Selamat datang dikarya baru saya.
Jangan lupa terus mendukung karya saya dengan like,komen,gift, vote dan tambahkan di favorit nya ya...
Terima kasih...
Happy Reading
***********
Terlihat jari yang indah itu terus menggeserkan jarinya di sebuah benda yang berada di tangannya.Terkadang terlihat senyuman yang indah menghiasi bibir seksinya itu.
Namun tak lama dia mengalihkan pandangannya ke pintu yang terdengar seperti ada orang yang masuk,setelah dia melihatnya dia pun mengalihkan lagi pandangannya ke benda ditangannya itu.
"Ada apa wa." Tanya nya tanpa melihat lagi orang yang masuk ke ruangannya itu.
"Tamu kita sudah datang nona."
"Oh... Silahkan suruh masuk."eva pun meletakkan handphone nya saat salwa asistennya itu mengatakan kalau tamu yang ingin tadi datang telah tiba.
" Selamat siang nona eva."sapa pria yang baru masuk itu dan memajukan tangannya untuk berjabat dengan eva.
"Selamat siang." Jawab eva dan meraih tangan pria tersebut untuk membalas jabatan tangannya.
"Sudah lama sekali." ucap abstrak pria itu ke eva,tapi eva mengerti maksud dari ucapan itu.
"Iya... silahkan duduk." Jawab eva hanya memasang wajah biasa-biasa saja seakan sudah sering melihat wajah didepannya itu.
"Bagaimana kabarmu." Tanya pria itu sekedar basa basi karena mereka memang telah lama tidak bertemu.
"Seperti yang kamu kau lihat,aku baik-baik saja."jawab eva dengan masih wajah biasa saja,tidak menanggapi basa basi pria didepannya itu.
" Masih sama seperti dulu."ucap pria itu lagi.
"Apa kita bisa mulai rapat ini?" tanya eva tanpa mau basa basi lagi,karena dia sudah terlalu malas kalau harus membahas masa lalu mereka.
"ya sudah baiklah." akhirnya pria itu pun memberikan proposal kerja sama mereka ke eva dan eva menerimanya.
"Baiklah besok kau datang lagi ke kantor ini dan kami akan mengadakan pertemuan dengan semua staff disini untuk membahas proposal yang kamu berikan ini,dan sebaiknya kamu menyiapkan untuk presentasi besok." Ucap eva setelah melihat isi dari proposal yang diberikan pria itu.
"Aku harap kerja sama ini tidak memasukkan masalah internal kita." kata pria itu.
"kamu tenang saja karena aku profesional dalam pekerjaan ini."
"Baiklah...kalau begitu kami permisi dulu."pamit pria itu dengan eva.
Setelah kepergian pria itu eva lantas mengambil handphonenya lagi untuk melanjutkan bacaannya tadi,sedangkan asistennya yang tadi mengantarkan tamunya kini masuk lagi ke ruangan eva.
" Apa yang kau baca sehingga selalu memegang handphone."
"Aku sedang membaca novel dan ceritanya ini sangat bagus." Ucap eva tanpa memandang ke salwa.
Salwa adalah asisten eva dan sekaligus sahabatnya,mereka telah berteman cukup lama dari saat mereka masuk kuliah dulu,jadi kalau mereka hanya tinggal berdua salwa memanggil nama dengan eva karna itu permintaan eva sendiri.
"apa kau tak ingin mengerjakan yang ada di depanmu itu,jika kau biarkan itu bakalan tambah menumpuk dan pekerjaan lainnya akan tertunda."salwa mengingatkan eva kalau kertas yang menumpuk didepannya itu harus dikerjakan sekarang dari pada dia hanya membaca novel dan menelantarkan pekerjaannya.
" hm...baiklah,aku kerjakan sekarang."ucap eva dan meletakkan kembali handphone nya diatas mejanya,dia pun mulai mengerjakan kertas yang ada didepannya itu bersama salwa.
Nama :Eva Jackson
Anak ke :Ke apaan,dia anak tunggal kali...
Ortu :Brian Jackson dan Aliya Jackson
Nama :Salwa marcello
Anak ke:2 dari dua bersaudara
Kakak :jeremi marcello
Ortu :jims marcello dan prita marcello
"Wa...bagaimana kalau aku menjadi sugar mommy?"tanya eva tiba-tiba teringat dengan bacaannya tadi tentang sugar daddy,padahal mereka masih mengerjakan pekerjaan mereka yang sempat tertunda itu.
Salwa yang mendengarnya pun mengalihkan pandangannya ke eva kart menurut nya ucapan kali ini bisa dibilang gila.
" apa maksudmu."
"Maksudku sudah jelaskan,masak kau tak mengerti."
"aku mengerti tapi maksudku kenapa kau ingin menjadi sudar mommy."
"Ya gak papa...aku hanya merasa ingin saja melihat pria dibawah perintahku."
"Aku belum pernah mendengar sudar mommy,tapi kalau tante kesepian aku sering mendengarnya." ucap Salwa dengan sambil tertawa mendengar keinginan aneh eva.
