Seorang pemuda saat ini terlihat sedang berlatih pedang di sebuah halaman, pemuda tersebut berusia sekitar 14 tahun, dia berkeringat deras tapi masih bersemangat mengayunkan pedangnya, "Ini sangat menyenangkan" kata sang pemuda.
Permainan pedang pemuda tersebut cepat dan kuat, sang pemuda terus berlatih pedang hingga matahari mulai terbenam.
Pemuda tersebut bernama Jian Chi yang merupakan murid utama Sekte Pedang Angin. Jian Chi memiliki wajah tampan, tubuhnya berotot dan bisa dikatakan tinggi untuk anak seusianya.
Jian Chi selama ini selalu berlatih pedang dari sebelum matahari terbit hingga matahari terbenam dan hanya berhenti untuk makan.
Seorang pria paruh baya memasuki halaman dan melihat Jian Chi dengan tatapan memuji, pria ini adalah Lin Ming yang merupakan guru Jian Chi.
"Chi'er, sudah waktunya untuk berhenti, istirahat juga bagian dari latihan" Lin Ming mengingatkan.
Mendengar suara Lin Ming, Jian Chi menghentikan latihannya dan mendatangi Lin Ming.
"Aku baru saja memulai latihan dan matahari sudah terbenam" Jian Chi tampak belum puas dengan latihannya.
"Aku selalu mendengarmu mengatakannya" Lin Ming menggelengkan kepalanya dan tersenyum.
Lin Ming memandangnya dan mengulurkan tangan untuk menyentuh pergelangan tangan Jian Chi seolah sedang mencoba menilai sesuatu, lalu dia mengangguk dan tersenyum puas.
"Bersihkan dirimu lalu datang keruang makan, guru ingin membicarakan sesuatu"
"Baik guru" Jian Chi mengangguk dan pergi membersihkan dirinya.
Di ruang makan banyak orang sedang menyiapkan makanan, mereka adalah pelayan di kediaman ini.
Kediaman ini milik Lin Ming tetapi karena Lin Ming sangat sibuk dengan urusan sekte dan jarang kembali, Jian Chi biasanya makan sendirian.
Kediaman ini sangat besar dan memiliki ratusan pelayan.
Pelayan-pelayan ini adalah mantan murid yang tidak bisa memenuhi persyaratan minimum sekte pada usia yang ditentukan. Sekte memberikan dua pilihan pada mereka, mereka bisa menjadi pelayan di sekte atau keluar dari sekte.
Jian Chi memasuki ruang makan dan para pelayan memberikan hormat padanya, pelayan pergi setelah menyiapkan semuanya.
Beberapa saat kemudian Lin Ming datang dan mereka mulai makan.
"Chi'er, tubuhmu sudah cukup kuat untuk memulai pelatihan tenaga dalam" Lin Ming memulai percakapan setelah mereka selesai makan.
"Besok pagi pergilah ke Aula Seni Beladiri untuk mendapatkan manual latihan tenaga dalam" Lin Ming melanjutkan.
"Apa aku sudah bisa melakukan latihan tenaga dalam, guru...?" Jian Chi bertanya untuk memastikan, Jian Chi bersemangat, dia ingin mencoba memulai rutinitas latihan baru.
"Ya" Lin Ming bisa menebak apa yang dipikirkannya, dia menyuruh Jian Chi untuk segera beristirahat.
Pagi berikutnya, Jian Chi bangun pagi-pagi sekali dan bersiap untuk pergi menuju Aula Seni Beladiri.
Jalan sekte sepi saat ini karena hari masih gelap dan banyak murid belum keluar dari rumah, Jian Chi memang terbiasa bangun cepat untuk berlatih.
Jian Chi hanya berjalan sebentar dan tiba disebuah bangunan besar, ini adalah Aula Seni Beladiri. Tempat tinggalnya memang tidak jauh dari tempat ini.
