“Hai... Perkenalkan Nama Saya Lydia Susanto, Usia saya Delapan Belas Tahun, Saya adalah anak sulung dari lima bersaudara, Minat saya untuk mengambil Program Study di Fakultas Hukum adalah saya ingin membentuk sebuah LBH atau yang biasa di sebut Lembaga Bantuan Hukum untuk membantu orang – orang yang tidak mampu, yang membutuhkan Bantuan Hukum secara Cuma – Cuma, terlebih untuk membela hak – hak orang dengan disabilitas yang di luar sana masih mendapatkan Diskriminasi dalam mencari pekerjaan, Demikian perkenalan saya dan tujuan saya memilih jurusan Hukum, sekian terima kasih.”
Setelah semua menyampaikan perkenalan pada hari pertama kegiatan proses belajar mengajar, maka berdirilah seorang Dosen Muda, dengan perawakan tubuh yang tinggi dan memiliki dada bidang, juga kulit yang bersih serta kacamata berbingkai hitam membuat beberapa pasang mata para mahasiswi menjadi penasaran bukan kepalang, termasuk Lady yang dari tadi di pandang lekat oleh Dosennya.
“Baiklah terima kasih banyak untuk perkenalan dari adik – adik sekalian, sekarang saya akan memperkenalkan diri saya..” Seraya membuka masker Dosen tersebut melanjutkan perkenalannya dengan santai, sedangkan para mahasiswi yang ada di kelas sudah mulai menahan nafasnya mereka seolah memandang dengan perasaan kagum yang sudah tidak lagi dapat di tahan oleh kebanyakan mahasiwi di kelas tersebut, bagaimana dengan Lady? Tentu saja Lady kini tersipu malu, ketika Sang Dosen tampan tersenyum dengannya.
“Nama Saya Reynold Hariyadi, saya berusia dua puluh lima tahun, saya lulus pendidikan Sarjana pada Usia Dua Puluh Satu Tahun dan mendapatkan Beasiswa untuk mengambil Pasca Sarjana yang juga sudah saya selesaikan pada usia Dua Puluh Empat Tahun, saya juga dosen baru yang wajib mengabdi pada kampus ini, over all semua baru berjalan selama satu tahun, dan ini adalah tahun kedua saya dipercaya untuk mengajarkan mata kuliah 'Pengantar Ilmu Hukum', semoga kalian dapat belajar dengan baik, dan dapat lulus dengan nilai yang baik juga, ingat Kuliah akan mendapatkan hasil yang memuaskan asal kalian dapat konsisten dalam belajar, jangan bolos lebih dari tiga kali, jangan tidak kumpulkan tugas lebih dari tiga kali, dan jangan sekalipun bolos saat ujian mid semester apalagi ujian semester, jika kalian langgar semua yang sudah saya sampaikan maka kita akan bertemu lagi pada semester tiga karena kalian akan memprogram ulang mata Kuliah yang sama, sekali lagi saya tekankan mata Kuliah Pengantar Ilmu Hukum adalah Mata Kuliah Wajib dengan total 4 SKS, sampai disini apakah ada pertanyaan?”
Tiba – Tiba saja seorang mahasiswi bernama Ane mengangkat tangannya, “Iyah Silahkan” Kata Reynold sembari menunjuk Ane dengan spidol di tangannya,
Ane yang bagaikan orang terhipnotis, dengan pipi memerah dan mata menatap lurus obyek terbaik di depan sana berkata “Saya boleh tidak lulus kan pak? Agar saya bisa ikut kuliah Bapak terus?” Ucapan tersebut di sambut gelak tawa, sorak sorai sekelas melihat kekonyolon Ane, begitu juga dengan Rey yang ikut tertawa melihat tingkah Ane.
Kuliah selama dua jam rasanya hanya berjalan sekitar sepuluh menit saja bagi Lady, waktu begitu cepat ketika kita berada dengan orang yang membuat kita nyaman bukan? Yah itu juga yang di rasakan oleh Lady, Ketika semua mahasiswi dan mahasiwa keluar kelas juga Reynold hanya tinggal Lady di dalam ruangan kelas tersebut, Lady merapikan bindernya dan membaca – baca ulang materi kuliah yang di berikan oleh Reynold, senyum – senyum sendiri mengingat bagaimana Reynold menyugar rambutnya ketika hendak menulis beberapa materi di papan white board membuat Lady deg deg an, sembari menggigit ujung bolpennya Lady terus saja melamun sambil menatap papan White board yang masih berbekas jejak tulisan – tulisan Sang Dosen Muda.
