Surat dari orang tak dikenal
Dia adalah Wanita cantik Bunga Desa.Yang dari awal menuju kedewasaanya Banyak yang menyukainya, tetapi entah kenapa dia memilih seseorang yang tak dikenal, dan diapun belum mencintainya.
Setelah tamat SMP dia menuju ke Penjara Suci, untuk menuntut ilmu. Meskipun ketika dia akan berangkat sempat tidak dibolehkan karena terbentur dengan ekonomi. Tetapi niatnya sangat kuat ahirnya ibunya merestui nya dia berangkat.
Dia, mulai mempersiapkan peralatan sederhana yang dibawa dan dia dianter Bibi nya berangkat. Adik dari bapaknya.
Hari pertama adalah hari penyesuaian, sempat merasakan Rasa yang sangat rindu kepada ibundanya. Karena ini adalah pertama kali dia berpisah dengan ibunya.
Tak selang lama disana, ada kabar kalau dia dijodohkan. Tetapi ini bukan zaman siti nurbaya. Yang mengikuti kehendak orang tua.
Zahra adiknya yang masih sekolah,datang ke tempat dimana kakaknya menuntut ilmu. "Kak, ini ada seseorang yang nitip sesuatu untuk kakak", ucap Zahra Sambil memberikan sepucuk Surat.
Tak lama kemudian, diapun membuka titipan sesuatu yang dikasih adiknya.
Betapa kagetnya, ketika dia membuka sesuatu itu, sepucuk surat dan foto yang dititipkan seseorang untuknya.
Entah apa yang dirasa? Dia meneteskan Air mata, dan teman teman pun memeluknya, serasa mereka mengetahui apa yang ia rasakan.
"Sabar....sabar kan hatimu ya", ucap salah satu sahabatnya sambil memeluknya.
Namun wanita itu tetep meneteskan air mata, sambil berkata dalam hatinya. Hidup..hidup itu memang perjuangan.
Aku harus kuat, Aku harus sabar, dan aku harus bisa menjalaninya.
Dalam hatinya memberikan semangat untuk diri sendiri. Walaupun dirinya sedih, setidaknya ada teman teman dan juga sahabat yang selalu ada menguatkan mereka.
Waktu pengiriman pun usai, sang adik pun pulang.
Ketika malam tiba, gadis itu merenung sendirian. Di lantai atas yang kosong. Di atas ruang belakang yg biasanya digunakan tempat menjemur baju baju. Sambil membaca surat yang dikasih adik pas waktu siang.sambil memandangi langit tak kuasa meneteskan Air mata. Sambil membaca surat yang dibacanya, sangat menyayat hatinya. Dalam hati gadis itu pun berfikir, kenal saja tidak?, tiba tiba nembak seolah olah pasti diterima dan sudah ngatur ngatur kehidupanku.
"Ya Tuhan, Apakah ini adalah laki laki yang engkau kirimkan Untukku?' sambil menangis terseguk seguk sambil menatapi langit, berharap Ada bintang yang jatuh, lalu dia langsung ingin Berdoa.
Konon katanya, jika melihat Bintang jatuh semua permintaan akan dikabulkan.
Malam semakin larut malam, Teman -teman nya mencari untuk diajak turun dari lantai atas dan diajak ke kamar untuk beristirahat. Sambil temanya menenangkannya.
Malam semakin larut, dia dan temannya melewati tangga yang sudah sunyi dikamar kamar temannya sudah tidur semua. Dia menuju kamar dan istirahat.
Entah apa yang dipikirkan, dikamar dia gk bisa memejamkan matanya. Tetapi dia tetap berbaring tidur, karena semua sudah tidur.
Malam pun terasa sunyi, dimalam yang sunyi, tiba tiba dia demam dan badan terasa mengigil serta panas. Tapi dia tak mau menyusahkan teman temannya, dia hanya menarik selimut dan menahan rasa dingin itu.
Ditengah malam ada teman yang bangun dan mengetahui bahwa temannya menggigil serta badannya panas. Ahirnya temanya berusaha mencari baskom, langsung di isi air dan di kompres kan Siska hanya meneteskan Air mata, entah apa yang dipikirkan.
Setelah diganti kain kompres beberpaa kali oleh temanya, ahirnya demamnya mulai turun. Hingga ahirnya mereka bisa istirahat hingga subuh tiba.