Di dalam hanya ada seorang tetua yang sedang menguap, tetua tersebut cukup terkejut ada orang datang sepagi ini dan memperhatikan siapa yang datang.
"Ah, kau rupanya Jian Chi. jika semua murid sekte serajin dirimu, sekte kita mungkin sudah menguasai dunia ini" tetua itu tertawa.
"Salam Tetua Chu" Jian Chi memberikan salam.
Tetua ini bernama Chu Feng, dia adalah penjaga lantai satu Aula Seni Beladiri dan juga kepala instruktur seni beladiri murid luar di Sekte Pedang Angin.
Tetua Chu mengangguk membalas salam Jian Chi, "Kau akan naik ke lantai tiga...?" Tetua Chu bertanya, Jian Chi mengangguk dan Tetua Chu mengizinkannya naik.
Aula Seni Beladiri memiliki empat lantai, lantai pertama berisi semua seni beladiri dasar yang dimiliki sekte dan boleh dimasuki oleh semua anggota sekte.
Lantai kedua berisi seni beladiri tingkat lanjut dan manual pelatihan tenaga dalam, lantai kedua hanya boleh dimasuki murid inti.
Tetua dan murid utama bisa masuk ke lantai tiga yang berisi seni beladiri andalan Sekte Pedang Angin dan manual pelatihan tenaga dalam terbaik yang dimiliki sekte.
Lantai empat adalah rahasia sekte dan hanya bisa dimasuki oleh master sekte dan master aula.
Di lantai kedua, Jian Chi memberikan salam pada tetua yang menjaga lantai kedua lalu naik ke lantai tiga.
Lantai ketiga dijaga oleh Tetua Shi, Tetua Shi adalah adik junior guru Jian Chi, "Chi'er, aku sudah menunggumu" Tetua Shi tersenyum.
"Salam paman guru" Jian Chi memberikan salam.
"Latihan kerasmu tidak mengecewakan, kau sudah bisa memulai latihan tenaga dalam di usia muda" Tetua Shi memujinya.
"Ini adalah Manual Pernapasan Jernih, manual ini adalah manual pelatihan tenaga dalam terbaik di lantai ini" Tetua Shi menyerahkan sebuah buku dan mengambil sebuah kotak dari kantong jubahnya, "Dan ini adalah Pil Awan Putih, pil ini akan membantumu membentuk aliran pertama tenaga dalam".
"Gurumu menyiapkan banyak hal dan jangan mengecewakannya, kau harus berhasil dalam percobaan pertama" Tetua Shi mengingat Jian Chi.
"Aku tidak akan mengecewakan guru" Jian Chi menjawab dengan tegas.
"Sekarang kau boleh pergi" kata Tetua Shi
Jian Chi mengangguk dan berjalan pergi. Tetua Shi memang sedikit lebih ketat dibandingkan gurunya yang terkesan agak santai.
Jian Chi keluar dari Aula Seni Beladiri dengan antusias, dia berniat untuk segera berlatih Manual Pernafasan Jernih ini.
Saat ini seorang pemuda terlihat berlari menghampirinya dan berteriak, "Jian Chi tunggu aku!"
Pemuda ini gemuk, mukanya bulat, perutnya bulat dan bisa disingkat dengan satu kata 'bulat'.
Pemuda bulat ini bernama Bai Lin dan dia juga murid utama Sekte Pedang Angin.
Bai Lin tiba di depan Jian Chi dan mengambil nafas panjang, "Jian Chi, akhirnya kau keluar" Bai Lin berkata setelah terengah-engah.
"Aku melompat dari tidurku saat mengetahui kau keluar dari kediamanmu" lanjut Bai Lin.
"Bagaimana kau tahu aku keluar dari kediamanku" Jian Chi bertanya.
"Aku mengirim beberapa orang untuk mengawasi kediamanmu" Bai Lin menjawab dengan bangga.
Mata Jian Chi berkedut mendengar jawaban Bai Lin.
