NovelToon NovelToon

Pernikahan Paksa Sang Pewaris

Prolog

Hi semua...

Selamat datang di novel perdana author.

Semoga kalian menikmati novel ini ya.

Jangan lupa, like, komen, favorit juga votenya biar author semakin semangat menulis. Terima kasih.❤

WARNING : Novel ini mengandung lumayan banyak bawang. Semoga baper tapi jangan berjamaah, nanti author susah kasih tissue banyak-banyak.

Yang mau tahu VISUAL, Yuk check it out di bab VISUAL-SPECIAL CAST (Setelah bab 100)

For your information...

Novel ini terdiri dari 2 bagian:

1. Ave dan David (Season 1 sampai epilog)

2. Nami dan Bryan (Mini season 2)

Yang mau tahu kisah sahabat mereka yang satunya lagi (Angel), yuk mampir di novel author satunya lagi yang berjudul Terjerat Cinta Agen Bayaran.

❤ HAPPY READING ❤

Avelia Wrestlin, seorang gadis berusia 22 tahun yang merupakan putri pengusaha kaya raya. Memang orang tuanya tidak sekaya Jeff Bezos ataupun Bill Gates, tapi percayalah bahwa kekayaan mereka cukup untuk menghidupi paling tidak 3 keturunan. Terlahir sebagai anak tunggal membuatnya mendapat kasih sayang penuh dari kedua orang tuanya. Namun hal itu tidak membuatnya menjadi gadis manja yang hanya bisa memamerkan kekayaan orang tuanya. Avelia adalah gadis yang cukup mandiri, sederhana dan juga cerdas. Mungkin benar adanya jika kasih sayang orang tua dan juga didikan yang baik dari keluarga menciptakan kepribadian yang juga baik.

Bukan hanya kepribadian dan kekayaan saja yang menjadi nilai plus bagi Avelia. Ave, begitu orang orang terdekat memanggilnya, juga memiliki wajah rupawan. Hidung mancung, mata bulat dengan bola mata biru dan juga bibir merah muda alaminya pasti akan membuat kaum adam menatap kagum ciptaan Tuhan ini.

Namun semua kelebihan yang dimiliki oleh Ave tak serta merta membuat kisah cintanya bahagia. Ave mencintai seorang pria bernama David pada pandangan pertama. Saat itu Ave masih berusia 20 tahun dan itu adalah tahun keduanya di universitas. Dia masih ingat tanggal 14 Desember, pertemuan pertama  saat pria itu menyumbangkan suaranya untuk suatu acara di kampusnya, universitas Harford.

Dan pada saat itulah, Avelia, gadis cerdas dan selalu realistis berubah menjadi seorang gadis bodoh yang mulai memusatkan dunianya pada seorang David Carlisle. Dia memulai mencari tahu semua hal yang berkaitan dengan David. Cinta pertama memang akan selalu rumit bukan? Dan terkadang menyebabkan orang yang mengalami menjadi budak cinta.

Kurang lebih dua tahun dia mencintai dalam diam dan mengamati sang pujaan hati dari jauh. Sampailah pada puncaknya, Ave yang jarang meminta sesuatu kepada orang tuanya akhirnya dengan nekat meminta kepada mereka untuk menjodohkannya dengan pria itu.Sebut saja dia gadis yang egois karena menginginkan kekasih orang lain. Ya, David sedang mengencani seorang gadis bernama Agatha pada saat itu. Tapi Ave berani bersumpah bahwa gadis itu tidak baik untuk David. Gadis itu hanya memanfaatkan David.

Ayah Avelia, Jack Wrestlin, yang memang berteman dekat dan menjalin hubungan kerja sama dengan ayahnya David dengan senang hati mengabulkan permintaan putri semata wayangnya itu. Dia langsung membicarakan

hal itu dengan ayah David, Mark Carlise. Dan hal ini langsung mendapatkan respon yang baik, bahkan tuan Carlisle langsung menyarankan peresmiaan bergabungnya dua keluarga yang memiliki kekusaan yang cukup dipertimbangkan itu.