Ketika terbangun, Siska terasa pusing sehingga tidak bisa mengikuti kegiatan. Teman - teman yang lain sedang mengikuti kegiatan lain, Dia hanya terbaring lemah sendirian di kamar hingga teman selesai kegiatan. Teman teman ke kamar dan beberpaa teman memeluknya sambil menguatkan. Tetapi Siska masih pusing, Dia tidak paham siapa yang memeluknya, Dia hanya merasakan dekapan teman teman, yang ada disampingnya. Saat teman teman memijat mijat lalu Siska dibantu duduk. Hingga disuapi, Bersama teman teman sambil di ajak bercanda.
Beberapa hari berlalu, Siska sudah sembuh dan bisa mengikuti kegiatan dengan biasa. Ketika waktu Pengiriman datang, biasanya pengiriman dibuka setiap hari Jum'at dan Hari Selasa.
Tiba tiba dia kaget, ketika melihat ibu membawa bermacam macam kebutuhan seperti sabun mandi, Mi instan dan 3 helai kerudung.
Walaupun, Ibu biasanya membawa itu tetapi ada hal yang aneh. Karena tak biasa barang bawaan yang dibawa. tapi Aku tetep berbaik sangka. Mungkin ibu memang sedang ada banyak rejeki, hingga membawanya banyak.
Setelah ibu pulang, bukannya disimpan itu kirimna, malah dibagikan ke teman temanya. Mi instan kerudung dll. Dia hanya menyisakan berapa jajanan dan 2 krudung.
Selang beberpaa hari ada telfon dari bibi, Katanya didesa lagi Heboh pada ngomongin kamu, Katanya kamu dipaksa dijodohkan.
Siska keluar dari tempat dimana dia menerima telfon, wajahnya kelihatan musam, dalam hatinya dia berfikir'.
"Apa ini adalah laki laki yang di kirim kan Tuhan untukku'. Sambil menetes air mata ini, tetapi dia berusaha tegar.
Setelah pengiriman dibuka lagi, saat itu yg ke pondok adalah adiknya lagi, sambil kesitu sambil dibawain Hp katanya suruh fotokan Siska.
Setelah foto beberpaa foto, Adiknya juga memberikan amplop yang dikira isinya uang. Eeeehhh...Ternyata surat lagi.
Hemmm...siap...siap...Deh...
Duaar...Ternyata benar, bukan apa isi suratnya ternyata malah memaki maki. Katanya Seharusnya Siska menerima, karena dia orang kaya, tidak seperti Siska yg orang Susah, Orang tuanya tidak Alim ucapnya dalam surat. Andai di depan nya pingin ku tendang, atau ku pukul dia, hanya saja jauh. Herannya, berani beraninya sok ke "PD" an bilang seperti itu.
Katanya dia bayangin tidur disampingnya, lalu mengecup keningnya. Semakin heran yang membaca surat itu. Apa maksudnya?.
Kalau kamu jadi istriku akan ku serahkan dompet SE isinya ke kamu.
Sambil membaca surat, Sambil melongo, Ini orang Ke PD an. Diterima saja belum seolah olah sudah jadi istrinya ,berani ngatur ngatur lagi.
Saat adik pulang, selesai mengirim surat itu tetapi surat itu tidak dibalas. Tak tau dirumah bagaimana dan adiknya ngomong apa ??.
Tetapi anehnya, malah aku dipanggil Umi atau ibu katanya Ada telfon...Sambil jalan berfikir telfon?. Dalam hatinya bertanya. Dari siapa..??
Perasaan tidak ada Yang harus diobrolin dg orang tua dan adik. Saat menjawab salam ternyata suara laki laki. Siska pun semakin kaget.
Setelah yang disana menjawab salam, langsung ngomel ngomel tidak jelas, kenapa tidak dibalas suratnya?. Kamu itu jadi orang tidak bersyukur, blaa...bla...sambil ngomel ngomel. Walaupun rasanya muak, tetapi tetap didengarkan hingga selesai. Setelah selesai, langsung ditutup telfonnya tanpa salam.
Dalam hati semakin aneh. Tetapi Siska tidak tau bagaimana mengambil sikap.
Saat libur telah tiba, waktu itu libur puasaan dan Aku pun plng kerumah. Dan betapa kagetnya saat tiba dirumah. Ternyata gosip sudah kemana mana. Entah gosip apa beneran?.
