NovelToon NovelToon

Aleya

Prolog

Pagi telah tiba, mentari telah menampakan wujudnya, dan burung-burung telah berkicauan membuat hari ini terasa lebih menyenangkan.

Namun tidak dengan seorang gadis yang masih tidur bergelung selimut di dalam kamarnya. Gadis itu masih senantiasa memejamkan matanya walau jam sudah menunjukkan 06.30 WIB

Alarm yang berdering nyaring pun tidak ia hiraukan. Teriakan abangnya di depan pintu kamarnya pun tidak ia dengerkan. Gadis itu masih dengan santainya berleha-leha sambil sekali menguap dan menggumam tak jelas.

Terlambat, baginya hal itu sudah biasa.

Mendapat predikat tomboy girl and bad girl di sekolah juga bukanlah hal yang istimewa baginya.

Gadis itu memang sangat malas pergi ke sekolah, bukan tanpa sebab, ia sudah merasa sangat bosan setiap hari di jemur dan harus mendengarkan ceramah dari guru killernya.

Dan jangan lupakan satu hal membuatnya semakin tak betah berada di sekolah, berurusan dengan pria yang sangat arogan dan egois baginya.

BRAKKK!!!

Pintu kamarnya terbuka memperhatikan seorang laki-laki dengan rahang tegas dan memakai baju kantoran di badannya, yang membuatnya semakin terlihat tampan.

Laki-laki itu menatap gadis yang berada di atas ranjangnya dengan tatapan tajam.

"Aleya! Bangun! Ini sudah hampir jam 7, kalau masih nggak mau bangun juga semua fasilitas kamu abang cabut! ". Ucapnya dengan nada dingin.

Laki-laki itu sudah sangat lelah dengan sifat adiknya yang bisa dibilang berbeda dengan gadis pada umumnya.

Gadis yang bernama Aleya itu langsung membuka matanya, lalu mengubah posisinya menjadi duduk sambil menundukan kepalanya.

"Iya abang, ini Leya udah bangun. Masih pagi udah main ngancem-ngancem aja". Ucap Aleya dengan nada serak khas orang bangun tidur.

" Bangun cepat mandi, nanti kamu telat lagi Leya!". Ucap abangnya sambil berjalan keluar dari kamar Aleya, heran dengan tingkah adiknya yang satu ini, sangat berbanding terbalik dengan adiknya yang satunya lagi dia sangat rajin pergi ke kampus.

Aleya membuka matanya walau hanya setengah. Gadis itu menatap malas ke arah abangnya. Ekor matanya melirik ke arah jam alarm yang berada di nakas samping ranjangnya. Dan seketika matanya membola sempurna.

"APAAA!". Pekik Aleya.

Gadis itu segera melompat dari ranjangnya. Aleya segera berlari ke kamar mandi hanya dalam waktu 15 menit. Alias mandi bebek.

Setelahnya, ia segera bersiap-siap pergi ke sekolah tanpa mengecek terlebih dahulu mata pelajaran di kelasnya hari ini.

" Mi and semua, Leya berangkat, Assalamu'alaikum ". Aleya mencium pipi kanan maminya, dan menyalamin semua orang yang ada di meja makan.

Kemudian gadis itu ngibrit ke garasi rumahnya lalu pergi ke sekolahnya dengan mengendarai motor sport kesayangannya. Si tayo. Aleya sendiri yang memberi nama motornya itu dengan sebutan Tayo.

Aleya Anatasya Putri .w.

Seorang gadis cantik yang masih berusia 17 tahun dan masih duduk di bangku SMA kelas 12. Ia merupakan putri dari seorang pengusaha sukses di jakarta. namun terkenal bukan karena paras cantiknya, tetapi terkenal karena julukan tomboy girl and bad girl yang melekat pada dirinya.

Papihnya bernama Aditya Wicaksono, pria paruh baya dengan beberapa penghargaan yang di perolehnya. Walau wajah sang ayah bisa dibilang datar, namun beliau adalah sosok yang humoris dan hangat jika dihadapan keluarganya.

Nindi Ayunda Wicaksono, Istri dari Aditya Wicaksono serta ibu dari Aleya Anatasya Putri W, Nando Putra Wicaksono, Aldo Putra Wicaksono. Ia adalah sosok seorang ibu yang luar biasa hebat, cantik dan dermawan. Walau begitu beliau adalah sosok yang sangat disiplin dan tegas terhadap semua anggota keluarganya.

Aleya juga memiliki seorang abang yang sifatnya sangat berbanding terbalik dengannya.

Nando Putra Wicaksono, anak pertama dari keluarga Wicaksono seorang pria dengan rahang tegas dan wajah tampan tetapi sayangnya sosok yang sangat dingin dan datar membuat semua gadis ragu untuk mendekatinya. Namun jika bersama maminya dan Aleya adiknya, maka sifatnya akan berubah sangat lembut tetapi kalau Aleya sedang membuat kesalahan dia akan sangat menakutkan. Dan itu membuat Aleya merasa sangat takut dengan abangnya yang satu itu.

