NovelToon NovelToon

Casanova Insaf

Blurb

Aditya Putra Bratasena usia 25 tahun, muda, tampan, kaya, dan menggoda. Siapa yang tidak akan terpikat oleh pesonaku. Para gadis bahkan bersedia memberikan tubuhnya secara cuma cuma. Tapi aku pemilih, aku tidak suka dengan model model yang menurutku sangat genit. Aku tidak suka mencampurkan urusan pribadi dengan urusan pekerjaan. Makanya aku tidak pernah mau berhubungan dengan model model di perusahaan ku ataupun karyawan ku.

Padahal Sebagai presdir di sebuah perusahaan advertising ternama apalagi perusahaan dibawah naungan JD Grup, di perusahaan yang aku pimpin banyak sekali model model berseliweran. But sorry to say, aku tidak tertarik dengan mereka.

Pokoknya aku sangat anti dengan yang namanya model, artis, dll. Meskipun banyak yang mengantri ingin jadi pacarku.

Untuk pengalamanku di ranjang tidak perlu diragukan lagi, dijamin kalian para ladies akan puas dengan ketrampilan ku. So... Apakah kalian tertarik bermain dengan ku?

Untuk soal Cinta, hahahaha aku tidak percaya dengan Cinta. Yang ku tahu aku cukup bersenang senang. Cinta bagiku adalah omong kosong besar. Cinta hanyalah bualan jadi nikmati saja permainan yang aku buat maka kalian para wanita akan ketagihan. Tenang, aku selalu bermain aman. Aku tidak akan sembarangan menyebarkan benih kecebong ku yang berharga.

Namaku Amalia Salsabila, teman kantorku biasa memanggilku Lia. Kata mereka aku itu kalem, lugu, dan apa adanya. Ya memang seperti itulah aku. Aku tinggal bersama kedua orang tuaku, dan bisa dikatakan aku adalah tulang punggung keluarga. Ayahku sorang pemabuk berat dan juga penjudi, terkadang kami dijadikan sasaran olehnya. Sedangkan kakakku dia hanya pekerja serabutan, namun kakakku sangat menyayangiku. Dia lah yang bekerja mati matian agar aku bisa kuliah. Dan alhamdulillaah aku bisa bekerja di JD Advertising. Teman teman kantorku sangat baik, terlebih atasanku Bu Sita . Dia sangat baik kepada kami. Untuk soal Cinta, saat ini aku sedang tidak berpikiran ke sana. Aku lebih berfokus untuk keluarga. Jadi Ini lah aku dengan banyak kekuranganku.

***

Adit, sorang presdir tampan dan kaya yang memiliki segudang cerita tentang petualangannya dengan beberapa wanita hingga mendapat gelar casanova. Ia selalu memiliki prinsip tidak akan pernah tertarik dengan wanita karena wanita hanya objek pemuas nafs* dan wanita adalah makhluk yang tidak setia tiba tiba dia harus menelan kata katanya sendiri karena ia tertarik dengan senyuman gadis manis berhijab salah satu karyawannya.

Namun sepertinya usahanya tidak akan mudah untuk mengambil hati sang gadis karena sang gadis tidaklah tertarik dengan ketampanannya.

Lia, biasa ia dipanggil tidak pernah mementingkan urusan pribadinya karena dia selalu menomor satu kan keluarga. Meski ayahnya adalah seorang pemabuk dan penjudi, Lia tetap berusaha berbakti meski tak jarang mendapat perlakuan buruk dari sang ayah. Lia bahkan memiliki prinsip bahwa ia tidak akan jatuh cinta untuk saat ini hingga ia bertemu presdir tempat dirinya bekerja. Presdir yang punya gelar Casanova itu entah mengapa selalu mencari cara untuk mendekatinya. Namun Lia acuh karena ia tidak memiliki perasaan apapun. Kehidupan keluarganya lah menjadi fokus utamanya saat ini. Permasalahan keluarganya sudah cukup menguras hati dan pikirnya nya dan Lia tidak mau mempersulit dirinya sendiri dengan menambah satu urusan, yakni urusan cinta.

Bagaimana kah cara Adit mendapatkan hati Lia, dan apakah Lia mau menerima Adit dengan predikatnya itu?

Yuk ikuti kisah insaf nya Adit dari Casanova menjadi calon suami sholih insyaaAllaah

Karya baru Othor... Mohon dukungan dan masukannya ya kakak kakak readers..

Terimakasih. Matursuwun.

CI 01- One Night Stand

Di sebah hotel mewah di kota S, seorang pria tengah berada di kamar president suit. Ia tengah menunggu sang kekasih, bukan bukan. Bukan kekasih karena mereka baru bertemu sejam yang lalu di bar hotel.

