"Bukankah Tante sangat pintar jadi sangat mudah untuk mencari pekerjaan dan siapa tahu di tempat pekerjaan baru Tante dipertemukan jodohnya yang sangat tulus mencintai Tante," ucap Joanna
"Tante trauma untuk menjalin hubungan baru terlebih Tante sudah janda siapa yang mau dengan Tante." ucap Tantenya dengan wajah sendu.
"Walau Tante nanti janda kan janda cantik," jawab Joanna.
"Cantik dari mana?" tanya Tantenya.
"Sebelum mencari pekerjaan Tante harus melakukan perawatan terlebih dahulu kemudian setelah Tante mendapatkan pekerjaan dan mendapatkan gaji, Tante bisa setiap bulannya shopping dan merawat tubuh Tante. Pasti banyak pria yang menyukai Tante," jawab Joanna menjelaskan ke Tantenya.
"Memang mudah mengatakan hal itu Joanna tapi asal kamu tahu Tante mandul dan hanya suami Tante yang mau menerima wanita mandul seperti Tante," ucap Tantenya yang mengatakan selama ini dipendamnya dari keluarga besarnya.
"Suami Tante tidak pernah mengatakan ke keluarga besar kita kalau Tante itu mandul karena tidak ingin membuat Tante sedih," sambung Tantenya.
"Kalau memang tidak ingin membuat Tante sedih, lalu ini apa Tante? Ketika Joanna datang ke rumah Tante, Joanna tanpa sengaja melihat Paman membawa wanita lain dan melakukan hubungan suami istri di depan Tante hingga Tante marah di depan wanita itu tapi yang ada Paman memukul Tante," ucap Joanna.
"Kejadian ini tidak hanya sekali yang Joanna lihat tapi berkali-kali ketika Joanna main ke rumah Tante. Tante, Joanna mohon ceraikan Paman dan memulai hidup baru tanpa ada kesedihan dan siksaan dari Paman. Joanna yakin suatu saat nanti ada pria yang mau menerima Tante apa adanya," ucap Joanna yang tidak tega melihat Tantenya di siksa oleh Pamannya.
Tantenya menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menatap wajah cantik ponakannya yang sangat perduli padanya.
"Baiklah Tante akan menceraikan Paman," jawab Tantenya pasrah.
"Awalnya memang berat Tante tapi seiring berjalannya waktu Tante bisa melupakan dan menemukan kebahagiaan," ucap Joanna sambil mengusap bahu Tantenya.
"Tante bersyukur mempunya ponakan sepertimu yang perduli sama Tante sedangkan ponakan yang lainnya tidak pernah perduli karena semua sibuk dengan dirinya masing-masing," ucap Tantenya merasa terharu dengan kebaikan Joanna yang perduli padanya.
"Karena Joanna sangat sayang dan perduli sama Tante," jawab Joanna.
"Oh ya kamu sudah lulus kuliah, apa kamu ada rencana mau berkerja di perusahaan milik keluarga besar kita?" tanya Tantenya mengalihkan pembicaraan.
"Tidak Tante, Joanna besok melamar di perusahaan milik Alexander," jawab Joanna.
"Kenapa tidak milik keluarga besar kita?" tanya Tantenya.
"Joanna ingin mencari pengalaman di perusahaan lain," jawab Joanna.
Ceklek
Ketika Tantenya membuka mulutnya bersamaan pintu ruang perawatan di buka membuat Tantenya tidak jadi berbicara. Joanna dan Tantenya memalingkan wajahnya ke arah pintu ruang perawatan.
"Mommy, Daddy," panggil Joanna ketika melihat Ayahnya membuka pintu kamar perawatan kemudian Ibunya masuk ke dalam kamar perawatan dengan diikuti oleh suaminya.
"Joanna sayang sudah lama di sini?" tanya Ibunya dengan nada lembut.
"Lumayan Mom," jawab Joanna sambil mengecup punggung tangan ke dua orang tuanya.
"Kak William," panggil adiknya.
"Joanna keluar," perintah William dengan nada dingin dan wajah datar tanpa menjawab sapaan adik kandungnya.
"Baik Dad," jawab Joanna patuh.
