NovelToon NovelToon

Terjebak Cinta Segitiga

BAB 1

Hari itu Airis Heni Setia Dewi sangat terkejut kala melihat sosok lelaki yang kini berdiri di depannya, hanya beberapa senti saja. Lelaki tampan itu adalah Kelvin Arya Santosa yang setahun lalu putus dengannya karena ia tak sengaja ketahuan sedang berduaan dengan Ratna di dalam mobilnya.Jangan tanya perasaannya kala itu, ia sangat kesal, sedih, dan sakit hati pada lelaki tampan dan rupawan itu.

"kamu......??????" Ucap Aris tak mampu menutupi keterkejutannya.

"Ia, kenapa ini gua! kaget Lo?" tanya balik Kelvin pada Airis yang terlihat tak percaya melihat dirinya setelah setahun menghilang dari radar peredaran galaksi Bima sakti.

"Iya lah, gua kaget. Ngapain juga harus elo yang dikirim ke Jepang sama gua. Emang gak ada kandidat lain dari perusahan kakak sepupu gua selain elo?" tanya balik Airis jutek saja.

gadis itu tentu saja tahu alasan kenapa Kelvin yang di pilih oleh Rangga. Tak lain dan tak bukan pasti karena prestasinya yang cukup baik di perusahan kakak sepupunya itu. by the way on the way busway, Kelvin adalah salah satu lulusan terbaik kampus pelita, dimana dulu mereka berkuliah di jurusan teknik informatika bersama.

"Tanya sendiri sana sama CEO-nya, kalau gua tahu bakal ke Jepang sama elo. Udah pasti gua tadi mandi kembang tujuh rupa, biar gak sial ketemu sama elo." jawab Kelvin tak mau kalah.

Kelvin sejujurnya sama sekali belum bisa move on dari Airis si gadis cantik jelita itu. tapi ia cukup sadar diri karena setahun putus, bukan hal mustahil bagi Airis untuk mendapatkan pria lain yang jauh lebih sempurna dari dirinya, walaupun kemarin Rangga suami kakak tirinya mengatakan Airis masih jomblowati tingkat internasional tapi Kelvin sama sekali tak percaya.

"Enak aja Lo, emang Lo pikir gua dedemit. segitunya la elo. Dasar cowok tukang selingkuh." umpat Airis kesal sendiri.

Lagi dan lagi, benar bukan dugaan Kelvin pasti Airis masih terus mengira kalau dirinya berselingkuh dengan Hana waktu itu.

"Dasar cewek, tak mau mendengar penjelas tapi ngejudge. Ngeselin banget memang." batin Kelvin

Faris sendiri yang merupakan asisten dari Rangga kakak sepupu Airis, sekaligus suami dari kakak tiri Kelvin hanya tersenyum dan terus memperhatikan Airis yang terlihat begitu cantik dan menawan. Tubuhnya langsing dan aduhai bak gitar spanyol, wajahnya oriental Indonesia asli, dengan kulit putih bersih, membuat jantungnya seketika tidak aman.

Deg

"Dia udah punya pacar belum ya? apa gua modus aja ya minta nomor telponnya. biar bisa memantu dia saat di Jepang?" batin Kelvin dengan siasatnya untuk modus pada Airis.

Faris yang sedari tadi hanya diam akhirnya angkat bicara setelah melihat perdebatan keduanya.

"Kalian saling kenal?" tanya Faris penasaran.

"Iya, dulu kami satu jurusan." jawab Airis seirus. Bahkan bukan hanya kenal lagi tapi mereka dulu adalah mantan pacar. apa bagusnya coba mantan pacar? tidak ada yang bisa di banggakan sama sekali. kecuali mantan presiden nah baru ia bisa jumawa pada Faris.

"Oh begitu. Airis sama minta nomor ponsel kamu ya untuk memantau kondisi disana!" ujarnya mulai modus pada Airis. Ia menyerahkan ponselnya pada Airis, dan Airis menerimanya dengan senang hati.

tanpa banyak bertanya dan berkomentar Airis langsung memberikan nomor ponselnya pada Faris dengan suka cita.

"Terima kasih." jawab Faris ketika Airis mengembalikan ponselnya.

"Kalian hati - hati ya. Jangan banyak berdebat, nanti otak kalian konslet. Dan tidak lucu jika kalian ketinggalan pesawat." Gumam Faris mencoba melucu, tapi sama sekali tak lucu malah garing dan krik krik bak suara jangkrik.