Aldo Putra Wicaksono, pria satu ini enggak kalah tampan dari abangnya anak kedua dari keluarga Wicaksono sifatnya yang jahil dan playboy membuat sang adik sangat jengkel dengannya. Dia sekarang sedang kuliah semester akhir.

...****************...

Gimana? cerita pertama-ku wkwk, dapat feelnya nggak?

Mohon maaf apabila ada kesamaan dalam cerita yang ku buat baik dari segi alur dan latar ceritanya, tetapi ini murni cerita yang ku buat dari hasil gabut doang harap dimaklumi. Mari sesama saling mengoreksi cerita kita jangan ada yang saling menjatuhkan:)

Chapter 01

Riuh suasana kantin pada jam istirahat memang sudah biasa terdengar. Siswa-siswi yang berlarian kesana kemari untuk mengisi perut mereka yang kosong, juga menjadi pemandangan yang biasa saat di jam istirahat pertama.

Tidak terkecuali bagi seorang siswi bernama Aleya.

Peluh yang membanjiri sekujur tubuhnya, serta perut yang keroncongan karena dijemur selama satu jam lebih, membuatnya menghabiskan waktu istirahatnya dengan berada di kantin.

Saat tengah santai meminum minumannya, suara teriakan siswa siswi membuatnya terperanjat.

Aleya segera menoleh kearah pintu kantin yang terbuka, dan seketika gadis itu memutar bola matanya jengah. Ia segera menelungkupkan kepalanya di lipatan tangannya di atas meja.

Terlihat 5 orang pria memasuki kantin dengan gaya coolnya. Membuat siswi yang berada di kantin berteriak histeris.

Siapa lagi jika bukan Satya Bagaskara. Pria tertampan dan terdingin seantero sekolah, dan jangan lupakan bahwa ia juga merupakan putra dari pemilik sekolah yang menjadi tempatnya belajar sekarang.

Satya datang ke kantin dengan gayanya yang cool. Pria itu datang bersama keempat sahabatnya, Aldi dengan gaya yang kalem, Bima dan Restu dengan tingkahnya yang petakilan, dan yang terakhir Arya si tampan yng sangat pendiem.

Mereka berjalan melewati meja-meja yang berada dikantin kanannya, sisiwi-siswi yang melihatnya penuh puja tetapi tak mereka hiraukan.

Ekot mata Satya tak sengaja melihat keberadaan Aleya yang sedang menelungkupkan kepalanya di atas meja. Senyum jahilnya pun muncul.

Entah mengapa jika bersama Aleya, rasanya pria itu tak pernah bosan mengerjai gadis dengan predikat tomboy and bad girl yang melekat pada namanya.

Satya berjalan mendekati meja Aleya, membuat teriakan siswi-siswi yang berada disana semakin menggila.

Satya menoel-noel lengan Aleya, membuat gadis itu menggeliat tak nyaman.

Aleya mengangkat wajahnya setelah tahu siapa yang mengusiknya, gadis itu memutar bola matanya malas.

"Ngapain lo berdiri disini?! ". Tanyanya dengan nada ketus.

Satya terkekeh kecil. Pria dingin itu tersenyum jika bersama Aleya, entah mengapa sifat dinginnya mencair jika bersama gadis yang berada di depannya itu.

"Gue cuman mau ngasih lo ini". Satya menyodorkan cream pemutih bermerek skintific pada Aleya.

Aleya yang bingung pun, mengangkat alisnya sebelah, tanda ia tidak mengerti dengan maksud Satya menyodorkannya cream pemutih itu.

"Biar tambah glowing habis dijemur".-Ucap Satya santai.

Aleya langsung melotot tajam membuat Satya dan keempat sahabatnya terkekeh geli.

Aleya merampas cream pemutih itu dari tangan Satya, lalu menuangkannya di kedua tangannya. Aleya menatap Satya sambil mengeluarkan seringaiannya.

Satya dan keempat sahabatnya menatap Aleya horor saat gadis itu memajukan tangannya hingga nyaris mengenai wajah mereka.

Satya segera berlari terbirit-birit meninggalkan kantin bersama keempat sahabatnya. Dan terjadilah aksi kejar-kejaran antara Aleya dan Satya.

Niat Satya ingin menjahili Aleya, namun kenapa malah dirinya yang dijahili balik oleh gadis itu?.

"SATYA BODOH, SINI LO JANGAN KABUR!"

"WOY LIMA MONYET BERENTI GAK LO PADA, AWAS AJA LO KALAU KETANGKEP GAK BAKAL GUE KASIH AMPUN!"

"NYENYENYE."-Ejek Satya

...****************...

Gimana? cerita pertama-ku wkwk, dapat feelnya nggak?

Mohon maaf apabila ada kesamaan dalam cerita yang ku buat baik dari segi alur dan latar ceritanya, tetapi ini murni cerita yang ku buat dari hasil gabut doang harap dimaklumi. Mari sesama saling mengoreksi cerita kita jangan ada yang saling menjatuhkan:)

Chapter 02

Jam sudah menunjukkan pukul 13.00 yang berarti, seluruh siswa-siswi SMA Pancasila sudah bisa kembali ke rumah masing-masing setelah melewatkan berbagai macam mata pelajaran disekolah.

