NovelToon NovelToon

FIRST LOVE (Story' At School Of Art)

Perkenalan

" selamat pagi dan selamat datang kepada seluruh calon siswa sekolah seni tahun ajaran baru 2021/2022. Semoga di tahun ajaran baru ini kalian semua betah dan lebih semangat dalam menuntut ilmu di sekolah baru kalian ini. Sebelumnya perkenalkan nama saya Bapak Santoso, S.sn, MFA singkatan dari Sarjana seni dan Master of Art, saya selaku kepala sekolah di sini dan saya akan menjabat sampai tahun 2023/2024 masih lama ya... sebelum jadi kepala sekolah saya menjadi guru untuk kelas teater, kelas tari dan kelas karawitan. Baiklah di hari yang cerah ini saya merasa bersyukur bisa menyambut calon siswa baru yang nantinya setelah masa orientasi ini selesai kalian semua resmi menjadi siswa sekolah seni. Tanpa menunggu waktu lama saya mengucapkan masa orientasi siswa tahun ajaran baru 2021/2022 resmi dimulai! Tepuk tangan dong...! Ya, sekian sambutan dari saya, dan kepada ketua OSIS silakan mengambil alih komando. "

" terima kasih kepada bapak kepala sekolah yang terhormat, baiklah sebelumnya WELCOME TO SCHOOL OF ART ! sekolahnya para calon seniman muda yang berbakat dan berprestasi tentunya, dan kalian para calon peserta didik baru nantinya akan di gembleng dan akan di godok di sekolah ini, kalian nantinya juga akan diasah dan di peras kreativitasnya. Siapin fisik, mood yang stabil dan jangan sampai kalian stres, karena di sini bukan RSJ. Okey, kita perkenalan dulu ya nama saya Alex saya selaku ketua OSIS saat ini saya dari kelas 2 Tari 3, di sebelah saya ada Johan dia wakil ketua OSIS dari kelas 2 animasi 4 dan dia juga pembuat komik di aplikasi, kemudian ada Adriano dari kelas 2 DKV 2 dia selaku sie keamanan di acara MOS ini tapi dia itu sebenarnya menjabat sebagai wakil ketua OSIS, lalu ada Darius, Anita, dan Katana dari kelas teater, mereka sekarang menjadi sekretaris. Dan masih banyak lagi nanti kalian kalo mau tau nama OSIS bisa kenalan sendiri, hehe. oh iya, sebelum acara kegiatan MOS dimulai kita akan bagi kalian semua menjadi beberapa kelompok lagi, dan akan dipandu oleh kak Anita dan kak Darius, silakan. "

Kemudian mic di ambil alih oleh Anita yang mengumumkan nama kelompok untuk masing-masing kelas. Untuk kelas tari mengambil nama dari tokoh wayang, sedangkan untuk kelas musik mengambil nama dari jenis instrumen musik, untuk kelas animasi mengambil nama dari tokoh karakter kartun, untuk teater mengambil nama dari judul film baik itu film luar maupun dalam negeri, dan spesial untuk kelas DKV, lukis, patung, dan kriya kayu mereka bebas memilih nama kelompok. Masing-masing ada 20-25 orang, setelah mereka membagi kelompok menjadi 20 orang, mereka pun diberikan selembar kertas yang isinya peta sekolah dan keterangan fungsi setiap gedung.

Sekolah itu memiliki 1 pendopo agung tepat di sebelah pintu gerbang sekolah, biasanya itu difungsikan untuk acara kebesaran seperti HUT sekolah, kemudian ada gedung utama untuk kantor guru dan staf sekolah seperti ruang administrasi sekolah, serta ruang OSIS.