Joanna berjalan ke arah pintu ruang perawatan bersamaan William mengeluarkan suaranya.
"Apakah yang melakukan ini semua adalah pria brengs*k itu?" tanya William sambil menatap tajam ke arah adik kandungnya.
"Tidak kak," jawab adiknya berbohong.
"Kamu jangan berbohong atau pun menutupi pria brengs*k itu karena Kakak sudah tahu semuanya," jawab William dengan tegas sambil menatap wajah adiknya dengan tajam.
Joanna yang mendengar percakapan ayah kandungnya yang bernama William dengan adik kandungnya atau Tantenya Joanna membuat Joanna tidak berani mendengarkan percakapan mereka karena Joanna tahu pasti dirinya akan kena imbasnya.
Joanna langsung membuka pintu ruang perawatan dan langsung keluar dari ruang perawatan kemudian menutupnya dengan rapat agar orang tidak mendengar percakapan Kakak beradik tersebut.
"Lebih baik aku ke kantin," ucap Joanna.
Joanna melangkahkan kakinya ke arah kantin hingga di lorong yang sepi Joanna melihat Delon sedang berjalan ke arah dirinya bersamaan ada seorang pria yang memanggil dirinya.
"Joanna," panggil pria tersebut.
Joanna sangat familiar dengan suara laki-laki tersebut membuat Joanna membalikkan badannya dan menatap tajam ke arah laki-laki tersebut yang menatapnya sambil tersenyum mesum.
"Ada apa?" tanya Joanna dengan ketus.
"Joanna, aku ini pamanmu kenapa kamu sangat ketus?" tanya Paman nya.
"Paman pikir saja sendiri," jawab Joanna dengan nada ketus.
"Joanna sudah lama Paman mencintai dirimu tapi Tante mu yang selalu mengejar-ngejar Paman bahkan menjebak Paman agar mau menikah dengan Tante mu," ucap Pamannya.
"Apa Paman tidak pikir, selisih umur kita itu dua puluh tahun apalagi Paman seorang Casanova yang hobinya celap celup sana sini jadi mana mungkin aku mencintai pria brengs*k seperti Paman," ucap Joanna dengan nada ketus.
"Asal Paman tahu, aku sudah mengatakan ke Tante untuk menceraikan pria brengs*k seperti Paman apalagi Daddy juga marah sama Paman jadi bersiaplah Paman di tendang dari keluarga besar kami," sambung Joanna sambil tersenyum menyeringai.
"Tante mu tidak mungkin menceraikan Paman karena Paman sangat tampan," ucap Paman nya tanpa memperdulikan ucapan Joanna.
"Hanya wanita buta yang mau sama Paman," ucap Joanna.
"Joanna!" bentak Pamannya sambil mengangkat tangannya ke atas.
Grep
Ketika Joanna ingin mengangkat tangannya untuk menahan tangan Pamannya seseorang di belakang Joanna menahan tangan Pamannya.
"Jadi pria beraninya sama seorang wanita, apakah kamu ban*i?" tanya pria tampan tersebut sambil menekuk tangan Paman nya ke belakang.
"Lepas dan jangan ikut campur urusan kami," ucap Pamannya sambil meringis menahan rasa sakit.
Bruk
"Aku akan ikut campur jika melihat seorang pria menyakiti seorang wanita," jawab pria tampan tersebut kemudian mendorong pria tersebut hingga pria tersebut terjatuh.
Grep
Selesai mengatakan hal itu pria tampan tersebut menarik tangan Joanna membuat Joanna bengong dan tanpa sadar mengikuti langkah pria tampan tersebut hingga mereka berhenti di kantin.
"Duduk," perintah pria tampan tersebut sambil duduk di kursi makan.
Tanpa menjawab Joanna duduk di kursi dan saling berhadapan hanya di batasi oleh meja makan.
"Paman Somse," panggil Joanna sambil tersenyum manis karena dapat bertemu kembali.
xxxxxxxx Flash Back On xxxxxxx
Ya pria tersebut adalah Delon, ketika Delon berjalan tanpa sengaja Delon melihat Joanna hingga Delon melihat seorang pria seumuran dengan dirinya memanggil Joanna.
