NovelToon NovelToon

DUDA DI KEJAR GADIS GILA

Preman pasar

Bugh..bugh...bugh....

" Ken lari Ken, ini bagian gue .!" Seorang gadis berteriak meminta temannya yang sedang dikeroyok oleh beberapa preman pasar untuk lari.

" Akhirnya Lo datang juga Vi, gue udah gak sanggup melawan mereka." Remaja bernama Keenan itu bangun dan jalan sempoyongan minggir dari tengah jalan di depan pasar.

Sebenarnya suasana dipasar terlihat ramai tapi orang - orang itu seperti tak ada yang memperdulikan pengeroyokan yang dilakukan oleh beberapa preman kepada pria bertubuh jangkung itu.

Bukan apa-apa mereka hanya tak mau berurusan dengan para preman yang kejam itu jika mereka turut campur ataupun membela remaja itu.

" Sory Bray gue baru pulang kuliah.Lo gak papa kan.Nih bawa tas gue."

" Gila Lo gue babak belur kek gini Lo masih tanya gak papa." protes Keenan.

Gadis itu hanya nyengir,lalu melipat lengan jaketnya sampai kesiku.

" Hei kalian , beraninya sama anak kecil.Sini lawan gue ." Gadis itu menantang lima orang preman yang masih diam disana.

" Siapa yang anak kecil disini ,perasaan gue lebih tua dari Lo ." Protes Keenan.

" Diem Lo." Gadis itu menonyor kepala Keenan.

" Gila Lo."

" Biarin Wek..."

" Hei malah ngobrol, siapa tadi yang mau lawan kita hemm...?" Tanya salah satu preman berperawakan besar dan berambut gondrong.

" Gue kenapa....?"

" Lo mau lawan kita berlima....?"

Kelima preman itu sontak tertawa terbahak-bahak.Bagaimana bisa mereka ditantang sama gadis ingusan itu.

" Kita taruhan kalo Lo menang lo yang berkuasa dipasar ini.Tapi kalau Lo kalah Lo harus rela jadi milik kita ..Gimana....?" Tawar Preman itu.

Takut....?

Ngeri...?

Oh tentu saja tidak.Tak ada kata takut bagi Gadis itu kalau hanya menghadapi lima orang preman pasar.

Dengan mengandalkan kemampuan beladirinya yang diwariskan oleh ayahnya tentu saja dia mampu menghadapi mereka semua.

" Ok..! " Jawabnya enteng.

Gadis itu pun melangkah dengan sangat santai tak ada rasa takut sedikitpun dari dalam dirinya.

Para preman itu langsung mengelilinginya.Dan memasang kuda - kuda siap untuk menyerang.

Serangan serentak yang dilakukan oleh Para preman itu Dengan mudah ditangkisnya.Tangan kaki dan badanya bergerak sangat lincah.

" Bugh...bugh...bugh..." Satu preman terkena tendangan kakinya tepat di mata.Tentu saja preman jangkung itu seketika tumbang karena merasakan perih di matanya dan pandanganya seketika buram.

" 1 "

" 2 "

Hadis itu menghitung dua preman yang sudah tumbang.

Gadis itu berlari dan melompat menendang dua preman sekali Gus.Gadis itu tersenyum miring.

" 3 "

" Empat, semangat tinggal satu lagi." Gadis itu lari secepatnya mungkin dan melompat menuju lapak penjual buah , mengambil serius buah semangka dan mengambil satu buah besar.Satu buah semangka yang besar dia lemparkan ke arah salah satu preman yang masih berdiri tegak memang ke empat kawannya yang sudah tepar di tanah.

" Blugh." lemparan gadis itu tepat mengenai kepalanya hingga preman bertubuh tinggi besar itu terkapar seketika.

" Lima." gadis itu mencomot seiris buah semangka yang di pegangnya sejak tadi.

" Ah segar ..." ucapnya mengusap bibirnya dengan lengan kanannya.

" Makasih bang, ini uangnya ambil saja kembaliannya." Gadis itu berlalu sambil menyerahkan selembar uang kertas lima puluh ribuan.

" Sesuai perjanjian,kalian harus entah dari sini.Dan pasar ini aku yang berkuasa." Teriak gadis itu dihadapan para preman yang entah sejak kapan berkumpul itu.

" Tidak segampang itu gadis kecil.!" Tiba-tiba terdengar suara dari belakang gadis itu.

' Jika kau mau berkuasa disini ,lawan kami ,jatuhkan kami seperti kau menjatuhkan mereka."

Gadis itu menoleh kebelakang,dan apa yang dia lihat....?

Segerombolan pria berpenampilan sama seperti preman yang dia kalahkan tadi.

Jika dihitung jumlah mereka ada sekitar dua puluh orang.