“Rasanya aku jatuh cinta pada pandangan pertama..” Ucap Lady sembari menggelengkan kepala dan menutup malu wajahnya sendiri di kelas tersebut.
“Jatuh cinta sama siapa?” Suara Bariton terdengar jelas membuat Lady terjingkat dan menoleh kesamping kiri telinganya.
“Ba...Bapa?!” Suara Lady begitu tercekat melihat orang di sampingnya terus tersenyum dengannya,
“Kamu kok kayak lihat penampakan makhluk halus saja?”
“Bapak ngapain kesini lagi?!” Lady bingung melihat Dosennya ada di hadapannya, wajahnya langsung berubah seperti tomat merah, darahnya seolah berhenti tepat di jantung membuat Lady memegang dadanya sendiri karena tidak dapat mengontrol detak jantung yang terus bertalu tidak tentu iramanya,
“Saya mau ngambil Ponsel saya ketinggalan di laci meja..” Ucap Reynold sambil tersenyum dan berjalan ke arah meja dosen,
“Ini..” Katanya sambil menunjukkan Ponsel yang memang benar – benar tertinggal di sana, malu nya perasaan Lady bukan main saat itu,
“Kamu sendirian disini ngapain? Lagi jatuh cinta yah?” tanya Reynold kepada Lady dengan bermaksud menggoda mahasiswinya ini,
Duh..., Iman Lady rasanya terporak porandakan melihat Dosennya bersandar di tembok sambil memasukkan kedua tangannya di saku celananya serta memandang lekat pada Lady yang sudah keringat dingin.
“Ih... Bapak... APAAN SIH?! SUKANYA NGUPING” Tanpa sadar Suara Lady tiba – tiba meninggi untuk menutupi rasa malunya, sedangkan Dosen muda di hadapannya malah tertawa gemas melihat Mahasiswi cantiknya ini.
Tanpa di sadari oleh Lady, dari awal Reynold masuk ke kelas Lady sudah mencuri perhatian Dosen Muda tersebut, bagaimana tidak? Tubuh Lady yang tinggi, langsing, dan gaya yang casual tanpa make up macam – macam semua serba natural, hanya di percantik dengan polesan lips gloss membuat Jantung Reynold juga berirama lebih cepat dari biasanya.
Kemeja putih dan celana Jins biru yang dikenakan oleh Lady mampu membuat Lady menjadi yang paling bersinar di kelas tersebut.
“Kamu tadi siapa namanya? Lady Susanto yah?” tanya Reynold,
“I..iyah pak..” jawab Lady terbata – bata,
“Saya tadi tidak menguping loh.. pas masuk ke sini saya ketuk pintu dulu” ucapnya sambil menunjuk arah pintu, “tapi kamu tidak menyahut, malah kamu geleng – geleng kepala lalu kamu ngomong sendiri katanya jatuh cinta, yah saya nanya... kamu jatuh cinta sama siapa?” Jelas Reynold sambil menggoda Lady, belum sempat Lady menjawab Reynold sudah berjalan kesamping Lady dan duduk di sebelahnya,
“Kamu masih ada hubungan kerabat dengan Bapak Hendrik Susanto kepala Perusahaan Asuransi Bumi Sejahtera nggak Lady?” kini Reynold sedang mengalihkan pembicaraan, agar Lady yang berada di hadapannya tidak merasa semakin malu,
“Sa.. saya anak pertamanya Pak..” jawab Lady masih dengan terbata – bata, karena Dosennya malah semakin mendekat kepadanya,
“Wah.. kamu ternyata anaknya Pak Hendrik to? Saya dulu sempat magang sebagai legal di sana selama enam bulan loh.., beliau sungguh orang yang pintar dan luar biasa, beliau juga Sarjana Hukum lulusan Universitas Indonesia lagi.” Reynold memuji Pak Hendrik yang merupakan Papa kandungnya Lady dengan berapi – api,
Lalu Reynold menatap sendu pada Lady
“Saya berharap kamu juga bisa sukses seperti beliau, bukankah Darah beliau mengalir di diri kamu kan? Pokoknya kamu tidak boleh mengecewakan saya, okay?!” Lanjut reynold,
Sedangkan Lady yang di ajak ngomong hanya kayak orang terhipnotis tidak jauh berbeda dengan Ane teman sekelasnya, Lady menggigit bibir bawahnya menahan senyum ketika Reynold tersenyum kepadanya serta memandang lekat pada kedua bola matanya,
“Mata kamu cantik..” Reynold keceplosan,
Wajah Lady juga semakin merah dan tidak dapat berkata – kata lagi,
“Kamu tadi bilang sedang jatuh cinta bukan? Laki – laki itu pasti beruntung.., Kamu lagi jatuh cinta sama siapa?” Tanya Reynold tanpa mengalihkan pandangannya.
