NovelToon NovelToon

Dikhianati Sahabat Sendiri

Di terima Kerja

Namaku Riyana Melati, aku baru lulus dari SMA. Sebenarnya aku ingin sekali melanjutkan ke perguruan tinggi, namun keluargaku tidak mampu untuk membiayainya. Aku dari keluarga yang sederhana, ayahku bekerja sebagai pegawai biasa di suatu perusahaan sedangkan ibuku hanya ibu rumah tangga saja dan keahlian ibuku membuat berbagai macam kue.

"Riyana, tolong kamu antarkan kue ini ke rumah Bu Mia"sahut ibu ku.

"baik, Bu"jawab ku.

Seperti biasa setiap ada pesanan kue, aku selalu mengantarkannya. Kebetulan sekali hari ini pesanan kue ke rumah Bu Mia rumah sahabat ku, jarak rumahnya lumayan jauh sehingga aku mengendarai motor metik yang biasa aku pakai untuk pergi ke sekolah.

Setelah sampai di rumah Bu Mia, aku memarkirkan motor ku tepat di halaman rumah sahabat ku itu, lalu aku mengetuk pintu dan mengucapkan salam.

Tok, tok, tok.

"assalamualaikum"sahut ku dengan sopan.

"wa'alaikumsalam"

Terdengar jawaban seseorang dari dalam rumah yang aku kenal, tidak lama pintu pun di buka.

"eh, kamu. Masuk"katanya.

"iya, nih kue pesanan ibu mu"ucap ku sambil memberikan sebuah bungkusan berupa beraneka macam kue.

"oh, iya. Terima kasih"jawabnya lalu mengambil kuenya dan membawanya ke dapur.

Sambil menunggu Bella, aku pun duduk di sofa ruang tamu rumah Bella dan beberapa menit kemudian Bella pun datang menghampiri ku dan membawa air dingin untuk ku.

"kamu nggak kuliah Bell ?!"tanya ku pada sahabat ku yang bernama Bella.

"lagi nggak enak badan nih"jawab Bella sambil duduk di samping ku.

Bella sahabatku sewaktu di sekolah pertama dan menengah, kami selalu bersama-sama. Di sekolah yang sama, di kelas yang sama bahkan tempat duduknya pun selalu berdampingan.

"katanya kamu mau kerja, apa sudah dapat kerjaan ?!"tanya Bella.

"belum dapat nih, sekarang mah susah cari kerjaan. Apa lagi yang cuma lulusan SMA"jawab ku.

"iya sih, eh tadi saudara aku yang bernama mbak Annie bekerja di restoran memberi tahu kalau di tempat kerjanya memerlukan karyawan. Kalau kamu minat, kamu bisa hubungi dia"jelas Bella.

"wah, kebetulan sekali. Aku mau, Bell"ucap ku penuh semangat.

"nih, kamu hubungi dia saja"saran Bella yang memberikan no teleponnya kepada ku.

"iya sudah, Bell. Aku pamit pulang, nanti kalau sampai rumah aku hubungi saudara mu"

"oke, semoga di terima iya"

"iya, ibu mu mana ? aku mau pamitan nih"

"ibu ku lagi pergi sama saudara ku"

"oh, iya sudah. Kalau begitu aku pamit iya"

"hati-hati"

Aku pun bergegas mengendarai motor ku untuk pulang kerumah, sesampainya di rumah langsung saja aku ke kamar untuk mengambil gawai ku lalu menghubungi saudara Bella yaitu Mbak Annie .

Ku tekan nomor teleponnya dan terdengar suara tuuut.

"assalamualaikum"sapa wanita yang ada di seberang sana.

"waalaikumsalam, apa benar ini nomor mbak Annie saudaranya Bella ?"tanyaku.

"iya betul, ini dengan siapa ?!"Mbak Annie balik bertanya.

"maaf mbak, mengganggu. Saya temannya Bella, Riana, mbak"jawabku.

"oh Riana, ada apa. Na ?"tanya mbak Annie.

"begini Mbak, kata Bella di tempat kerjaan Mbak ada lowongan pekerjaan. Apakah itu benar ?!!"