Pokoknya, ternyata yg dirumah sudah menerima kalau dia menjadi calonku.
Dan aku tidak berani, apapun keputusan kedua orang tuaku, Aku tidak ingin dia marah. Aku tidak ingin Orang tua malu terhadap orang orang sekitar, apalagi karena kegagalanku.
Hingga Ahirnya, yaa..Sudahlah aku menjalaninya. Dia sering main kerumah walaupun tidak ketemu Aku. Dan pernah sekali mencoba menemui, walaupun Aku tak mau tapi dipaksakan. Ahirnya Aku mau menemui, meski harus didampingi teman temanku.
Datang melamar
Ramadhan telah tiba. Waktu Ramadhan biasanya waktu yang ditunggu tunggu muda mudi disana karena waktu itu sangat ramai,
suasananya jika Ramadhan tiba banyak kegiatan kegiatan yang aktif.
Karena rumah Siska berhadapan dengan asrama asrama yang ditinggali Fendi, maka waktu memandangnya lebih bnyak karena dia selama puasa Siska selalu dirumah.
Ahir ramadhan Fendi juga mudik, Fendi sempat berpamitan ngobrol bersama orang tua Siska, tetapi Siska tidak tau apa yang mereka rencanakan. Setelah berpamitan ke orang tua Siska. Siska dipanggil dan berpamitan juga ke siska. Tetapi Siska hanya meng iyakan tak banyak memandang, karena dia juga terkenal anak yang malu malu.
Tiba waktu hari raya. Fendi datang membawa saudaranya dari luar Jawa, karena rumah mereka memang jauh di pulau sebrang.
Sebelum langsung kerumah Siska, Fendi kerumah seseorang yang dituakan. Serta menyuruh mengabarkan ke keluarga Siska apabila besok Fendi dan saudaranya yang dari pulau sebrang mau kesitu, lalu langsung di iyakan oleh ibu siska.
Tiba saatnya hari esoknya, rumah sudah agak ramai dan beberapa jamuan makanan telah disiapkan. Beberpaa keluarga dari ibuk dan keluarga dari bapak kumpul.
Setelah mahrib ruang tamu sudah ramai. Fendi dan saudaranya sudah datang dirumah siska. Siska yang waktu itu dikamar beserta teman temannya, mereka masih asyik bercanda.
Itulah Siska, meskipun dia merasakan perasaan sedih yang dirasa, tetapi ia berusaha memendamnya.
Dia berusaha ceria dihadapan teman, dihadapan orang tua Serta dihadapan saudara.
Saat acara sudah di mulai, dibawakan susunan acaranya, sambutan dari tuan rumah dan sambutan dari keluarga Fendi.
Saatnya masuk Acara inti, semua hening.
Karena masuk pembahasan waktu menikah, bukan hening karena tukar cincin. Karena tidak ada acara tukar cincin atau yang lain.
Saat dalam keheningan, tiba tiba dari keluarga Fendi menentukan kalau akad nikahnya di laksanakan 3 Bulan lagi. Siska dan teman teman, didalam kamar yang mendengar keputusan ini langsung berpelukan dan menangis. Mereka saling menguatkan satu sama lain.
Mereka teringat saat saat bersama Siska di asrama pondok. Makan bareng tidur bareng dan tiba tiba harus berpisah.
Karena Siska harus menikah dalam jangka waktu yang tinggal menghitung Hari.
Hari semakin malam, acara pun telah usah. Teman teman tak kuasa pulang mereka mendampingin Siska sampai ia merasa tenang. Seperti biasa lama kelamaan Siska pun merasa biasa. Entah di menutup rasa yang dirasakan atau bagaimna hanya dia dan Tuhan yang tau.
Pembelajaran di pesantren mulai, pembelajaran setiap bulan Syawal setelah Ramadhan. Tahun ini adalah tahun kedua Siska di pesantren dalam menuntut ilmu. Yang tadinya harus menunggu lama, hingga nikahan. Ternyata malah tinggal beberapa bulan saja.tetapi Siska tetap pergi menuntut ilmu lagi. Meskipun tinggal beberapa bulan dia harus pulang lagi kerumah.
Selama di pesantren, Siska sempat berfikir pingin kabur. Tapi terkadang terfikir kan sudahlah, Siska ingin kedua orang tuanya bahagia.
