NovelToon NovelToon

Nikah Rahasia

Bab 1

"Haiii.... kenalkan, aku Rido Pratama, aku terlahir dari hubungan satu malam Ayahku Bambang Atmaja pemilik AN Group, dan Ibuku Intan Pratiwi, salah satu karyawan terbaik Ayahku, mereka melakukan hubungan terlarang akibat pengaruh obat perangsang yang di berikan lawan Ayahku, saat mereka mengahadiri sebuah acara perusahan dan berujung lahirlah aku, anak yang tak di inginkan oleh Ayah dan keluarga Ayahku.

Aku mempunyai Abang tiri yang bernama Riki Atmaja 26hn, yang sekarang di persiapkan menjadi pengganti Ayahku, ke dua Kevin Atmaja 24 th, seorang Dokter di rumah sakit yang masih di bawah naungan AN grup, dan kaka tiriku Sindi Atmaja 22th mahasiswa di sebuah perguruan tinggi swasta yang tergolong elit di kota ku.

Aku terpaksa tinggal bersama mereka saat umurku 10 th, karena bundaku meninggal dunia, aku tak pernah di anggap ke beradaanku di rumah Ayah kandungku, mereka selalu menghina dan mencaci ku, tak jarang Abang angkatku memekul tubuh ringkihku ini.

Hidupku serasa hancur dan tak bearti sebelum aku bertemu, gadis cantik yang sepantaran denganku, dia membersihkan luka luka di tubuhku dan memberi aku makanan sisa yang ke betulan akan dia makan saat itu.

Aku berjanji suatu saat wanita cantik itu akan aku jadi kan pendamping hidupku saat besar nanti, aku mengikuti kemana pun gadis itu masuk sekolah, walau pun dia tidak menganalku, tidak mengapa yang penting aku mengenalnya dengan baik, termasuk luka hidupnya tak jauh dengan ku, sabarlah suatu saat nanti kau akan aku lindungi dengan kekuatan ku sendiri ( Rido Pratama ).

Haiii... Kenalkan Aku Aisyah kirani, aku tak tau siapa orang tua kandungku, aku di besarkan oleh orang tua angkatku yang bernama Eko Wardani, seorang manager di sebuah perusahaan ternama, Ibu angkatku Rani, Ibu sosialiata dan Adik angkatku Rika wardani yang usianya satu tahun di bawahku.

Aku di ambil dari sebuah panti asuhan yang aku tidak tau tempatnya di mana, setahun sebelum orang tua ankatku mempunyai anak, mereka menyayangi ku penuh cinta kasih, setelah mereka mempunyai anak kandung, aku hanya di anggap benalu di rumah itu.

Aku tak pernah di berikan makanan layak makan dan pakaian baru, bahkan aku di jadikan babu di rumah itu.

Ya.. aku menjalani hidupku pasrah, biarlah mereka menghina ku, menjadikan aku babu di rumah itu, asal aku punyai tempat tinggal, sampai suatu saat aku bisa mencari uang sendiri nantinya.

Namun entah apa yang terjadi, aku di nikah paksa dengan perbuatan yang tidak sama sekali aku lakukan, dengan orang yang aku tau dia teman sekelasku, pembalap liar, dingin dan tidak banyak teman yang aku tau.

Dan sekali lagi aku pasrah dalam hidupku, semoga aja bersama dia aku bisa hidup bahagia dan di lindungi, saat ini aku hanya bisa berharap dengan lelaki yang berstatus suami bagiku itu.

"WOIIII... DASAR KALIAN YA PASANGAN MESUM...!!"

Teriak warga yang menggrebek dua anak manusia yang sedang berhimpitan di pos ronda saat hujan yang lumayan deras.

"Tidak Pak, ini tidak seperti yang kalian pikirkan?!" ucap sang wanita panik.

"HALAHHHH.... SUDAH KETAUAN MASIH AJA NGELAK, SUDAH ARAK AJA KE RUMAH PAK RT...!!!"

Ucap salah satu warga.

Terpaksa kedua orang tersebut mengikuti warga yang menyeret mereka.

"Kak kenapa kaka diam aja, kenapa tidak bilang yang sebenarnya, ini tidak benar?!" ucap sang perempuan frustasi.

"Percuma juga kita berontak, mereka tidak akan percaya?!" ucap sang laki laki dengan raut wajah yang tenang.

"Ada apa ini, kalian ribut ribut di depan rumah saya?" tanya Pak Rt.

