NovelToon NovelToon

Unlimited MMORPG War Game

Chapter 1

Palos Kingdom.

Seperti namanya, itu adalah salah-satu negara yang berdiri di dalam dunia yang aku sebut fantasi.

Ya, fantasi.

Maksudku, ini hanyalah bagian dari dalam game.

...Build Empire and War...

Sebuah game yang memungkinkan pemain untuk mendirikan dan membangun kerajaan sendiri.

Uniknya, kita dapat menambah bawahan dan bisa mendesain karakternya sendiri dalam permainan.

Seperti nama nya sebelumnya, game ini fokus pada pembangunan kerajaan tapi ada perangnya.

Akan ada pemain game lain yang akan menyerang kerajaanmu, dan kita juga memiliki kesempatan untuk membalas juga.

Intinya, ini hanya mengambil tema peperangan ditambah pedang dan sihir.

Tapi, untuk benar-benar bisa membangun kerajaan yang dipenuhi oleh bawahan yang kuat.

Maka aku harus mengubah akun pemainku menjadi premium, dan membayar tiap bulan sebelum bisa mendesain satu karakter terkuat dalam game ku.

── ── ──

• ### Nama: Claude

Ras: Manusia

Usia: 16 Tahun

Jenis Kelamin: Perempuan

Pekerjaan: Ksatria

Level: 350

Claude, dia memang adalah seorang gadis yang cantik.

Usianya sekitar 16 tahunan.

Aku sengaja membuat dia memiliki rambut pirang yang panjang, dengan atasan putih dan rok di bagian bawah, tapi mengesampingkan soal itu.

Claude adalah komandan tertinggi yang membawahi seluruh ksatria di kerajaanku.

Yang membuatnya setara dengan rekannya, damion.

── ── ──

Nama: Damion

Ras: Iblis

Jenis Kelamin: Laki-Laki

Pekerjaan: Menteri

Level: 350

── ── ──

Meskipun adalah iblis, tapi aku bisa menggangap dia yang paling terpintar diantara semua bawahanku.

Damion adalah menteri persenjataan dan alat perang Kerajaan Palos.

Tugasnya hanyalah satu, membuat senjata yang bisa menghancurkan banyak musuh sekaligus.

 

...----------------...

[Yang Mulia, kita mendapatkan satu berita baik lagi.] (Damion)

"Oh, apakah negara-negara kecil itu akan bergabung dalam aliansi kita?"

Damion menggangukan kepala.

Aku tersenyum puas mendengar itu.

Pada awalnya, Kerajaan Palos hanya terdiri dari satu wilayah kecil.

Tapi, karena aku yang kecanduan dengan game ini dan memutuskan untuk berlangganan, perlahan membuatnya menjadi salah-satu yang terbesar dalam kekuatan militer di bagian barat.

Negara Palos memang besar, tapi ada satu lagi yang menjadi penghalang.

Jauh di timur sana, ada yang namanya Principality Relia.

Seperti namanya, itu adalah negara yang dipimpin oleh seorang pangeran.

Meskipun begitu, ternyata pertumbuhan ekonomi negara ini begitu pesat dan cepat terutama di bagian militer.

Aku juga mendengar, mereka membawahi setiap negara timur dan memaksa pemain-pemain di wilayah itu menyetujui perjanjian alinasi dengannya atau akan terjadi perang yang menguasai negara.

Lalu, apa yang terjadi ketika kita kehilangan semuanya?

Pertanyaan yang bagus, tentu saja harus mengulangi dari awal.

Dan itu adalah mimpi buruk bagi setiap pemain BEW.

Jadi, kebanyakan para pemain lebih memilih memikirkan dulu resiko sebelum bertindak.

 

...----------------...

"Zanner, ummm ... Maksudku ... Yang Mulia, apakah kau berniat memulai konflik dengan Principality?"

Aku menoleh ke arah pemain yang membawahi satu negara ukuran menengah.

Dia adalah temanku yang bisa dipercaya, Lobert.

Sepertiku, dia adalah salah-satu raja yang sekarang bergabung dalam aliansi kekuatan barat yang aku bentuk.

Itu memang hanya beranggotakan dua pada awalnya.

Namun, setelah Kerajaan Palos menjadi yang terkuat di barat, perlahan aku menggunakan kekuatan militerku untuk mengancam negara-negara kecil untuk tunduk.

