dong mungkin itu hanya perasaan kita aja kali , kan kita baru pindah makanya begitu udah dijalanin aja dulu Dan" ucap Aurelia yang masih positif thinking
" ya udah deh " ucap Diana pasrah mengambil tas nya dan kunci mobil
" lo mau kemana" tanya Aurelia
" aku mau kerja ada urusan mendadak dari bos nih aku ke kantor dulu " ucap Diana
" hati-hati makan malam dirumah ya" teriak Aurelia
" iya " balas Diana
Sepanjang hari entah kenapa Aurelia merasa dirinya kini tengah diperhatikan oleh sepasang mata yang menatapnya tajam sama seperti tadi malam karena perasaanya mulai tidak enak akhirnya Aurelia buru-buru menyelesaikan acara masakannya yang akan menjadi makan malam bersamanya dengan Diana
ketika hendak meletakkan peralatan makan diatas meja Aurelia dikagetkan dengan suara lolongan anjing yang terdengar begitu dekat disekitar rumah meski Aurelia tipe orang yang selalu berpikir positif thinking tetap saja mendengar hal-hal begituan akan membuatnya takut dan bertepatan dengan suara bunyi bel buru-buru Aurelia berlari kearah pintu dan membuka nya dia begitu lega Diana yang pulang
" ada apa Rel ? kayak habis dikejar setan aja" ucap Diana gamblang
" ku pikir kamu bakal menginap di kantor " ucap Aurelia
" ya nggak lah mending aku pulang daripada disuruh nginap di kantor " kesal Diana
" tapi tumben kamu baru pulang biasanya jam 20.00 udah dirumah ? "tanya Aurelia
" bos suruh kita lembur soalnya ada proyek baru " ucap Diana
" aku mandi dulu baru kita makan" ucap Diana lagi
Aurelia menganggukkan kepala saja setuju sambil menunggu Diana mandi Aurelia membersihkan dapur dan peralatan masaknya
" eisttttssss.... biar aku yang cuci piring kamu pergi tidur aja " ucap Diana menghentikan Aurelia yang hendak membawa piring kotor ke dapur
" tumben kamu baik hari ini " tanya Aurelia
" aku merasa iba lihat kamu yang bereskan semua biar aku aja sekali-kali " ucap Diana terkekeh pelan
" dasar anak itu aku balik tidur ya jangan lupa matikan semua lampu " ucap Aurelia
" iya tenang aja sana hush ....hush...." usir Diana
...✿ ✿ ✿ ✿...
saat didalam kamar Aurelia segera membersihkan tubuhnya yang lengket karena seharian melakukan aktivitas yang melelahkan setelah selesai membersihkan tubuhnya Aurelia menatap tubuh moleknya didepan cermin yang tampak seksi itu dengan pakaian tidur tali satu dengan kain satin yang dingin
" cantik juga aku " gumam Aurelia menatap tubuhnya di cermin
kembali terdengar suara lolongan anjing itu lagi dengan cepat Aurelia menutup jendela kamar serta gordennya suara anjing itu semakin nyaring terdengar di telinganya Aurelia mencoba mengabaikan nya lagi pula ini bukan pertama kali ia mendengar suara anjing melolong dimalam hari tapi tetap saja dia takut.
Aurelia mulai membaringkan tubuh molek seksinya diatas kasur serta menarik selimut menutupi tubuhnya setelah itu Aurelia merasakan kantuknya yang menyerang nya dengan perlahan mata biru indah itu tertutup namun disela sisa kesadarannya sebelum larut ke bunga tidurnya Aurelia merasakan ada beban berat yang menimpa tubuhnya ia ingin membuka kedua mata nya kembali namun tidak bisa karena rasa kantuk hebat yang membuatnya tertidur.
tanpa Aurelia dan Diana sadari dari mereka menginjakkan kakinya memasuki rumah ini ada sesosok makhluk yang mengincar dengan tatapan penuh dendam ke Aurelia . sosok itu kini memandang tajam dengan warna mata merah menyala memandang tajam Aurelia yang tergolek ditempat tidur , Aurelia dan Diana tidak menyadari bahaya yang mengintainya dalam rumah itu.
...✿ ✿ ✿ ✿...
Disaat matahari mulai menyingsing suara kokok ayam menjadi pertanda datangnya pagi. Aurelia menggeliat merasa tidak nyaman dengan tubuhnya , matanya beberapa kali mengerjakan menyesuaikan pandangan nya dengan cahaya disekitar
dalam benaknya Aurelia tidak pernah tidur nyenyak ini selama ini ditambah kemarin malam dia tidak tidur dengan benar. saat Aurelia mulai sadar dia seketika terbelalak kaget menyadari dimana ia terbangun Aurelia berada di dalam bathub kamar mandi yang kosong dengan cepat Aurelia beranjak berdiri dari sana menatap tidak percaya apa yang terjadi.