"Kau sudah keluar, ayo kita pergi melihat-lihat murid perempuan. Kau hanya akan merusak kepalamu jika terus berlatih" Bai Lin berkata dengan semangat tinggi.
"Aku sibuk, pergilah sendiri" Jian Chi menolak tawarannya.
"Aku mencoba membantumu disini, 14 tahun adalah waktu yang tepat untuk mencari calon istri dan kau bisa bisa menikah setelah berusia 16 tahun" bujuk Bai Lin.
Mata Jian Chi kembali berkedut dan membantahnya, "Kau 16 tahun dan kau belum menikah".
"Kau tidak mengerti Jian Chi, jika aku memiliki wajahmu aku akan memiliki puluhan istri dan selir".
"Kau tidak tahu berapa banyak murid perempuan yang menyukaimu, kau bisa mendapatkan mereka hanya dengan satu kalimat" Bai Lin terus mengoceh tentang murid perempuan.
"Kau hanya berbicara omong kosong" Jian Chi mengabaikannya dan berjalan pergi.
"Berlatih seni beladiri tidak akan memberimu keturunan" Bai Lin kecewa, "Kau akan menyesalinya Jian Chi, kau akan menyesalinya".
Bai Lin pulang dengan kecewa dan memikirkan betapa bagusnya jika dia bisa bertukar tubuh dengan Jian Chi, Jian Chi hanya menyianyiakan wajah tampannya.
Disisi lain Jian Chi berpikir jika Bai Lin menggunakan semua waktunya untuk berlatih dia mungkin sudah jadi pendekar sejati sekarang.
Jian Chi berhenti memikirkannya dan melihat Manual Pernafasan Jernih ditangannya, dia mulai bergegas kembali ke kediamannya.
Kembali di kediamannya, Jian Chi membuka dan membaca Manual Pernapasan Jernih. Manual Pernapasan Jernih menjelaskan cara menarik energi di udara melalui pernapasan dan mengubahnya menjadi tenaga dalam, lalu menghembuskan kotoran dalam tubuhnya.
Jian Chi bernapas sesuai apa yang di jelaskan dalam manual dan mulai menghirup energi dan mengubahnya menjadi tenaga dalam.
Tubuh Jian Chi terasa sakit saat tulang dan ototnya bergetar tapi tubuh Jian Chi sanggup menahannya, Lin Ming pernah menjelaskan proses ini pada Jian Chi.
Ini adalah alasan seseorang tidak bisa berlatih tenaga dalam dengan sembarangan, proses ini bisa menghancurkan tulang dan otot mereka.
Sebelum berlatih tenaga dalam seorang pendekar harus menilai apakah tubuh mereka sanggup melewati proses ini.
Jian Chi berhenti sejenak dan membuka kotak yang diberikan Tetua Shi kepadanya, di dalam ada Pil Awan Putih yang disebutkan Tetua Shi.
Harga Pil Awan Putih ini cukup mahal dan gurunya pasti menghabiskan cukup banyak poin kontribusi untuk membelinya, ini adalah keuntungan memiliki pendukung yang kuat. Jian Chi bisa mendapatkan apa yang dibutuhkannya.
Jian Chi memakan Pil Awan Putih dan melanjutkan kembali proses pernapasannya, dia terus melakukannya sampai sore.
Jian Chi berhenti dan membuka matanya lalu menggerakkan tubuhnya, Jian Chi merasakan tubuhnya sedikit lebih ringan.
Jian Chi bergegas ke halaman untuk mengujinya, dia melakukan beberapa gerakan seni beladiri pedang.
"Aku bisa menggerakkan tubuhku dengan lebih baik" Jian Chi senang dan pergi untuk membersihkan tubuhnya, dia ingin segera beristirahat dan bangun lebih awal untuk melanjutkan latihan tenaga dalam.
Pagi berikutnya Jian Chi melakukan hal yang sama, dia terus berlatih tenaga dalam selama seminggu.