“Sama Bapak..” Jawab Lady Spontan.
To Be Continue...
Hai Guys teman – temanku yang baik hati, yang sudah kenal ataupun belum hehe..., Author lagi buat novel baru untuk ngejar perfoma level Author biar bisa naik ke Silver, mohon dukungan teman – teman semuanya yah... ARIGATOOOO...
STRONG IN BETRAYAL akan selalu tayang pukul 13.00WIB setiap hari yah guys.... ARIGATOO LAGIII 😁
Jangan lupa mampir di novel pertama Author yang berjudul “Aku Adalah Indah” serta lanjutannya “Aku Adalah Indah” part 2 yang saat ini juga lagi on going.
Follow IG Author yah.. @lizbet.lee
Lady Susanto seorang remaja cantik berusia delapan belas tahun yang merupakan bunga di kampusnya, saat masa orientasi sudah menjadi perbincangan hangat para mahasiswa senior, juga beberapa asisten dosen, kulit putih, tinggi, rambut hitam panjang sebahu menjadikannya pusat perhatian, ditambah lagi Mata yang bulat dengan kornea mata coklat, bulu mata yang lentik, hidung mancung serta bibir merah alaminya membuat siapa saja yang melihat pasti terpesona.
Lady juga terkenal sebagai mahasiswi yang sopan dan tidak banyak omong apalagi pecicilan seperti mahasiwi pada umumnya yang suka mencari perhatian kepada senior – senior yang ada, berita tersebut ternyata sampai di telinga para dosen – dosen, termasuk Dosen Muda yang bernama Reynold Hariyadi.
Rasa penasaraan sempat menggelitik hati Reynold yang saat itu baru saja putus dari pacarnya, Reynold memang terkenal sebagai dosen termuda di kampus tersebut dengan track record prestasi akademis yang tidak dapat di pandang sebelah mata oleh siapapun, namun track record Reynold sebagai penakhluk hati kaum hawa juga bertebar luas di jagad dunia luar tentunya, dunia yang belum di pijak oleh Lydia Susanto, remaja muda yang selama ini juga menjaga pergaulannya hanya dengan beberapa kutu buku, membuatnya tidak dapat disebut sebagai anak gaul pada umumnya.
Tapi Reynold berpikir bahwa dia saat ini lagi jengah dengan yang namanya perempuan, Reynold ingin segera menyelesaikan kontrak ngajarnya di kampus ini dan ingin menjajaki dunia kerja lain yang lebih bonafit.
“Pak Rey.. hari ini ngajar sekitar lima belas menit lagi” Jeri salah satu asisten dosen disana mengingatkan Rey,
“Iyah terima kasih Jeri” sahut Reynold,
“Pak.. nanti bapak ngajar ke kelasnya Lydia Susanto loh Pak..,” Bisik Jeri menggoda Dosen muda di hadapannya,
“Lalu???” Tanya Reynold Acuh,
“Lalu jangan sampai jatuh cinta Pak.., nanti kayak Chika Pak sampai minta cuti satu semester gara – gara patah hati..” Goda Jeri,
“Lalu kamu tidak akan dapat rekomendasi dari saya untuk magang di perusahaan impian kamu mau?!” Ancam Reynold kepada Jeri yang sudah seperti adiknya sendiri di kampus itu.
“Hahahaha!! Jahat banget ancamannya Pak,” ucapnya sambil berjalan keluar ruangan Dosen, yah Ruangan Reynold tentunya.
