Keindahan persaudaraan tidak hanya karena sebuah ikatan darah. Namun ketika seseorang merasa energinya selalu bertambah ketika bersama dengan saudaranya, meskipun bukanlah saudara kandung. Itulah persaudaraan sejati.
Seperti itulah pemikiran dari Pangeran Hadess, seorang putra mahkota dari kekaisaran Fumio yang selalu menyayangi sang adik tiri layaknya menyayangi dirinya sendiri.
Namun alangkah indahnya jika ketululusannya bersambut. Bagaimana jika semua itu tidaklah bersambut dan malah akan membuat dirinya berada di dalam suatu bahaya?
🌿🌿🌿
Suatu ketika dua orang pangeran yang berasal dari kekaisaran Fumio terlihat sedang menikmati kebersamaan mereka saat berburu di suatu tempat yang cukup jauh dari istana mereka, seperti yang telah disarankan oleh salah satu dari mereka, yaitu sang adik tiri-Zeus.
Kakak beradik ini mulai beristirahat dan menikmati daging panggang yang telah disiapkan oleh sang adik tiri beberapa saat yang lalu disaat sang kakak sedang asyik berburu beberapa rusa.
Sang kakak adalah pangeran Hadess, seorang putra mahkota di kekaisaran Fumio dan dikenal sebagai Dewa Perang yang sangat kuat dan cerdik. Beberapa ilmu dan jurus mematikan juga dimiliki dan dikuasainya dengan baik.
Bahkan di usianya yang masih cukup muda, pangeran Hadess juga sering memenangkan beberapa peperangan disaat dia harus menggantikan sang panglima perang kekaisaran Fumio untuk memimpin peperangan.
Tak hanya itu saja, bahkan di saat remaja dan masih menjalani masa pelatihan, pangeran Hadess juga selalu berpartisipasi dalam peperangan bersama ayahandanya, Kaisar Fumio.
"Terima kasih, Zeus! Setelah berburu di hutan memang paling enak jika memakan daging panggang! Daging ini sungguh sangat lezat!" Ucap seorang pemuda tampan yang masih lengkap mengenakan pakaian zirahnya sambil menikmati daging panggang yang baru saja disiapkan oleh sang adik tiri dan mereka menikmatinya di tengah hutan.
Sedangkan pemuda bernama Zeus yang masih duduk bersila di hadapannya malah menyeringai misterius menatap sang kakak tiri yang tengah asyik menikmati rusa panggang itu.
"Nikmatilah, Hadess!! Sebelum kamu pergi ke alam baka!! Sebelum sang dewa kematian mulai menjemputmu!!" ucap Zeus dengan aura kelam.
Mendengar ucapan sang adik tiri, membuat Hadess menghentikan aktifitas makannya dan mulai menatap Zeus kebingungan.
"Apa maksudmu, Zeus?" tanya Hadess tak mengerti.
Namun belum sempat Zeus menjawab pertanyaan dari Hadess, kini Hadess mulai merasakan ada sesuatu yang sangat aneh terjadi pada tubuhnya saat ini.
Tiba-tiba saja perut Hadess terasa kram, mual, bahkan tubuhnya juga mulai berkeringat dingin. Karena sudah merasa curiga, akhirnya Hadess berusaha untuk segera berdiri dan menatap Zeus tak percaya.
"Apa yang sudah kamu lakukan, Zeus?" tanya Hadess tak percaya.
"Hemlock ini akan segera mengantarkanmu ke neraka, Hadess!!" jawab Zeus mulai tertawa menggelegar penuh kemenangan.
"Hemlock?" gumam Hadess tak percaya jika saudara tirinya akan sangat tega meracuni dirinya.
Hemlock atau conium adalah tanaman berbunga yang sangat beracun yang terdapat di Eropa dan Afrika Selatan. Dan biasanya kerajaan Fumio memakainya untuk membunuh tawanan dan musuh dengan meracuninya. Tanaman itu sangat populer.
Berapa daun yang sudah dicampurkan Zeus pada makananku? 8 daun tanaman hemlock saja akan berakibat sangat fatal terhadap kematian. Ugh ...
Batin Hadess mulai berusaha untuk bangkit dan segera meninggalkan Zeus dan para prajurit itu.
Beberapa anggota tubuh Hadess kini sudah mengalami kelumpuhan. Pikiran tetap terjaga, tetapi tubuh Hadess sama sekali tidak merespon apa-apa. Bahkan kini racun itu sudah mulai merusak sistem pernapasannya.