Delon menghentikan langkahnya yang tidak begitu jauh dari Joanna dan Pamannya Joanna. Delon mendengarkan semua percakapan mereka berdua hingga Delon melihat Pamannya mengangkat tangannya hendak menampar pipi mulus Joanna membuat Delon berjalan dengan langkah cepat menuju ke arah mereka berdua untuk menahan tangan Pamannya Joanna.
xxxxxxxx Flash Back Off xxxxxxxx
Entah kenapa Joanna sangat suka menggoda Delon karena Joanna tidak begitu suka dekat dengan pria lain karena ulah Pamannya membuat Joanna membenci semua pria kecuali ayahnya dan para sepupunya yang laki-laki.
Sedangkan untuk Delon entah kenapa dirinya ingin mengenal lebih dekat dengan Joanna mungkin Joanna seumuran dengan ke dua anak kembarnya karena biasanya Delon sangat dingin terhadap para gadis ataupun para wanita.
"Apa itu somse?" tanya Delon penasaran sambil melambaikan tangannya ke arah pelayan.
"Somse itu Sombong Sekali," jawab Joanna keceplosan.
"Oops," ucap Joanna sambil menutup mulutnya dengan ke dua tangannya.
Delon yang melihat Joanna hanya tersenyum dan terasa imut serta menggemaskan.
"Maaf Tuan dan Nona mau pesan apa?" tanya seorang pelayan restoran.
"Aku pesan kopi hitam kalau kamu?" tanya Delon karena tidak tahu namanya.
"Tidak baik jam segini minum kopi, lebih baik pesan susu hangat atau teh hangat." ucap Joanna tanpa membalas pertanyaan Delon.
Deg
Jantung Delon berdetak kencang bukan karena jatuh cinta karena selama ini istrinya yang menikahnya selama bertahun-tahun tidak pernah perduli padanya. Delon tersenyum nyaris tidak terlihat kemudian menatap ke arah Joanna.
"Susu hangat coklat satu, kamu pesan apa?" tanya Delon.
"Sama," jawab Joanna singkat.
"Susu coklat hangat dua dan bawa beberapa cemilan," ucap Delon.
"Baik Tuan," jawab pelayan tersebut sambil mencatat pesanan Delon.
Selesai mencatat pelayan restoran tersebut pergi meninggalkan mereka berdua.
"Kita boleh berkenalan? Namaku Joanna kalau Paman?" tanya Joanna sambil mengulurkan tangan kanannya.
"Delon, panggil Delon saja jangan Paman," jawab Delon sambil membalas uluran tangan Joanna.
"Memang nya kenapa?" tanya Joanna sambil melepaskan uluran tangannya begitu pula dengan Delon.
"Kalau Paman, sejak kapan aku menikah dengan Tante mu," jawab Delon.
"Ahhhh... Aku jadi ingat dengan Tante, bagaimana kalau Paman Delon menikah dengan Tanteku?" tanya Joanna dengan mata berbinar.
"Apa? Aku tidak mau," pekik Delon yang tidak suka dijodohkan.
"Memangnya kenapa Paman Delon?" tanya Joanna polos.
"Panggil Delon dan mengenai kenapa aku tidak mau karena aku tidak mau dijodohkan," ucap Delon.
"Bagaimana kalau Kak Delon?" tanya Joanna yang tidak bisa memaksa Delon untuk dijodohkan dengan Tantenya tapi Joanna punya misi untuk menjodohkan Tantenya dengan Delon.
"Terserah," jawab Delon.
"Ok, aku panggil Paman Delon .... Oops .. salah Kak Delon," ucap Joanna sambil menutup mulutnya dengan menggunakan ke dua tangannya.
Delon hanya tersenyum tipis nyaris tidak terlihat hingga pesanan mereka datang. Delon dan Joanna mulai meminum entah karena haus atau karena bingung mau mengatakan apa.
"Siapa pria tadi?" tanya Delon setelah beberapa saat mereka terdiam.
"Suami Tante ku, Joanna sangat membencinya," jawab Joanna dengan wajah menahan amarahnya.
