Albion City adalah sebuah kota maju yang menjadi pusat dunia saat ini, tapi kemajuan tersebut tak selalu membawa dampak baik, banyak pelaku tindak kriminal yang memiliki teknologi dan kemajuan dalam berpikir, yang justru membuat mereka susah untuk diselidiki.
Dan saat ini Albion City sedang digemparkan dengan penemuan 8 mayat yg ditemukan di tempat-tempat yang berbeda. Banyak detektif, dan juga polisi yang diterjunkan untuk menyelidiki kasus ini.
Lugh seorang detektif swasta yang baru memulai karir nya langsung diberikan tugas untuk menyelidiki kasus tersebut.
"Ini adalah misi pertama mu Lugh. Jika kamu berhasil menyelesaikan kasus ini, maka aku akan memberikanmu bonus yang besar. Aku tau kau adalah detektif muda yang jenius," ucap Melinda yang merupakan pendiri dari kantor detektif tempat Lugh bekerja saat ini.
"Baik bu, saya akan menyelesaikan kasus ini sebaik mungkin." Dengan tegas Lugh menerima misi tersebut.
Wajar jika Melinda langsung mempercayakan Lugh untuk ikut menyelidiki kasus besar ini. Karena dia tau bahwa Lugh adalah seorang detektif yang memiliki bakat luar biasa, bahkan dia menjadi lulusan terbaik di angkatannya.
Setelah menerima misi pertamanya, Lugh langsung pergi ke beberapa TKP tempat mayat-mayat tersebut ditemukan.
Saat Lugh tiba di TKP keempat, dia bertemu dengan detektif lainnya.
"Hi! kau Lugh bukan?"
"Ya!"
"Aku Hyuna, dan kita akan berada di satu tim penyelidikan yang sama, aku sudah mendengar tentang dirimu dari Bu Melinda, kuharap kita dapat bekerja sama dengan baik," ucap seorang wanita cantik, lalu kemudian dia menjulurkan tangannya kepada Lugh
"Hi Hyuna, senang berkenalan dengan mu," balas Lugh ramah sembari membalas uluran tangan Hyuna.
Hyuna pun langsung menjelaskan kepada Lugh tentang hasil penelitian yang telah mereka selidiki sampai sejauh ini.
Hyuna berkata bahwa menurut para penyelidik, semua mayat yang ditemukan dibunuh oleh satu orang yang sama, hal ini bisa dilihat dari cara membunuh, dan juga alat yang digunakan untuk membunuh.
Sebelum ikut dalam penyelidikan, Hyuna membawa Lugh ke markas tim mereka, selain Hyuna dan Lugh, ternyata ada 3 orang lainnya yang berada di tim divisi tersebut. Mereka adalah Asyraf, Karin, dan juga Raizel.
Sesampainya di markas tersebut mereka berlima langsung mendiskusikan strategi, dan teknik untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan berantai tersebut.
"Sudah ada 7 detektif dan puluhan polisi yang menangani kasus ini, tapi sampai sekarang belum ada kemajuan dari kasus ini. Yang baru bisa kita dapatkan hanyalah hasil autopsi yang menunjukkan bahwa kedelapan mayat yang ditemukan dilukai oleh senjata yang sama." Asyraf memulai diskusi mereka dengan menjelaskan beberapa aspek penting.
"Apakah tidak ditemukan nya sidik jari pada korban?" tanya Lugh. "Tidak, inilah yang membingungkan, pembunuhnya benar-benar ahli. Bahkan kami belum menemukan satu pun barang bukti," sahut Raizel menjawab pertanyaan Lugh.
"Ditambah lagi para anggota keluarga korban yang sudah sangat menuntut agar pembunuh keluarga mereka cepat ditemukan, ini yang membuat pemerintah mendesak agar kita bisa bergerak lebih cepat. Karena bisa saja akan ada korban selanjutnya," sahut Karin.