"ck...aku serius,aku juga tidak setua itu ya di bilang tante hanya saja kalau dibilang sugar mommy itu keren aja rasanya,dan lagian aku juga bukan sekedar ingin mengendalikannya tapi juga sekalian membantunya."
"apalagi maksudmu ini."
"ckkk...aku ingin kau carikan aku cowok yang lagi membutuhkan uang dan bersedia menjadikan aku sugar mommy nya,tapi kau jangan memberitahukan aku siapa dan jangan perlihatkan wajahku.
" tapi va,apa kau tidak apa-apa menyerahkan keperawananmu dengan mereka."eva langsung terdiam mendengar pertanyaan itu dan dia pun mengalihkan pandangannya keluar jendela
"aku tidak apa-apa dari pada harus menyerahkan kepada pria brengsek itu." ucap eva dengan melihat kearah luar jendela memandang banyaknya bangunan yang tersusun tidak rapi dari atas sana.
"tapi bagaimana kalau orang tua dan tunanganmu tau va." Salwa berusaha mengingatkan eva apa yang akan diterimanya kalau mereka tau kalau eva memiliki simpanan seperti itu.
"makanya kau bantu aku menyembunyikannya...aku tak mau ya tunangan sama si brengsek itu,aku jijik dengannya,ya walaupun aku hampir sama aja dengan dia." ucap eva sambil cengengesan.
"huhhh...baiklah,kau ingin yang bagaimana?" tanya Salwa karna dia tidak bisa lagi menghalangi keinginan eva yang selama ini tidak bisa dibantah keinginannya.
"hmm...aku ingin anak kuliahan."
"Hahhhh..."mulut Salwa terbuka saat mendengar keinginan eva.
"apa kau tidak salah,mau cari yang muda."
"Lah memangnya kenapa,kan kalau jadi sugar baby itu memang lebih muda dari sugar mommy nya."
"Astaga... " Salwa mengangkat tangannya tak sanggup lagi mendengar keinginan orang gila didepannya ini.
"Ahh sudahlah nanti ku pikirkan,sebaiknya kita selesaikan ini dan cepat pulang,kepalaku sudah sakit mendengat permintaan aneh kau itu."Salwa mengomel karena mereka bukannya menyelesaikan kerjaan mereka malah menunda dengan pembahasan yang menurutnya gila.sedangkan eva hanya cengengesan melihat reaksi Salwa yang dibuatnya pening,dan mereka pun melanjutkan kerja mereka dan tak lama mereka memutuskan untuk pulang ke apartemen mereka karna hari telah sore.
Berbeda ditempat lain,seorang laki-laki tampak sedang berdiri di halte bus seperti nya menunggu bus untuk datang,dan saat itu dia terlihat memikirkan sesuatu yang membuat wajahnya tampak murung,dia tengah berdiri dengan kedua temannya yang mendengarkan ceritanya hari ini.
"aku harus bagaimana lagi biar dapat uang untuk mamaku ya,mana besok mamaku akan dioperasi." ucapnya bercerita dengan sahabatnya itu.
"hm...aku ada simpanan sedikit tapi kayaknya tidak cukup untuk membantumu ger." ucap jhon kepada sahabat nya itu.
"apalagi aku ger,uang kos ku saja belum dikirim orang tuaku."kata iban menimpali ucapan jhon.
Gerry pun menghela nafasnya dengan kasar,"aku ngerti kok,lagian aku cuman mau cerita bukan mau pinjam uang kalian."sungutnya.
" hehehe kirain,biasakan gitu."kata iban sambil cengengesan dan jhon pun memukul bahunya karna menurutnya mulut iban ini tidak bisa direm.
"ya udahlah kalian pulang aja dulu,aku masih ingin jalan mana tau ketemu pekerjaan."
"yak dia kira ketemu pekerjaan kayak ketemu orang aja dibawa jalan bakalan ketemu." ujar iban lagi dan lagi-lagi bahunya dipukul jhon.
"ini mulut lemes banget."kata jhon,sedangkan gerry hanya tertawa melihat kedua sahabatnya itu,dia sudah terbiasa dengan ucapan iban yang memang bikin sakit hati orang kalau tak terbiasa.
" namanya juga usaha ban,dari pada nunggu kau kasi uang ke aku,bisa hancur ladang mamakmu."kata gerry membalas ucapan iban dengan candaan.
"wah lu nyumpahin ladang mak aku hancur ya,ku kasi tau juga kau mamakku."Gerry dan jhon hanya mentertawakan iban.
Tak lama bis pun datang dan mereka berpisah disana karna iban naik ke bis dan jhon naik ke motornya,sedangkan gerry ingin melangkah ingin cari pekerjaan ya walaupun sekarang waktu sudah menunjukkan jam setengah empat sore.
" ikut aku aja ger dari pada jalan kaki."tawar jhon saat gerry ingin melangkah pergi.
