NovelToon NovelToon

Terpaksa Menjadi Purel

Tamu VVIP

Di sebuah hotel mewah, seorang pria masuk dengan tergesa-gesa menuju ruangan dan segera menemui atasannya.

"How? Have you managed to find any information about that woman?"

(Bagaimana? Apakah kamu berhasil menemukan informasi tentang wanita itu?)" tanya bos yang terlihat duduk membelakangi seorang pria yang merupakan asisten pribadinya.

"Sorry boss, but until now I haven't been able to get any information about which woman the boss accidentally dipped that night."

(Maaf bos, tapi sampai sekarang saya belum dapat informasi apapun tentang wanita mana yang tidak sengaja dicelupkan bos malam itu)," Asisten pribadi yang diketahui bernama Louhan itu, terlihat gemetar karena takut sang Bos akan kembali marah karena dia masih belum bisa menemukan wanita yang dicarinya selama 5 tahun terakhir ini.

Brak !!

"It's been 5 years and what have you done in the last 5 years that you can't find just one woman? What if it turns out that at that time the woman managed to get pregnant with my tadpole seed?"

(Sudah 5 tahun dan apa yang telah kamu lakukan dalam 5 tahun terakhir, sehingga kamu tidak dapat menemukan satu wanita? Bagaimana jika ternyata saat itu, wanita tersebut berhasil hamil benih kecebong saya?)" Argan terlihat sangat marah.

"Forgive me, I promise I will try hard to find that woman."

(Maafkan saya, Saya berjanji akan berusaha keras untuk menemukan wanita itu)."

"Go"

Louhan terlihat menghela nafas panjang saat Argan mengusirnya keluar dari mansion.

"Cah ayu, sak jane kowe iki Ono endi toh. Kok angel eram golek ane."

(Cah ayu, sebenarnya kamu itu ada di mana, Kenapa sangat susah untuk menemukan keberadaan kamu)"

...----------------...

Di sebuah cafe ternama di ibukota, tepatnya di ruang ganti di mana para purel sedang duduk dan merias wajahnya agar penampilan mereka sangat sempurna.

Ada seorang wanita dengan rambut hitam bergelombang panjang, sedang berdiri di sudut ruangan. Wanita itu terlihat melakukan panggilan video call dengan putrinya.

"Sayang, Mama harus segera bekerja. Alika tidak boleh nakal ya. Mama janji akan segera pulang begitu Mama selesai dengan pekerjaan Mama."

"Baik Ma."

"Jangan nakal ya, dengar apa yang dikatakan oleh Bibi Santi."

"Yes, mom."

Wanita yang bernama Jihan itu pun tersenyum lalu melambaikan tangan sebagai akhir dari panggilan video itu.

"Jihan.." Makhluk jadi-jadian tengah berjalan melewati para wanita-wanita yang profesi menjadi purel dan menghampiri Jihan.

"Ada apa sih Laura?" tanya Jihan sambil meletakkan ponselnya kembali ke dalam tas.

"Hadyuh.., nama eike itu Barbara. Masa ye seenaknya saja ganti nama syantik Eike dengan Laura?" ucap makhluk jadi-jadian itu sambil memoyongkan bibirnya, tanda bahwa dia tidak setuju dengan nama panggilan yang diciptakan oleh Jihan.

"Ya kan kamu emang Laura. Lanang ora wedok ora (Arti dalam bahasa Indonesia adalah bukan laki-laki ataupun perempuan)" kekeh Jihan.

"Haduh, iye deh. Terserah elu. Gua ke sini cuma mau nyampein pesan dari Mami Nurul. Nanti jam sembilan, kita bakalan kedatangan tamu VVIP. Mami meminta kamu yang menemaninya karena di antara purel purel yang ada di sini, hanya kamu yang haram untuk di kocok, eh kocok."

Jihan memutar malas bola matanya. Jihan sendiri sudah menjadi purel sejak tiga tahun terakhir.

Pekerjaan yang sebenarnya sangat enggan untuk Jihan lakukan, tapi dia tidak menemukan pekerjaan lain yang bisa mendapatkan uang dengan cepat.