" Oh my God...!" gumam sang gadis sambil melotot.

Sepandai-pandainya dia beladiri tapi jika melawan orang sebanyak itu sendirian apa dia akan mampu.

Gadis itu hanya tersenyum tipis.Takut ...? sebenarnya tidak juga hanya khawatir saja bila terjadi apa - apa dengan wajahnya yang imut itu bagaimana....?

Ingat bukan takut loh hanya khawatir saja.

" Ehm ..Ayo kita mulai." Ucapnya pura - pura berani.Eh...bukankah gadis ini memang berani bukan takut.

" Besar juga nyalimu gadis kecil."

" Cih..kalian saja yang tak tau malu, sudah tau aku hanyalah gadis kecil tapi kalian malah main keroyokan begini."

Akhirnya sepuluh orang maju terlebih dahulu untuk menyerang gadis kecil yang sangat lincah menangkis dan balik menyerang mereka.Dalam waktu singkat tiga orang sudah tergeletak karena gadis itu menendang daerah sensitif ketiga preman itu.

" Auh." Satu lagi tendangan gadis itu tepat sasaran.

Preman yang menyaksikan itu merasa geram dan akhirnya mereka maju secara bersamaan.

" Huh...huh...huh....Gila kalau tak kabur bisa mati aku." Dengus gadis itu mencari celah untuk kabur dari keroyokan itu.

Bagaimana nafas gadis itu tidak ngos - ngosan bayangkan saja seorang gadis melawan preman sebanyak itu.

" Gila gue harus kabur sekarang." Gumamnya

Setelah mendapatkan celah akhirnya gadis itu bisa juga kabur ,namun para preman itu ternyata mengejarnya.

Penolong

Gadis itu lari sekuat mungkin ,sekencang mungkin.Dengan sisa - sisa kekuatan yang masih dia miliki.

Tapi sekuat apapun gadis itu berlari para preman itu dengan mudah mengepungnya.

" Ha...ha...ha.." Tawa mereka

" Mau lari kemana gadis kecil...?" Tanya salah satu preman.

" Mampus gue." Batin gadis itu.

" Sudah menyerah lah ,kau pasti kalah."

" Cih... menyerah katamu.Sorry gue lebih baik mati daripada menyerah." Jawabnya dengan sombong.

Tentu saja dia sombong dimuka saja padahal dalam hati dia sangat ketar- ketir.

" Ya Tuhan ,kirimkan seorang penyelamat untukku Ya Tuhan.aku mohon ." Dalam hati gadis itu berdo'a

" Ayo kita mulai lagi sayang." cibir ketua preman

Gadis itu hanya bisa menelan ludah.

" Ok." Jawabnya sok berani padahal nyalinya sudah ciut.

" Habisi dia ." Ketua preman memerintahkan anak buahnya untuk menyerang gadis itu.

Bugh ...

Bugh...

Karena tenaganya sudah habis akhirnya gadis itu pun terkena serangan bertubi - tubi.Mulai perut ,punggung dan kakinya.Hampir saja dia limbung tiba - tiba sebuah tangan menangkapnya.

" Terima kasih Tuhan Engkau telah mengirimkan seorang penyelamat untukku." Gumam gadis itu.

Seorang Pria bertubuh tinggi dan kekar menangkap tubuh gadis itu yang hampir saja limbung.

Lalu pria itu membawa sang gadis untuk minggir.

" Hei siapa kau . Gadis itu milik kami." Tanya ketua preman pada pria itu.

Tanpa banyak bicara pria itu langsung menendang satu persatu para preman pasar itu.

Gadis tadi berusaha mempertajam penglihatannya,ya tadi matanya sempat buram karena tendangan dari salah satu preman tepat di kepalanya.

" Oh my God , Amazing.Ah Om itu Luar biasa." Gadis itu terkagum-kagum dengan keahlian pria yang menyelamatkannya itu.

" Om awass....!" Teriaknya sambil lari dan menendang preman yang ada di belakang Penolongnya.

jleb....

" Ah " Preman yang ingin memukul penolong gadis itu mundur karena tendangan kuat dari sang gadis.

" Om... makasih." Ucap gadis itu kepada penolongnya.Saat para preman berhasil kabur.

Benar - benar luar biasa pria itu hanya dalam waktu kurang dari lima belas menit sudah mampu mengalahkan gerombolan preman itu.

" Ya lain kali jangan cari masalah dengan mereka.Bahaya apalagi kau seorang gadis." Pria itu menasehati si gadis agar tak mencari gara - gara dengan para preman.

Tidak tau saja om itu ,bila bukan si gadis yang mencari gara - gara melainkan para Preman itu.

Andai si gadis tak dikeroyok sudah pasti dia yang menang.

