Brukk
Suara tabrakan yang begitu nyaring di jalan raya membuat semua orang mengerumungi kecelakaan tersebut di mana sebuah mobil mewah dan truk yang saling beradu, terlihat seorang gadis cantik di dalam mobil mewah tersebut terluka begitu parah yang mereka yakini jika gadis tersebut tidak selamat dari kecelakaan.
"Aiss"gumam seseorang pelan membuka mata nya dengan perlahan hingga benar-benar terbuka.
"Kenapa aku di sini bukan kah seharus nya aku sudah mati"gumam seseorang merasa heran karna masih bisa membuka mata nya padahal ia baru saja mengalami kecelakaan karna mengemudikan mobil nya dengan kecepataan tinggi,ia tahu pasti diri nya tidak akan selamat dalam kecelakaan tersebut.
"Sudah bangun"tanya seseorang dengan suara dingin membuat nya mengalihkan pandangan nya ke asal suara tersebut.
"Siapa kau"bukan nya menjawab ia malah bertanya pada lelaki tampan di samping nya dengan heran karna ia tak mengenal pria itu sama sekali.
"Cih apa kau pura-pura tidak tahu siapa aku untuk menarik perhatian ku"jawab lelaki tersebut dengan sinis.
Aarrrrgg
Suara teriakan wanita tersebut melengking di dalam ruangan itu membuat pria tersebut semakin menatap sinis pada wanita yang masih terbaring di atas brangkar yang tak lain adalah istri nya sendiri.
Ingatan demi ingatan yang wanita itu alami semakin membuat nya kesakitan hingga tak sadar diri.
"*Ini dimana"ucap nya menatap sekeliling hanya terlihat taman yang tak ada orang satu pun.
"Axella"panggil seseorang dengan suara lembut membuat wanita yang bernama Axella tersebut menoleh ke asal suara.
"Siapa kau"tanya Axella menatap heran wanita cantik itu karna ia tak mengenal nya sama sekali.
"Aku Alexa Eleanor"ucap nya tersenyum manis.
"Aku dimana dan kenapa kau ada di sini,tempat apa ini"tanya Axella.
"Kita berada di alam bawah sadar mu saat ini"jawab Alexa membuat Axella mengerutkan kening nya dengan bingung.
"Kau bicara apa sih aku tidak mengerti sama sekali"ucap Axella.
"Sebenar nya kau sudah mati saat kecelakaan itu terjadi"ucap Alexa.
"Aku juga tahu jika aku sudah mati yang membuat ku heran kenapa aku bisa membuka mata kembali"ucap Axella dengan wajah bodoh nya.
"Itu karna aku yang membawa roh mu,,saat kau membuka mata tadi kau berada di dalam tubuh ku"ucap Alexa membuat Axella terkejut juga tak percaya.
"Kau jangan bercanda"ucap Axella.
"Aku tidak sedang bercanda Axella"jawab Alexa dengan wajah serius.
"Untuk apa kau membawa ku ke sini dan kenapa juga kau menarik roh ku ke tubuh mu"tanya Axella.
"Aku ingin meminta bantuan pada mu"ucap Alexa dengan wajah sedih nya.
"Bantuan apa"tanya Axella yang kini mulai serius melihat wajah Alexa.
"Pria tadi itu adalah suami ku,tapi dia sama sekali tak mencintai ku karna ia memiliki kekasih yang ia cintai"ucap Alexa dengan senyum penuh luka.
"Kalau dia tidak mencintai mu untuk apa kau mau menikah dengan nya,bukan kah itu nama nya kau sendiri yang bodoh karna di dunia ini masih banyak pria yang mungkin akan sangat mencintai mu"jawab Axella.
"Kau benar, tetapi kami menikah karna orang tua nya menjodohkan kami awal nya aku juga menang tidak mau namun karna ayah ku mengancam akan membunuh ibuku maka dari itu aku menerima nya"jawab Alexa dengan senyum penuh luka membuat Axella terdiam.
"Ibuku sakit sejak aku berumur sepuluh tahun dan tidak bisa melakukan apapun lagi,ibuku hanya bisa terbaring di atas tempat tidur saat ibu ku baru saja sakit ayah ku kembali menikah dengan wanita lain yang membuat ku dan ibuku menderita"sambung Alexa yang kini menangis.
"Lalu dimana ibu sekarang"tanya Axella.
"Ibuku mereka tempat di gudang dapur dan aku keluar dari rumah itu setalah menikah,ayah ku tidak mengizinkan ku melihat ibu ku lagi"ucap Alexa.
"Kenapa kau bisa ada di rumah sakit"tanya Axella penasaran.