"Aku setuju dengan menyerang Principality, lagipula ... Kita unggul dalam persenjataan."

Kali ini ada satu lagi raja bernama Amando yang mengungkapkan pendapatnya.

Namun, dari semua pendapat, hanya satu orang yang merasa ragu.

"Saya Otto, merasa kurang diuntungan jika perang terjadi dalam waktu dekat. Selain itu, bukankah tetap damai lebih baik daripada harus perang?"

Seperti yang dia katakan, "damai"

Namun, ada satu hal yang membuat dia mengatakan itu.

"Aku tahu Otto, kau tidak ingin wilayahmu menjadi medan perang, bukan?" (Ziskha)

"B-Bagaimana ..." (Otto)

"Ah, ayolah. Ini hanya game, kau tahu? Yang mulia Zanner akan memperbaiki kota-kota yang hancur setelah perang selesai." (Ziskha)

Seorang gadis mengatakan itu sambil tertawa.

Nama dia Ziskha, raja dari kerajaan Galeo yang terkuat no 2 dalam aliansi.

"Dan kau, apakah pantas mengatakannya karena wilayahmu yang paling jauh dari perbatasan." (Otto)

Benar, jika wilayah Otto berada di paling timur, maka Ziskha adalah yang paling barat.

Dan itu akan membuat kota-kota nya akan baik-baik saja meskipun perang terjadi begitu sengit.

"Semuanya ... Tenang ..."

Aku melihat suasana di dalam ruangan yang mulai tidak terkendali memutuskan unruk berbicara.

Pada saat itu, semuanya menjadi sunyi dan hening.

Di tengah ketenangan tersebut, aku menyuruh bawahanku, Damion untuk maju menyerahkan peta.

[Para yang mulia, ini adalah peta negara-negara aliansi yang dipimpin oleh kerajaan Palos kami.]

Para hadirin melihat ke arah peta yang dimaksud, sebelum melihat satu wilayah dengan luas daratan terbesar di muka bumi.

Sejujurnya, semua orang tahu akan fakta itu.

Sebuah kenyataan tentang Principality yang merupakan negara terluas di dalam dunia game ini.

[Dan ini adalah Principality. Kita akan mendapatkan sumber daya alam yang melimpah jika berhasil menguasai semua hasil bumi mereka, dan itu akan membuat aliansi barat memiliki kesempatan untuk menyerang negara timur lainnya di wilayah itu.]

Dengan kata lain, kerajaan yang aku bangun ini, bisa menjadi yang tidak terkalahkan setelahnya jika berhasil mengalahkan Principality.

"Namun, satu hal yang perlu kita pertimbangkan Yang Mulia Zanner, bahwa jumlah bawahan (Atau tentara) kita yang dua kali lipat lebih sedikit." (Otto)

Aku tidak mengabaikan fakta tersebut, "Tapi ... Bukankah kita unggul dalam kualitas pasukan?"

Memang benar, aku mendesain setiap bawahan termasuk para tentara dan membuat mereka kuat dengan otoritas pemain VIP yang aku dapat.

Total, ada sekitar 400 ribu tentara yang aktif dalam kerajaanku, dan itu akan diperkuat sekitar 250 ribu lagi dari negara bawahan.

Jika dikalkulasikan, ada sekitar 650 ribu tentara di aliansi barat sekarang.

Sementara lawan, mereka akan menjadi 1 juta jika digabungkan, itu akan membuat tentaraku kalah jumlah hampir dua kali lipat.

 

...----------------...

Sementara, sebelum itu bisa menjadi penyerangan.

Aku sudah bekerja keras untuk mempelajari setiap medan pertempuran yang ada di wilayah musuh, termasuk mempertimbangkan untuk memulai serangan dari banyak wilayah sekaligus.

"Aku harus memikirkan tentang bala-bantuan mereka juga, bukan? Lalu, bagian benteng ini yang cukup merepotkan."

Memang, kekurangan dari memiliki wilayah yang terlalu luas menyebabkan Principality harus menyebar tentara mereka ke berbagai lokasi.

Hal inilah yang menjadi keuntungan bagi kami, karena Principality juga dikelilingi oleh aliansi selain negara barat.

Memikirkan semua ini membuatku mengantuk.

Setelah rapat antara pemain bubar, hanya ada aku, Claude, dan Damion di dalam ruangan.

Mereka adalah semacam karakter buatan dalam game, bukan pemain sungguhan.