"Kenapa kamu membenci Pamanmu?" tanya Delon penasaran.
"Karena Paman laki-laki paling brengs*k yang pernah aku kenal," jawab Joanna.
"Kenapa?" tanya Delon yang melihat dengan jelas dari wajah Joanna kalau Joanna sangat membenci Pamannya.
"Ketika aku ke rumah Tante, aku tidak sengaja melihat Paman sedang melakukan hubungan suami istri," jawab Joanna sambil memalingkan wajahnya karena wajahnya memerah.
"Kalau melakukan bersama istrinya kenapa kamu marah? Apa jangan-jangan kamu menyukai Paman mu?" tanya Delon usil.
Delon sebenarnya sudah tahu ketika dirinya tidak sengaja mendengar percakapan Joanna dengan Pamannya ketika di lorong sepi tapi entah kenapa dirinya sangat suka mengobrol dan menggoda Joanna.
"Enak aja, Joanna marah karena dia melakukan bersama wanita lain. Paman sengaja membawa wanita itu dan melakukan hubungan suami istri di depan Tanteku dan kalau Tanteku marah maka Tanteku di pukuli," jawab Joanna sambil menggenggam ke dua tangannya dengan erat menahan amarahnya.
"Jadi kamu ke rumah sakit ini menemani Tante mu karena habis dipukuli oleh Pamanmu?" tanya Delon asal tebak.
"Benar Kak, karena itulah tadi aku meminta sama Tante untuk menceraikan Paman karena Paman tidak pantas untuk Tante," jawab Joanna menjelaskan.
"Joanna!" panggil seorang pria tiba-tiba.
Ketika Delon membuka suaranya terdengar seorang pria memanggil Joanna membuat Delon tidak jadi mengatakannya. Delon memalingkan wajahnya ke arah samping karena posisinya membelakangi dan Delon melihat dua pria menatap Joanna dengan tatapan kesal.
"Daddy, Paman," panggil Joanna dengan wajah terkejut sambil turun dari kursi begitu pula dengan Delon.
"Daddy tidak menyangka kamu sangat suka menggoda Om - Om," ucap Ayahnya sambil menatap tajam ke arah putri sambungnya.
Ayah kandung Joanna sudah meninggal kemudian Ibu kandungnya menikah lagi dengan pria kaya yang sekarang berada dihadapannya.
Delon yang melihat para pengunjung menatap rendah ke arah Joanna karena Ayahnya menghina Joanna membuat Delon langsung menjentikkan jarinya.
Tidak berapa lama datang beberapa bodyguard Delon dan kantin tersebut langsung sepi tanpa penghuni.
"Maksud Daddy apa?" tanya Joanna dengan wajah penuh kecewa dan matanya berkaca-kaca membuat tubuh Joanna gemetar membuat Joanna menggenggam meja agar tidak terjatuh.
Sebenarnya Delon ingin memeluk tubuh Joanna karena tidak tega melihatnya namun Delon sadar jika dirinya melakukan hal itu yang ada Joanna akan semakin disalahkan oleh Ayahnya.
"Kamu menggoda Pamanmu dan meminta Paman untuk menyiksa serta menceraikan Tante mu. Awalnya Daddy tidak percaya tapi ketika melihatmu bersama pria yang seumuran dengan Daddy membuat Daddy percaya kalau kamu itu anak nakal dan *******," ucap Ayahnya dengan nada menghina.
"Apakah Daddy, percaya dengan pria brengs*k itu dari pada putri kandung Daddy?" tanya Joanna yang tidak tahu kalau pria itu bukan Ayah kandungnya.
"Jaga mulutmu, benar kata Pamanmu kalau kamu itu tidak sopan sama orang yang lebih tua," ucap Ayahnya dengan nada satu oktaf.
"Justru yang tidak sopan itu kalian berdua terlebih pria itu," ucap Delon sambil menunjuk Pamannya Joanna.
"Apa maksudmu? jangan ikut campur urusan kami. Aku belum bicara dengan Anda," ucap Ayahnya Joanna.
"Ada apa ini?" tanya seorang pria paruh baya yang tiba-tiba datang bersama seorang wanita.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!