Hari pertama ini di jalani Reynold dengan niat, perkenalan, ngajar, pulang, tapi rupanya seorang mahasiswi bernama Lydia Susanto dapat membuatnya mengubah rencananya di atas dengan sedikit improvisasi, Reynold cukup terkejut melihat Lydia Susanto saat mengenalkan diri di depan kelasnyaa matanya tak dapat di alihkan dari sosok ukiran Tuhan yang sungguh indah untuk di pandang.
Dengan melihat Lady yang juga gugup di pandang ada senyuman kemenangan tercetak di balik masker yang di gunakan oleh Reynold, dan jelas saja selama kelas berlangsung Reynold terus mengintimidasi Lady lewat tatapan maut khas bad boy.
Setiap kali Reynold berbicara dan melihat arah Lady maka Lady akan menunduk dengan wajah memerah, namun jika Reynold mengalihkan pandangannya ke arah lain maka Lady akan menatap Reynold tanpa berkedip. Rey memperhatikan pola tersebut sambil terus - terus merasa geli di hati nya.
“Kalian tau apa yang di maksud atau dipelajari pada mata kuliah kita Pengantar Ilmu Hukum?” Tanya Reynold kepada mahasiswanya di kelas, tidak ada satu pun yang menjawab, kalau yang laki – laki sedang membolak balikkan buku, para mahasiswa perempuan sedang melongo menatap kagum kearahnya,
“Sa..saya pak” tiba tiba ada suara lembut terdengar dan sedang mengangkat tangannya,
Reynold langsung menatap lekat pada sang empunya suara lembut tersebut,
“Iyah silahkan..” ucap Reynold sambil tersenyum,
“Pengantar Ilmu Hukum bermaksud memberikan pengantar pertama dalam ilmu hukum secara umum dengan memperkenalkan pengertian tentang hukum. contohnya apa yang dimaksud dengan peristiwa hukum, objek hukum, subjek hukum, dan seterusnya. Memperkenalkan segala masalah yang berhubungan dengan hukum itu sendiri” jawab remaja itu dengan menundukkan wajahnya, seolah tak sanggup lagi melihat Pria dewasa yang sedang mengajar di depannya.
“Iyah benar sekali, siapa nama kamu?" Reynold pura – pura lupa,
“Sa..Saya Lydia pak..” ucapnya terbata – bata,
“Nama panggilannya?” lagi Rey bertanya,
“Lady Pak..” masih tidak berani menatap Rey, Lady berbicara sambil menundukkan wajahnya,
“Baiklah Lady, terima kasih sudah memberikan jawaban yang benar, karena hari ini schedulle kita hanya perkenalan dan tidak terasa sudah dua jam pelajaran kita bersama, saya akhiri kelas ini sampai jumpa lagi hari Jumat pagi jam sembilan yah...,” Ucap Reynold sambil membereskan berkas– berkas juga laptop dan ponselnya.
Ketika semua mahasiswa dan mahasiswi keluar dari kelasnya, Reynold memperhatikan Lady yang tidak memberesi barang – barangnya seolah belum ada niatan untuk meninggalkan kelas tersebut, Reynold yang memiliki Feeling bahwa Lady masih akan berada dikelas ini entah untuk apa langsung mengeluarkan ponsel dari tasnya dan sengaja menaruhnya di laci meja dosen.
Semua itu membawanya pada percakapan yang sungguh mengasyikkan bagi Reynold tapi percakapan yang sungguh mendebarkan bagi Lady,
“Mata kamu cantik..” Reynold keceplosan, Wajah Lady juga semakin merah dan tidak dapat berkata – kata lagi,
“Kamu tadi bilang sedang jatuh cinta bukan? Laki – laki itu pasti beruntung.., Kamu lagi jatuh cinta sama siapa?” Tanya Reynold tanpa mengalihkan pandangannya.
“Sama Bapak..” Jawab Lady Spontan dan langsung menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya.
Tidak sia – sia Reynold meninggalkan ponselnya dan berdiri di depan kelas hanya untuk menunggu momen ini, momen di mana Rey dapat mencuri hati seorang Lady bunga kampus yang cantik dan diinginkan banyak lebah – lebah yang berkeliaran.