Jadi, itu akan membuat mereka terkesan mirip seperti NPC.

Memang, dialog yang akan dimunculkan bawahan hanya terbatas.

"Lalu, tentang pekerjaan di rumah ..."

Aku memutuskan untuk log out dari dalam game setelah melihat jam sudah menunjukan pukul 10 malam, dan mengakhiri permainan.

Namun, sepertinya itu tidak berhasil.

"Ada apa?!"

Seperti semua ini gagal atau semacamnya.

"Ah, tidak mungkin."

Aku yang menggangap ini hanya kesalahan mencoba untuk melakukannya lagi dan lagi.

Sebelum itu menjadi pemberitahuan dari sistem.

[Maaf, log out gagal]

Chapter 2

Aku yang mulai merasa ada keanehan dalam game,

segera menghubungi beberapa pemain lain yang masih online untuk menanyai mereka tentang masalahku ini dengan menggunakan panggilan suara.

...----------------...

"Sepertinya sama, aku juga kehilangan itu." (Lobert)

"Aku juga." (Ziskha)

Jadi bukan hanya aku yang tidak bisa Log Out.

"Emmm ... Ini cukup merepotkan, kalian tahu? Kita akan dalam masalah jika tidak bisa kembali ke rumah." (Lobert)

"Astaga, istriku pasti sedang marah karena aku main game sampai pagi dan belum berangkat kerja!" (Otto)

"Om, hanya untuk mengingatkan. Kamu tidak akan bisa kerja sebelum keluar dari sini." (Ziskha)

Ziskha terkekeh sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Dan untuk yang mulia Zanner, apakah kau memiliki semacam rencana untuk mengatasi ini?" (Ziskha)

"...Aku?" (Zanner)

Aku membuat kepalaku bekerja cukup keras sebelum menghasilkan sebuah ide.

"... Kita bisa melaporkan masalah ini kepada admin dan menunggu mereka memperbaiki bug ini." (Zanner)

"Ide yang bagus, aku juga sudah melakukannya tapi tidak ada jawaban." (Ziskha)

"Sama, aku juga." (Otto)

Jadi, tetap tidak bisa, begitu?!

Ini buruk, jika memang kami terjebak di dunia ini.

Aku akan berharap itu tidak akan menjadi lebih buruk lagi.

Pada malam itu, aku memanggil mereka yang terjebak ke istana untuk membicarakan ini lewat rapat antar pemain yang terjebak.

Kebetulan, itu hanya berjumlah sekitar lima orang dari sekian banyak pemain dalam aliansi ku.

 

...----------------...

"Kalian tahu, kita juga mengalami satu masalah lain. Di peta, tidak ada lokasi yang menunjukkan negaraku berada disana." (Ziska)

"Bagaimana bisa, tapi... Syukurlah negaraku masih aman-aman saja." (Otto)

Otto yang sebelumnya merasa paling terluka justru sekarang lega mendengar masalah yang diceritakan Ziskha.

Tapi, aku mengerutkan dahi mendengar ini.

"Wilayahmu hilang dari peta?" (Zanner)

"Ya, begitulah. Setelah aku menghubungi Lion, bawahanku. Dia mengatakan Kerajaanku berpindah tempat, dari awalnya di bagian paling barat berubah menjadi agak ke utara." (Ziskha)

Otto bersama dengan Lobert terkekeh mendengar ini.

"Bukan hilang namanya itu!" (Otto)

"Tapi, tetap saja, bukan? Ini aneh, kenapa game BEW bisa separah ini saat sedang gangguan?!" (Ziskha)

 

...----------------...

Aku melihat Ziskha menjadi marah sekarang.

Aku tidak membantah hal tersebut.

Semua ini perlahan terjadi ketika kami tidak bisa log out, lalu ... Wilayah kerajaan yang dipindahkan dari lokasi sebelumnya.

"Tunggu, apakah Principality masih ada?"

Jika negara itu baik-baik saja, maka aku akan menggangap ini hanya kesalahan sistem dalam game.

"Sayangnya, tidak ada negara itu dalam peta. Mereka digantikan menjadi Kekaisaran Palarc."

"Kekaisaran Palarc?"

Aku tidak pernah mendengar tentang itu sebelumnya.

Namun, principality yang menghilang jelas-jelas sangat membuat ini terlihat aneh.

