NovelToon NovelToon

Suamiku Berhianat

Permulaan

Queen Chandrawinata adalah seorang wanita karir yang telah menikah selama 1 tahun dengan pria bernama Drian Pratama. Keduanya belum di karuniai seorang anak karena Queen masih belum ingin punya anak, Queen ingin fokus pada pekerjaannya terlebih dahulu.

"Sayang aku nanti pulang malam yah, soalnya ada rapat penting nanti malam," ujar Queen pada suaminya sambil memegang tangan suaminya.

Rian kerja di kantor yang berbeda dengan Queen, keduanya sibuk bekerja sampai kadang tidak ada waktu untuk berduaan saja.

"Iya gak papah, biasanya juga sering gitu," ujar Rian dengan tampang malas.

"Ada apa sih? Kamu marah sama aku?" tanya Queen menatap suaminya.

"Enggak, aku gak marah. Iya kamu gak papah pulang malam juga," Rian menghela nafasnya dalam-dalam, sepertinya Queen lupa kalau nanti malam adalah ulang tahun pernikahannya.

Selesai sarapan keduanya langsung pergi ke kantor masing-masing, beberapa saat kemudian Rian sampai di kantornya ia bekerja sebagai manajer di kantor tersebut.

"Pak ini berkas yang bapak minta semalam," sekertaris nya memberikan berkas pada Rian.

Mereka di ruangan berdua.

"Nanti malam kita makan di tempat biasa," ujar Rian dengan mata yang fokus membaca berkas-berkasnya.

Rian dan sekertaris nya yang bernama Angel punya hubungan rahasia tampaknya.

"Boleh, nanti malam mampir juga ke apartemen aku kangen sama kamu."

"Iya."

Di tempat lain Queen sudah sibuk berkutat dengan pekerjaannya, Queen jadi Ibu CEO sekaligus pemilik perusahaannya. Kalau di jabarkan Queen lebih kaya di bandingkan dengan Rian, di kantor Queen fokus saja pada pekerjaan tidak cari pelarian seperti yang di lakukan suaminya.

___________

Jam makan siang telah tiba, Queen makan di kantin dengan temannya yang bernama Mila.

"Lu gak takut apa suami lu selingkuh?" tanya Mila yang merasa Queen terlalu sibuk dengan kerjaannya.

"Takut kenapa? Emang suami gue selingkuh yah?"

"Enggak, maksud gue tuh kek lu terlalu sibuk sama kerjaan lu gitu."

"Enggak lah, suami gue setia mana mungkin dia selingkuh," walaupun takut Queen tetap mencoba tersenyum.

"Bagus deh, soalnya banyak banget wanita gatel sekarang."

"Kalau selingkuh tuh salah dua-duanya, jangan cuman terfokus sama ceweknya aja. Cowoknya juga mau lagi sama cewek gatel."

"Iya juga sih, ah pokoknya dua-duanya sama-sama murahan sih."

__________

Malamnya Queen pulang ke rumah, ia masuk ke rumahnya, "Sayang, sayang kamu dimana?" Queen memanggil suaminya.

Tiba-tiba Mba mimah pembantu rumahnya menghampiri Queen, "Maaf Bu, Pak Rian nya belum pulang."

"Belum pulang," Queen melihat arloji di tangannya. "Udah malam kok belum pulang sih?"

"Saya juga gak tau Bu."

"Ada makanan?"

"Ada Bu di meja makan, saya sudah siapin makan malam nya."

Queen berjalan ke meja makan sambil mencoba menghubungi suaminya, di tempat lain Rian sedang tidur di apartemen selingkuhannya. Angel yang melihat ponsel Rian berbunyi hanya menatapnya dan tersenyum, "Suami mu milikku malam ini, bahkan mungkin akan jadi milikku untuk selamanya," ia bangga dengan dirinya sendiri.

Rian terbangun karena suara deringan telpon di ponselnya, "Siapa?"

"Istrimu lah siapa lagi."

Rian bergegas melihat jam, "Astaga, aku pulang dulu yah," Rian meraih jasnya.

Angel memeluk Rian dari belakang, "Kamu yakin gak mau nginep di sini?"