Setelah itu Faris pamit undur diri dan membiarkan keduanya untuk boarding terlebih dahulu sebelum naik ke dalam pesawat.

"Sini aku bawain kopernya!" Intrupsi Kelvin pada Airis. Ia kasihan karena kelihatannya Airis kesusahan membawa kopernya yang sangat besar itu. Entah apa isinya? mungkin skin care dan peralatan wanita lainnya yang mendominasi.

"Gak usah sok baik, image lo udah jelek di otak gua. sekali tukang selingkuh ya tukang selingkuh." jawab Airis ketus. Masih terus menghakimi Kelvin dengan kejadian di masa lalu yang bahkan tak pernah Kelvin lakukan.

Ia dulu satu mobil dengan Ratna hanya karena ingin menolong Ratna yang pingsan di jalan. Tapi sayangnya Airis salah paham dan langsung memutuskan hubungan mereka, dan menghilang sebelum ia sempat menjelaskan. Tapi memberi penjelasan sama saja tak akan ada artinya karena Airis sangat membencinya.

"Terserah Lo, gua gak peduli." jawab Kelvin datar saja. bersikap cuek saja seolah tak terjadi apa - apa. Tanpa nego ia langsung mengambil koper Airis dan menyeret koper itu bersama dengan kopernya.

Tak ada tanggapan apapun dari Airis, ia hanya melonggo tak percaya. Kelvin memang masih sama sepertinya dulu selalu memaksa.

"Gua bisa sendiri." Gumam Airis lirih tapi masih bisa terdengar oleh Kelvin.

Kelvin tak menjawab malah melajukan langkahnya. Apalagi suara customer service yang menginformasikan kalau pesawat tujuan Jepang akan segera take off.

"Oke, gua anggap Lo jongos gua hari ini!" ujar Airis tepat di sebelah Kelvin.

"Terserah elo, gua gak peduli Bambang." jawab Kelvin akhirnya.

Airis melihat tingkat Kelvin yang menyebalkan itu hanya bisa terus mengumpat dalam hati. Siapa coba yang tidak kesal dengan cowok macam kelvin. Sok care tapi ngeselin. padahal kalau di pikir - pikir Airis bahkan lebih menyebalkan dari sikap yang di tunjukan oleh Kelvin.

Setelah itu Kelvin dan Airis nampak diam dengan pikiran dan asumsi masing - masing. Tak ada yang mencoba memecahkan keheningan walaupun bisa saja itu terjadi jika sala satu di antara mereka mengalah. Sayangnya ego mereka cukup tinggi dan hati mereka keras bak batu, tak bisa runtuhkan begitu saja hanya dengan kalimat cinta tanda masih ada rasa di hati keduanya

kini keduanya sedang menaiki tangga menuju pesawat. Airis yang grusa - grusu karena malas dengan kelvin high heels nya tiba - tiba tersangkut dan membuat ia hampir jatuh. Untung saja dewa penyelamat bernama Kelvin itu siap siaga di belakangnya dan menangkap tubuh mungil.

Netra mereka saling bertemu dan bersitatap cukup lama. Terlihat begitu banyak kerinduan yang dirasakan keduanya. Tapi lagi - lagi gengsi mereka setinggi langit sampai - sampai menyiksa diri.

Keduanya lalu tersadar dan saling melepaskan diri.

"Dasar modus" cibir Airis, lalu berjalan lagi naik ke atas pesawat.

"Dasar cewek gak tahu terimakasih. Sudah di tolongin malah ngatain." jawab Kelvin tak mau tinggal diam.

"Gua gak minta buat elo tolongin gua." jawab Airis. Ia terus menjawab padahal jika Kelvin ya menolongnya mungkin ia sudah terluka.

Kelvin kini yang memilih diam, otaknya masih waras tentu ia tak mau meladeni Airis yang super ngesilin itu kepadanya.

Sesampainya di pesawat keduanya lalu duduk berdampingan. Lagi - lagi Airis memprotes keadaan.

"Harus banget gitu ya, gua duduk berdampingan sama elo? kalau boleh milih mending gua duduk sama aki - aki dari pada duduk sama elo!" tanya Airis pada Kelvin uang telihat santai saja sedari tadi. Tak terlihat marah sama sekali.

"Ya sana pindah, tukeran sama orang yang mau, kalau gak ada yang mau lo mending sana jadi co-pilot. kalau gak boleh juga lo bisa duduk di bawah lesehan kaya suster ngesot." jawab Kelvin pedas.

