NovelToon NovelToon

Dendam Sang Pembunuh

Kehancuran Keluarga Anderson

Amerika.

Malam hari hujan deras membasahi seluruh kota indah itu, sebuah keluarga sederhana sedang merayakan ulang tahun seorang pria berusia 56 tahun. Javier Anderson. Javier adalah seorang ayah yang memiliki sepasang anak laki-laki dan perempuan. istrinya adalah seorang guru di sekolah menengah. mereka adalah sekeluarga bahagia yang hidup sederhana selama ini.

Putra mereka Lee Anderson berusia 20 tahun, adalah mahasiswa di salah satu universitas tinggi di negara itu. ia sambil bekerja untuk membiayai sekolahnya dan juga adiknya. sementara adiknya, Lucy Anderson berusia 18 tahun yang dikenal gadis yang polos dan cantik. Javier adalah seorang arsitek yang terkenal. ia berharap pada Lee yang akan ikuti langkahnya menjadi seorang arsitek yang sehebat dirinya.

"Javier, tiup lilinnya dan berdoalah!" ucap istrinya dengan senyum bahagia. pasangan itu selama ini sangat harmonis dan bisa dikatakan tidak pernah ada pertengkaran di dalam rumah tangga mereka.

Javier meniup lilin dengan bantuan istrinya, setelah padam ia pun memotong cake dan menyuapi istrinya.

Lee dan Lucy bertepuk tangan dengan gembira sambil tertawa ceria. melihat kemesraan kedua orang tuanya membuat mereka ikut merasakan kebahagiaan.

Saat mereka sedang makan dan minum dengan bahagia tiba-tiba saja rumah mereka diserang oleh puluhan peluru yang menembus pintu dan jendela kaca.

Dor...dor...dor...dor...dor...dor...

Tembakan serentak dari luar yang memecahkan kaca jendela dan juga barang yang di dalam rumah.

Javier langsung mendorong istrinya menjauh dari dirinya, ia terkena tembakan di bagian punggung. sementara Lee melindungi Lucy dengan memeluknya dari belakang.

Tidak lama kemudian sekelompok bersenjata itu mendobrak pintu sehingga tumbang, terlihat beberapa pria yang bertubuh tinggi dan tegap sambil memegang senjata dan melangkah masuk ke arah mereka. salah satu adalah bos mereka yang memiliki tahi lalat hitam di bagian wajah sebelah kirinya.

Keluarga Anderson ketakutan saat melihat kedatangan sekelompok bersenjata yang tidak dikenali.

Javier terluka dan terkapar tidak berdaya.

"Papa...," teriak Lee yang menghampiri sang ayahnya itu.

"Javier...," teriak istrinya yang ketakutan dan khawatir. wanita itu langsung mendekati suaminya yang sedang terluka dan mengeluarkan darah.

"Papa...," tangisan Lucy yang yang ikuti Lee menghampiri ayahnya itu.

"Cepat pergi!" pinta Javier yang sedang menahan sakit.

"Pa, bertahanlah! kami akan membawamu ke rumah sakit," ucap Lee yang sambil menangis dan ingin memapah ayahnya itu.

Dor...

Tembakan dari salah satu pembunuh itu yang menembus bagian pundak Lee. pemuda itu langsung terkapar saat tertembak.

Bruk..

"Aahkk...," rintihan Lee yang kesakitan.

"Lee...," teriak kedua orang tua Lee dengan serentak.

"Kakak...," jerit Lucy yang melihat kakaknya terluka.

"Kalian siapa, kenapa menyakiti kami?" tanya Cecillia.

"Kami adalah perampok, ingat namaku! namaku adalah Lucas Sandero. aku adalah ketua perampok yang paling ditakuti," jawabnya dengan senyum sinis.

"Kau adalah perampok yang diincar pihak kepolisian selama bertahun-tahun?" tanya Javier.

"Pintar sekali! sayang sekali malam ini kalian harus mati, dan semua uang kalian akan menjadi milikku," ujar Lucas.

"Jangan sentuh keluargaku! ambil saja apa yang kamu inginkan," ucap Javier.