"Enggak, aku harus pulang."

"Yakin?"

"Iya beneran, aku harus pulang," Rian melepaskan pelukan Angel dan segera meninggalkan apartemen.

Beberapa saat kemudian sampailah Rian di rumah, Queen menatap kedatangan Rian, "Baru pulang? Abis darimana sih gak biasanya pulang jam segini."

"Aku sibuk."

"Udah makan belum?"

"Udah, tapi karena kamu lagi makan aku temenin lagi makan malam deh," Rian mencium kening Queen lalu duduk di kursi untuk ikut makan.

"Bisa aja kamu, bilang aja masih lapar."

"Hahaha itu kamu pinter."

Rian dan Queen makan malam bersama.

"Besok hari minggu kita jalan yuk," ajak Rian.

"Boleh."

"Beneran nih? Jangan kayak dulu iya tapi pas mau berangkat mendadak ada kerjaan."

"Enggak besok aku beneran gak ada kerjaan apapun kok."

"Ya udah besok kita ke Mall atau ke taman Safari, mengenang masa pacaran."

"Okey."

_________

Paginya mereka berdua sudah bersiap pergi ke Mall, Queen dan Rian berangkat bersama. Sesampainya di sana Queen mengajak Rian membeli sepatu couple agar terlihat lucu, "Mau yang mana jadinya?" tanya Rian.

"Yang Dior lucu kayaknya, yang ini aja boleh kan?"

"Ya udah itu aja."

Selesai beli sepatu keduanya pergi ke tempat mie pedas untuk makan dan istirahat sebentar, saat sedang makan Queen malah mendapat kabar bahwa ada kerjaan mendadak yang harus di selesaikan sekarang.

"Gak bisa besok aja yah?" tanya Queen pada seseorang di telpon.

"Enggak Bu, orangnya minta berkas ini di kirim sekarang."

"Ya udah saya ke sana sekarang," Queen mematikan sambungan telponnya kemudian ia menatap ke arah Rian dengan wajah idak tega.

"Harus pergi?" tanya Rian.

"Iya, maaf yah nanti aku ke sini lagi deh kalau urusan aku selesai."

"Ya udah pergi aja," Rian berdecak sebal.

"Maaf yah."

"Iya."

Queen meninggalkan suaminya, setelah Queen pergi Rian langsung menelpon Angel untuk menemaninya makan dan belanja, lagian ini hari minggu mengapa Queen terus bekerja. Tidak lama setelah itu Angel datang, "Di tinggal lagi?"

"Udah berisik deh, lagi gak mau bahas dia mending kita pergi sekarang."

"Ya udah yuk."

Mereka berdua pergi ke toko baju, selesai dari Mall keduanya langsung pergi ke taman Safari seperti rencana di awal saat bersama Queen. Dari taman Safari Rian memutuskan untuk istirahat di apartemen Angel saja, percuma di rumah tidak akan ada siapa-siapa selain Mba Mimah pembantunya.

"Mau aku ambilkan minuman apa?" tanya Angel pada Rian yang sedang tiduran di sofa.

"Apa aja deh."

"Oke."

Angel ke dapur mengambilkan minuman untuk Rian, sementara itu Queen baru selesai menandatangani berkas tadi. Kini ia di perjalanan mencoba menghubungi suaminya, Namun tidak di angkat oleh Rian.

"Kemana sih?" Queen masih di dalam mobil menunggu Rian mengangkat telpon.

"Apa dia marah yah? Pantes sih kalau marah, aku beliin dia makanan deh," barulah kini Queen menjalankan mobilnya.

Di apartemen Angel melihat ponsel Rian yang terus menyala, "Dia angkat istrinya nelpon tuh."

"Enggak males."

"Kalau gitu tinggalin aja, kita hidup bahagia nanti."

"Enggak juga."

"Kenapa sih? Kalau emang kamu sayang sama aku harusnya kamu bisa ninggalin Queen."

"Enggak bisa Angel gak bisa, dari awal aku udah bilang sama kamu kalau aku gak akan bisa ninggalin Queen."

"Ya udahlah terserah kamu, kamu emang egois."