Denyut jantungnya juga mulai melambat, tekanan darahnya mulai rendah, dan tubuhnya mengalami kejang. Kini Hadeas terlihat sudah berjalan sempoyongan. Tubuhnya terlihat sudah begitu tak berdaya dan wajahnya sangatlah pucat.
"Ughh ... racun ini akan segera menjalar pada seluruh tubuhku! Aku harus segera menemukan tanaman penawar itu! Ughh ..." pemuda bernama Hadess itu berusaha untuk segera mencari apa yang sedang ia butuhkan saat ini, berjalan sempoyongan dan tak bertenaga.
Sementara tak jauh di belakangnya, ada seorang pemuda yang juga masih lengkap dengan pakaian zirahnya menyeringai licik menatap Hadess yang sudah semakin tak berdaya karena memakan makanan darinya yang sudah beracun.
"Kali ini kau akan habis, Hadess!! Tamatlah riwayatmu!!" Zeus menyeringai licik dan mulai mengangkat tangannya untuk memberikan isyarat untuk anak buahnya, agar segera menjalankan rencananya.
"Siap, Pangeran Zeus!!" sahut salah satu prajurit mulai mendekati Hadess dengan membawa sebuah tombak.
Prajurit itu kini mulai menyerang Hadess yang sudah semakin tak berdaya, karena racun mematikan yang sudah semakin menjalar pada tubuhnya.
"Hiathh ..." prajurit itu menghunuskan sebuah tombak dan mengenai perut Hadess.
Tubuh Hadess mulai terhuyung ke belakang, hingga akhirnya terjatuh ke dalam tebing lembah kematian. Sebuah jurang yang begitu dalam dan tentunya sebuah tempat yang sangat berbahaya.
Bahkan masyarakat setempat meyakini jika di dalam tebing lembah kematian itu dijaga oleh seekor naga emas yang begitu mematikan. Dan naga itu tak akan segan untuk membunuh siapapun yang sudah berani memasuki wilayahnya.
"ARGGHHHH ..."
Teriakan Hadess memecah keheningan dan menggaung di sepanjang tebing lembah kematian yang cukup curam itu.
Zeus kembali menyeringai licik dan berkacak pinggang menatap jurang dalam di hadapannya itu.
...⚜⚜⚜...
Seorang pria tua terlihat sedang mencari beberapa tanaman obat di dalam sebuah lembah yang sangat jarang dimasuki oleh manusia. Karena tempat ini adalah tempat khusus yang hanya bisa dimasuki oleh orang-orang terpilih saja. Karena tempat itu juga dijaga oleh seekor naga emas yang cukup membuat bulu kuduk meremang.
Namun tiba-tiba sang kakek itu mulai melihat ada seorang pemuda terbaring tak berdaya di antara semak belukar dengan keadaan tubuh yang sangat mengenaskan dan kritis.
Tubuhnya dipenuhi dengan luka memar dan darah segar. Wajah dan tubuhnya juga terlihat sudah sangat pucat. Pemuda itu mulai kejang dan terlihat kesulitan untuk bernapas.
Sang kakek yang sebenarnya adalah seorang tabib legendaris tingkat tinggi, kini mulai melakukan sebuah penyelamatan saat itu juga untuk menghentikan penyebaran racun mematikan itu.
"Semoga saja masih bisa diselamatkan!" gumam pria tua itu mulai melakukan penyelamatan dengan mengerahkan seluruh tenaga dalamnya. Semua usahanya membuahkan hasil dan pemuda itu berhasil diselamatkan.
Setelah racun mematikan itu berhasil dikeluarkan dan ditangani, akhirnya kakek tua yang bernama Hiroki Feng itu mulai membawa pemuda itu untuk menuju ke rumahnya.
Hiroki Feng tinggal bersama dengan dengan cucu perempuannya yang cantik dan masih cukup muda, yang bernama Lily.
Hiroki Feng mulai merawat pemuda itu dan dibantu oleh Lily, sang cucu. Meskipun Hiroki Feng adalah seorang tabib legendaris tingkat tinggi, namun bukan berarti dia bisa menyembuhkan seluruh luka pemuda itu secara instan. Penyembuhan dan pengobatan itu masih tetap dilakukan perlahan, karena luka pemuda itu cukup serius.
"Ugghh ... dimana ini? Siapa kalian? Dan siapa aku?" ucapan pertama dari pemuda itu ketika dia baru saja terbangun.
