Jalanan macet, suara klakson mobil saling bersahutan. Terdengar suara-suara orang yang saling berteriak menyuruh minggir.
Tapi, ada seseorang gadis yang terus berdiri mematung di tengah jalan raya sambil memejamkan matanya di tengah hujan.
Tiba-tiba ada seseorang yang menarik tangannya dan membawanya pergi ke suatu tempat.
Sampai disebuah rumah kumuh yang hanya berdinding koran bekas, gadis itu baru tersadar. Ternyata ia sudah berjalan ketempat ini tanpa sadar.
Kemudian ia memandang sekeliling ruangan yang berhiaskan cahaya redup dari lampu petromax jadul dan berbagai barang-barang antik menghiasi ruangan itu.
Kemudian Ia menatap seseorang yang berada dihadapannya. Ia melihat wajah seorang nenek tua yang wajahnya penuh kerutan, berambut putih dan memakai kebaya putih.
Gadis itu langsung menjerit ketakutan dan mundur. Tapi, dengan senyuman ramah nenek tua itu malah menyodorkan semangkuk mie instan hangat di depan gadis itu.
"Makan dulu dan pakai handuk ini untuk menghangatkan tubuhmu yang basah terkena siraman hujan." ujar nenek itu dengan suara serak di sertai batuk.
"Kenapa nenek menyelamatkanku! aku ingin menyusul kedua orangtuaku!" gadis itu berteriak marah dan pergi dari rumah itu.
Tapi, nenek itu tak putus asa. Ia membawa sebuah kotak berwarna emas dan memberikan kotak itu kepada gadis itu sebelum pergi
"Bawa ini bersamamu. Itu akan membawamu ke dunia yang baru."
Gadis itu mengambil kotak itu dan berjalan pergi.
Di depan sebuah jendela besar yang terbuka, angin berhembus menerpa rambut seorang gadis cantik yang tengah sibuk menatap layar tabletnya. jemari lentiknya dengan terampil membuat garis-garis sederhana yang saling terhubung menjadi sebuah gambaran yang mulai sempurna.
Gadis berumur 23 tahun itu bernama Kinara Angelica yang merupakan seorang penulis cerita komik best seller yang cukup terkenal seantero Indonesia. Karya-karyanya selalu nangkring di peringkat lima besar dan selalu dinanti-nantikan dan oleh para pengemarnya.
Hampir setengah tahun sudah ia hiatus dan ingin berhenti mengambar. Namun entah mendapat energi dari mana. Kinara tiba-tiba menemukan mood mengambarnya lagi. Sebab itu, hari ini ia mulai melatih jari-jarinya yang mulai kaku setelah lama tak memegang stylus pen.
Sesekali Kinara menatap keluar jendela apartemennya untuk menghirup udara segar atau sekedar mencari inspirasi dari orang yang berlalu lalang dan berbagai aktivitas manusia di bawah gedung apartemenya.
Namun tak sengaja, ekor matanya bertemu seorang lelaki yang sedang duduk di sebuah bangku depan minimarket. Merasa tertarik, Kinara mengambil sebuah teropong untuk melihat wajah lelaki itu lebih dekat.
Mata, hidung, dan bibir, semuanya terbingkai indah di wajah lelaki itu. Mana mungkin ia tak tersihir melihat rupa indah karya ciptaan tuhan yang satu itu. Sebuah ide langsung muncul di otak Kinara.
Dengan cepat ia menghampus gambar yang sudah hampir tujuh puluh persen jadi dan mulai membuka lembar baru lagi. Kinara mulai menggambar sosok tampan yang berhasil membuatnya menemukan ide.
Entah mendapat kekuatan super dari mana, tangannya bergerak dua kali lebih cepat dari biasanya karna takut lelaki itu pergi dari pandangan matanya.
Menit demi menit berlalu, akhirnya Kinara berhasil mendapatkan sketsa karakter utama sesuai dengan yang dia inginkan. Senyumnya terlihat mengembang menatap gambarnya.
Wow perfect! Gumanya dalam hati.
Kinara kembali menatap keluar jendela, ternyata lelaki yang tadi sudah pergi dari halaman minimarket tanpa sepengetahuannya. Ekspresinya langsung terlihat kecewa.
...🍒🍒🍒...
Alarm berbunyi nyaring, Kinara membuka sedikit matanya. Tangannya mulai meraba-raba lemari kecil di samping tempat tidurnya untuk mencari jam waker yang sejak tadi terus berteriak ... Pikaa pikaaaa Chuuuu! Kring kring!