"Kamu harusnya sadar posisi kamu. Kalau kamu gak mau jadi selingkuhan saya gak papah."

"Oke fine, udah ah jangan bahas itu lagi."

Dinner Kantor

Queen sampai di rumahnya, ia terus mencoba menghubungi Rian.

"Mba," panggilnya dengan mata yang terus menatap layar ponselnya.

Pembantu di rumahnya datang menghampiri dirinya yang ada di ruang tamu, "Iya Bu."

"Ambilkan saya air putih, oh iya suamiku belum pulang?"

"Bukannya tadi sama Ibu yah? Soalnya dari pas ibu berangkat Tuan belum pulang."

"Ya udah deh ambilkan saya minum aja."

Setelah bersantai cukup lama di ruang tamu sembari menunggu kepulangan Rian, pria itu pun datang dan langsung mencium kening istrinya dengan hangat, "Sayang dah pulang?" tanyanya sembari duduk di samping istrinya.

"Kamu darimana sih? Gak langsung pulang tadi?" tanya Queen memperhatikan Rian dengan tatapan tajam.

"Aku ada urusan mendadak juga tadi, maaf yah."

"Gak papah, makan yuk aku beli makanan buat kamu."

"Yuk," Rian meraih tangan Queen lalu membawanya ke ruang makan, makanan yang di beli Queen di bawa oleh Mba Mimah untuk di hidangkan di meja makan.

Di tempat lain Angel sedang kesal karena Rian benar-benar tidak adil padanya, "Sialan aku pokoknya harus bongkar perselingkuhan ini, biar Queen meninggalkan Rian dan Rian jadi milikku seutuhnya."

___________

Malamnya Rian dan Queen hendak tidur di kamar, "Sayang besok kamu kerja?" tanya Queen yang tidur di pangkuan Rian.

Rian mengelus rambut Queen dengan lembut, "Iya aku harus kerja, emangnya kenapa?"

"Malamnya ada acara dinner, kamu datang yah sama aku."

"Oke aku bakal usahakan datang sama kamu."

"Beneran yah."

"Iya sayang," Rian tersenyum hangat pada Queen.

____________

Hari berikutnya Queen telah pergi ke kantor, hari ini akan banyak kegiatan karena kerjaannya harus beres hari ini. Nanti malam akan ada dinner perayaan keberhasilan kerjasamanya yang menguntungkan dengan perusahaan asal Jepang.

"Bu ini berkas yang ibu minta," Andra sekertaris sekaligus temannya Queen.

"Makasih, kamu boleh pergi lagi."

"Baik bu," Queen terlihat sangat sibuk hari ini, bahkan pada saat jam makan siang Queen hampir lupa untung saja temannya datang untuk mengajaknya makan siang bersama.

Andra ikut dengannya makan siang di kantin kantor, "Queen nanti malam acaranya jangan malam-malam selesainya, besok kerjaan gue masih numpuk soalnya," usul MIla sambil sibuk makan.

"Yah nanti gue bicarain sama bokap gue aja masalah itu."

"Datang sama suami lu?" tanya Andra.

"Iya, tadi sih gue udah ngomong sama dia dan katanya iya dia mau nemenin."

"Jangan sampai kayak party waktu itu, dia telat datang."

"Gak mungkin lah, gue bakalan marah sih kalau emang kayak gitu."

____________

Malamnya Queen telah sampai ke rumah, ia mandi duluan dan bersiap walaupun sampai jam segini Rian belum juga pulang. Bahkan selesai Queen bersiap Rian masih belum kunjung datang, "Rian kemana sih?" Queen sudah mundar-mandir di depan pintu utama rumah.

Andra dan ayahnya sudah menelponnya beberapa kali karena acara akan segera di mulai dan Queen harus menyampaikan sambutan nanti, "Gak datang lagi dia? Kemana sih masa masih kerja bukannya aku udah bilang tadi sama dia untuk pulang," Queen berusaha menghubungi Rian namun Rian tidak menjawab telponnya atau bahkan membalas pesannya.

Queen yang sudah kesal akhirnya pergi ke acara dinner sendirian, di perjalanan ia benar-benar sudah kesal dan ingin marah pada Rian. Sampailah dirinya di acara Dinner tersebut, ayahnya menyewa satu restoran.