" Om boleh tau nama Om...?" tanyanya

Si gadis mengerucutkan bibirnya kesal karena si Om tak mau memperdulikan dirinya.

" Cihhh sombong banget sih." Gerutunya pelan tapi si Om masih bisa mendengarnya.

Si Om hanya menggeleng dan langsung pergi dari sana meninggalkan si gadis yang masih cemberut kesal.

" Ya Udah aku juga mau pergi.Ah sakit sekali badan ku rasanya mau lepas semua." Gerutu gadis itu lalu melangkah dengan gontai karena badannya terasa remuk.

Sebelum benar- benar melangkah pergi gadis itu melihat sesuatu di dekat kakinya yang menggunakan sneaker hitam,bukan sepatu mahal sih tapi nyaman dipakai karya anak bangsa lagi hehe...

" KTP..." Gumamnya.Lalu diambilnya tanda pengenal itu dan wajahnya terlihat sumringah saat dia mengetahui sesuatu yang tertera di KTP itu.

" Pucuk dicinta Ulam pun tiba." lampu didalam otaknya menyala,tentu itu sebagai pertanda jika dia sedang menemukan sebuah ide Brilian.

Dengan senyum mengembang gadis itu berjalan menuju ke parkiran yang ada didepan pasar tradisional dimana kejadian awal perkara.

Motor trail berwarna hitam adalah motor satu - satunya yang dia miliki selain sebagai alat transportasi untuknya,juga sebagai alat untuk mencari uang.

Ngomong - ngomong mencari uang dia baru ingat jika malam ini dia ada balapan.

" Hah gue lupa lagi kalau harus balapan malam ini, mana badan gue remuk semua lagi."

Gadis itu memacu motor trail hitam kesayangannya dengan cepat agar bisa segelas sampai dirumah dan berendam sebentar agar tubuhnya bisa sedikit lebih segar dan rasa remuk yang dia rasakan sedikit berkurang.

Hanya butuh waktu sekitar setengah jam dia pun sampai di rumah.

Diparkirnya motor itu di teras sempit rumah.Teras yang hanya muat untuk dua buah sepeda motor.Tapi sayang motornya hanya ada satu saja.

" Vi..." Suara seorang gadis yang sebaya dengannya memanggilnya dari belakang

" Hemm" Jawabnya malas.Tentu saja dia sangat malas bila bertemu dengan sahabatnya ini pastilah mulut rombeng sang sahabat akan mencecarnya dengan berbagai macam pertanyaan jika dia melihat keadaannya penuh dengan luka lebam.

" Vi ...kenapa lagi dengan wajahmu hah, jatuh dari motor...? atau kamu tawuran lagi.Vi ...Vi kau ini memang bandel ya udah dibilangin jangan tawuran atau balapan lagi masih saja ngeyel.Ingat Lo sebentar lagi mau jadi dokter masak ada dokter tukang tawuran.Tukang balapan liar.Apa kata dunia coba...?" Tuh kan bener mulutnya itu udah kayak emak - emak memarahi anaknya yang bandel.

" Ya...ya ...ya ." Timpal Vi sambil berlalu masuk kedalam rumah.

" Hei Vi ... dengerin dulu aku ngomong.Vi ...Vivian...!" Teriak gadis itu ,tapi Vi tak menanggapinya dia tetap melangkah masuk kedalam rumahnya.

Vivian Gonzales

" Vi...tunggu Vi , Vivian !" Teriak Kania.

Kania adalah sahabat Vivian sejak delapan tahun yang lalu, mereka dekat karena satu sekolah mulai SMP dan kini sama - sama kuliah di tempat yang sama meski tak satu jurusan.

Vivian mengambil jurusan Ahli S p og sedangkan Kania mengambil jurusan Manajemen bisnis karena dia adalah satu - satunya penerus perusahaan yang dibangun oleh adik dari Papanya.

Vivian Gonzales yah itulah nama gadis bar - bar yang suka tawuran dan berprofesi sebagai pembalap.Pembalap tentu saja diarena balap liar.Selain itu Vi juga mempunyai sebuah bengkel motor yang diberi nama " Vi motor" disana Vi memperkerjakan lima orang sahabat yang dia pungut dari jalanan.Jangan ditanya darimana dia bisa membangun bengkel padahal dia seorang yatim piatu ibunya meninggal ketika dia masih berusia empat tahun sedangkan ayahnya meninggal ketika dia masih kelas tiga SMP dan semua harta peninggalan ayahnya disita bank karena Hutang.

Hanya motor trail hitam itulah satu - satunya peninggalan Sang ayah.

