Cahaya matahari yang menembus dinding kaca sebuah apartemen mewah membangunkan raya dari tidurnya, rasa pusing yang masih di rasakan nya tiba-tiba hilang saat di dapati nya sosok laki-laki yang sedang tidur di sampingnya, sontak membuat Raya berteriak dan membangunkan laki-laki itu.
Mereka kemudian saling tatap, Raya kemudian menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang tanpa pakaian dengan beurai air mata Raya mencoba mengingat kejadian yang sudah menimpanya namun sayangnya ia tidak mengingat apapun.
"Siapa kamu?" Teriak Raya.
" kamu yang siapa kenapa bisa aku tidur sama kamu?"Tanya balik Rendy.
Belum sempat Raya menjawab tiba-tiba pintu kamar terbuka membuat Raya semakin takut. Mereka adalah orang tua Rendy dan tunangannya,papah Rendy sangat marah melihat perbuatan yang di lakukan anak kebanggaan nya itu.
"Rendy Apa yang sudah kamu lakukan ini." Bentak Artha syok.
"Pah Rendy gak tau kenapa bisa seperti ini."
"kamu kerterlaluan Rend kamu tega khianati aku." Ujar Bella kekasih Rendy.
"Bella aku bisa jelasin aku gak kenal dengan perempuan ini."
"Sudahlah Rend aku kecewa sama kamu pernikahan kita tinggal satu minggu tapi kamu tega berkhianat dan kamu perempuan ****** tidak tahu diri dasar pe***ur."
"A....ku bukan pe**cur aku bahkan tidak tahu kenapa aku bisa bersama dengannya."
"Sudah Cukup." Bentak Lina istri Artha.
Lina dan suami kemudian pergi meninggalkan apartemen milik Rendy, di ikuti Bella yang juga pergi menyisakan Raya dan Rendy.
Raya yang sedari tadi terisak tiba-tiba terkejut dengan cengkraman tangan Rendy, Raya hanya hanya bisa menahan sakit dari cengkraman itu.
"Hi... perempuan murahan bagaimana bisa kamu berada di apartemen ku ini?" tanya Rendy emosi.
"aaa.. sakit lepaskan aku... aku tidak tahu kenapa ini bisa terjadi."
"Hahaha.. sakit apa ini sakit apa yang kau rencanakan jawab aku jal*ng."
" Aku bukan ****** aku bukan murahan aku tidak tahu aku juga di jebak."
"klise alasan mu tidak berguna... pela*ur seperti kamu hanya menginginkan uang dan menggoda laki-laki kaya seperti aku."
Tiba-tiba Bayu asisten Rendy datang sejenak perdebatan itu berhenti.
" Ada apa?"
"Nyokap bokap lo menyuruh lo pulang sekarang."
" Baiklah gue bahkan sudah jijik melihat pe*acur ini."
"Sorry Ren lo harus pulang membawa perempuan ini."
" Apa... ." ucap Rendy tidak percaya "Tidak, gue tidak mau."
"Sudahlah Ren masalah ini harus di selesaikan lo mau kejadian ini terdengar oleh orang lain kan."
" Aku tidak bisa ikut."Ucap Raya."
"Tidak bisa kau harus ikut kami."Balas Bayu.
Mau tidak mau Raya ikut bersama Rendy dan Bayu, di perjalanan Raya hanya bisa terduduk dengan wajah lesu membuang pandangan keluar mobil sejenak berpikir cobaan apa lagi yang harus di hadapinya. Tak butuh waktu lama mobil memasuki sebuah gerbang nampak rumah mewah dengan halaman luas yang membuat Raya kagum sejenak. Rendy masuk kedalam rumah tanpa bicara sepatah kata pun, sedangkan raya berdiri mematung ia bingung harus berbuat tak terasa air matanya menetes Bayu yang melihat keadaan raya merasa heran di berpikir sepertinya raya perempuan Baik-baik entah apa yang terjadi antara raya dan Rendy Bayu hanya berpikir ada yang tidak beres pasti ada dalang di balik ini semua.
"Hei.. nama kamu siapa?" Tanya Bayu yang membuyarkan lamunan Raya.
" Ahhh.. nama ku Raya mas Raya Adha."
"Oh.. ayo masuk om Arta ingin bicara."
Raya akhirnya masuk mengikuti Bayu yang berjalan di depan keringat dingin membasahi tubuh Raya, ia tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini hidupnya benar-benar kacau duka kehilangan orang yang ia cintai belum sembuh di tambah cobaan yang begitu berat ia rasakan.