Di depan gedung utama pun ada lapangan upacara yang luas. Ada gedung jurusan atau gedung untuk kelas, masing-masing kelas terbagi menjadi 3 yaitu gedung jurusan seni pertunjukan yang meliputi seni tari dan teater; gedung jurusan seni rupa yang meliputi jurusan lukis, patung, animasi, DKV, dan kriya kayu; gedung jurusan seni musik yang meliputi jurusan musik instrumen klasik, vokal, dan gamelan. Ada gedung untuk melakukan pertunjukan indoor yang terbagi menjadi 2 yaitu lantai 1 untuk studio pameran seni rupa, lantai 2 untuk pertunjukan seni musik, tari dan teater. Diantara gedung jurusan dan gedung untuk panggung indoor ada kantin yang juga luas dan mampu menampung sebanyak 700siswa. Ada pula panggung arena terbuka, dan lapangan olahraga. Ada juga gedung asrama yang telah disediakan untuk seluruh siswa mulai dari kelas 1 sampai kelas 3, gedung asrama terbagi menjadi 2 yaitu asrama perempuan dan asrama laki-laki. Dan untuk area parkir ada di belakang asrama. Ah, kelupaan ada juga bangunan untuk ibadah, ada mushola, gereja, pura dan kuil.

" okey, kalian udah lihat brosur yang di bagikan barusan kan? sekarang silakan setiap anggota OSIS bisa menjadi tour guide dari masing-masing kelompok. " kata Anita.

Para masing-masing kelompok diajak berkeliling sekolah secara terpisah, tujuannya supaya tidak penuh sesak bila harus berhenti di suatu ruangan. Kakak OSIS yang memandu juga harus menjelaskan sedetail mungkin supaya nantinya para murid baru ini tidak tersesat.

" Dan sekarang kita ada di gedung staf sekolah, disini ada ruang kepala yayasan sekolah ini itu ada di lantai paling atas lantai 4, ada ruang rapat di lantai 3, ada ruang guru dan staf guru lainnya, terus ada ruang BK juga di lantai 2, sedangkan di lantai 1 ada ruang OB, ruang OSIS, dan tempat mengurus administrasi sekolah. Jadi kalian kalau mau bayar SPP atau uang iuran lainnya langsung datang ke sini, ambil nomor antrian dulu dan tunggu untuk dipanggil baru ke meja kasir, paham semua? " kata Darius yang membimbing tour

" Kak, maaf "

" Iya ada apa dek?" tanya Darius

" Itu, saya mau izin ke toilet. " jawab Sabrina

" Oh, toilet ada di samping ruang OB pojok itu ya, kamu lurus aja ke kanan toiletnya sebelah kiri. " kata Darius.

" Okey, makasih kak. Maaf permisi bentar "

" Ada yang mau ke toilet lagi? mumpung kita belum lanjut ke tempat lainnya. " tanya Darius

Ada 4 siswa perempuan lainnya yang juga menyusul Sabrina ke toilet. Setelah Sabrina selesai menunaikan hajatnya, ia berhenti di depan wastafel untuk merapikan rambut dan pakaiannya.

" Kamu satu kelompok sama kita ya? "

" Iya kayaknya, maaf aku gak terlalu merhatiin orang lain. Ada apa ya? " jawab Sabrina.

" Enggak ada apa-apa sih, cuma mau nambah teman aja. Boleh kenalan? Aku Aliya. "

" Aku Sabrina. "

" Kenalin Elena, si gadis anggun. "

" Aku Saskia dan yang di sebelah ku Tasya, kita saudara kembar tapi tidak kembar identik. "

" Iya, salam kenal semua. " kata Sabrina

Hari pertama Sabrina masuk sekolah sudah mendapat teman baru, mereka semua pun melanjutkan tour keliling sekolah. Sesampainya di area kantin, mereka pun sudah di suguhkan pemandangan yang menggoda mata, makanan mulai dari makanan utama, dessert, minuman sampai camilan tersaji di meja panjang. Waktu makan siang pun tiba, semua siswa pun berbaris rapi untuk mengantre mengambil makanan mereka. Aliya mengajak Sabrina untuk duduk bersama begitu pula dengan Saskia, Elena, dan Tasya.

Mereka menikmati makan siang sambil berbincang mengenai asal mereka masing-masing.

" Aku dari kota S " kata Sabrina

" Wah, dekat dong. kita dari kota K " kata Saskia yang di ikuti anggukan kepala dari Tasya.