Bab 2

Kelvin dan Airis kini sudah berada di apartemen yang di siapkan oleh perusahaan terbesar d Tokyo, Jepang itu. Keduanya sama sekali tak menyangka akan satu rumah, satu atap, dan satu tempat. Gagal sudah perjuangan move on Airis selama setahun ini. Tapi belum tentu juga gagal, kan ada Faris yang bahkan sudah langsung menanyakan kabarnya ketika ia sampai di negeri sakura itu.

Semantara Kelvin jangan dia tanya, ia memang gagal move on bahkan masih tak menyangka putus dengan Airis setelah 3 tahun berpacaran.

"Lo jangan pernah coba - coba modus dan masuk ke kamar gua." Ucap Airis galak.

"Bawel Lo, sok cantik banget deh Lo. Ge - er." Balas Kelvin kesal sendiri. Setelah membalas ucapan Airis yang dengan nada ketus ia langsung sibuk sendiri di kamarnya. Tapi sayangnya Kelvin malah sibuk melamun, dan membayangkan kebersamaannya dengan Airis beberapa tahun yang lalu.

"Andai, kamu gak pernah salah paham? dan kita gak putus? pasti moment seperti ini akan sangat membahagiakan." batin Kelvin, perasaannya kini benar - benar tak karuan. Rasanya benar - benar nano - nano.

Sementara itu dikamarnya Airis malah sibuk video call-an dengan Faris, bukan karena ia sudah terjerat pesona Faris. Tapi karena ia memang butuh teman bicara. Anggap saja Faris tempat ia curhat kali ini.

Bukan hanya dalam hitungan menit mereka melakukan video call, tapi dalam hitungan jam bahkan sampai larut malam. Hanya membahas hal receh dan sama sekali tak penting. Oke, sekarang mungkin tak penting, tapi bisa jadi nanti penting.

"Ris, udah ya video call nya. gua capek. butuh makan butuh istirahat, butuh bernafas." ucap Airis nampak kelelahan setelah menempuh perjalanan kurang lebih 7 jam via jalur udara.

"Emang kamu dari tadi gak bernafas?" Tanya Faris sembari terkekeh sendiri.

"Ya bernafas lah." jawabnya singkat.

"Kirain, kalau lo butuh nafas buatan, gua siap loh ngasih nafas buatan ke elo. Dengan suka rela malahan." balas Faris sembari tertawa jahil. Ia sengaja menggoda Airis karena ia menyadari telah merasakan getaran yang berbeda saat bersama gadis itu. Bahkan mengingatnya saja sudah mampu membuatnya berbunga - bunga.

"Lo pikir gua kelelep apa?" tanya balik Airis nampak tersenyum saja.

"Enggak, tapi gua yang kelelep cinta Lo." jawab Faris yang sontak membuat wajah Airis merah padam.

"Cie, salting." goda Faris lagi, ia dengan jelas dapat melihat wajah Airis di ponselnya bak kepiting rebus.

"Mending udah ya, sebelum otak elo makin geser. Rumah Sakit Jiwa jauh Ris, gua gak bisa nganter." balas Airis lalu tertawa.

"Ya udah good night sweety. jaga diri baik - baik. Bos Rangga ngajakin aku loh ke Jepang 2 Minggu lagi, jadi kita bisa ketemu." ujarnya bercerita.

"Iya, see you." jawab Airis datar saja.

Tak lama setelah itu panggilan video call itu terputus begitu saja. Airis jujur tak merasakan apa - apa malah teringat dengan Kelvin yang kini berada di sebelah kamarnya.

Airis yang kelaparan mau tidak mau harus keluar dari kamarnya. Ini sudah cukup larut, tapi menurut ia jam 10 malam waktu Jepang masih ada restoran yang buka. Karena dulu waktu ia bersama keluarganya berkunjung ke Jepang masih banyak restoran dan cafe yang buka.

"Vin Lo udah makan?" Tanya Airis serius.

"Sudah." jawabnya datar saja.

Wajah Airis yang tadinya cerah cerita seketika cemberut. "Elo tuh benar - benar gak punya perasaan. Masa gak ngajakin gua pas elo mau makan. Tega Lo Vin." Ungkap Airis mendramatisir.

"Lo siapa gua, pacar juga bukan!" sanggah Kelvin tak mau tahu. Walaupun sejujurnya ia juga tak tega jika Airis harus keluar sendiri. Apalagi ini sudah malam, bisa jadi mangsa om - om hidung belakang Airis.