Setelah menemukannya, Kinara bergegas menekan tombol off sampai suara nyaring nan berisik itu berhenti terdengar. Semuanya dilakukannya tanpa sekalipun ia membuka mata.
Kinara hanya tersenyum dan menaruh kembali alarm pikachu kesayangannya ke atas lemari lalu melanjutkan tidurnya kembali.
Namun tiba-tiba, Kinara merasakan ada sebuah kaki panjang yang menimpa di atas kakinya disusul dengan sebuah tangan yang mengerayap di dadanya.
Kinara yang merasa terusik langsung membuka matanya lebar-lebar dan terkejut bukan main melihat sosok lelaki yang tidur disampingnya sambil memeluk dirinya.
"Huwaaa!!!" Teriak Kinara panik langsung menedang lelaki itu hingga ke ujung dinding.
Kinara beranjak bangkit, ia menyilangkan kedua tangan di depan dada dan memeriksa pakaiannya. Ia terlihat sangat syok saat mendapati dua kancing bajunya yang terbuka.
"Siapa kamu! Dasar cowok mesum!!" Kinara mengambil bantal dan langsung memukul lelaki itu dengan brutal.
Namun anehnya lelaki itu tak merespon apapun meskipun Kinara sudah menendang, meninju bahkan meremas wajah tampannya.
"Apa dia sudah mati?" Kinara perlahan mendekatinya mencoba mengecek napasnya.
"Syukur dia masih napas."
Kinara menghela napas lega. Kini ia berjalan mondar-mandir sambil memutar otaknya mencari ide. Kalau ia meminta bantuan tetangga apartemennya, pasti dikiranya ia melakukan sesuatu yang macam-macam semalam bersama lelaki itu.
"Tunggu sebentar! Apa aku mengenal orang ini?" Kinara berjalan mendekat dan mengamati wajah lelaki yang tampak familiar baginya.
"Siapa ya? Kok dia bisa ada di kamarku?"
Kinara mulai mengingat-ingat rentetan kejadian atau peristiwa apa yang telah ia lakukan dari kemarin sampai malam sebelum ia tidur. Namun, kegiatannya sehari-harinya memang hanya di dalam apartemen saja mengambar cerita baru untuk comebacknya.
Kalaupun keluar, ia hanya pergi ke super market terdekat untuk berbelanja kebutuhan pokok. Kalau bosan, ia palingan main ke apartemen sebelah. Lalu bagaimana ceritanya ada seorang lelaki yang sampai masuk ke dalam kamarnya?
Tunggu!
Kinara mengambil tablet lalu memandang lelaki yang sedang tidur diranjangnya dan gambar karakter komik yang telah dibuatnya. Ia mulai membandingkan keduanya. Dari wajah, gaya rambut, hingga pakaian yang dikenakannya terlihat sama persis dengan apa yang ia gambar. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?
Apa jangan-jangan ini lelaki kemarin yang aku gambar di depan minimarket?
Kinara memukul-mukul kepalanya sendiri karna merasa frustrasi. Ia mencoba menyadarkan dirinya. Siapa tahu, ia sekarang tengah berada di alam bawah sadarnya alias mimpi!
Drrrtt drtt!!
Kinara mengambil ponselnya yang bergetar. Sebelah alisnya terangkat saat muncul sebuah notifikasi di layar tabletnya yang berisikan ucapan selamat dari situs MangaX karna karakter komik buatannya sudah selesai direview.
_____________________________________________
Congratulation! Karakter utama dari cerita anda yang berjudul "Love For You" telah disetujui. Selanjutnya mulailah update chapter pertama pada ceritamu, ya!
_____________________________________________
Kinara tersenyum senang dan tiba-tiba saja lelaki yang sedang tertidur pulas itu terbangun dan duduk di atas ranjangnya dengan tatapan kosong.
Huwaaaa!!!
Kinara langsung melompat kaget dengan pupil mata yang membulat dengan sempurna. Tak lupa, tangannya selalu siap siaga barangkali lelaki itu mau berbuat jahat kepadanya.
"Siapa kamu?" tanya Kinara setengah berteriak ketakutan.
Lelaki itu hanya diam dengan sorot mata tajam yang kini tertuju ke arah Kinara yang sedang mengepalkan tangan siap meninjunya.
"Kamu dari mana, kok bisa masuk ke kamarku. Mau maling ya?" cecar Kinara lagi.
Lagi-lagi lelaki itu tak menunjukan respon apapun. Ia tak bergerak sedikitpun dan masih berada di posisi yang sama sejak ia bangun tidur tadi.