"Jika aku boleh berkomentar, kita kemungkinan dalam masalah yang bahkan admin dalam game tidak akan bisa menolong kita jika itu memang terjadi." (Amando)

"Oh, bisakah kau mengatakan apa kesalahan itu?" (Ziskha)

Ziskha yang meskipun acuh tidak acuh, mendengarkan kalimat itu keluar dari mulut Amando.

"Emmm ... Kau tahu bukan? Sistem tiba-tiba tidak bisa membuat kita keluar, lalu kemunculan wilayah baru dalam peta dan itu membuatku yakin tentang ..."

Amando, pemain yang paling pendiam diantara kami berusaha untuk mengingat satu hal sebelum itu menjadi kalimat berikut dia.

"Kita diteleportasi ke dunia lain." (Amando)

Aku,

Ziskha,

Otto,

Dan Lobert.

Bersama-sama melebarkan mata kami selama beberapa detik sebelum itu menjadi netral yang disebabkan oleh seseorang yang menghantam meja.

"Aku tidak ingin terjebak disini!"

Otto yang terlihat putus asa, mengatakan itu dengan tatapan kosong.

Aku hanya diam sambil memikirkan tentang pendapat Amando, sementara yang lain mulai panik.

Mempertimbangkan tentang keadaan kami sekarang.

Jika memang kami dipindahkan ke dunia lain, aku akan menggangap ini bukan masalah karena levelku yang diketahui tinggi.

Maksudku, aku benar-benar sangat kuat jika di bandingkan dengan mereka yang merupakan raja dari negara-negara kecil dan menengah.

 ---

Nama: Zanner

Ras: Manusia

Usia: 18 Tahun

Jenis Kelamin: Laki-Laki

Pekerjaan: Raja

Level: 575

Status:

HP [S] | MP [S]

| Serangan Fisik [S]

| Pertahanan Fisik [A]

| Serangan Sihir [S]

| Daya Tahan Sihir [A]

| Kecepatan [S]

| Kelincahan [A]

| Keberuntungan [S]

 

...----------------...

Dengan kekuatanku yang sampai level lebih dari 500, lalu dengan status lain yang didominasi oleh S, aku menjadi orang nomor satu dengan level pemain paling tinggi di BEW.

Aku ragu, jika di dunia lain ini ada yang levelnya setinggi dariku.

Jadi, aku tidak merasa itu akan menjadi bencana jika kami yang benar-benar dipindahkan ke dunia lain.

"Sudahlah, kalian tidak perlu mendengar omong kosong dari maniak novel fantasi sepertinya." (Ziskha)

Itu benar, meskipun Amando terlihat meyakinkan, tapi kami tidak melupakan bahwa dia adalah satu-satunya orang yang betul-betul menekuni hobi di dalam aliansi kami.

"Aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Jika kalian tidak percaya, mengapa tidak mencari tahu sendiri kenapa di peta ada kerajaan Palarc bukannya Principality Relia?" (Amando)

Kami diam selama beberapa waktu sebelum Ziskha berdiri dari tempat duduknya.

"Aku akan kembali ke negaraku." (Ziskha)

"Aku juga, kita harus memastikan ini." (Otto)

"Maafkan aku, Zanner. Sepertinya aku harus melihat kondisi kerajaanku." (Lobert)

Sementara, Otto, Ziskha dan Lobert meninggalkan ruangan untuk mengurusi masalah mereka.

Sekarang, hanya tersisa aku dan amando dalam ruangan.

"Apa kau berniat untuk pergi juga?" (Zanner)

"Aku memang berniat melakukannya, tapi ... Mempertimbangkan jika kami benar-benar dipindahkan ke dunia lain, maka aku bisa mengatakan akan yang menjadi pertama mengungsi disini. Apakah kau tidak keberatan dengan itu, yang mulia?"

Aku menggangukan kepala.

Entah kenapa seperti Amando mengatakan bahwa negara aku yang paling aman diantara semua negara aliansi.

Rupanya, Amando hanya memiliki negara yang kecil.

Dan itu hanya terdiri dari sebagian besar tanah yang kering.

"Sudah dikeroyok oleh negara besar, lalu dijadikan bawahan dan berakhir terjebak di dunia game? Dunia ini dan dunia asli disana memang sama saja."

Amando menghela nafas panjang ketika mengatakannya.

Aku bisa mendengarnya, meskipun suara itu kecil.

Tapi aku tidak membantah bahwa negara besar yang dimaksud itu tentu adalah Kerajaan Palos ku.