"Aku tidak sengaja jatuh dari tangga saat pengurus ibuku mengatakan jika keadaan ibu ku semakin memburuk karna panik aku berlari dan terjatuh"jawab Alexa dengan jujur.
"Waktu ku tidak banyak lagi Axella aku mohon jaga ibu ku dengan baik hanya kau satu-satu nya yang aku percaya menjaga ibuku,aku sangat menyayangi nya"ucap Alexa menggenggam kedua tangan Axella dengan wajah memohon.
"Kau tenang saja aku pasti akan menjaga nya"ucap Axella dengan wajah serius.
"Terimakasih aku bisa tenang sekarang"ucap Alexa dengan senyum lebar tanpa beban lagi.
"Aku pergi dulu jika kau membuka mata mu nanti ingatan ku yang dulu akan ada di dalam ingatan mu"sambung Alexa memundurkan langkah nya dengan senyum manis menatap Axella hingga ia menghilang*.
Sementara di rumah sakit Axella membuka mata nya perlahan,ia menatap kesekitar tak ada seorang pun di sana membuat nya tersenyum kecut.
Nasib mu hampir sama dengan ku Alexa hanya sendirian saja,namun kau masih beruntung ada orang tua mu sedangkan aku kedua orang tua ku sudah meninggal saat aku kecil hingga tak bisa merasakan bagaimana memiliki keluarga,namun karna kau sudah memberikan tubuh mu untuk ku aku berjanji akan menjaga ibu mu dengan baik,tenang lah di sana,batin Axella menatap ke langit-langit rumah sakit.
Ia pun beranjak dari brangkar tersebut menuju kamar mandi,saat melihat cermin di depan nya ia menghela nafas kasar melihat penampilan Alexa yang begitu kurus juga wajah nya tak terawat karna banyak jerawat.
"Huhh kau menyedihkan sekali Alexa"gumam Axella menghela nafas kasar.
Ia pun membersihkan tubuh nya dan memakai baju yang ia dapatkan di dalam lemari rumah sakit tersebut mungkin pelayan rumah nya memasuk kan nya di sana.
"Nona Alexa"ucap seseorang masuk ke dalam dan melihat Alexa sudah segar seperti tak pernah terjadi apapun untuk nya.
Axella mengangguk kan kepala nya yang kini menjadi Alexa menatap pelayan dari rumah nya yang ia ketahui bernama Sarah yang usia nya tiga tahun lebih muda dari Alexa.
"Saya ke sini karna tuan menyuruh saya untuk menjaga nona"ucap Sarah.
"Aku sudah baik-baik saja Sarah sekarang kita pulang"ucap Alexa.
"Nona yakin sudah baik-baik saja"tanya Sarah karna ia tahu jika tubuh majikan nya cukup lemah.
"Hmm"dehem Alexa mengangguk,jika tubuh Alexa lemah maka berbeda dengan Axella yang kuat karna ia mantan pembunuh bayaran yang tidak di ketahui oleh siapa pun karna ia bekerja sendiri tanpa bantuan siapa pun.
Axella Zoya Martin gadis cantik yang bekerja sendirian sebagai pembunuh bayaran,tak ada satu pun yang mengetahui siapa ia sebenar nya karna saat berbaur dengan orang lain ia akan menjadi gadis biasa yang terlihat polos berbeda jika ia sedang bertugas maka wajah polos itu akan berganti menjadi gadis yang haus darah.
Axella tinggal sendirian karna orang tua nya meninggal saat ia masih kecil dan di rawat oleh sepasang suami istri yang bekerja di rumah nya hingga ia berusia dua belas tahun kedua orang yang merawat nya juga meninggal karna sakit jadilah ia hidup sendirian di rumah besar peninggalan orang tua nya.
Selama ini ia hidup dengan hasil restoran dan beberapa hotel besar yang di wariskan untuk nya,ia menjadi pembunuh bayaran karna dulu saingan bisnis orang tua nya hendak membunuh nya maka dari itulah ia berubah menjadi yang sekarang namun tak ada satu orang pun yang mengetahui hal tersebut bahkan sebagai putri dari keluarga Martin sendiri karna ia menyembunyikan identitas nya.
"Kita sudah sampai nona"ucap Sarah membuyarkan lamunan Alexa.
Alexa kembali mengangguk menatap bangunan mewah di depan nya yang menjadi tempat tinggal sekarang. Alexa dan Sarah melangkah masuk ke dalam rumah tersebut hingga pandangan Alexa tertuju pada kedua orang yang sedang bermesraan di ruang keluarga.
Menjijikkan sekali mereka,batin Axella merinding sendiri.