Tok tok tok!
Kinara sontak menoleh saat mendengar seseorang mengetuk pintu apartemennya. "Tunggu disini sebentar disini! Please jangan bersuara dan jangan keluar dari sini!" tekannya kemudian berjalan keluar dari kamar dan tak lupa mengunci pintunya.
"Sabar!!" teriak Kinara saat mendengar ketukan pintunya makin terdengar liar.
Sembari berjalan Kinara mengacak-acak rambutnya, seolah ia sedang di fase mengumpulkan nyawa selepas bangun tidur. Gagang pintu sudah ditekan, Kinara tinggal menunjukan bakat aktingnya dengan berpura-pura sedang menguap.
"Kenapa lama banget buka pintunya? Anak gadis jam segini baru bangun?" cecar seorang lelaki yang langsung menerobos masuk ke dalam apartemen Kinara.
Siapa lagi kalau bukan Andika Sebastian, lelaki yang biasanya dipanggil Kak Dika oleh Kinara itu merupakan sahabat dekat Kiano (Kakak Kinara). Karna harus bekerja di luar kota dan meninggalkan adiknya sendirian. Kiano meminta sahabatnya itu untuk menjaga adiknya.
Sebab itu, setiap pagi Dokter Dika selalu mampir ke apartemen Kinara dengab membawa makanan sebelum ia berangkat ke Rumah Sakit. Selain berprofesi menjadi seorang Dokter Bedah Umum yang kompeten, lelaki berumur 27 tahun itu juga pandai memasak.
Tak heran, jika diam-diam Kinara menyimpan rasa kekaguman terhadap pria berwajah rupawan itu.
"Biasanya juga nggak kak. Semalem aku kan lembur." Kinara berjalan mengikuti di belakang Dokter Dika.
Setelah menaruh kotak makanan di atas meja makan. Dokter Dika berjalan menuju kamar Kinara.
"Mau kemana Kak?" tanya Kinara panik.
"Ada barangku yang ketinggalan di kamarmu pas kemarin aku benerin lampu itu loh."
Gawat!! Kinara langsung berlari dan berdiri menghalangi depan pintu kamarnya dengan merentangkan kedua tangannya. Wajah panik dan cemas langsung tergambar jelas di wajahnya.
"Apa yang ketinggalan? Biar aku ambilin, kamarku lagi berantakan soalnya. Nanti kepala kak Dika pecah lagi liatnya."
Dokter Dika terlihat mengeryit saat melihat ada yang tidak beres saat melihat ekspresi Kinara. "Apa kamu menyembunyikan sesuatu di dalam sana?"
Astaga! Apa kak Dika bisa membaca pikiranku?
...🍒🍒🍒...
Gimana gais ceritanya menarik nggak?
Jangan lupa komen 📝 Like 👍 dan Masukan ke dalam Favorit ❤ yaaa ....
Tunggu Bab selanjutnya 🤗
Happy Reading ~
Pengen lihat karya aku yang lainnya?
yuk mampir ke IG n_euis97
"Bukan kak. Mana mungkin aku berani menyembunyikan lelaki didalam kamarku. Kalau Kak Kian sampe tahu. Aku bakal abis di jadiin kambing guling." Kinara langsung tertawa lebar sekali, ia mencoba menutupi rasa paniknya dan tak sadar keningnya sudah banjir keringat.
"Minggir. Berikan kuncinya padaku!" Dokter Dika tak memperdulikan celotehan Kinara yang terdengar ngawur. Melihat Kinara yang bertingkah aneh, Dokter Dika malah makin curiga dan penasaran.
"Kuncinya dimana ya? aku lupa." Kinara langsung mondar-mandir pura-pura mencari kunci.
Tiba-tiba saja, Dokter Dika mendapatkan telepon dari seseorang dan wajah Dokter Dika langsung berubah serius. Sepertinya terjadi sesuatu di Rumah sakit. Dokter Dika kemudian pamit pergi dengan terburu-buru meninggalkan Kinara yang bersorak kemenangan dalam hatinya.
Yes ... Aku selamat!
Kinara langsung menghela napas lega. Ia langsung mengunci rapat pintu apartemennya dan kembali membuka pintu kamarnya.
Anehnya, lelaki didalam kamarnya itu masih dalam posisi yang sama sejak tadi. Ia hanya duduk mematung dan tak membuka mulutnya sedikitpun.
Apa dia nggak bisa ngomong?