David Carlisle, seorang pria 26 tahun yang merupakan penerus dari SM Corp. Anak kedua dari dua bersaudara. Ia memiliki seorang kakak perempuan berusia 30 tahun yang sudah menikah. Berhubung dia adalah putra satu-satunya, jadilah dia kandidat kuat penerus perusahaan jika sang ayah sudah pensiun nantinya.

Wajah tampan dan bentuk

badannya yang proporsional seolah mendukung tampilan CEO muda yang cepat atau lambat akan disandangnya. David adalah seorang alumni universitas Harford. Dia mengemban pendidikan di universitas itu dengan mengambil jurusan bisnis dan managemen. Walaupun bukan dari jurusan seni, tetapi suara emasnya membuat David mendapatkan apresiasi dan undangan untuk mengisi acara tahunan penyambutan mahasiswa baru.

David merupakan pria yg cukup sibuk karena walaupun belum dibebankan tanggung jawab perusahaan secara keseluruhan, dia sudah mulai bekerja di perusahaan sejak dia menyelesaikan studi di usia 22 tahun. Namun walaupun begitu, undangan mengisi acara di universitasnya tidak pernah dia tolak sekali pun. Dan dia tidak tahu bahwa akhirnya undangan itulah yang membawa dia jatuh ke dalam maut. Apalagi kalau bukan perjodohan konyol yang membuatnya ingin memaki dan menyadarkan gadis bernama Avelia itu bahwa David tidak mencintainya. David tidak sudi menikah dengan gadis gila yang diam-diam menguntitnya. Bagaimana bisa ayahnya menyebut bahwa gadis itu manis karena mencintainya dalam diam selama dua tahun?

Namun penolakan David seolah dianggap angin lalu oleh orang tuanya. Orang tuanya memang dari awal tidak pernah menyukai kekasihnya yang bernama Agatha. Ibunya yang memiliki sifat ramah terlihat sangat berbeda jika bersikap di depan gadis itu. Ibu David menjadi dingin, entahlah hanya saja wanita itu tidak menyukai sikap kekasih dari anaknya. Sikap Agatha yang menurut keluarga David terlalu mendominasi yang membuat David terkadang seperti kerbau yang dicocok hidungnya.

“Ayah, aku mohon batalkan perjodohanku. Berapa kali lagi harus kujelaskan bahwa aku tidak mau dijodohkan dengan gadis itu. Aku sudah memiliki Agatha dan aku sangat mencintainya.” Dengan memelas, David berusaha untuk menggoyahkan hati ayahnya. Menatap sang ibu yang duduk di seberangnya, memohon bala bantuan agar sang ibu mau membantunya membatalkan perjodohan itu. Namun yang ditatap hanya mengedikkan bahunya tanda acuh tak acuh.

“Dan berapa kali lagi juga harus kukatakan kalau tidak ada yang namanya pembatalan, Dav. Yang ada pemberkatannya akan semakin dipercepat jika kau terus bertingkah seperti ini.”

Tuan Carlisle menyesap kopinya perlahan setelah  menyelesaikan ucapannya. Matanya menelisik respon yang akan diberikan putranya.

David gusar. Hatinya sangat panas saat ini. Ayahnya yang tiba-tiba memintanya datang ke rumah hanya untuk membicarakan perjodohan lagi dan lagi, juga ibunya yang sama sekali tidak memiliki niat untuk membantu menyelamatkannya. David menarik napas panjang, dia harus lebih berhati-hati dengan perkataannya. Bagaimana pun dia tahu, ayahnya sedang serius dengan apa yang baru dikatakannya.

“Ayah, tidakkah menurut ayah pernikahan harus dilandasi atas dasar cinta?” David berhenti sejenak, ditatapnya ayahnya dengan intens. “Ayah dan ibu menikah atas dasar cinta, begitu pula dengan kakak dan kakak ipar. Jadi tidak bisakah aku juga menikah atas dasar cinta?”

