Pada zaman dahulu di dunia lain yaitu dunia dimana sihir itu ada, terdapat perang antara manusia melawan raja iblis beserta bawahannya. Seluruh umat manusia mencoba melawan raja iblis tersebut tapi percuma saja. Manusia tidak bisa melawan para anak buah raja iblis. Mereka dikalahkan satu persatu tanpa diberi ampun.
Manusia makin terdesak dan wilayah mereka makin mengecil hingga tidak ada tempat untuk lari lagi. Sesaat para manusia itu mulai putus asa, tiba-tiba jatuhlah cahaya emas dari langit di tengah pasukan iblis.
'Blussss' cahaya emas tersebut menimbulkan suara yang keras dan debu dari tanah yang menghalangi pandangan.
Para iblis dan manusia terdiam terkejut melihat ada cahaya emas dalam kabut, iblis yang berada dekat dengan lokasi jatuhnya cahaya emas. Iblis tersebut mencoba mendekat melihat apa yang terjatuh tadi dengan penasaran.
Saat iblis itu hampir mendekat, tiba-tiba iblis itu terpental cukup jauh seperti ada yang melemparnya seperti kerikil. Sontak itu membuat iblis yang berada di sekitarnya terkejut.
Asap mulai hilang dan tampak siluet seseorang dengan tatapan mata api yang menyala-nyala dengan terengah-engah. Siluet tersebut memancarkan warna emas terang.
Selang beberapa menit siluet emas itu menghilang dan secara cepat memukuli satu persatu iblis itu dengan brutal tanpa memberikan mereka kesempatan sekalipun. Dibantu dengan tongkatnya yang berwarna emas, siluet emas itu dengan cepat membabat habis pasukan raja iblis tanpa tersisa satu pun.
Bahkan para komandan tertinggi dihadapi sang siluet emas ini dengan mudah dan akhirnya ia sudah menghadapi raja iblis sekarang. Siluet emas itu akhirnya mengalahkan raja iblis dan mengakhiri peperangan yang berkelanjutan ini.
Manusia tidak bisa apa-apa selain terdiam melihat pertarungan yang luar biasa itu. Dimana sang siluet emas itu dengan cepat dan mudah mengalahkan para iblis tersebut.
“Permisi....” Seseorang manusia mencoba berbicara dengannya.
Sang siluet emas menoleh tanpa membalikkan badannya. Sontak itu membuat manusia yang berbicara tadi terdiam ketakutan tanpa berbicara lagi. Tekanan yang dipancarkan oleh siluet emas itu sangat besar hingga membuat siapa yang dekat jadi terpaku tidak bisa apa-apa.
Siluet emas menghadap langit dan melemparkan tongkat emasnya ke langit. Saat ia melemparkan tongkatnya selang beberapa detik terdengar suara ledakan yang keras dari jauh, menimbulkan angin yang kencang dari sumber suara tadi.
Refleks para manusia menutup matanya dengan tangan agar tidak kemasukan debu. Selang beberapa lama, dirasa sudah cukup tenang para manusia membuka matanya dan siluet emas itu sudah tidak ada lagi.
“Eh, hilang..... Apakah tadi itu mimpi?"
Sejak hari itu sang siluet emas itu tidak kelihatan lagi seolah itu mimpi belaka. Tetapi cerita tentang kegagahan sang siluet emas mengalahkan ratusan iblis itu masih diceritakan ke seluruh rakyat hingga turun temurun ke anak cucu mereka. Bahkan patung siluet emas di ibu kota dibuat dengan emas untuk menunjukkan kegagahan pahlawan itu. Mereka memberi nama kepada siluet emas itu sang pahlawan emas dalam cerita tersebut.....
———————————————————————
Beberapa ratus tahun kemudian.....
Agar tidak mengulangi kesalahan yang sama saat peristiwa perang melawan iblis karena menimbulkan banyak korban jiwa. Para manusia mulai membangun beberapa akademi sihir untuk menempa beberapa generasi muda agar bisa membela diri bila iblis datang kembali.
Tetapi dalam beberapa ratus kemudian para iblis tidak muncul-muncul juga, hanya ada beberapa hewan buas saja yang ada. Hal itu membuat beberapa generasi muda kehilangan kepercayaan dan mulai menganggap itu hanyalah dongeng saja.
