NovelToon NovelToon

Aku Bukan Wanita Simpanan

Ajeng Wulandari

Ajeng Wulandari,gadis berusia 19 tahun anak pertama dari dua bersodara,dan Ajeng punya Adik yang masih kecil yang berumur 7 tahun.

Ajeng sudah satu bulan lebih lulus sekolah menengah atas,sekarang kegiatannya hanya membantu Ayahnya di kebun,sedang ibu di rumah menjaga Adik dan mengurus semua yang di rumah.

"Ayah,,Ajeng ingin sekali bekerja di kota,"kata Ajeng saat istirahat setelah mengumpulkan kentang di karung,Ayah rupanya sedang panen kentang.

"Ngapain ke kota ndok,di sini kalau mau cari kerja juga bisa,"

"Di sini kerja apa Yah,Ajeng ingin kerja di gedung tinggi gitu loh,"

"Kamu itu hanya lulus sekolah SMA,mana bisa kerja di gedung tinggi seperti itu,"

"Bisa Yah,temen Ajeng Si Siti kerjanya di gedung tinggi gitu kok,Ajeng pengin Yah,,boleh ya yah Ajeng kerja ke kota,Ajeng juga ingin merubah nasib Ayah,Ajeng ingin bekerja biar dapat uang banyak,jadi kita bisa beli kebun sendiri,ngga kaya sekarang kita cuman kuli harian yang bekerja panenin punya orang,kalau kita punya kebun sendiri pasti kan lebih enak,,"Ayah Ajeng mendengar cita cita anak nya yang seperti itu sebenarnya ya baik,tapi Ayah juga takut di sana nanti Ajeng sama siapa,karena hidup di kota sangat berat dan bahaya karena banyak preman.

"Cita citamu memang mulia sayang,tapi Ayah tidak mau kamu kenapa kenapa,hidup di kota itu tidak lah gampang,begitu juga cari kerjaan tidak gampang juga,di kota banyak orang orang jahat takutnya kamu kenapa kenapa,karena kamu anak perempuan,"

"Ajeng banyak temen yah di kota,nanti Ajeng bisa minta bantuannya,Ayah tenang aja,boleh ya Yah,,,"

"Kita bicarakan nanti di rumah saja lagi,sekarang kita bawa kentang kentang ini ke juragan aja dulu,"

"Iya yah,,"Ajeng menggendong satu karung yang kecil,sedang ayah memikul dua karung sekali Gus.

Ajeng dan ayahnya langsung menuju rumah pemilik kentang,sampai di rumahnya kentang kentang itu di timbang,satu kg ayah Ajeng dapat 500 perak,jadi di kalikan berapa kg banyaknya kentang yang di dapatkan.

Ajeng dan Ayahnya sekarang sedang jalan pulang,Ayah tadi dapat uang 50 rb,sekarang keduanya jalan kaki cukup jauh untuk sampai rumah.

"Siang pak Tono,,"

"Siang juragan,,"yang menyapa Ayah Ajeng juragan sayuran juga.

"Besok tolong panen timun dan terong di kebun saya,bisa kan,,"

"Bisa juragan,besok saya akan ke kebun juragan,"

"Bagus kalau gitu,ini Ajeng yah,,"

"Iya juragan ini Ajeng,,"Ajeng tersenyum ramah.

"Sekarang sudah besar yah,cantik lagi,dulu sering ikut ke kebun kan,,"ayah jawab Iya.

"Emang sudah lulus sekolah,,?"

"Sudah juragan,,"jawab Ajeng.

"Kenapa ngga lanjut kuliah,,"

"Ngga ada biyayanya juragan,,"

"Oh gitu,,Ajeng mau kuliah ngga,kalau mau saya bisa biyayain,,tapi ada syaratnya,,"

"Apa juragan syaratnya,,?"tanya Ajeng.

"Ajeng mau menikah dengan saya,gimana,,saya kan duda,,"Ajeng yang mendengar syarat nya langsung kaget.

"Maaf juragan,kalau itu syarat nya saya tidak mau,permisi,,,ayo ayah kita pulang,"Ajeng langsung menggandeng ayahnya agar pulang.

Juragan tersenyum melihat penolakan Ajeng,"Pasti kamu akan saya dapatkan Ajeng,,"kata si juragan.

"Ayah itu juragan kok gitu sih,dia tuh ngga mikir apa sudah tua dan bau tanah,,"

"Sudah jangan di pikirkan,Ayah juga ngga mau kalau kamu menikah dengannya,"

Keduanya langsung pulang,dan sampai rumah Ayah memberikan uangnya ke Ibu 35 ribu,10 ribu ayah simpen,5ribu buat Ajeng.

Uang5 ribu yang di kasih Ayah selama ini selalu di simpan,karena ingin di kumpulkan buat ongkos ke kota.

Jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih...

