NovelToon NovelToon

Mendadak Menikah dengan Playboy

Prolog

Jingga Aurelia, nama panggilannya Jia. Iya, dulu nama panggilan Jia adalah Jingga saja, tapi teman-temannya sering melesetkan menjadi Anjing. Anjing dalam arti 'Jing, Jing udah pr?" atau 'Jing..Jing yang lainnya, Jingga bukan anjing tentu saja. Lalu kenapa tidak dipanggil Aurel atau Lia? Nama itu sudah berjibun dikelas nya waktu itu, jadi lah Jia kecil pulang-pulang dengan menangis meminta ayahnya untuk merubah namanya, akhirnya nama panggilan Jingga menjadi 'Jia'.

Jia baru saja menyelesaikan operasi 18 jam nya, sekarang jadwal Jia sedang kosong. Jia mandi dirumah sakit, semenjak Jia menjadi dokter Jia jarang pulang, pulang paling hanya beberapa hari saja dalam sebulan selebihnya waktu Jia habiskan dirumah sakit.

Setelah menganti pakaiannya menjadi pakaian santai Jia mengambil ponselnya lalu pergi dari ruangannya, Jia harus menemui temannya Rose. Rose itu teman seperjuangannya dari sekolah menengah atas, hanya saja mereka berbeda jurusan sewaktu kuliah.

Jia masuk kedalam caffe dimana Rose sekarang sedang menunggunya, Rose melambaikan tangan membuat Jia tersenyum lalu menghampiri Rose,

"sudah lama menunggu?" tanya Jia membuat Rose menggelengkan kepalanya,

"Latte kesukaanmu" ujar Rose membuat Jia tersenyum lalu menyeruput Latte nya.

"sudah lama sekali kita tidak pergi bersama"ujar Rose membuat Jia menganggukan kepalanya,

"benar sekali, terakhir kali 3 bulan yang lalu"

"kau yang sibuk sehingga tidak menyempatkan waktu untukku"

"menggemaskan sekali seperti bayi babi" ujar Jia membuatnya mendapatkan tatapan tajam dari Rose.

"kali ini aku ampuni, hehe" ujar Rose membuat Jia mengerutkan keningnya, tumben sekali.

"kau tahu Leo kan, bosku tempatku bekerja?" tanya Rose membuat Jia mengangukan kepalanya.

"kenapa dengan Leo?"

"kami baru saja putus, ups. Haha" tawa Rose pecah membuat Jia menggarut lehernya,

"masih mau kau dengan playboy seperti dia? Astaga Ros, selera mu turun sekali" ujar Jia membuat Rose cemberut.

"tidak apa-apa yang penting aku sudah pernah ada hubungan dengan Leo, hari ini aku yang traktir jadi makan sepuas yang kau mau"

Jia tentu saja tidak menyia-nyiakan makanan gratis, Jia langsung memesan makanan yang ingin dimakannya. Leo Pradipta tentu saja Jia mengenalnya, dia itu tetangga Jia sekaligus teman satu kelasnya dulu. Bukan hanya tk saja tapi dari tk sampai sekolah menengah mereka selalu satu kelas dan satu kampus juga tapi untungnya saja Lea dan dirinya tidak mengambil jurusan yang sama, Jia tentu saja mengambil kedokteran sementara Leo mengambil bisnis untuk melanjutkan perusahaan keluarga.

Leo dan Jia dekat? Tentu saja tidak mereka itu seperti tom and jerry, seperti minyak dan air. Selalu saja ada yang mereka ributkan hingga menjadi pertengkarang hebat. Dan parahnya lagi Leo itu playboy dan tentu saja Leo itu tidak cocok dengan Jia, entahlah dari dulu sampai sekarang Jia tidak pernah berniat untuk berteman dengan Leo begitu pun sebaliknya.

Lihatlah temannya yang polos ini menjadi salah satu koleksi dari Leo, Jia ingin memberi saran pada Rose tapi itu sudah terlanjur Jia sendiri bahkan hanya mendapat kabar putus nya saja. Dan parahnya lagi Rose sangat menikmatinya. Apapun itu terserah lah.

Senyum Jia mengembang lebar ketika pesanan nya datang, matanya berbinar terang ketika melihat makanan yang sudah tersaji diatas meja. Rasanya perut Jia sudah meronta-ronta minta diisi. Jia dan makanan tidak bisa dipisahkan.

"Dasar perut karet" ejek Rose namun Jia hanya mengangkat kedua bahunya, ia tidak peduli yang penting makan dan makan.

Harap meninggalkan jejak diceritaku, Vote + Komen + Like. Terima Kasih,

Bersambung.....

Lamaran Romantis?

NoteSemua sudut pandang dari cerita adalah Jia's Pov.**

"JIA! ASTAGA ANAK PERAWAN BELUM BANGUN JUGA! INI SUDAH SORE SWEETY! BANGUN MANDI, KITA ADA ACARA MALAM INI!" Teriak Bunda membuat ku langsung menutup telinga ku dengan bantal, Bunda kalau sudah seperti ini teriakannya bisa memecahkan gendang telinga.