" Aku asal pribumi aja sih, kota J. Cuma kalo jarak tempuh antara rumah sampe sekolah adalah 1 jam, jadi milih masuk asrama deh. " kata Aliya.

" Aku dari kota M. Ibukota negara... hehe " kata Elena.

" Btw, kalian tau sekolah ini dari mana? secara kalian kan dari luar kota ya... kalian browsing kah atau rekomendasi darimana gitu? " tanya Aliya.

" kami dari rekomendasi sih, soalnya kami dulu sering ikut lomba tari dari sanggar maupun dari sekolah. " jawab Tasya.

" Kalo aku juga rekomendasi sih dari sanggar, katanya sekolah ini bagus. Kalo kamu Sabrina? " kata Elena

" Kalo aku dari browsing. Aku ikut sanggar sih, tapi ak gak pernah ikut lomba nari gitu. cuma kalo pentas iya sering, pentas nari di acara pembukaan acara, nikahan, kadang kalo acara tahun baru sama agustusan. " kata Sabrina.

" Lah, terus kamu daftar kemarin gak ada piagam penghargaan gitu? " tanya Elena

" Iya ada, tapi bukan piagam tari. Aku pake piagam seni bela diri. " jawab Sabrina

" Terus sanggar kamu tau gak kalo ada sekolah seni di sini? " tanya Saskia

" Entah, aku sendiri juga gak tau. Aku itu lulus SMP bingung mau sekolah dimana, terus ak browsing kan nyari sekolah tari dan nemu sekolah ini. " jawab Sabrina

Waktu istirahat pun usai dan acara pun kembali dilanjutkan. Kali ini mereka diajak berkeliling ke gedung kelas, mereka melihat ruang kelas yang rapi dan bersih, serta masing-masing meja siswa terdapat sebuah laptop yang digunakan untuk membantu siswa belajar, ada juga alat proyektor untuk guru menayangkan materi pembelajaran. Setelah selesai mengintip ruang kelas, mereka diajak ke lantai atas yang difungsikan sebagai tempat latihan, terdapat beberapa studio yang luas dan bersih para siswa pun diperbolehkan untuk memakai ruang studio selama 24 jam.

Semua siswa baru itu dibuat takjub dan tidak sabar ingin segera melakukan aktifitas ***.

Tempat Tinggal Baru, Teman Baru

Setelah berkeliling area sekolah, tibalah saatnya untuk pembagian kamar di asrama. Hari semakin sore, hiruk pikuk para siswa yang sibuk mencari kamar mereka terasa seperti sedang berada di kerumunan pasar malam. Di asrama ini, satu kamar di isi 4orang dan dalam satu kamar itu pula mereka di satukan dengan jurusan lain. Misalnya Sabrina yang mendapat kamar bersama anak jurusan musik, DKV dan animasi.

Tujuan dari pengurus asrama mencampur baurkan seluruh siswa supaya mereka bisa saling mengenal dan akrab dengan jurusan lainnya.

" Maaf permisi " ucap Sabrina

" Oh iya, maaf nutupin jalan, maaf ya aku lagi rapihin baju-baju aku. Kamu satu kamar sama kita ya? Kenalin aku Irene, aku dari jurusan musik "

" Sabrina dari kelas tari, boleh lewat gak? soalnya tempat tidur aku ada di ujung dekat jendela situ. " kata Sabrina

" Eh iya, boleh kok. Silakan... " kata Irene

" Kenalin aku Jesica dari kelas DKV. "

" Aku Mida dari kelas Animasi. Salam kenal semua ya, semoga kita bisa terus bersama-sama sampai lulus nanti dan bisa sukses bersama juga, amiin... " kata Mida

Tempat tidur mereka di tata berjejer dan hanya bersekat meja belajar saja, sedangkan lemari baju dipilih dengan bentuk bersusun, ada pula rak sepatu dan cermin besar, dan siswa pun bebas menata ulang kamar mereka sesuka hati mereka, selain itu setiap 1 kamar memiliki 1 kamar mandi dan 1 WC.