Kinara berjalan mendekati lelaki itu dengan perasaan was-was. Ia mendekatkan wajahnya ke hadapan lelaki itu dan mencoba mencubit pipi lelaki itu yang terlihat sekenyal Jelly. Tapi, tetap saja tak ada respon apapun selain tatapan wajah polos yang menggemaskan.
Apa dia benar-benar orang yang datang dari karakter komik yang kubuat?
Kenapa dia bisa tiba-tiba muncul di kamarku?
Apa tujuannya datang kesini?
Apa dia jatuh dari langit?
Banyak sekali pertanyaan yang memenuhi pikiran Kinara yang sedari tadi hanya memandang lelaki itu. Tapi, memang kenyataannya wajah lelaki itu sangat mirip dengan lelaki yang kemarin ia lihat di depan mini market.
Apa jangan-jangan orang ini adalah orang yang di depan Mini market kemarin?
Kinara kemudian menarik kursi, ia duduk dihadapan lelaki sembari membuka sebuah Situs Web MangaX di tabletnya.
Ia mulai melanjutkan kata-kata yang belum selesai ia tulis tadi karna terganggu dengan kedatangan Dokter Dika.
Nama? ku kasih nama apa ya?
Kinara memandang lelaki dihadapannya. Ia mulai memikirkan nama yang cocok untuk lelaki itu.
"Kenand Putra Fajar." gumamnya sambil tersenyum.
"Namanya cocok karna dia datang saat fajar."
___________________________________________
❤ Love For You
Kenan Putra Fajar Seorang CEO muda berusia 25 tahun yang kesepian. Ia sedang mencari orangtua kandungnya. Selama ini ia diasuh oleh pengusaha sukses salah satu produk Mie Instan terkenal di Indonesia. Pak Dirga dan Bu Salma yang kebetulan tak bisa memiliki anak. Mereka memutuskan untuk mengadopsi Ken saat berusia 1 tahun di sebuah panti asuhan.
Dalam perjalanannya mencari identitas kedua orangtuanya. Ken dibantu oleh sekretarisnya yang bernama Luna Monica yang merupakan cinta pertamanya.
Dapatkah Ken menemukan orangtuanya sekaligus berani mengungkapkan perasaannya kepada cinta pertamanya yakni Luna yang selama ini ia pendam?
_________________________________________
Kinara mulai menulis sinopsis, merangkai alur cerita dan membuat Biografi para karakter utama dalam cerita komiknya yang berjudul Love For You yakni Ken dan Luna dan beberapa karakter pendukung lainnya. Setelah itu ia mulai mengupdate keterangan ceritanya di Web.
Tak butuh waktu lama, ia kembali mendapatkan pesan notifikasi berhasil.
"Kamu siapa?" ucap lelaki itu tiba-tiba yang sekaligus memecah konsentrasi Kinara yang sedang fokus dengan tabletnya.
Kinara langsung melompat dari ranjangnya dan berdiri agak menjauh dari lelaki itu sambil memeluk tabletnya.
"Kamu bisa bicara sekarang? Siapa nama mu?" Kinara coba mengetes lelaki dihadapannya.
Kalau benar ia berasal dari karakter komik yang dibuatnya, ia akan mengucapkan semua yang Kinara tulis di keterangan cerita.
"Aku Kenand Putra Fajar."
Waahhh hebat! luar biasa... ini nyata! dia memang berasal dari karakter yang kubuat.
sorak Kinara dalam hatinya menatap dengan takjub lelaki didepannya.
"Apa kamu Mama yang selama ini aku cari?" tanya Ken sambil memandang polos ke arah Kinara.
Gila ya! aku semuda ini dan umurku baru aja menginjak 23 tahun dan kamu malah memanggil ku Mama. Kapan aku melahirkanmu. Kamu lebih tua dari ku dan umur kita hanya berjarak dua tahun bambang!
Tiba-tiba tanpa permisi, Ken langsung memeluk Kinara. "Mama... aku mencarimu selama ini?" ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Kinara langsung melepaskan tangan Ken yang melingkari tubuhnya. Ia langsung mengeluarkan jurus Judo nya dan menendang Ken sampai terjatuh diranjang.
"Jangan sentuh aku! atau kubuat kamu jadi Ayam Geprek Dapoer Emak!" teriak Kinara setengah mengancam walau sebenarnya ia juga mulai merasa takut dengan lelaki di depannya.
Ia mengetuk-ngetuk layar tabletnya dan menggoncang-goncangkan tabletnya dengan liar.
"Apa ada kesalahan di sistemnya? Kok dia jadi error begitu?" gerutunya bingung.