"Nona tidak papa"tanya Sarah khawatir menatap Alexa yang terdiam.
"Hmm"dehem Alexa mengangguk.
"Kau kembali lah bekerja aku akan ke kamar saja istirahat"sambung Alexa.
"Baik nona"ucap Sarah segera pergi ke dapur kembali.
Axella sendiri tanpa peduli berjalan menuju kamar nya dengan ingatan Alexa,jika dulu itu Alexa pasti ia akan menangis melihat kedua orang tersebut namun kini berbeda yang menempati tubuh Alexa adalah Axella gadis yang tak punya hati lagi setelah merasa kan kehilangan.
"Kau sudah kembali"tanya pria yang kini ia ketahui nama nya adalah Reynand Wijaya.
"Seperti yang kau lihat"jawab Alexa dengan acuh kembali berjalan ke kamar nya sendiri.
"Kenapa kau memperpedulikan nya"ucap gadis cantik di samping Raynand yang bernama Milka yang tak lain adalah kekasih Raynand.
"Aku hanya bertanya sayang"ucap Ray dengan lembut pada kekasih nya tersebut.
"Tidak usah pedulikan dia"ucap Milka dengan jengkel.
"Baiklah tidak akan lagi"ucap Ray mengelus kepala Milka.
"Kapan kau akan menikahi ku ini sudah hampir satu tahun"dengus Milka.
"Sebentar lagi aku masih membujuk mama dan papa untuk menceraikan nya dan menikah dengan mu"ucap Ray.
"Selalu saja begitu"ucap Milka.
"Lebih baik aku mengantar mu pulang sebentar lagi aku ada rapat di perusahaan"jelas Rey pada kekasih nya tersebut.
"Hmm"dehem Milka mengangguk sambil berdiri di ikuti Ray.
Kini sepasang kekasih tersebut berjalan bergandeng tangan keluar rumah menuju mobil yang ada di depan. Semua pelayan di rumah tersebut hanya bisa diam saja saat majikan mereka membawa kekasih nya tersebut ke dalam rumah,mereka kasihan pada Alexa yang juga ikut melihat nya namun mereka tidak bisa berbuat apapun kecuali menenangkan Alexa jika menangis.
Di dalam kamar Axella menghela nafas kasar menatap semua pakaian Alexa yang tak ada satupun yang terlihat bagus.
"Apa suami nya tak memberikan nya uang untuk membeli pakaian hingga tak ada satu pun pakaian yang berguna di sini"ucap Axella dengan jengkel.
"Sudah lah Axella sekarang kau harus mengurus tubuh dan wajah ini dulu sambil memikirkan cara langkah apa yang harus kau lakukan ke depan nya"ucap nya lagi sambil memejamkan mata nya untuk tidur.
......
Malam hari nya Axella keluar dari kamar nya berjalan ke arah dapur untuk mengambil makanan karna perut nya terasa lapar.
"Kalian kenapa berkumpul di sini"tanya Alexa pada mereka dengan heran.
"Nona"ucap mereka serentak dengan kaget karna tidak sadar jika Alexa menghampiri mereka.
"Kalian kenapa berkumpul"tanya Alexa lagi.
"Itu nona"ucap mereka ragu mengatakan nya.
"Apa"tanya Alexa.
"Pak imam baru saja kembali di bawa ke rumah sakit,, kami sedang mengumpulkan uang untuk membantu biaya rumah sakit nya"jelas Sarah membuat Axella terdiam mendengar nya.
"Rumah sakit mana"tanya Alexa.
"Medika nona"jawab Sarah di angguki Alexa.
Ia pun tak jadi mengambil makanan dan kembali ke kamar nya,Alexa mengganti baju nya lalu keluar dari kamar.
"Nona mau kemana"tanya Sarah karna Alexa tidak pernah keluar malam.
"Keluar sebentar"ucap Alexa keluar dari dalam rumah menuju ke garasi untuk mengambil mobil.
"Cih apa dia tidak memiliki mobil lain hingga tak ada satu mobil pun di sini"ucap nya jengkel.
Karna tak ada mobil satu pun di garasi jadilah ia memesan taksi untuk menjemput nya.
"Apa kau sangat miskin Alexa ponsel mu saja seperti ini"dengus Axella menatap ponsel Alexa yang layar nya hampir terpisah.
Setelah taksi yang menjemput nya datang Axella lebih dulu pergi ke apartemen milik nya untuk mengambil barang-barang nya di sana. Tiba di sana ia segera memakai masker dan berjalan masuk ke gedung apartemen tersebut di mana tempat tinggal nya.