" Kalian pasti dari luar kota semua kan? kok bisa tau ada sekolah seni dari mana? " tanya Mida

" Aku dari guru les musik, katanya di sekolah ini tuh bagus, lulusannya juga rata-rata pada sukses semua. " kata Irene

" Kalo aku dari saudara ku yang juga sekolah disini, kebetulan dia senior dan anak OSIS juga. " kata Jesica

" Kalo aku browsing, sempet bingung nyari sekolah juga sih. Sebenarnya waktu sebelum lulus kemarin aku sempet survei ke sekolah dekat rumah, ada SMA negeri dan dulu waktu zamannya kakak sepupu aku jurusannya ada IPA, IPS sama Bahasa. Tapi, waktu aku ke sana dan tanya ternyata untuk jurusan bahasa udah gak ada, ya udah nyari sekolah lain, terus nemu sekolah ini dan daftar deh. " kata Sabrina

" Setahu aku di SMA emang gak ada jurusan bahasa kan? cuma ada IPA sama IPS doang. lagian kenapa juga pilih bahasa, kan di kelas IPA atau IPS juga ada mapel bahasa. " tanya Jesica

" Dulu ada waktu masih tahun 2004 atau 2005 gitu. Dan kenapa aku pilih bahasa karena dulu aku pengen jadi jurnalis dan penulis, ya itu cita-cita sampe sekarang sih kalo penulis. Jadi kalau aku pilih jurusan bahasa kan bisa lebih mendalami lagi materi nya, sama kayak sekolah seni gini. Apalagi kalau mapel Bahasa Indonesia yang membahas soal majas, contohnya majas hiperbola, metamorfosa, terus majas apalagi ya, aku lupa lah! itu materi yang bisa bikin aku pusing tujuh keliling. hadeeeh..." ujar Sabrina

" Sebenarnya Bahasa Indonesia itu mudah sih menurut aku. Cuma materinya aja yang bikin pusing, kayak kita di suruh bikin kalimat yang harus sesuai dengan SPOK. Tapi giliran kita ngobrol dan ngerumpi gini apa iya sesuai SPOK? Kan yang penting lawan bicara kita paham dengan apa yang kita bahas, iya gak sih? " kata Mida

" Ya bener juga sih, apalagi kalau bahasa Inggris. Sebenarnya kalo kita bahas percakapan pake bahasa Inggris nih ya, itu semua pokok ada di kamus. Kita hafal kamus pasti paham sama apa yang orang barat katakan, cuma karena kita udah terpaku dengan segala macem rumus kayak Past tense, present tense, future tense yang akhirnya membuat kita gak bisa ngomong bahasa Inggris karena tiap mau ngomong yg di ingat rumusnya udah bener belum ya, udah ini belum ya? " kata Sabrina

Percakapan yang terlihat klise itu mampu membuat suasana di kamas asrama itu terasa begitu hidup dan menyenangkan, keakraban mereka pun di mulai pada malam itu.

Waktu makan malam pun tiba, seluruh penghuni asrama pun segera menuju ke kantin untuk mendapatkan jatah makan malam mereka, seperti halnya siang tadi makan malam pun tak kalah menggiurkan mulut mereka. Satu persatu mereka mengantre untuk mengambil makanan, layaknya pesta prasmanan mereka harus sabar dengan beberapa orang yang terkadang lama untuk mengambil makanan mereka, ada pula yang sambil mengobrol dan bercanda bersama temannya.

" Uuu, udah gak sabar pengen ngambil makanan. Perut ku udah kempes nih, usus ku udah menggeliat seperti cacing minta makan. " kata salah satu siswa

Sabrina dan teman sekamarnya yang telah mendapat makanan pun segera mencari meja yang kosong untuk mereka menikmati makan malamnya.

" Di pojok sana kosong tuh, ke sana aja yuk! " seru Irene

" Lah, emang gak ada tempat lain selain di pojokan ya? kamu suka banget di pojok, Ren? " kata Mida

" Ada tuh di tengah-tengah, tapi kok diantara senior. Tapi, gas ajalah...! " kata Sabrina sambil berjalan menuju ke meja makan yang ada di tengah.