Tiba-tiba terdengar suara familiar dari perut Ken. "Mama aku lapar. Buatkan aku makanan." pinta Ken sambil memegangi perutnya dan tersenyum lebar. Senyum polos khas anak TK langsung tersungging di wajah Ken.
"Tunggu didalam kamar! nanti aku buatin makanan, asalkan jangan berisik, teriak, atau bikin kegaduhan didalam sini sampe ada tetangga yang curiga, Oke." celoteh Kinara panjang lebar.
Ken hanya mengangguk dan tersenyum hingga menampilkan barisan gigi yang rapih. Wajah ganteng nan polos itu membuat Kinara makin gemas. Ia langsung keluar dari kamarnya dan kembali mengunci pintu. ia menghampiri meja kerja kerjanya dan duduk disana.
"Kenapa dia kek bocah gitu tingkahnya? Apa karna aku belum mulai mengupdate chapter pertama. Ternyata Background CEO muda yang kuberikan kepadanya gak sukses bikin dia keliatan jadi berwibawa, gagah, dan cool." gerutu Kinara sambil geleng-geleng kepala.
Setelah berpikir panjang, Kinara memutuskan untuk menunda mengambar dan mengupdate Chapter pertamanya. Sekarang ia harus memasak dan memberi makan bayi besar yang sedang bersembunyi di dalam kamarnya.
Tok tok tok!
Terdengar suara ketukan dari dalam kamarnya.
Kinara berjalan ke kamarnya. Ia membuka kunci dan mulai membuka pintu kamarnya dan tiba-tiba Ken sudah ada di depan pintu sambil menyilangkan kedua kakinya.
"Kenapa?" tanya Kinara.
"Aku ingin ...."
"Ke kamar mandi?" sambung Kinara langsung paham hanya dengan melihat ekspresi Ken.
Kinara akhirnya mengantarkan Ken ke kamar mandi. Ia masuk ke kamar mandi juga dan mulai menjelaskan dengan detail fungsi-fungsi apa saja yang ada di kamar mandinya.
"Ini shower kalau diputar bagian ini akan mengeluarkan air, Jadi hati-hati." ucap Kinara memberi peringatan.
Ketika Kinara sibuk menjelaskan tentang segala sesuatu yang ada di dalam kamar mandinya.
Ken malah sibuk menatap dirinya sendiri di sebuah cermin. Ia mengusap-usap kaca didepannya sambil memiringkan kepalanya ke kiri dan kekanan secara bergantian. Ken heran kenapa bayangan di cermin itu selalu mengikutinya.
"Mama, aku masuk ke dalam situ." ucapnya sambil tersenyum.
Kinara hanya menghela napas. Ia langsung keluar dari kamar mandi dan menutup kembali pintu kamar mandinya.
"Sepertinya aku harus mengupdate chapter pertama cerita secepatnya dan mulai membuat detail cerita. Aku tak tahan melihat orang sebesar itu tapi tingkahnya kayak bocah umur lima tahun. Bikin merinding!" batin Kinara mulai melangkah pergi.
Namun masih baru beberapa langkah, ia harus kembali lagi saat mendengar suara aneh dari dalam kamar mandi.
Ketika pintu kamar mandi kembali dibuka, Kinara terkejut bukan main melihat Ken mainan shower hingga bajunya basah kuyup dengan air.
Kinara menghela napas dan melototi Ken yang diam mematung ketakutan sambil memegang shower.
"Suruh sapa kamu mainan itu!" bentak Kinara mulai kesal.
Ken yang makin ketakutan tak sengaja mengarahkan shower ke arah Kinara hingga air menyemprot keluar ke wajah gadis itu.
Kinara mulai naik darah. Ia merebut Shower di tangan Ken dan gantian menyeprotkan air ke wajah Ken.
Akhirnya mereka memulai perang air dan saling melemparkan tawa. Untuk sesaat Kinara bener-benar melepaskan semua rasa trauma yang selama ini bergentayangan dalam dirinya.
Wajahnya kembali bersinar setelah lima tahun ia hanya menekuk wajahnya dan mengerjakan sesuatu yang membosankan di dalam apartemennya.
Ia menjadi orang anti sosial penyendiri yang kesepian semenjak kedua orangtuanya meninggal secara tragis karna kecelakaan didepan matanya.
-Bersambung-
Jangan lupa Like 👍 dan Vote 💝 ya ....
Masukan ke Favorit ❤ dan jangan lupa beri Bintang 5 🌟
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!