"iya, Na. Benar sekali. Apa kamu mau bekerja di sini !!!"

"mau banget Mbak"ucap ku penuh semangat.

"iya sudah, besok jam 10.00 pagi kamu datang temui bapak Reno selaku manajer dan kamu serahkan surat lamaran pekerjaannya mungkin nanti kamu langsung interview jangan sampai terlambat ya"jelas mbak Annie.

"oke, mbak. Terima kasih atas infonya, mbak"

Keesokan harinya tepat waktu yang ditentukan Riana pun mengendarai motor matic nya menuju restoran tempat di mana dia akan bekerja, sesampainya di restoran tersebut Mbak Ani menyambutnya dan menyuruhnya masuk ke dalam ruangan yang sudah ditentukan.

"pagi, Mbak"sapaku

"Pagi juga, kamu pasti Riana kan ?!"selidiknya.

"iya, mbak"

"oh, aku Annie"sapanya sambil mengulurkan tangannya dan Riana pun membalasnya.

"ya sudah, kamu masuk saja ke ruangan itu kebetulan sekali pak Reno baru datang"jelas mbak Annie.

"baik, mbak"jawab Riana lalu pergi dari hadapan mbak Annie dan menuju ke salah satu ruangan yang di tunjukkan oleh mbak Annie dan Riana pun mengetuk pintu ruangan tersebut.

"Permisi"sapa Riana dengan sopan setelah membuka pintunya.

"masuk"jawab pak Reno sambil terus memperhatikan sebuah buku.

"ada yang bisa saya bantu ?!"tanyanya lalu mendongakkan kepalanya melihat ku lalu menyuruh Riana untuk duduk.

"begini pak, saya Riana. Saya ingin mendaftarkan pekerjaan"!!ucap Riana dengan sopan setelah duduk di hadapan pak Reno dengan pembatas meja yang cukup lebar.

"oh, begitu. Mana surat lamarannya ?"tanya pak Reno.

"ini pak"jawab Riana sambil menyerahkan surat lamaran.

Pak Reno pun membuka amplop coklat yang berisikan data-data Riana, lalu memperhatikannya.

"sebelumnya kamu sudah pernah bekerja ?"tanya pak Reno menatap Riana.

"belum pernah pak"jawab Riana polos.

"baiklah, mulai hari ini kamu saya terima bekerja di restoran ini dan langsung bekerja. Jam kerja di sini mulai dari jam 10.00 pagi sampai jam 10 malam, nanti kamu temui Annie agar memberikan baju seragam untukmu, dan ingat patuhi peraturan yang ada di sini. Kamu mengerti !!!"jelas pak Reno.

"baik, pak. kalau begitu saya permisi"ujar Riana lalu berdiri dari tempat duduknya.

Pak Reno pun hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju, lalu Riana pun keluar dari ruangan pak Reno dan menghampiri mbak Annie yang kebetulan sedang menyapu lantai.

"permisi, mbak"sapa ku.

"eh, kamu. Buat aku kaget saja"ucap Mbak Annie yang membalikan badannya menghadapku.

"bagaimana interviewnya, apakah kamu diterima kerja di sini ?!"selidik mbak Annie.

"Alhamdulillah Mbak, aku diterima dan katanya aku harus menemui Mbak untuk minta baju seragam"jelas ku.

"oh, ya sudah. Yuk, kita ke belakang dan ambil baju seragam kamu dan langsung kamu pakai"perintah mbak Annie.

Riana dan Mbak Annie pun bergegas menuju ke salah satu ruangan khusus untuk karyawan dan Mbak Annie menyerahkan sebuah seragam untuk dikenakan oleh Riana.

Riana pun pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya

"ternyata baju itu pas untukmu, iya sudah sekarang tugasmu mengepel terlebih dahulu sebelum tamu pada datang"perintah mba Annie.

Riana menganggukkan kepalanya lalu mengambil alat pel, lalu mengepel sebagian ruangan restoran, karena yang sebagian lagi sudah di pel oleh karyawan yang lain.