" bagaimana bisa aku disini" gumam Aurelia berlari menuju kamarnya.
Aurelia ingat betul tadi malam ia tertidur di kasur empuknya dan dirinya juga tidak memiliki riwayat tidur sambil berjalan tubuhnya kini terasa kaku akibat tertidur semalaman di bathub walaupun kosong
segala pertanyaan aneh berputar memenuhi kepala Aurelia tentang bagaimana ia bisa berpindah posisi saat tidur. tetapi Aurelia mencoba menepis pertanyaan aneh di kepala cantiknya dengan berusaha tetap berpikir positif .tak ingin ambil pusing Aurelia memutuskan melaksanakan ritual paginya
setelah acara mandi nya selesai berniat ingin memakai pelembap di bibirnya di meja rias nya seketika
" ANJING.... ASTAGA " teriak Aurelia kaget menatap pantulan tubuhnya didepan cermin terutama pada bagian lehernya yang banyak sekali tanda kemerahan turun semakin turun semakin turun sampailah pada *********** yang banyak sekali tanda merah-merah disana bekas cumbuan seseorang , Aurelia dibuat panik akan hal itu siapa yang masuk kedalam kamarnya semua nya sudah dikunci terutama bagian pintu utama
sebab itulah sepanjang mandi Aurelia meringis sakit saat tubuhnya ia pegang ternyata karena tanda merah sialan ini yang entah berantah datang darimana kalau nyamuk pun tidak mungkin dan sangat mustahil sampai masuk kedalam baju apalagi di *********** pasti si pelaku menghisap nya begitu kuat sampai Aurelia meringis dibuatnya.
dengan sebisanya Aurelia menutupi semua area merah itu dengan make-up nya agar sahabatnya tidak curiga sebenarnya dirinya juga curiga siapa pelakunya .
" tumben kamu bangun siang betul hari ini ? biasanya jam 08.00 kamu udah bangun " gerutu Diana kesal
" emang jam berapa sekarang? " tanya Aurelia ikut duduk disamping Diana di sofa ruang TV
" lihat sendiri sana " tunjuk Diana kearah jam dinding
Aurelia menatap kearah jam dinding betapa terkejutnya dilihatnya jam menunjukkan pukul 10.00
" gak salah kah jam 10.00 itu " tanya Aurelia tidak percaya
" ya gak lah aku aja udah berkali-kali bangunin kamu , kamu nya aja yang tuli gak bangun-bangun " kesal Diana
" kamu gak kerja apa ? " tanya Aurelia
" aku ganti kan sift nya Mawar di tempat kerja " ucap Diana
" berarti malam dong kamu kerjanya ? terus aku gimana masa tinggal sendiri lagi " kesal Aurelia
" ya gimana lagi aku aja gak enak tolak Mawar , udah tenang aja aku kan pernah bilang rumah ini baik-baik aja gak usah panik cuman semalam aja kok " ucap Diana
" ishh kamu sih berhenti aja sudah kerja di perusahaan ku aja " ucap Aurelia
" malas ah kerja nya cuman dirumah aku maunya langsung di kantor " ucap Diana
" heh dengar ya kerjaan ku sebenarnya di kantor kamu aja yang lihat pas kebetulan aku kerjanya dirumah " kesal Aurelia
" udah terserah kamu aja aku gak perduli cuman semalam doang gak setiap hari atau gak kamu menginap di rumah tetangga aja " ucap Diana
" gila aja kamu? dari hari pertama aja kita belum pernah kenalan sama tetangga sini " ucap Aurelia
" iya ya itulah kamu sibuk terus " ucap Diana
" heh kamu juga " ucap Aurelia tidak terima
" mending aku buat kue buat tetangga disini " ucap Diana
" aku mau bersih -bersih teras luar dulu " ucap Aurelia beranjak dari duduknya
Klik....
Klik.....