Lucas memandang Cecillia dan Lucy, dua wanita itu yang sangat mirip dan cantik sehingga menarik perhatiannya.

"Istri dan putrimu sangat cantik, aku akan bersenang-senang dengan mereka malam ini, ha-ha-ha-ha...," ucap Lucas sambil tertawa.

Anggotanya yang mendengar kata Lucas langsung menarik Lucy dan Juga Cecillia ke pojokan saja. mereka sengaja ingin memperlihatkan aksi bosnya kepada keluarga itu.

"Lepaskan tanganmu!" bentak Cecillia.

"Aarghh...," teriak Lucy yang diseret dari kakinya oleh anggota Lucas.

"Jangan sentuh keluargaku! tolong lepaskan mereka, ambil saja apapun yang kau inginkan," pinta Javier yang berusaha bangkit sambil menahan sakit.

Salah satu anggota Lucas lainnya menendang bagian perut Javier dengan kuat.

Bruk..

"Aarghh...," jeritan Javier yang kesakitan.

Bruk..

"Aarghh...."

"Ma, Lucy...," teriak Lee yang bangkit dan menghampiri dua anggota yang sedang menarik ibu dan adik perempuannya.

"Lepaskan putriku! jangan sentuh dia!" pinta Cecillia yang dihempaskan ke lantai.

"Kakak, tolong aku...," tangisan Lucy yang sedang ketakutan.

"Singkirkan tanganmu!" bentak Lee yang melayangkan pukulan ke wajah pria yang menyeret adiknya itu.

Bruk...

Pukulan dari Lee tepat pada wajah pria itu.

Dor...

Tembakan yang dilakukan oleh anggota lainnya yang menembus bagian perut sebelah kiri Lee.

"Aarrghh...," jeritan Lee yang kesakitan dan terhempas ke lantai akibat kekuatan peluru itu.

"Lee...," teriak Cecilia dan Javier.

"Beri dia pelajaran! jangan biarkan dia mati dulu, aku ingin dia melihat aku sedang menikmati ibu dan adiknya," perintah Lucas yang sambil melepaskan celananya.

"Tidak...," teriak Lucy yang pakaiannya dirobek pria bersenjata itu.

"Aarrghh...Papa...tolong aku...," tangisan Lucy yang histeris.

"Jangan sentuh anakku!" teriak Javier yang ingin merangkak ke arah putrinya.

Bruk..

Pijakan kaki pria bersenjata itu pada luka tembak di punggung Javier.

"Aarghh...," jeritan Javier yang kesakitan.

Bruk...

"Aarghh...," teriakan Javier yang mengeluarkan air matanya.

"Bunuh saja aku! lepaskan keluargaku! jangan sakiti mereka!" pinta Javier yang sambil menahan sakit.

"Hentikan! tolong hentikan!" teriakan Cecillia yang histeris melihat Lee dan Javier yang menerima tendangan keras dari mereka. sementara putrinya ditelanjangi sehingga tanpa sehelai benang.

Bruk...

Bruk...

"Kalian adalah binatang," bentak Lee yang sedang ditendang oleh dua anggota Lucas. ia harus menahan sakit bagian tubuhnya yang telah tertembak dan juga tendangan dan pukulan dari mereka.

Bruk..

Bruk...

Bruk...

Pukulan berkali-kali yang dilakukan oleh anggota Lucas yang mengenai wajah Lee. wajah pemuda itu membengkak besar sehingga muntah darah.

"Tolong jangan sakiti anak-anak kami!" pinta Javier yang tidak berdaya dan dipijak oleh anggota Lucas.

"Risih sekali," bentak anggota Lucas yang langsung melepaskan tembakan ke arah

kepala Javier.

Dor...

Tembakannya menembus kepala Javier sehingga ayah dari Lee dan Lucy tewas dengan tanpa memejamkan matanya.

"Javier...," teriak Cecillia yang ingin bangkit akan tetapi anggota Lucas langsung menghantam bagian perutnya dengan senjatanya itu.

Buk..

"Aarrhkk...," jerit Cecillia yang terhempas ke lantai.

"Papa...," teriak Lee yang berusaha melawan akan tetapi tidak berdaya akibat luka yang dia alami.

