*wajib baca sinopsisnya lebih dulu biar paham,
dan baca dengan teliti agar paham terima kasih.
☆☆☆
Qalista Ang adalah seorang wanita singel di umur nya yang sudah hampir menginjak 30 tahun meski ia adalah wanita yang memiliki segala nya,kekuasaan,kekayaan yang tak habisnya,perusahan raksasa,koneksi yang luas,bahkan ia masuk daftar jajaran terkaya di negara itu,tapi tetap saja ia masih singel.
Semua karyawan yang bekerja di perusahannya begitu menghormati nya.
dia adalah CEO yang paling tegas dan kejam di abad itu karena perawakan nya yang tegas dan dingin juga sangat pandai bela diri dan suka menghajar orang yang mencari masalah dengan nya sampai babak belur.
namun karna alasan itu jugalah ia masih singel sampai usia nya yang sudah akan menginjak 30 tahun dan tak ada yang berani mendekatinya.
Ketika ia masuk ke perusahan semua karyawan harus berjajar memberi hormat padanya dan tidak boleh terdengar suara sedikitpun.
Jika tidak menyukai sesuatu ia akan melempar dan akan menendang yang membuat nya tidak senang,memecat karyawan yang bermalas-malasan tanpa ada pesangon,ia juga akan menghajar karyawan yang membuat kesalahan padanya bukan hanya karyawan saja siapapun yang membuat nya tidak senang akan di hajar oleh nya.
Jika dia melihat pasangan yang bermesraan di pinggir jalan ia akan mengganggu mereka dengan menarik pedal gas dan melajukan mobil ketengah-tengah pasangan itu.
Namun di balik itu semua sebenarnya dia adalah wanita yang kasihan,sejak usia nya 15 tahun keluarga nya sudah meninggal karna kecelakaan,sehingga ia tinggal sendiri tanpa ada saudara maupun kerabat dan siapapun di sisi nya.
Meskipun dia tampak kejam,sebenar nya ia juga merasa hidup nya benar-benar membosankan,ada juga saat ia akan menangis sendiri di dalam kamar nya menangisi hidupnya yang tak bermanfaat.
tak ada yang tak tau sebenar nya ia adalah pecinta novel sejati untuk menghilang kan kebosanan hidup nya sejak usia 18 tahun,ia sudah membaca 1001 buku novel tentang percintaan ia menyimpan semua buku itu di balik lemari dokumen-dokumen sampai sekarang tak ada yang tahu hal itu.
Tepat hari ini adalah hari ulang tahun nya yang ke tiga puluh tahun,dia tak merayakan dengan siapapun bahkan ia sendiri hampir lupa.
Tanpa kue,ia berdoa sendiri di depan makan malam nya.
Sebelum berdoa ia menarik nafas panjang-panjang kemudian mulai mengucapkan apa yang ia inginkan."Ya tuhan,aku bosan dengan kehidupan ku,tolong cabut nyawa ku secepatnya" begitu saja ia langsung mengucap kan AMIN.
Setelah itu ia mulai menyantap makanan nya,selesai dengan itu ia pergi menyuci kaki dan pergi ke kamar bersiap untuk tidur.
"Semoga setelah aku bangun nanti,aku menemukan diriku melihat tubuh ku sendiri tidur tak bernyawa lagi sedang kan roh ku masuk ke dalam malaikat"ucap nya kemudian menutup mata dan pergi ke alam mimpi.
...
Pagi hari ia membuka mata nya,ia teringat dengan ucapan nya tadi malam dengan cepat ia bangun dan melihat ke tempat tidur dimana tempat yang baru saja tiduri,dengan frustasi ia memejam kan mata dengan kuat dan memijat dahinya,"kapan semua nya akan berakhir!!"kesal nya.
Namun pada saat ia membuka mata,ia langsung terbelalak melihat seorang pria tampan tertidur di sofa,"a..apa ini mimpi!?"gumam nya kemudian menepuk-nepuk wajah nya dan itu sangat terasa."ini bukan mimpi"gumam nya dengan sangat terkejut.