"Beruntung aku membeli apartemen di sini sebelum berlibur juga meninggalkan barang-barang ku jika tidak entah apa yang terjadi pada ku"gumam nya menatap dompet milik nya dimana semua kartu kredit tanpa batas milik nya.
Ia pun mengganti baju nya lebih dulu dan keluar dari dalam apartemen tersebut setelah mengambil barang-barang yang menurut nya ia perlukan,tujuan nya adalah rumah sakit untuk membantu pekerja rumah Alexa.
"Ada yang dapat saya bantu nona"tanya bagian administrasi tersebut pada Axella.
"Saya ingin membayar biaya rumah sakit atas nama pak Imam"ucap Axella.
"Sebentar nona"ucap nya segera mengecek biaya rumah sakit tersebut.
"Total nya lima puluh juta nona"ucap nya lagi setelah melihat nya.
"Sekalian juga dengan perawatan yang akan di lakukan pak Imam hingga sembuh"ucap Axella memberikan kartu nya.
"Baik nona"ucap nya.
Setelah selesai membayar semua nya Axella pun segera pergi dari sana karna tujuan nya memang hanya membayar saja,ia berjalan santai menikmati kota tersebut karna memang jika jadi Axella tujuan nya adalah liburan sekarang ia menjadi Alexa yang memang tinggal di kota tersebut.
Jika urusan ku telah selesai di sini aku akan kembali ke negara ku membawa ibu nya Alexa juga,setelah itu aku akan hidup dengan nya semoga dia menerima ku nanti nya sebagai Axella bukan Alexa,batin Axella.
Setelah puas berjalan-jalan sendiri menikmati kota tersebut Axella kembali ke rumah suami Alexa dengan menggunakan taksi,sampai di sana ia menatap mobil sudah terparkir di depan rumah.
Saat memasuki rumah bertepatan dengan Rey yang akan keluar dengan koper di tangan nya hingga membuat Alexa meminggirkan tubuh nya agar Rey bisa keluar, kedua nya sama sekali tak mengeluarkan suara hingga Rey berjalan menuju ke mobil nya dan Axella kembali melanjutkan langkah nya masuk ke dalam rumah lebih tepat nya ke kamar nya.
"Cukup melelahkan"gumam Axella memejamkan mata nya yang sudah mengantuk karna lelah berjalan kaki beberapa jam.
Kini pagi pun menyapa Axella yang kini kita panggil sebagai Alexa telah membuka mata nya,ia keluar dari kamar menggunakan baju olahraga di tubuh nya tujuan nya adalah berlari pagi mengelilingi kompleks perumahan tersebut agar tubuh yang ia tempati tak akan mudah lelah seperti semalam.
"Pagi nona"sapa Sarah kebetulan lewat.
"Pagi juga Sarah"jawab Alexa berjalan santai keluar rumah tak lupa dengan masker yang ia gunakan.
Alexa pun berlari mengelilingi kompleks tersebut hingga dua jam kemudian ia kembali ke rumah.
"Nona semalam tuan mengatakan jika akan ke luar kota selama sebulan"ucap kepala pelayan kepercayaan Rey.
"Ohh kenapa hanya sebulan sekalian saja setahun atau tidak kembali juga akan lebih baik"ucap Alexa dengan santai sambil mengambil air putih di atas meja.
Sedangkan kepala pelayan dan beberapa pelayan yang bekerja di sana termasuk Sarah melongo mendengar jawaban nona mereka yang biasa nya akan menampilkan wajah sedih nya.
"Kalian kenapa"tanya Alexa dengan heran setelah menghabiskan segelas air putih tersebut.
"Tidak ada nona"jawab mereka serentak.
"Oh iya buatkan makanan sehat untuk ku"ucap Alexa.
"Baik nona"ucap kepala pelayan tersebut mengangguk.
Alexa pun berjalan meninggalkan dapur menuju kamar nya untuk membersihkan tubuh nya,setelah selesai ia keluar kamar masih menggunakan pakaian milik Alexa yang lama karna ia tidak mungkin memakai pakaian milik nya sendiri yang akan menimbulkan curiga.
"Silahkan nona"ucap kepala pelayan tersebut.
"Terimakasih"ucap Alexa duduk dan menikmati makanan di depan nya.
"Masakan nya enak aku menyukai nya"ucap Alexa dengan jujur karna mungkin ia tidak pernah memakan nya dan baru kali ini.
"Terimakasih nona"jawab mereka serentak di angguki Alexa.