"Hmm ... Jika dilihat dari cara si pembunuh ini bekerja, ku rasa dia adalah orang yang memiliki pengalaman dalam dunia kepolisian, atau mungkin sang pembunuh memiliki komplotan lain? Karena tidak mungkin seorang amatir dapat menghilangkan barang bukti dengan mudah, dan cepat, termasuk menyabotase semua cctv disekitar TKP? Itu luar biasa!" Lugh yang baru masuk ke tim penyelidikan itu langsung mengutarakan pendapatnya.
"Waww pemikiran yang kritis, itu berarti si pembunuh sudah tau dimana tempat cctv yang ada lalu menyabotase semuanya," lanjut Hyuna.
"Kurasa kita perlu memeriksa ulang cctv yang ada disekitar TKP. Mungkin orang yang sering melewati area tersebut, dan sudah melihat posisi cctv yang bisa melakukan sabotase seperti itu," sahut Raizel.
Dan setelah itu mereka semua pun segera menuju TKP untuk melihat rekaman cctv sebelum cctv tersebut disabotase lagi.
Mereka berlima mengunjungi satu persatu TKP, karena jarak TKP satu dengan lainnya tidak terlalu jauh, mereka bisa melihat semua cctv yang ada dengan cepat.
Tapi sampai di TKP terakhir, mereka masih belum menemukan siapa tersangkanya, di setiap cctv tak ada satu orang pun yang terlihat mencurigakan.
"Jika kita tidak menemukan apapun, ini semua sia-sia!" kesal Karin, dan tentu saja wajar jika dia kesal. Karena mau sebesar apapun usaha yang mereka lakukan, mereka masih belum menemukan apapun.
"Ini cctv yang terakhir, bagaimana jika kita tetap tidak menemukan apapun?" ucap Asyraf sembari mengamati rekaman cctv di depannya.
Ya benar saja, mereka sudah mengamati rekaman cctv tersebut dengan baik, tapi tetap tidak menemukan apapun.
Mereka pun mulai frustasi, sampai akhirnya perkataan Lugh kembali membuat mereka berpikir.
"Kapan perkiraan waktu pembunuhan? Dan berapa jarak waktu dari waktu perkiraan tersebut ke saat ditemukan nya korban?" tanya Lugh.
"Melihat dari hasil autopsi, korban kedelapan dibunuh antara pukul 10.45-11.30 malam, lalu jenazah ditemukan pada pukul 04.17 pagi oleh warga sekitar. Itu berarti jarak waktu nya antara 7 jam 2 menit sampai 5 jam 47 menit," jawab Hyuna sembari melihat data yang ada ditangannya.
"Dan lihat, rekaman cctv nya hanya ada sampai pukul 9 malam, itu berarti cctv sudah disabotase lebih dari 1 jam sebelum pembunuhan, dengan kata lain si pembunuh sudah ada di TKP sebelum pukul 9. Bagaimana jika kita mengecek rekaman cctv yang berada di ujung jalan, lalu lihat kendaraan mana yang masuk sebelum pukul 9 malam, dan baru keluar sekitar pukul 11.30 sampai tengah malam," ucap Lugh menjelaskan.
"Kenapa tengah malam?" tanya Asyraf yang sedikit bingung. "Karena si pembunuh adalah orang yang ahli jadi dia tidak akan membuang waktu, dan akan segera pergi setelah membersihkan TKP," jawab Karin yang mulai mengerti.
"Benar! Ahhh kepala ku sedikit lebih terbuka sekarang!" ucap Hyuna antusias.
Mereka pun segera pergi ke ujung jalan untuk melihat cctv yang ada disana, karena selama ini mereka tidak mengecek cctv yang ada di ujung jalan itu.
Beruntungnya mereka karena tempat TKP pembunuhan rata-rata hanya memiliki 1 jalan keluar, dan masuk.