Di ruang keluarga,semua orang sudah berkumpul termasuk Raya, tak ada yang berani mengeluarkan suara semua diam tenggelam dalam pikiran masing-masing.Namun tiba-tiba pak Artha berbicara yang membuat Rendy kaget bukan main ia tidak menyangka papahnya akan cepat mengambil kesimpulan tanpa mendengarkan penjelasan atau mencari kebenarannya terlebih dahulu.
"papah mau kalian berdua menikah" Ucap Artha
"Apa.. Rendy gak mau pah Rendy bisa jelaskan semuanya Rendy bisa membuktikannya ini semua jebakan." ujar Rendy dengan mengeraskan suara nya "Lagian Rendy gak kenal siapa dia dan bagaimana bisa dia berada di apartemen milik Rendy."
"Tidak... kalian akan tetap menikah papah membesarkan mu bukan untuk menjadi laki-laki yang tidak bertanggung jawab."
" Tapi, Rendy akan menikah dengan Bella pah Rendy mohon pah."
"Agra akan menggantikan kamu menikah dengan Bella."
" Tidak Rendy tidak setuju pah Bella tunangan Rendy."
"Apa kamu akan membuat keluarga Sadega malu dengan perbuatan mu hah." Bentak Artha.
"Tapi setidaknya biarkan Rendy mencari buktinya pah ini hanya kesalahpahaman."
" Ini keputusan papah kamu tidak bisa menolak dan satu lagi karena kamu sudah mengecewakan papah papah akan menggantikan kedudukan mu di perusahaan dengan Agra."
"yaaahhh... terserah." Ucap Rendy kesal.
Rendy kemudian pergi ia bahagia."enyangka hidupnya akan hancur seperti ini, sedangkan raya hanya bisa diam meratapi nasibnya saat ini ia tidak mampu berucap bahkan melawan. Hanya kata pasrah yang ia ucapkan dalam hati nya. Di lain sisi Bayu mengamati wajah Lina yang sedari tadi tersenyum seperti sedang menyembunyikan sesuatu.
Keesokan harinya, tanpa di bayangkan oleh Raya sebelumnya ia harus menikah secepat ini tanpa ada sanak saudara bahkan orang tua pernikahan sederhana hanya di hadiri penghulu dan beberapa saksi. Setelah mengucapkan ijab qabul Raya dan Rendy telah sah menjadi suami istri. Dari jauh Agra tertawa penuh kemenangan karena apa yang di mimpikan nya akhirnya terwujud menikah dengan Bella dan menjadi orang nomor satu di perusahaan. Arga merupakan adik tiri Rendy yang di bawa Lina dari pernikahan sebelumnya.
Raya bingung harus melakukan apa duduk di kamar Rendy yang sudah menjadi suaminya tanpa ia kenal siapa Rendy dan keluarganya. Jam sudah menujukan pukul satu malam, namun Rendy belum juga pulang Raya yang sudah lelah memilih tidur di sofa tiba-tiba baru saja terlelap raya di kagetkan dengan Bayu yang tiba-tiba masuk kekamar dengan memboyong Rendy yang sudah mabuk berat
"Eh.. Raya tolong bantuin."
" iya mas.. mas Rendy kenapa kok bisa kek gini?"
"yah kamu ngertiin ajalah Rendy tidak bisa menerima kenyataan ini."
" Mas Bayu tolong percaya aku gak mungkin menjebak mas Rendy aku juga korban ku mohon percaya."
"Aku percaya kamu pasti orang baik untuk saat ini kamu jalani aja dulu pelan-pelan kita cari Kebenarannya."
" Terimakasih mas."
"kalau gitu aku pulang dulu kamu jagain Rendy.. oh yaa Raya sebenarnya Rendy orang yang baik."
" Iya mas terimakasih."
Bayu pun pegi meninggalkan kamar Raya, kemudian mengambil air hangat untuk membersihkan tubuh Rendy dan mengganti pakaiannya.
Matahari sudah berada di ufuk nya cahaya yang terik menembus dari balik jendela membangunkan Rendy rasa pusing dan mual yang masih setia ia rasakan, kenyataan pahit harus di hadapinya saat ini menikah dengan perempuan yang sudah membuat hidupnya hancur.
"Mas.. udah bangun ini aku buatin teh."
"cuihhh.. najis jangan harap aku meminumnya."
Pergi meninggalkan Raya dan menuju kamar mandi, ada rasa kesal di hati Raya namun ia tahan Raya sadar bagaimana pun sikap Rendy ia adalah istri sahnya sekarang mencoba ikhlas dan menerima kenyataan saat ini tugasnya hanya berbakti untuk sang suami.Tak berapa lama Rendy sudah selesai dengan rutinitas nya
" Mas... mau sarapan."