Ia dengan cepat membuka selimut yang menutupi tubuhnya,benar saja ia hanya memakai tentop sekarang, ia sangat ketakutan dengan hal itu dan merasa jijik.
"aaaaa!!!!!!!!!"teriak nya dengan sangat keras sampai membuat pria yang tidur di sofa terbangun dengan terkejut dan langsung menatapnya dengan tatapan khawatir.
Pria itu bergegas ke arah nya,"apa yang terjadi?"tanya pria itu dengan wajah sangat khawatir.
Qalista langsung berdiri di atas kasur,"jangan mendekatiku!!siapa kamu!!kenapa bisa ada di kamar ku!?dan kenapa aku tidak memakai baju!!?"teriaknya dengan frustasi melempari bantal ke arah pria tampan itu,bahkan ia tidak membiarkan pria itu menjelas kan.
"Raina aku bisa menjelas kan semua nya!kamu tenang dulu semalam kamu mabuk dan muntah di pakaian mu karna itu aku..!"ucap pria itu langsung di potong.
"Omong kosong!!jelas-jelas semalam aku merayakan ulang tahun dan berharap aku mati setelah aku bangun!!kau pria bajingan aku akan menghajar mu!!"teriak nya tapi tiba-tiba ia merasa ada sesuatu yang salah yang di ucapkan oleh pria itu.
"Tunggu dulu kenapa dia menyebut ku Reina?aku adalah Qalista"gumam nya seketika Langsung terdiam dan menatap lekat pria tampan yang sekarang berada di depan matanya itu.
Baru saja keadaan diam,tiba-tiba dua wanita masuk dengan eskpresi marah dan sangat kesal,terlebih saat melihat pemandangan seorang pria yang tampak membujuk seorang wanita yang berdiri di tempat tidur dan melihat kasur yang berantakan bantal berserak dimana-mana.
"Kenapa pagi-pagi sudah buat keributan!apakah tidak bisa memberikan kedamaian di rumah ini!! selalu saja membuat rumah ini rusuh!!"ucap wanita paruh baya itu dengan suara tinggi dan menatap Qalista dengan tidak suka.
"Benar-benar wanita tak malu dan tidak tau di untung!!"tambah wanita remaja menatap diri nya juga dengan tak suka bahkan menatap dirinya jijik.
"Ma!renata!ini urusan kami tolong jangan ikut campur!!ma kalian keluar lah!"ucap pria tampan itu menatap ibu dan adik nya itu.
"Alvan sudah cukup mama tidak tahan lagi dengan sikap nya ini!!lihatlah tingkah nya,dia sama sekali tak pernah menghargaimu sekalipun!sadarlah"ucap wanita paruh baya itu.
Qalista yang mendengar orang-orang itu mengatainya tidak terima,"omong kosong apa yang kalian katakan,apa kalian tidak bisa melihat situasi!!lihat dia masuk ke kamar ku!bahkan membuka baju ku!!sebenar nya siapa yang salah di sini!!?"teriak nya dengan marah ia tak terima kedua orang itu menyalah-nyalahkan nya.
Ketiga orang itu terkejut langsung melihat ke arahnya dengan eskpresi aneh.
"Apa kalian sudah membuka mata lebar-lebar, lihat dia membuka pakaian ku bahkan tidur di kamar ku!dan juga kalian berdua kenapa bisa ada di rumah ku!!"kesalnya menatap ketiga orang yang tampak sangat tertegun melihat dirinya,ia kemudian turun dari tempat tidur tidak peduli dengan tatapan ketiga orang itu.
jangan lupa
like...
komen...
vote...
jika kalian suka
Sebenar nya mereka terkejut bukan karna apa yang di ucap kannya,tapi Raina yang mereka kenal adalah wanita yang pendiam dan tak berani buka suara di rumah itu,dia akan diam dan ketakutan saat di marahi sedikit saja dan akan selalu menangis, meskipun sejatinya dia adalah wanita munafik dan sebenarnya berhati licik dan jahat.