"Ah tau ah gua kesal sama elo. kenapa harus elo sih yang di kirim ke sini sama gua? Kenapa harus elo coba?" Tanya Airis memprotes keadaan.

"Tanya aja saja sama bos Rangga. Malah nanya gua. Dasar cewek labil, marah - marah mulu kerjaan Lo." jawab Kelvin yang kini sedang sibuk dengan laptopnya.

Karena tak terima dengan ucapan Kelvin Airis memukul Kelvin bahkan Sampai ia terjatuh ke pelukan Kelvin.

Beberapa detik kedua netra anak Adam itu saling menatap dalam diam. Jangan tanya perasaan keduanya. Karena jantung mereka bergetar hebat dan kuat. Ingin rasanya memprotes takdir pada sang kuasa. Tapi sayangnya tidak bisa.

"Lepas Vin, modus deh elo." ujar Airis lalu melepaskan diri dari pelukan kelvin

"Lo kali ya modus. Gua terus yang disalahin." jawabnya datar saja, mencoba tak peduli dengan Airis, yang sepertinya sudah memiliki kekasih dan nama orang lain hatinya.

****

Berbeda halnya dengan Airis dan Kelvin yang sedang bersitegang karena di pertemukan kembali oleh alam, Kinara kini masih terlihat sedih setelah rumah suaminya di datangi oleh Papanya bersama Rifan teman lamanya saat SMA. Memori masa lalu nya kini seolah menunjukan semua potongan - potongan kejadian, bak puzzle berjalan yang mengitari otaknya. Dan mirisnya, keluarganya lah yang membuat ia harus hidup di liputi rasa trauma yang mendalam.

Bukan hanya itu yang membaut Kinara kepikiran. Ucapan Rifan yang mengatai dirinya anak durhaka, selalu mencambuk habis hatinya. Siapa yang seharusnya dia anggap durhaka? dirinya? atau sang papa yang dengan tega menelantarkan dirinya?.

"Sayang, udah ya. Jangan nangis terus. Aku janji bulan depan kita ke raja empat. Katanya pengen kesana!" Ujar Rangga mencoba menghibur.

Tanpa suara Kinara hanya menganguk saja. Ia tak menyangka ternyata jika di pertemukan kembali dengan papanya, akan membuat traumanya kembali muncul di permukaan. apa kabar dirinya jika ia dipertemukan dengan dengan mama tirinya? Yang notabennya adalah tokoh utama antagonis yang membuat dirinya hidup dalam penderitaan.

"Mas, aku gak mau kemana - mana dulu. Aku mau tenangin diri. Aku akan memaafkan papa jika memang hatiku sudah siap menyambut nya kembali, itu juga kalau ia benar - benar sudah berubah." jawabnya sembari menangis tersendu.

"Iya, pokoknya kamu gak boleh sedih lagi. Aku janji akan lindungi kamu. Sekarang kamu makan ya? Kamu pengen makan apa?" tanya Rangga perhatian. Ia tak akan membiarkan istrinya di ganggu oleh siapapun, karena ia adalah yang paling berarti dalam hidupnya selain mama dan adiknya.

Bahkan dengan adanya kejadian ini. Rangga semakin yakin untuk membawa Papa dan Mama tiri Kinara mengakui kesalahan mereka di masa lalu yang telah menyiksa fisik dan psikis istrinya. Bahkan berujung trauma seperti ini.

"Mas, tadi kata Rifan kamu pindahin Kelvin kemana?" tanya Kinara penasaran. Bagaimana tia tidak penasaran setengah mati, bahkan suaminya sama sekali tak bercerita kepada dirinya kalau Kelvin di pindahkan. Jangan bilang ia sengaja membuat Kelvin pergi jauh agar mama tirinya tak bisa menemuinya lagi? tapi entahlah hanya Rangga sang suami tercintanya yang tahu jawabannya.

Rangga nampak diam beberapa saat, ia malah kini takut istrinya akan marah kalau tahu Kelvin ia pindah tugaskan ke Jepang. Apalagi ia sengaja tak meminta pendapatnya terlebih dahulu.

"Hmm... Kelvin aku tugaskan buat pelatihan di Tokyo Software Inc Sayang, minimal tiga bulan. Bisa lebih kalau nantinya hasilnya kurang memuaskan menurutku." ujar Rangga nampak sedikit ragu untuk berkata.