“Benarkah?” Tanya Rey kini sengaja menggeser kursinya untuk semakin mendekat kepada Lady, Rey melihat Lady sangat gugup seolah sudah salah omong kepada Dosen di hadapannya.
“Ma.. maafkan saya pak..” ucap Lady ketakutan sambil menggigit bibir bawahnya,
“Hei..., kenapa minta maaf? kok kamu terlihat takut, Lydia Susanto?” panggil Rey ramah,
“I.. Iyah pak?” jawab Lady sambil mengangkat wajahnya,
Ada jeda sejenak sebelum akhirnya Rey mendekatkan wajahnya ke telinga Lady sambil berbisik,
“Saya juga jatuh cinta sama kamu pada pandangan pertama” Ucap Rey dengan suara yang bergetar.
Tentu saja Lady yang mendengar itu langsung menggeser tubuhnya agar sedikit menjauh karena ingin melihat Reynold,
"Mak... maksudnya Bapak?" Lagi Lady masih bingung dengan apa yang di dengarnya, apalagi ini adalah pertama kalinya ada pria yang dekat dengannya, tentu saja membuat Lady gugup bukan kepalang.
"Iyah itu... maksud saya.. sama seperti apa yang kamu rasakan, saya juga merasakan hal yang sama.." Ah... Dosen ini menerangkan perasaannya dengan sangat jelas,
"Jadi Pak?" tanya Lady bingung,
"Jadi... kamu mau tidak jadi pacar saya? tanpa pendekatan atau PDKT kita langsung pacaran saja, apa kamu mau? bukankah kita mempunya perasaan yang sama?" ungkap Rey membuat mulut Lady ternganga kaget,
"Hah?? maksudnya? Jadian gitu Pak?" tanya Lady,
"Iyes... Kita jadian..." jawab Reynold sambil memegang telapak tangan dingin dan terlihat pucat milik Lady.
To Be Continue...
Hai Guys teman – temanku yang baik hati, yang sudah kenal ataupun belum hehe..., Author lagi buat novel baru untuk ngejar perfoma level Author biar bisa naik ke Silver, mohon dukungan teman – teman semuanya yah... ARIGATOOOO...
Jangan lupa mampir di novel pertama Author yang berjudul “Aku Adalah Indah” serta lanjutannya “Aku Adalah Indah” part 2 yang saat ini juga lagi on going.
Follow IG Author yah.. @lizbet.lee
Jangan lupa like dan voting yah.. teman – teman
Pemandangan dari lantai dua kampus membuahkan sebuah kilatan memory di kepala Lady, sambil tersenyum Lady melihat beberapa Mahasiswa Baru sedang baris berbaris dan di berikan beberapa pengarahan dari senior dan beberapa teman satu angkatannya.
Jika para teman – teman Lady kebanyakan ikut bergabung di organisasi kampus, Lady memilih untuk fokus pada kuliah akademisnya dan mengisi waktu dengan membantu panti sosial tempat orang – orang disabilitas menimbah life skill mereka agar dapat hidup dengan mandiri.
Tepat hari ini, di kelas ini, dua tahun lalu seorang Dosen Muda telah mengambil Hatinya, dan dikelas ini pula Lady mendapatkan first kiss dari Rey ketika mereka telah berpacaran tiga bulan lama, wajah Lady kembali memerah seperti udang rebus setiap mengingat momen – momen indah tersebut.