Kehidupan yang serba sulit membuat seorang Vi muda harus berfikir keras agar bisa bertahan hidup.Berkat didikan mendiang sang ayah maka Vi menjadi pribadi yang sangat kuat hidup tanpa belas kasihan orang lain.Hanya keluarga Kanialah yang tau betapa sulitnya kehidupan Vi selama ini.

Dan keluarga Kanialah yang selama ini selalu mendukung Vi.Mereka menganggap Vi seperti Keluarganya sendiri.

Vi mulai mengenal balapan sejak masuk SMA dan dari situlah kini dia bisa membuka usaha bengkel meski tidak besar dan sebuah rumah kecil dan nyaman yang bisa dia tinggali.

Vivian berusia dua puluh tahun tapi karena dia sangat pintar maka saat ini dia sudah kuliah semester Akhir dan sedang menyiapkan skripsi.

Kenapa Vi memilih menjadi dokter Obgyn karena pesan dari mendiang Sang Ayah yang menginginkan jika anaknya menjadi dokter kandungan entah apa alasannya apa sang ayah meninggalkan pesan seperti itu.

Dalam komunitas balapnya Vi dikenal sebagai macan Hitam karena hampir tak pernah kalah dalam balapan selain itu dia juga selalu menggunakan outfit serba hitam.

Celana hitam dengan robekan di kedua lututnya, Kaos abu - abu serta jaket denim hitam , sneaker hitam serta topi berwarna hitam pula apalagi motor kebanggaan miliknya itu juga berwarna hitam.Hitam memanglah warna favorit bagi Vi.

Maka dari itu teman - temannya menjulukinya si macan hitam.

" Vi ...Lo jangan gila deh, tiap hari kerjanya cuman cari musuh aja.Emang Lo lupa kalo Lo itu calon dokter Obgyn hah.Dokter Obgyn itu punya karakter yang lembut gak bar - bar kayak Lo gini....dan bla...bla...bla...." Vi tak menghiraukan mulut sahabatnya yang masih ngomel tak jelas menasehati,memaki dan atau apalah itu yang pasti Kania sudah pantas menyandang predikat calon emak - emak yang hebat lihat saja sama Vi saja dia seperti ini apalagi nanti kalau sudah sama anaknya sendiri.Pasti lebih heboh lagi.

" Vi kamu dengar gak sih aku ngomong..?"

" Ye gue denger ." jawab Vi singkat sembari melepaskan topi dan jaketnya

" Tuh kan muke Lo jadi jelek kan kalo kayak gini.banyak luka lebam ini.sini gue obati dulu." Mau secerewet apapun Kania adalah sahabat yang sangat perhatian.

" Duduk Vi ." perintahnya sambil mengambil salep yang dia sudah hafal dimana tempatnya.Karena rumah Vi sudah seperti rumah Kania sendiri.

Dengarlah telaten Kania mengoleskan krim itu di wajah Vi yang terlihat memar.

" Sakit....?" tanya Kania saat melihat Vi meringis

Vi hanya mengangguk saja.

" Sudah tau sakit ,masih aja suka tawuran....." Dan mulai lagi mulut gadis itu berbicara panjang kali lebar sudah seperti rumus luas persegi panjang.

Lagi - lagi Vi tak menghiraukan ocehan Kania yang masih bersemangat.Saat ini yang ada di otaknya adalah wajah tampan yang tadi menolongnya saat melawan para preman.

" Tampan !" Gumam Vi , seketika Kania diam

" Apa Lo bilang Vi ,siapa yang tampan .Sadar Vi sadar gue cewek sama kayak Lo.Lo kerasukan ya Vi...?" Protes Kania

" Bukan Lo yang tampan tapi Om yang tadi ." jawab Vi

" Hah Om....? "

" Om siapa Vi ,cerita ke Gue ." Pinta Kania

" Belom saatnya, sekarang gue pengen tidur gue capek.Kalo masih mau disini terserah Lo tapi kalo Lo mau balik Taukan pintu keluarnya." Ucap Vi pada Kania.Lalu Vi menenggelamkan wajahnya di bawah bantal.Ya Vi tidur dengan posisi tengkurap.

Kania kaget,bukan kaget karena posisi tidur Vi karena itu sudah biasa,dia lebih kaget mendengar ucapan Vi yang dirasa sedang mengusir dirinya secara halus.

" Ya udah gue balik,tapi kalo ada apa - apa Lo hubungi gue,masih Lo simpen kan nomor gue." ucap Kania dengan ketus.

" Hem...." Jawab Vi sambil mengacungkan jempolnya ke atas sementara kepalaku masih ada dibawah bantal berwarna hitam kesayangannya.

Ya memang seperti itulah mereka ,Rindu bila tak bertemu berantem jika bersama.Namun percayalah bahwa persahabatan mereka adalah tulus dari dalam hati.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!