Manusia adalah makhluk hidup yang diciptakan untuk saling tolong-menolong dan saling menyayangi. Tapi, di dalam duniaku, hal seperti itu tampaknya tidak berlaku.
Aku, seorang gadis malang yang sekarang tinggal di rumah Ibu tiri ku. Awalnya rumah itu milik Ayahku, dan setelah Ayahku meninggal dunia Ibu tiri ku mengambil alih rumah. Ibuku sudah meninggal sejak umurku 6 tahun. Sedangkan Ayahku meninggal seminggu yang lalu.
Ibu tiri ku dan Ayahku menikah 2 tahun yang lalu. Ia adalah sosok yang paling ku benci, Ibu tiri ku adalah seorang janda dengan 2 anak kembar. Dan 2 anaknya itu seumuran denganku. Mereka bertiga selalu menyuruhku melakukan pekerjaan rumah. Seperti mencuci piring, mencuci baju menggosok baju, dan lain-lain.
Aku dijadikan seperti pembantu di rumah itu. Sejak mereka tinggal di rumah Ayahku mereka selalu menyiksaku. Mungkin didepan ayahku mereka baik padaku, tapi dibelakang ayahku mereka amatlah jahat. Dan sekarang.... setelah Ayahku meninggal.... Mereka kini bebas menyiksaku.
Sekarang ini... Aku sedang membersihkan loteng rumah.
"Hei! Gadis pembantu! padahal cuma membersihkan loteng, kenapa lama sekali!" Kata Hana si kakak.
"Hei! aku lapar! buatkan aku makanan! cepat!" kata si adik, yaitu Hani.
Menyebalkan! padahal aku bukan pembantu rumah ini, mereka selalu saja menyuruh-nyuruh aku! mereka pikir mereka siapa! huh, tapi aku tak bisa apa-apa, entah kenapa aku merasa paling lemah, hal ini membuatku gila, 3 anggota keluarga itu selalu buatku gila!.
Setelah aku membersihkan loteng, aku pun memasak untuk keluarga yang tidak tau diri ini. Aku siap kan makanan dimeja dan aku menyimpan sedikit lauk untuk aku makan. Keluarga ini selalu memberi ku makan nasi putih tanpa lauk, benar-benar biadap!
"Ibu! Hana! Hani! Makanan kalian sudah siap! waktunya untuk makan!" teriakku.
3 orang itu pun turun ke bawah. mereka dari lantai atas, yang tentunya kamar mereka masing-masing.
"Berani-beraninya kau berteriak!" kata penyihir itu sambil memukul kepalaku.
"Gadis sialan! Padahal aku tadi sedang maskeran!" kata Hani
"Kau ini punya akal gak sih? Jangan teriak juga! aku bisa tuli karena mu!" Kata Hana
Bukannya kamu emang udah tuli ya? Batin ku.
Mereka duduk di kursi meja makan, aku pun ikutan duduk.
"Eits! ngapain kamu?" tanya penyihir itu.
"Aku.... duduk!" jawabku.
"huh! yatim piatu sepertimu tidak pantas duduk bersama kami!" ejek wanita Janda itu.
Kali ini aku benar-benar kehilangan kesabaran ku. Aku bangkit dari kursi dengan sekali sentakan. Mereka ber-3 kaget dengan reaksiku itu.
"Kenapa! kenapa kalian membenciku?" tanyaku.
"Huh... kau ingin tau kenapa?" kata penyihir itu.
"Iya!" kataku.
Penyihir itu berdiri dan pergi ke kamar nya, lalu ia kembali lagi dengan membawa kertas.
"Ini! bacalah!" katanya
Ia memberi ku kertas itu, dan aku membacanya.
Untuk putri kesayangan Ibu, Min Hari
Ibu memiliki penyakit tumor otak yang cukup parah, jika kamu membaca surat ini berarti ibu telah tiada, saat ini ibu akan memberi tahu mu kebenaran keluarga kita, mungkin ayahmu belum memiliki keberanian untuk memberi tahu mu karena kami sangat menyayangimu Hari, Kamu bukanlah putri kandung kami, Tapi kami sangatlah menyayangimu. Kami menemukanmu di depan rumah kami dan kmi mengadopsi mu sebagai putri kami, karena Ibu tak bisa hamil kami tak bisa memiliki anak, Hari putriku tersayang... Saat kami tak ada kami ingin kamu menjalani hidup yang bahagia, jadilah gadis yang paling bahagia di dunia ini, ibu harap ayahmu merawat mu dengan baik.
