lambang gren
Malam itu bulan dan bintang pun tak ingin muncul untuk melihat nya.
Melihat kejadian yang akan merubah nasib seorang bayi tak berdosa.
Merebut semua yang seharusnya di dapat oleh anak itu.
Seorang ibu tengah mendadani anak perempuannya.
Ia mengenakan gaun berwana biru cerah berpadu dengan warna emas pada bagian lengan dan bahwa baju dan ada sedikit gambar elang di bagian dada sebelah kanan.
Sama persis dengan yang sedang dikenakan oleh ibu nya saat itu .
Sang ibu mempunyai paras yang cantik dengan rambut hitam berkilau.
Jenis rambut ikal serta sentuhan lesung pipi yang terletak pipi kanan nya ,tai lalat pas di tengah-tengah kening nya di tambah lagi dengan poster tubuh bagai kan seorang model.
Membuat tak ada laki-laki yang tak terpikat oleh kecantikannya.
Sambil di dandani ibunya bai itu tertawa lepas di rajang tempat tidur yang berwana sama dengan baju nya.
Ia nampak senang sekali.
Mungkin anak itu tau bahwa hari ini adalah pesta ulang tahunnya.
Tapi dia tak tau apa yang nanti mengancam nya.
Iya memang begitulah, ia hanya lah seorang bayi, tak tau apa-apa yang baru saja menginjak usia satu tahun tadi pagi .
Ayahnya yang tampan dengan kaca mata tergantung di hidungnya melapisi dan melindungi sepasang mata coklatnya yang indah.
Ia mempunyai rambut berwarna merah cerah tapi sayang rambutnya yang bagus itu tak bisa rapih selalu berdiri bak duri pada buah durian semakin ke atas semakin runcing seolah-olah sengaja memperlihatkan mata coklat itu serta ya membuat para wanita terpanah pada ke tampannya.
Ia tau bahaya apa yang mengancam putrinya.
Dari tadi dia mondar mandir terlihat gelisah di dalam kamar itu .
Kamar di mana sang istri sedang mendadani anak perempuan nya.
Ia menarik napas dalam dan membuang nya ke luar,lalu dia mengangkat anak itu sampai melewati kepalanya.
Ia mengangkat dengan penuh kasih sayang melepaskan semua kecemasan yang ada dengan berkata.
“ tak akan terjadi apa pun dengan mu sayang,kau jangan cemas ya nak,karena day akan menjaga mu sayang ” kata nya pada anak itu dan menciumnya .
Tapi apa yang akan di cemas kan anak itu.
Bahkan ia tak tau apa-apa.
Ia tak tau apa yang sedang menanti nya.
Ia hanya anak tak berdosa dan tau apa-apa.
Tiba-tiba pintu kamar di buka dan seorang anak laki-laki masuk ternyata itu anak sulungnya.
Ia berwajah persis seperti ayah nya tapi dia tidak mewarisi rambut ayah nya ia mewarisi warna rambut ibu nya rambut ibu nya yang hitam,mata nya pun tak coklat seperti ayah tapi dia memakai kaca mata persis sepeti ayahnya.
Ia adalah seorang ilmuan siapa yang mengira kalau umurnya ternyata baru 13 tahun .
Tapi ia memang saat pintar dan mempunyai pikiran nya bak orang dewasa.
Ia mengenakan baju yang sama dengan ayah nya.
Baju berwarna biru dengan celana biru dan jubah berwana biru melekat di pundak nya,jatuh terjun di punggung nya dengan warma emas di pinggirnya serta gambar elang berwana emas di tengah-tengah nya sama persis dengan yang sedang di kenakan ayahnya.
“ Ketuk pintu sebelum masuk, kau ini ya ” kata ayahnya.
Tapi ia nampak tak perduli
“ Day apa day yakin bagaimana kalau mereka menyerang saat pesta sedang berlangsung bagaimana kalau terjadi apa-apa pada sania bagaimana kalau mereka berhasil................” Kata anak nya dengan satu tarikan nafas .
“ itu tak akan pernah terjadi dan tak akan terjadi apa-apa pada sania aku punya rencana sediri bila memang itu terjadi jadi kau tenang saja ” kata nya cepat dan tak membiarkan anak nya menyelesaikan kata-kata nya.
Itu menjadi sentakan kecil bagi anak sulung nya yang tak pernah melihat ayah bersuara seperti itu.
“ Dengar ya roy bila itu benar-benar terjadi tugas mu hanya selamat kan diri mu dan bintang tak usah pikir kami mau pun sania dan jaga bintang baik-baik oleh mu apa kau sanggup ” lanjutnya memecahkan keheningan sesaat.