"Apa Mas? berarti sekarang Kelvin di Jepang?" Tanya balik Kinara masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

BAB 3

"Apa Mas? berarti sekarang Kelvin di Jepang?" Tanya balik Kinara masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

"Iya, sayang. Kalau kamu berpikir aku bakal buat Kelvin jauh dari mamanya itu gak salah. Tapi alasan terbesar ku memindahkan Kelvin adalah agar ia berkembang. Dia potensial. sama seperti Airis adik sepupuku itu." jawab Rangga. Masuk di logika, ia tak mungkin asal menaruh orang di perusahan internasional Karena nama baiknya yang nantinya akan di pertaruhkan.

Untuk masalah keduanya memiliki hubungan sebelumnya, baik Kinara ataupun Rangga sama - sama tidak ada yang tahu karena keduanya sama - sama tinggal di Jepang, dan baru kembali beberapa bulan yang lalu. Itu juga karena mereka sudah menikah, kalau belum pasti mereka masih disana. Dan Rangga juga pasti masih menolak memimpin perusahan milik keluarga Anandito itu.

"Cuman mereka berdua?" Tanya Kinara penasaran. Sebagai wanita ia tentu saja tahu, bagaimana rasanya hanya di tugaskan berdua dengan lelaki, apa tidak akan menggangu konsentrasi keduanya kalau tiba - tiba di antara mereka terjebak rasa yang sulit di definisikan?

"Iya." Jawab Rangga singkat saja. Ia yakin istrinya paham, apa maksud dan tujuannya. Apalagi Kelvin yang merupakan adik tirinya itu juga butuh pekerjaan dan keahlian lebih agar masa depannya terjamin.

"Mas, kamu gak takut apa kalau tiba - tiba mereka jatuh cinta. Terus gimana coba kalau mereka gak konsentrasi dan gagal fokus sama tujuan awal kedatangan mereka kesana?" tanya Kinara. wajahnya kini terlihat serius dari sebelumnya.

"Aku pantau mereka, jatuh cinta kan lumrah. Nah kalau melebihi batas baru itu gak benar!" jawab Rangga tenang aja. Ia akan update informasi terbaru keduanya setiap hari lewat Pak Tamada seseorang yang ia percaya.

"Oh ya sudah, aku gak mau kalau Kelvin sampai bikin masalah." balas kinara nampak terlihat lebih tenang, tapi masih sedikit gusar dan khawatir. Apalagi jika semua orang sudah tahu kalau Kelvin adalah adik tirinya, dan mama tirinya pernah menampar Kelvin sampai wajahnya babak belur. Sungguh rumit memang keluarganya. Papanya dulu membuangnya bak anak tak berguna, mama tirinya sendiri yang menyiksanya lahir batin. Tapi tak hanya pada dirinya tapi juga Kelvin. Tapi yang memuat Kinara heran papanya bahkan selalu membela Kelvin tanpa di minta. Tak seperti dirinya, tak ada yang pernah dapat pembelaan. Bahkan papanya terlihat pasrah saja.

Hari demi hari terus beganti, kini tibalah saatnya Rangga bertemu dengan papa dan mama tiri Kinara. ia sebenarnya malas bertemu dengan mereka, tapi demi kedamaian perasaan calon mama dari anaknya itu. Ia akan melakukannya, walaupun Rangga tahu resiko apa saja yang nanti akan ia temui ketika bersama mereka.

Ia datang tak sedirian bersama Faris asisten pribadinya, serta pengacaranya yang bernama Pak Arjuna.

Seperti dugaan Rangga, Mama tiri Kinara langsung menodong dirinya dengan uang 1 M, katanya sebagai ganti rugi, atas jasanya yang telah membesarkan istrinya. Sungguh mata duitan.

Hal lain tenyata di tunjukan oleh papa Kinara, ia malah meminta di antar ke kantor polisi, untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya yang telah menyetujui istri keduanya yang tak lain adalah Mama tiri Kinara saat hendak membuat Mama Kinara meninggal di tempat karena di tabrak mobil.

"Saya akan mempertanggung jawabkan perbuatan saya. Saya titip Kinara dan Kelvin keduanya bukan saudara tiri, sebenarnya mereka sedarah hanya beda Ibu. Saya percaya sama kamu." Ujar lelaki itu dengan wajah sendu. Ia terlihat menitihkan air mata.