"INI PAK ADA PASANGAN BERBUAT MESUM DI POS RONDA, MANA MASIH SEKOLAH LAGI...!!!" seru warga.

Pak Rt kaget mendengar ucapan warganya.

"Mana mereka?" tanya Pak rt.

"Ini Pak, Nikah kan saja mereka Pak, dari pada mencemari lingkungan kita?!" seru warga lainnya.

"Pak, ini ngak seperti yang mereka lihat Pak, tolong dengarin penjelasan saya dulu?!" isak sang wanita.

"Ah kalian sudah berbuat yang ngak ngak, bilang ngak ngapa ngapain, mana ada maling ngaku, yang ada penjara penuh! omel warga.

"Sudah sudah tenang, kalian berdua mana KTP kalian?" tanya Pak Rt.

Mau tak mau mereka menyerahkan ktp dan kartu tanda pelajar.

"Ya ampun, masih sekolah tapi sudah berbuat yang tidak tidak?!" ucap Pak rt.

Si perempuan menggelengkan kepalanya dan yang laki laki hanya diam tanpa kata.

"Hubungi keluarga kalian!!" perintah Pak rt.

Tak lama datang lah keluarga pihak perempuan dan laki laki.

"DASAR ANAK PUNGUT NGAK GUNA, APA YANG KAU LAKUKAN, BIKIN MALU AJA KAMU INI...!!" ucap seorang ibu yang menjambak, si perempuan. Dia adalah Bu Rani, ibu angkat Aisyah.

"HIISSS.... DASAR NGAK ANAK NGAK IBU SAMA SAMA MURAHAN...!!" ucap seorang laki laki kisaran umur 26 th. Dia adalah abang tiri Rido, Riki Atmaja yang di telpon oleh Riki, walaupun marah dan kesal, mau tak mau dia menemui Rido di kampung sebelah, agar orang yang di bencinya itu tidak lagi datang kerumahnya, sebab sang Ayah tidak ada di rumah.

"Yah sudah Pak nikahin saja mereka, bikin malu aja?!" oceh Riki.

Akhirnya terjadi lah pernikahan Aisyah kirani dengan Rido Pratama.

"Bagaimana para saksi..."

Sah..

Sah...

Sah..

Setelah itu warga membubarkan diri dari rumah Pak Rt.

Sekarang kalian sudah sah menjadi suami istri secara agama nanti Bapak akan bantu mengurus surat nikah kalian, agar sah secara Agama dan Negara?!" ucap Pak rt.

"Baik Pak, "terimakasih..." ucap Rido dan menyalami Pak Rt dan beberapa orang di sana.

"Bu... boleh saya ganti baju lagi?" ucap Aisyah, iya tadi dia di pinjamin baju muslim oleh Bu Rt saat ijab kabul.

" Iya silahkan nak?!" ucap Bu rt.

"Terima kasih", ya Bu...?!" ucap Aira memberikan pakaian yang sudah dia pakai tadi.

"Sama sama nak?!" Bu rt tersenyum kepada Aisyah.

"Kami pulang dulu ya Pak, Bu?!" ucap Rido setelah melihat Aira berganti pakaian.

"Iya hati hati...?!" Pak Rt.

Aisyah mengikuti Rido dari belakang, mau tak mau dia harus ikut dengan Rido, yang sudah sah menjadi suaminya itu.

Bersambung...

***Haiii...

Jangan lupa like komen dan vote ya, oh iya jangan lupa baca juga karya aku yang berjudul AIRA SI GADIS DINGIN.

Bab 2

"Kenapa berjalan di belakang, sini di samping kaka?!" ucap Rido lembut, membuat Aisyah terlonjak kaget, biasanya Rido suaranya selalu dingin klau di tegur orang, dan Aisyah tak pernah menegur Rido selama ini, walaupun mereka satu kelas.

"Ah... I-iya?!" ucapa Aisyah gagap.

"kita mau kemana kak?!" tanya Aisyah sedikit takut.

"Mau ambil motor kaka dulu di pos ronda, abis itu kita makan, baru pulang?!" jawab Rido tanpa melihat ke Aisyah.

Aisyah hanya mengaguk, tanda mengerti, dan diam tak bertanya lagi, dia mengikuti Rido dari samping.

"Pakai jaket, kamu pasti kedinginan?!" ucap Rido memberikan jaket kepada Aisyah.

"Kaka yang bawa motor, pasti kaka dingin!" ucap Aisyah menunduk takut.