"JIA!" teriak Bunda tapi lebih keras dari tadi, aku yakin kamarku yang kedap suara ini masih terdengar hingga kerumah tetangga.

"lima menit lagi bun" ujarku mencoba bernegoisasi pada bunda, namun sepertinya gagal karena bunda menghidupkan lampu kamarku, kamarku yang mulanya gelap menjadi terang berderang.

"bangun atau siap-siap kamar ini menjadi kolam berenang!" ancam bunda namun tidak membuatku kunjung membuka mata, aku lelah sekali sungguh.

"bun, aku baru baru saja mendapatkan tidurku setelah operasi panjang. Tolong biarkan anakmu ini kembali tidur" rengek ku, dan yang jelas jurus andalanku.

"baiklah, kau boleh tidur sampai 2 jam kemudian tapi setelah itu kau harus siap-siap kita dapat undangan  dari perusahaan Dipta" ujar bunda membuatku menyingkirkan bandal yang menghalangi wajahku.

"om Dipta? Aku tidak datang ya bun" jawabku lemah.

"tidak bisa sweety, lagian kita sama Pradipta itu tetanggan dan sudah jadi seperti saudara sendiri malah. Bukannya kau dengan Leo berteman?"

Aku memang mengenal dan dekat om Dipta dan aunty Dara, tapi Leo? Kami sama sekali bukan teman, bukan.

"bunda tidak mau tau, sekarang kau boleh tidur tapi ingat 2 jam lagi kau harus siap!" ujar bunda membuat membuatku benar-benar membuatku membuka mata, aku menatap bunda namun bunda mengalihkan pandangannya dariku lalu setelah itu bunda keluar dari kamarku.

Aku manatap langit-langit kamarku dengan pandangan kosong, sekarang aku benar-benar tidak ingin kembali tidur rasa kantukku hilang entah kemana. Aku benar-benar malas untuk bertemu dengan Leo, bertemu dengan om Dipta dan aunty Dara aku tidak masalah malah aku senang. Semua ini karena Leo.

kriukk..kriukk..

Astaga, aku lupa kalau sedari pulang dari rumah sakit aku belum makan apapun. Aku bangkit dari tidurku lalu pergi kedapur, makan. Lupakan sejenak acara perusahaan om Dipta yang penting sekarang adalah makan dan makan.

*

Sesuai dengan keinginan bunda tadi, sekarang aku sudah siap dengan gaun putih dan dandanan sederhanaku. Tadinya aku tidak mau pergi dengan alasan pasien dirumah sakit namun ku urungkan karena pasien tidak boleh jadi alasan apapun yang terjadi, itu prinsipku.

Sekarang aku dan ayah sedang menunggu bunda yang masih bersiap-siap, entah apa yang dipakai oleh bunda sehingga memakan banyak waktu.

"yah, bunda masih lama?" tanyaku membuat ayah mengangkat kedua bahunya,

"kau seperti tidak tahu bundamu saja, dandannya lama untuk ayah cinta" jawab ayah membuatku menganggukan kepala. Aku akui cinta ayah pada bunda tidak pernah luntur malah awet sekali, semakin tua semakin romantis saja. Pria seperti ayahlah yang aku cari untuk menjadi pasangan hidup, benar kata orang yang mengatakan ayah adalah cinta pertamam anak perempuan. Ayah adalah cinta pertamaku setelah itu Bryan kakak priaku yang sudah menikah dan pisah rumah dengan kami.

Setelah menunggu lama akhirnya bunda keluar juga dari kamar, sebenarnya dandanan bunda juga sederhana dan tidak menor lalu apa yang membuat bunda lama? Ah, entahlah.

Aku mengikuti ayah dan bunda yang sekarang akan menghampiri om Dipta dan aunty Dara,

"oh my sweety, sudah lama sekali tidak melihatmu sayang. kau semakin cantik saja" ujar Aunty Dara membuatku tersenyum malu.

"aunty.." ujarku membuat aunty Dara terkekeh.

"kapan nikah?" tanya om Dipta membuatku membulatkan mataku, tolong aku masih 25 dan belum berniat menikah sama sekali.

"bagaimana mau nikah Dip, pulang langsung tidur seperti orang mati" jawab bunda membuka aibku.

"om carikan mau?" tanya om Dipta membuatku menggelengkan kepala.

"Jia cari sendiri aja om" jawab ku cepat membuat ayah, bunda, om Dipta termasuk aunty Dara terkekeh. Aku sudah tidak paham lagi katagori humor orang-orang tua ini.

Dan tebak sekarang aku sudah menjadi nyamuk, ayah mengobrol dengan om Dipta tentang bisnis sedangkan bunda dan aunty Dara biasa seperti ibu-ibu yang lainnya sekarang ereka sedang bergosip ditengah pesta.

"bun, aku kesana dulu" pamitku pada bunda sambil menunjuk stan makanan, bunda menganggukan kepalanya barulah aku pergi.

Aku dan makanan memang tidak bisa dipisahkan, nikmat mana yang harus didustakan. Haha.