“Dari mana kau tahu kalau kekasihmu yang kau puji itu memang benar tulus mencintaimu? Percayalah, tidak ada orang tua yang ingin menyengsarakan anaknya. Avelia, gadis itu tulus mencintai. Ayah dapat melihat cinta di matanya saat dia menceritakan kepada ayah tentang bagaimana dia mencintaimu selama dua tahun belakangan ini. Kau juga akan mencintainya jika melihat betapa manisnya gadis itu. Jadi, mari kita akhiri pembicaraan ini dengan tenang. Mau tidak mau, setuju tidak setuju, kau harus tetap menikah dengan Avelia. Jika tidak, ayah tidak bisa menjanjikan kau masih bisa hidup dengan apa yang kau miliki sekarang.” Penekanan terdengar jelas di kalimat terakhir ayahnya. David diam. Tidak bisa membalas perkataan ayahnya lagi.

Pernikahan itu tidak bisa terelakkan oleh David. Mau tidak mau dia harus menuruti permintaan final ayahnya, menikahi gadis bernama Avelia. Bisakah kita menyebut itu permintaan? Atau mungkin lebih tepatnya ancaman. Dia tahu ayahnya itu bisa saja dengan teganya mengirim dia ke pelosok dunia atau mungkin membuatnya menjadi gembel. Ayahnya bisa menjadi setega itu jika amarah sudah menguasainya, dan kali ini dia berperang sendiri tanpa ibunya yang memang sepertinya tidak memiliki sedikit pun niat untuk membantunya.

“Baiklah Avelia Wrestlin, terima kasih telah menyeretku masuk ke dalam pernikahan sialan ini. Sekarang akan aku tunjukkan padamu apa resiko yang harus kau tanggung karena telah dengan lancangnya meminta perjodohan ini. Selamat datang di neraka.” David menyeringai sambil menatap gadis berbalut gaun putih yang berdiri beberapa meter di depannya. Gadis itu tidak melihat David, dia sedang mengobrol dengan beberapa temannya setelah sesi memberi ucapan selamat di acara resepsi mereka usai.

Dan begitulah kisah mereka di mulai. Perjodohan yang hanya diinginkan oleh sebelah pihak sedangkan yang satunya lagi bahkan tidak ikhlas untuk menikah. Akankah pada akhirnya si pria  berbalik hati dan mencintai gadis yang sekarang sudah sah menjadi istrinya, atau malah si gadis yang akan mundur dan merelakan pria yang sudah menjadi suaminya?

--- TBC ---

Saksikan kelanjutan kisahnya dan mohon dukungannya untuk author baru ini ya. Terima kasih dan selamat membaca:)

Ch 1 - Tersiksa

Saat mencintaimu begitu menyakitkan bagiku, haruskah aku tetap bertahan atau mulai belajar untuk melepaskanmu?

🌹 Happy Reading 🌹

Lagi, air mata itu hanya bisa mengalir membasahi pipi seorang gadis yang diri terdiam menghadapi kesakitan

yang diterimanya. David, pria yang berstatus sebagai suaminya selama enam bulan belakangan ini, dengan tidak malunya tega mengajak seorang wanita ke apartemen mereka lagi dan sekarang tengah mencumbunya di depan mata istrinya sendiri.

“David...apa yang kalian lakukan?” Suara Ave terdengar begitu bergetar, sekuat tenaga dia menahan sesak di dadanya. Namun gadis yang baru saja memasuki apartemen itu tidak dapat menghentikan desakan air matanya begitu melihat pemandangan menyedihkan yang lagi-lagi disuguhkan suami dan kekasihnya, Agatha.

David yang mendengar suara seseorang yang selama ini tidak pernah mau diakuinya sebagai istrinya, menoleh lalu mendengus kesal. “Cih.. berhentilah mendramatisir keadaan. Bukankah kau sudah sering melihatnya? Dan sekarang kau masih bertanya? Dasar bodoh.”

Agatha yang sedang berada di pangkuan David hanya tersenyum mendengar respon yang diberikan pria itu untuk istrinya. Yah, tersenyum sinis yang lebih tepatnya terlihat seperti meremehkan.

“Tapi David...”