Di depan gerbang, terlihat seorang gadis dengan rambut panjang di cerli tengah celingak celinguk mencari keberadaan seseorang.

Suara lengkingan seorang sisiwi mengalihkan perhatiannya.

"ALEYA! ".Teriaknya.

Aleya menoleh ke belakang terlihat sahabat dekatnya tengah berlari kearahnya sambil berteriak memanggil namanya.

Mentari Maheswari, atau biasa dipanggil 'Tari' oleh Aleya. Bukan tanpa alasan Aleya memanggilnya seperti itu, gadis itu terlalu malas membelitkan lidahnya saat menyebutkan nama sahabatnya itu yang menurutnya sangat sulit untuk diucapkan.

"Naon?". Sahut Aleya malas.

"Pulang bareng gue yuk?! "-Ajak Tari. Namun suara baritone yang khas mengejutkan kedunya.

"Gak, Aleya pulang bareng gue". Sambung Satya.

Dan ya, kaian tahu lah yang terjadi selanjutnya.

Tari dan Satya memperebutkan Aleya. Dan terjadilah aksi tarik menarik antara keduanya, membuat kepala Aleya terasa ingin meledak dibuatnya.

" STOP!". Teriak Aleya membuat keduanya berhenti memperebutkan dirinya. Beruntung sekolah sudah lumayan sepi karena sebagian siswa-siswi sudah ada yang pulang kerumah mereka masing-masing.

Tak bisa dibayangkan bila sebagian siswa-siswi di SMA Pancasila melihat most wanted mereka sedang melakukan aksi tarik menarik dengan sisiwi lain hanya untuk memperebutkan Aleya si tomboy and bad girl.

"Gue bisa pulang sendiri!". Ujar Aleya sambil menatap Satya dan Tari bergantian.

" Pulang bareng gue aja, Le". Satya kembali membujuk Aleya.

"Sama gue aja, Le". Tari juga tak mau kalah.

Aleya tak menghiraukan dua sejoli yang tengah memperebutkan dirinya. Dengan santai, Aleya menaiki motornya. Gadis itu pergi meninggalkan Satya dan Tari yang masih saling melempar tatapan sinis satu sama lain.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Aleya baru saja tiba dirumahnya. Gadis itu segera melangkah menuju kamarnya tanpa menghiraukan teriakak dari abangya.

Sesampainya dikamar, Aleya segera melempar tasnya lalu membanting tubuhnya ke ranjang empuk miliknya.

Gadis itu menatap langit-langit lalu sekelebat senyum menjengkelkan milik Satya, terlintas dipikirannya.

Terkadang Aleya heran, Satya yang terkenal dengan sifatnya yang dingin dan arogan, bisa bersikap menjengkelkan jika sedang bersama Aleya.

Terkadang, Aleya jengah sendiri dengan kelakuan pria yang notabennya adalah most wanted di sekolahnya.

Suara dentingan ponsel membuyarkan lamunan Aleya. Gadis itu membuka aplikasi whatsapp miliknya dan nama "Satya" berada di arsipan. Dengan malas, Aleya membuka pesan yang diterimanya dari Satya.

Woi nyet keluar gue ada di depan rumah lo

Aleya hanya memutar bola matanya jengah setelah membaca pesan singkat dari Satya

Tak lama, ponselnya berdering. Nama "Satya" memenuhi layar ponselnya. Aleya menggeser tombol hijau seketika suara menjengkelkan milik Satya memenuhi indera pendengarannya.

"Woi Aleya". Teriaknya

" Cepetan keluar lo, males banget bukain pintu rumah lo buat gue". Sambungnya.

"Apaan sih, gue lagi gak ada di rumah mending lo pulang aja sana dari rumah gue". Sahut Aleya.

"Gak usah bohong lo, cepet buru keluar gue tahu lo ada di rumah. Btw disamping gue ada Bang Nando nih!". Sahut Satya licik

" Buruan turun atau lo mau gu----". Tut tut

Sambungan telepon diputuskan secara sepihak oleh Aleya. Gadis itu terlalu lelah mendengar celotehan dari mulut Satya.

Entah mengapa dimata Aleya, Satya adalah pria yang paling menjengkelkan yang pernah Aleya kenal seumur hidupnya.

Ia pertama kali bertemu dengan Satya saat mengikuti balapan liar di arena balapan. Saat itu, dirinya sedang gabut dan keluarganya sedang berada di luar kota semua, dia sendiri memilih tidak ikut liburan.

Mereka bertemu di arena balapan dan menjadi patner balap, Disinilah awal mereka kenal dan mulai dekat.

Semenjak saat itu ia dan Satya lumayan akrab. Dan semakin lama, Satya semakin menjengkelkan dimatanya.

Tak ingin berlama-lama memikirkan Satya dan sifat menjengkelkannya, Aleya segera bersiap menuju alam mimpi dengan membawa boneka kesayangannya di dalam pelukannya. Tanpa berniat turun ke bawah untuk sekedar menemui Satya di depan rumahnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!