Salam penuh cinta Dari ibu.
surat itu adalah surat yang ibuku tinggalkan untuk ku. Aku menangis sambil membacanya. Aku... bukanlah putri kandung keluarga ini, penyihir itu pun berkata
"Kami membenci mu karena kau bukan putri kandung keluarga ini, kau bukanlah siapa-siapa! itulah kenapa kami tidak memperlakukan mu seperti keluarga, bagi kami kau hanya beban yang tak pantas bahagia!"
Aku masih menangis dan terdiam. Saat ini aku benar-benar sedih, entah apa yang saat ini aku pikirkan, aku pergi dari rumah tanpa berkata apa-apa. Aku berlari dan terus berlari hingga tanpa kusadari, ku berada di ujung tebing.
Aku melihat kebawah, ada lautan berwarna Dongker membentang luas. Lalu aku berdiri tegap.Dan Aku menutup mataku. Dalam mata tertutup, aku melihat kegelapan menelanku.
Disisi kiri ku, ada api menyala yang siap akan menyiksaku. Dan disisi lainnya, ada ruangan gelap yang terlihat aman. Kurasa.... Aku harus memilih antara keduanya. Aku tidak ingin bersembunyi dan diam saja, bagaikan ruangan gelap. Aku juga tak ingin sakit dan tersiksa, bagaikan di bakar api menyala.
Saat detik-detik itu pun aku terpikir, 2 pilihan tadi adalah pilihan jalan hidupku. Tapi kurasa aku tak perlu hidup. Lagi pula tak ada lagi yang peduli padaku. Aku... memilih.... menghilang dari dunia.
Aku yakin saat sudah di alam kubur aku akan tidur dengan nyaman tanpa ada perintah lagi, dan aku akan menyusul ibu dan ayahku. Meski mereka bukan ortu kandungku, aku tetap menyayangi mereka!.
Aku pun membentangkan tangan ku dengan bangga, dan aku..... melompat dari tebing itu, sangat cepat, kepalaku menabrak air laut dengan keras, kini aku didalam laut. Tenggelam dimakan kegelapan lautan. Pandanganku lama-kelamaan semakin kabur. Aku melihat cahaya sebelum aku menutup mataku. Kisah ku..... Bukanlah kisah Cinderella yang memiliki akhir bahagia. aku...... hanya gadis malang yang mati sia-sia.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Kubuka mataku dengan perlahan, ku dapati diriku di atas ranjang rumah sakit. Kepalaku terasa amat sakit. Aku di perban di bagian kepala dan perutku.
Saat ini aku merasa kosong, aku... Tak mengingat apapun. Siapa aku, siapa keluargaku, dan di mana aku tinggal.
Aku merasa bingung, linglung, hampa, dan kosong. Aku berada di dalam ruangan untuk 2 pasien. Ada ranjang lain disisi ranjang ku. Hanya saja tertutup tirai pembatas. Aku bangun saat hari sudah malam.
Lalu seorang Dokter wanita masuk ke dalam ruangan dan kaget melihatku. Ia langsung menghampiriku dengan wajah kaget sekaligus senang.
"Wah! akhirnya kau siuman! setelah koma 3 Minggu, kau akhirnya siuman! aku sangat senang!" kata dokter itu.
"Apa.... kau yang merawat ku?" tanyaku.
"Benar sekali! aku adalah Park Layla! aku yang bertanggung jawab atas dirimu! Dokter yang cantik dan imut!" Katanya dengan penuh semangat.
"Sebenarnya.... apa yang terjadi padaku?" tanyaku.
"maksud dari pertanyaan mu itu.... kenapa kau bisa masuk rumah sakit ya!" Kata Dokter Layla membenarkan kata-kataku.
"I..iya!"
"Aku sih... ga tau gimana kamu bisa masuk rumah sakit, tapi.... saat baru keluar dari ambulance, seluruh tubuhmu basah kuyup. Di bagian perut dan kepalamu mengalami pendarahan. Tapi.... menurut hipotesis ku, kau... mencoba untuk bunuh diri!"
Kata Dokter itu.