Karyawan yang ada di restoran tersebut ada 6 karyawan termasuk Riana, jadi hari pertama Riana bekerja hanya mengantarkan makanan yang sudah dipesan oleh pelanggan.

Lalu mba Annie memperkenalkan Riana kepada karyawan yang ada di restoran tersebut, dan Riana pun menyapa setiap karyawan dengan ramah.

Waktu jam pulang pun telah tiba bergegas seluruh karyawan yang ada di restoran tersebut merapikan meja-meja dan kursi-kursi. ada sebagian lagi menyapu dan mengepel.

"rumah mu di mana, Riana ?"tanya mba Annie yang sudah sampai di perkirakan.

"di jalan melati, mba"jawab Riana.

"oh, berarti kita beda arah. Rumah ku di jalan Cut Muthia"jelas mba Annie.

"iya, sudah sampai ketemu besok. Riana"sambung mbak Annie lalu menghidupkan motornya dan melaju meninggalkan parkiran, begitu dengan Riana.

Terjebak Hujan

Keesokan harinya seperti biasa sebelum berangkat kerja, Riana menyempatkan membantu ibunya di dapur.

Setelah sarapan Riana mencuci piring, dan adiknya yang bernama Rara sudah berangkat ke sekolah di antar oleh ayah Riana.

"bagaimana kerjamu, Nak ?"tanya ibuku.

"baik, Bu. Semua lancar"jawab ku sambil asik menggosok piring-piring yang ada di wastafel.

"bagus deh, semoga saja kamu betah"ucap ibuku.

"oh, iya. Kamu bisa antarkan kue ke rumah Bu Ajeng, Na ?!"tanya ibu ku.

"bisa dong, Bu. Kan rumah Bu Ajeng searah dengan tempat kerja ku"jelas ku.

"sambil berangkat kerja, aku kan sempatkan untuk mampir terlebih dahulu"sambung ku.

Tepat pukul 09.30 aku pun bersiap-siap untuk berangkat kerja, dan tidak lupa aku membawa pesanan untuk Bu Ajeng.

Setelah selesai mengantarkan pesanan Bu Ajeng, aku melajukan motor ku menuju ke tempat kerja ku.

"pagi, Riana"sapa seseorang dari belakang ku.

Aku pun menoleh ke sumber suara.

"pagi juga"balas ku.

"eh, kamu Don"sambung ku.

"memangnya rumah mu dimana, kok kamu ke luar dari arah sana !!!"selidik Doni.

"rumah ku di jalan melati"jawab ku sambil berjalan menuju restoran dan di ikuti oleh Doni.

"oh, kapan-kapan boleh dong aku main"sahutnya.

"jangan boleh, Na"ujar mba Annie yang tiba-tiba saja sudah berada di belakang ku.

"Doni itu playboy cap kangkung, jangan percaya omongan dia"sambung mbak Annie.

"enak aja, aku jitak nih"ucap Doni sambil mengejar mbak Annie yang berlari meninggalkan ku.

Aku hanya tersenyum melihat tingkah laku kedua teman ku itu dan masuk kedalam restoran.

Seperti biasa kami semua beres-beres ruangan sebelum tamu pada datang, setelah selesai kami pun menunggu tamu datang. Beberapa menit kemudian tamu satu persatu pun datang, dan memesan menu kesukaan masing-masing.

Aku di tugaskan untuk mengantarkan makanan dan minuman yang sudah di pesan di meja 10, aku pun bergegas untuk mengantarkan pesanan yang sudah di pesan.

Dengan hati-hati aku menaruh makanan di atas meja yang sudah di pesan, di saat aku ingin menaruh minuman. Tiba-tiba saja ....

Praaaang.

Aku menjatuhkan gelas beserta minumannya, dan lebih parahnya lagi mengenai pakaian wanita tamu yang ada di dekat ku.

"astaga, baju ku basah. Mba ini gimana sih, nggak punya mata iya. Lihat nih baju ku sampai basah, hati-hati dong"maki pelanggan wanita yang terkena gelas yang jatuh.

"ma-maafkan saya, mba. Saya nggak sengaja"ucap ku.