"Tenang saja, itu tidak akan seburuk seperti yang kau pikirkan." (Zanner)

Ngomong-ngomong, aku berniat untuk melakukan sesuatu dengan para bawahanku.

"Claude ..."

"Ya, yang mulia!"

Chapter 3

Aku mengamati gadis itu sebelum menemukan sesuatu yang salah dari dirinya.

"Aku ingin bertanya satu hal kepadamu, Claude."

"Silahkan, yang mulia!"

Aku kemudian memejamkan mata selama beberapa detik sebelum menatapnya lagi.

"Makanan kesukaanku apa?" (Zanner)

"Maaf yang mulia, sepertinya menu yang menjadi favorit anda adalah nasi goreng." (Claude)

"Lalu, bisakah kau tertawa?" (Zanner)

"Ehehehe ... Seperti ini, Yang mulia?" (Claude)

Aku sekarang tentu sudah melebarkan mata melihat ini.

Setelah Amando mengatakan kami dipindahkan ke dunia lain, aku yang melihat karakter NPC seperti Claude yang bisa tertawa sungguh merupakan hal yang tidak biasa dalam permainan.

"Jika ini memang di dunia lain, lalu Claude yang bisa tertawa ..."

Aku harus memastikan dengan mata kepala ini untuk melihatnya langsung.

"Claude, bersiaplah untuk melakukan perjalanan." (Zanner)

"Baiklah, Yang Mulia. Dan, perlukah kita membawa tentara pengawal khusus?" (Claude)

"Ya, sepertinya itu boleh." (Zanner)

Aku hanya masih belum terbiasa saja, dengan Claude yang tiba-tiba seperti pemain saja bukan NPC.

Sebelumnya, dia hanya bisa menggatakan beberapa dialog saja.

Namun, sekarang, aku bahkan sudah bisa berbicara dengan normal dengannya seperti melakukannya dengan pemain lain.

 

...----------------...

Kami terbang dari kastil istana setelah perbincangan itu.

Ugh, berkat salah-satu item yang memungkinkan kami terbang, aku bisa melakukannya dengan baik dan cepat.

"Tapi tetap saja, aku masih belum terbiasa."

Rasanya, seperti ini berbeda dari sebelumnya karena aku merasakan sensasi yang mengerikan di bawah.

Namun, segera setelah kami terbang lebih jauh aku segera melupakannya dan melihat beberapa rumah di bawah.

"Itu pasti adalah desa Carilyon dan Welouf."

Aku menggangukan kepala, mereka adalah memang bagian dari game dan wilayah kerajaanku.

"Aku harap, kota-kota kita tidak ada yang berkurang."

Kerajaan Palos sebelumnya memiliki beberapa kota, diantaranya Zermic, Fendhom, Falan, Fan, dan Yuirc.

Aku akan memulai mengunjungi salah-satu dari mereka terlebih dahulu, baru aku akan mengunjungi yang lain.

"Disini aman, yang mulia!"

Satu pria yang merupakan bawahanku, Zenos menunduk hormat setelah aku tiba di Zermic.

Dia adalah penguasa di kota ini.

"Apakah terjadi sesuatu di ibu kota, Yang mulia?" (Zenos)

"Ya, hanya beberapa hal yang tidak terlalu penting." (Zanner)

Aku senang kota ini baik-baik saja ... Lalu, sepertinya semua bawahanku tengah melakukan pekerjaan mereka dengan baik.

Jadi, aku tidak berniat menggangu mereka dan memutuskan untuk pergi ke kota selanjutnya.

Kemudian, aku bertemu dengan setengah hewan di salah-satu kota tersebut.

"Aku, Bekie menunduk hormat kepada Yang Mulia-nya."

Aku terdiam selama beberapa saat sebelum terkejut.

Karena Bekie merupakan setelah kucing, maka dia selalu mengakhirnya dengan meow di setiap kalimat.

Tapi, tetap saja. Mendengar ini secara langsung membuatku masih belum terbiasa.

Apalagi, seluruh bawahan ku sudah memiliki kemampuan berbicara layaknya seorang pemain sungguhan.

"Berdirilah."

"Terimakasih, Yang mulia."

Gadis kucing tersebut tersenyum kepadaku setelah melihat aku datang ke kotanya.

"Sepertinya tidak terjadi masalah juga."