"Bu...bunuh diri? tapi... kenapa?" tanyaku
"ya.... aku ga tau, karena bukan aku yang mau bunuh diri! emangnya.... kamu gak ingat?" Tanya Dokter Layla
"Namaku sendiri aja aku gak ingat! Apalagi alasan aku mau bunuh diri!" kataku.
"Ya ampun! kau terkena amnesia!" kat kak Layla.
"Amnesia?"
"Amnesia adalah kehilangan ingatan. Artinya kau tidak ingat namamu, keluargamu, rumahmu, dan lain-lain!" jelas kak Layla
"Sepertinya.... aku aku memang terkena Amnesia, aku tidak.... mengingat apapun!"
"Lagi pula... masuk akal juga kamu terkena Amnesia. Karena kepalamu terbentur amat keras," Kata kak Layla.
"Dan.... Keluargaku? Apa mereka tidak mencari ku?" tanyaku.
"Sudah 3 Minggu kami mencari keluargamu. Tapi.... tak ada keluarga yang datang untukmu!"
"oh..." Kataku dengan senyuman palsu.
"Maaf, tapi... saat kamu keluar dari rumah sakit.... kamu akan kemana?" tanya kak Layla.
"Hm..... Kasihan sekali kamu!" kata kak Layla.
Mendengar hal itu membuatku merasa menyedihkan. Kak Layla menatap jam di ponselnya dan raut wajahnya tiba-tiba berubah,
"Aku harus pergi sekarang, jika kau butuh sesuatu, telpon no. kantorku yang ada di dalam laci meja di sampingmu." Kata kak Layla.
Lalu ia meninggalkan ruangan ini. Sekarang hanya aku seorang diri, dalam suasana sepi dan tenang. Aku menatap ke sekelilingku. Di depanku ada TV, sampingku ada meja dan telpon di atas meja. Lalu mataku tertuju di tirai pembatas .
Apakah di balik tirai itu ada orang? Batinku.
Aku merasa penasaran dengan ranjang di samping. Aku pun menurunkan kakiku yang lemah ke lantai, dan membuka tirai dengan perlahan. Aku melihat ada sepasang kaki, lalu kubuka lagi. Terlihat separuh tubuhnya, dan aku pun membuka semuanya sampai seluruhnya terlihat.
Aku kaget melihat tetangga ku ini, ia.... Adalah seorang pria yang amat Tampan dan Anggun. Ia menatapku dengan tatapan dingin.
"Ma.. maafkan aku jika aku mengganggumu, aku.... hanya penasaran siapa yang berada di sampingku" jelas ku.
Pria itu tak berkata apa-apa. Ia menatapku lalu ia menoleh ke depan. Pria yang dingin dan cool, ia sepertinya seumuran denganku.
"Aku.... Akan menutup tirai nya lagi!" kataku.
Aku menutup tirai nya dan menaik kan kakiku lagi ke atas ranjang. aku berbaring dengan perasaan tak nyaman.
Di sampingku adalah seorang pria. Rasanya sangat tidak nyaman 1 kamar dengan seorang pria asing. lama-kelamaan aku tertidur di ranjang ku.
.................................................................
"Nona! Nona! Bangun!" kata seorang Suster.
Tampaknya ia membangunkan ku.
Aku membuka mataku dan melihat matahari sudah terbit.
"ini sarapan Anda nona, cuci wajah anda dulu baru anda bisa makan." kata Suster yang membangunkan ku.
Suster itu membantuku berdiri. Kakiku terasa lemas tak bisa berdiri. Jadi terpaksa aku menggunakan kursi roda. Suster itu membantuku membersihkan wajahku dan mandi. Setelah itu, aku sarapan dengan makanan yang di bawa suster tadi. Setelah aku makan Suster itu pamit dan membersihkan bekas makan ku tadi.
Kini aku sendirian lagi. Tiba-tiba aku teringat pasien sebelahku. Untungnya aku sedang berada di kursi roda, aku memutar ban kursi ku dan melihat ranjang sebelah. Tidak ada orang. Tampaknya ia pergi berjalan-jalan.
Aku pun pergi dari ruangan dengan kursi rodaku. Aku merasa bosan didalam ruangan terus. Lalu aku sampai di depan Lift. aku masuk ke dalam lift dengan santai. Saat di dalam lift, aku tak tau harus menekan apa.
Sial! Apa aku juga lupa cara menggunakan lift? Batinku.
Lalu seorang pria yang seumuran denganku datang. Rambutnya pirang dan wajah nya Tampan. Ia tersenyum padaku
"Ada apa nona cantik?" katanya.