" Baby, apa yang kau lakukan hmmm mengapa begitu lama. Apa aku perlu membantumu melepas pakaianmu?"

Pria itu berkata dengan nada setengah berteriak karena si gadis tak kunjung keluar dari kamar mandi.

" Tunggu honey, aku sedang menyiapkan kejutan untukmu." Jawab sang wanita dengan suara menggoda.

Pertemuan singkat di bar tadi membuat pria dan wanita itu berada dalam satu kamar sekarang. Dari bahasa yang mereka lontarkan seakan akan mereka telah mengenal dan berhubungan begitu lama. Padahal faktanya mereka baru bertemu beberapa saat yang lalu.

Wanita tersebut keluar menggunakan lingerie hitam menerawang yang hampir memperlihatkan semua tubuhnya. Si pria melihat dengan mata yang tidak berkedip, ia menelan saliva nya dengan kasar.

Glek....

" Cantik, kau sangat seksy."

Pria tersebut menarik si wanita ke pangkuannya. Tombak perang si pria itu sudah tegak berdiri menjulang.

"Honey, tombakmu sudah siap tuh."

" Sttt... Aku tahu. Apakah kamu mau merasakannya sayang."

Si wanita sudah menggeliat seperti cacing kepanasan dengan ulah nakal tangan si pria yang menjelajah ke seluruh bagian tubuhnya. Si pria pun menarik g-str*ng milik si wanita dan memakai kan sarung ke tombaknya agar benihnya tidak menyebar ke sembarangan sawah.

Dengan posisi duduk si pria langsung menghunuskan pedangnya. "Akh..." Si wanita menjerit merasakan hujaman tombak si pria.

" Heh, ternyata sudah bolong. Pantas kai begitu pro." Gumam pria tersebut dengan seringai di bibirnya.

Si wanita bergerak naik turun dengan tangannya bertumpukan di paha si pria. Si pria kemudian merubah posisi nya. Ia melempar tubuh si wanita menjadi posisi terlentang. Wanita itu takjub melihat tombak si pria yang menurutnya sangat fantastis ukurannya.

" Baby... Aku mau lagi itu."

" Sesuai keinginanmu sayang."

Lagi si pria kembali mengulang kegiatannya tadi hingga keduanya mendapatkan puncak dan membuat pelepasan. " Akh...."

Pria itu segera menarik tombaknya dan berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Pria tersebut kembali dengan pakaiannya yang sudah rapi. Si wanita tampak kecewa karena ia masih ingin mengulang permainannya yang tadi.

" Lho kok sudah rapi? "

" Sorry honey, aku harus segera kembali ke kota J. Ada rapat besok pagi."

" Tidakkah bisa menunggu besok. Aku masih menginginkanmu."

Wanita itu mengusap dada bidang si pria . Si pria hanya menyunggingkan senyum.

" Siapa namamu sayang."

" Namaku Cellica. Dan kau?"

" Namaku Aditya... Panggil aku Adit."

Adit pun memberikan kartu namanya. Ia merasa Cellica lumayan menarik jadi di akan menggunakannya lagi nanti.

Sedangkan Cellica yang melihat siapa Adit melalui kartu namanya tersenyum senang. Niatnya hanya One Night Stand berubah, ia akan mengejar Adit.

" Oke sayang, aku harus pergi. Temui aku jika kau kembali ke kota J."

Adit masih sempat meremas benda kenyal milik Cellica yang membuat wanita itu kembali memekik dan hasratnya kembali naik. Adit menyeringai lalu keluar dari kamar hotel tersebut.

Cellica yang kembali terbakar gairah hanya bisa menggigit bibirnya dan menggesek gesekkan bagian sensitifnya.

***

" Dot penerbangan besok jam berapa?"

" Jam 5 pagi bos."

" Oke ayo kembali ke hotel. Aku sangat mengantuk."

Doto mengangguk patuh. Sang asisten pribadi Adit itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia paham betul kelakuan sang bos. Beruntung tadi Doto membuka satu kamar hotel lagi dan akhirnya memang Adit meminta kamar lain untuk tidurnya malam ini.

" Bos... Ku pikir akan bermalam di sana tadi."

" Nggak ah. Males. Manteb sih tapi dah longgar Dot."

" Astaga bos... Mulutmu itu lho."

" Hahahha... Sudah sudah. Tidur.

Adit meminta sang asisten untuk segera tidur. Adit paham kegiatan hari ini pasti sangat melelahkan untuk Doto. Dan benar saja baru 10 menit Doto sudah tertidur.