Queen segera menghampiri ayahnya, "Dia telat lagi?" tanya Ricky ayahnya Queen.

"Gak taulah gak usah bahas dia, aku lagi gak mood ngomongin nya," Queen benar-benar tidak ingin ada orang yang membahas dan menanyakan tentang Rian padanya.

"Ya udah sana sambutan dulu, giliran kamu."

"Oke."

Di tempat lain Andra sedang ngobrol bersama Mila, "Gue kok ngerasa ada yang aneh yah sama Rian," timpa Mila.

"Sama, kayaknya ada yang di sembunyikan sama tuh anak," setuju Andra.

"Kasian bener Queen kalau ia."

Selesai memberikan sambutan semua tamu yang datang langsung di persilahkan untuk menikmati hidangan yang ada, Queen menghampiri kedua temannya itu dengan wajah yang kusut.

"Udah dong jangan cemberut terus, jelek tau," Mila menarik ujung bibir Queen agar wanita itu tersenyum.

"Rian kemana sih? Apa jangan-jangan dia lupa? Tapi gak mungkin kalau lupa," Queen kembali cemberut.

"Udah biarin aja, kita nikmati malam ini dengan penuh keberhasilan," Andra merangkul Queen.

Tiba-tiba Rian datang dan menghempas tangan Andra yang berada di pundak Queen, "Gak usah pegang-pegang," ucapnya dengan tegas.

Ketiga orang di sana langsung menatap ke arah Rian, Queen melepas tangan Rian juga, "Mau alasan apa lagi sekarang?" tanya Queen kesal.

"Maaf, aku beneran minta maaf tadi ada kerjaan yang harus ku kerjakan dikit lagi tanggung."

"Gak bisa besok aja yah?"

"Queen kamu juga kalau ada kerjaan gak bisa kamu tinggalkan gitu aja kan? Sama aku juga."

Queen menarik jas Rian karena mencium aroma parfum perempuan, "Kamu abis berduaan sama cewek?" tanya Queen.

"Apaan sih kamu enggaklah, ngapain juga. Aku beneran abis kerja tadi."

"Kalau emang kerjaan kamu banyak dari awal bilang dong, aku kalau tau kamu sibuk gak bakalan nungguin kamu tadi."

"Sorry," Rian memegang kedua tangan Queen dengan sangat erat.

"Ini bukan kali pertama kamu lakuin ini loh, ini udah kesekian kalinya."

"Iya maafin aku, aku janji nanti gak bakalan kayak gini lagi."

"Dulu juga kamu bilangnya gitu, tapi apa? Masih kamu lakuin kan."

"Aku gak pernah marah loh sama kamu yang suka tiba-tiba pergi mendadak lagi main, padahal aku sebenarnya kesel kamu pergi mendadak tapi aku ngertiin kamu kenapa sekarang kamu malah gak bisa ngertiin aku?"

"Oh kamu mau banding-bandingin hal itu?"

"Ya iyalah."

"Ya udah, aku salah aku minta maaf. Cukup? Apa aku perlu sujud di kaki kamu buat minta maaf," Queen tidak mau kalah dengan Rian.

"Udah malu diliatin banyak orang jangan ribut di sini," Mila menarik Queen pergi dari sana, sudah terlalu jadi pusat perhatian soalnya.

Mila membawa Queen duduk untuk menenangkan diri, "Nih minum, udah jangan marah-marah nanti cepet tua loh."

"Abisnya bikin kesel aja."

Sementara itu Angel ternyata datang ke sana bersama Rian tadi, Rian ketiduran di apartemen Angel makannya ia terlambat pergi bersama Queen. Rian lupa kalau ada acara dinner hari ini, sementara Angel ikut karena tidak mau di tinggal sendiri di apartemen alasannya takut padahal ia hanya ingin ikut menikmati dinner malam ini.

Rian menghampiri Queen dan minta maaf lagi tanpa menyalahkan Queen lagi, "Aku beneran minta maaf sekarang."

Queen menatap Rian dengan tatapan teduh lalu ia mengangguk, nyatanya marah dengan seseorang yang kita sayang akan sulit.