Saat ini.... aku merasa.... butuh bantuannya.
"Aku.... tidak tau.... cara menggunakan... Lift!" kataku.
Pria itu terkekeh-kekeh mendengar kata-kataku.
"Bisa-bisanya kamu ga tau tapi masih mau pakai lift!" ejeknya.
"Aku amnesia bodoh! lagi pula aku pakai kursi roda! ga mungkin aku pakai tangan kan!" kataku kesal.
Pria itu langsung terdiam.
"oh.... begitu!" katanya.
lalu ia masuk ke dalam Lift dan bertanya.
"Kau mau ke lantai berapa?"
"Aku.... mau ke taman!" kataku.
Pria itu menekan tombol dan liftnya pun tertutup. Lalu tiba-tiba liftnya turun kebawah dan membuatku shock. Aku berteriak didalam Lift dan pria yang bersamaku merasa tertekan.
Lalu ia menutup mulutku dengan tangannya.
"Shut...... jangan takut! Aku ada disini bersamamu!" katanya.
Aku pun terdiam. Dan kami pun sampai di lantai 1. Aku memutar ban kursi ku dan pergi menuju pintu keluar.
Menggunakan kursi roda sangatlah
melelahkan tangan dan lamban. Dan aku berhenti sebelum sampai di pintu keluar karena lelah dan tanganku pegal.
Padahal baru sebentar aku memutar ban kursi ku dan aku sudah merasa sangat lelah.
Lalu tiba-tiba kursi ku bergerak dengan sendirinya. ternyata pria yang di Lift tadi membantu mendorong kursi ku.
"Seharusnya ada wali yang membantumu!" katanya.
"Aku.... kesini.... tanpa wali!" kataku.
"Lah..... kok bisa? katanya kalau ga punya wali, ga bisa dirawat di ruangan untuk 2 orang!" katanya.
"aku... juga tidak tau, mungkin..... mereka membiarkanku dengan sukarela!" jawabku.
"Oh... Mungkin saja ya!" katanya.
ia mendorong kursi ku sampai aku tiba di taman.
"Nah! kita sudah sampai!" Katanya.
"Terima kasih ya! Karena sudah membantuku 2 kali!" kataku.
"iya! sama-sama! omong-omong, kau belum tau namaku kan! karena.... tampaknya kita seumuran! aku ingin berteman denganmu! namaku...... Win Royal Gold. Panggil saja aku Win!" katanya.
"Akan ku ingat namamu, nama seorang pemenang!" kataku.
"kuharap kita bisa bertemu lagi nanti!" katanya.
aku.. penasaran tentang 'Win' Kenapa rambutnya berwarna pirang ya?
"Kau orang Inggris ya?" tanyaku karena penasaran.
"Iya! Ibuku orang Inggris, ayahku orang korea!" katanya
"oh! pantesan rambutmu pirang! aku kira.... kamu cat tadi rambutmu!" kataku.
Mendengar kata-kataku, Win terkekeh-kekeh. Aku tidak tau kenapa ia terkekeh.
"Kenapa?" tanyaku dengan polosnya.
"kamu bilang dicat? emang rambutku tembok apa? dicat! diwarnai kali.... bisa-bisanya kamu bilang dicat!" katanya sambil terkekeh.
" Ya... kan sama aja!" kataku.
"Terserah kamu lah!" kata Win yang masih terkekeh.
Entah kenapa menurutnya itu lucu. aku sama sekali tidak mengerti kenapa ia tertawa. setelah tertawa, Win mengecek jam tangannya dan raut wajahnya langsung berubah menjadi serius.
"Sial! aku terlambat! Hei! aku pergi dulu ya! sampai jumpa!" katanya lalu pergi
Sekarang tinggal aku seorang diri. Kini suasananya menjadi sepi dan tenang. Aku berkeliling taman dengan kursi rodaku. Saat berkeliling, aku melihat teman sekamarku sedang melamun di bangku taman. Ternyata dari tadi ia ada di sini. Aku pun menghampirinya.
"Hai!" Sapa ku.
ia kaget dengan sapaan ku, dan ia menatapku, lagi-lagi ia menatapku dengan tatapan dingin.
"Aku... teman sekamar mu!" kataku.
ia tak menjawab, ia... hanya diam dan membatu.