Sejam berlalu Adit tampaknya tak kunjung bisa memejamkan matanya. Pikirannya menerawang kemana mana. Ia pun turun dari ranjang dan berjalan menuju balkon hotel.

Hah..... Ia membuang nafasnya kasar. Ia sebenarnya merasa lelah dengan hidup sekarang. Tapi dia menepis perasaan itu dan memilih bersenang senang dengan cara yang dia suka.

TBC

CI 02- Membenci Model Karena Masa Lalu

Kota J tepat pukul 08.00, Adit dan Doto sudah berada di kantor JD Advertising. Dimana perusahaan tersebut adalah sebuah perusahaan dibawah naungan JD Grup. Sekarang ini Rama Hadyan Joyodiningrat lah sebagai CEO nya. Adit sendiri adalah sepupu Rama dari pihak ibu. Ayah Adit yang bernama Aji Bratasena adalah adik dari Ayu Bratasena.

Namun bukan karena dia adalah anak dari Aji dan sepupu dari Rama terus menjadikannya presdir begitu saja. Adit sendiri adalah anak yang cerdas, dia lulus kuliah di Universitas Nusantara dengan gelar Cumlaude dan memiliki IPK 3.95 nyaris sempurna.

Kemampuan Bisnis yang dimilikinya juga tidak sembarangan. Sebelum menjadi presdir terlebih dulu dia menjadi asisten sang ayah. Selama setahun, ya hanya setahun Adit bisa membuat terobosan terobosan baru untuk JD Advertising. sehingga membuatnya diangkat menjadi presdir di usianya yang baru 23 tahun karena kesehatan sang ayah yang mulai menurun.

" Bos, hari ini ada meeting dengan para model kontrak baru. Model model ini yang akan menjadi model di beberapa iklan yang akan kita buat untuk klien klien kita nantinya."

" Jam berapa Dot meetingnya."

" Sekitar jam 10 bos."

" Hokeee.... Sekarang ayo kita makan dulu. Masih ada waktu sejam an lah buat sarapan santai."

" Mau delivery atau kita keluar atau kantin?"

" Kanten wae lah Dot, cedak ( deket)."

"Asiaaaap bos..."

Adit dan Doto berjalan menuju kantin beberapa karyawan yang melihat Adit masih saja terpesona dengan ketampanan presdir mereka.

Tapi jika dipikir pikir siapa yang tidak terpesona, Adit dengan tinggi mencapai 185 cm terlihat begitu sempurna. Kaki jenjangnya yang berjalan layaknya model catwalk. Bahkan Adit tak kalah menawannya dengan model pria yang bekerja di bawah perusahaannya. Kulit putih, tatapan mata tajam dan rambut hitam pekat tampak menambah karisma sang presdir.

Meskipun begitu di perusahaan Adit terkenal sebagai presdir yang dingin dan pelit senyum bahkan terkesan datar. Tapi hal itu malah menjadi daya tarik nya.

" Mas... Masih ada apa untuk sarapan kali ini?"

" Anu mas Doto tinggal soto ayam."

" Masih ada perkedel dan telur puyuhnya nggak?"

" Masih mas..."

" Oke... Itu wae ya. Sttt jangan lama lama bos udah laper. Bikin 2 ya. Sama teh panas."

Doto kembali ke tempat duduk di sebelah Adit. Soal makan Adit tidak pemilih, jadi terserah Doto saja mau pesan apa.

Tring....

Sebuah pesan masuk ke ponsel Adit dan ia langsung membukanya.

"Hai... Aku Cellica. Simpan ini nomerku ya."

Adit hanya sepintas membacanya. Iq pun langsung menaruh ponselnya kembali di saku jas nya.

" Dilihat dilihat bos?"

" Males. Cewek yang semalem."

" Oh...."

Doto hanya ber oh ria. Tak lama soto pesanannya pun datang. Mereka memakan dengan lahap karena memang mereka belum sarapan setelah sampai dari perjalanan dinas.

🍀🍀🍀

Di ruangannya Adit tengah sibuk memeriksa beberapa berkas tentang data beberapa model yang akan bekerja sama dengan perusahaanya. Data tersebut merupakan CV lengkap dengan foto close up para model.

" Apa ada yang membuatmu tertarik bos."

"Tck... Dot... Kamu tau sendiri aku paling anti dan alergi sama yang namanya model. Menurutku mereka semua memuakan."

" Tapi kan cantik bos."

" Heleh... Cantik apanya. Lagian percuma juga cantik kalau ujung ujungnya... Ah... Sudahlah... Nggak usah ngomongin yang begitu."