Suara Langkah kaki terdengar terburu – buru memasuki ruangan tersebut, dan ketika pintu kelas dibuka seketika itu juga Lady menoleh, senyuman lebar terpancar di wajahnya,
“Happy Anniversary!!” Teriak Rey sambil membawakan sebungkus kado dan cup cake dengan dua lilin kecil yang menyala,
“Make a wish dulu..” Kata Rey sambil mengecup pipi wanita pujaan di depannya ini, setelah itu mereka meniup lilin tersebut bersama – sama,
Rey memeluk erat Lady dan mengecup lagi bibir wanitanya, “Apakah hari ini Kamu ada jadwal kuliah?” Tanya Rey,
“Hari ini hanya ada satu Pak.., setelah itu pulang, kelasnya masih satu jam lagi” jawab Lady,
“Hei..., aku cubit hidung kamu yah... kita sedang berdua sekarang, kok masih di panggil bapak?” omel Rey sambil menatap gemas Lady,
Suara tawa keluar dari bibir mungil Lady yang memang sengaja menggoda kekasih hatinya yang tidak lain adalah dosennya sendiri,
“Kak... kapan kakak akan kerumah Lady? Untuk ketemu sama papa mama?” tanya Lady kepada Rey,
“Nanti yah..kalau Kakak sudah menyelesaikan Makala untuk program beasiswa S3, tidak lama lagi..” ucap Rey menyakinkan Lady,
Sebenarnya permintaan Lady sangatlah sederhana, Lady di besarkan dari latar belakang keluarga yang taat agama dan keluarga terhormat, dari dulu kedua orang tua Lady selalu mewanti – wanti Lady untuk fokus pada pendidikaan dulu, kalaupun ada pacar atau ada pria yang menyukainya, kedua orang tuanya tidak melarang, hanya pria tersebut harus berani datang ke rumah mereka dan menjemput anak perempuan mereka dari rumah ketika akan di ajak jalan – jalan atau berkencan.
Namun yang terjadi selama dua tahun ini, Lady menjadi anak yang suka berbohong kepada kedua orang tuanya terlebih kepada mamanya, demi berkencan dengan Rey, Lady akan berbohong dengan alasan belajar kelompok atau ada kuliah ekstra di kampus, perasaan Lady sudah tidak tenang dan tidak nyaman setiap kali berbohong kepada mamanya.
Dari awal pacaran sampai genap satu Tahun Rey selalu tidak siap jika Lady memintanya untuk menjemputnya di rumah, bahkan kini pada saat usia hubungan mereka telah berjalan dua tahun lagi – lagi Rey memberikan alasan akan menemui setelah urusan pengajuan beasiswanya selesai, kalau sudah pakai alasan karir dan akademis Lady tidak lagi memaksa Rey.
“Baiklah kak.., apakah kakak sudah make a wish?” tanya Lady sambil memeluk pinggang Rey,
“Iyah..., aku sudah make a wish pada Dewi Aphrodite..” Sambil mengerlingkan matanya Rey menggoda sang kekasih,
“Wah... meminta permohonan kepada Dewi Cinta? Luar biasa Pak Dosen yang satu ini, apakah Bapak meminta agar mahasiswa Bapak yang bernama Lady ini tidak bisa berpaling darimu?” Goda Lady sambil menahan rasa geli karena Rey menggelitik pinggangnya,
“Iyah.., bukan hanya agar tidak berpaling..” bisiknya, “Tapi..., aku juga meminta agar kamu menjadi milikku seutuhnya.., agar aku menjadi yang pertama untukmu” lanjut Rey merayu Lady,
Wajah Lady semakin merah dan Lady merasakan darahnya berdesir hebat di sekujur tubuhnya, tidak begitu mengerti apa yang di maksud oleh sang kekasih, tapi dari cara berbicaranya Rey yang terdengar sensual membuat Lady gugup saat ini, dan Lady mencoba untuk menebak – nebak maksud dari perkataan Rey,
“Tentu saja kamu adalah yang pertama untukku, pria pertama yang menyatakan cintanya kepadaku, pria yang pertama kali memegang tanganku, yang pertama kali mencium keningku, yang pertama kali mengecup bibirku, dan yang pertama kali membuat aku jatuh cinta pada pandangan pertama, bukankah semua itu sudah menjadi kenyataan kak?” Ucap Lady masih menahan rasa gugup,
Walaupun sudah berpacaran selama dua tahun tetap saja rasa gugup Lady tidak hilang begitu saja, setiap kali melihat Rey mendekat atau berbisik kepadanya jantungnya akan bertalu kencang seperti sedang berlari.
“Iyah benar.., semua itu sudah aku dapatkan, hanya satu yang belum.., Aku ingin memilikimu seutuhnya Lady, aku ingin kamu menjadi pendampingku seumur hidupku suatu saat nanti..” Rey kini merengkuh pinggang sang kekasih dan di peluknya mesra, keduanya sudah tidak berjarak, mereka dapat merasakan detak jantung satu sama lain, yah keduanya terdengar berpacu dalam irama yang cukup cepat,
“Ikutlah pulang ke apartemenku sore ini Lady..., kita rayakan hari jadi kita ditempatku, apakah kamu mau sayang?” Rayu Rey masih belum melepaskan pelukkannya.