Hiroki Feng yang menyadari jika pemuda itu mengalami amnesia mulai mengambil sebuah keputusan. Lelaki tua itu akan merawatnya dan memberikan identitas baru untuknya.
"Mulai sekarang namamu adalah Zhou!" ucap Hiroki Feng. "Dewa masih mengasihimu sehingga kamu masih bisa diselamatkan. Karena hemlock sebenarnya adalah sangat berbahaya." imbuh Hiroki Feng dengan hangat.
...⚜⚜⚜...
Hari demi hari berlalu, Zhou sudah mulai pulih dan sudah mulai membantu Hiroki Feng untuk beberapa pekerjaan, seperti mencari kayu bakar, berburu, mencari tanaman obat. Dan semua barang-barang itu sebagian akan mereka pakai dan sebagian lagi akan mereka jual.
Beberapa pemuda sepantarannya sering sekali menghina dan meremehkan Zhou yang selalu bersikap tenang, sopan, dan karena selalu patuh kepada Hiroki Feng.
Sebenarnya para pemuda di pedesaan itu sering sekali mengajak Zhou untuk melakukan hal yang tidak benar, seperti merampok, mencuri, dan menipu. Namun Zhou malah berdakwa untuk mereka semua. Dan tentu saja hal itu malah membuat para pemuda itu merasa kesal.
"Dasar naif!! Padahal hanya dengan cara begitu kita akan mendapatkan banyak uang!! Kamu sungguh sangat payah, Zhou!!" timpal salah satu pemuda kesal dan menganggap Zhou sok baik.
"Sudah miskin, sok baik dan sok menasehati! Dasar naif! Kebaikan tak akan membuat kamu kenyang, Zhou!!" imbuh pemuda lainnya lagi.
Para pemuda itu juga semakin membenci Zhou, karena para tetua di kampung yang sangat menyukai Zhou dan sering membanggakan Zhou yang selalu berperilaku baik, sopan, suka menolong dan selalu tenang.
Bahkan mereka sempat mengatakan jika sosok Zhou sangatlah mirip dengan sosok yang cukup terkenal dan begitu legendaris.
...⚜⚜⚜...
Cinta terkadang tumbuh secara alami dan mengalir seperti air begitu saja. Kebersamaan dan saling bergantung di setiap harinya terkadang bisa menumbuhkannya begitu saja.
Karena cinta hadir tanpa pernah direncanakan sebelumnya, tanpa menargetkan kepada siapa seseorang akan jatuh cinta. Semua mengalir dengan sendirinya.
Mungkin seperti itulah yang telah dirasakan oleh Zhou saat ini. Zhou cukup dekat dengan Lily, mereka sering bersama-sama disaat mencari tanaman obat di dalam hutan.
Bahkan terkadang Lily juga membantu Zhou untuk mencari kayu bakar, meskipun sebenarnya kehadiran Lily hanya untuk menemani Zhou saja saat itu. Karena Zhou-lah yang mencari dan menggendong semua kayu bakar itu.
Namun kehadiran Lily di kehidupan baru Zhou, seakan telah merubah kehidupan pemuda itu. Bahkan Zhou mulai kembali bersemangat untuk tetap menjalani hidup barunya setelah sempat terluka cukup parah hingga mengalami amnesia.
Benih-benih cinta itu tumbuh seiring berjalannya waktu. Hingga akhirnya cinta Zhou-pun bersambut. Karena sang kakek berniat untuk menikahkan mereka berdua
...⚜⚜⚜...
Hiroki Feng memutuskan untuk menikahkan Zhou dengan Lily, cucu perempuannya. Meskipun Hiroki Feng tak pernah mengetahui masa lalu dari Zhou sebelumnya, namun Hiroki Feng merasa sangat yakin jika Zhou adalah pemuda yang baik dan berhati mulia. Dan tentunya menurut Hiroki Feng, Zhou adalah pemuda yang paling tepat untuk Lily, cucu perempuannya.
Pernikahan mereka digelar dengan sangat sederhana, bahkan hampir seluruh biaya untuk pesta perayaan pernikahan itu berasal dari Hiroki Feng. Karena pada dasarnya Zhou memang tak memiliki emas atau harta apapun. Bahkan hasil bekerja serabutannya selama ini, semuanya dia serahkan untuk Hiroki Feng untuk membantu meringankan dan memenuhi kebutuhan hidupnya selama ini.
Sebenarnya penikahan ini sangat ditentang oleh keluarga Hiroki Feng. Dan sebenarnya mereka berharap jika Lily akan menikah dengan seorang pangeran ataupun setidaknya keluarga kekaisaran yang memiliki tahta dan harta.