Bruk..

Pukulan keras dari anggota Lucas lagi-lagi mengenai wajah Lee yang kemudian langsung terkapar. mata dan wajah tampannya sudah tidak berbentuk lagi. mulut dan hidungnya juga mengeluarkan darah yang mengotori lantai.

Di saat dia tumbang tubuhnya masih dipijak dengan dua pria bersenjata itu.

"Tahan kepalanya! aku ingin dia melihat adiknya menjadi pemuasku!" perintah Lucas yang membuka pangkalan paha Lucy.

"Tidak mau...aku tidak mau...Kakak, tolong aku...," tangisan Lucy yang histeris.

"Bajin.gan," ketus Lee yang terluka parah, kepalanya ditahan oleh salah satu pria bersenjata itu. ia dipaksa melihat dengan mata sendiri adiknya yang sedang disetubuhi oleh ketua perampok itu.

Tangisan dan teriakan adiknya membuat hati Lee seakan dicabik-cabik. sakit tidak bisa dibayangkan lagi karena ia tidak mampu menolong adik kesayangannya itu

"Kakak...Kakak...sakit...," teriak Lucy yang kesakitan.

"Ha-ha-ha-ha...kau masih perawan, ini yang aku inginkan," kata Lucas yang sedang melakukan gesekan dengan kasar.

"Lepaskan adikku, binatang!" ujar Lee yang sambil menahan sakit akibat luka yang cukup parah dia alami.

Di saat Lee ditahan, anggota Lucas lainnya menembak bagian paha pemuda itu.

Dor...

"Aarrgh...," jeritan Lee yang kesakitan akibat peluru yang menancap pahanya.

"Anak muda, tidak ada gunanya melawan kami, ibu dan adikmu akan kami nikmati malam ini. ha-ha-ha-ha...," ujar salah satu anggota Lucas.

Mereka sengaja tidak membunuh Lee anderson, menyiksa adalah kesenangan mereka. Lee disiksa habis-habisan oleh mereka. ia ditembak dibagian pundak, perut dan paha. bukan itu saja, ia juga dipukul berkali-kali oleh mereka. bagian tubuhnya menerima tendangan dan injakan yang cukup keras. selain itu wajah dan matanya juga dipukul sehingga membengkak dan mengeluarkan darah dari mulutnya. Lee sekarat dan harus dipaksa melihat sesuatu yang sangat menyakitkan hatinya. ia mengeluarkan air mata menatap dengan penuh dendam pada pria yang sedang menyetubuhi adiknya dan sambil tertawa itu.

Nasib Tragis Keluarga Anderson

"Aarghh...," teriak Lucy yang kesakitan sambil menangis dengan histeris.

"Kakak...Kakak...tolong selamatkan aku...Kakak...," tangisan Lucy yang memandang ke arah Lee yang ditahan oleh dua anggota Lucas.

"Lepaskan dia, binatang...," teriak Lee yang dengan nada kesal. ia ingin melawan akan tetapi tidak berdaya.

Bruk..

Tendangan keras yang dilakukan oleh salah satu anggota Lucas.

"Aahhkkk...," jeritan Lee yang menahan sakit.

"Lepaskan putriku! kalian adalah bajin.gan...," teriak Cecilia yang histeris karena melihat putrinya yang harus menerima perlakuan bejat dari pria itu.

"Ha-ha-ha-ha...putri kalian sangat nikmat, sebelum aku membunuh kalian biarkan aku menikmati tubuh kalian sampai puas," ujar Lucas dengan tertawa gembira. ia melakukan pergerakan maju mundur di atas tubuh gadis remaja itu.

"Sakit...tolong hentikan...tolong hentikan...," teriak Lucy.

"Teriaklah sepuasmu! aku semakin bernaf.su denganmu," kata Lucas yang melakukan gesekan dengan cepat.

"Kau adalah binatang, kau akan mati dengan mengerikan suatu saat nanti. atas nama Tuhan kau akan mati dengan tersiksa...," teriak Cecillia dengan nada tinggi.

Plak...

Plak...

Dua tamparan yang dilakukan oleh anggota Lucas mengenai wajah Cecillia, wanita itu yang menerima dua tamparan langsung tidak sadarkan diri.