Saat ini Jian Chi merasakan aliran di dalam tubuhnya, "Aku berhasil, Pil Awan Putih sungguh membantu" Jian Chi bersemangat, ini adalah aliran pertama tenaga dalamnya.
Banyak pendekar gagal dalam proses ini karena energi yang mereka serap gagal membentuk aliran dan tersebar kembali, mereka harus memulai kembali proses dan ini akan membuang banyak waktu.
Saat ini energi yang dihirup Jian Chi mulai mengalir di dalam tubuhnya, ini disebut aliran tenaga dalam.
Tenaga dalam dihitung menurut jumlah aliran tenaga dalam, Jian Chi saat ini memiliki satu aliran tenaga dalam.
Tenaga dalam mengalir melalui meridian dan bakat pendekar dinilai dari meridian mereka, Jian Chi memiliki meridian yang besar dan bisa dikatakan sangat berbakat.
Pendekar dibagi menjadi 5 tingkat yaitu pendekar pemula, pendekar sejati, pendekar kepala, pendekar utama dan pendekar raja.
Pendekar pemula adalah seseorang yang menguasai setidaknya 9 teknik beladiri dasar. Mereka harus mencakup setidaknya masing-masing 3 dari teknik serangan, teknik gerakan dan teknik pertahanan.
Pendekar pemula akan terus melatih tekniknya hingga tubuh mereka cukup kuat untuk berlatih tenaga dalam.
Saat pendekar pemula berlatih tenaga dalam dan berhasil membentuk satu aliran tenaga dalam, mereka akan disebut akan disebut sebagai pendekar sejati.
Karena berhasil membentuk aliran tenaga dalam pertamanya, Jian Chi sekarang bisa disebut sebagai pendekar sejati.
Jian Chi yang bersemangat ingin kembali memulai latihan tenaga dalam dan membentuk aliran tenaga dalam keduanya.
Lin Ming tersenyum saat mengawasi Jian Chi. Seminggu ini, Lin Ming selalu mengawasi Jian Chi karena khawatir ada sesuatu yang salah.
Lin Ming menghela napas lega dan pergi dengan senyum bangga, 'Aku akan pergi membual dengan mereka' batin Lin Ming.
"Setelah aku membentuk aliran kedua tenaga dalam, aku akan mulai berlatih seni beladiri tingkat lanjut" gumam Jian Chi, menjelaskan rencananya.
Berbeda dengan seni beladiri dasar, seni beladiri tingkat lanjut hanya bisa digunakan oleh pendekar yang memiliki tenaga dalam. Jian Chi terus berlatih tenaga dalam selama berhari-hari.
"Jian Chi keluar dari sana...!" Jian Chi terganggu oleh sebuah teriakan, dia mengenal suara ini, ini adalah suara Bai 'bulat' Lin.
"Apa yang kau lakukan, Bai Lin" Jian Chi keluar dengan marah, dia melihat Bai Lin berteriak di halamannya.
"Sial Jian Chi, kau sudah membentuk aliran tenaga dalam, guruku terus mengoceh tentangmu dan memaksa aku untuk berlatih" Bai Lin mengeluh.
"Kau hanya kesini untuk mengeluh...? Pergilah mengeluh di tempat lain, aku tidak punya waktu untuk mendengar keluhanmu" Jian Chi melambaikan tangan mengusir Bai Lin.
"Aku tidak datang kesini hanya untuk mengeluh" Bai Lin menggelengkan kepalanya, "Aku hanya ingin memberitahumu ini adalah waktu yang tepat untuk mendapatkan murid perempuan".
"Kau terus mengatakan omong kosong" Jian Chi berniat menyeret Bai 'bulat' Lin ini keluar dari halamannya.
"Apa yang kau maksud dengan omong kosong, kepalamu sudah berkarat karena terus berlatih seni beladiri" Bai Lin membantahnya, "Aku akan memberikan kontribusi besar untuk sekte jika kau memiliki banyak keturunan, sekte akan mendapatkan banyak bakat untuk meneruskan warisannya".