Rangga hanya menganguk singkat, masih tak percaya dengan apa yang ia dengar. Dua fakta kini terungkap jelas di telinganya. Kelvin adalah Adik Kinara sedarah tapi beda ibu, dan Papa kandung dan Mama tiri Kinara adalah otak di balik kecelakaan yang menewaskan Mama kandung Kinara. Sungguh kejam dan biadab.

Rangga tak mengantarkan lelaki paruh baya itu ke kantor polisi. Hanya Faris dan rekaman suara yang tadi sempat ia lakukan saat bersama keduanya menjadi bukti nyata dan akurat untuk menjerat keduanya. Mungkin akan ada kendala dalam penangkapan mama tiri Kinara, apalagi dia kini bersembunyi entah dimana.

"Faris terima kasih, kerja bagus." puji Rangga pada Faris yang memang cerdas mengatur siasat.

Setelah itu Rangga pulang dengan perasan lebih tenang dari sebelumnya. Tapi ia kini binggung menjelaskan semuanya pada istrinya.

"Ya Allah, apa reaksi Kinara kalau tahu papanya di penjara? dan apa reaksinya juga

kalau tahu Kelvin adiknya sedarah tapi beda ibu?" gumam Rangga pelan, saat melakukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumahnya.

****

Di Negara Jepang, tepatnya di kota Tokyo Airis dan Kelvin nampak sudah terbiasa dengan rutinitas harian mereka, Kerja - Pulang, Kerja - Pulang, bahkan keduanya kini sudah sedikit bisa bahasa Jepang, berkat tutor yang disediakan oleh perusahan tempat mereka sekarang bekerja.

Di Jepang, lebih banyak menggunakan bahasa asli, jarang sekali menggunakan bahasa Inggris, jadi mau tidak mau Airis dan Kelvin di paksa belajar agar menyesuaikan kondisi disana.

"Vin, elo kenapa sekarang jadi pendiam? biasanya Lo bawel kaya emak - emak komplek?" Tanya Airis, tak ingin peduli tapi nyatanya ia tidak bisa. Semakin diam perasaannya makin tidak enak, galau gegana rasanya.

"Gak usah kepo, bukan urusan Lo." jawab Kelvin sadis.

"Dasar kanebo kering. Di tanya baik - baik malah nyolot. Nyesel lahir batin kenal sama elo." jawabnya lalu beranjak dari tempat duduknya yang bersebelahan dengan tempat duduk Kelvin.

"Lo, mau pulang gak? Direktur aja gak sok sibuk kaya elo Vin. Ini elo malah sok sibuk!" cibir Airis lagi dan lagi. ini bukan yang pertama kalinya bagi Kelvin mendengar ceramah dari Airis, tapi sudah hampir seminggu semenjak mereka bekerja di Tokyo Software Inc perusahan software terbesar di Tokyo.

Di perusahan itu Rangga memiliki saham sekitar 15 %, cukup besar apalagi untuk perusahan berskala internasional. Dimana rata - rata investor lain hanya memiliki 5 - 10 % saham saja. Rangga mendapat prioritas 5% karena dulu mengabdikan diri sebagai manajer HRD selama 7 tahun. Cukup lama, bahkan sangat lama. Makanya mudah saja bagi dirinya untuk memindahkan Airis dan Kelvin ke perusahaan tersebut.

"Diam Ris, ngoceh Mulu kaya burung beo." jawab Kelvin Ketus saja. Ia lalu fokus kembali pada laptopnya.

"Ngatain lagi Lo, lama - lama gua laporin juga lo pada Kedubes Indonesia di Jepang." Balas Airis lalu memilih pergi dari pada makin kesal, dan naik darah sampai ubun - ubun.

"Suka - Suka elo deh. Sana pergi, ganggu aja." usir Kelvin pada Airis yang sudah berjalan menjauh dari mejanya.

Sudah jam 08.00 malam waktu Jepang, tapi Kelvin masih sok sibuk sendiri. Seakan tak ingin beranjak.

"Aku sebenarnya masih sayang, tapi kenapa kesal terus bawaannya ya Allah, kalau di dekat Airis. Sadar Vin, Sadar Vin, dia udah punya pacar." batinnya miris sendiri. Sedih sekali rasanya melihat wanita yang begitu ia cintai setiap malam video call dengan pacarnya. Sedangkan dia sendiri, hanya selalu menjadi pendengar gombalan receh dari pacar Airis itu. Kelvin jadi penasaran siapakah pacar Airis saat ini?

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!