Sabrina celingak-celinguk mencari tau kalau meja itu tidak ada yang nempatin, namun baru saja hendak memanggil teman-temannya seseorang dari belakang mengatakan bahwa,

" Meja itu sudah jadi tempat kami adik kecil, kamu mau gabung? "

Sontak Sabrina merinding dan segera menoleh ke belakang, ia pun melihat laki-laki yang berwajah tampan, perawakannya tinggi sekitar 175cm dan berkulit putih. Ia adalah Alex sang ketua OSIS, Sabrina yang terpesona melihat Alex langsung tersadar dan menunduk sambil meminta maaf kepada Alex. Sabrina pun pergi meninggalkan meja itu dan mengajak teman-temannya untuk menuju ke meja pojokan, Alex yang melihat tingkah Sabrina yang menggemaskan itu hanya tersenyum namun matanya masih saja melirik ke arah Sabrina. Hal itu pun di ketahui oleh Darius dan 2 orang teman lainnya yaitu Johan dan Andrea.

" Tenang, dia gak bakal lari kemana-mana kok. Besok dia masih ada tour sama aku, jadi kamu masih bisa ketemu sama dia. " kata Darius

" Hahaha, lagian kamu ngapain lihatnya sampe kayak gitu? Naksir? Anita mau dikemanain? " ujar Andrea

" Dia, auranya kayak beda gitu, namanya siapa sih? " tanya Alex

" Sabrina, dia satu kamar sama sepupu ku dia yang rambutnya potong wolfcut itu " jawab Johan

" Sabrina, Sabrina, okey... aku ingat nama itu. Besok kamu perhatikan dia lebih lagi ya " kata Alex

Darius mengacungkan ibu jarinya. Alex terus saja melihat ke arah Sabrina sambil menikmati makan malamnya, menurut Alex dia itu cantik dan manis, juga seperti gampang bergaul dengan teman lainnya.

" Bro, Anita mau kesini tuh... " kata Johan

" Ah ****...! Nih orang ganggu aja, males banget aku ngeladenin dia. " ujar Alex

" Tapi ya mau gimana lagi, itu misi kamu kan buat nyari bukti soal kasus korupsi yang bikin Papa mu masuk penjara. "

" Iya sih, Jo. Haih, sst... sst... sst... bersikap biasa aja. " kata Alex

" Alex sayang, kamu kok makan malam gak nungguin aku. Aku kan mau makan malam sama kamu, Darius kamu minggir dong! " kata Anita

" Iya tuan Puteri... " jawab Darius yang segera menggeser duduknya

Makan malam selesai, Sabrina dan yang lainnya segera menuju ke kamar mereka masing-masing. Namun Irene meminta Sabrina untuk menemaninya ke kamar mandi yang ada di dekat kantin. Alex yang melihat Sabrina menuju kamar mandi pun mengajak temannya untuk merencanakan sesuatu, ia punya pikiran jahil untuk mengerjai Sabrina. Ia membuat suara aneh seperti orang batuk dan suara erangan harimau.

" Rin, itu suara apa Rin? Aku takut, mana perut masih mulas lagi " kata Irene

" Gak usah di dengerin, udah gak ada apa-apa. " kata Sabrina

Tiba-tiba lampu kamar mandi berkedip 3x, Irene pun teriak sekencang-kencangnya. Sabrina kembali menenangkan Irene yang ketakutan setengah mati,

" Hei, jangan iseng dong! kalo berani sini muncul di hadapan ku, jangan cuma isengin orang doang! ntar kalo lampunya rusak kamu tanggung jawab ya, jangan ngerepotin manusia mulu! " bentak Sabrina

" Sabrina, udah yuk kita keluar. Aku udah merinding nih... " kata Irene

Saat mereka hendak keluar dari kamar mandi, secara tak sengaja Sabrina melihat bayangan di balik tembok kamar mandi yang baru saja dipakai Sabrina dan Irene. Sabrina pun menyuruh Irene untuk mengambil air, diam-diam Sabrina mendekati sosok bayangan itu. Kemudian...