Harusnya Malu

Acara Dinner itu berjalan dengan lancar, Queen dan Rian pulang bersama. Mobil Rian di bawa oleh orang lain untuk di antarkan ke rumah, awalnya Queen menolak pulang bareng dengan Rian karena nyusahin tapi Rian tidak ingin meninggalkan Queen sendirian, tadi Queen sempat minum jadi takut mabuk.

Queen yang kelelahan tidur di mobil selama perjalanan pulang, sesampainya di rumah Rian tidak membangunkan Queen karena takut kecapean. Akhirnya Queen di gendong oleh Rian ke kamarnya.

Di tangga Queen terbangun, ia langsung menatap Rian, "Udah sampai?"

"Iya."

"Kok gak di bangunin?"

"Kamu pasti capek, jadi aku gak bangunin kamu deh."

Mereka sampai di kamar, Rian menidurkan Queen di kasur, "Mau minum?" tanya Rian menarik selimut untuk menyelimuti tubuh istrinya tersebut.

"Mau coklat panas."

"Ya udah aku ambilkan yah."

"Nyuruh Mba Mimah aja, kamu pasti capek."

"Bibi kayaknya udah tidur jadi aku aja yang buat."

"Tapi kamu gak papah?"

"Enggak," Rian segera pergi ke dapur.

Siapa sangka seorang suami yang begitu perhatian dan terlihat baik bisa selingkuh di belakang pasangannya, Rian bukan tidak mencintai Queen. Ia selingkuh hanya mencari pelarian akibat kesibukan Queen saja, sampai saat ini nyatanya Rian belum mencintai Angel.

Namun tidak ada yang tahu nantinya, cinta bisa datang hanya karena selalu ada. Cinta itu tidak pernah bisa di prediksi kehadirannya.

Rian kembali dengan membawa secangkir coklat panas, ia langsung memberikannya pada Queen dan duduk di samping Queen, "Nih, awas hati-hati masih panas soalnya."

"Iya, makasih yah."

Rian menarik kepala Queen lalu mencium keningnya sekilas, "Abis minum coklat panasnya kamu tidur yah, besok kan harus kerja lagi. Jangan kecapean terus nanti sakit."

"Iya sayang, kamu juga tidur."

Mereka tidur bersama, Queen dan Rian saling berpelukan saat sedang tidur rasanya dinginnya dunia malam tidak bisa mengalahkan kehangatan mereka malam ini.

_______

Paginya mereka berdua bersiap pergi ke kantor untuk bekerja lagi, "Aku pamit yah," Queen sebelum pergi mencium kening suaminya terlebih dahulu.

Setelah Queen pergi, Rian mengangkat telpon dari Angel, "Ada apa?"

"Kamu semalam tega banget ninggalin aku."

"Ya aku harus gimana orang ada istriku semalam, lagian ngapain juga semalam kamu mau ikut? Udah tau ada Queen."

"Nyebelin banget sih kamu, udah mau berangkat belum? Aku udah di kantor ini."

"Ini aku mau berangkat."

"Ya udah cepetan ke sini aku mau bicara langsung aja."

"Iya."

Sementara itu Queen juga sudah sampai di kantor, hari ini ada pertemuan di kafe bersama client nya yang dari Jepang. Ia pergi di temani Andra, kini keduanya sudah dalam perjalanan menuju kafe, "Bu-"

"Kalau lagi berduaan apalagi gak di kantor panggil Queen aja, gak enak banget denger kamu bilang ibu," Queen malah tertawa meledek.

"Yah biar sopan."

"Iya udah panggil nama aja kalau lagi di luar."

"Wokey."

Sampailah keduanya di kafe, kembali pada Rian yang telah sampai di kantor. Sesampainya di ruangan kerja, Angel langsung memeluk Rian, "Aku kesel sama kamu, tapi aku juga gak bisa marah sama kamu."

"Ya udah makannya jangan marah-marah."

"Ini juga enggak," Angel melepas pelukannya lalu menatap Rian dengan di barengi senyuman manisnya.

"Ya udah, kerja nanti kerjaan mu numpuk."