"Aku..... ingin kita menjadi teman!" kataku sambil menjulurkan tanganku.
ia menatap tanganku dengan tatapan bingung. Seperti ia tidak mengerti bahasa ku. dan akhirnya ia angkat suara.
"You know!" katanya.
aku mengerti apa maksudnya.
"Oh..... Kau tak bisa bahasa Korea ya?" tanyaku.
"Namaku You know!" Katanya.
Aku langsung terdiam, ternyata ia bisa bahasa Korea.
"Oh.... namamu Yunow!" kataku.
"Namaku adalah bahasa Inggrisnya Kau tahu!" katanya.
Aku sama sekali ga paham maksudnya. dan..... 10 menit baru paham, You know, bukan Yunow.
"Oh.... You know, yang artinya kau tahu!" kataku.
Ia menatapku dan mengangguk pelan.
"Kau tak banyak bicara ya!" kataku.
"Aku anti-sosial!" jawabnya.
Kenapa cowok ganteng pendiem anti-sosial?
"Kok bisa kamu anti-sosial?" tanyaku.
"Karena aku anaknya raja Mafia!" Jawabnya.
"Hah?"
"The Prince Of Mafia!"Katanya.
"Oh... begitu!" kataku
"apa.... kau tidak takut?" tanyanya.
"Takut sama apa?"
"Sama Mafia!"
"Ga tau! Aku kehilangan ingatanku karena berusaha untuk bunuh diri. Aku tak tahu apa itu Mafia, aku lupa bagaimana cara pakai lift, siapa diriku, dimana aku tinggal, dan siapa keluargaku! aku juga ga tahu alasan aku mau bunuh diri!" kataku.
You know menatapku.
"Aku iri padamu!" katanya.
"Hah? maksudmu?" tanyaku ga paham.
"aku juga selalu berusaha bunuh diri, sudah banyak cara yang aku coba. tapi semua itu selalu gagal karena aku selalu di bawa ke rumah sakit!" katanya.
"kenapa kau mau bunuh diri?" tanyaku.
"tekanan sosial! kedua orang tuaku adalah raja dan ratunya Mafia!Organisasi rahasia di bidang kejahatan. Semua teman sekolahku mengenalku sebagai pangeran mafia. Banyak orang yang menjauhiku karena takut. Aku tak punya teman, keluargaku sibuk bekerja, dan tak ada yang peduli padaku. itulah kenapa aku mau bunuh diri! aku tak ingin jahat seperti kedua orang tuaku. Mungkin aku akan menghukum orang jahat yang membunuh orang tak bersalah. Itulah Yang aku sukai!" Ceritanya.
"Kau orang yang baik! Sangat baik! aku mengagumimu!" kataku sambil tersenyum.
"Terima kasih! kau.... adalah orang pertama yang mendengar ceritaku!" Kata You know.
"Benarkah?"
"Iya! aku..... merasa nyaman di dekatmu!" kata You know.
Pada saat itu juga..... suasananya menjadi canggung.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Aku dan You know sudah berada di kamar sudah berada di kamar kami. Awalnya kami hanya diam tak berkata apa-apa, lalu You know tiba-tiba berkata.
"Apa kamu tau kenapa aku iri padamu?"
Aku menggeleng pelan.
"Itu karena kamu hilang ingatan, kamu melupakan masa lalu yang menyedihkan dan punya kehidupan baru yang akan kamu jalani. Aku...... juga pengen amnesia! melupakan bahwa aku ini pangeran dari keluarga Mafia bangsawan, melupakan aku tidak punya teman. Dan melupakan kehidupanku yang dulu!" Katanya.
Aku menatapnya dengan perasaan iba. Mendengar perkataannya itu, aku merasa beruntung karena kehilangan ingatanku.
"Omong-omong kau sekarang jadi banyak bicara ya!" kataku.
"Mungkin...... karena aku nyaman di dekatmu!" katanya.
Dia mengatakan itu lagi , aku salting karena gara-gara dia bilang kayak gitu! tapi aku senang juga! hari ini aku mendapatkan 2 teman baru. Aku harap, saat aku atau You know keluar dari rumah sakit, kami akan bertemu lagi, aku dan You know semakin akrab.
Malam sudah tiba. Setelah mandi dan makan malam, aku membuka TV. Menonton acara TV yang terlihat menarik. Sedangkan You know menatap bulan dengan seulas senyuman di bibirnya.