“Aku....aku sanggup” kata roy Dengan ragu
“Dan kau sayang pakaikan pita ini di gaun sania dan bila itu terjadi ucap kan lah selamat kan kami maka kau akan berteleportasi pada sebuah rumah” katanya pada istrinya dan menarik nafas panjang .
“ Tinggal kan sania di rumah itu bersama surat” katanya sambil memberikan kertas berwana biru pada istri nya.
GREN BIRU
“ Tinggal kan sania di rumah itu bersama surat” katanya sambil memberikan kertas berwana biru pada istri nya.
“ Dan pasti kan pemilik rumah itu mengambil sania dan kau pergi jauh dari rumah itu dan selamatkan diri mu” lanjutnya.
Istrinya tampak kesal dengan itu meninggalkan putrinya itu tak mungkin baginya.
“ Meninggal kan sania nik .......apa kau sudah gila........ bagaimana kalau orang itu....................................”Katanya dengan nada sedikit kesal dan emosi yang meledak .
“Jangan pernah kau meragukan nya karena karena dia kakak...........aku yakin seandainya dia di suruh menyerah kan nyawanya.............dia pasti akan melakukan nya
............ dari pada harus menyerahkan sania pada orang itu atau melihatku seperti ini” katanya memotong kata-kata istrinya agar ia tak mendengar semua prasangka jelek istrinya tetang kakaknya.
“ Kakak ..........aku baru tau kau punya kakak ” kata istrinya dan terlihat semakin kesal.
“ Ya aku mempunyai satu orang kakak ”katanya.
“ Dia adalah kakak kandung ku dan dia berbeda dengan xlan yang tidak ada hubungan apa pun dengan keluarga ini...............sejak kecil kakakku tak menginginkan apa pun kecuali kebahagian ku ” lanjutnya.
“ Nenek tak pernah bilang day punya seorang kakak ” kata roy heran
“ Itu karena jauh sebelum aku mengenal ibumu ia sudah menikah dengan seorang manusia ” kata ia
“ Menikah dengan manusia” kata istri nya.
“ Ya dan bunda marah besar akan hal itu lalu mengusirnya dari dunia sihir dan itu pun ya menyebab kan ia dan ayahda jadi seperti itu” kata nya.
“ Karena ayahda yang menikahi kakak ku dengannya ” lanjutnya
Muka laki-laki itu tampak amat sedih .
“ Lalu kenapa day tidak ? Bukan kah mum juga seorang manusia ? ” tanya anak nya.
“ Karena lamaran itu yang mengatakan kalau aku akan memiliki seorang anak perempuan ” jawabnya tenang.
“ Dan kau tau roy kau bukan lah yang paling tua di keluarga ini ” katanya.
“ Apa maksut nya ! ” kata anaknya.
“ Ya anak kakakku lebih tua darimu empat tahun” kata nya.
“ Terakhir aku bertemu dengannya ia anak yang manis ”lanjut dan ia mulai teringat tentang kakaknya sementara anak dan istri masih ragu dengan itu.
“ Sudah lah untuk kau roy jangan pernah melihat atau memberitahu dimana sania berada pada siapa pun meski itu nenekmu sendiri ingat itu ” kata ayahnya keras dan tegas, sifat yang tak pernah di lihat dari ayah nya selama ini .
“ Sania ” kata nya sambil memegangi perut anak nya membuat iya tertawa.
istri dan anaknya tau bahwa ia sedang cemas dia memang tak berbakat menyembunyikan kecemasan nya dan mereka sepakat dalam hati mereka akan mencoba menyetujui rencana itu dan berharap tak akan terjadi apa pun malam ini.
Suara pintu di buka dengan susah payah anak laki-laki berlari dan berteriak mengabur masuk ke dalam ruangan .
“ Dede sania” kata nya.
“ Dede sania di panggil nenek, ayo jalan kakak anterin yu , mom kapan sih dede sania bisa jalan ? bintang pengen ajak dia main mom ”lanjutnya sambil memegangi tangan adiknya.
“ Ah gak boleh ” kata ayah membuat anak
Laki-laki itu kaget mendengar jawaban dari day nya.
“ Loh kok gitu day ” tanyanya dengan nada sebel .
“ Ya gak boleh lah entar sania jadi nakal deh kayak kamu ” kata roy menjawab pertanyaan adiknya .
semua tertawa mendengar hal itu membuat anak itu semakin jengkel.
Dia anak yang tampan dengan rambut merah dan mata coklat sungguh tampan rambut keriting nya menambahkan ke tampan nya.