"Iya ini aku juga mau kerja."

__________

Malamnya Rian makan bersama di restoran bersama Angel, tanpa mereka ketahui ternyata Queen juga sedang makan di restoran tersebut dengan client nya. Setelah pertemuan tadi mereka memutuskan untuk makan malam bersama sembari membicarakan kerja sama mereka yang tadi belum selesai karena ada urusan lain yang tidak kalah penting.

"Kamu kenapa?" Andra melihat Queen pucat sekali.

"Enggak papah cuman agak pusing dikit," balas Queen berusaha terlihat baik-baik saja padahal dirinya sekarang sedang kurang enak badan.

Client mereka sudah pulang, kini di sana tersisa hanya mereka berdua. Saat hendak pulang Queen melihat ada Rian di sana bersama wanita lain, Queen terdiam memastikan pandangannya, "Itu Rian kan?" tanya Queen menunjuk Rian pada Andra.

Andra mengikuti arahan Queen dan ternyata itu beneran Rian, "Kayaknya iya, tapi sama siapa?"

"Kita samperin aja dan tanya," Queen langsung berjalan mendekat ke meja Rian.

"Rian," panggil Queen yang membuat Rian dan Angel terperanjat kaget.

Rian dan Angel menatap ke arah Queen dan Andra yang baru datang, Rian langsung berdiri, "Kamu ngapain di sini?" tanya Rian.

"Abis ketemu client, kamu sendiri ngapain di sini? Ke sini dari kantor kamu jauh loh."

"Yah sama abis ketemu client juga."

"Dia siapa?" Queen menatap Angel.

"Oh dia sekertaris aku."

"Oh," Queen menganggukkan kepalanya.

"Ya udah gabung aja," Rian menarik Queen agar duduk di sampingnya.

"Gak ada kerjaan lagi kan?" tambah Rian.

"Enggak sih."

Mereka berempat kembali duduk dan memilih makan malam bareng, "Aku makannya udah tadi, kamu lanjutin aja."

"Pulang bareng?" tanya Rian.

"Terus saya pulang sama siapa kalau bapak pulang sama istri bapak?" tanya Angel dengan raut wajah kesal.

Queen dan Rian langsung menatap Angel, "Aku pulang sendiri aja gak papah," timpa Queen.

"Kan ada taksi, bisa pulang pakai taksi kan?" tanya Rian yang ingin pulang bersama Queen untuk menutup kecurigaan Queen padanya.

"Iya lagian GO-JEK juga ada," Andra tersenyum sinis merasa ada yang aneh di sini.

"Iya saya naik taksi saja," Angel mengalah.

"Ya emangnya mau di anterin sama bos nya? Itu yang Anda mau?" Andra terus menyindir Angel sementara Queen sedari tadi hanya diam saja.

"Kita pulang sekarang aja yuk," Rian mengajak Queen pulang.

"Makanan kamu belum abis masa udah mau pulang? Makan aja dulu," balas Queen mengerutkan keningnya.

"Enggak, kita pulang aja aku udah ngantuk dan capek banget hari ini," Rian menarik tangan Queen lalu mengajaknya bayar makanan dan habis itu langsung pulang.

Angel menghela nafasnya dalam-dalam melihat kepergian Rian bersama Queen, Andra yang melihat itu hanya bisa tersenyum sinis, "Kayaknya hubungan kalian lebih dari atasan dan bawahan aja yah," sindirnya.

Angel langsung menatap ke arah Andra, "Kita hanya sebatas atasan dan bawahan aja gak lebih kok, atau jangan-jangan malah hubungan anda dan atasan anda lebih dari itu."

Andra tersenyum sinis, "Tidak, tampaknya yang terlihat kesal saat sang atasan pergi hanya anda. Bahkan tadi sempat ingin di antarkan pulang, saya hanya ingin bilang pada Anda kalau benar ada hubungan lain di antara kalian, anda harusnya malu anda hanya di jadikan pelarian saja tampaknya."

Angel bangun dari duduknya, "Anda berisik sekali yah," ia langsung meninggalkan restoran tersebut tidak mau memperpanjang keributan nya dengan Andra.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!