dilihatnya sekeliling tampak sepi dengan santai Aurelia membersihkan teras rumahnya serta halaman depan rumah itu tanpa Aurelia sadari ada 3 orang para tetangga ibu -ibu bernama maria , ellis, kajeng mereka yang menghampiri rumah nya
" EH NENG MANIS " teriak salah satu ibu ibu memakai daster hitam motif bunga bernama kajeng
Aurelia membalikan tubuhnya menatap para ketiga ibu - ibu itu
" eh iya ibu-ibu ada apa? " sapa Aurelia mendekat ke arah para ibu ibu itu
" sejak kapan neng tinggal dirumah ini? " tanya ibu memakai daster merah bernama maria
" oh saya baru 2 hari tinggal disini bu " ucap Aurelia
" oh pantasan 2 hari ini ibu sering lihat rumah ini lampu nya nyala terus ada penghuni nya ternyata" ucap si ibu memakai daster putih polos bernama ellis
" lain kali kenalan dulu sama tetangga sini neng semuanya disini baik-baik gak ada yang jahat kok " ucap ibu Maria
" iya bu , saya emang niatnya mau jalan-jalan sama teman saya keliling kampung" ucap Aurelia
" nah bagus itu neng jarang loh anak muda sekarang yang mau begitu apalagi ini era anak jaman now sekarang " ucap ibu Kajeng
" saya masuk dulu ya bu soalnya ada kerjaan yang belum selesai" pamit Aurelia mulai risih
" iya silahkan kami juga mau pergi masih ada urusan biasa namanya juga ibu-ibu" ucap Ibu Maria
" hati-hati ya bu " ucap Aurelia
mereka hanya tersenyum saja tapi sebelum itu ada salah satu ibu-ibu yang membuat Aurelia setengah mati menjadi parno
" neng betah tinggal dirumah ini?" tanya ibu Ellis
" iya bu emang kenapa ya ? " tanya Aurelia
" ah gak apa-apa semoga betah ya ibu pamit dulu " ucap ibu Ellis berlalu pergi menyusul teman nya
Aurelia merasa parno mendengar ucapan ibu - ibu itu karena ia kerap merasakan kejadian yang tidak masuk di logika sama sekali sampai sekarang Aurelia belum menceritakan beberapa kejadian nya kepada Diana dia tidak mau membuat Diana merasa takut .
" kenapa kamu pucat banget mukanya " tanya Diana meletakkan kue nya diatas meja makan
"gak apa-apa aku cuman kaget aja lihat tupai tiba-tiba muncul didepan rumah " ucap Aurelia bohong
" oh ya udah nih kue nya coba kamu rasain enaklah? "tanya Diana
Aurelia memakannya satu potong kue dan menganggukkan kepalanya
" em... enak banget cocok kamu buka usaha toko kue " ucap Aurelia
" maunya gitu sih cuman uang ku gak cukup lagi buat buka usaha " ucap Diana
" iya juga sih" ucap Aurelia
...✿ ✿ ✿ ✿...
SIANG HARINYA PUKUL 14.00
mereka memutuskan untuk jalan jalan menikmati pedesaan yang lumayan masih banyak tumbuhan dan pepohonan yang menjulang tinggi . udaranya begitu sejuk dan menyegarkan padahal ini bukan sore hari Aurelia dan Diana tidak menyesal tinggal di desa ini
karena sekarang jam 14.00 siang tidak banyak tetangga yang memilih untuk berada didalam rumah hanya sedikit orang saja menjalankan aktivitas ditengah terik matahari sesekali Aurelia dan Diana berpapasan dengan penduduk desa yang hendak pergi ke sawah sangat menyenangkan sekali tinggal di desa yang masih asri ini tidak ada bisingnya kendaraan yang menyakitkan telinga.
" Neng orang baru ya disini?" tanya ibu paruh baya itu
Aurelia dan Diana mengerjakan sesaat ia berpapasan dengan seorang ibu ibu kisaran 35 tahun
" iya bu , kami baru pindah 2 hari yang lalu " ucap Diana dengan senyum ramahnya
" terus neng tinggal dimana? " tanya ibu itu lagi
ibu itu menebak kalau Aurelia dan Diana berasal dari kota terlihat dari cara berpakaian dan penampilan tidak seperti gadis kampung pada umumnya
" rumah yang ada di ujung jalan sini ibu " ucap Aurelia
ibu itu seketika terdiam tubuhnya kaku ditempat setelah mendengar kalimat yang terucap dari Aurelia ia bergidik ngeri membayangkan seorang gadis yang tinggal disana mana cuman berdua tinggal dirumah itu.
" aduh para eneng-eneng saya sarankan sebaiknya segera pindah dari rumah itu bahaya neng " ucap ibu itu
Aurelia dan Diana mengernyit bingung melihat ekspresi ketakutan yang terpancar dari ibu itu
" emang ada apa bu dengan rumah itu?"tanya Diana
" aduh sebaiknya neng pergi saja bahaya kalau tinggal lebih lama disitu " ucap si ibu tanpa memperdulikan jawaban dari lawan bicaranya ibu itu langsung pergi meninggalkan Aurelia dan Diana dengan sejuta pertanyaan aneh yang memenuhi benak mereka
tiba-tiba angin bertiup kencang hingga menyebabkan beberapa anak dedaunan kering berterbangan menjatuhi mereka pohon-pohon juga ikut bergoyang
rambut sebahu milik Aurelia berantakan dihempaskan oleh angin sama hal nya dengan Diana , Aurelia dan Diana bergidik ngeri merasa aneh dengan perubahan cuaca yang tiba tiba menjadi mendung gelap seperti pertanda buruk . suara gemuruh dari langit membuat Aurelia dan Diana memutuskan langsung kembali kerumah mereka.