Tetapi banyak juga yang mempercayai hal tersebut dan mulai menempa kekuatannya terus menerus hingga mencapai yang ter puncak di akademi yaitu sang nomor 1.
———————————————————————
Waktu sekarang di dunia lain.....
Dunia sekarang wilayah dibagi jadi 5 diantara lain adalah wilayah tengah(ibu kota) utara, timur, barat dan selatan.
Dimana wilayah tersebut diberi pemimpin di masing-masing wilayah. Jabatan tertinggi dipegang oleh raja yang berada di ibu kota yang sebagian besar penduduknya bangsawan.
Pagi hari....
Tepatnya di sebuah desa pinggir yaitu sebuah desa yang berada di perbatasan, desa yang berada disebelah timur sendiri yaitu desa Thera. Di sana ada sebuah rumah dari kayu dengan ukuran yang kecil sekali ditepi desa.
Di dalamnya terdapat seorang anak yang tidur diatas jerami dengan posisi terlentang. Anak itu bernama Haru, ia mulai membuka matanya dan mengangkat tangannya ke atas. Dia berucap
”Sudah pagi...“
Haru mulai bangun dan mulai mencuci mukanya, setelah itu ia pergi ke sebuah rumah makan yang berada di tengah desa. Saat masuk terdapat senyum ramah dari bibi pemilik rumah makan.
"Selamat pagi bibi..."
"Selamat pagi, kamu ceria seperti biasanya" ucap bibi itu sambil berjalan ke dapur.
"HEHE, terima kasih bibi. Aku mau makan seperti biasanya.” ucap Haru sambil duduk ditempat biasanya.
"Baiklah , sebentar lagi siap“
Jika kamu bertanya-tanya kenapa Haru makan di sana? Karena orang tua Haru sudah meninggal sejak kecil oleh karena itu ia selalu pergi ke rumah makan tersebut bahkan Haru setiap kali di kasih makan gratis oleh bibi pemilik rumah tersebut. Haru sering merasa kali tidak enak dengan pemilik.
Tetapi bibi akan marah jika ia tidak datang karena kata bibi Haru harus makan makanan yang seimbang untuk pertumbuhannya.
———————————————————————
”Terima kasih atas makanannya..." Ucap Haru meninggal rumah makan.
"Iya , kembali lagi ya..." Bibi membersihkan makanan Haru dan melihat sebuah koin perunggu.
"Hadehhh, seharusnya ia tidak perlu memberikan uang padaku" ucap bibi tersebut
“Biarlah sekali-kali terima uangnya. Biarkan hatinya lega” ucap seorang kakek-kakek yang sedang membaca koran tak jauh dari tempat bibi itu.
“Tetapi aku khawatir sekali karena ia mencari uang ini dengan mencari tumbuhan obat di hutan. Aku khawatir kalau ia bertemu dengan hewan buas di sana" ucap bibi
"Yahh, aku juga khawatir dan kasihan sama anak itu. Di umur segitu ia harus menghadapi bahaya”
———————————————————————
Yah benar Haru pergi mencari tanaman obat untuk mencari nafkah. Awalnya Haru tidak diperbolehkan oleh guild petualang. Tetapi Haru memohon setiap hari dan selalu membawa tanaman obat setiap hari. Jadi mau tidak mau guild harus menerimanya dengan satu syarat kalau Haru hanya mencari tanaman obat di pinggiran hutan saja.
Haru menerima syarat dan selain mencari tanaman obat. Haru juga menerima permintaan pembersihan dan lain-lain bersama petualang lain. Untung saja orang-orang di sana baik-baik jadi Haru bisa belajar dengan baik.
Haru sekarang sudah dapat tanaman obat yang dibutuhkan dan istirahat sebentar di sungai. Ia minum air sungai dengan tangan dan mandi sebentar di sana. Setelah Haru selesai membersihkan diri, Haru mengambil 1 ranting yang agak panjang dan mulai berlatih mengayunkan nya.
Haru berlatih menyerang dengan beberapa gerakan dan sesekali berhenti lalu mengulurkan tangannya ke depan. Ia berteriak “Fire ball”
Muncullah beberapa bola api dari tangan Haru
“Tampaknya api tadi sedikit lebih kuat dari sebelumnya. Aku sudah agak berkembang " ucap Haru sambil melihat tangannya.