Mereka pun mengecek cctv di ujung jalan yang ada di salah satu TKP tempat terjadinya pembunuhan itu.
Lalu mencatat plat nomor, dan ciri-ciri kendaraan yang lewat dan keluar dari waktu yg Lugh katakan.
Kemudian setelah selesai di satu TKP, maka mereka akan pergi ke TKP yang lainnya.
Tak terasa malam pun tiba, dan akhirnya mereka menyelesaikan tugas tersebut.
Mereka memutuskan untuk menyudahi penyelidikan hari ini, dan akan melanjutkan nya besok hari.
Malam ini terasa berbeda dari malam sebelumnya bagi Lugh, entah kenapa setelah melewati hari yang panjang di hari pertama dia bekerja sebagai seorang detektif, Lugh merasa ada yang aneh. Seperti ada seseorang yang sedang mengawasi nya, tapi entah siapa orang itu, dan apa tujuannya.
Walau sudah larut malam, kepala Lugh masih dipenuhi dengan banyak tanda tanya, mulai dari siapa pelaku pembunuhan berantai itu, sampai siapa orang yang mengganggu pikiran Lugh dari tadi. Hingga akhirnya sebuah notifikasi pesan dari handphone membuat dia mengalihkan pemikirannya.
"Lugh apa kau sudah tidur?" Ternyata notifikasi pesan tersebut berasal dari Hyuna, Lugh pun segera membalas nya karena dia berpikir pasti ada hal penting yang harus dikatakan.
"Ya aku masih terjaga, ada apa Hyun?" -Lugh
"Detektif Joo menemukan data baru mengenai kasus pembunuhan berantai ini, dan dia mengirimkan nya padaku" -Hyuna
"Detektif Joo? Apa dia salah satu detektif senior yang bekerja sendiri itu?" -Lugh
"Benar! Setelah ku hubungi Asyraf, dia meminta agar kita besok berkumpul lebih awal" -Hyuna
"Ahh.. baiklah" -Lugh
Setelah itu mereka menyudahi pesan tersebut, Lugh segera tidur karena dia tau besok akan ada hal besar yang harus dia kerjakan...
*Esok Hari...*
Saat ini Lugh bersama tim nya sudah berada di markas untuk membahas tentang kasus pembunuhan berantai yang mereka tangani.
"Ini adalah data informasi yang dikirimkan oleh detektif Joo tadi malam. Jadi dia meminta kita untuk menyambungkan rangkaian puzzle dari semua informasi yang telah kita dapatkan dengan miliknya" Ucap Hyuna sembari memperlihatkan file yang dikirimkan oleh detektif Joo melalui proyektor.
"Seperti yang telah kita tahu selama ini, bahwa dari kedelapan mayat yang ditemukan banyak memiliki kesamaan, salah satunya terdapat lobang peluru di bagian leher korban. Tapi saat itu kita tidak tau jenis senjata api apa yang digunakan si pelaku. Hingga akhirnya detektif Joo menemukan bahwa senjata api yang digunakan adalah Colt Paterson Revolver" Lanjut Hyuna menjelaskan.
"Bukankah itu pistol antik yang sudah jarang ditemukan? Dan jika ada hanya beberapa orang yang memilikinya" Tanya Karin
"Benar, dan kebanyakan dari mereka adalah konglomerat pengoleksi barang antik, apakah lobang peluru itu benar berasal dari pistol Colt Paterson Revolver?" Bingung Raizel
"Detektif Joo sudah menyelidiki jenis-jenis peluru apa yang akan membentuk lobang seperti itu, hingga akhirnya dia menemukan kesimpulan bahwa itu adalah Colt Paterson Revolver. Jadi detektif Joo sudah menulis daftar para orang yang memiliki pistol tersebut" Jawab Hyuna
"Kalau begitu kita lakukan sistem eliminasi, gabungkan data kita dengan data detektif Joo, kemudian temukan orang yang benar-benar sesuai" Asyraf membuka suara. Mereka semua mengiyakan kecuali Lugh yang dari tadi terlihat tidak fokus.