Bibir Jian Chi berkedut, tidak tahan lagi dengan ocehannya, dia menyeret Bai Lin keluar.
"Kau tidak mengerti Jian Chi. Jika semua orang sepertimu, dunia yang kita kenal akan berakhir" Bai Lin terus mengoceh, "Aku akan mengadakan pesta untuk merayakan keberhasilan mu, aku tidak peduli apakah kau setuju atau tidak"
"Kau harus datang atau aku akan terus mengganggumu, aku tidak peduli bahkan jika aula disiplin datang menghukum ku dan aku akan terus mengganggumu lagi setelah hukuman ku berakhir" Bai Lin mengancam dan melepaskan tangan Jian Chi yang menyeretnya.
"Aku bisa pergi sendiri. Kau harus mengingatnya, acara ini diadakan 3 hari lagi" Bai Lin berjalan pergi, lemaknya bergoyang saat dia berjalan.
Jian Chi ingin kembali berlatih tapi kedatangan Bai 'bulat' Lin merusak moodnya, "Sial, aku akan mencairkan lemaknya nanti" Bai Lin bergumam.
Jian Chi dan Bai Lin memiliki hubungan dekat, mereka adalah teman masa kecil. Jian Chi mengenalnya sejak dia masih berusia 4 tahun dan Bai Lin berusia 6 tahun.
Jian Chi adalah anak yang pendiam dan Bai Lin adalah salah satu dari dua anak yang datang untuk bermain dengannya.
Saat Jian Chi berusia 8 tahun, Lin Ming mengajarkan seni beladiri pada Jian Chi dan dia mulai terobsesi pada seni beladiri. Sejak saat itu Jian Chi jarang pergi bermain bersama Bai Lin.
Jian Chi sebenarnya merasa bersalah pada Bai Lin karena dia selalu mengabaikannya. 'Aku hanya akan pergi dengannya kali ini saja' Batin Jian Chi.
Jian Chi mulai tenang dan kembali dengan rutinitas latihannya, dia terus berlatih tenaga dalam selama tiga hari ini dan hari yang ditentukan Bai Lin akhirnya datang.
"Jian Chi keluar dari sana...!" Bai Lin kembali berteriak dihalaman Jian Chi.
"Berhenti berteriak, Bai Lin. Aku akan pergi denganmu" Suara Jian Chi terdengar dari dalam, "Aku hanya pergi denganmu kali ini saja" tambah Jian Chi saat dia menghampiri Bai Lin.
Bai Lin menggelengkan kepalanya saat dia melihat Jian Chi, "Kau tidak bisa pergi dengan pakaian itu, ini bukan latihan seni beladiri atau sejenisnya".
Bai Lin mengeluarkan sesuatu dari jubahnya dan memberikannya pada Jian Chi, "Kau pakailah ini, aku sudah menduganya dan mempersiapkannya lebih awal".
Jian Chi memandang jubah di tangan Bai Lin lalu memandang wajahnya.
Jian Chi mengambilnya dan masuk kedalam rumahnya, "Aku akan mengikutimu untuk kali ini saja" katanya sebelum masuk untuk berganti pakaian.
Sekte Pedang Angin terletak di sebuah gunung yang disebut Gunung Pedang, gunung ini dinamai Gunung Pedang karena berbentuk seperti pedang.
Sekte Pedang Angin memiliki empat aula yaitu Aula Disiplin, Aula Seni Beladiri, Aula Perang dan Aula Harta Karun, setiap aula memiliki tugasnya masing-masing.
Aula Disiplin bertugas untuk menjaga ketertiban dan menegakkan peraturan sekte.
Aula Seni Beladiri bertugas untuk menyimpan seni beladiri dan mengajarkan seni beladiri kepada murid-murid sekte.