“Diam kau. Jangan coba-coba untuk menggangu aktivitasku atau kau akan merasakan akibatnya.” Belum selesai gadis itu dengan kalimatnya, David telah lebih dulu memotong dan memberikan ultimatum yang membuat gadis itu bungkam seribu bahasa. Dia hanya dapat menundukkan kepalanya sambil berjalan menuju kamar dengan isakan yang terdengar memilukan tetapi sedikit pun tidak dihiraukan oleh kedua manusia yang sedang sibuk memadu kasih.

Menyedihkan,merasa bodoh, merasa kecewa, merasa marah, merasa terkhianati, semua perasaan itu bercampur aduk dan lagi-lagi gadis itu merasakannya hanya karena satu kata,cinta. Dia salah. Dia sangat salah saat dia berpikir David akan mencintainya seiring berjalannya waktu. Dari awal pernikahan mereka memang salah, perjodohan. Alasan klise yang sering kali didengar di kalangan atas demi tujuan-tujuan tertentu. Dan bodohnya, perjodohan itu  dialah yang menginginkannya.

Avelia menarik napasnya dalam. Tidak banyak yang bisa dilakukannya. Dia tidak ingin membebani orang tuanya dengan masalah pernikahan yang mana dia inginkan sendiri sejak awal. Meringkuk di atas ranjangnya adalah satu-satunya hal yang dapat dilakukannya saat ini. Rambutnya berserakan akibat ulah tangannya sendiri yang tanpa henti ditarik kesana-kesini hanya untuk mencoba mengalihkan rasa sakit di hatinya, hidungnya yang memerah, dan pipi mulusnya yang dihiasi oleh air mata yang mulai mengering.

Cklek.. Pintu kamar itu terbuka, menampakkan sesosok pria yang menyebabkan keadaan gadis itu sebegitu menyedihkannya. Dia melirik sekilas, namun kemudian memfokuskan dirinya berjalan ke arah kamar mandi yang terletak di sudut kamar mereka. Ya, mereka. Jika kalian pikir mereka tidur di kamar terpisah, maka kalian salah.

David sendirilah yang langsung memutuskan kalau mereka harus tidur di kamar yang sama. Hanya tidur, karena menyentuh Avelia sedikit pun dia tak berniat. David hanya mengantisipasi agar orang tuanya, terlebih ibunya yang sangat peka dan selalu datang tiba-tiba ke apartemen tidak sampai mendapati mereka pisah ranjang. Dia tak ingin keluarganya curiga apalagi tahu kalau pernikahannya bermasalah, yah walaupun sebenarnya pernikahan itu memang bermasalah dari awal. Tapi dia memutuskan untuk berpura-pura di depan keluarganya dan keluarga Avelia demi kedudukannya di perusahaan dan juga demi ketentraman hidupnya.

Bayangkan kalau keluarganya tahu dia masih menjalin kasih dengan Agatha, bisa saja ayahnya langsung mencoret dia dari daftar keluarga dan membuangnya ke negeri antah berantah.

David berjalan dengan santai keluar dari kamar mandi dengan boxer dan kausnya tanpa sedikit pun melirik ke arah ranjang mereka untuk melihat keadaan Avelia. Dia berjalan menuju lemari pakaian dan memilih kemeja santai dan celana jeans panjang. Mata Avelia mengamati semua gerakan David, merekam semua yang dilakukan pria itu seakan takut pria itu akan menghilang jika dia mengalihkan tatapannya sebentar saja.

“Berhentilah menatapku seperti itu. Kau membuat dirimu sendiri menjadi terlihat lebih bodoh,” ucapnya datar.

Avelia mengalihkan tatapannya setelah mendengar perkataan suaminya itu. Menahan malu dan merutuki dirinya sendiri yang terpergok sedang mengamati David.

“Maaf. Aku tak ada maksud apa-apa.”

“Ah, terserahmulah. Aku tak peduli. Yang perlu kau ingat, jangan coba-coba mengganggu aku dan Agatha. Dan jangan berharap terlalu tinggi kalau aku akan tertarik padamu karena sedikit pun perasaan itu tak ada. Aku pergi. Tak usah sok perhatian dengan menyiapkan makan malam dan menungguku pulang lagi hari ini karena aku akan makan malam di luar bersama Agatha dan pulang terlambat.”