——————————————————————
“Aku ingin jadi kuat dan tidak membuat semua orang di desa khawatir " Haru melanjutkan latihannya dan menembakkan beberapa sihir seperti sihir air dan api berulang kali. Ia berencana menguatkan sihirnya yang lemah.
Tapi bagaimana Haru belajar sihir tersebut? Sebenarnya Haru sering melihat beberapa petualang menggunakan skill pedangnya dan beberapa sihir mereka. Haru mempelajari bagaimana mereka menggunakannya dan mempraktekkan apa yang dia lihat.
Umumnya itu sangat mustahil, tetapi mata Haru bisa melihat hal itu. Haru memiliki mata yang bagus. Apalagi karena ia tidak memiliki seseorang yang membimbingnya jadi ini jalan Haru satu-satunya.
———————————————————————
Sore telah datang tidak terasa Haru sudah berlatih sampai sore. Haru mulai mandi lagi dan segera pergi ke guild petualang untuk mengantarkan tanaman obat yang temukan tadi.
Haru masuk di dalam guild petualang, tampak banyak orang di dalam dengan baju dan peralatan yang berbeda sesuai dengan job nya.
Haru pergi ke salah satu resepsionis. Ia menyerahkan tanaman tersebut ke resepsionis... Resepsionis itu bernama Mei. Resepsionis Mei mengecek tanaman obat yang dibawa Haru dan konfirmasi.
“Dengan ini permintaan selesai..." Ucapan resepsionis sambil memberikan uang bayarannya.
”Terima kasih,“ ucap Haru senang
Resepsionis itu tersenyum dan ia berkata
”Oh iya aku lupa sebaiknya kamu, tidak pergi ke hutan besok karena ada laporan kalau hutan tampak sangat aneh "
"Baiklah “ ucap Haru
”apakah kamu yakin kamu mengerti, entahlah pokoknya kamu besok jangan pergi ke hutan mengerti"
Haru hanya mengangguk dan tersenyum kaku....
Dalam hati Haru harus pergi karena hanya ini yang pekerjaan satu satunya. Kalau ia tidak pergi besok nantinya makan apa. Dia tak ingin merepotkan orang lain.
Haru pergi dari guild dan makan di rumah makan pagi tadi. Setelah makan Haru kembali kerumahnya yang tampak petang itu. Haru mulai masuk rumah
“Aku pulang...” ucap Haru tampak kesepian di rumah tersebut.
Ia mulai menyalakan api dengan sihirnya.
“Ada untungnya belajar sihir...” ucap Haru menyalakan api di dalam rumah kecil itu.
Di rumah yang sepi itu mulai tiduran diatas jeraminya. Sama seperti di pagi Haru mengangkat tangannya ke atas dan mulai mengepal tangannya.
“Ibu, apakah aku bisa terus selalu tersenyum. Jika aku tidak bisa tersenyum nantinya aku minta maaf " Haru meneteskan air mata.
Kembali ke masa kecil Haru.
Tampak Haru yang terjatuh dari kursi dan mulai menangis. Ibu Haru memeluknya erat dan mengusap mata Haru kecil. Ibu Haru berkata
”Haru kamu harus selalu tersenyum untuk kuat seperti pahlawan emas. Karena ibu tidak bisa menjaga mu terus “ ucap ibu Haru menangis
Haru kecil tidak mengerti maksud ibunya saat itu dan sekarang ia mengerti apa maksud dari perkataanya. Haru menurunkan lengannya, ia menutup matanya menahan tangisan.
”Ibu aku rindu kamu...“
Haru lama kelamaan tertidur dengan tangisan sepanjang malam....
———————————————————————
Pagi harinya Haru memulai kembali kegiatan seperti biasa mulai dari mencuci muka dan segera pergi ke rumah makan untuk sarapan.
”Terima kasih atas makanannya, bibi "
“Hey tunggu sebentar... ” bibi menghadang Haru pergi.
“Bawa uangmu ini, sudah ku bilang tidak perlu membayar ” ucap bibi marah
“Hehe, maaf bibi ”
“Lagian kamu jangan pergi ke hutan. Aku dengar kalau ada yang aneh dengan binatang di hutan. Jadi aku ingin kau tinggal di sini sementara ” Bibi merasakan firasat yang buruk melihat awan hitam yang datang.
“Dengar... Kamu di sini bantu saja bibi cuci piring... ” Ucap Bibi menyuruh Haru
Tetapi saat Bibi mengalihkan pandangannya sebentar dari Haru. Haru sudah keluar dari tempat itu...