"Ya, Yang Mulia. Meskipun, di depan cukup aneh karena wilayah yang berbatasan dengan negara Principality tiba-tiba menjadi hutan yang luas."

Aku menoleh ke tempat yang ditunjuk oleh Bekie, dan memang itu hanya pohon dan pohon.

...----------------...

"Aku tidak bisa mengatakan ini terlalu keras, tapi sepertinya kita semacam dipindahkan ke dunia lain bersama dengan negara juga wilayah kita."

Aku mengatakan kepada tiga raja dihadapanku setelah kami berkumpul lagi.

"Ya begitulah, aku benci untuk mengakui ini tapi sepertinya Kerajaanku juga mengalaminya." (Ziskha)

"Aku juga, semua perbatasan seperti dirubah atau semacamnya." (Otto)

Kepalaku menjadi sakit selama beberapa waktu mendengar masalah ini.

"Karena semuanya sudah jelas, bagaimana jika kita memutuskan untuk melakukan sesuatu untuk masa depan kita?" (Zanner)

"Semacam menyusup ke negara musuh?" (Lobert)

"Ya, begitulah ..." Memang, aku berniat melakukannya untuk mengetahui seberapa hebat negara yang kemungkinan akan menjadi saingan kami setelah Principality disingkirkan.

Mari kita mulai dengan Palarc yang merupakan negara pengganti Principality.

Aku rasa, itu bukan kerajaan ataupun kepangeranan, karena aku melihat ada tulisan semacam Kekaisaran di peta.

Tentu, mengenai wilayah yang lain, aku tidak menemukan satu detail pun yang menjelaskan tentang nama ataupun negara-negara baru tersebut.

"Jadi, bisa dibilang ini semacam rencana untuk mengumpul informasi."

Karena aku yakin, jika kita hanya berdiam diri.

Aku takut keberadaan kami yang tiba-tiba di dunia ini membuat negara lain waspada dan mulai mengerahkan kekuatan militer untuk menyerbu Palos.

"Jadi, kita akan membuat semacam perdamaian atau perang?" (Ziskha)

"Itu masih belum diputuskan, tapi ... Karena kita juga sudah mengeluarkan biaya yang besar untuk memperkuat pasukan." (Zanner)

Yah, meskipun pada awalnya kami berniat menggunakan seluruh militer ke dalam rencana invasi ke Principality, tapi aku merasa ini bisa digunakan untuk menyerang negara baru tersebut, untuk berjaga-jaga.

"Tapi, Zanner. Siapa yang akan bertugas untuk menyusup? Asal kau tahu, Aku dan kerajaan Galeo ku tidak akan repot-repot melakukannya."

Yang pertama adalah Ziskha yang pemalas mengatakan itu dengan terus terang.

"Aku juga, Kerajaan Van ku sudah sering terlibat bentrokan dan masih dalam masa pemulihan, jadi aku tidak bisa ikut dalam misi ini." (Otto)

Sementara, aku melihat Amando yang mengangkat tangan juga.

"Aku ... Hanya akan menyerahkan bawahanku kepadamu. Silahkan pakai Laura jika itu bisa membantumu dalam misi ini."

Jadi semuanya tidak berniat ikut terlibat, ya?

Yah, aku mengerti alasan mereka.

Termasuk Amando mungkin yang menggangap ini hanyalah pekerjaan sederhana yang tidak menarik.

"Sudah, setelah ini aku berniat mengurusi masalah kerajaan Munisia ku dan membangun beberapa benteng untuk jaga-jaga."

Kerajaan Palos dengan kerajaan Munisia memang terletak berdekatan, namun dibandingkan dengan negaraku, negara Munisia bisa dibilang beberapa kali lipat lebih kecil dari Palos karena aku berulang kali mengambil wilayah mereka.

Tapi, sekarang kami sudah damai kok.

Meskipun aku masih belum berencana mengembalikan wilayah yang aku ambil, tapi tetap saja aku merasa tidak enak membuat Amando menjadi raja paling kecil wilayahnya dalam aliansi.

Sekaligus, itu akan membuat dia paling rentan menjadi sasaran invasi dari pemain lain.

Jadi, aku menawarkan dia bergabung dalam aliansi kekuatan barat untuk mendapatkan perlindungan dari Kerajaanku, dan dia langsung menyetujuinya.

"Sekarang, hanya tersisa kita bertiga, ya?"

Ditambah Laura, bawahan Amando. Bisa dibilang begitu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!