Dalam hatinya hanya berpasrah. Mungkin ini adalah jodoh yang dikirim tuhan untuknya. Sebenernya Siska juga pernah nolak seseorang, tetapi kenapa Siska tidak kuasa menolak orang ini.
Sebelum di lamar Fendi Siska pernah didatangi seseorang, masih satu desa yang dulu mungkin pernah dia kenal dari kecil. Kedua orang tua laki laki pun sudah cocok dengan Siska tetapi Siska menolak dengan mengatakan Siska belum siap.
"Kenapa waktu Fendi melamar dia tidak mengatakan itu?'' Mungkin, karena Fendi melamar langsung ke orang tuanya. Yang membuat Siska tak bisa berkata apa apa.
Ibu Siska Pingsan
Mungkin itulah jodoh, walaupun tak ada rasa tetapi dia tetap menjalaninya.
Dalam Hati Siska berkata, "Aku menjalani ini Lillah, semoga Aku diberi kekuatan, Aku ingin orang orang yang di keliling ku Bahagia". Dengan perasaan sedih, ia meneteskan Air mata.
"Tiba tiba teman ia datang, dan berusaha mengajak ngobrol Siska". Lalu ia bertanya apa yang sedang dirasakan Siska?.
"Kamu ada apa melamun Shob..?". Shob panggilan sayang untuk para sahabat sahabat.
Siska menjawab, "tidak apa apa !" Sambil mengusap Air mata, yang tak sengaja jatuh di pipi.
"Lalu kenapa kamu nangis..?".
"Tidak apa apa!" hanya kangen aja Ama saudara dirumah". Jawab Siska pelan
Temanya berkata
"Hemm, sambil memanyunkan mulutnya".
Dan ahirnya mereka bercanda bersama, serta banyak teman yang berdatangan. Sambil ngobrolin entah apa klu sudah bertemu, banyak tertawa dan mulai melupakan, kalau iya mempunyai beban atau rasa sedih.
Beberpaa bulan telah berlalu.
Rasa sedih pun kembali lagi, karena sebentar lagi Siska akan pulang dan tidak berangkat lagi ke pondok.
Waktu pulang semakin dekat,tinggal menghitung hari, dihari itu dia habiskan bersama teman-teman, untuk bercanda, bercerita, agar mereka jangan sampai ada yang melupakan satu sama lain. Walaupun berjauhan tetapi hati mereka tetep dekat. Karena disitu tidak hanya orang dekat daerah situ saja justru yang banyak orang dari luar Daerah.
Mereka berjanji, tidak akan melupakan satu sama lain. Mereka saling bertukar kenang kenangan. Ada yang menukar kerudung dengan baju, ada juga yang menukar rok dengan baju , serta ada juga yang menukar kerudung dengan rok, begitu pula sebaliknya. "Hemm, syahdu rasane pingin mewek aja", ucap Siska kepada teman teman.
"Sudah, semangat..semangatt." kamu harus semangat.
"Oke Shob" jawab Siska.
"Sudah Yuh kita tidur sudah malam". Ajak Siska kepada teman temanya.
Kelihatanya, Siska sudah bisa menerima keadaan. Buktinya dia kelihatan Agak Ceria lagi. Tapi entahlah hanya dia yang tau.
Hingga waktu pulang datang, dia dijemput kakaknya dan ibunya. yang harus meminta ijinkan ke pengasuh. Setelah ijin selesai, Siska berpamitan ke pengasuh tak lupa sungkem dan memohon maaf, apabila selama disitu ada yg salah atau kurang berkenan. Pengasuh pun menerima permohonan maaf.mereka lalu berpamitan dan pulang.
Sesampainya dirumah, ternyata sudah ramai orang dan sudah banyak persiapan. Tenda-tenda sudah siap.
Siska Langung bersalam kepada orang orang lalu masuk Kamar.
Waktu dia keluar kamar, dia mendengar slentingan orang orang membicarakan kalau katanya, Siska dipaksa tp ia hanya berdiam diri.
Lagian, persiapan sudah mulai, kalau ia berubah pikiran kasihan Orang Tua. Tetapi orang orang tetep aja ngomongin ini itu. Saudara atau temen tetep ngomong yang gk enak didengar, dan ahirnya Ibu Siska mendengar. Tetapi untuk membantah pun tidak mungkin, karena persiapan sudah bnyak di 90%. Tetapi omongan orang tetep kepikir oleh ibku Siska , sampai Ibu Siska Pingsan.