Tapi sekarang wanita itu berani membentak dan menjawab mereka bahkan dia juga berani marah dan membela diri terlebih mengatakan rumah itu adalah rumahnya.
"Ma,apa aku sedang tidak bermimpi atau apakah dia kesurupan!?"tanya wanita remaja itu dengan rasa yang masih sangat terkejut.
tak menghiraukan pertanyaan putrinya wanita paruh baya itu menatap Qalista dengan marah,"kau semakin berani! dia adalah suami mu!!dan sudah seharusnya kalian tidur di satu kamar dan seharusnya juga sudah memberiku seorang cucu padaku!dan ini?,hanya membuka baju saja kau berteriak sekeras itu pada putra ku!!".
wanita paruh baya itu menarik nafas untuk menahan emosi nya,"Sudah lebih dari dua tahun kalian menikah!kau bahkan tidak membiarkan putra ku menyentuh mu!bahkan satu kamar pun tidak pernah!dan kau juga berani selingkuh di luar sana mengkhianati putraku yang sangat mencintai wanita yang tidak tahu diri seperti mu"ucap wanita paruh baya itu memarahi Qalista yang tak mengerti apa-apa.
"Ma..."Alfan ingin menghentikan wanita paruh baya itu tapi langsung di bentak.
"Alfan diam mama juga punya batas kesabaran!"bentak nya pada Alvan kemudian kembali menatap Qalista.
"Kau juga diam-diam mempunyai pria lain di luar sana bahkan membantu selingkuhan mu itu untuk menjatuhkan perusahan suami mu sendiri!! Dimana otak mu aku tidak habis fikir kau benar-benar wanita munafik dan kejam yang pernah ku temui!"ucap wanita paruh baya itu dengan menangis.
"Putra ku benar-benar kasihan memiliki istri seperti mu!!meskipun usiamu memang masih muda tidak bisakah kau menghargai dan memberinya rasa kebahagian sedikit saja,kau hanya tahu memberi masalah padanya!"ucap wanita paruh baya itu dengan sedih.
Qalista berdecak kesal dan melipat tangan di depan dada,"Apa yang sebenarnya terjadi di sini dan aku sama sekali tidak mengerti dengan ucapan mu,atau apakah kalian ini sedang bermain akting,dengar baik-baik nama ku adalah Qalista Ang aku belum pernah menikah!usiaku sudah 30 tahun aku tidak muda lagi!memiliki pacar saja tidak ada,apa lagi memiliki suami"decak nya dengan raut wajah kesal.
Ketiga orang itu kembali terkejut mendengar ucapan nya.
Renata yang merupakan adik pria itu geram melihat Kakak iparnya yang bernama Raina itu,"Kak Alvan harus segera menceraikan nya bukan hanya tidak mencintai mu!!dia juga sepertinya sudah kehilangan akal dia sudah gila"ucap renata dengan menatap Raina mengerikan.
Alvan juga tidak mengerti kenapa istri kecilnya itu begitu aneh hari ini terlebih mengatakan dirinya sudah berusia 30 tahun.
"Ma,renata,kalian keluar dulu mungkin Raina masih dalam pengaruh alkohol biarkan kami berbicara berdua saja"ucap Alvan membuat kedua wanita itu kesal dan pada akhirnya keluar.
"Alfan benar yang di katakan adikmu itu kamu harus cepat-cepat menceraikannya,kalau tidak dia juga akan mempermalukan keluarga kita seperti kejadian tadi malam"ucap wanita paruh baya itu lagi sebelum keluar dan menutup pintu dengan keras.