BYUURRR...!!!!

Sabrina menyiramkan air itu ke sosok bayangan tadi yang ternyata itu adalah bayangan Alex dan teman lainnya. Sabrina yang terkejut melihat Alex pun langsung mundur secara perlahan dan lari tunggang langgang menaiki tangga menuju asrama dan meninggalkan Irene sendirian di bawah.

" Ya Tuhan... hah, hah, hah... " ucap Sabrina terengah-engah

" Kenapa kamu? abis liat setan? " tanya Jesica

" Bukan setan tapi rajanya setan... " jawab Sabrina

" Hmm? ada-ada aja kamu. Btw, bukannya kamu tadi sama Irene ya? orangnya kemana sekarang? " tanya Jesica

" Ah, Irene? Oh iya, Irene ketinggalan di bawah. Mampus aku, bentar ya aku jemput Irene. Jangan dikunci pintunya...! " ujar Sabrina yang kembali berlari turun kebawah.

Sesampainya di bawah, Sabrina mengecek lokasi terlebih dahulu untuk memastikan apakah masih ada Alex dan kawan-kawan atau mereka sudah pergi. Setelah dirasa aman, Sabrina mencari Irene yang ternyata dia kembali masuk ke kamar mandi dan bersembunyi sambil menangis ketakutan. Sabrina yang merasa bersalah pun langsung memeluk dan meminta maaf, kemudian mereka berdua kembali ke asrama bersama.

Hukuman Kecil Untuk Si Manis

Keesokan harinya seluruh siswa kembali melakukan tour sekolah. Mereka di ajak ke panggung arena terbuka kemudian ke lapangan olahraga, kali ini di kelompok Sabrina yang menjadi tour guide bukanlah Darius melainkan Alex. Sabrina berpura-pura melupakan kejadian semalam dan cuek dengan keberadaan Alex yang sedari tadi melirik ke arah Sabrina terus menerus.

Alex pun menjelaskan secara rinci tentang panggung arena terbuka itu, yang kemudian menjelaskan ada apa saja di lapangan olahraga. Lapangan olahraga terdiri dari lapangan futsal, basket, volly dan lapangan lari. Sabrina yang menyadari kalau dia sedang di amati oleh Alex, dia pun meminta pindah tempat kepada temannya supaya tak terlihat oleh Alex. Namun sayangnya belum lagi terlaksana, Sabrina justru di panggil Alex.

" Hei, kamu cewek yang barusan mau pindah tempat...! yang rambutnya kayak ekor kuda...! " panggil Alex

Seluruh siswa yang ada di sana pun menoleh ke arah Sabrina, Sabrina hanya tersenyum dan bertanya ada maksud apa Alex memanggilnya.

" Sini maju kedepan...! " ujar Alex

" Ada apa ya kak? " tanya Sabrina

Alex mengambil bola basket yang ada di lapangan dan melemparkannya ke arah Sabrina.

" 3point, kalo kamu menang kamu bebas mengajukan permohonan apa pun ke aku, tapi kalau aku menang aku akan melakukan hal yang sama ke kamu " kata Alex

" Tapi maaf kak, aku gak bisa main basket. " kata Sabrina

" Makanya ini aku mau ngajarin kamu main basket. " ujar Alex

Bola basket yang tadinya di bawa Sabrina kini sudah berpindah tangan. Dengan kecepatan Alex, Sabrina kualahan mengejar dan merebut bola dari tangan Alex, berhasil merebut pun belum tentu berhasil memasukkan ke ring karena keburu di rebut lagi oleh Alex. Permainan usai, Alex pemenangnya! Sabrina mengatur nafasnya yang ngos-ngosan sambil mengelap peluh yang bercucuran di mukanya.