“Maaf Bibi, aku janji akan pergi di pinggir hutan saja " ucap Haru berlari dengan cepat
”Hadehhh, dasar anak itu tidak bisa diberitahu sedikitpun “
”Tapi semoga saja tidak terjadi apa-apa hari ini “
Bibi berdoa memandang langit penuh harap.
——————————————————————
Haru langsung pergi menuju ke arah hutan dan mulai mencari tanaman obat. Umumnya petualang harus mengambil quest terlebih dahulu sebelum berpetualang. Tapi untuk Haru, dia diberi wewenang khusus kalau ia bisa mengambil tanaman obat dahulu karena Haru masih dibawah umur yaitu berumur 10 tahun sedangkan untuk mendaftar harus berusia 12 tahun.
Jadi Haru tidak perlu bolak balik untuk mengambil quest dan melaporkan. Hal ini diberi izin oleh kepala desa dan kepala guild tersebut.
Haru mulai mencari tanaman obat di sekitar pinggiran kota. Tetapi entah kenapa Haru ingin mencari tumbuhan lebih dalam lagi. Tetapi ia ingat atas ucapan bibi dan resepsionis. Haru hanya mengambil yang ada di pinggiran kota, apabila tidak cukup ia akan masuk.
Tapi kemampuan Haru, tidak perlu waktu yang lama. Haru akhirnya mendapatkan tumbuhan dengan jumlah yang cukup. Itu karena pengalaman Haru yang terus mengingat tumbuhan-tumbuhan itu.
Seperti biasa setelah mendapatkan tanaman yang cukup, Haru beristirahat di pinggir sungai. Ia sesekali melirik ke hutan, Haru merasa ada yang aneh dengan kondisi hutan sekarang. Apalagi ada awan hitam dari arah hutan membuatnya semakin curiga.
Haru mencoba untuk tidak menggubris hal tersebut. Ternyata tidak bisa, Haru mencoba untuk fokus dalam latihan tapi pandangannya selalu diarahkan ke arah sana. Seolah ada yang memanggilnya.
Haru mengemas peralatan lebih awal dan berniat untuk pulang.....
Saat Haru mau berbalik pulang terdapat petir yang menyambar dari hutan dan ada sinar warna kuning dalam hutan. Selain itu Haru seperti mendengar sesuatu dari dalam hutan...
”Sebaiknya aku mengecek ke dalam hutan. Sepertinya ada seseorang di dalam....“ ucap Haru bertekad sekarang tidak mundur lagi.
———————————————————————
Di dalam guild sekarang...
Suasana seperti biasa ada banyak petualang yang mengambil quest dan mengajukan quest. Tapi suasana itu hilang karena ada 3 orang datang dengan tergesa-gesa. Dimana di salah satunya ada yang terluka dan teman nya itu membawa di punggungnya.
”Tolong cepat panggil guild master sekarang juga. Ada bencana besar di hutan...“ teriak petualang yang membawa teman nya terluka itu.
”Ada apa? Apakah temanmu terluka parah hingga harus memanggil guild master“ resepsionis Mei menghampiri dan beberapa orang di sekitar mulai berkerumun.
”Tidak temanku ini baik-baik saja dia hanya pingsan. Lukanya hanya perlu sihir penyembuhan biasa saja. Jangan khawatir, tapi yang perlu dikhawatirkan ada dalam hutan sana. “ucap petualang itu.
”Di dalam hutan beberapa kilometer terdapat gerombolan monster yang seolah datang menuju desa ini. “ ucap petualang itu mengejutkan semua
”Apa kamu yakin tanya? “ Tanya petualang lain enggak percaya.
”Aku yakin betul bahkan sihir pendeteksi ku tidak bisa menentukan dengan pasti jumlah mereka“ ucap petualang ketakutan.
Resepsionis Mei langsung pergi ke lantai 2 dengan cepat.
”Ini masalah darurat kita harus membicarakan ini“
Resepsionis Mei membuka sebuah pintu dan tampak ada seorang pria tua dengan dokumen di meja. Dialah sang guild master....
”Kepala guild, ini berita penting dan harus segera dibicarakan “ ucap resepsionis Mei tegas.
Tampak kepala guild tegang....