Anak kecil itu ikut tertawa tapak seperti tau apa yang sedang di tertawakan mereka .
“ Dede sania cium kak bintang dulu dong” katanya
“ sania mau cium kak bintang dulu gak ( sambil menaik turun kan anak nya dan semua tertawa begitu juga anak itu )” na eh gak kena ah ah ( anak itu tampak kesal dengan itu ) ep ( membiarkan anak itu mencium kakak nya )“ sania nya sayang sama kak bintangnya,kak sayang gak sama dede sania ”
“ Sayang dong day dede sania kan adek nya bintang ” kata nya dengan gaya khas anak kecil yang imut .
Semua tertawa lepas begitu pun anak itu.
“ Nah udah kalian duluan ke bawah sana entar nenek marah kalau kelamaan ” kata ayah nya.
GREN MERAH
“ Nah udah kalian duluan ke bawah sana entar nenek marah kalau kelamaan” kata ayah nya.
Dan mereka pun menuruti perkataan nya.
Di bawah sudah bajak orang yang memakai baju pesta yang berbeda diding ditutupi oleh kain biru dengan motif berwana emas, kue ulang tahun cantik ada di tengah pesta di sebelah kanan ada lokasi pesta dansa di samping nya ada pintu masuk di atas nya tertulis ucapan selamat ulang tahun buat sania rama putri valen, banyak anak kecil yang hadir di situ.
“ Em em cucu nenek hari ini kamu cantik seli sayang ” kata nenek nya mengambil anak itu dari gendongan ibu nya dan mencium-ciumnya.
“ Mana nik ” tanya pada ibu anak itu.
“ Sebentar lagi dia ke bawah bunda ” kata ibunya.
Tak lama setelah itu ayah nya turun dari atas .
“ Kita mulai sekarang nik ” kata ibunya.
“ ya bunda ”
“ Emmmmmm ”
“ Ada apa ? ” Tanya bundanya.
“ Xlan gak datang bun ? ” Tanya nya.
“ Oh iya aku lupa bilang,tadi dia bilang dia gak bisa datang,dia juga menitipkan kata maaf karena dia gak bisa datang ” kata itu membuat ia menerawang jauh .
Ada terbesit ke cemassan di dalam hati laki-laki itu , ya itu jelas terlihat karena wajah yang memucat ibu yang cemas mencoba berbicara .
“ Nik ada apa ? ” tanya ibu nya tapi itu pun tak di dengar oleh ya membuat ia makin cemas akan itu .
“ Nik ”kata nya lagi.
“ Nik ” agak sedikit keras.
“ Nik” berhasil menyadarkan dari lamun.
“Ah iya bunda ayo kita mulai ”katanya
Seketika ibunya inggin membahasnya tapi ia harus menahan nya karena malam pun sudah semakin larut dan pesta pun harus segera di mulai .
pesta pun di mulai dari acara tiup lilin sampai potong kue dan di lanjut kan dengan pesta dansa semua berjalan dengan lancar .
“ Sakura anak mu cantik sekali ” kata temannya
“ Rambutnya itu lo yang unik gak merah juga gak hitam ”lanjutnya sambil mencubit pipi anak itu.
Anak itu tidak menangis melainkan tertawan mungkin dia tau kalau orang itu saat baik .
“ Dia punya kedua nya sinar ” kata day nya .
“ Maka nya warnanya kayak gitu sayang ”kata panji pada sinar yang sedang menggendong anak laki-laki mereka yang tampan.
“ Wah Rian sudah besar kalau gak salah udah dua tahun kan panji ” kata sakura antusias .
“ Mau jalan dua bibi,gitu bilang dong sayang jangan diam aja, masa laki-laki pemalu sih ” kata sinar pada anak nya .
Sambil melambai tangan anak nya anaknya yang saat pemalu dan Rian kecil melihat ke arah anak perempuan itu muka nya amat sedih sepertinya ia tau apa yang terjadi pada anak itu.
“ Em gak niat nambah lagi tu pan kan lu baru dua pan gua masih menang satu lo pan” kata nik dengan nada meledek ,sinar yang mendengar kan nya jadi sedikit jengkel .
“ Ah aku udah bilang nik tapi aku malah di serang sama mamanya ” kata panji sambil menunjuk sinar .
“ apa , enak aja mau nambah-nambah dua aja susah tau” kata sinar ketus .
Membuat mereka tertawa tak lama suara pintu di buka paksa dan muncul di depan mereka orang-orang yang bertudung para tamu berteriak dan berhamburan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!