Aku menonton TV dengan serius, seperti aku memang suka menonton TV. Lalu pandangan ku Teralihkan oleh You know yang melihat Bulan Purnama bersinar terang.
"Tampaknya kau suka pemandangan bulan."
"Bulan terlihat cantik dan indah sama sepertimu!" kata You know.
Dari tadi You know tidak berhenti membuatku baper. Itu tadi adalah gombalan dari anak dingin, cool dan pendiam.
"Apa.... kamu ingin sebuah nama?" tanya You know.
"Hah?"
"Aku akan memberimu nama!" Kata Youknow.
"Nama apa yang akan kau berikan?" tanyaku.
"Karena.... kau cantik seperti bulan, akan aku beri nama...... Luna! Dengan begitu aku akan terus mengingatmu saat aku menatap Bulan!" kata Youknow.
Lagi-lagi dia menggombal. Tapi..... aku suka dengan nama itu, sederhana dan indah.
"baiklah! sekarang namaku adalah Luna! aku akan menggunakan nama sekarang, Luna akan menjadi awal hidupku!" kataku.
"Mungkin....... awalnya aku mencoba bunuh diri berkali-kali, tapi..... Setelah bertemu denganmu, aku rasanya ingin hidup selamanya .Mungkin..... Karena kau teman pertamaku!" kata Youknow terus terang.
"Ya.... tentu saja! jika kau mencoba bunuh diri lagi nanti! aku akan membencimu!" kataku.
"Baiklah! aku akan menerima takdirku dan hidup!"
"Itu bagus! aku senang mendengarnya!" kataku.
Youknow tersenyum lebar padaku untuk pertama kalinya. Senyumannya sangat indah dan menawan.
Membuat jantungku berdebar kencang.
Aku menjadi salting karenanya.
"A..... baiklah! aku akan tidur duluan! sudah malam!" kataku.
"Aku juga mau tidur, akan ku matikan lampunya!" Kata Youknow.
Kami tidur diterangi sinar bulan setelah Youknow mematikan lampu. Kali ini tirai pembatasnya tidak ditutup. Jadi kami bisa melihat satu sama lain. Tapi...... aku merasa semakin tidak nyaman karena Youknow tidur menghadap ke arahku.
"Luna, apa kau sudah tidur?" tanyanya.
"Belum! Gimana aku bisa tidur! kamu liatin aku terus, aku jadi ga nyaman!" kataku.
"Maaf! aku tak bermaksud membuatmu tak nyaman!" kata Youknow.
"Kenapa kamu bertanya aku sudah tidur atau belum?" tanyaku sambil membalikkan tubuhku menghadap ke arah Youknow.
Sekarang kami saling berhadapan. Youknow menatapku dengan mengulas kan senyuman.
"Aku hanya ingin bilang padamu tentang satu hal!" katanya.
"apa itu?"
"kurasa...... tak perlu bunuh diri untuk mati, bukannya setiap malam kita sudah mati, dan dihidupkan kembali saat pagi tiba. Jadi, intinya aku ga mau bunuh diri lagi! karena sekarang, tujuan hidupku dan sesuatu yang ingin aku lindungi sudah ada!" kata Youknow.
"Apa? Apa tujuan hidupmu dan apa yang ingin kau lindungi?" tanyaku.
"itu..... rahasia!" kata Youknow.
"Huh! Rahasia! buat orang penasaran aja!" kataku.
"Seperti kata Kaito kid, rahasia biarlah menjadi rahasia!"
"Kaito kid? siapa itu?" tanyaku.
"Mungkin.... karena kamu amnesia, kamu jadi ga tau. Kaito kid adalah rivalnya detektif Conan atau Shinichi Kudo di anime Detective Conan!" kata Youknow.
"oh.... ternyata cerita! aku pikir nyata!" kataku.
"Tapi ada Lho.... pencuri internasional di korea! umurnya kaya kita juga! 16 tahun! ia dikenal sebagai Victory thief. seperti Kaito kid, ia menggunakan jubah dan tuksedo putih. Ia juga bis menghilang dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain, ia menggunakan topi yang sama seperti kid. Hanya saja.... ia menggunakan topeng di bagian mata, sedangkan kid lensa 1 Dimata kanannya. Tampaknya...... Si thief adalah penggemarnya kid!" kata Youknow
"seorang pencuri ya.... huh! aku tidak tertarik dengan si VT itu!" kataku.