"Ma...," jerit Lee yang meronta-ronta, ia dengan posisi terlungkup, salah satu anggota Lucas menahan kepalanya menghadap ke arah Lucy yang dihajar habis-habisan oleh pria bejat itu. sementara anggota lainnya menginjak punggungnya sehingga Lee tidak mampu bergerak. ia menahan sakit selama ditahan. dari lukanya mengeluarkan semakin banyak darah yang mengotori lantai tersebut.

Setelah puas Lucas pun menghentikan aksinya, akan tetapi ia masih ingin melakukan hubungan intim terhadap Cecillia yang tidak sadarkan diri.

"Jangan sentuh mamaku...kau adalah pria breng.sek, aku berharap kau cacat seumur hidup," teriak Lee dengan nada tinggi.

"Ha-ha-ha-ha...anak muda, adikmu itu sangat memuaskanku, dan ibumu yang cantik ini aku yakin juga tidak kalah dari adikmu," ujar Lucas yang melepaskan pakaian yang menutupi bagian bawah Cecillia.

"Kalian tunggu apa lagi? lakukan saja apa yang kalian inginkan, selagi ada makanan mewah jangan di sia-siakan!" perintah Lucas pada anggotanya.

"Tolong jangan sentuh mereka! aku mohon siksa aku sepuas kalian. atau bunuh saja aku... tolong lepaskan mereka," tangisan Lee yang melihat adiknya digilir para pria itu, sementara ibunya dinodai oleh Lucas.

Tangisan Lee pecah harus melihat dua wanita yang paling dia cintai harus menerima penghinaan ini, Lucy menangis kesakitan selama diperk*sa oleh mereka. ia menangis sambil berteriak kakaknya. Lee semakin hancur hanya bisa melihat kejadian itu dan tidak mampu menolong mereka.

Akibat hentakan yang kuat dilakukan oleh Lucas, Cecillia membuka matanya, ia mendapati dirinya diperk*sa oleh pria bejat itu, ia hanya diam dan tidak melawan. karena dirinya tidak sanggup lagi melawan. perasaannya telah hancur saat melihat suami tercintanya tewas dibunuh, putri kesayangannya digilir oleh tujuh pria itu. sementara putranya harus menerima siksaan yang sangat menyakitkan.

"Keluarga bahagiaku hancur begitu saja," gumam Cecillia.

Ia menoleh ke putranya dengan mengeluarkan air mata. ia menyampaikan sesuatu melalui kode dari bibirnya.

Lee melihat gerakan bibir Cecilia ia pun langsung mengerti apa yang disampaikan oleh ibunya itu. setelah menyampaikan sesuatu Cecillia memberi senyuman kepada putranya dan kemudian tiba-tiba saja mulutnya mengeluarkan darah yang banyak.

Lee yang melihat darah yang keluar dari mulut ibunya ia pun menangis dengan histeris.

"Ma...Mama...," teriak Lee yang penuh emosi.

"Dia sudah mati," ketus Lucas yang menampar wajah wanita itu untuk memastikan kondisi wanita yang sedang dia setubuhi.

"Sia.lan aku belum puas dia sudah mati," bentak Lucas yang mengeluarkan pusakanya.

"Bos, dia mengigit lidahnya hingga putus," kata anggotanya yang sedang memeriksa Cecillia.

"Kalau begitu perk*sa saja putrinya sampai kalian puas dan kemudian baru tamatkan nyawanya!" perintah Lucas yang memakai celananya.

"Bocah busuk, apa kau sudah melihatnya? kau tidak bisa melawanku, lihatlah adikmu itu yang harus melayani kami. dan ibumu juga sudah ku nodai. ayahmu yang tidak berguna ini juga harus mati sia-sia. dan sekarang hanya sisa kamu saja. kondisimu yang sekarang bagaikan ikan yang tanpa air. aku akan berbaik hati tidak akan membunuhmu," kata Lucas sambil menepuk wajah Lee dengan kasar.

"Kau akan menyesalinya," ketus Lee.