"manajernya mana sih, saya nggak terima dengan pelayanan seperti ini ya"sambung wanita tersebut dengan nada sedikit sewot.

Tiba-tiba saja mbak Annie datang menghampiri ku.

"maaf, mba. Ada apa iya ?!"tanya mba Annie dengan ramah.

"ini nih mba, dia sudah menumpahkan air sampai bajuku basah begini, bagaimana saya harus pulang dengan keadaan seperti ini"jelas wanita tersebut sambil menunjuk ke arah ku.

Aku hanya menundukkan kepala, rasanya malu sekali dengan kecerobohan yang telah aku perbuat, banyak tamu yang ada di restoran itu semua melihat ke arah kami.

"maaf, mba. Dia karyawan baru, mungkin belum terbiasa"ucap mba Annie yang membela ku.

"untuk apa memperkejakan wanita ceroboh seperti dia sih, pokoknya saya minta ganti rugi"sahut wanita tersebut.

"ada apa ini ?"tanya pak Reno yang sudah berada di belakang lalu aku pun mundur selangkah agar pak Reno maju ke depan untuk menghadapi wanita tersebut.

"anda manajer nya iya ?"tanya wanita itu.

Pak Reno hanya menganggukkan kepalanya.

"karyawan bapak sudah sengaja menumpahkan minuman yang sudah saya pesan sampai mengenai pakaian saya, saya minta ganti rugi"jelas wanita itu.

"emm, baiklah. Semua makanan yang sudah anda pesan, tidak usah anda bayar"ujar pak Reno dengan santainya.

"tapi, bagaimana dengan baju saya yang sudah basah begini, masa saya harus pulang dengan keadaan seperti ini"sahut wanita itu.

"baiklah, tunggu sebentar. Annie, tolong kamu ambilkan beberapa lembar uang dan kamu kasihkan ke wanita itu"bisik pak Reno kepada mba Annie.

"baik, pak"jawab mba Annie sambil berlalu menuju kasir dan kembali lagi ke meja dimana kami berada.

"dan ini sedikit uang untuk membeli baju, walaupun tidak seberapa. Saya harap, anda menerimanya"kata pak Reno dan mba Annie memberikan uang yang dia ambil tadi.

"baiklah terima kasih"jawab wanita itu lalu mengambil uang pemberian mba Annie.

"kalau begitu anda bisa pindah meja, biar meja ini di bersihkan karyawan saya"pinta pak Reno.

"Riana, tolong kamu bersihkan meja ini"perintah pak Reno lalu pergi berlalu.

Aku pun bergegas membersihkan meja dan lantai, juga memungut gelas yang sudah pecah, sedangkan mba Annie membawakan makanan dan minuman ke tempat wanita itu berada.

Aku pun membuang pecahan gelas ke tong sampah yang berada di belakang restoran tempat ku bekerja, sambil terus menyesali kecerobohan yang aku perbuat.

"sudah, Riana. Sabar, aku juga dulu seperti itu. Lama-lama juga kamu terbiasa dengan pekerjaannya dan tidak akan ceroboh lagi"jelas Doni yang tiba-tiba saja sudah berada di belakang ku.

"eh, ii-iyaa"

"sudah, kamu istirahat saja. Nanti kalau ada tamu lagi, biar aku saja. Lagi pula ini sudah waktunya istirahat"ucap Doni dan aku hanya menganggukkan kepala.

Tepat pukul 10 malam, restoran pun akan segera tutup. Semua karyawan yang ada membereskan semua ruangan, sedangkan pak Reno sudah pulang 2 jam yang lalu dan para koki sudah pulang duluan.

Tinggal aku, Doni, mba Annie dan juga Sari.

"Sari, kamu pulang dengan aku saja, kebetulan aku searah dengan rumah mu"sahut mba Annie yang sudah mengunci pintu restoran dan bergegas ke parkiran.

"baik, mba"jawab Sari.

Baru saja memakai helm, tiba-tiba saja hujan pun turun dengan sangat deras, kami berempat berlari kembali ke aras teras restoran untuk berteduh.