"Lugh apa kau baik-baik saja? Kau terlihat tidak memperhatikan dari tadi" tanya Karin yang sedari tadi memperhatikan Lugh.
"Ahh.. maaf aku baik-baik saja, hanya saja sejak semalam aku merasa ada yang mengawasi ku" balas Lugh yang tersadar dari lamunannya.
"Ada yang mengawasi mu? Siapa?" Tanya Raizel penasaran
"Entahlah mungkin hanya perasaan ku saja, ayo mari kita lanjutkan saja, maaf malah jadi mengganggu" balas Lugh merasa bersalah.
"Baiklah kita lanjutkan.."
Sekarang mereka berlima mencocokan informasi yang telah mereka dapatkan dengan milik detektif Joo. Pertama mereka melihat kendaraan-kendaraan yang ditemukan di tempat-tempat TKP melalui rekaman cctv yang mereka lihat. Dan akhirnya dari sekian banyak kendaraan yang masuk dan keluar dari tempat TKP sesuai dengan waktu yang dikatakan sebelumnya, yaitu masuk sebelum pukul 9 malam dan pergi antara pukul 11.30 sampai tengah malam. Ditemukan 1 mobil berjenis Lotus Evija yang ditemukan di semua TKP.
Setelah itu mereka melihat data para orang yang memiliki pistol jenis Colt Paterson Revolver, dan menemukan ternyata ada 2 orang yang memiliki mobil Lotus Evija dengan warna dan juga ciri-ciri yang sama dengan yang ada di rekaman cctv.
Lalu setelah menyesuaikan semuanya, mereka mengirim data tersebut ke detektif lainnya juga para polisi. Hingga akhirnya polisi pun bergerak untuk pergi ke rumah kedua tersangka itu. Dan menggeledah rumah mereka.
Pengeledahan berlangsung cukup lama, sampai hampir 1 jam berlalu tapi tak ditemukan apapun di kedua kediaman tersangka. Mereka juga mengecek mobil Lotus Evija yang kedua tersangka itu miliki, tapi ternyata plat mobil mereka berbeda dengan yang terekam di cctv.
"Siapa yang mengizinkan kalian mengeledah rumah saya?! Lihat tak ada bukti yang kalian temukan bukan, saya bisa menuntut kalian jika hal ini terjadi kembali, jadi sebaiknya kalian segera pergi karena kalian sangat mengganggu saya!" Marah salah satu tersangka tersebut.
Para penyelidik pun meminta maaf dan segera pergi dari tempat tersebut. Ternyata semua bukti yang mereka temukan tak berguna sama sekali, bahkan mereka sampai salah menyalahkan orang? Sungguh ini adalah sebuah kegagalan besar.
Lugh, Hyuna, Karin, Asyraf, dan juga Raizel pergi dengan perasaan kesal, marah, dan juga bersalah karena hasil penyelidikan mereka salah. Mereka merasa malu ini semua terjadi.
Mereka berlima pun kembali ke markas dengan perasaan yang tak menyenangkan, mereka pikir akhirnya dapat menyelesaikan kasus pembunuhan berantai ini, tapi ternyata salah, pelaku nya masih belum terungkap sama sekali.
Tapi hal mengejutkan terjadi saat di perjalanan pulang. Sebuah mobil berjenis Lotus Evija tiba-tiba menyalip mereka, sontak Raizel yang mengendarai mobil langsung rem mendadak. Asyraf yang duduk di depan reflek melihat plat nomor mobil tersebut, dan dia kaget itu adalah plat nomor mobil tersangka yang terekam di cctv. Dia benar-benar yakin akan hal itu.
Mereka pun segera mengejar mobil itu, tapi pada akhirnya mereka kehilangan jejak. Mobil itu hilang dari pandangan mereka. Mereka memutuskan untuk kembali ke markas...