David membanting pintu kamar mereka sebelum pergi bersama kekasihnya, sang pemeran antagonis dalam kehidupan rumah tangga menyedihkan ini. Avelia hanya menatap nanar ke arah pintu yang baru saja dilalui suaminya. Air matanya kembali menetes. Dia tersiksa. Teramat sangat.

Jika diulas kembali, dari awal mereka menikah, tidak pernah sekali pun David memperlakukannya dengan baik. Dia selalu marah, berbicara kasar, dan memandangnya sinis. Sikapnya sangat berbanding terbalik jika sedang bersama dengan Agatha. Avelia seringkali menangkap basah David membawa kekasihnya untuk bermesraan atau

sekedar makan bersama. Namun satu yang pasti, David akan selalu tersenyum bila itu untuk Agatha.

Saat pertama kali Avelia mendapati David membawa kekasihnya ke apartemen mereka, dia terkejut. Tak menyangka jika suaminya ternyata masih memiliki hubungan dengan Agatha. Dengan naifnya , dia berpikir bahwa David akan menyadari bahwa Agatha tidak tulus mencintainya. Ingin rasanya Avelia berteriak dan memberitahu kebenarannya. Tapi dia tidak memiliki bukti apapun. Perkataannya tidak akan mungkin dipercayai oleh David begitu saja.

Avelia bergumam pelan. “Kau seharusnya tahu kalau Agatha memiliki pria lain. Kau bukan satu-satunya untuknya.”

Waktu terus berjalan. Sudah hampir satu jam setelah kepergian David dan Agatha. Kini Avelia mulai merasakan lapar. Perutnya mulai minta untuk diisi. Mengingat perkataan David tadi, Avelia akhirnya memutuskan untuk membuat makan malam untuk dirinya sendiri. Dia tidak perlu memasak dan akhirnya terbuang di tempat sampah karena David hampir selalu pulang larut malam.

Avelia memutuskan untuk memasak nasi goreng saja. Sederhana dan tak butuh waktu lama. Dengan cekatan tangan itu memotong bawang, cabai dan sayur. Tidak sampai lima belas menit, makanannya sudah siap. Seperti biasa, Avelia menghabiskan makan malamnya seorang diri.

Sudah enam bulan pernikahan mereka berjalan, namun belum ada perkembangan apapun dalam hubungan mereka. Yang ada semakin lama malah semakin memburuk. David yang biasanya hanya membawa Agatha satu sampai dua kali sebulan ke apartemen mereka, kini membawa kekasihnya itu tiga sampai empat kali sebulan.

Terkadang, ingin rasanya Avelia menyerah saja atas pernikahannya. Namun mengingat Agatha bukanlah orang yang baik untuk David, dia malah ingin menendang gadis itu menjauh dari kehidupan rumah tangganya. Tapi bagaimana caranya?

--- TBC ---

Ch 2 - Pergi ke Klub Malam

Sedari awal mencintaimu bukanlah hal yang mudah dan melupakanmu bahkan terasa jauh lebih sulit.

🌹 Happy Reading 🌹

David melangkahkan kakinya memasuki restoran yang memiliki desain klasik pilihan Agatha sambil memegang tangan kekasihnya dengan erat. Tak henti-hentinya mereka mengumbar senyum yang membuat beberapa orang menatap dengan tatapan iri.  Mereka memang terlihat cukup serasi. David yang memiliki wajah tampan dan badan proporsional dan Agatha yang merupakan seorang model yang kecantikannya tak perlu diragukan lagi.

Keduanya melangkah ke tempat duduk yang telah dipesan sebelumnya. Kemudian memesan beberapa jenis makanan khas Italia dan wine kepada seorang pelayan wanita yang setelahnya membungkuk hormat lalu berjalan menuju dapur restoran.

“Sayang, kapan kau akan menceraikannya? Lama-lama wanita itu semakin menjengkelkan. Dia sudah mulai berani mengganggu waktu kebersamaan kita.”