“Tapi... aku belum ijin dengan mamaku..” Sahut Lady lantas menyandarkan kepalanya di dada bidang Rey,
“Katakan saja kamu sedang membuat Makala persiapan untuk program magang di rumah Ane, nanti makalah kelompok kalian akan Aku bantu, katakan pada mamamu bahwa kamu ingin menginap, karena deadline kampus yang sudah dekat, nanti malam kita akan benar – benar kerumah Ane untuk mengantar Makalah kalian, jadi kamu tidak sepenuhnya berbohong kepada mamamu bukan?”
Dosen yang satu ini bukan hanya pintar secara akademis, bukan juga hanya pintar merayu, tapi ternyata pintar berbohong atau lebih tepatnya membuat skenario untuk berbohong.
“Ta..Tapi kak..., kenapa harus menginap kak? Apakah itu tidak terlalu lama untuk merayakan hari jadi kita kak?” Sungguh pertanyaan Lady membuat Rey tersenyum bahkan ingin tertawa lepas, betapa polosnya wanita muda ini, pikirnya..
“Tidak.. itu justru terlalu singkat untukku, kalau boleh aku ingin mengurung kamu seumur hidupku, untuk kuhabiskan waktuku hanya denganmu seorang...” Mabuk kepayang.. itulah yang di rasakan Lady ketika mendengar kata – kata Rey yang tidak biasa dan tidak pernah didengarnya terucap di bibir pria lain.
“Baiklah kak... sebentar aku telpon mama dulu yah..” ijin Lady lalu melepaskan rengkuhan mereka, dan segera menelpon mamanya, Lady meminta ijin seperti yang diajarkan oleh Rey kepada mamanya, walaupun awalnya mamanya khawatir, tapi ketika mendengar kalimat memohon dari anak kesayangannya Mama Maya akhirnya mengijinkan anaknya untuk menginap selama satu hari, Lady tentu saja melompat kegirangan karena baru kali ini setelah usianya genap Dua Puluh Tahun, pertama kalinya dalam hidupnya Lady bisa menginap di luar rumahnya.
Reynold yang juga sudah tau jika Lady mendapatkan ijin dari mamanya merasa sangat bahagia dengan wajah sumringah tanpa membuang – buang waktu langsung menelpon teman dosennya yang harusnya hari ini mengajar di Lady untuk meminta ijin bahwa Lady hari ini tidak akan mengikuti kuliahnya, dan meminta diberikan tugas rumah saja sebagai gantinya agar absen Lady tidak berisi Alpha melainkan Ijin.
Lady yang melihat aksi cepat tanggap dari sang kekasih hanya bisa melongo kaget, dan tidak berpikir bahwa Dia juga akan membolos hari ini, wah luar biasa, perayaan hari jadi tahun ini memang di luar prediksi Lady, sungguh sebuah kejutan yang mendebarkan bagi wanita muda ini.
“Ayo...!! kita langsung keparkiran” dengan cepat Rey langsung menggandeng tangan Lady tanpa memperdulikan pandangan mahasiswa dan mahasiswi yang mereka lewati pada saat turun ke parkiran basemen.
Sesampainya di parkiran sebuah mobil merah maroon yang terparkir rapi dengan jendela serba gelap maksimal menjadi tujuan sang pemilik, ketika keduanya masuk kedalam mobil tersebut dengan sigap Rey memasangkan sabuk pengaman di kursi Lady, hembusan nafas Lady yang terengah – engah akibat berlari kecil tadi, malah memancing hasrat Rey untuk mengecup mesra wanitanya.
To Be Continue...
Hai Guys teman – temanku yang baik hati, yang sudah kenal ataupun belum hehe..., Author lagi buat novel baru untuk ngejar perfoma level Author biar bisa naik ke Silver, mohon dukungan teman – teman semuanya yah... KAMSIA 😁
Jangan lupa mampir di novel pertama Author yang berjudul “Aku Adalah Indah” uda tamat serta lanjutannya “Aku Adalah Indah” part 2 yang saat ini juga lagi on going.
Follow IG Author yah.. @lizbet.lee
Jangan lupa like dan voting yah.. teman – teman
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!