Bibir Rido tertarik membentuk senyum, dia senang sang istri yang baru di nikahi itu memberi perhatian, sudah lama semenjak sang Ibu pergi dia tak mendapatkan perhatian.

"Tidak apa, kaka sudah biasa, pakai lah?!" ucap Rido lembut.

Akhirnya Aisyah memakai jaket, yang mengeluarkan bau parfum rido.

"Pegang Kaka dek?!"

"Iya.." Aisyah lansung memegang ujung baju Rido.

Rido gemes melihat istri cantiknya itu, Rido sengaja mengerem motor dadakan agar sang istri memeluk tubuhnya, benar saja Aisyah reflek memeluk Rido.

"Kaka, jangan ngebut ngebut, aku takut?!" teriak Aisyah.

"Makanya peluk Kaka yang erat, biar ngak jatuh?!' ucap Rido.

Benar saja Aisyah memeluk Rido dengan erat, membuat gelayar aneh di tubuh ke dua insan manusia itu.

saat di lampu merah Rido berhenti, dia dengan sengaja memegang tangan sang istri, yang terasa dingin karena hawa malam yang sangat dingin karena habis turun hujan.

"Mau makan apa dek?!" tanya Rido.

"Apa aja bang, yang penting kenyang?!" ucap Aisyah, yang masih canggung.

Rido menganggukan kepala tanda mengerti.

"Kita makan di sini ya?!" ucap Rido memberhentikan motor di sebuah emperan toko yang menjual pecel lele

"Iya kak?!" Aisyah menurut saja, karena baru kali ini dia makan di luar, biasanya juga makan makanan sisa dari orang rumahnya.

"Ica mau makan apa?!" tanya Rido saat membaca daftar menu.

"Mau pecel ayam boleh kak?!" ucap Aisyah sedikit takut, selama ini dia ingin makan pecel ayam.

Rido menganggukan kepala, "minum apa dek?!"

"Teh manis anget aja kak?!" Rido menurut.

"Mang pecel ayam dua, teh masih anget dua, sama air putih dua mang?!" teriak Rido.

"Siap mas?!" ucap pedagang.

Mereka makan dalam diam.

"Ica mau tambah?!" tawar Rido.

"Ngak kak, ini sudah kenyang?!" Rido mengangguk tanda mengerti.

Selesai makan Rido mengajak Aisyah ke swalayan yang masih terbuka di sana.

Rido mengambil troly untuk membawa belanjaannya nanti.

"Dek, ambil kebutuhan kamu ya, sabun dan skin care kamu, ambil pakaian dalam ya?! Aira mengaguk tanda mengerti.

Setelah puas mengambil kebutuhan Aisyah, mereka berjalan menuju kebutuhan dapur dan snack.

Rido menyuruh Aisyah, mengambil buah dan bumbu dapur segala ikan, daging yang mereka butuhkan untuk beberapa hari.

Setelah puas, Rido mengajak Aisyah pulang ke apartemannya.

"Bisa dek, megang belanjaannya?!" tanya Rido.

"Bisa kak, tapi jangan ngebut ya?!"

Rido mengangguk tanda mengerti.

Rido melaju kan motor dengan kecepatan sedang sampai ke apartemennya.

"Sini kak, aku bawa sebagian?!" ucap Aisyah.

"Ambil yang ringan saja?!" ucap Rido.

Sesampai di dalam apartemen Rido langsung

merapikan belanjaannya di dalam kulkas dan di rak yang telah tersedia di sana.

Aisyah ikut membantu Rido merapaikan belanjaannya.

Bersambung....

Haiii... jangan lupa like komen dan vote ya, dan juga kasih hadiah heheheh....

ikuti juga ya ceritaku Aira si gadis dingin.

Bab 3

Rido mengajak Aisyah ke dalam kamarnya yang otomatis akan menjadi kamar mereka nantinya.

"Ica mandi lah dulu, pakai baju abang aja sementara ya?!" Rido menatap Aisyah dengan lembut,

"Iya kak, kamar mandinya dimana!" ucap Aisyah gugup.

"Itu di sebelah situ, handuk ada di dalam lemari di kamar mandi?!" terang Rido.

Aisyah gegas masuk ke dalam kamar mandi, untuk membersihkan tubuhnya yang sudah sedikit lengket.

Rido keluar dari kamar dan pergi ke kamar mandi yang ada di dekat dapur, dia juga membersih kan diri di sana.