Qalista benar-benar tidak mengerti dengan situasi sekarang,kamar asing,orang-orang asing ini benar-benar membuatnya tidak mengerti apalagi yang mereka katakan.
ia sadar ada satu lagi orang asing yang belum keluar,ia menoleh Melihat pria tampan itu yang sudah berjalan ke arahnya,Ia langsung berbalik mengabaikan pria itu mencari kamar mandi di kamar besar dan super mewah itu, hingga tiba-tiba ia melihat pantulan dirinya di cermin besar yang terpajang disana dan melihat pantulan dirinya,seketika matanya membola dengan sempurna melihat wajah seorang gadis yang bukan wajahnya.
"Wajahku!!!!"teriaknya dengan sangat terkejut.
Pria tampan itu langsung memegang kedua bahu Qalista dan memperhatikan wajah istri kecilnya,"apa yang terjadi dengan wajahmu?"tanya nya dengan khawatir.
"Kenapa wajah ku berubah menjadi seperti ini!!!!?"tanyanya dengan detak jantung yang tak bisa di kontrol karna terkejut.
"Apa yang terjadi?",tanya Alvan langsung menghampiri nya dan melihat wajah Raina.
"tidak mungkin,ini bukan wajah ku!!?"bentaknya sangat marah menatap mata Alvan yang memang berada tepat di depan nya.
Alvan tidak percaya ini adalah pertama kali mereka berbicara dengan jarak dekat begitu setelah 1 tahun menikah,terlebih gadis itu berani menatap nya dan membentaknya juga biasanya Raina sehari-hari sangat jarang mengangkat kepala di rumah itu dan tidak pernah mau berbicara dengannya bahkan saat ditegur pun Raina tidak akan menanggapinya,tapi kali ini sungguh berbeda entah kenapa ia merasa senang akan perubahan istrinya itu.
Qalista kembali merasa aneh kenapa ia mendongak melihat pria itu apakah tubuh nya yang tinggi juga sudah berubah,ia dengan cepat kembali mendorong Alvan dan berbalik untuk melihat ke arah cermin lagi.
"kyaa!!!!!"hampir saja ia pingsan dan terjatuh melihat tubuh mungil di dalam cermin itu.
Alvan langsung memeluk tubuh mungil Qalista yang sempoyongan,"apa yang sebenarnya terjadi padamu?"tanya Alvan dengan kebingungan dan khawatir.
"Kenapa tubuh ku juga berubah,ini bukan tubuhku!ini bukan tubuhku"ucapnya kemudian langsung tidak sadarkan diri.
"Raina!Raina bangun!"Alvan menepuk-nepuk pipi wanita itu,tapi tidak ada respon sedikitpun,dengan panik ia menggendong nya dan membaringkannya di atas kasur dan langsung menelfon dokter pribadinya.
***
"Wanita ini memang selalu saja membuat masalah"ketus wanita paruh baya yang kini duduk di sofa melihat dokter yang masih memeriksa.
"Selalu saja membuat kakak repot,apa tidak lelah kak?"lanjut renata yang duduk di samping mamanya, kedua nya terus mengoceh.
Alvan tidak memperdulikan ucapan mama dan adiknya itu,"bagaimana keadaannya?sebenarnya apa yang terjadi pada istriku?"tanya nya dengan sangat khawatir duduk di sisi kasur tepat nya di samping istri nya yang belum sadarkan diri itu.
"Tidak apa-apa,dia hanya syok saja sehingga membuat detak jantungnya berdetak berlebihan,karna itu tidak sadarkan diri!kamu jangan khawatir sebentar lagi juga sadar"ucap dokter muda itu setelah selesai memeriksa dan sekarang membereskan tasnya.
Kedua wanita yang duduk di sofa memperlihatkan wajah kesal dan marah,"hanya karna tidur satu kamar dan membuka bajunya saja dia sudah syok sampai pingsan begitu,sok sekali"gerutu Renata.
bersambung...
jika kalian suka jangan lupa tinggal kan like komen kalian;)
"apakah putra ku sangat jelek atau sangat menakutkan"oceh wanita paruh baya itu lagi.
"Kalian sudah tidur di satu kamar?"tanya dokter itu menatap Alvan dengan tak percaya,ia tertegun mendengar ucapan wanita paruh baya itu yang mengatakan tidur sekamar.