"iya, ampun. Hujan lagi, bagaimana nih pulangnya !!"kata mba Annie.

"Mbak Annie bawa mantel berapa ?"tanya Sari.

"cuma satu"jawab mba Annie.

"aku juga bawa jas hujan cuma satu"sambung Doni.

"kalau aku tidak bawa sama sekali"kata ku.

"bagaimana ini, apa lagi ini sudah malam"ujar Mba Annie.

"tunggulah, mungkin sebentar lagi hujannya reda"sambung Doni.

Kami pun memutuskan untuk menunggu sampai hujan reda, akhirnya hujan pun reda. Kami pun bergegas untuk pulang ke rumah masing-masing, baru saja di tengah perjalanan hujan pun kembali turun dengan derasnya.

Aku pun mengendarai motornya dengan hati-hati takut terjatuh karena jalanan yang licin dan basah, seperti biasa kalau hujan turun deras jalanan yang aku lewati pasti tergenang air hujan atau pun banjir.

Terpaksa aku terobos jalanan yang banjir karena hari semakin larut dan aku pun sudah basah kuyup, tiba-tiba saja motor yang ku kendarai mati mendadak mungkin karena mesin motornya terendam air jadi mati mesin.

Aku pun terpaksa mendorongnya, baru beberapa menit kemudian ada seseorang yang menegur ku.

"motornya kenapa, Riana ?!"tanya seseorang yang ku kenal dari suaranya.

Aku pun menengok ke sumber suara, dan ternyata teman satu kerajaan.

"eh, kamu Don. Motor ku mogok nih, Don. Tadi aku terobos melewati genangan air, jadinya mati mesin"jelas ku.

"oh, di depan situ ada bengkel yang masih buka 24 jam loh"ucap Doni sambil menunjuk ke arah depan.

"bagaimana kalau motor mu aku yang dorong, kamu bawa motor ku saja ?!!"saran Doni.

Aku hanya menganggukkan kepala tanda setuju, dan kami pun menukar motor masing-masing. Doni mendorong motor ku, sedangkan motor Doni ku kendarai pelan-pelan sejajar dengan Doni.

Beberapa menit kemudian benar saja apa yang di katakan Doni bahwa ada bengkel yang masih buka, lalu kami pun ke bengkel tersebut untuk memperbaiki motor ku yang mati mesin.

"oh, motornya mungkin besok bisa diambil soalnya banyak yang harus di ganti"jelas Abang bengkel tersebut.

"iya sudah, bang besok kami kesini untuk mengambil motornya"jawab Doni.

Kami pun pulang setelah Abang bengkel memberikan nota pembayaran, sebagai tanda bukti pengambilan motor ku esok hari.

"ayo, Riana. Aku antar kamu pulang"tawar Doni.

Aku pun menaikinya.

"Don, bukankah rumahmu beda arah. Kenapa kamu putar balik lewat sini, kan harus muter-muter dulu ?"tanya ku.

"jalan yang depan SPBU banjir, jadi harus putar balik"jelas Doni.

"oh, begitu. Untung aku ketemu kamu, Don. Kalau tidak aku masih dorong motor ku, mana keadaan ku basah kuyup begini. Makasih ya, Don"

"iya, sama-sama"

Akhirnya sampai juga mereka di rumah Riana, ibu dan ayah Riana duduk di bangku teras rumah mereka sambil menunggu Riana pulang.

Setelah memarkirkan motornya, Riana bergegas menghampiri orang tuanya dan Doni mengikuti langkah Riana dari belakang.

"loh, kok motor kamu di mana. Nak ?"tanya ibunya Riana penuh khawatir.

"maaf, Bu. Riana pulang telat, tadi hujan deras dan di tengah jalan motor Riana kerendam banjir jadi mogok deh"jelas Riana kepada kedua orang tua.

"untung ada Doni yang memberikan tumpangan sampai rumah"sambung Riana.

"oh, makasih ya nak Doni sudah repot-repot mengantarkan Riana sampai rumah dengan selamat"ucap ayahnya Riana.