Jihan segera berjalan mengikuti Barbara untuk bertemu dengan Mami Nurul.

"Jihan, Nanti malam kita akan kedatangan tamu dari luar negeri. Mami harap kamu akan mau menemaninya."

"Ya mam."

"Tenang saja, Tamu akan membuka harga tinggi jika kamu VVIP itu berniat untuk mengajak kamu bermalam di hotel."

"Hem." Jihan hanya membalas ucapan Mami Nurul dengan berdehem saja.

Memang, Jihan hanya menemani tamu VIP dan juga VVIP. Jihan menjadi purel kesayangan Mami Nurul. Bagaimana tidak, Jihan memiliki wajah yang sangat cantik walaupun usianya sudah menginjak kepala tiga. Tubuhnya yang sangat seksi membuat banyak sekali tamu yang hadir di cafe tersebut sangat ingin menghabiskan malam bersama dengan Jihan.

Mami Nurul, tentu saja membuka harga yang sangat besar untuk sekali kencan dengan Jihan. Harga yang sangat fantastis itu tentu saja membuat nyali mereka yang hanya ingin bersenang-senang di cafe itu langsung menciut.

Hanya beberapa dari mereka yang berhasil mengajak Jihan untuk menghabiskan malam bersama.

Terhitung, Ada 5 orang dalam 3 tahun terakhir yang berhasil mengajak Jihan untuk menghabiskan malam bersama.

Jihan memilih untuk beristirahat di ruangan khusus, sudah menjadi kebiasaan bagi Jihan jika dia harus menemani tamu VIP maupun VVIP. Mami Nurul akan meminta Jihan untuk beristirahat di ruangan khusus.

"Enak banget ya jadi Jihan, dia baru ikut Mami Nurul selama 3 tahun tapi sudah diangkat menjadi purel yang akan melayani tamu VIP dan VVIP saja," ucap Lia.

"Iya lah, lihat saja penampilan cantik dan juga seksi yang dimiliki oleh Jihan. Mana bisa kita menandinginya?" imbuh Tika.

"Bener, setiap malam ada yang mau membooking kita saja rasanya sudah bersyukur. Setidaknya kita masih akan pulang dengan membawa uang," ucap Lina.

"Iya benar."

Tepat pukul sembilan malam, Jihan berjalan menuju ruangan karaoke kelas VVIP. Jihan memutuskan untuk menunggu tamu itu di dalam.

Seperti seorang purel pada umumnya, Jihan akan bernyanyi bersama dan menuangkan minuman serta melayani apapun yang di inginkan tamu, hingga tamu itu merasa puas. Terkecuali ciuman.

Pukul 3 dini hari, Jihan diantar Niko menuju rumah sakit. Niko adalah sopir resmi Mami Nurul yang di pekerjakan untuk mengantar kepulangan purel berkelas seperti Jihan.

"Terima kasih sudah mengantarkan aku, Niko."

"Sama sama, sampaikan salam ku pada ibu kamu."

Jihan hanya tersenyum sambil melambaikan tangan ke arah mobil Niko yang mulai pergi meninggalkan halaman rumah sakit.

Jihan melihat ke arah jam tangannya, dia tahu bahwa pukul 03.00 pagi bukanlah waktu yang tepat untuk mengunjungi pasien. Tapi tidak ada pilihan lain bagi Jihan selain menemui ibunya setelah pulang dari kafe.

Jihan berjalan menuju ruang rawat Ibunya, dan langsung duduk begitu memasuki kamar.

"Bu, mau sampai berapa lama ibu seperti ini? ibu sudah melakukan operasi setidaknya 6 kali dalam 2 tahun terakhir. Jika ibu sadar, tidak pernah sampai bertahan lama kemudian ibu kembali koma. Cepat sadar bu, tidakkah ibu ingin melihat cucu ibu yang sekarang berusia 5 tahun?"

"Alika?"

Jihan yang teringat dengan janjinya pada Alika, memilih untuk segera pulang.

Di rumah kontrakan sederhana, Jihan masuk melalui pintu belakang.

Jihan melihat Alika tidur sementara Bibi Santi sudah pulang.