"Ahh... Akhirnya gue punya teman di apartemen ini, hidup gue ngak akan hampa lagi, apartemen ini akan berasa hangat, Bunda semoga pilihanku tak salah ya bun, doakan adek ya bun?!" monolog Rido di kamar mandi.

Setelah selesai dengan ritualnya, Rido keluar dari kamar mandi.

Ternyata di luar sudah ada sang istri duduk di depan tv.

Rido berjalan ke arah sang istri dan duduk di samping Aisyah.

"Kaka..?!" ucap Aisyah sedikit kaget.

Rido memberikan senyum manisnya, yang baru pertama kali di persembahkan semenjak kepergian bundanya.

Rido memegang tangan Aisyah dengan lembut. tentu saja Aisyah menjadi tambah gugup, maklum selama ini Aisyah tidak pernah terlalu dekat dengan lawan jenis.

"Ica..." panggil Rido lembut.

"Iya kak" gugup Aisyah.

"Ica menerima pernikahan kita kan, walau pernikahan ini di grebek warga dan di tuduh melakukan yang bukan bukan, walau bagai manapun pernikahan kita sah di mata agama, dan sebentar lagi akan di urus surat nikah kita?!" ucap Rido lembut.

"Iya Kak, Ica terima mungkin sudah takdir kita seperti ini?!" ucap Aisyah pelan dan tersenyum manis, membuat hati Rido deg degan.

"Syukurlah, walau kita masih sangat muda dan masih sekolah, tapi kakak, berharap cuma ica satu satunya yang jadi pendaping hidup kaka sampai tua nanti, selain nanti ada anak anak kita yang memenuhi rumah kita?!" ucap Rido.

Wajah Aisyah langsung bersemu merah mendengar ucapan anak anak dari mulut Rido.

Rido terkekeh geli dan gemes melihat tingkah malu malu Aisyah.

"Kak!!" panggil Aisyah ragu ragu.

"Apa sayang?!" goda Rido.

Membuat Aisyah malu.

"Kenapa hmmm.." tanya Rido membelai kepala istri cantiknya.

"Gimana sekolah kita, apa ngak akan ada gosip dan apa kita ngak akan di keluarkan dari sekolah?!" tanya Aisyah cemas.

"Ica tenang saja, kaka sudah minta tolong sama Pak rt, dan tadi juga ada kepala sekolah kok?!" ucap Rido menenangkan Aisyah.

Aisya mengangguk tanda mengerti, dan bernafas lega.

"Besok libur, kita ambil pakaian dan barang barang penting Ica ya?!"

Aisyah mengangguk kan kepalanya.

"kak?!" panggil Aisyah lagi

"Kenapa hm...?!" Rido

"Besok Ica mau cari kerja sekalian ya?!"

"Untuk apa kerja sayang?!" tanya Rido yang sudah tau tujuannya.

"Buat biaya kita sehari hari sama sekolah kita kak?!"

Rido tersenyum lembut kepada sang istri cantiknya.

"Ica ngak perlu kerja sayang, Ica cukup di rumah aja, tungguin kaka pulang sayang?!" ucap Rido.

"Tapi Kak?!" ucapan Aisyah terpotong oleh jari Rido sudah bertengger cantik di bibirnya, untuk melarang Aisyah bicara.

"Cari nafkah itu urusan suami sayang, Jadi istri kakak ini cukup tunggu kakak di rumah, doakan kaka, supaya rezeki kaka lancar, buat kita kuliah nanti dan untuk kita bisa menabung?!" ucap Rido lembut.

"Aamiin.." ucap Aisyah.

"Sekarang kita tidur yuk... mata Ica sudah merah?!" ucap Rido membawa Aisyah masuk ke dalam kamarnya.

"Tidur lah sayang?!" ucap Rido

Aisyah menatap kasur itu dengan ragu.

"Kenapa hm... jangan takut, kaka ngak ngelakuin apa apa kok, kaka tau kita masih kelas sebelas, kaka juga ngak mau terjadi apa apa sama kamu sayang?!"

"Sini tidur kaka paling mau cium dan peluk adek aja, bolehkan?!" ucap Rido, membuat muka Asiyah bersemu merah?!"

Aisyah merangkak naik ke atas kasur dan merebahkan tubuhnya di samping Rido,membuat degup jantung mereka berdetak sangat kencang.

Rido langsung lansung memeluk mesra sang istri.

"Tidur lah sayang?!" ucap Rido lembut.

Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!