"Ha-ha-ha-ha...apa yang bisa kau lakukan...ha? bocah busuk, lihat dirimu sekarang, luka di mana-mana dan nyawamu hanya hitungan menit. apa gunanya kau hidup lagi. walau kau masih hidup kau juga bukan lawanku. ingin melaporku? tidak ada yang bisa menangkapku. ingin melawanku? kau tidak ada kemampuan untuk itu," ujar Lucas.

"Suatu saat kau pasti akan menerima akibat yang sama," kata Lee.

"Hidupku hanya akan menyiksa orang, dan tidak akan disiksa orang. kalau kau masih bernafas maka anggaplah malam ini adalah kenangan manis bagimu dan ada yang ingin ku beritahumu," ucap Lucas.

"Adik dan ibumu sangat memuaskanku, terima kasih karena telah membuatku dan anggotaku mendapatkan kepuasannya," ucap Lucas dengan sengaja.

Lee yang semakin emosi sangat ingin melawan akan tetapi ia tidak mampu untuk bergerak sama sekali.

Setelah beberapa menit kemudian para anggota Lucas telah mendapatkan giliran memperk*sa Lucy. gadis itu tidak sadarkan diri lagi dengan darah berserakan di lantai. bagian bawahnya telah robek akibat ulah dari sekelompok bejat itu.

"Ambil semua uang dan perhiasan, setelah itu kita pergi!" perintah Lucas yang berdiri dan kemudian melangkah pergi.

Anggota Lucas yang menahan Lee ia pun melepaskan tangannya dan kemudian berdiri. ia menendang keras tubuh pemuda itu sehingga terlempar menabrak tembok..

Bruk..

"Aahhkk...," rintihan Lee yang kesakitan, ia ditendang dengan kuat sehingga menghantam tembok dan kemudian tubuhnya terhempas ke lantai.

Kondisi Lee telah sekarat, ia hanya bisa mengedipkan matanya melihat ke arah kedua orang tuanya dan juga adiknya. keluarga bahagia yang dia miliki selama ini telah musnah hanya dalam semalam.

Para perampok mengambil semua barang yang ada di rumah itu sehingga tidak tersisa. dan setelah itu mereka pun pergi meninggalkan tempat itu. mereka mengabaikan Lee yang sudah sekarat dan mungkin sulit baginya untuk hidup.

Wajah pemuda itu semakin pucat akibat kehilangan banyak darah, rasa sakit pada tubuhnya membuatnya tidak berdaya untuk bangkit. perasaan sakit yang dia alami sudah tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. keluarganya yang hidup sederhana dan bahagia harus menerima nasib tragis dari sekelompok orang bersenjata. malam itu Javier, Cecillia dan Lucy harus tewas dengan mengenaskan.

Sementara Lee masih tidak bisa bangkit akibat luka parah yang dia alami.

Ia mengingat kembali gerakan bibir dari sang ibunya, pesan terakhir dari ibunya adalah," putraku, kau harus hidup dan ingat mereka semua. balas dendam atas kejadian ini. kau harus menjadi pria yang hebat dan balas mereka semua."

"Ma, Pa, Lucy...aku kehilangan tenagaku sekarang. sakit sekali...aku bahkan sulit untuk bernafas," gumam Lee yang semakin lemah.

Tidak lama kemudian tiba-tiba datang sekelompok orang yang berpakaian hitam. mereka melangkah masuk ke dalam rumah itu yang telah kosong dan hanya terlihat empat orang yang tergeletak dalam kondisi mengenaskan.

Seorang pria paruh baya adalah bos dari kelompok itu, ia menghampiri Lee dan bertanya sambil menodong pistol ke arah pemuda itu," ingin hidup atau mati?"

Kasus Pembunuhan

Lee yang sekarat memaksakan diri mengangkat kepalanya dan melihat pistol itu yang di depan matanya. ia melihat seorang pria tegap dan tinggi sedang menatap dengan tatapan dingin.

"Jawab pertanyaanku! ingin hidup atau mati?" tanya pria itu dengan nada dingin.

"Selamatkan aku! aku...ingin...membalas dendam," pinta Lee yang mengangkat tangannya yang berlumuran darah dan memegang tangan pria itu.