“Bersabarlah sedikit lagi,sayang. Kau tahu kan, bagaimana pun 20% saham perusahaan masih atas namanya. Aku harus mendapatkan itu dulu, baru aku akan mengajukan perceraian dan menikahimu.”

“Huh baiklah. Tapi jangan sampai mengingkari janji dan berpaling ke gadis bodoh itu, okay?” Agatha bergelayut manja di lengan David.

“Berpaling? Haha jangan bodoh, sayang. Bagaimana bisa aku berpaling dari kekasihku yang manis ini kepada gadis bodoh yang terobsesi untuk menikah denganku?”

Agatha hanya menundukkan kepalanya sambil tersipu malu. Di mata David, bahkan dia kelihatan berkali-kali lebih cantik dan menarik saat wajahnya merona seperti itu.

Avelia menatap pantulan dirinya di cermin. Mengamati penampilannya sekaligus mempertimbangkan ulang ajakan sahabat-sahabatnya untuk pergi ke klub malam. Dia selalu merasa tidak pantas jika seorang wanita yang sudah memiliki suami pergi ke tempat seperti itu. Tapi kali ini, dia memutuskan untuk ikut dan mencoba menghilangkan beban yang terasa sangat berat dipikirannya.

“Hallo, Angel. Aku sudah selesai. Kalian akan datang kesini untuk menjemputku kan? Aku tak berani pergi ke tempat itu sendirian. Kau kan tau aku tak pernah pergi ke tempat-tempat seperti itu sebelumnya.”

“Kau berubah pikiran sangat cepat, nona? Kupikir kau menolak ajakan kami lagi karena takut pada suamimu itu.”  Angel, salah satu sahabat baiknya terkekeh sekaligus heran karena Avelia  menerima ajakan mereka kali ini. Setelah ajakan beratus kali. Oh ayolah, siapa yang tak heran coba?

“Yaaa.. Kau mengejekku? Aku berubah pikiran. Tidak jadi. Kau merusak moodku yg sudah hancur saja.” Avelia mengerucutkan bibirnya sambil berkomat-kamit tak jelas menanggapi respon sahabatnya itu.

“Ave, kau merajuk?  Ingatlah umurmu, teman. Kau sudah tua, jadi tidak pantas merajuk seperti itu.” Lagi, Angel tertawa di seberang sana membuat Avelia semakin merasa jengkel.

“Aku tidak peduli. Aku mau ganti baju saja dan pergi ke dunia mimpi.”

“Jangan dong. Maaf,oke? Aku hanya bercanda. Kau seperti tidak mengenalku saja. Baiklah kira-kira dua puluh menit lagi kami ke tempatmu. Jangan coba-coba mengganti bajumu atau apa pun  itu.”

Angel memutus panggilannya dan Avelia hanya menggelengkan kepala melihat tingkah sahabatnya. Selalu seenaknya sendiri. Tapi ya bagaimanapun dia sangat menyayangi sahabatnya itu.

Selang beberapa menit kemudian, ponsel Avelia bergetar menandakan adanya pesan masuk.

Turunlah, Ve. Kami sudah di parkiran apartemenmu. 

Pesan dari Angel. Avelia memasukkan ponsel ke dalam tasnya setelah membalas pesan Angel lalu meninggalkan apartemennya. Dia bahkan tak meninggalkan catatan kepada suaminya seperti biasanya saat dia pergi.

Bukankah David akan pulang terlambat? Dan walaupun dia meninggalkan catatan,

bukankah catatan-catatan kecil itu akan berakhir di tempat sampah?

Intinya, apapun yg dilakukan gadis itu, David tidak peduli selama itu tidak merugikan dan merusak citranya.

\=\=\= XXX Night Club \=\=\=

Dentuman musik terdengar memekakkan telinga. Lampu kerlap-kerlip menyilaukan mata. Puluhan manusia sibuk menggerakkan tubuhnya mengikuti irama musik tersebut.

Keempat sahabat, Avelia, Angel, Nami, & Stela baru saja tiba dan memilih duduk di sebuah sofa yg terletak di sudut ruangan. Para gadis itu terlihat menikmati suasana di tempat itu, kecuali satu orang.