Untuk apa lagi jika bukan karena harta dan kemewahan? Namun rupanya Hiroki Feng sedikitpun tak pernah memimpikan semua itu dan malah tiba-tiba saja malah menikahkan Zhou dengan Lily begitu saja.
Hampir semua keluarga Lily sangat tidak menyukai Zhou. Mereka menganggap jika Zhou adalah pemuda yang lemah, sangat miskin serta tak memiliki apapun yang berharga, tak jelas asal-usul serta keluarganya dan tak menguasai ilmu bela diri apapun dengan baik. Dan satu hal lagi, Zhou tak bisa memberikan kemewahan seperti yang diinginkan oleh mereka semua.
Sebenarnya bukan hanya pihak keluarga Lily saja yang keberatan akan pernikahan ini. Namun cukup banyak pemuda yang iri akan semua itu, karena selama ini Lily adalah gadis yang dikenal sebagai bunga desa dan menjadi incaran hampir seluruh pemuda di pedesaan ini untuk dijadikan istrinya.
Yeap mereka selalu berlomba-lomba untuk mendapatkan hati Lily maupun hati Hiroki Feng. Namun selama ini tak ada satu pun pemuda yang bisa mendapatkan hati mereka berdua.
Sesampainya di desa Nobuhide setelah acara pernikahan Zhou dan Lily, kini tiba-tiba saja ada beberapa rombongan mulai menghadang mereka. Salah satu pentolannya kini sudah berada di paling depan di antara mereka dengam berkacak pinggang menatap Zhou dengan tatapan yang begitu meremehkan.
"Kau! Pendatang baru di desa ini yang tak memiliki apapun, berani sekali tiba-tiba menikahi Lily, gadis yang selama ini aku sukai!! Cari mati kau ya?!! Kau tak tau siapa aku?! Hah?!!" pemuda dengan wajah garang itu terlihat begitu kesal karena gadis yang selama ini disukainya tiba-tiba malah menikah dengan Zhou yang selalu dipandang remeh oleh semua orang.
Belum sempat Zhou menjawab ucapan dari pemuda berwajah garang itu, kini pemuda itu mulai berniat menyerang Zhou. Dia melayangkan tinjunya ke arah Zhou.
Lily sempat merasa khawatir dan ingin sekali menghentikan semua itu. Namun pemuda itu sepertinya sudah begitu tersulut oleh api amarahnya.
Gerakannya begitu cepat, namun sebenarnya Zhou bisa melihat semua itu. Bahkan tanpa sadar Zhou dan diluar kendalinya, tiba-tiba saja Zhou menghindari serangan dari pemuda itu dengan begitu lincah dan gesit.
Berulang kali pemuda berwajah garang itu mencoba untuk melukai Zhou, namun semua serangan itu bisa dihindari oleh Zhou. Hingga akhirnya Zhou mulai menangkap tubuh pemuda itu dan menghempaskannya dengan cukup kuat hingga menabrak sebuah pohon. Pemuda itu seketika muntah darah.
Zhou yang kebingungan akan keahlian dan kekuatan yang dimiliki mulai menatap kedua tangannya dan membolak-balikkannya keheranan.
Kekuatan apa itu? Mengapa aku bisa bergerak dengan cepat dan menghindari semua serangannya? Bahkan aku bisa mengangkat tubuhnya dan menghempaskannya dengan cukup kuat?
Batin Zhou tak mengerti.
Sementara Hiroki Feng yang melihat semua itu, juga merasa cukup takjub. Bahkan Horoki Feng ingin menjadikan Zhou sebagai salah satu muridnya. Karena selama ini Hiroki Feng adalah seorang guru bela diri tingkat tinggi yang merangkap sebagai seorang tabib tingkat tinggi.
...⚜⚜⚜...
"Punya menantu kok kaya sampah! Sangat tak berguna! Ckk ... membeli makanan enak dan pakaian bagus untuk istrinya saja tidak mampu, apalagi untuk membelikan kita barang mewah!! Cih ... lihatlah Lily, pakaiannya sangat buruk, bahkan pakaiannya sudah sobek dan bolong! Benar-benar menantu miskin dan tak bisa diandalkan!!" timpal bibi dari Lily.