Selesai sarapan ia beranjak dari duduk nya ke kamar nya untuk mengambil tas milik nya karna rencana nya ia akan ke salon untuk melakukan perawan di sana agar wajah nya menjadi mulus. Alexa kembali memesan taksi untuk nya pergi ke sana,tak lama taksi yang ia pesan pun datang Alexa pun masuk ke dalam taksi tersebut menuju salon yang terkenal di kota itu.
Tiba di sana Alexa langsung masuk karna ia sudah memboking duluan untuk nya agar tidak perlu menunggu.
"Nona Alexa"tanya seseorang pada Alexa yang ia yakini adalah salah satu karyawan salon dari baju yang di gunakan nya.
"Ya"jawab Alexa singkat.
"Mari ikut saya nona"ucap karyawan itu di angguki Alexa ikut berjalan dari belakang.
Ia pun melakukan perawatan untuk seluruh tubuh nya terutama wajah nya,hingga hampir dua jam lama nya ia di sana Alexa mengangguk puas melihat hasil nya.
"Lumayan lah"ucap nya pelan membayar semua perawatan yang ia lakukan, setelah itu ia pun keluar dari sana pergi ke butik untuk membeli beberapa pakaian sederhana karna memang Alexa yang asli sederhana berbeda dengan nya.
Kini siang telah berganti malam,Alexa kembali ke rumah jam delapan malam ia langsung pergi ke kamar nya karna sudah lelah.
"Seperti nya besok aku harus ke rumah itu untuk melihat keadaan ibu Alexa"gumam Alexa pelan menatap langit-langit kamar nya dan memejamkan mata nya untuk tidur.
Tengah malam Alexa terbangun dari tidur nya mendengar suara keributan di luar,ia bergegas keluar dari kamar nya untuk memeriksa apa yang terjadi.
"Ada apa ini"tanya Alexa pada Sarah.
"Kami baru mendapat kan kabar jika pak Imam meninggal nona"ucap Sarah pelan membuat Alexa diam mematung.
Bayangan saat ia melihat kedua orang pekerja di rumah yang merawat nya dulu kembali di pikiran nya yang juga meninggal di rumah sakit saat itu.
"Keluarga nya di mana"tanya Alexa setelah merasa tenang.
"Keluarga pak Imam berada di kampung nona"jelas Sarah di angguki Alexa.
"Kita ke sana untuk mengantarkan pak Imam, Kalian bersiap lah jika ingin ikut"jelas Alexa pada pekerja di rumah tersebut.
"Tapi nona,,"ucap kepala pelayan dengan ragu menatap Alexa.
"Jangan khawatir apapun jika kalian ingin ikut silahkan aku tidak memaksa nya,aku ke kamar dulu untuk bersiap kita akan kerumah sakit langsung"ucap Alexa bergegas ke kamar nya untuk mengganti pakaian nya begitu juga dengan yang lain.
Di dalam kamar Alexa memakai baju yang lebih sopan dan memasuk kan dua baju ke dalam tas yang ia bawa untuk berjaga-jaga jika menginap di sana.
"Kalian sudah siap"tanya Alexa pada keempat pelayan tersebut.
"Sudah nona"ucap mereka mengangguk juga membawa tas masing-masing.
"Kita ke rumah sakit aku sudah memesan taksi"ucap Alexa.
"Baik nona"jawab mereka segera ikut keluar rumah bersama Alexa tak lupa mengunci pintu.
Mereka masuk ke dalam taksi yang akan membawa mereka ke rumah sakit,tiba di sana mereka segera turun dan langsung masuk ke dalam setelah Alexa membayar nya.
"Itu nona"ucap Sarah menunjuk kan ruang rawat pak Imam. Mereka semua pun bergegas masuk ke dalam di mana keluarga pak Imam berada di sana.
Alexa kembali diam mematung menatap keluarga pak Imam yang menangis di depan jenazah,ingatan ia menangis sendirian di rumah sakit kembali teriang di kepala nya bahkan hanya beberapa orang saja dulu yang ikut memakam kan kedua orang yang berjasa membesar kan nya.
"Nonaa"ucap Sarah menepuk pundak Alexa karna ia memanggil nya dari tadi tapi tak di dengar oleh Alexa.
"Yaa"ucap Alexa menatap Sarah.
"Perawat itu mau lewat nona"ucap Sarah menunjuk dua orang perawat di belakang Alexa yang menghalangi jalan.
Alexa mengangguk segera menggeser kan tubuh nya ke samping membiarkan kedua perawat tersebut masuk.
"Kami akan memandikan jenazah pak Imam segera sebelum di bawa pulang"ucap suster tersebut di angguki mereka yang mendengar nya.
Kedua perawat itu pun membawa jenazah pak Imam keluar dari sana meninggalkan yang lain termasuk Alexa.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!