"Terima kasih pada tamu undangan yang sudah menyempatkan diri untuk datang dan disini juga saya akan mengumumkan hal yang penting" ujar Leo ditengah panggung, aku tidak peduli apapun yang mau disampaikan Leo itu bukan urusanku.

"saya akan melamar wanita yang saya cintai" ujar Leo lagi membuat ruangan menjadi riuh. Dasar pencari sensasi sekali playboy cap kakap ini, aku sungguh kasian dengan calonnya Leo.

"Jia Aurelia mau kah mau menjadi wanita satu-satunya dalam hidupku, mau kah kau menikah denganku!"

Uhukkk...

Harap meninggalkan jejak, Like + Komen ceritaku, terima kasih. Love u,

Bersambung...

Terima?

"saya akan melamar wanita yang saya cintai" ujar Leo lagi membuat ruangan menjadi riuh. Dasar pencari sensasi sekali playboy cap kakap ini, aku sungguh kasian dengan calonnya Leo.

"Jia Aurelia mau kah mau menjadi wanita satu-satunya dalam hidupku, mau kah kau menikah denganku!"

Uhukkk...

Aku tersedak karena mendengar penuturan gilaa dari Leo, Bunda dan aunty Dara menghampiri ku dan memberikan ku minum. Bunda mengelus belakangku agar tersedakku membaik.

"pantas saja tidak mau dicarikan jodoh, ternyata sudah punya pasangan dan diam-diam saja" ujar Aunty Dara membuatku kembali tersedak.

"Iya Dar, mana orang dekat lagi" jawab Bunda membuatku memutar bola mataku dengan malas. Ya Tuhan apalagi sekarang.

"Leo datang" ujar bunda membuat aunty memberi kode pada bunda dan parahnya mereka meninggalkanku sendiri.

Aku mengelap sudut bibirku dan menatap tajam pada Leo yang sekarang tersenyum lebar padaku, tolong ya kalau seperti ini Leo tampan sekali. Aku cepat-cepat menggelengkan kepalaku, dia itu playboy cap kakap yang hobi mempermainkan perempuan.

"menikahlah denganku, Ji" ujar Leo sambil memelukku, aku kaget tentu saja karena dipeluk oleh Leo secara tiba-tiba.

"jangan gila, aku tidak mau nikah denganmu. Becandamu lucu sekali" jawabku hendak melepaskan pelukan dari Leo namun apadaya badanku lebih kecil daripada badanya yang tinggi menjulang.

"kau lihat orang tua kita? Mereka sekarang bahagia, bisakah kau menghilangkan senyum diwajah ayahmu?" tanya Leo membuatku langsung menoleh pada ayahku, benar sekali ayahku tampak bahagia yang sedang mengobrol bersama om Dipta.

"aku tidak suka denganmu, lepaskan" ujarku menolak, lagian menikah sekarang bukanlah targetku dan aku tidak mau menikah dengan Leo.

"Jia, menikahlah denganku. Dengan saksi semua orang dan orang tuamu aku melamarmu" ujar Leo berjongkok didepanku sambil mengeluarkan cincin. Semua orang telah bersorak sekarang, lihatlah kedua orang tuaku bahkan memberikanku jempol.

Aku menatap Leo memelas, apa sekarang aku selucu itu. Sebenarnya apa rencana Leo, kenapa tiba-tiba melamarku. Tuhan tolong aku sekarang, lenyap kan saja aku. Tenggelamkan dari bumi ini.

"eh"

Aku kaget karena Leo langsung memasangkan cincin kejariku tanpa persetujuan dariku dan sorak-sorak tepuk tangan terdengar. Apa rencana Leo hanya Tuhan yang tahu.

Aku menatap Leo marah namun Leo hanya mengangkat kedua bahunya sambil tersenyum cerah, jangan senyum tolong.

"kalian punya hubungan tidak bilang-bilang ke kami, tiba-tiba saja acara lamar-lamaran" ujar om Dipta yang langsung diangguki oleh ayah, aku hanya menghela nafas pelan bagaimana aku menjalaskan semuanya. Menjelaskan semuanya sudah terlambat sekarang, kalau tiba-tiba aku menolak Leo sekarang cincinnya sudah berada dijariku.

"kejutan pa," jawab Leo membuatku memutar bola mataku dengan malas.

Dan kalian tahu apa, om Dipta langsung mengumumkan aku sebagai calon menantunya.

"bun, kalau aku tidak jadi nikah bagaimana?" tanyaku pada bunda membuat bunda langsung menoleh padaku.

"becandamu tidak lucu sayang. Baru juga dilamar masa iya tidak jadi nikah" jawab bunda tersenyum padaku.

"tapi bun...."

"pasien dirumah sakit? Astaga sayang nya bunda, Leo tidak mungkin melarangmu mengoperasi pasien" potong bunda membuatku menganggukan kepalaku, semuanya sudah runyam.

Apa aku kabur saja? Tapi kabur kemana? Pekerjaan yang amat kucintai haruskah aku meninggalkannya. Bunda lalu ayah, kalau aku rindu dengan Chaca keponakanku bagaimana. Ah, pusing.

"hai calon istri"

Harap meninggalkan jejak, Like + Komen ceritaku, terima kasih. Love u,

Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!