Ayah Memberi Izin

Esok harinya Ajeng ikut membantu Ayah kerja di kebun Untuk memetik timun dan Terong,saat Ajeng sedang memetik Timun,si juragan selalu menatapnya dengan tatapan yang tidak baik,Ayah yang melihatnya sangat tidak suka,tapi Ayah tidak ingin emosi,Ayah selalu ada di dekat Ajeng.

Jam 11 siang Ayah mengajak Ajeng untuk setor hasil panen,padahal masih satu jam lagi ke jam 12.

"Tapi ini kan masih jam 12 Yah,masih satu jam lagi,kita cari dua karung lagi aja,"

"Ngga usah,ini udah cukup,,udah ayo kita setorin ke juragan,,"Ajeng pun akhirnya mengikuti Ayah,dan langsung membantu Ayahnya membawa ke Mobil dan sebelumnya di timbangin dulu.

"Kok sudah di setor,ini kan masih jam 11,masih ada waktu satu jam lagi,,?"tanya juragan.

"Iya Juragan maaf,,tiba tiba kepala saya pusing,jadi saya setor aja,"

"Ayah sakit,,kok ngga bilang,,"

"Iya,,kepala nya pusing,nanti juga sembuh kalau minum obat,,"

"Ini saya kasih uang buat bapak Tono berobat,,"Juragan memberikan uang seratus ribuan.

"Ngga usah juragan,nanti juga sembuh setelah saya istirahat,saya minta upah saya aja,,"

"Sudah ambil saja ini,ngga usah di tolak,saya tau pasti bak Tono butuh buat beli obat,,"sambil di arahkan ke tangan Ayah Ajeng.

"Ngga juragan ,Maaf saya bukanya menolak,tapi saya ngga perlu berobat ke dokter,saya minta upah saya Aja 55 ribu,,"

"Gaya banget sih kamu Pak Tono,di kasih uang malah nolak,"

"Bukanya menolak Pak,tapi saya hanya minta upah saya saja,,"

"Ya udah ini saya kasih,,"juragan memberikan upah 55 ribu tapi dengan di lempar,Ajeng yang melihatnya tidak terima.

"Juragan,,kalau mau kasih uang itu jangan seperti itu,,Ayah saya bukan pengemis yah,,"Ajeng terlihat kesal.

"Nona Manis kalau kesal ternyata tambah cantik saja yah,,"Ayah terlihat sangat kesal mendengar perkataan juragan itu,lalu Ayah langsung pergi sambil menarik tangan Ajeng.

"Ayah,,besok kita jangan mau metik sayurannya juragan lagi yah,orangnya lama lama ngeselin,,"

"Iya,,besok kita jangan ke sini lagi,"

Sampai rumah Ayah langsung duduk di belakang rumah sambil memikirkan keinginan Ajeng yang ingin ke kota.

"Apa Aku izinkan Ajeng pergi ke kata saja yah,si juragan sepertinya punya niat jelek ke Ajeng,tapi di kota nanti Ajeng gimana,,"Ayah terus saja memikirkan Ajeng.

Ibu memanggil Ayah untuk makan siang,Ayah lalu masuk ke rumah,dan makan siang.

"Ajeng di mana Bu,,?"

"Ajeng lagi nemenin Adek beli jajan di warung"

"Oh,,Bu juragan sayur sepertinya punya niatan jelek sama Ajeng,Ayah kuatir,,"

"Maksudnya niatan jelek gimana,,"

"Juragan kalau menatap Ajeng seperti ingin menerkamnya,"

"Bahaya itu Yah,,"

"Iya,,makanya Ayah mau mengizinkan Ajeng untuk pergi ke kota saja,"

"Tapi di kota Ajeng nanti sama siapa Yah,dan mau kerja apa,,di kota kan ngga ada sodara,"

"Kata Ajeng temennya banyak,ada yang bisa masukin kerja,ibu mengizinkan ngga kalau Ajeng pergi ke kota,,"

"Ibu terserah ayah saja,Ibu akan ikut keputusan Ayah,,"

"Menurut Ayah Ajeng kita izinkan saja ke kota"ibu menjawab Iya.

Malam harinya Ayah bicara ke Ajeng,dan Ayah bilang mengizinkan Ajeng untuk pergi ke kota,Ajeng sangat senang karena akan pergi ke kota dan bekerja di gedung tinggi.

"Ayah serius,,ayah izinkan Ajeng pergi ke kota,"

"Iya,,Ayah dan Ibu mengizinkanmu ke kota,tapi kamu harus pastikan kalau temanmu bisa kasih kerjaan dan juga minta alamat tinggalnya,biar kamu nanti di sana tidak bingung,"

"Iya Yah,,besok Ajeng mau ke rumah Siti ,dan minta tolong Ibunya untuk menelfonnya,dan minta alamat tinggal Siti di kota,"

jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih...

Ajeng Bersiap Ke Kota

Pagi harinya Ajeng pergi ke rumah temannya dan akan menemui orang tuanya untuk bertanya alamat tempat temanya tinggal di kota.