"VT?"
"Singkatan Victory thief. aku tak suka menyebutnya secara lengkap!" kataku.
"Huh.... sudahlah! aku mengantuk, aku mau tidur!" kataku.
aku menutup mataku dengan perasaan tak nyaman, karena sebelum aku menutup mataku aku melihat Youknow tersenyum menatapku. kami pun tidur saling berhadapan
•. •. •. •. •. •. •. •. •. •. •. •. •. •. •. •. •
Tiba-tiba aku berada di sebuah rumah sederhana, aku melihat diriku yang lain sedang membersihkan rumah. Wajahku terlihat amat tertekan dan sedih, lalu ada 2 orang gadis seumuran denganku datang dan mendorongku, wajah mereka samar.
"Dasar yatim piatu! ayahmu sudah meninggal dan rumah ini milik kami! kau itu hanya beban! jadi bekerjalah yang baik!" kata salah satu dari mereka.
Lalu wanita dewasa datang dan memukulku menggunakan kayu perapian. wajahku sangat sedih dan aku sangat kesakitan. dan tiba-tiba aku berada di ujung tebing jurang. Aku melihat diriku melompat. aku berusaha menghentikannya tapi aku tiba-tiba terbangun dari tidurku. aku terbangun dan bangkit, dari berbaring menjadi duduk, air mataku keluar dengan sendirinya. Nafasku terasa sesak dan dadaku sakit.
Kulihat matahari telah terbit, sinar matahari masuk ke dalam ruangan ku. tirai jendela tidak ditutup sejak tadi malam. Aku...... tak bisa berhenti menangis, aku....... ketakutan dan merinding. Youknow masih tertidur walau wajahnya terkena sinar matahari. Ia tertidur dengan anggun seperti seorang pangeran.
Lalu Dokter Layla datang ke kamarku, aku kaget kenapa Dokter Layla bisa datang di waktu yang tepat.
"Ikut aku! sekarang!" katanya dengan terburu-buru.
"namaku Luna! itu namaku sekarang!" Kataku.
"Baiklah Luna! Ayo! sebelum Jaehyun bangun!"
"Jaehyun? siapa Jaehyun?"
"Pasien di sampingmu! Lee Jaehyun! aduh..... kita tak punya banyak waktu lagi! Ayo!"
Kak Layla membawaku dengan kursi roda, ia membawaku ke dalam kantornya.
"kenapa kau membawaku ke sini?" tanyaku.
Kak Layla mondar-mandir gelisah dengan wajah bahagia.
"Ada apa ini?" tanyaku.
"Sulit aku percaya! wah! Takdir sungguh suka bermain ya!" kata kak Layla.
"Bisa...... jelaskan pada ku?" tanyaku.
"kau bilang namamu Luna kan? kau dapat dari mana nama itu?" tanya kak Layla.
"Youknow yang memberikannya!"
"Youknow?"
"Lee Jaehyun!"
"Itu memang namamu Luna! Nama aslimu sejak lahir!" kata kak Layla.
"Hah?"
Kak Layla mengambil sebuah kertas di atas meja. Kertas DNA, ia menyuruhku melihatnya.
"Saat pertama kali aku melihatmu, aku merasakan suatu ikatan. saat kau koma, aku diam-diam mengambil sampel untuk DNA. Aku memiliki 3 adik, 2 adik lelaki dan 1 adik perempuan. Dan adik Perempuanku ini menghilang sejak hari ia dilahirkan. ia diculik setelah ia lahir. ku..... sudah lama mencari adikku ini.. dan.... ternyata kau adalah adikku! aku mencari mu selama 16 tahun lamanya. dan tes DNA mu cocok dengan Lion! saudara kembar mu! tak ku sangka kamu adalah adikku!" kata kak Layla.
"Tunggu, Apa! aku...... adalah adikmu? aku...... punya saudara kembar?" kataku ga percaya.
"Iya! aku tau kamu pasti tertekan mendengar berita ini, karena kamu amnesia....... aku ingin sekali bertemu keluarga yang merawat mu. aku ingin berterima...."
"JANGAN!" potongku.
"ke.... kenapa?"
"Ada ingatan yang muncul di mimpiku, tentang...... orang yang mengurusku. Mereka...... menjadikanku sebagai Babu!" kataku.
"APA!"
Aku pun menceritakan ingatanku yang muncul tadi pada kak Layla.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!