Jihan memperkerjakan Bibi Santi untuk menjaga dan merawat Alika. Bibi Santi diperbolehkan pulang setelah Alika tidur.

"Alika, maafkan Mama karena tidak bisa selalu ada untuk menemani Alika." Jihan tidur sambil memeluk putri kecilnya itu.

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Hari Gila

"Selamat pagi sayang.." Jihan mencium pipi Alika saat Alika baru saja membuka mata.

"Morning Mom."

Alika langsung memeluk Jihan dan memberikan ciuman di seluruh wajah Jihan.

"Kita jalan jalan?" tawar Jihan yang langsung dibalas anggukan kepala oleh Alika.

"Kalau begitu, ayo mandi." Ucap Jihan sambil menggendong tubuh Alika menuju kamar mandi.

Alika sendiri tidak pernah bertanya tentang pekerjaan Jihan yang selalu saja berangkat saat malam dan sudah kembali berada di rumah saat Alika membuka mata di pagi hari.

"Mom.."

”Ya sayang?"

"Kapan Papa Alika akan datang?"

Deg !!

Lagi lagi, pertanyaan yang sama setiap hari minggu saat Jihan memandikan Alika.

Selama ini, Jihan selalu mengatakan bahwa Alika sebenarnya punya Papa yang sedang berada di luar kota. Alika yang terus bertanya mengenai ayahnya membuat Jihan berbohong dengan mengatakan bahwa suatu saat nanti papa Alika akan datang setelah pekerjaannya selesai.

"Sayang, Bukankah Mama sudah mengatakan kepada Alika. Papa Alika pasti akan datang, mana tahu papa Alika akan datang setelah nenek sembuh? lagi pula jika Papa Alika datang sekarang, siapa yang akan membayar biaya pengobatan nenek?"

"Apa Papa pergi keluar kota karena nenek masih berada di rumah sakit?"

"Ya, karena biaya yang dibutuhkan untuk perawatan nenek tidaklah sedikit. Jadi Papa harus berjuang untuk kesembuhan nenek. Alika harus berdoa agar nenek segera sembuh sehingga Papa Alika bisa segera pulang dan berkumpul bersama dengan kita." Jihan tersenyum sambil mengelus lembut rambut putrinya yang sudah panjang dan tebal. Persis seperti iklan lifboy di tipi tipi.

Alika kemudian menyatukan kedua tangan di depan dada dan memejamkan mata sebelum kemudian berdoa.

"Tuhan, Tuhan yang paling tahu seberapa besar rindu Alika terhadap papa. Alika mohon Tuhan, berikanlah kesembuhan yang cepat terhadap nenek Alika sehingga Papa Alika akan pulang dan menemui Alika."

Jihan tidak dapat lagi menahan air matanya, namun Jihan buru-buru menghapus air matanya sebelum Alika membuka mata.

"Mama, aku sudah berdoa apakah setelah ini nenek akan kembali sehat dan papa Alika segera datang untuk bertemu dengan Alika?"

Jihan tersenyum dan langsung memeluk putrinya itu.

"Pasti sayang, pasti."

Setelah membantu Alika untuk memakai pakaian dan menyisir rambutnya, Jihan meminta Alika untuk menunggu di ruang bermain sementara Jihan akan membantu Bibi Santi untuk memasak sarapan bagi mereka.

Bibi Santi adalah wanita paruh baya yang bersedia membantu merawat Alika selama Jihan bekerja.

"Ada apa? apa Jihan bertanya tentang papanya lagi?" tanya Bibi Santi saat melihat Jihan terdiam sambil memotong sayuran.

"Ya, begitulah. Aku tidak tahu harus bagaimana memberikan pengertian kepada Alika."

"Bagaimana jika kamu memasukkan Alika ke sekolah saja, umur Alika sudah 5 tahun dan Bibi rasa, Alika pasti akan suka ketika dia mempunyai kesibukan di siang hari dan bertemu dengan orang-orang baru yang mungkin akan menjadi temannya."