Aula Perang bertugas untuk mengelola hubungan dengan kekuatan lain dan bisa mendeklarasikan perang jika diperlukan.
Terakhir, Aula Harta Karun bertugas untuk mengelola keuangan dan menyimpan perbendaharaan sekte.
Masing-masing aula dipimpin oleh master aula yang bertanggung jawab langsung kepada master sekte.
Para master aula ini adalah pendekar kuat yang berada di tingkat puncak pendekar kepala.
Sekte Pedang Angin juga memiliki puluhan ribu murid yang dibagi menjadi tiga tingkat yaitu murid luar, murid inti dan murid utama.
Murid luar adalah sekelompok murid yang baru direkrut dan masih belajar seni beladiri dasar.
Saat murid luar menguasai setidaknya 9 seni beladiri dasar dan menjadi pendekar pemula mereka akan terdaftar sebagai murid inti.
Sekte Pedang Angin juga menetapkan target pada murid luar untuk menjadi pendekar pemula sebelum usia 30 tahun.
Murid luar yang tidak bisa memenuhi persyaratan ini akan dianggap sebagai pemalas dan akan dikeluarkan dari sekte atau mereka bisa menjadi pelayan di dalam sekte.
Murid utama sedikit istimewa karena mereka adalah murid langsung dari master sekte atau master aula.
Murid utama juga memiliki senioritas lebih tinggi dibandingkan murid lain dan menerima perlakuan khusus.
Tidak mudah untuk menjadi murid utama, mereka harus menarik perhatian master sekte atau master aula dan mereka juga harus lulus tes bakat yang ketat sebelum resmi menjadi murid utama.
Jian Chi merupakan murid utama karena Lin Ming adalah Master Aula Seni Beladiri. Bai Lin juga murid utama karena gurunya adalah Master Aula Perang.
Saat ini di kediaman milik Master Aula Perang ada ratusan anak muda berkumpul, usia bervariasi tetapi tidak ada yang berusia lebih dari belasan tahun.
Anak-anak muda ini datang karena Bai Lin mengundang mereka, dalam undangannya Bai Lin menyebutkan pesta ini untuk merayakan keberhasilan Jian Chi mencapai pendekar sejati.
"Kakak senior Jian sudah menjadi pendekar sejati diusia empat belas tahun, ini adalah pencapaian besar" kata salah pemuda.
"Itu benar, bahkan murid utama lainnya mencapai pendekar sejati saat mereka lebih usia mereka lebih dari dua puluh tahun" timpal pemuda didekatnya.
"Aku mendengar Kakak Senior Jian selalu berlatih dan jarang keluar dari kediamannya, aku bahkan belum pernah melihatnya" lanjut pemuda tadi.
Seorang pemuda mendatangi kedua orang yang sedang berbincang ini, sepertinya dia tertarik dengan perbincangan mereka.
"Aku pernah melihat Kakak Senior Jian, dia terlihat sangat tampan, kalian bisa melihat betapa antusiasnya murid-murid perempuan ini" dia menunjuk ke arah gadis-gadis muda yang sedang berkumpul.
Tempat ini sangat sangat berisik, anak-anak muda ini membentuk kelompok-kelompok mereka sendiri dan mengobrol dengan keras.
Banyak pelayan juga terlihat dimana-mana, para pelayan sibuk menghidangkan makanan dan minuman kepada mereka.
Seorang gadis muda terlihat sedang memikirkan sesuatu, dia bahkan tidak memperhatikan orang yang mengobrol disekitarnya, orang disekitarnya juga tidak menggangunya.
'Aku sudah lama tidak bertemu Kakak Jian, bagaimana cara aku menyapanya nanti' pikir gadis itu.
"Jian Chi ini pasti menjadi sombong karena sudah menjadi pendekar sejati dan membuat kita menunggu" seorang pemuda berteriak dengan keras dan membuat anak-anak muda disekitar melihat padanya.