"kalau aku ikut kau yang ada aku tidak dapat pekerjaan malah kau bawa aku pulang kerumahmu." jhon hanya tertawa mendengar ucapan gerry dan dia pun pamit untuk pergi duluan,sedangkan gerry terus berjalan karna motornya tadi sedang ada di bengkel,selajur mengambil motornya dia ingin melihat-lihat mana tau ada lowongan pekerjaan untuknya yang masih kuliah itu.
Sampai dia ke bengkel motornya dia masih juga belum melihat ada lowongan pekerjaan didepan ruko-ruko yang dia lewati,dia pun mengambil motornya dan membawanya setelah membayar upah perbaikannya.
"hais...mau cari dimana lagi pekerjaan."tak lama dia bergumam dia melihat seorang wanita sedang di jambret,dia pun berlari untuk mengejar penjambret itu.
" tolong saya...tas saya diambil orang itu."ucap wanita itu saat gerry didepannya,gerry yang mendengarnya pun tanpa bertanya apa-apa lagi mengejar penjambret itu.
Bugh...
Jangan lupa sajen nya,dan like komen
Terus ikuti novelku ya...
Love you all..
Happy reading..
...****************...
Eva yang saat itu masih didalam mobil karena takut melihat Salwa dijambret orang,dia pun melihat sosok yang ingin menolong Salwa tadi.
"tampan..." gumamnya
Bugh...
Gerry berhasil mengejar pria itu dan menendangnya saat sudah dekat.
"serahkan tas itu." ucap gerry.
"kalau kau mau tas ini,coba ambil sendiri." ucap orang itu dengan mengeluarkan pisau lipat didalam kantong nya.
tanpa babibu gerry langsung berlari kedepan ingin menghajar orang itu,tak butuh lama orang itu sudah tersungkur karna gerry melawannya habis-habisan,gerry pun mengambil tas itu dan ingin mengembalikan nya ke wanita tadi.
saat gerry tiba di dekat mobil wanita tadi gerry pun menyerahkan tas itu.
"Ini nona."
"Oh terima kasih,kalau tidak ketemu aku tak tau harus mengatakan apa sama bos ku."
"oh ya... apa kau tidak apa-apa,bagaimana kalau kubawa ke rumah sakit." tanya Salwa karna melihat gerry juga terluka karna terkena sedikit pisau milik pria tadi.
"oh tidak apa-apa,ini hanya luka kecil,baiklah saya permisi dulu." pamit gerry ingin meninggalkan Salwa tapi kaki nya terhenti saat Salwa memanggilnya kembali karna tadi eva sempat meminta ke Salwa kalau dia ingin pria itu jadi sugar baby nya.
"ada apa?"tanya gerry saat Salwa sudah ada didekatnya.
" ini untuk kamu."ucap Salwa seraya menyerahkan beberapa lembar uang merah ke gerry.
"Apa maksudnya ini." tanya gerry merasa tersinggung.
"oh jangan tersinggung,aku hanya ingin memberi sebagai ucapan terima kasih."
"aku tak mau." gerry langsung menjawab dan akan melangkah pergi lagi tapi lagi-lagi langkahnya terhenti.
"bagaiman dengan kartu nama saya,jika kamu ingin cari pekerjaan kamu bisa menghubungi saya." tawar Salwa lagi,dia harus bisa mendapatkan pria yang diinginkan eva ini.
"sialan kau va,aku harus membujuk orang ini,mana orang nya sok jual mahal lagi." batin Salwa mengutuk sahabatnya itu.
"tidak apa-apa,aku ikhlas menolong anda." ucap gerry lagi.
karna Salwa kesal mendengar ucapan pria ini dia pun mengambil tangan oria itu lalu meletakkan kartu namanya ditangan gerry.
"ini... terserah mau kamu apakan,jika kamu butuh hubungi saja." setelah memberi kartu itu Salwa pun menyeberangi jalan lagi untuk pergi ke mobilnya.
Brak...
"Kamu puas nona muda." tanya Salwa dengan raut wajah jengkel karna menuruti perintah sahabatnya itu,sedangkan eva masih senyum-senyum memperhatikan gerry dari balik kaca jendela mobilnya.
"Kita berangkat."ucapnya setelah mengalihkan pandangannya ke salwa.
Salwa pun menghidupkan mobilnya dan pergi dari tempat itu untuk kembali ke apartemen mereka dengan dengan raut wajah yang masih kesal.
mereka berdua memang tinggal di apartemen,tapi lain ruangan,karna mereka tak mau kehidupan pribadi mereka di campur aduk saat tinggal bersama makanya mereka memutuskan berlain tempat, ya walaupun masih sebelahan ruangan apartemen,mereka tinggal di apartemen semenjak telah lulus dari kuliah mereka dan mulai masuk ke kantor milik orang tua eva.
Nama :Gerry
Anak semata wayang dari bunda aisyah,sedangkan ayahnya dia tidak tau dan bundanya juga tidak mau memberitahukan apa-apa tentang ayahnya,yang jelas dia yakin kalau ayahnya seorang bule karna wajahnya tidak mirip dengan orang Indonesia.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!