"Bibi, bukan aku tidak mau untuk menyekolahkan Alika saat umurnya sudah 5 tahun. Hanya saja aku masih harus mengumpulkan biaya yang tidak sedikit untuk tetap menjaga agar pengobatan Ibu di rumah sakit tidak berhenti. Jujur, sebenarnya aku lelah."

Bibi Santi hanya mengetahui jika Jihan bekerja di sebuah pabrik dan selalu saja mendapatkan shift malam.

"Bibi tahu, semoga setelah ini kebahagiaan akan menghampiri kamu."

"Terima kasih Bibi."

"Ya sudah, sekarang lebih baik kita siapkan makanan ini sebelum Alika marah."

Jihan tersenyum kemudian segera menyelesaikan masak bersama dengan Bibi Santi.

Setelah memasak, Jihan segera mengajak Alika untuk jalan jalan ke mall dan ke taman seperti yang selalu Alika inginkan.

Jihan selalu memanjakan putri satu-satunya yang amat dia sayangi itu setiap akhir dan berharap Jihan tidak akan pernah bertemu dengan tamu VVIP yang sempat membookingnya untuk menemani selama semalaman di hotel.

Setelah puas mengajak Alika berjalan-jalan, Jihan mengajak Alika untuk ke rumah sakit dan menemui nenek.

...----------------...

"Huft, rasanya saat malas jika harus melakukan pekerjaan di hari minggu," keluh seorang pria tampan yang sudah siap untuk pergi melakukan pertemuan bilateral dengan rekan bisnisnya.

Tap

Tap

Tap

Tok

Tok

Tok

"Tuan Rayhan. Saya sudah menunggu Anda selama 1 jam penuh, Saya harap anda segera keluar sebelum saya menjadi kepiting Karena kelelahan menunggu Anda."

Abas, sekretaris dari Rayhan Pamungkas yang terus menggedor pintu kamar Rayhan sejak 1 jam yang lalu.

Ceklek ...!!

Mata Abas silau saat Rayhan keluar dari kamar dengan pemenampilannya yang selalu mempesona..

Wah, Aku sungguh beruntung memiliki atasan yang sangat mempesona, sayangnya walaupun mempesona tapi masih belum memiliki rasa untuk membangun rumah tangga dan justru masih senang dengan hobinya memangku purel.

Mangku purel di karaokean..

Pegang paha sampai naik ke senuru..

Mangku purel bukan pekerjaan..

Lebih penting memikirkan masa depanmu..

Eh buset apa aku jadi ikut-ikutan gila karena terlalu sering menuruti hobi gila dari bos yang mempesona itu. Semoga saja aku tidak terjerat cinta purel di karaoke.

"Woy, brokoli. Kenapa justru melamun seperti itu? Bukankah kamu mengatakan jika kamu sudah menunggu aku selama 1 jam? apa kamu ingin membatalkan pertemuan kita di hari Minggu ini?"

"Tidak, tidak. Jangan. Ya sudah sebaiknya kita segera pergi sebelum kita terlambat." Ucap Abas sambil melihat ke arah jam tangannya.

"Ya, kita tidak boleh terlambat karena nanti aku bisa kehilangan cahaya mempesonaku.."

Abas memutar bola malas, kemudian segera melesat menuju hotel tempat di mana mereka akan melakukan pertemuan bilateral.

Saat diskusi dimulai, Rayhan tiba-tiba teringat dengan wanita purel yang semalam menemaninya.

Mangku purel di karaokean..

Pegang paha sampai naik ke senuru..

Mangku purel bukan pekerjaan..

Lebih penting memikirkan masa depanmu..

Kamu sudah lupa rumah tidak pernah pulang..

Sukanya bermain di karaokeran..

Meladeni penyanyi tidak cukup satu..

Pegangannya botol dengan gayang seperti orang tolol..

Rayhan bernyanyi sambil memainkan jari-jari tangannya di atas meja kaca sehingga menimbulkan suara musik yang cukup merdu di telinganya sendiri.

Abas menepuk dahinya saat melihat kegilaan yang terjadi saat Rayhan baru saja menghabiskan malam di tempat karaokean dengan memangku wanita purel.