"Jangan banyak tanya,keluar sekarang,ma kalian juga keluar agar Raina bisa istirahat!"ucap Alvan dengan suara tegas.
Wanita paruh baya dan putrinya itu keluar dengan kesal,"mama akan sangat senang hati jika dia keluar dari rumah kita van!"ucap Sang ibu sebelum keluar.
Sedangkan dokter itu tidak keluar karna masih ingin berbincang dengan Alvan.
"apa kah kalian sudah tidur satu kamar?"tanya sang dokter dengan penasaran.
"jika kau ingin bertanya tentang itu,kau boleh keluar sekarang!"ucap Alvan.
"baiklah-baiklah,bagaimana dengan kejadian semalam,apa kau ingin mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi?"tanya dokter itu.
"Tentu saja,mereka berniat ingin mencelakai istriku!"ucap Alvan geram mengingat kejadian semalam,jika semalam ia terlambat sebentar saja, istri kecilnya itu mungkin sudah kehilangan kesuciannya pada pria-pria liar itu mengingat itu Alvan benar-benar sangat marah.
Ia melihat wajah istri nya yang masih tampak seperti bayi kecil tanpa dosa,tapi ia juga sedih wanita itu selalu mengkhianatinya dan lebih memilih membantu pria lain untuk menghancurkan perusahan nya bahkan selalu mencoba kabur dari sisinya.
"maaf aku lancang tapi aku memberikan saran pada mu untuk menceraikan nya,kalian benar-benar tidak cocok bukan saja hanya usia kalian terpaut cukup jauh,Dia juga tidak mencintaimu Van dia mencintai pria lain bahkan tak berhenti mengkhianati mu"ucap dokter itu.
"Dia bahkan lebih memilih membantu pria itu untuk menjatuhkan perusahan mu"tambah dokter itu lagi.
"Aku yakin seiring berjalannya waktu dia akan menyadari ketulusan cintaku dan akan membalas nya"Alvan dengan serius mengatakannya.
"Bagaimana jika hari itu tidak pernah terjadi?"tanya dokter itu tak kalah serius.
Alvan seketika terdiam mendengar nya,dan diam beberapa saat"Aku akan membiarkannya pergi bersama pria yang ia cintai"Jawab Alvan dengan serius.
"haish,Baiklah aku sebagai teman hanya ingin melihat mu bahagia Van"ucap dokter itu dengan menepuk bahu temannya itu.
☆☆☆
''ssh...''desis Raina memegang kepalanya yang terasa pusing,ia perlahan membuka matanya dan melihat ke sekeliling nya dan kembali frustasi mendapati dirinya masih berada di kamar asing itu.
''kenapa aku masih berada di dunia mimpi ini!"ucapnya berdecak kesal.
Alvan yang duduk di sofa membaca beberapa dokumennya langsung mengalihkan pandangan saat mendengar pergerakan kasur,ia langsung menghampirinya saat melihat Raina ternyata sudah bangun.
''kau sudah sadar?apa kau sudah merasa baikan sekarang?"tanya Alvan dengan ekspresi khawatir.
Qalista yang sudah berubah menjadi Raina memperlihatkan bola matanya yang bulat dan indah pada Alvan dengan tatapan tajam dan kesal.
sedangkan Alvan yang melihat mata itu sangat terpesona,ia baru menyadari bola mata istri kecilnya seindah itu ditambah pipinya yang putih bersih dan berisi ingin sekali ia mencubitnya.
''apa yang kau lihat!kenapa kau belum keluar dari mimpi ku!!kau pikir karna kau tampan aku akan berbelas kasihan padamu!!dengar ya,pria rusia saja yang paling tampan saja ku tolak apa lagi kamu!"sinis Raina mengocehi Alvan setelah itu melihat kearah lain dengan masih bersungut-sungut kecil.