"Siallll!! Kita gagal menangkap nya dan sekarang dia mau mencoba menantang kita dengan memperlihatkan wujudnya kepermukaan?!" Kesal Raizel sesampainya di markas.
"Aku rasa dia benar-benar menguji kita, entah siapa pelakunya, tapi aku yakin dia sama sekali tak menganggap kita sebagai ancaman. Dia benar-benar meremehkan kita" lanjut Karin juga kesal
"Sudahlah, marah bukanlah solusi untuk menyelesaikan ini. Sebaiknya kita segera memberitahukan hal ini kepada detektif Joo, agar dia juga bisa membantu" sahut Hyuna menenangkan rekannya. Hyuna pun menghubungi detektif Joo lalu menceritakan apa yang terjadi saat perjalanan pulang mereka. Detektif Joo setuju untuk mencoba membantu, dia mengatakan akan melihat cctv yang ada di sepanjang jalan tempat mobil itu menyalip mereka.
"Hari sudah sore, sebaiknya kita beristirahat terlebih dahulu, aku yakin kalian sudah sangat lelah, terlebih lagi emosi kita sedang dikuras" ucap Asyraf, dan semuanya pun memutuskan untuk pulang.
Hyuna menemani Lugh sampai kerumahnya, karena dia memperhatikan bahwa Lugh tidak lebih aktif dari kemarin. Dia bahkan sedikit bicara. Hyuna takut jika ternyata ada sesuatu dengan Lugh.
"Terimakasih Hyuna, aku baik-baik saja, kamu boleh pulang sekarang" ucap Lugh sembari tersenyum setelah sampai didepan rumahnya
"Baiklah aku pulang, selamat beristirahat!" Balas Hyuna kemudian pergi meninggalkan Lugh.
Lugh masuk kerumahnya, kemudian dia membersihkan dirinya dan pergi ke tempat tidur. Tapi saat dia melihat ke meja yang berada di samping tempat tidurnya. Ada secarik kertas yang sepertinya bertuliskan sesuatu. Lugh mengambil kertas itu dan melihat isinya.
"Aku kembali, seseorang telah memisahkan kita bahkan jauh sebelum kita mengenal huruf dan angka. Kita mengalami kehidupan yang berbeda, kau hidup dengan penuh tawa dan kebahagiaan, sementara aku hidup dalam kegelapan. Aku iri pada mu, dan sekarang aku akan merenggut semuanya dari mu, aku akan pergi menuju matahari hanya untuk menarik mu ke bulan, aku sendiri yang akan membuat mu merasakan kegelapan dunia"
Isi surat itu membuat Lugh kebingungan, disisi lain dia juga merasa takut, siapa sebenarnya orang itu? Dan apa maunya?
"cepat bawa Lugh pergi dari sini!"
"Lalu bagaimana dengan anak itu?"
"Biarkan saja dia!"
.....
Saat ini Albion City memang kota paling maju di dunia, tapi tidak dengan 21 tahun yang lalu. Melihat dari sejarah Albion City, ternyata kota maju tersebut pernah mengalami krisis yang sangat besar, banyak wabah penyakit menular, ******* dimana-mana, bahkan ancaman dari negeri lain.
Hingga hal yang paling parah terjadi, bangsa-bangsa yang menginginkan tanah Albion City mencoba untuk merampasnya, sampai akhirnya mereka menjatuhkan banyak rudal udara.
Saat itu Lugh yang masih belum berumur satu tahun dibawah oleh orangtuanya pergi tepat sebelum rudal udara mendarat diarea rumah mereka. Banyak korban berjatuhan pada masa itu, hingga membuat populasi manusia di Albion City benar-benar sangat sedikit.
Kemudian sekelompok revolusioner yang entah datang dari mana membuat kemajuan besar bagi Albion City, dengan keajaiban nya dia membuat bangsa-bangsa yang menginginkan Albion City menyerah, lalu membuat formula obat yang dapat menyembuhkan penyakit menular yang sedang mewabah, serta menangkap semua ******* yang ada.