———————————————————————
“Kepala guild, ada masalah besar datang menuju desa kita ini ” Ucap resepsionis Mei
“Ada masalah apa, sampai-sampai membuatmu masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu ” ucap guild master meletakkan penanya.
“Maaf untuk hal itu, tetapi kita tidak bisa menunda lagi masalah ini. Pasalnya ada gerombolan monster akan menyerang desa kita kepala guild. ”
Kepala guild mengerutkan dahinya
“Tak kusangka, ternyata dugaan ku benar-benar terjadi. Keanehan dalam hutan beberapa hari ini, tetapi tidak ku duga akan secepat ini. ” guild master berdiri melihat keluar jendela mencoba memikirkan sesuatu.
“Kita sudah meminta bantuan pada pemimpin timur. Tapi jadwal mereka sampai ke desa adalah besok sore. Kita tidak menduga masalah ini akan terjadi. ”
Setelah beberapa menit berfikir, guild master langsung memberikan perintah untuk mengirimkan anggota tercepat desa agar meminta bantuan datang lebih cepat karena gerombolan datang tidak sesuai waktu perkiraan.
“Laksanakan perintah itu dan kumpulkan para anggota. Aku mau pergi ke kepala desa terlebih dahulu mendiskusikan ini. ” Guild master memakai jubahnya dengan terburu-buru
“Baik kepala guild, segera akan saya laksanakan”
———————————————————————
Di dalam hutan tempat Haru berada
Haru masih mencari tempat cahaya tadi berada, dia semakin masuk kedalam hutan. Cahaya emas itu terlihat dikit demi sedikit. Tandanya Haru makin dengan sumber cahaya itu.
“Jadi seperti ini dalam hutan, baru kali ini aku masuk ke tempat yang lebih dalam di hutan.”
Haru sampai di tempat cahaya tadi. Lokasi cahaya tadi berada di tengah hutan seperti lapangan yang hanya ditumbuhi rumput liar saja.
“Woahhh ” Haru terpana melihat ada sebuah tongkat panjang di depannya.
Yang memancarkan cahaya emas sangat terang. Haru perlahan mulai mendekat dan terus mendekat seolah tongkat emas yang sedari tadi memanggilnya. Haru menjulurkan tangannya, jarinya mencoba menyentuh tongkat emas itu dengan perasaan takut.
Saat jarinya menyentuh tongkat emas itu tiba-tiba tongkat itu mengeluarkan lingkaran sihir dan cahaya emas itu mengalir di tangan Haru. Seketika Haru langsung terdiam tidak bisa bergerak. Dia hanya bisa terdiam sambil menunggu tongkat itu melepaskannya.
———————————————————————
Di kediaman kepala desa sekarang
“Jadi begitu serangan yang tidak terduga...” Ucap kepala desa mencoba memikirkan sebuah cara.
“Sepertinya kita hanya bisa memilih jalan ini saja. Demi keamanan semua ” ucap kepala guild membujuk
“Iya, sepertinya tidak ada cara lain. Kita harus melakukan itu. Kita harus segera pergi.”
Kepala guild menyarankan kalau para penduduk harus segera dievakuasi soalnya tidak ada cara lain. Para petualang tidak bisa melawan gerombolan monster. Bahkan kalau bisa, mereka hanya bisa menahannya hanya sebentar. Selagi evakuasi mereka mencoba menahan gerombolan monster dan membiarkan penduduk kabur.
“Apa, anda akan ikut juga. Jangan tuan sebaiknya anda ikut evakuasi bersama penduduk. Ini berbahaya bagi tuan. ” kepala guild khawatir
“Aku tidak bisa melakukan itu, aku sebagai pemimpin desa ini. Aku tidak bisa berdiam diri saja mendengar para petualang mengorbankan diri mereka. Keputusan ini sudah bulat” ucap Kepala desa
“Baiklah jika tuan bilang begitu. Kita akan langsung melaksanakan perintah”
Mereka segera berangkat pergi untuk menyelamatkan penduduk.
———————————————————————
Setelah beberapa menit menyentuh tongkat emas itu. Cahaya emas itu mulai menghilang masuk dalam tubuh Haru.
Cahaya emas hilang, tongkat yang mengeluarkan cahaya emas mulai terlihat seperti tongkat biasa atau tongkat kayu. Haru terjatuh lemas, ada yang aneh dengan tubuhnya setelah menyentuh tongkat tersebut.