“Ave... Kau kami ajak kesini bukan untuk merenung begitu. Minumlah ini. Minuman ini akan membantumu untuk melupakan masalahmu dengan suamimu untuk sejenak.” Nami yang sejak tadi melihat Avelia diam tak berkutik menyodorkan minuman beralkohol kepadanya. Selama ini memang hanya ketiga sahabatnya inilah tempat dia berbagi cerita tentang permasalahan rumah tangganya.

Avelia mengambil gelas itu dan menatapnya dengan tatapan kosong. “Benarkah minuman ini bisa membantuku untuk melupakannya?” Angel dan Stela mengangguk-anggukkan kepala mereka seolah mendukung Avelia untuk meminum cairan itu.

Ketiganya merasa prihatin dengan nasib rumah tangga Avelia. Dan hari ini gadis itu kembali berkeluh kesah tentang perlakuan suaminya di grup whatsapp mereka. Hingga tercetuslah ajakan untuk pergi ke klub malam oleh Stela. Siapa yang menyangka bahwa Avelia akan menyetujui ajakan mereka kali ini.

Avelia memutuskan untuk meminumnya. Sahabatnya tidak mungkin membohonginya kan. Ini pasti akan membantunya untuk melupakan masalah walau hanya sebentar. Mulai diteguknya cairan bening yang entah apa namanya itu. Rasanya sangat aneh, begitu pula dengan aromanya.

Segelas. Dua gelas. Tiga gelas. Avelia tetap meneguknya walaupun lidahnya mulai terasa kelu. Tujuannya hanya satu, melupakan kejadian beberapa jam lalu. Dan benar saja, untuk sejenak dia memang melupakan kejadian beberapa jam yang lalu. Dan yang ada sekarang kepalanya mulai sedikit pusing. Semuanya terlihat berputar-putar dan dia mulai meracau tidak jelas.

“Mengapa kau tidak bisa melihat cintaku? Apa aku yang bodoh karena terlalu mencintaimu? David... kau kejam.”

Dari sekian banyak yang dikatakan, hanya itulah yang dapat didengar oleh ketiga sahabatnya.

“Ave, kau bisa mendengarku? Cukup. Jangan minum lagi. Kau sudah mabuk.” Stela menepuk-nepuk tangan Avelia dengan pelan, mencegahnya untuk meneguk gelas keempat.

Avelia bangkit berdiri dari tempat duduknya, entah apa yang gadis mabuk itu akan lakukan. Avelia  yang kesadarannya mulai menghilang merasakan kepalanya berdenyut semakin menjadi. Tubuhnya limbung, dan tergeletak di lantai. Semuanya gelap.

Apa aku sudah mati?

Pertanyaan konyol yang terlintas di pikiran Avelia sebelum dia sepenuhnya kehilangan kesadaran.

Avelia pingsan dan ketiga sahabatnya mulai panik. Mereka menepuk pipinya tapi gadis itu tidak bergeming. Orang-orang mulai ramai mengelilingi mereka, terutama para pria hidung belang yang mendapatkan pemandangan gratis karena dapat melihat paha mulus Avelia yang terekspos. Tetapi imajinasi liar para pria itu sirna ketika seorang pria muncul dan menutupi kaki Avelia dengan jaket kulitnya.

“Senior? Kak Dimas? Bagaimana kakak bisa ada disini?” Angel yang merupakan teman Avelia sejak sekolah menengah atas tentu saja mengenal Dimas, salah satu senior mereka yang populer saat itu.

“Nanti saja kujelaskan. Umm..Angel,right?” Angel mengangguk cepat.

“Bisa tolong kalian bawakan tasnya? Aku akan membawa dia ke mobilku. Kalian ikuti kami dari belakang ya. Aku tidak tahu dimana gadis ini sekarang tinggal.”

Dimas langsung mengangkat tubuh Avelia dengan kedua tangannya, menggendongnya lalu meninggalkan tempat itu. Ketiga sahabat Avelia  mengikuti di belakang dengan setengah berlari karena langkah kaki pria itu yang cepat.

---TBC---

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!