"Bos.." Abas segera menarik kemeja Rayhan untuk mengembalikan kesadarannya.

"Maafkan saya, hanya saja lagu yang viral itu membuat saya tidak bisa berhenti untuk tidak menyanyikannya. Apalagi ini weekend," ucap Rayhan yang membuat Abbas terkejut karena tidak menyangka jika Rayhan justru bersikap santai kepada kolega bisnisnya.

Kolega bisnisnya saling berpandangan satu sama lain sebelum kemudian, satu diantara mereka mengeluarkan musik box dan memutar lagu mangku purel..

Abas melongo dan membola sempurna saat melihat Rayhan beserta kolega bisnisnya justru berjoget dan menyanyikan lagu mangku purel..

"Oh my god. Ini adalah hari gila."

...----------------...

...----------------...

...----------------...

AbasAbas

Go internasional

Di Mansion mewah milik keluarga Argan.

"Argan, when are you going to get married and give Mama grandchildren? Mama is ashamed of her friends at arisan, how come she has a handsome and charming child but doesn't have a wife. They think it's useless to be handsome if you don't sell!"

(Argan, kapan kamu akan menikah dan memberikan Mama cucu? Mama itu malu sama temen temen arisan Mama, masak mama punya anak ganteng nan mempesona tapi tidak punya istri. Mereka pikir percuma ganteng kalau tidak laku!)

Hah, kenapa pembahasan emak emak selalu saja soal beginian? apa emak tidak tahu jika aku masih berusaha mencari keberadaan wanita yang tidak sengaja aku anu. Mana tahu, anu menjadi anu.

"Woy anak dugong." Kanjeng ratu Elisa mengebrak meja hingga membuat meja itu terbelah dan mengejutkan Argan.

Busyet! emak emak semakin di depan.

"Apa sih mak Erot?"

"What do you call me? mom Erot? who is she mak erot? do you think this beautiful mammy is like a petty grandmother? basic son of a *****."

(Kamu memanggilku apa? mak Erot? siapa dia mak erot? kamu pikir mami yang cantik jelita ini sudah seperti nenek peot? dasar anak dajal!)

Jiah anak sendiri di kata dajal, la terus situ siapa kalau bukan ibu dajal.

"Yes, yes, I'm sorry. anyway why also hit the table to make it split. sorry table."

(Iya iya aku minta maaf. lagian ngapain juga memukul meja hingga membuatnya terbelah. kasihan mejanya.)"

"Anyway, Momu doesn't want to know. If within 3 days you can't bring Mom a son-in-law. Mom will marry you."

(Pokoknya Mami tidak mau tahu. Jika dalam waktu 3 hari kamu tidak bisa membawakan Mama seorang menantu. Mama akan menikahkan kamu.)"

"Dasar Mak Erot, seenaknya aja main jodoh-jodohin. Emang dipikir cari pasangan itu kayak kita cari terong buat anu apa." Lirih Argan sambil memutar malas bola matanya.

"Heh, I know you just swore at me. Now tell me quickly what were you talking about me?"

(Aku tahu kamu baru saja mengumpat aku. sekarang cepat katakan apa yang tadi kamu bicarakan tentang aku?)

Argan tersenyum, dia tidak menyangka jika mempunyai ibu yang berasal dari planet Jupiter membuatnya bisa mengumpat sesuka hati. Walaupun awalnya Argan tidak mengerti kenapa papanya yang berdarah asli Indonesia, bisa bertemu dengan wanita yang berasal dari planet Jupiter.

"My dear mother. if you want to know what I said earlier. So listen carefully, I never once spoke bad things about mama. I always say good and praiseworthy things. like when I called Mama Mak erot. That means I really love mom. Mak Erot is my nickname for Mama. so don't ever get angry when I call Mama Mak Erot."

(Mama ku sayang. jika Mama ingin tahu apa yang tadi aku katakan. Maka dengarkan baik-baik, Aku tidak pernah sekalipun membicarakan hal buruk mengenai mama. Aku selalu mengatakan hal yang baik dan terpuji. seperti saat aku memanggil Mama dengan sebutan Mak erot. Itu artinya aku sangat menyayangi mama. Mak Erot adalah panggilan sayang aku kepada Mama. jadi jangan pernah marah saat aku memanggil Mama dengan sebutan Mak Erot.)