"Bahkan menikahi keponakanku saja dia tak mengeluarkan koin dan emas sepeserpun! Aku sangat heran dengan si tua itu mengapa bisa memilih pemuda miskin dan lemah seperti ini untuk keponakanku. Sungguh membuatku sangat kesal!!" geram paman dari Lily yang masih saja tak rela jika Zhou menikahi Lily.
Zhou tak bisa berkata-kata ataupun melawan mereka semua. Karena semua yang mereka ucapkan adalah sangat benar! Meskipun hampir setiap hari Zhou mendapatkan pelakuan buruk dan umpatan-umpatan yang sangat pedas, namun pemuda itu tak pernah menyimpan dendam di dalam hatinya.
Zhou malah semakin ingin bekerja keras dengan gigih untuk membahagiakan sang istri dan Hiroki Feng, bahkan Zhou rela untuk berangkat dini hari dan pulang saat malam dan sangat larut. Dia akan mencari tanaman obat, kayu bakar, ataupun segala jenis yang bisa dia jual ketika ia pulang.
Dan dengan uang itu akhirnya Zhou ingin memberikan sang istri sebuah jubah lapis yang sebenarnya sangatlah sederhana. Tak lupa Zhou juga membelikan oyakodon dan ikan dojo untuk sang istri dan Hiroki Feng
Ikan dojo adalah salah satu makanan khas kaum para samurai pada zaman ini. Sebenarnya ikan dojo menjadi makanan sehari-hari masyarakat kelas menengah ke atas. Namun selama ini Zhou bahkan belum pernah memakannya. Dia hanya akan memakan dari hasil buruannya sendiri yang telah dimasak oleh Lily.
"Suamiku, pakaian ini sangat bagus. Pasti sangat mahal. Sebenarnya kamu tak perlu membelikanku barang-barang seperti ini ..." ucap Lily yang sebenarnya merasa sangat terharu sekaligus segan kepada suaminya.
Karena Lily tak ingin menjadi beban untuk Zhou. Selama ini Lily sangat baik dan selalu menerima apapun keadaan hidupnya dengan baik. Lily tak pernah mengeluh akan kekurangan ataupun mengeluh segala hal duniawi.
Dan selama ini hanya Lily dan Hiroki Feng lah yang selalu bersikap baik dan menghargai Zhou. Hanya mereka berdua yang selalu menerima keberadaan Zhou.
"Selama ini aku belum pernah memberikan sesuatu yang layak untukmu, Lily. Maafkan aku. Aku harap kamu menyukai pemberianku kali ini." ucap Zhou begitu hangat dan selalu menenangkan Lily.
Lily tersenyum teduh dan mengangguk pelan. Bahkan sepasang mata beningnya yang sangat indah itu kini sudah menjadi berkaca-kaca karena terharu.
"Aku juga membawakan ikan dojo untuk kamu dan kakek. Makanlah bersama kakek Hiroki. Aku akan mandi untuk membersihkan tubuhku." ucap Zhou masih dengan hangat.
"Kamu tidak makan bersama kita?" tanya Lily sambil membantu melepaskan jubah luar Zhou.
"Aku sudah makan dan aku masih kenyang, Lily." ucap Zhou berbohong.
Padahal Zhou sama sekali belum memakan apapun seharian ini. Karena seluruh uang dan hasil buruannya kali ini telah dia gunakan untuk membeli pakaian dan makanam itu untuk sang istri dan kaleh Hiroki Feng.
"Baiklah. Setelah mandi segera beristirahatlah. Aku akan siapkan air hangat dulu." ucap Lily dengan patuh dan berniat untuk segera menyiapkan air hangat untuk Zhou.
GREPP ...
Zhou yang merasa tak berguna untuk Lily, tentunya juga tak ingin memlersulit Lily. Bahkan pemuda itu sebisa mungkin selalu berusaha untuk selalu mengurus dirinya sendiri tanpa membebani sang istri.
"Lily, aku akan siapkan sendiri. Kamu segera makan saja bersama kakek. Jika terlalu lama dimakan, ikan dojo itu akan kurang enak." ucap Zhou dengan hangat.
Zhou melemparkan senyuman hangatnya lalu segera meninggalkan sang istri. Sedangkan Lily hanya menatap punggung sang suami yang mulai menghilang dari pelupuk matanya.
Ada sebuah rasa sedih dan kecewa, karena Lily merasa tak dibutuhkan oleh suaminya. Bahkan Lily mengira jika Zhou tak mengijinkan dirinya untuk merawat dan mengurus Zhou.