" Berhenti bersikap sok baik di depan ku perempuan ****** lihat saja aku tak akan membiarkan kau hidup bahagia."
"Jangan panggil aku ****** mas aku tidak seperti itu ini hanya kesalahpahaman."
" apa kau bilang salah paham apa yang kau mau hah.. kau lihat saja setelah ini aku akan menyiksa hidup mu."
Rendy kemudian meninggalkan Raya yang sudah terisak bahkan untuk melawan Rendy saja ia tidak sanggup saat ini.
"Bagaimana bisa aku berada di apartemen milik nya? oh Tuhan." rintih Raya.
Rendy menemui papahnya di ruang kerja, entah rencana apalagi yang di lakukan papahnya Rendy pun tidak bisa menebaknya.
Di dalam ruangan hanya ada Rendy dan pak artha di luar dugaan pak Artha akan memindahkan Rendy ke kantor cabang yang ada di bandung,ada rasa kesal di hatinya namun ia pendam mengingat sang papah tidak bisa di bantah Rendy hanya menurut saat ini.
Setelah melakukan perjalanan yang lumayan jauh Raya dan Rendy sudah tiba di bandung mereka bergegas masuk kedalam rumah sedangkan Bayu pulang kerumah orangtuanya karna Bayu berasal dari Bandung.
"Heh.. j****g itu kamar mu kamar ku ada di atas dan ingat aku tidak akan memperkerjakan pembantu untuk mu, bahkan kau sendiri lebih rendah daripada pembantu dan satu lagi kalau kau tidak ingin mati kelaparan ku saran kan kau bekerja aku tidak akan memberi mu nafkah apa pun."
" baiklah mas.. tapi bisakah jangan memanggil ku j****g aku punya nama."
Tanpa menghiraukan, Rendy berlalu meninggalkan Raya, tak terasa bulir bening jatuh di pipinya hidup yang berantakan di tambah lagi tempat tinggal baru yang tak satu pun ia kenal. Raya kemudian masuk kekamar nya setelah membersihkan diri ia pun tertidur.
Jam menunjukan pukul 7 pagi, Raya sudah melakukan aktifitas nya membersihkan kan rumah sedangkan Rendy yang sudah siap untuk berangkat ke kantor.Raya yang melihat Rendy yang sudah keluar rumah berusaha menyapa namun tak ada tanggapan dari Rendy saat raya ingin meraih tangan Rendy dan mencium punggung tangannya tiba-tiba Rendy menipis tangan raya.
"jauhkan tangan kotor mu itu aku sangat jijik."
Raya yang mendengar ucapan Rendy merasa sedih hatinya serasa perih, segitu kotornya kah dirinya saat ini bukan pernikahan seperti ini yang ia harapkan.Setelah mobil Rendy pergi raya bergegas masuk kedalam rumah hari ini ia akan mencari kerja untuk menyambung hidup karna tidak mungkin ia meminta uang kepada Rendy.
Rendy baru saja sampai di kantor nya, rasa kesal masih menyelimuti diri pindah ke kantor cabang dan membiarkan Agra berkuasa di kantor pusat tiba-tiba lamunannya buyar Bayu yang masuk kedalam ruangan berusaha menyemangati Rendy.
" Lo sabar aja.. semua pasti ada jalannya."
"huh.. loo sih enak ngomong."
" Hmm.. tapi dari yang gue lihat atas kejadian ini seperti ada orang yang sengaja ingin menghancurkan lo."
"maksud lo apa...?''
" Gue coba cari rekaman semua CCTV yang ada di apartemen tapi gak ada kayanya ada yang sengaja menghapusnya."
"Apa... lo bener udah cek semua atau gak sih."
"Lo gak curiga gitu dengan orang si sekitar lo.??"
" Entah lah Bay gue gak bisa mikir.. jadi gue mohon sama lo bantu gue ngungkap semuanya."
"tenang aja tanpa lo minta gue lakuin kok."
" makasih Bay lo adalah orang satu-satunya yang percaya dengan gue."
"Hmm.. iya... dan satu lagi perlakukan raya dengan baik dia tidak salah pasti dia juga korban."
" soal itu entahlah.. aku bahkan sangat muak melihat wajahnya.."
"Jangan seperti itu kebenaran pasti akan terungkap."
" terserah lho...."
Di lain tempat Raya, yang sudah mendapatkan pekerjaan sebagai karyawan di sebuah cafe merasa sangat senang karna hari itu juga ia bisa langsung bekerja.Menguatkan hati atas apa yang telah terjadi menerima takdir yang telah Tuhan gariskan adalah cara berdamai dengan keadaan saat ini.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!