Alvan tidak bergeming pandangan nya dari tadi hanya ke bibir Raina yang terus mengoceh tak henti-hentinya,bibir merah seperti cerry itu benar-benar membuatnya tak tahan untuk mengigit.
''hanya orang bodoh yang akan percaya dengan ucapan ku!tidak sia-sia aku membaca novel selama ini!"sungut Raina dengan suara kecil,tapi ia merasa aneh pria yang membungkuk di sampingnya itu tampaknya belum juga bergerak,ia melirik sedikit dan terkejut melihat pria tampan itu tersenyum melihat ke arahnya.
"apa sebelumnya kau memang secerewet ini!?"tanya Alvan berdiri dengan melipat tangan,setelah menyadari tatapan Raina yang tampak sinis sekarang.
"ck bukan urusan mu!!"ucapnya kesal dan menyibak selimut nya dengan cepat turun dari kasur,baru saja ia menurunkan kaki ke lantai Alvan tiba-tiba menahan tangannya,dan yang membuatnya lebih terkejut adalah pria itu tiba-tiba memeluknya.
"hei kenapa kau asal peluk orang!!"bentaknya,merasakan nafas pria itu berhembus di wajahnya.
"ini adalah interaksi kita yang paling banyak setelah satu tahun menikah dan aku sangat bahagia dengan kemajuan ini!"ucap Alvan menunduk dan menyandarkan dagu nya di bahu Raina.
"aku tidak mengerti apa yang kau katakan!lepaskan aku sekarang juga,jika tidak aku akan membuat mu cacat seumur hidup!!"Raina sudah mengambil ancang-ancang untuk menjatuhkan pria itu,tapi tiba-tiba pria itu memegang bahunya dan berbalik saling berhadapan.
"Maafkan aku sebelumnya tidak begitu memperhatikan mu!"ucap Alvan mengambil kesempatan ini untuk mendekatkan hubungan mereka.
"pria ini sebenarnya sangatlah tampan!sebelumnya tidak pernah bertemu pria setampan ini!"gumam Raina mendongak melihat Alvan yang sekarang berkata dengan serius dan memohon.
"apa kau mau memaafkan suamimu ini?"tanya Alvan memeluk pinggang Raina dan langsung menariknya semakin dekat.
wajah merah Raina berubah menjadi muram dan gelap,"sudah berapa kali ku katakan,aku belum mempunyai suami!!"ucap nya langsung mendorong Alvan sekuat tenaga,dan berbalik melangkah kan kaki keluar dari kamar itu dengan terus mengepal tangan.
Alvan terkejut dengan ucapan Raina,ia pikir sebelumnya Raina mengatakan itu karna masih dalam pengaruh alkohol,"apa yang sudah terjadi padanya,apakah obat didalam alkohol itu sebenarnya dapat membuat kehilang ingatan!?"tanya Alvan pada diri sendiri.
ia kemudian mengambil ponselnya dan menghubungi dokter pribadinya.
📞"ada apa kau menelfon ku?apa dia belum sadar juga?"tanya sang dokter menyosor sebelum Alvan berbicara.
"bukan,istriku sangat aneh dia seperti kehilangan ingatan,bagaimana mungkin dia mengatakan belum pernah menikah dan mempunyai suami"jelas Alvan terdengar bingung.
Sang dokter yang mendengar itu langsung tertawa pecah."hah..hah..dia mengatakan apa...hahaha...belum mempunyai suami hahaha!!kau ini sangat lucu mungkin dia sedang marah pada mu pfft hahahaha"dokter itu kembali tertawa pecah.
Alvan memutuskan telfon karna kesal mendengar tawa teman sekaligus dokter pribadinya itu.
"apakah benar karna marah?tapi kenapa?"tanya Alvan benar-benar bingung.
***
di sisi Qalista yang sekarang berubah menjadi Raina,ia sangat terkejut saat keluar dari kamar melihat rumah yang super megah dan besar berwarna keemasan dengan gaya eropa.
bersambung...
like komen jika kalian suka
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!