" gila ya tuhan sudah ku duga nih rumah emang gak beres " ucap Diana tidak bisa berpikir lagi
" pokoknya kita harus pindah dari sini " ucap Diana beranjak dari duduknya
" kita gak bisa pindah gitu aja Dian " ucap Aurelia membuat Diana berhenti
" kamu masih mau pertahankan rumah angker ini hah " ucap Diana tidak habis pikir
" ya kan itu hanya spekulasi dari warga sini aja belum tentu lagi benar adanya " ucap Aurelia
" kamu emang udah gila Rel nyata-nyata nya ini rumah emang berhantu buktinya saat kita tinggal disini sudah ada beberapa kejadian yang gak masuk akal sama sekali " ucap Diana
" emang kamu tahu darimana aku gak pernah kok alami itu " ucap Aurelia bohong dan masih kekeh dengan pendirian nya
" aku setiap malam dengar suara anjing menggonggong setiap jam 12 malam setiap pagi bathtub kamar ku isi nya genangan air darah coba kamu bayangkan itu setiap pagi hari aku merasa selalu diperhatikan setiap kali aku sendiri , aku gak mau cerita ke kamu, aku tau karena kamu pasti gak bakal percaya sama ucapan ku " jelas Diana mengeluarkan keluh kesahnya
Aurelia terdiam sesaat kejadiannya hampir mirip dengan yang ia alami tapi tidak separah itu
" jadi kamu maunya gimana? " tanya Aurelia
" aku maunya kita pindah dari sini bodo amat uang kita lenyap gitu aja yang penting kita harus selamatkan diri dulu " ucap Diana
" gak aku gakmau kita pindah pasti ada solusinya jangan gegabah gini Dian" ucap Aurelia
" aku gak gegabah Rel aku cuman mau selamatkan diri kita aja kalau kamu emang mau disini silahkan ku mau pergi aku gak tahan tinggal disini" ucap Diana pergi menuju kamarnya membereskan semua pakaiannya
" kamu bisa pergi besok Dian diluar masih hujan " ucap Aurelia menghentikan langkah Diana yang berniat pergi
" kalau ku masih tetap disini yang ada aku gila Rel , maaf aku gak bisa lagi " ucap Diana menghempaskan tangan Aurelia
" Dian tunggu Diana..... Diana " teriak Aurelia berlari menyusul Diana yang sudah melajukan mobilnya pergi meninggalkan pekarangan rumah
" sial " umpat Aurelia mengusap wajahnya dibawah guyuran hujan deras dengan cepat Aurelia berlari memasuki rumah
tubuhnya menggigil kedinginan saat selesai mandi padahal tubuhnya hanya terkena air hujan sebentar. kilatan cahaya disertai gemuruh di langit membuat batinnya merasa miris hawa aneh dari rumah ini selalu Aurelia abaikan ia menganggap perasaan aneh yang dialami dirinya dan juga sahabatnya kini sebagai hal yang wajar mungkin penghuni dirumah ini belum terbiasa dengan kehadiran orang baru.
selesai berpakaian Aurelia mengambil handuk mengeringkan rambut basahnya gadis berambut sebahu itu menghadap keluar jendela. tetes demi tetes air hujan mengguyur bumi dengan sangat deras, hingga menimbulkan bunyi berisik dari genteng yang dijatuhi air hujan.
kilat kembali menyambar membuat Aurelia memejamkan matanya sesaat membayangkan bagaimana keadaan sahabatnya disana, suara gemuruh lebih nyaring dari tadi jujur saja Aurelia bukanlah sosok gadis pemberani sebab itulah dia membawa sahabatnya untuk tinggal bersamanya tapi nasi sudah menjadi bubur sahabatnya pergi meninggalkannya dirumah sendirian dia tidak membayangkan seandainya sekarang sedang malam hari.
mata Aurelia menyipit saat menangkap sesosok perempuan berdiri tidak jauh dari sebuah pohon cempaka yang ada dihalaman rumah nya , sosok perempuan dengan pakaian khas gadis desa dengan kebaya putih dan kain batik coklatnya wajahnya tidak terlihat karena posisinya menghadap membelakangi Aurelia
jantung Aurelia berdegup kencang saat perempuan itu membalikan tubuhnya dia mendongakkan wajahnya menatap kearah Aurelia dan mengarahkan jemarinya tepat kearah padanya.wajahnya memucat pasi dengan tatapan sendu gadis itu buru-buru menutup jendela nya. Aurelia merasa ketakutan yang teramat sangat, nafasnya kin tidak beraturan.
Aurelia merosot jatuh ke lantai suasana berubah mencekam menjadi hawa mistis yang begitu terasa, Aurelia sebisa mungkin berpikir positif ia tidak boleh dikalahkan dengan rasa takut yang tidak jelas ini.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!