Suasana semakin risau karena Ibu Siska seperti kesurupan. Sebenernya bukan kesurupan, hanya saja tak kuasa menahan emosi yang terpendam.
Dan ahirnya tetep di datangin paranormal, untuk menyadarkannya ahirnya sadar dan kembali seperti semula.
Suasana terasa berbeda, semenjak Ibu Siska teriak teriak histeris.
Sebenernya, yang membuat ibu Siska teriak teriak seperti orang kesurupan, memang dari keluarga yang kurang setuju, Siska di jodohkan, tapi kenyataanya semuanya sudah disiapkan dan tidak mungkin digagalkan.
Seandainya mungkin pun, itu mempertaruhkan harga diri keluarga. Jadi mau tidak mau harus tetep berjalan. Lagian Siska pun tak bersuara apa apa dengan suasana ini, hanya saja keluarga yang malah risau dg keadaan ini.
Tetapi, tidak tau bagaimana perasaan Siska?. Yang sebenarnya, dia mngkin memang sangat tertekan, tetapi tidak kuasa untuk mengucapkannya.
Acara tetap berjalan, walaupun ada kata kata yang kurang enak di dengar.
Hari itu adalah puncak acara, dimana Fendi mengucapkan Akad.
Sebelum keluar pada acara Akad Nikah, Siska di make up perias walaupun sederhana. tetapi Entah kenapa ? mata itu meneteskan air mata terus menerus bisa ditahan. Hingga menghambat orang yg make up untuk berhenti dulu, mengusap hingga air mata tak keluar lagi.
Tetapi, air mata itu tetap saja menetes kembali.
Sehingga seorang yang merias menanyakan, "ada apa koh begini?"
Siska pun menjawab "tidak apa-apa!"
Ahirnya sambil menunggu sampai bener bener air mata itu berhenti, perias itu merias dg pelan dan penuh kesabaran.
Saat waktunya tiba, Fendi mengucapkan janji Nikah didepan orang tua Siska. Disaksikan keluarga. Setelah akad nikah selesai, hanya ada acara foto -foto sederhana dengan layar pemandangan dari kain. Dibelakangnya bukan pelamina seperti orang orang yang disana sana.
Foto hanya beberpaa foto saja dan setelah itu sudah.
Tiba waktu malam, banyak tamu teman teman Siska teman SMP serta kenalan kenalan Siska main kesitu. Siska tak mengira mereka Datang, karena Siska tak mengabari mereka.
Mereka dengan asyiknya ngobrol, sampai lupa tidak memperkenalkan mempelai laki laki. Sampai teman teman ada yang mengingatkan.
"Siska' panggil salah satu temannya".
"Ya, bagaimana..?". Jawab siska
"Mana suamimu?" ucap temanya
"Siska hanya senyum, ya nanti kesini sambil menunggu kesitu mereka ngobrol lagi".
Tiba tiba ada orang yang tiba tiba tertawa dg keras dan menyapa segerombol orang.
Yaa dia dia suaminya Siska seketika teman teman Siska diam.
Bukan memperkenalkan, malah Tanya tanya sok kenal. Dan teman teman Siska menjawab dengan singkat waktu ditanya Fendi suami Siska.
Setelah dirasa Cukup, teman teman Siska pun pamit kepada Siska.
"Serta mendoakan semoga keluarga Siska Samawah sakinah mawadah dan warohmah".
"Aamiin" Jawab Siska
Siska menyalami mereka dan mereka pulang.
Tak lama kemudian, teman teman lain juga datang kembali karena malam itu akan ada acara dg guru guru Siska tentang kerohanian.
Setelah acara malam selesai, Siska canggung harus dimana dan bagaimana. Ia tak tau harus bagaimana bersikap.
Ingin dia tidur bersama adik dan ibunya tetapi nyatanya dia sudah mempunyai suami.
Ahirnya dia masuk kamar, walaupun berdampingan tetapi Siska tidak berani menatap.
Langsung ia baringkan badannya di kasur menghadap kesamping. Dia mencoba memejamkan mata, walaupun tidak bisa tidur tetapi dia memejamkan mata.
Tunggu Cerita selanjutnya👉👉
jangan lupa
Like
Coment
Subscribe
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!