Doto terdiam, jika Adit dalam suasana hati seperti itu tandanya ia sedang benar benar tidak mau membahas lagi tentang para model tersebut.

Adit mengepalkan erat tangannya dan menggretakkan gigi giginya. Ia bergumam pelan, " Brengsek... Sialan. Model jal*ng!!!

Ingatannya kembali saat dia masih berusia 16 tahun. Waktu itu di masih duduk di bangku SMA tepatnya kelas 1. Adit remaja yang kala itu tidak ada pelajaran sekolah karena sudah selesai ujian semester langsung pulang ke rumah dengan menaiki ojek online.

Sesampainya di gerbang rumah ia melihat sebuah mobil terparkir di depan rumahnya. Ia pikir ayahnya sudah pulang dari kantor tapi saat dilihat lagi ternyata mobil itu bukan milik sang ayah.

Tiba tiba Jantung Adit berdetak kencang ada perasaan aneh di dadanya. Ia berjalan pelan menuju kedalam rumah. Dia tidak melihat seorang pun di sana. Mbok Nah sang art juga tidak ada.

Adit pun mencoba acuh ia berjalan menuju kamarnya di lantai dua. Entah mengapa ia merasa harus berjalan sangat pelan.

Tak...tak...tak...

Adit menaiki tangga langsung dua anak tangga sekali melangkah. Ketika tiba di depan pintu kamar orangtuanya ia mendengar suara suara aneh di sana. Seperti suara dua orang wanita dan pria.

" Itu suara ibu tapi sama siapa? Terus apa yang mereka lakukan di kamar pagi pagi begini." Adit bergumam pelan. Ia pun memberanikan diri menempelkan telinganya ke pintu.

" Akh.... Sayang. Meskipun kamu sudah punya anak kamu tetap luar biasa. Ini masib terasa sempit."

" Apa kau puas honey."

" Tentu saja.. Argh.... Kau sungguh luar biasa. "

" Kau juga."

Adit menganga mendengar pembicaraan dua orang di dalam kamar itu. Adit pun berinisiatif mengintip dari lubang kunci. Nafasnya beradu, jantungnya berdetak kencang dan dadanya terasa sangat sesak. Betapa terkejutnya Adit saat melihat ibunya tengah berada dia atas tubuh seorang pria. Mereka sama sama telanj*ng. Dan Adit bisa melihat jelas bahwa pria itu bukanlah ayahnya.

Adit terjatuh, kakinya terasa begitu lemas. Tanpa terasa air matanya luruh. Ia pun mundur dari sana dan berlari menuruni tangga. Ia berlari sekencang mungkin keluar dari rumah.

Adit berhenti ia berteriak kencang lalu menangis.

"Arghhhh......!!!!! Hu hu hu. Kenapa kenapa ibu tega terhadap ayah.. Kenapa!!! Arghhhh!!!"

Adit terjatuh di tanah. Ia benar benar tak habis pikir ibunya bisa melakukan hal tercela itu di rumah, bahkan di kamar pribadi ayah nya.

Adit tahu ibunya adalah seorang model profesional. Namun tak seorang pun tahu kalau Adit adalah anaknya. Revina Angel di usianya yang ke 36 tahun ia masih laris sebagai model baik model catwalk ataupun model produk. Revina bahkan masuk dalam jajaran model kelas atas. Karena alasan itulah dia tidak mau mengungkapkan kehidupan pribadinya.

Adit sangat geram, ia begitu marah. Selama ini ayahnya selalu membiarkan ibunya untuk berkarir namun sepertinya ibunya itu tidak pernah puas. Sejak saat itu Adit membenci semua model wanita yang menurutnya kelakuannya sama dengan ibunya. Dan sejak saat itu pulalah Adit menjadikan wanita sebagai mainannya.

" Bos.... Bos...."

" Eh... Apa.. Sorry."

Adit tersadar dari lamunannya. Tanpa sadar air matanya sudah merembes ke pipinya. Ia pun dengan cepat menghapusnya.

" Sudah waktunya meeting bos."

" Oh ... Ok... Mari bekerja!!"

TBC

Hay Readers... Jumpa lagi dengan otor IAS ya. Kali ini Othor buat cerita tentang babang tamfan kita yakni babang Adit. Di sini bener bener akan diceritain kisah Adit yang CASANOVA. Boleh lah diitung nanti berapa wanita wanitanya Adit hehehe.

Jadi terus ikutin kisah si casanova ini ya, kawal sampe ketemu pawangnya. Jangan lupa like, kome, dan tambahkan ke favorit. Terimakasih untuk dukungannya, matursuwun.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!