"Kalau kau ingin membalas dendam, maka kau harus tahan menderita, kejam dan sadis. bunuh orang yang menyinggungmu. jangan memberikan kesempatan pada mereka. atau kalau tidak, maka kau yang akan mati di tangan mereka," ujar pria itu.

"Aku akan berubah menjadi kejam dan tanpa ampun pada siapapun, tujuan hidupku hanya demi balas dendam," jawab Lee.

"Aku percaya pada janjimu, kalau kau gagal maka kau akan mati di tanganku," ucap pria yang simpan kembali senjatanya. ia memberi kode kepada anggotanya.

Dua anggotanya mengangkat Lee yang sekarat dan meninggalkan rumah itu.

Lee mengeluarkan air mata melihat orang tuanya dan juga adiknya yang harus meninggal dengan tidak wajar. sakit hati yang dia rasakan membuatnya sangat membenci para perampok itu.

"Pa, Ma, Lucy, aku akan membunuh mereka semua. ke mana pun mereka pergi aku akan mencari mereka sampai dapat. aku ingin mereka merasakan apa yang kalian rasakan. Lucas Sandero, aku ingin namamu. aku akan mendatangmu," batin Lee.

Keesokan harinya.

Terjadinya pembunuhan di keluarga Anderson sangat mengemparkan publik, banyak kalangan yang mengenal Javier Anderson yang sangat terkenal dengan profesinya tidak bisa menerima kenyataan tersebut. di hari itu kediaman Anderson didatangi pasukan kepolisian yang bertugas menyelidiki kasus pembunuhan itu.

Seorang anggota polisi yang berpakaian biasa melihat semua korban yang tewas dengan mengenaskan. ia mengerut dahinya dan langsung menebak siapa pelaku tersebut. pria itu yang bernama Muller telah mengincar kelompok bersenjata itu selama bertahun-tahun.

"Merampok, memperk*sa, dan membunuh. sekelompok bajin.gan dan pengecut," ketusnya.

"Pak, kami mendapatkan foto keluarga Anderson, korban masih memiliki seorang putra. sementara dia tidak ada di sini. apakah dia pergi atau dibawa pergi?" tanya salah satu anak buahnya.

"Seorang putra? semalam adalah ulang tahun Javier Anderson, tidak mungkin putranya tidak pulang. tapi ke mana dia?" ujar Muller sambil membaca kartu pengenalan milik Javier.

"Pak, istrinya bunuh diri dengan memutuskan lidah sendiri. sangat mengenaskan," ujar anak buahnya yang bernama Laz.

"Mungkin saja saat dirinya diperk*sa oleh mereka, dia lebih memilih mati dari pada harus menderita," kata anak buah lainnya bernama Mob.

"Lucy Anderson tewas karena diperk*sa, mereka adalah baji.ngan. aku yakin jumlah mereka tidak sedikit. lihat kondisi korban pelakunya lebih dari lima orang," ucap Muller.

"Si pelaku itu sangat cepat melarikan diri dan juga menghilang entah ke mana. dia membunuh, merampok dan memperk*sa. aku sangat ingin mengebirinya," ketus Mob.

"Bawa mereka ke rumah sakit! kita akan melakukan penyelidikan yang lebih jauh!" perintah Muller pada anak buahnya.

"Siap, Pak," jawab Mob dengan patuh.

"Sekelompok setan bejat, istri dan anak orang juga tidak di lepaskan. tapi ke mana Lee Anderson? mahasiswa usia 20 tahun," gumam Muller.

Departeman kepolisian.

Muller mengumpulkan semua data korban keluarga Anderson, ia membaca satu-persatu setiap aktivitas anggota keluarga itu.

"Pak, keluarga Anderson dikenal sangat baik dan ramah terhadap tetangganya, tidak tahu apa sebabnya perampok itu memilih mereka. bisa dikatakan bahwa rumah mereka sangat sederhana dan tidak hidup mewah seperti orang kaya lainnya. walau Javier adalah orang kaya akan tetapi dia tidak suka pamer begitu juga dengan istri dan anaknya. dan yang menjadi pertanyaan adalah kenapa keluarga ini menjadi korban si perampok itu," ujar Laz yang penuh tanda tanya.