" Ini hukuman untuk kamu yang sudah membuat ku basah kuyup tadi malam, " bisik Alex di samping telinga Sabrina

Sabrina di buat merinding dengan kalimat Alex, dalam hatinya berucap ' lah, bukannya dia duluan yang jahil ya? kenapa malah aku yang kena hukuman? hadeeh, jangan sampe punya pacar modelan dia deh, ribet dan merasa selalu benar. '

Alex tersenyum senang, dan ia pun kembali memimpin tour ketempat selanjutnya. Sabrina berjalan pelan di belakang rombongan sambil menunduk lemas. Darius yang memperhatikan dari jauh menghampiri Sabrina dan memberikan sebotol air mineral.

" Makasih kak, ngerepotin. heheh " ucap Sabrina

" Sama-sama, udah gak usah di pikirin ucapannya si Alex. Lagian semalam juga salah dia sendiri yang usil, jadi ya wajar aja sih kalo kamu nyiram air ke dia. " kata Darius

" Iya sih kak. Tapi ya gimana, masa iya mau batalin perjanjian gitu aja. Munaroh dong aku " kata Sabrina

" Munaroh? siapa itu Munaroh? " tanya Darius bingung

" Hahah, Munaroh itu nama orang kak. Maksud aku munafik kak, kan ingkar janji itu namanya. " jawab Sabrina

" Owalah, kirain siapa... Dasar bocah zaman sekarang bahasanya ada-ada aja. "

" hehe, oh iya makasih ya kak minumannya. Aku balik barisan dulu ya kak, takut makin kena hukuman " ujar Sabrina yang berlari mengejar rombongannya.

Ternyata tak hanya Darius saja yang melihat pertandingan antara Alex dan Sabrina, ternyata Anita pun juga melihat dari kejauhan bahkan ia juga melihat saat Alex berjalan mendekati Sabrina. Api cemburu dengan cepat membakar hati Anita, ia pun meminta ke teman lainnya untuk mencari tahu tentang Sabrina dan hubungan antara Sabrina dengan Alex.

Akhirnya tour sekolah selesai, seluruh siswa kembali berkumpul di lapangan untuk mendengarkan arahan selanjutnya dari Bapak kepala sekolah.

" Gimana rasanya keliling sekolah, seru kah? Baiklah karena MOS telah kalian lalui dengan baik, mulai hari ini dan 3 tahun ke depan kalian telah resmi menjadi murid sekolah seni. Dan saya ada informasi satu lagi, besok akan ada pertunjukan dan pameran yang akan di tampilkan oleh kakak senior kalian ini, kalian nantinya akan disuguhi pertunjukan musik, tari dan teater yang akan berkolaborasi menjadi satu, serta pameran hasil karya dari para senior dari jurusan seni rupa. Mulai dari sekarang kalian harus mempersiapkan diri , fisik serta mental, karena kalian akan digembleng, diasah, dan di godok di sekolah ini supaya mampu menjadi siswa yang lulus dengan hasil terbaik, keluar dengan membawa nama baik sekolah, dan menjadi seniman sukses di masyarakat. Baiklah, setelah ini kalian bisa kembali ke asrama kalian untuk istirahat dan bergosip ria ya dengan teman baru kalian, hehehe. Sekali lagi, selamat karena kalian semua resmi menjadi siswa sekolah seni tahun ajaran 2021/2022. Sekian dari saya terima kasih. " ucap pak kepala sekolah

Seluruh siswa pun mulai membubarkan diri, begitupun dengan Sabrina dan kawan-kawan yang juga mengikuti peserta lain pergi meninggalkan lapangan upacara.

" ehem, adik kecil kita ketemu lagi " sapa Alex

" eh, iya kak. hehe... " kata Sabrina sambil garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal

" kamu gak lupa kan sama perjanjian kita tadi? Jangan coba-coba untuk melarikan diri ya " kata Alex

" emm, perjanjian yang mana ya kak? " tanya Sabrina pura-pura lupa

" oohh, perjanjian yang mana. Lupa? "

" eh, eee... enggak lupa kak. Aduh, ya udah deh ayok lah. " ucap Sabrina tidak sabar

Awalnya Sabrina hendak menuju ke kantin sekolah, namun Alex justru mengajaknya makan di luar sekolah. Alex pun juga memilih makan di restoran yang harganya terbilang lumayan menguras kantong, Alex pun tak segan-segan membawa teman-temannya, makin menangis lah dompet Sabrina.