Tak ada catatan lebih lengkap tentang para revolusioner itu, mereka pergi setelah membuat kota Albion City melewati masa krisis nya. Sebagian orang percaya para revolusioner tersebut berasal dari masa depan, sebagian lainnya lagi percaya bahwa para revolusioner adalah sekelompok organisasi rahasia yang bertugas untuk menjaga keseimbangan dunia.
Tapi semua pendapat mereka belum terbukti sampai sekarang. Berkat para revolusioner itu Albion City bisa bangkit dari keterpurukannya, mereka pun mendapatkan banyak inspirasi, hingga akhirnya mereka bisa membawa kota usang menjadi kota semaju sekarang ini.
.....
Lugh yang tak bisa tertidur akibat membaca surat misterius itu memutuskan untuk pergi keluar, dia pun berjanjian dengan Asyraf di sebuah kafe yang tak jauh dari markas mereka.
"Kau tak apa-apa?" Tanya Asyraf cemas
"Apa ku boleh melihat suratnya?" Lanjut Asyraf lalu tanpa berkata Lugh memberikan surat tersebut.
"Hmm.. apa kau yakin ini benar-benar dari orang di masa lalu mu? Mungkin saja hanya surat iseng, di jaman sekarang hal ini sering terjadi" ucap Asyraf setelah membaca surat itu.
"Mungkinkah itu? Bagaimana seseorang yang hanya iseng bisa masuk ke kamar ku? Lalu kata-kata disurat itu entah kenapa sangat meyakinkan bagi ku. Aku tidak yakin dengan pendapat ku, karena bahkan aku sama sekali tak mengingat masa kecil ku" ucap Lugh menjelaskan.
"Oke baiklah, apa kau ingin menyelidiki siapa yang memberikan surat ini?" Tanya Asyraf lagi.
"Kurasa iya, karena mungkin ini berkaitan dengan perasaan ku yang selalu merasa diikuti oleh seseorang, aku benar-benar terganggu akan hal itu. Tapi aku akan melakukannya setelah kita menyelesaikan misi ini" Jawab Lugh.
"Itu bagus, karena sebaiknya kau tetap bersikap profesional, jangan pernah membawa perasaan pribadi saat bertugas, aku sering melihat mu melamun hari ini. Ayolah keluarkan Lugh yang ku temui di hari pertama dia bekerja, Lugh yang memberikan pendapat luar biasa!" Nasehat Asyraf sembari memberi semangat.
"Siap, terimakasih Asyraf. Aku jauh merasa lebih baik sekarang, aku akan berusaha untuk melakukan yang lebih maksimal besok" balas Lugh sama semangatnya
Mereka pun berbincang-bincang sedikit lebih lama, lalu karena hari sudah menunjukkan pukul setengah 10 malam mereka memutuskan untuk pulang.
Sesampainya di rumah Lugh langsung tertidur, ia merasa sudah lebih baik dari sebelumnya setelah bercerita dengan Asyraf. Menurut Lugh Asyraf adalah sosok yang pas untuk menjadi kapten divisi mereka, sikapnya dewasa sesuai dengan umurnya.
.....
Esok pagi tiba, Saat ini Lugh bersama tim nya juga dengan detektif Joo sedang berkumpul dan merundingkan tentang kasus yang mereka hadapi. Detektif Joo membawa informasi yang telah dia dapatkan melalui rekaman cctv juga saksi mata disekitar tempat dilihatnya mobil tersangka.
"Menurut rekaman cctv dan juga saksi mata disekitar, setelah mobil tersebut menyalip kalian, mobil itu melaju menuju terowongan Lightrine. Dan keanehan terjadi disini, setelah mobil itu masuk, mobil tersebut tak pernah keluar" Jelas Detektif Joo.