Helaan nafas panjang mulai dilakukan oleh Lily, dan Lily segera menepis semua pemikiran buruknya itu. Wanita yang memiliki kecantikan alami dan sangat tak membosankan jika memandangnya kini mulai meninggalkan kamarnya untuk menemui kakeknya untuk mengajaknya makan malam.
Sementara itu ...
KRUYUUKKK ...
Zhou yang sudah bertelanjang dada dan berniat untuk memasuki kolam pemandian itu kini mulai memegangi perut yang memiliki sekatan-sekatan nyata itu. Lapar ... tapi tak ada yang bisa dilakukan olehnya saat ini kecuali hanya bisa menahannya.
Tubuhku seperti tubuh seseorang yang sering melakukan latihan fisik. Namun mengapa aku tak memiliki keahlian bela diri apapun? Apakah aku benar-benar sangat lemah. Aku sama sekali tak mengingat siapa diriku sebelumnya. Huft ...
Batin Zhou mulai memejamkan sepasang matanya dan menikmati air hangatnya saat ini.
Hiroki Feng mulai melatih Zhou agar menjadi pemuda yang kuat dengan berbekal dengan ilmu bela diri. Karena Hiroki Feng juga begitu yakin jika sebenarnya Zhou sangat berbakat.
Zhao mulai berlatih fisik seperti dengan push up, sit up, dan beberapa latihan fisik lainnya lagi. Hiroki Feng juga mengajarkan beberapa dasar ilmu bela diri, teknik bela diri, dan teknik pernafasan.
Hiroki Feng juga mulai melatih Zhou dengan Jujutsu. Yaitu seni bela diri Jepang Kuno yang menekankan pertarungan tanpa senjata. Seperti namanya Ju yang artinya lembut, dan jutsu yang berarti teknik.
Alih-alih menggunakan kekuatan seseorang, jujutsu justru berpusat pada teknik memanipulasi kekuatan lawan. Bela diri yang unik ini sangat berguna ketika posisi samurai berada terlalu dekat dengan lawan dan harus bergulat menggunakan jujutsu sebagai pengganti senjata mereka. Jujutsu juga menggunakan tubuh lawan untuk melawan dirinya sendiri.
Hiroki Feng juga mengajarkan Zhou dalam menggunakan sebuah katana. Sebagai kelas elit dalam hierarki, samurai sangat terlatih untuk bertempur, dan harta benda mereka yang paling berharga adalah katana, sebuah pedang Jepang yang sangat tajam.
Namun, dengan memegang pedang bukan berarti Zhou langsung tahu bagaimana cara menggunakannya. Zhou masih harus melalui proses pelatihan yang sangat ketat untuk menguasai teknik pedang yang benar.
"Para samurai sejati akan selalu mengikuti bushido atau jalan prajurit. Yaitu dengan menerapkan prinsip-prinsip bushido ke dalam latihan dan kehidupan sehari-hari. Mereka akan selalu mendisiplinkan diri dalam berbagai aspek. Dan kamu juga harus bisa melakukan semua itu dengan baik. Apa kamu siap, Zhao?" Hiroki Feng yang masih memantau Zhou berlatih dengan sabar melatih pemuda itu.
"Aku siap, Kakek." jawab Zhou penuh dengan keyakinan dan tekad yang kuat.
"Bushido sendiri memiliki 7 prinsip yang harus selalu kamu ingat, Zhou!" ucap Hiroki Feng yang kini berdiri di depan Zhou dengan posisi membelakangi pemuda itu.
"Pertama adalah Gi, yaitu ketulusan hati. Lalu yang kedua adalah Yu, yaitu keberanian. Yang ketiga adalah Jin, yaitu kemurahan hati. Yang keempat adalah Rei, yaitu perasaan untuk menghormati. Yang kelima adalah Makoto, yaitu kejujuran. Yang keenam adalah Meiyo, yaitu kehormatan. Dan yang terakhir adalah Chugo, yaitu kesetiaan." imbuh Hiroki Feng mulai berbalik menatap pemuda yang baru saja dia nikahkan dengam cucunya.
"Sebagai seorang samurai sejati, kamu harus menanamkan semua itu di dalam hatimu! Karena kekuatan bukanlah satu-satunya hal yang akan berkuasa dan memenangkan segalanya. Samurai sejati hanya akan berperang dengan kejam namun untuk membela kebenaran dengan hati yang lembut." imbuh Hiroki Feng menepuk bahu kiri Zhou dengan tatapan seriusnya.