" kamu gak makan, dek? " tanya Darius

" enggak kak, aku udah kenyang. Aku minum air putih aja gak papa, kurang cairan soalnya. " jawab Sabrina

Mereka melanjutkan makannya sambil berbincang-bincang ringan, Sabrina hanya diam saja sambil melihat ke arah HP-nya.

" itu siapa? cakep amat, lebih cakepan dia ketimbang kamu. " ujar Alex

" hmm? oh, ini kakak aku. Cantik ya, sekarang dia udah jadi bidadari di surga. haish, rindu nian aku sama dia. " kata Sabrina

Alex tak melanjutkan obrolannya dengan Sabrina. Setelah mereka semua selesai makan, Sabrina langsung menuju ke meja kasir untuk melakukan pembayaran.

" Kak, pembayaran pakai non tunai bisa gak? lagi gak bawa uang tunai soalnya. " kata Sabrina

" bisa kak, pembayaran menggunakan aplikasi apa? " tanya kakak penjaga kasir

" pakai spay bisa? "

" bisa, ini kode barcode scanner nya. Sebentar ya saya hitung dulu pesanan kakak. "

" okey, " jawab Sabrina

Ketika si kasir sedang menghitung totalnya, Darius menyusul dan mengatakan ingin memesan makanan untuk dibawa pulang. Sabrina langsung melotot ke arah Darius, namun dengan cepat Darius mengatakan kalau bayarnya terpisah, Sabrina bernapas lega.

" ini tadi totalnya Rp 350.970,- kak. silakan di scan kak. " kata kakak kasir

" udah ya kak, terima kasih. " ujar Sabrina

Sabrina kembali ke meja sambil menunjukkan bukti transaksi pembayaran makanan tadi. Pesanan Darius yang juga sudah datang langsung diberikan kepada Sabrina untuk nantinya dimakan di asrama. Alex hanya terdiam melihat Darius yang begitu perhatian terhadap Sabrina. Entah mengapa di dalam hati Alex ada perasaan berkecamuk tak karuan saat melihat kedekatan Darius dengan Sabrina.

Mereka pun kembali ke sekolah, sedangkan Alex pergi ke ruang OSIS untuk menyelesaikan tugas yang menumpuk. Sesaat kemudian Alex teringat wajah Sabrina, ada getaran yang tak biasa terasa di dadanya. Semakin Alex membayangkan wajah Sabrina getaran itu makin terasa, apalagi saat Alex teringat senyum manis Sabrina. Senyum Alex pun berkembang di sudut bibirnya, namun lamunan itu di buyarkan oleh seseorang yang tiba-tiba saja masuk ke ruang OSIS.

" Alex sayang, kok kamu sendirian yang lain mana? " tanya Anita

" Aih, sayang ku. " sapa Alex yang langsung memeluk Anita.

" iya nih, tugas aku numpuk. Yang lain aku suruh istirahat dulu, soalnya mereka semua udah lembur sejak semalam. " jawab Alex.

" Aduh, kasihan. Ya udah aku temenin mau gak? sekalian aku juga udah bawa camilan, sengaja pengen makan berdua sama kamu. " kata Anita.

" Ya, sayang banget aku udah makan tadi bareng anak-anak. Aku nemenin kamu makan aja ya sambil ngerjain tugas. " kata Alex

" Hmm, okey. "

Anita yang menemani Alex merasa ada sedikit perubahan pada dirinya di hari itu, biasanya Alex paling malas untuk menyelesaikan tugasnya kalau sendirian pasti anak-anak dipaksa untuk membantu. 'ah, mungkin saja moodnya dia sedang bagus, jadi dia mau nyelesaiin tugasnya. Tapi, apa yang membuat moodnya dia jadi bagus? ah sudahlah, aku tak perduli '

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!