"Apakah Jian Chi ini berpikir dia adalah pendekar kepala dan sudah menjadi tetua sekte" pemuda tersebut terus berteriak.
Pemuda ini bernama Ye Feng, dan dia juga murid utama.
Ye Feng berpikir Jian Chi sangat sombong, Jian Chi sebagai tuan rumah seharusnya sudah berada disini menyambut mereka. Ye Feng juga berpikir kenapa pesta diadakan disini dan bukan di kediaman Master Aula Seni Beladiri tempat Jian Chi tinggal.
Anak-anak muda yang berkumpul disini mulai berbisik setelah mendengar perkataan Ye Feng.
Disisi lain Jian Chi dan Bai Lin sedang berjalan menuju tempat pesta, sepanjang jalan Bai Lin terus mengatakan sesuatu.
"Kita akan bersenang-senang kali ini, aku mengundang semua murid seusia kita, ada banyak murid perempuan diantara mereka, aku akan membuatmu mendapatkan calon istri di sana" Bai Lin berkata dengan gembira.
"Kau terus terus berbicara tentang mendapatkan calon istri untukku, aku sudah mengatakan bahwa aku tidak tertarik" Jian Chi menanggapinya dengan nada acuh.
"Kau tidak bisa mengatakan itu, menikah adalah sebuah keharusan, ini demi keberlanjutan umat manusia, semua orang dewasa harus berkontribusi untuk itu dan kau tidak terkecuali, Jian Chi. Umat manusia akan berakhir jika semua orang mulai berpikir dengan caramu" Bai Lin mulai menceramahi Jian Chi.
Mata Jian Chi berkedut, berkedut mungkin akan menjadi kebiasaannya saat bersama Bai Lin, dia akan mencoba untuk tidak terlalu mendengarkan Bai Lin.
"Baca ini dan beritahu aku pendapatmu" Bai Lin mengambil sebuah buku dari kantong jubahnya dan memberikannya pada Jian Chi.
Jian Chi melihat buku itu berjudul 'Rencana Pengembangan Sekte Pedang Angin' dia tertarik dengan judulnya dan mengambilnya dari Bai Lin.
Di halaman pertama dia melihat banyak nama yang dikenalnya, mereka adalah nama master sekte, master aula dan beberapa tetua, nama gurunya juga ada di sana.
Lin Ming x Shui Ling, Yan Xue.
Jian Chi melihat semua nama ditulis dengan cara ini.
"Apa ini...?" Jian Chi bingung dan bertanya.
"Buka halaman 10" Bai Lin mengintruksikannya.
Jian Chi membuka halaman yang ditunjuk Bai Lin, dan menemukan namanya ditulis dengan cara yang sama.
Jian Chi x Xiao Yun, xxx, xxx. Ada banyak nama disini dan Jian Chi mengenal beberapa nama.
"Apa maksudnya ini...?" Jian Chi masih tidak mengerti dengan apa dimaksud dan kembali bertanya.
"Kau belum mengerti..? Kau bisa memilih mereka sebagai istri mu" Bai Lin menjelaskannya.
Jian Chi tiba-tiba mengerti, semua nama yang ada disebelah namanya memang nama murid perempuan, begitu juga dengan nama yang ada disebelah nama gurunya adalah nama tetua perempuan yang ada di sekte.
"Kau sudah gila, Bai Lin...! Kau bahkan menulis nama master sekte disini, lemak memang sudah membanjiri kepalamu" Jian Chi merasa bahwa ada sesuatu yang salah dengan pikiran Bai Lin.
"Aku tidak gila, banyak orang di sekte ini terlalu sibuk dengan seni beladiri dan melupakan sesuatu yang penting, aku menyadarinya dan kalian harus berterima kasih padaku untuk hal ini" Bai Lin berkata dengan bangga seolah ini adalah pencapaian besar.
Jian Chi berjalan menjauh dan menjaga jarak dari Bai Lin yang dianggapnya sudah gila.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!