"Apa kamu siap untuk melakukan dan menerapkan semua itu di dalam kehidupanmu, Zhou?" Hiroki Feng kembali mengulang pertanyaannya dan berharap lelaki tua itu akan mendapatkan jawaban yang membuatnya puas.
"Aku siap, Kakek!" jawab Zhou tanpa berubah pikiran sedikitpun.
"Hati yang bersih adalah pemenang sejati! Menciptakan dunia yang damai adalah impian yang mulia. Namun untuk tetap melangkah dan menciptakan semua itu, maka kamu harus masuk ke dalam titik hitam terlebih dulu!" ucap Hiroki Feng tiba-tiba yang sebenarnya tak dipahami oleh Zhou.
"Baiklah, sebaiknya kita lanjutkan dulu untuk latihan fisik kembali. Lain kali kakek akan melatihmu kembali, dan kita lakukan secara bertahap." ucap Hiroki Feng dengan bijaksana.
"Baik, Kakek!" sahut Zhou dengan patuh.
Kali ini Hiroki Feng juga melatih Zhou untuk melakukan lari cooper. Yaitu jenis lari sejauh mungkin selama beberapa menit. Manfaat dari lari cooper adalah untuk mengukur beban fisik seseorang mulai dari daya tahan otot, daya tahan jantung, pernapasan serta peredaran darah. Zhou bahkan dengan mudahnya melakukan lari cooper dengan stabil.
Latihan fisik selanjutnya yang diberikan oleh Hiroki Feng adalah mengambil air dari kaki gunung Fuji dengan menggunakan sebuah wadah yang lebih menyerupai sebuah keranjang yang memiliki banyak celah dan lubang pada beberapa titiknya.
Dan Zhou harus mengumpulkan air tersebut di sebuah wadah yang telah disiapkan oleh Hiroki Feng di atas gunung. Hiroki Feng juga menunggu di tempat itu.
Jadi Zhou benar-benar harus berlari cepat untuk naik ke gunung agar air yang dia bawa tidak habis karena tumpah di jalanan.
Sungguh latihan kali ini sebenarnya cukup berat untuk seorang pemula. Namun Zhou tak pernah menyerah sedikitpun. Pemuda itu berusaha untuk melakukannya dengan baik. Seakan tak pernah merasa lelah, Zhou terus berlari dengan cepat.
Beberapa kali Zhou melihat dan berpapasan dengan para pemuda di pedesaan Nobuhide yang sedang menertawakan dirinya.
"Ckk ... lihatlah si miskin dan si lemah itu! Bergaya mau berlatih ilmu bela diri segala. Dia pikir mudah apa jika sama sekali tidak memiliki bakat atau kemampuan dasar terlebih dulu!" celutuk seorang pemuda sambil menatap Zhou dengan tatapan meremehkan.
"Apalagi untuk menjadi murid dari kakek Hiroki Feng. Itu sangatlah tidak mudah! Mengapa dia begitu percaya diri dan sangat bodoh ya."
"Hhm. Kau benar, Yama! Selama ini kita saja selalu berlatih keras, namun masih belum diakui oleh kakek Hiroki Feng. Apalagi dia yang tak memiliki bakat sama sekali! Ckk ..." timpal pemuda lainnya lagi.
Hiroki Feng adalah seorang yang begitu terhormat di perkampungan Nonuhide. Selain sebagai seorang tabib tinggkat tinggi, Hiroki Feng adalah seorang guru bela diri tingkat tinggi yang sudah sangat diakui dan dikenal hingga beberapa penjuru pedesaan lainnya.
Selain sebagai guru besar di klan Nonuhide, Hiroki Feng memiliki cukup banyak murid. Bahkan dia juga mengajar beberapa pemuda yang berasal dari pedesaan lainnya lagi.
Zhou tak menanggapi untaian kata dari para pemuda itu yang selalu saja meremehkan dirinya. Zhou hanya fokus untuk berlatih dan berlatih saja saat ini.
Namun rupanya para pemuda itu memiliki sebuah rencana jahat dan berniat untuk mencelakai Zhou dengan rencana jahatnya.
HUUPP ...
"Hei sampah Zhou!!" kali ini seorang pemuda yang merupakan salah satu murid dari Hiroki Feng mulai melompat tepat di depan Zhou. "Paman Lun memerintahkan kamu untuk segera menghadapnya. Paman Lun sedang berada di sungai seberang pedesaan ini!" imbuhnya sambil melihat sebuah arah barat daya untuk memberikan informasi itu untuk Zhou.
"Baiklah. Aku akan segera kesana." jawab Zhou tanpa rasa curiga sedikitpun untuk segera menemui paman dari sang istri.