"Really (benarkah)?"

"Have you ever seen me lying about something related to you?"

(Apa Mama pernah melihat aku berbohong akan sesuatu yang berkaitan dengan mama?)

"Of course, no. (Tentu saja tidak)" ucap Mama sambil tersenyum melihat Argan. Anak laki-laki yang paling disayangi olehnya.

"Then go and leave me alone to think about the woman I will bring to be daughter-in-law in this house."

(Kalau begitu pergilah dan biarkan aku sendirian untuk memikirkan wanita yang akan aku bawa untuk menjadi menantu di rumah ini.)

"Okay then Mama will leave you alone. Make sure you immediately bring the woman who will become your daughter-in-law in this house, before mom and dad lose patience and set you up with another woman."

(Baiklah kalau begitu Mama akan meninggalkan kamu sendirian. Pastikan kamu segera membawa wanita yang akan menjadi menantu di rumah ini, sebelum mama dan papa hilang kesabaran dan menjodohkan kamu dengan wanita lain.)

Mama tersenyum sebelum akhirnya pergi meninggalkan Argan sendirian.

Argan memejamkan mata, berharap dia akan mengingat seperti apa wajah wanita yang saat itu terpaksa melayaninya.

Argan berharap Louhan segera menemukan keberadaan wanita yang tidak sengaja menerima bahan pembuat anu. Argan kemudian mengambil anting-anting yang terjatuh dari wanita itu.

Aku tidak bisa tenang sebelum memastikan bahwa anu milikku tidak sampai menjadi anu.

...----------------...

Di rumah sakit...

Jihan kembali menangis saat mendengar Alika yang berbicara dengan neneknya dan meminta nenek agar segera sembuh.

"Nenek, kapan nenek akan bangun dan sembuh?"

"Alika ingin bertemu dengan Papa. Mama bilang jika nenek sehat, Papa akan kembali pulang."

"Nenek, Alika sangat ingin bertemu dengan papa. Nenek cepet bangun ya."

Jihan menghampiri Alika dan mengelus lembut rambut nya.

"Sayang, Kenapa Alika sangat ingin bertemu dengan papa?"

"Alika ingin tahu bagaimana rasanya dipeluk papa."

"Kemarilah." Jihan karena dia menarik Alika ke dalam pelukannya.

"Katakan kepada Mama, bagaimana rasanya saat Alika dipeluk oleh Mama?"

"Sangat nyaman."

"Seperti inilah rasanya ketika nanti Alika dipeluk oleh papa."

Alika tersenyum dalam mempererat pelukannya.

Maafkan Mama Jihan, Mama tidak tahu sampai kapan Mama bisa membohongi kamu bahwa papa akan kembali setelah nenek tersadar.

Seandainya saja aku tidak bertemu dengan pria gila. Mungkin aku bisa mendapatkan pekerjaan yang jauh lebih baik untuk bisa tetap menjaga agar pengobatan Ibu tetap berjalan. *Aku mungkin tidak akan terus menciptakan kebohongan-kebohongan kepada malaikat kecilku ini.

Tapi, jika malam itu Aku tidak mengalami kejadian anu. Aku tidak akan memiliki Alika sampai sekarang.

Hah, entahlah aku tidak tahu harus bahagia atau sedih karena kejadian yang menimpaku beberapa tahun lalu, di mana ada seorang pria mabuk yang tiba-tiba memelukku dan menyatakan cinta. Aku juga yang bodoh karena tidak bisa membedakan anak pria mabuk dan mana non mabuk.

Yang jadi pertanyaan adalah kenapa saat itu aku tidak melawan saat aku dan dia melakukan anu?.

Anu itu ternyata enak, tapi karena anu juga aku terpaksa harus menjadi purel.

Yah purel pun tidak apa apa, selama cuan masih bisa aku dapatkan. Semangat Jihan. Kamu pasti bisa untuk menjadi purel go internasional.

Eh, emang ada yang purel kayak gitu*?

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!