"sama-sama, Bu, pak. Kalau begitu saya permisi, Bu, pak"

"iya, nak. Hati-hati"

Awal Perkenalan

"sekarang kamu mandi, ganti baju. Apa kamu sudah makan, nak ?"tanya Ibunya Riana.

"ibu buatkan mie instan iya untuk menghangatkan tubuh mu ?!!"sambungnya.

"boleh deh, Bu"jawab Riana.

Riana bergegas menuju kamarnya dan segera mandi, sedangkan ibunya memasak mie instan untuk Riana. Setelah selesai beraktivitas di kamar mandi dan Riana mengenakan baju tidur panjang, lalu menuju ke ruang makan untuk makan mie instan buatan ibunya.

"ah, sungguh enak mie rebus buatan ibu, tidak kalah enaknya dengan mei rebus yang diujung jalan itu"gumam Riyana yang telah menghabiskan mie instan di depannya.

Perut Riyana sudah kenyang, dan waktu pun telah menunjukkan pukul 12 malam, bergegas Riana masuk ke kamarnya untuk beristirahat. Sebelum memejamkan matanya, Riyana teringat dengan motornya yang ada di bengkel.

"sungguh sial hari ini, baru saja kerja sehari sudah di maki customer, terjebak hujan dan lebih parah lagi motor ku mogok di jalan. Semoga saja esok hari yang menyenangkan, lebih baik sekarang aku harus tidur, besok pagi sebelum berangkat kerja aku mampir ke bengkel terlebih dahulu untuk mengambil motor ku"batin Riyana lalu tarik selimut dan mulai memejamkan matanya.

Keesokan harinya seperti biasa Riyana bangun lebih awal untuk membantu ibunya di dapur, untuk menyiapkan sarapan.

"habis berapa servis motornya, Riyana ?"tanya ibunya Riyana sambil menikmati secangkir teh hangat.

"ehmm, sedikit kok. Bu"jawabku sambil mencuci piring.

"kebetulan dua hari lagi ibu dapat orderan kue cukup banyak untuk acara dirumahnya Bu Lia, ini uang DP nya. Jadi kau pakai saja untuk membayar jasa servis motor mu yang ada di bengkel"jelas ibu ku yang menaruh sejumlah uang di atas meja makan.

"tidak usah, Bu. Tabungan ku masih cukup kok, Bu"ucap ku masih fokus mencuci piring.

"ambil saja, lagi pula kamu selalu membantu ibu untuk mengantarkan pesanan-pesanan kue. Jadi anggap saja itu umpah uang bensin kamu, selama kamu membantu ibu"

"tapi, Bu..."

"sudah ambil saja"

Aku pun mengambil uang pemberian ibu ku untuk membayar jasa servis motor ku di bengkel, kebetulan sekali hari ini tidak ada pesanan kue sehingga aku bisa mengambil motor terlebih dahulu sebelum berangkat kerja.

Setelah selesai mandi dan memakai baju aku bersiap-siap untuk berangkat kerja, aku pun memesan ojek online lewat salah satu aplikasi yang ada di gawaiku, tidak lama kemudian datanglah ojek online yang telah aku pesan tadi.

"atas nama Mbak Riana ?"tanya tukang ojek tersebut.

"iya betul, saya sendiri"jawabku.

Aku pun memakai helm yang aku bawa dari rumah dan menaiki motor nya, 15 menit kemudian sampailah di suatu bengkel di mana tempat motorku berada.

Aku pun tidak lupa berterima kasih dan juga membayar ojek online yang sesuai tertera di layar gawaiku, lalu aku masuk ke dalam bengkel dan menanyakan keadaan motorku.

"bang, sudah selesai motorku ?"tanyaku lalu memberikan selembar pembayaran motorku yang sudah diservis.

"sudah, mbak. Ini sudah selesai"jawab Abang bengkel dan mengetes motorku yang sudah di servis.

"terima kasih bang dan ini bayarannya"kataku.

Lalu aku mengendarai motorku yang sudah diservis untuk menuju ke tempat kerjaku sesampai di parkiran tempat kerjaku aku pun memarkirkannya.

"pagi Riana"sapa seseorang dari belakangku.