Saat di jalan Ajeng bertemu Anto,Anto adalah laki laki yang suka pada Ajeng,dan ingin menyalin hubungan serius,tapi Ajeng tidak mau,karena Ajeng belum mau menikah ,padahal Anto sudah punya pekerjaan enak di kampungnya,yaitu sebagai PNS .

"Jeng,,kamu mau kemana,,? Aku antar yah,,"Anto menaiki motornya.

"Mas Anto,,ngga usah Mas ,Ajeng mau ke rumah Siti kok,dah dekat kan,,"

"Mau ngapain ke sana,,? bukanya Siti ngga ada,?"

"Iya,,Ajeng mau tanya ibu Siti alamat Siti di kota,Ajeng mau ke kota Mas,,"

"Mau ke kota,,mau ngapain,,?"

"Ajeng pengin kerja di kota,Ajeng pengin cari pengalaman di sana,"

"Ajeng ,,di kota itu tidak semudah yang kamu kira,di kota itu keras dan juga banyak orang jahat,kenapa sih kamu menolak lamaran ku,kalau kamu mau menikah denganku kamu ngga perlu kerja cape cape sampe ke kota,,"

"Maaf Mas,,Ajeng belum ingin menikah,Ajeng ingin mengubah perekonomian orang tua dulu,dan membahagiakanya,kalau Ajeng menikah pasti nantinya Ajeng tidak bisa membantu orang tua dan sudah sibuk dengan keluarga Ajeng sendiri,"

"Baik lah Jeng kalau itu keinginan kamu,semoga kamu sukses di kota,dan semoga kita berjodoh,semoga kamu pulang dengan membawa kesuksesan,agar Aku bisa menikahimu,,"

"Amin,,dan mas Anto ngga perlu menungguku,semoga saat Aku pulang nanti Mas Anto sudah punya istri dan anak,,permisi Mas Ajeng pergi dulu,,"Ajeng langsung pergi,Anto hanya bisa melihatnya.

"Kamu benar benar wanita yang hebat Jeng,"Kata Anto sambil melihat Ajeng pergi.

Sampai di rumah Siti,Ajeng bertemu ibunya,Ajeng tidak punya hp dan ibu Siti lalu menelfon Siti agar Ajeng bisa bertanya langsung pada Siti.

"Halo Ti,,ini Aku Ajeng,,"

"Eh iya Jeng,,ada apa,,?"

"Aku ingin ke kota,apa kamu bisa membantuku untuk mencarikan pekerjaan,,"

"Oh kamu mau ke kota,apa orang tuamu sudah mengizinkan,,"

"Sudah Ti,,Aku sudah di izinkan,gimana apa bisa kamu membantuku,,"

"Bisa,,kamu datang aja ke kota,nanti kamu tinggal bersamaku,kita ngontrak bareng,yang penting kamu tidak malas dan mau bekerja,"

"Aku tidak akan malas Ti,Aku akan rajin bekerja,,kamu bisa kan kirim alamat kontrakan kamu,,"

"Bisa,,nanti Aku kirim min,kamu nanti tinggal tulis,jangan lupa no telfon ku juga yah kamu tulis,,"

"Iya siap Ti,,Aku berangkat nanti sore ya Ti,"

"Siap Aku tunggu kedatanganmu,"

"Ya udah dulu ya Jeng,Aku mau lanjut kerja,"

"Iya,,"Telfon pun mati,tidak lama ada pesan masuk dan ternyata dari Siti mengirimi alamat tempat tinggalnya di kota,Ajeng langsung mencatatnya.

Setelah selesai Ajeng langsung berpamitan pada ibu Siti,dan berterimakasih juga.

Sampai di rumah Ajeng bilang ke orang tuanya kalau tadi sudah mengobrol dengan Siti di telfon.

Ajeng juga memperlihatkan alamat Siti,"Kamu mau berangkat kapan Jeng,?"tanya Ibu.

"Ajeng mau berangkat nanti sore Bu,tadi Ajeng sudah bilang ke Siti berangkat sore ini,"

"Apa kamu punya ongkos buat naik Bis,?"

"Ajeng ada simpanan kok Bu,,"Ajeng langsung masuk ke kamarnya dan mengambil kotak uangnya.

Ajeng di bantu ibu menghitungnya,dan semuanya dapat 150,ayah datang lalu memberikan 100 ribu lagi untuk Ajeng.

"Ngga usah Yah,Ajeng naik kereta kok,dan tiketnya hanya 50 ribu,jadi masih sisa banyak"

"Kamu itu harus ada pegangan,jadi ngga boleh bawa uang pas,itu alamat Siti simpan di dompet biar ngga ilang,"

"Iya yah,,"

"Ya sudah Sanah siap siap,nanti Ayah antar kesetasiun ,"

"Iya yah,,"

Ajeng masuk kamar dan siap siap,Ajeng pakai tas tenteng yang kecil,hanya muat baju 10 potong,dan tas gendong kecil untuk tempat dompet dan juga surat kelulusan dari sekolahnya.

jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!