Haru mau berdiri, tapi tiba-tiba ada seseorang yang berada di depannya. Matanya merah menatap tajam Haru dan ada tanduk di kepalanya. Orang itu memiliki aura yang mencekam, membuat Haru terdiam untuk kedua kalinya.
(Walau aku tidak pernah melihat dan tidak tahu bagaimana bentuknya. Tapi aku yakin aura ini, tanduk di kepalanya, giginya yang tajam dialah iblis dari buku dongeng)
“Apa kau yang mengeluarkan sihir besar tadi? ” Tanya iblis itu menatap tajam.
Haru hanya bisa diam terpaku tanpa menjawab sepatah kata pun.
Iblis itu mengerutkan dahinya, menendang Haru dengan kencang. Membuat Haru terlempar cukup jauh, punggungnya menabrak pohon.
“Sepertinya bukan, mana mungkin kroco seperti mu mengeluarkan sihir tadi. Melihatku saja kamu ketakutan. Sepertinya tadi hanya kebetulan saja ada sihir besar yang meledak. ” ucap iblis itu mengoceh seorang diri
(Sakit, sakit sekali. Jadi inikah iblis mereka kuat sekali. Aku tidak bisa melihat gerakannya tadi...) Haru berbicara dalam hati sambil memegang lengannya yang kesakitan.
Saat Haru lengah, iblis dengan cepat berada didepan mukanya.
“Kamu... Apakah kamu melihat cahaya emas tadi. ”
Haru hanya bisa diam terkejut karena iblis itu sangat cepat hingga ia tidak bisa bergerak. Iblis menatap Haru yang lama tak menjawab.
“Sepertinya kamu tidak tahu ya... Percuma bertanya denganmu. Sial aku tiba duluan, karena merasakan sihir yang besar. Aku kira ada penyihir hebat yang datang dan menghancurkan rencana kita ”
(Apa yang dia bicarakan?...) Haru bertanya- tanya dalam hati.
“Sudahlah sekalian sudah sampai di sini. Apa aku perlu membuat keributan di desa terlebih dahulu ya... Sepertinya ini jadi hiburan yang menyenangkan melihat manusia menjerit kesakitan setelah sekian lama. Apalagi manusia tampaknya tahu kalau kita akan datang jadi mereka mau melarikan diri. ” ucap iblis itu menjilat bibirnya sendiri dengan penuh nafsu.
“Aku juga harus mencegah mereka melarikan diri. Tidak akan kubiarkan kau kabur manusia.... hahahahh” iblis itu tertawa keras.
———————————————————————
(Apa!!!! Dia akan pergi ke desa. Tidak, ia tidak boleh. Jika ia pergi bibi dan kakak resepsionis akan mati. Aku harus menghentikannya di sini ) Haru berdiri sedikit demi sedikit dengan gemetar.
Iblis itu menyadari Haru yang bangkit untuk berdiri.
“Apa yang kau lakukan? ” tanya iblis itu melihat Haru yang tetap berdiri walaupun sedang ketakutan.
“Kau, jangan menyakiti siapa pun di desa. ” Ucap Haru dengan napas yang tersenggal-senggal.
“Hmmphh, hahaha. Siapa Kau yang berani menentangku ” Ucap iblis itu menatap tajam Haru setelah tertawa lepas mendengar ucapan dari orang lemah.
Haru langsung terdiam. Seketika itu iblis sudah mendaratkan pukulan di perut Haru.
“Sepertinya kamu perlu mengetahui siapa aku dan siapa yang lebih kuat diantara kita. Sehingga kau tidak berani lagi mengatakan hal itu di depanku. ” Bisik iblis itu dengan pukulan yang masih di perut Haru.
Iblis menarik kerah Haru dan melemparkannya di udara. Iblis mengeluarkan beberapa sihir seperti fire ball kecil dan beberapa sihir lemah lainnya menuju ke Haru yang masih di udara.
“Kyahahhahaha, rasakan ini manusia lemah. Beraninya kau menyuruh ku, akan aku tunjukkan siapa yang terkuat. Hahahhaha ” Tawa iblis itu sambil mengeluarkan sihir berulang kali ke arah Haru.
Haru terjatuh dengan baju yang sudah compang camping akibat serangan si iblis tersebut.
“Bibi..." Ucap Haru dengan nada yang semakin lemah.
———————————————————————
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!