"Apa mungkin ada jalan rahasia atau semacamnya di dalam terowongan itu?" Ucap Karin
"Kurasa itu mustahil, karena terowongan Lightrine selalu ramai, apalagi diwaktu saat mobil itu memasuki terowongan tersebut. Jika memang ada jalan rahasia maka akan ada orang yang melihatnya" jawab Detektif Joo
"Kalau begitu, mungkin saja truk besar itu yang mengangkut mobil tersebut? Karena lihat, ketika mobil itu masuk, mobil tersebut tak pernah keluar, sementara truk besar yang keluar setelah beberapa menit mobil tersangka masuk, tak pernah terlihat memasuki terowongan" Jelas Lugh setelah mengamati rekaman cctv.
"Itu benar, bagaimana menurut mu detektif Joo?" Sambung Raizel yang sependapat dengan Lugh.
"Aku juga memikirkan hal yang sama, itu sebabnya aku telah melakukan pelacakan pada truk tersebut. Tapi sampai sekarang masih belum ada titik terang" Balas Detektif Joo.
Mereka semua pun terdiam sejenak, mereka bingung dengan apa yang harus dilakukan. Penyelidikan yang telah mereka lakukan saat ini benar-benar telah banyak, tapi tak ada satupun hal yang dapat membawa mereka menuju pelaku sebenarnya.
Mereka merasa telah melewati satu hal yang penting, tapi entah apa hal itu. Mereka mencoba mencari-cari lagi jejak si pelaku dari semua data yang telah mereka dapatkan.
.....
Satu jam telah berlalu, mereka sudah semakin frustasi dengan kasus yang mereka hadapi saat ini, lalu tiba-tiba saja seseorang masuk dan mengangetkan mereka yang ada di dalam ruangan tersebut.
"Pelaku pembunuhan berantai itu telah ku temukan, sekarang kita semua diminta untuk menuju kantor polisi!" Ucap seseorang yang tiba-tiba saja masuk lalu membuat satu ruangan kaget.
Sontak mereka semua yang berada di ruangan tersebut bingung, bagaimana mungkin kasus yang hampir membuat kepala mereka semua pecah tiba-tiba saja sudah diselesaikan oleh seseorang.
"Apa kau serius detektif T.K?" Ucap detektif Joo dengan wajah bingung dan tak menyangka akan hal ini. Tapi orang itu tak membalas perkataan detektif Joo lalu dengan cepat dia segera pergi.
Mereka berenam yang masih bingung secara spontan segera mengikuti orang itu dan pergi menuju kantor polisi...
"Siapa dia? Lalu bagaimana bisa dia tiba-tiba saja sudah memecahkan misteri ini?" Ucap Lugh di perjalanan. Wajar saja Lugh menjadi orang yang paling kebingungan akan hal ini, dia baru memulai karir nya, dia bahkan tak banyak mengenal detektif yang ada di Albion City.
"Dia adalah detektif T.K, salah satu detektif senior yang bekerja sendiri dalam misi ini, sebenarnya dia ditugaskan untuk bekerja bersama detektif Joo, tapi dia menolaknya" jelas Hyuna.
"Lalu banyak rumor misterius tentang dirinya, ada yang bilang bahwa dia adalah mantan mafia, ada juga yang mengatakan dia adalah seorang samurai Jepang, apalagi keahlian nya menggunakan pedang itu sangat luar biasa! Jadi wajar saja jika dia bisa menyelesaikan semua misinya dengan muda, dia memiliki banyak koneksi. Tapi sampai sekarang orang masih bingung bagaimana cara dia bekerja" lanjut Karin.
Mendengar perkataan itu Lugh sedikit kagum dengan orang yang baru dia temui ini. Seseorang seperti detektif T.K adalah orang yang selalu Lugh ingin temui, seseorang yang bekerja dibalik bayangan, misterius, tapi luar biasa.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!