Zhou mulai melenggang ke arah tersebut, namun rupanya para pemuda itu sudah mempersiapkan sesuatu. Sebenarnya ada tempat itu memiliki sebuah sumur kuno yang berdiameter cukup besar, yang sama sekali belum pernah diketahui oleh Zhou.
Dan di dalamnya ada seekor buaya penunggu. Karena sebenarnya sumur tua itu terhubung dengan sebuah goa yang begitu tersembunyi.
Para pemuda itu sengaja menutup sumur tua itu dengan pepohonan kering agar tak terlihat oleh Zhou. Hingga akhirnya Zhoun yang sedang berjalan di atasnya mulai terperosot jatuh.
Para pemuda itu tertawa renyah menyaksikan semua itu. Mereka mengira jika Zhou akan tewas dan menjadi santapan buaya itu. Namun sangat diluar dugaan, Zhou bisa menghindari semua itu dengan baik. Kedua tangan kuatnya mulai berpegangan pada sebuah kayu yang kebetulan tertancap pada bagian dalam sumur itu.
Zhou berusaha mengayunkan tubuhnya dengan kuat, hingga kedua kakinya tiba-tiba saja dengan mudahnya bisa berjalan mendaki sedikit demi sedikit untuk kembali naik ke permukaan.
Para pemuda itu seketika terkejut bukan main setelah melihat Zhou yang bisa kembali dengan selamat.
Zhou memutuskan untuk segera kembali ke kaki gunung dan mengambil air untuk melqnjutkan latihannya kali ini.
"Kekaisaran Fumio sekarang resmi menobatkan pangeran Zeus sebagai putra mahkota tunggal." terdengar perbincangan antara pria paruh baya saat Zhou melewati rombongan mereka di dekat sebuah tempat perstirahatan.
"Hm. Mau bagaimana lagi? Pangeran Zeus adalah satu-satunya putra dari kaisar Fumio saat ini. Huft ... sungguh malang dan tragis sekali kisah pangeran Hadess yang malah terjatuh di dalam tebing lembah kematian." ucap pria paruh baya lainnya.
"Apa kamu tak merasa sedikit aneh akan semua ini? Bisa jadi pangeran Zeus sendiri yang mencelakai pangeran Hadess saat itu bukan?"
"Jaga mulutmu, Yoshi!! Jika sampai mereka mendengarmu, mereka tak akan membiarkanmu hidup! Aku dengar pangeran Zeus sangat kejam, tidak seperti kaisar Fumio dan mendiang saudara tirinya." timpal pria paruh baya lainnya lagi memperingatkan.
Zhou hanya menghela nafas panjang mendengarkan semua yang tak sengaja telah dia dengarkan itu.
Perasaan iri dan dendam hanyalah sebuah racun yang perlahan akan mengikis hati. Semoga hal itu tak benar-benar terjadi dan menimpa pangeran Zeus dan pangeran Hadess. Permusuhan dan perang antar saudara pastinya akan sangat menyakitkan.
Batin Zhou mulai berlari dengan cepat untuk segera mengumpulkan air-air itu ke atas gunung.
...⚜⚜⚜...
Senja itu Zhou sedang duduk termenung di teras kamarnya. Namun tiba-tiba saja mulai terlintas beberapa potong kenangan yang begitu melekat dalam pikirannya.
Bahkan tanpa sadar kini Zhou sudah berdiri dan memperagakan setiap gerakan yang tiba-tiba dia ingat. Gerakan-gerakan itu adalah gerakan-gerakan bela diri yang cukup menakjubkan. Bahkan hanya dengan melakukannya sedikit saja, Zhou merasa jika tubuhnya menjadi sedikit berbeda dari sebelumnya.
"Gerakan bela diri apa ini? Aku sama sekali tak mengingatnya dengaj baik. Namun aku terlihat begitu menguasainya. Bahkan semua gerakan ini bukanlah seperti yang kakek Hiroki Feng ajarkan sebelumnya." gumam Zhou masih tak mengingat semuanya dengan baik.
Disisi lain sang kakek Hiroki Feng juga termenung dalam tapanya di dalam sebuah ruang latihan.
Aku merasa jika Zhou adalah bukanlah pemuda yang biasa-biasa saja. Lalu siapakah sebenarnya dia? Kemampuan dan bakatnya bukanlah seperti seorang pemula.
Batin Hiroki Feng saat itu.
...⚜⚜⚜...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!