Aku pun menoleh ke belakang memastikan sumber suara yang menegurku.

"pagi juga, Don"jawabku.

"bagaimana tidur mu semalam, nyenyak kan !!"

"heee, pagi-pagi udah ngerayu"sahut mba Annie yang tiba-tiba saja muncul dan mendorong Doni.

"ah, mba Annie ini ganggu aja"

Aku hanya senyum melihat kelakuan teman-teman ku, seperti biasa kunci restoran mba Annie yang pegang karena mba Annie karyawan yang sudah lama bekerja dan telah di percaya oleh bos.

Kami pun bergegas membersihkan ruangan restoran, sebelum menyapu aku mengelap meja-meja yang ada dan di bantu sari. Sedangkan Doni membersihkan kaca-kaca jendela, setelah itu mengepel.

Hari ini restoran sama ramainya seperti kemarin, apa lagi di jam makan malam seperti ini. Riyana sibuk mondar-mandir mengantarkan makanan dan minuman dari meja satu ke meja berikutnya, setelah cukup renggang Riyana pun beristirahat sejenak.

"Riyana"kata mba Annie menyenggol pelan bahu Riyana yang sedang menuangkan minuman ke dalam gelas.

"ada apa ?"tanya Riyana.

"meja no 5"bisik mba Annie lalu kembali ke meja kasir.

Riana pun bergegas menuju ke meja yang di maksud untuk memberikan minuman yang sudah di pesan.

"permisi tuan, ini minumannya"ucap Riana sambil menaruh minuman di meja yang sudah di pesan dengan hati-hati.

"terima kasih, mba"katanya.

"oh, iya. Mba, saya mau pesan makanan juga"sambung tamu tersebut.

"mau pesan apa lagi, tuan"ujar Riana yang mengeluarkan buku kecil dan pulpen di saku bajunya siap mencatat pesanan tamu tersebut.

"dua steak dan juga minumannya satu orange juice"pinta tamu tersebut.

"baik, tuan"

Setelah Riana pergi dari meja tersebut, seseorang datang menghampiri tamu yang memesan tadi.

"hai, bro. Sudah lama menunggu ?!"tanya tamu yang baru saja datang.

"tidak juga, ini minuman yang aku pesan belum sempat aku minum. Oh, iya aku juga sudah pesan makanan dan minuman untuk mu"jelas tamu yang sudah menunggu.

"thanks, bro. Jadi bagaimana nih bisnis kita, aku sih rencananya akan bukan cabang di luar kota. Bagaimana ?!"

"bagus juga idemu"

Tidak lama kemudian Riana pun datang dengan membawa dua steak dan satu orange juice yang sudah di pesan.

"permisi, tuan. Ini pesanannya"ucap Riana sambil menaruh pesanan tersebut.

"terima kasih"

"kamu Riana kan ?!!"tanya tamu yang baru datang sambil menyapa Riana.

Riana pun menengok ke arah tamu tersebut.

"iya, benar saya Riana"jawab Riana dengan sopan.

"aku Dion, kakak tingkatmu dulu"jelas tamu tersebut ternyata bernama Dion.

Riana pun mencoba mengingat kembali ucapan Dion, apakah benar Riana mengenalnya ??

"oh, kak Dion yang ketua OSIS"ujar Riana.

"iya, betul. Apa kabar ?"tanya Dion sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Riana.

"kabar baik, kak"jawab Riana dan membalas tangan Dion.

"kamu kerja di sini ?"

"iya, kak"

"hemm"

"oh, maaf. Kenalin nih teman ku Revan"kata Dion yang menunjuk temannya yang ada di depannya.

Riana pun bersalaman dengan Revan dan saling melempar senyuman.

"Kalau begitu Riana permisi, mau melanjutkan pekerjaan Riana"sahut Riana dan Dion pun hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju.

Akhirnya waktu pulang pun telah tiba, semua karyawan yang ada di restoran tersebut pun kembali ke rumah masing-masing. Setelah tugas mereka sudah selesai, dengan hati senang karena hari ini Riana tidak melakukan kecerobohan lagi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!