"Kalau dibandingkan, rumah tetangganya lebih mewah. sedangkan rumah mereka paling sederhana dibanding semua rumah yang ada di sana. ini agak aneh," ucap Mob.

"Pak, mungkin saja perampok itu sudah kenal keluarga itu dari awal?" tanya Chanz.

"Mungkin dia sudah tahu keluarga itu sangat kaya, hanya saja selama ini keluarga Anderson menutupinya. dan kalau mereka tahu bagaimana caranya mereka bisa tahu?" kata Muller dengan penasaran.

"Javier Anderson semasa hidup tidak menyinggung siapapun dan tidak mungkin ada musuh. atau karena memang nasib mereka yang sedang sial. sehingga mereka harus menerima nasib buruk ini," ucap Mob.

"Tapi sekarang yang paling utama adalah di mana putra mereka? apa mungkin di bawa pergi oleh perampok itu?"tanya Laz.

"Kasus perampokan dan pembunuhan yang mereka lakukan bukan hanya sekali. tapi sudah sering kali. akan tetapi semua korban mereka tidak ada yang hilang. semua tewas di tempat," ucap Muller.

"Aku sudah bertanya semua tetangga yang di sana, tidak ada yang melihat Lee Anderson keluar dari rumah. salah satu tetangga yang di sana mengatakan, sore kemarin keluarga Anderson pulang dengan cepat termasuk Lee. mereka masih melihat pemuda itu pulang ke rumahnya. dan sangat aneh jika dia hilang. kecuali perampok itu membawanya pergi," ungkap Laz.

"Jangan mengatakan mereka membawanya pergi untuk mendidik menjadi perampok di masa depan?" kata Chanz.

"Apapun alasannya ini tidak baik bagi anak itu, antara hidup dan mati kalau bersama mereka, lagi pula suatu kesalahan besar kalau anak itu didik menjadi perampok. bukankah setelah dewasa dia akan membalas dendam pada mereka?" ucap Muller.

"Pak, kasihan anak itu. keluarganya dibunuh dan kalau saja dia berada di tangan mereka, bukankah sama saja hidupnya sudah hancur. kalau dia menjadi perampok maka dia akan menjadi buronan kita. dan mungkin suatu saat dia akan tewas di tangan kita. dan kalau saja dia menolak permintaan mereka dia pasti mati di tangan mereka," kata Laz.

"Kalaupun dia menjadi perampok aku yakin dia pasti akan membunuh mereka dulu," kata Chanz.

"Lee Anderson dikenal sebagai pemuda yang sangat baik dan ramah, dia bekerja di dua tempat untuk biaya sekolahnya dan juga adiknya. walau orang tuanya sangat kaya akan tetapi Lee bukanlah anak laki-laki yang suka berfoya-foya," kata Mob.

"Semua tetangga di sana berduka atas kejadian ini, karena keluarga Anderson tidak memiliki sanak saudara lain, maka mereka semua ingin membantu kremasi jenazah mereka," ujar Laz.

"Kirim semua pasukan kita untuk menjaga semua jalan keluar masuk kota ini! aku berharap mereka belum meninggal kota ini," perintah Muller

"Siap, Pak," jawab Laz.

"Setelah penyelidikan selesai kita baru serahkan jenazah Anderson kepada mereka, dan selidiki lagi siapa saja yang dekat dengan keluarga Anderson. aku masih merasa ada yang tidak beres dalam hal ini," ucap Muller.

"Pak, apa yang membuatmu merasa aneh?" tanya Chanz.

"Tidak tahu juga, aku tetap merasa seperti ada yang terlewatkan. kita harus selidiki semua yang berhubungan dengan Anderson," jawab Muller

"Apakah ada pengkhianat yang sengaja memberitahu perampok itu bahwa keluarga Anderson memiliki harta yang berlimpah?" tanya Chanz.

"Selidiki tabungan banknya! aku ingin tahu apakah tabungannya masih ada di bank atau tidak. dan selidiki juga kapan mereka melakukan transaksi terakhir kali. kalau saja ada pengkhianat maka kita akan semakin sibuk mulai hari ini," perintah Muller.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!